1
2
HALAMAN PERNYATAAN
Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini adalah asli hasil karya saya sendiri,
dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang pernah ditulis atau
dipublikasikan oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai
persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau instansi lain, kecuali pada
bagian tertentu yang telah dinyatakan di dalam.
2
ABSTRAK
3
ABSTRACT
Aviation safety and security factors in aircraft must get very important
attention from all parties in the aviation industry. Therefore, aircraft maintenance
and repair activities are urgently needed to maintain the safety of its passengers
and enable the aircraft to operate properly during take off and landing.
The method used in this study is to use several general checks, to find the
origin of the source of the problem in the hydraulic system, internal and external
leakage checks are carried out. Internal check in the form of distribution
hydraulic system inspection and external check in the form of detailed visual
inspection.
From the results of the Troubelshooting that has been carried out on the
hydraulic system reservoir A, the cause of the leak is that the component parts in
the reservoir have aged precisely on the packing seal in the drain valve section,
so that the packing seal cannot hold the reservoir pressurization (pressing the
fluid in the reservoir using bleed water). After maintenance, system A hydraulic
reservoir returns to normal.
Keywords: Reservoir, Hydraulic, System, Drain, Valve
4
MOTTO
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini
dengan lancar. Tugas Akhir yang kami paparkan adalah “Troubleshooting
Reservoir A pada Sistem Hidraulik di Pesawat Boeing 737-900 ER”. Pada
penulisan ini disusun sebagai tugas akhir mahasiswa untuk syarat kelulusan
selama menjalani pendidikan di Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto
Yogyakarta.
1 Bapak Marsda TNI (Purn) Dr. Ir. Drs T. Ken Darmastono,M.Sc., selaku
Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto.
2 Bapak C. Sukaca Budiono, S.T., M.T selaku Ketua Program Studi D3
Aeronautika Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto.
3 Bapak Riski Kurniawan, S. Si., M. Sc selaku dosen pembimbing Tugas
Akhir.
4 Para dosen STTA, yang telah memberi bekal ilmu kepada penulis.
5 Bapak Edi selaku Enginer senior PT. BAT base maintenance surabaya serta
Staf karyawan PT BAT base maintenance surabaya.
6 PT. BAT base maintenance surabaya yang telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk pengambilan data pada saat OJT (On The Job Training).
7 Abang dan Adikku mahasiswa D3 Aeronautika yang telah membantu
pelaksanaan pengumpulan data.
6
8 Orang tua yang telah memberikan semangat dan doa untuk menyelesaikan
tugas akhir ini.
9 Teman-teman Teknik Aeronautika 2017
10 Semua pihak yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan tugas
akhir di STTA Yogyakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir yang telah disusun ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk perbaikannya.
Akhir kata penulis mohon maaf apabila dalam penulisan tugas akhir ini
terdapat kesalahan-kesalahan yang disengaja maupun tidak dan semoga tugas
akhir ini dapat memberikan manfaat.
Penulis
7
DAFTAR ISI
8
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ......................................................24
3.1 Waktu dan Tempat..............................................................................24
3.2 Alat dan Bahan Pelaksanaan Tugas Akhir..........................................24
3.3 Diagram Alir Troubleshooting ...........................................................32
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................33
4.1 Deskripsi Masalah...............................................................................33
4.2 Identifikasi Masalah............................................................................33
4.3 Troubleshooting Hydraulic System ....................................................34
4.4 Kerusakan dan Penyebab leak pada Drain Valve Reservoir A Sistem
Hidraulik.............................................................................................36
4.5 Maintenance Reservoir A Sistem Hidraulik .......................................38
4.6 Hasil dan Pembahasan........................................................................41
BAB V. PENUTUP ...........................................................................................42
5.1 Kesimpulan ......................................................................................42
5.2 Saran ...................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
9
DAFTAR GAMBAR
10
DAFTAR TABEL
11
LAMPIRAN
Lampiran 1. Fault isolation Manual, 29-10 task 812 Hydraulic Fluid Leakage…..
…………………………………………………………..47
Lampiran 2. Aircraft Maintenance Manual, 29-11-31 Hydraulic System A
Reservoir Removal (1 dari 2)............................................48
Lampiran 3. Aircraft Maintenance Manual, 29-11-31 Hydraulic System A
Reservoir Removal (2 dari 2) ...........................................49
Lampiran 4. Aircraft Maintenance Manual, 29-11-31 Hydraulic System A
Reservoir Installation (1 dari 2) ......................................50
Lampiran 5. Aircraft Maintenance Manual, 29-11-31 Hydraulic System A
Reservoir Installation (2 dari 2) ......................................51
Lampiran 6. Ilustration Part Catalog, 29-11-31 Reservoir Installation Hydraulic
System A ……………………………………………….52
12
13
BAB I
PENDAHULUAN
Sistematika penulisan tugas akhir dan komposisi bab dalam tugas akhir ini
sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab pertama, merupakan pendahuluan yang berisi dari latar belakang, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan tugas akhir, manfaat tugas akhir dan sistematika
penulisan tugas akhir.
Bab V Penutup
Bab kelima, merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dan saran dari
penulis.
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
“Jika tekanan eksternal diberikan pada sistem tertutup, tekanan pada setiap
titik pada fluida tersebut akan meningkat sebanding dengan tekanan eksternal
yang diberikan.”
Reservoir
hydraulic
system A
Merupakan high quality petroleum oil, dari hasil tambang bahan mineral.
Umumnya berwarna merah. Mempunyai viskositas yang relatif stabil terhadap
berbagai perubahan temperatur. Dipergunakan dengan seal dari bahan sintetis,
karena dari hasil bahan mineral tidak bersifat korosif terhadap logam. Salah
satu dari jenis ini adalah Mil-H-5606 yang banyak dipergunakan pada pesawat
terbang kecil.
Main Hydraulic System ialah sistem hydraulic yang utama pada pesawat
boeing 737-900 ER, sistem ini dibagi menjadi 2 yaitu sistem A dan sistem B.
Sistem Hidrolik A dan B beroperasi secara mandiri untuk memasok Hydraulic
Power ke sistem lainnya pada pesawat. Gambar distribution main hydraulic
system ditampilkan pada gambar 2.2
yang telah diatur untuk mengurangi tekanan sekitar 60-65 psi. Komponen
yang terdapat pada hydraulic reservoir pressurization system ialah :
Main Hydraulic System ialah sistem hydraulic yang utama pada pesawat
boeing 737-900 ER, sistem ini dibagi menjadi 2 yaitu sistem A dan sistem B.
Sistem Hidrolik A dan B beroperasi secara mandiri untuk menggerakkan
Hydraulic Power ke sistem yang membutuhkan pada pesawat. Kedua sistem ini
beroperasi pada tekanan normal yaitu 3000 psi. sistem tekanannya berawal dari
hydraulic reservoir pressurization system menyuplai udara bertekanan yang sudah
di filter dari pneumatic system crossover manifold ke main hydraulic system
reservoir selanjutnya fluida yang bertekanan menyuplai ke engine driven pump,
setelah itu fluida di alirkan ke pressure module, di pressure module fluida
dihitung tekanannya apakah sudah menunjukkan 3000 psi, apabila pressure sudah
cukup maka pressure module mendistribusikan fluida yang bertekanan sesuai
kebutuhannya ke sistem-sistem yang membutuhkan sistem hidraulik. Setelah
digunakan fluida dikembalikan ke reservoir, tetapi di filter terlebih dahulu dengan
menggunakan return filter module.
1. Reservoir
Engine electric motor driven pump ini sama dengan engine driven
pump, yaitu digunakan untuk menyuplai hydraulic pressure ke sistem
hidraulik A dan B. perbedaannya EMDP digunakan saat apabila pressure
EDP kurang, maka EMDP yang membantu / membackup pressurenya.
Lokasi EMDP terletak pada wheel well compartment. Gambar engine
electric motor driven pump ditampilkan pada gambar 2.9.
29
7. Heat Exchanger
Heat exchanger ini ialah alat penukar panas, jadi fluid yang telah di
filter melalui case drain filter module dialirkan kembali ke Reservoir, tapi
sebelum dikembalikan fluid digunakan untuk membantu menghangatkan
aliran fuel pada fuel tank melalui heat exchanger. Sehingga aliran fuel
menjadi hangat karena mendapatkan panas dari fluid.
31
Reservoir Hydraulic System A ditampilkan pada gambar 2.13. komponen yang ada
pada Reservoir hydraulic system A yaitu :
4. Horizontal stabilizer.
Horizontal stabilizer adalah permukaan lift kecil yang terletak di ekor
belakang. Tidak semua pesawat memiliki tailplanes. sementara di dalam
pesawat terbang ekor-v, stabilizer vertikal, kemudi, dan ekor-pesawat dan lift
digabungkan untuk membentuk dua permukaan diagonal dalam tata letak V.
Tailplane menyediakan stabilitas dan kontrol.
34
Cara distribusi sistem hidraulik yaitu reservoir pada tiap sistem A dan B
menerima bleed air dari sistem pneumatic, yang nantinya digunakan untuk
memberikan tekanan pada fluida. Setelah itu fluida bertekanan di alirkan ke EDP
dan EMDP, di EDP tekanan fluida ditambah sampai 3000 psi, di EMDP fluida di
gunakan untuk backup apabila tekanan EDP kurang dari 3000 psi. Lalu fluida
yang telah bertekanan 3000 psi, di terima oleh sistem pressure module untuk
dihitung tekanannya dan di saring untuk menghindari partikel-partikel kecil yang
terbawa fluida, apabila tekanan fluida sudah mencapai 3000 psi, fluida bertekanan
tersebut di distribusikan ke sistem-sistem pada pesawat yang membutuhkan
sistem hidraulik. Khusus untuk pergerakan leading edge, flap, slat dan slot
menggunakan sistem PTU (Power Transfer Unit). Prinsip kerja PTU yaitu apabila
tekanan dari sistem B mengalami low pressure. Maka switch akan memberikan
inputan ke PTU control valve agar tekanan hidraulik sistem A mengalirkan fluida
bertekanan ke Motor PTU. Lalu apabila motor PTU sudah bergerak maka pump
pada PTU berputar sehingga menghasilkan tekanan untuk menggerakan leading
edge, flap, slat dan slot. Setelah apabila fluida telah digunakan untuk
menggerakan semua bagian sistem yang membutuhkan maka fluida di kembalikan
lagi ke reservoir.
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Cutting Wire
2. Twister
Twister untuk membuat safety wire antara bolt ke bolt atau bolt ke
nut. Agar bolt / nut tidak mengalami kendor pada saat guncangan yang
sangat tinggi. Gambar twister ditampilkan pada gambar 3.2.
3. Socket
4. Handle Ratchet
5. Fluid container
Gallon turbine oil dispenser berfungsi untuk mengisi dan menambah fluid
ke reservoir. Cara kerjanya dengan memasukkan fluid gallon ke gallon
turbine oil dispenser selanjutnya selang di colokan ke reservoir fll selector
valve setelah itu dipompa sampai batas penuh. Gambar gallon turbine oil
dispenser ditampilkan pada gambar 3.6
40
4. Kain Majun
5. Scotch Brite
43
6. Rubber Seal
Mulai
Pengumpulan data
Identifikasi masalah
Troubleshooting
serviceable
Selesai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada saat di PT. BAT base maintenance surabaya, saat itu pesawat boeing
737-900 ER telah selesai melakukan perawatan rutin yaitu berupa open phase.
Ketika pesawat akan di release (pengembalian pesawat dari Aircraft Maintenance
Organisation ke pihak maskapai) dilakukan double check untuk pada bagian
flight control, diketahui saat melakukan cek leading edge, flap, slat dan spoiler
dengan cara menggerakan memposisikan naik dan turun. Tiba-tiba ada
permasalahan pada pergerakan leading edge, flap, slat dan spoiler yang sangat
lambat saat posisi naik dan turun, kemudian dilakukan pengecekan hydraulic
indicating display pada panel p5 cockpit untuk melihat apakah fluid quantity dan
pressure hydraulic mengalami kekurangan yang dapat membuat pergerakan
leading edge, flap, slat dan spoiler mengalami pergerakan yang sangat lambat
pada saat posisi naik dan turun.
Kemungkinan dan penyebab leading edge, flap, slat dan spoiler mengalami
pergerakan yang sangat lambat yaitu hydraulic indicating system display
menunjukkan 20% sehingga fluid pada sistem hidraulik mengalami low quantity,
oleh sebab itu leading edge, flap, slat dan spoiler tetap dapat bergerak tetapi
48
pergerakannya sangat lambat karena kekurangan daya dari hydraulic fluid. Maka
dari itu dilakukan tahapan untuk mencari penyebab dari kekurangannya hydraulic
fluid yang digunakan untuk menggerakkan leading edge, flap, slat dan spoiler.
Pengecekan ini dilakukan untuk mencari tahu apabila ada kebocoran dari
sistem hidraulik dari dalam, seperti kerusakan seal pada setiap part komponen
sistem hidraulik, dengan cara berikut :
a. Memasang dan memastikan ground lock pins pada nose landing gear dan
main landing gear agar saat melakukan maintenance pada sistem hidraulik,
landing gear tetap extend.
b. Mendapatkan akses pada part yang mengalami leak.
c. Membersihkan hydraulic fluid pada part yang mengalami kebocoran.
d. Tetap melakukan pressurize pada sistem hidraulik, untuk mencari bagian
yang leak.
e. Melakukan langkah-langkah berikut untuk menemukan adanya kebocoran.
1. Jika memungkinkan, pindahkan part tersebut melalui three full cycles.
2. Menghitung rata-rata kebocoran pada part.
3. Membandingkan tingkat kebocoran pada part dengan batas external
leakage.
4. Membuang tekanan dari sistem hidraulik yang bertujuan untuk
menghentikan pressurize pada sistem hidraulik.
5. Jika kebocoran melebihi batas yang sudah ditentukan pada tabel 4.1, maka
menyegerakan perbaikan penyebab kebocoran.
6. Membuang hydraulic fluid dari area part yang mengalami kebocoran.
50
4.4 Kerusakan dan Penyebab leak pada drain valve Reservoir A sistem
hidraulik
Kerusakan pada bagian drain valve reservoir sistem hidraulik tidak boleh
disepelekan karena dapat berdampak buruk pada sistem hidraulik yaitu
kekurangan fluid pada reservoir sistem hidraulik A, apabila terjadi kebocoran
fluid pada reservoir secara terus menerus fluid akan habis pada reservoir dan
mempengaruhi leading edge, flap, slat dan spoiler sangat lambat dalam
pergerakannya karena kekurangan daya fluid. Berdasarkan Analisa dan
kemungkinan terjadi kerusakan drain valve pada reservoir sistem hidraulik A
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :
1. Removal reservoir
Pertama untuk mencari tahu sumber leak pada reservoir yaitu dengan
mengkuras isi reservoir sistem hidraulik A. langkah melakukan removal
reservoir ditampilkan pada lampiran 2.
2. Disassembly drain valve
\
56
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berikut kesimpulan yang dapat diambil dari tugas akhir yang berjudul
Troubleshooting Reservoir pada sistem hidraulik A pada boeing 737-900ER dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat disampaikan dalam penulisan ini adalah sebagai
berikut :
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
60
Lampiran 1. Fault isolation Manual, 29-10 task 812 Hydraulic Fluid Leakage
61