Oleh:
Yusup Hadian Nugraha
NIM: 191624030
Oleh:
Yusup Hadian Nugraha
NIM: 191624030
Menyetujui
Jakarta, 19 Agustus 2022
Pembimbing
Pembimbing Akademik Pembimbing Industri
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara
PERTANYAAN PENULIS
i
“Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa laporan Kerja
Praktik ini adalah murni hasil dari pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan
orang lain yang saya cantumkan tanpa menuliskan sumbernya.
Materi dalam laporan Kerja Praktik ini tidak/belum ada yang
menggunakan/menyajikan sebagai bahan untuk makalah/Tugas Akhir/laporan
Kerja praktik kecuali saya menyatakan dengan jelas saya menggunakannya.
Saya menyadari bahwa laporan Kerja Praktik yang saya kerjakan ini dapat
diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk mendeteksi adanya plagiarisme
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan dalam keadaan
sadar sepenuhnya.”
Jakarta, 19 Agustus 2022
Yang Menyatakan,
Mengetahui,
HALAMAN PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmaannirrohiim,
ii
Dengan rahmat Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang yang
selalu memberikan karunia dan hidayah-Nya
Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi seluruh umat manusia
Dengan ini saya persembahkan karya tulis ini kepada,
Yang tercinta keluarga yang selalu ikhlas dan sabar memberikan do’a, dukungan
dan kasih sayang kepada penulis baik secara materi maupun moral.
Pembimbing akademik dan pembimbing lapangan serta seluruh staff dan rekan
kerja di PT.Daikin Applied Solutions Indonesia (DASI) yang telah sabar
mengajari dan membimbing penulis pada saat pelaksanaan Kerja Praktik.
Teman-teman di Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara khususnya D4
Teknik Pendingin dan Tata Udara Angkatan 2019.
Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan
kerja praktik ini.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah kalian berikan kepada
penulis, Aamiin ya Rabbal Alamin.
iii
ABSTRAK
Start Up dan Pre Commissioning diperlukan agar unit Chiller dan Air Handling
Unit bekerja dalam keadaan yang baik dan sesuai dengan standar yang telah
ditentukan oleh perusahaan dan dilakukan oleh perusahaan terkait. Seringkali unit
yang dikirimkan dalam keadaan kurang baik sehingga menimbulkan keluhan dari
pelanggan. Agar unit bekerja dalam keadaan dan kualitas yang baik ketika akan
dijalankan, diperlukan suatu proses yang disebut start up dan pre commissioning.
Hal yang dilakukan dalam proses ini adalah memeriksa seluruh kelengkapan dan
kesesuaian pada unit, seperti membandingkan keadaan aktual dan rancangan, lalu
menjalankan Chiller dan Air Handling Unit sesuai prosedur yang diberikan oleh
pihak perusahaan. Sehingga ketika unit tersebut dapat bekerja dengan baik dan
dijalankan sesuai prosedur yang telah perusahaan terapkan.
Kata kunci: Start Up dan Pre Commissioning, Chiller, Air Handling Unit
iv
ABSTRACS
Start Up and Pre Commissioning are required so that the Chiller unit and Air
Handling Unit work in good condition and in accordance with the standards
determined by the company and carried out by the related company. Often the
units sent are not in good condition, causing complaints from customers. In order
for the unit to work in good condition and quality when it will be run, a process
called start up and pre commissioning is needed. What is done in this process is
to check all the completeness and suitability of the unit, such as comparing the
actual and design conditions, then running the Chiller and Air Handling Unit
according to the procedures provided by the company. So that when the unit can
work properly and run according to the procedures that the company has
implemented.
v
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji dan syukur
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktik yang
berjudul “PROSEDUR START UP AIR COOLED CHILLER SINGLE
SCREW AND AIR HANDLING UNIT DAIKIN DI PROJECT PT. ONE
JECT”.
Laporan Kerja Praktik ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah pada semester VI dan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Pendidikan Diploma Empat Program Studi Teknik Pendingin dan Tata Udara di
Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan Kerja Praktik ini tidak lepas
dari bantuan, bimbingan dan dukungan baik secara materi maupun moral dari
banyak pihak. Oleh karena itu dengan segenap ketulusan hati, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa memberikan
kesehatan dan kemampuan dalam Menyusun laporan Kerja Praktik ini.
2. Nabi Muhammad SAW, sebagai tauladan umat manusia yang menuntun ke
jalan yang benar.
3. Keluarga yang selalu memberikan kasih sayang, do’a, dukungan serta motivasi.
4. Bapak Dr. Apip Badarudin, ST., MT., selaku ketua Jurusan Teknik Refrigerasi
dan Tata Udara.
5. Triaji Pangripto Pramudantoro, ST., M.Eng selaku ketua Program Studi D4
Teknik Pendingin dan Tata Udara.
6. Bapak Bowo Yuli Prasetyo, SST., M.MSc., selaku dosen pembimbing Kerja
Praktik yang telah memberikan nasihat serta bimbingan dalam menyelesaikan
laporan ini.
7. Dosen-dosen Teknik Refrigerasi dan Tata Udara yang telah mendidik penulis
sesuai standar kompetensi.
vi
8. Kang Hari Pahlawan selaku pembimbing lapangan di PT. Daikin Applied
Solutions Indonesia yang telah membantu dan memberikan banyak ilmu
kepada penulis selama pelaksanaan Kerja Praktik.
9. Kang Ilham, Kang Niko, Bapak Ronald, Kang Hari Pahlawan, Tulus Januar,
Acep Ahmad, Team QRT dan seluruh staff di PT. Daikin Applied Solutions
Indonesia (DASI) yang telah membantu dan membimbing penulis selama
melaksanakan Kerja Praktik.
Semoga Allah SWT membalas segenap kebaikan semua pihak yang telah
membantu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun sebagai perbaikan yang dapat meningkatkan kemampuan
penulis di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga laporan ini
bermanfaat bagi penulis, pembaca dan semua pihak.
Jakarta, 19 Agustus 2022
vii
DAFTAR ISI
1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh setelah melaksanakan Kerja Praktik adalah sebagai
berikut:
1. Lebih mengetahui secara mendalam tentang melakukan pemasangan unit
Chiller dan Air Handling Unit.
2. Lebih mengetahui bagaimana prosedur yang baik untuk melakukan pre
commissioning hingga start up.
3. Lebih mengetahui komponen yang ada pada system pemipaan air maupun di
sistem.
4. Lebih mengetahui monitoring unit setelah di start up.
Pada tanggal 30 Juli 1994 dengan surat akta perbaikan No. 44, PT. TACI
mengalami perubahan nama menjadi PT. TATA SOLUSI PRATAMA (sekarang
menjadi PT. DAIKIN APPLIED SOLUTIONS INDONESIA) dan berkedudukan
di Surabaya. PT. TATA SOLUSI PRATAMA (sekarang menjadi PT. DAIKIN
APPLIED SOLUTIONS INDONESIA) merupakan salah satu perusahaan dari
Solutions Group yang berkantor pusat di Singapura. Mr. Peter Chan Ngai Choong,
selaku presiden direktur, Mr. John S. R. Kirkham selaku presiden komisaris, dan
Mr. Justin M. Taylor serta Tn. Ir. Kusumo Handojo Aditirto selaku dewan
komisaris. Hingga sampai saat ini, PT. TATA SOLUSI PRATAMA (sekarang
menjadi PT. DAIKIN APPLIED SOLUTIONS INDONESIA) masih bertahan di
tengah persaingan bisnis yang semakin meningkat dan telah mengalami beberapa
kali pergantian direktur.
Kantor pusat tetap berkedudukan di Jl. Kayoon no 42-44 Surabaya dan
kantor cabang di Jakarta yaitu (L’avenue Office Building 25th Floor Jl.Raya Pasar
Minggu Kav.16,Pancoran Jakarta Selatan.), Medan (Jl. Pinang Baris No. 28,
Komp. Imperium, Kel. Sunggal, Medan), Bali (Pertokoan Gunung Soputan Blok
B, Jl. Gunung Soputan No. 11, Denpasar), Balikpapan (Sentra Eropa II AB – 5
No. 1 Balikpapan Baru), Timika (Jl. Cendrawasih Jalur SP 2, Timika, Papua). PT.
DAIKIN APPLIED SOLUTIONS mempunyai beberapa departemen, yaitu
departemen salaes and distribution, departemen finance, departemen service,
departemen operation, dan departemen General Affair and Human Reources.
Sejak tanggal 25 July 2013 lalu telah diumumkan melalui sebuah situs
resmi Daikin (www.daikin.com) PT. TATA SOLUSI PRATAMA resmi menjadi
cabang perusahaan dari DAIKIN Industries Ltd., Japan. Dan pada tanggal 20
November 2013 Pada situs resmi perusahaan mengumumkan bahwa PT. TATA
SOLUSI PRATAMA berubah nama menjadi PT. DAIKIN APPLIED
SOLUTIONS INDONESIA, yang telah ditandatangani oleh Presiden Direktur
Peter N.C. Chan pada surat pernyataan yang terpapar pada situs tersebut
menunjukkan Keyakinan dan komitmen perusahaan sebagai yang terdepan di
pasar HVAC di Indonesia.
18
2.4 Kepegawaian
Saat ini jumlah karyawan berjumlah sekitar 200 orang yang, meliputi staff,
bagian administrasi, teknisi, dan lain-lain. Dalam setiap pekerjaan untuk tim TSP
Service, selalu bekerja sesuai SOP, dan dipantau oleh para supervisor, untuk
pekerjaan repair pun dilakukan sesuai standar job prosedur, dan kontraktor akan
diberikan training khusus, berupa panduan, cara instalasi, dan customer pun
diberikan training untuk operational maintenance.
2.5 Fasilitas
PT. DAIKIN APPLIED SOLUTIONS INDONESIA berusaha memberikan
sesuatu untuk membuat suasana kerja yang nyaman, aman, dan efektif kepada
semua pegawai. Setiap karyawan diberikan pakaian seragam dan perlengkapan
kerja yang cukup memadai. Kegiatan perusahaan ke jobsite dan sebaliknya serta
memperlancar kegiatan service dan repair yang membutuhkan kendaraan
operasional, telekomunikasi untuk internal dan eksternal.
2.6 Disiplin kerja
Disiplin merupakan faktor penting dalam suatu organisasi, dimana disiplin
kerja ini menciptakan suasana kerja teratur dan tertib. Adapun disiplin kerja yang
diterapkan terhadap karyawan di PT. DAIKIN APPLIED SOLUTIONS
INDONESIA adalah sebagai berikut :
Hari kerja bagi karyawan PT. DAIKIN APPLIED SOLUTIONS
INDONESIA dimulai dari hari senin sampai dengan jum’at dengan ketentuan
sebagai berikut :
Masuk : Pukul 08:30 WIB
Istirahat : Pukul 12:00 – 13:00 WIB
Pulang : Pukul 17:30 WIB
Jika karyawan bekerja di luar jam kerja atau pada hari libur, maka
terhitung lembur (overtime) sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku di
perusahaan dengan sepengetahuan dan seizin pimpinan. Bentuk Absensi
Kehadiran bagi setiap karyawan yaitu dengan melakukan finger print absent jadi
absen yang digunakan dengan sidik jari.
20
22
mekanis seperti sirkulasi udara luar oleh kipas secara langsung melalui kondensor
mesin. Jenis unit
24
pendingin kondensor ini tidak memerlukan menara pendingin seperti yang biasa
dilakukan pendingin air.
Berdasarkan metode kompresi refrigeran dalam fase uapnya, chiller juga dapat
dikelompokkan menjadi empat kategori. Kompresor yang digunakan bisa berupa
reciprocating, sentrifugal, rotary screw dan rotary scroll.
3.1.1 Chiller Single Screw Daikin
3.1.1.1 Kompresor
Kompresor adalah komponen utama yang berperan sangat penting dalam
sistem pendingin, komponen ini bisa di katakan jantungnya sistem refrigerasi.
Cara kerja komponen tersebut ialah menghisap dan menekan freon (refrigerant)
didalam sistem / mengsirkulasikan refrigerant didalam sistem. Adapun chiller
UAA150ST3M-FBBA ini menggunakan kompresor single screw.
26
3.1.1.2 Kondensor
Kondensor adalah suatu alat yang terdiri dari jaringan pipa dan digunakan
untuk mengubah uap menjadi zat cair (air). dapat juga diartikan sebagai alat
27
3.1.1.4 Evaporator
Evaporator merupakan bagian dari sistem pendingin yang berfungsi untuk
menyerap kalor, dalam sistem pendinginan chiller terdapat jenis evaporator shell
and tube dan jenis tersebut digunakan di unit chiller UAA150ST3M-FBBA.
Refrigerant yang terdapat pada shell akan menyerap kalor pada air yang terdapat
di tube sehingga akan terjadi proses perpindahan kalor dari refrigerant menuju air.
Refrigerant kembali bersirkulasi di sistem pendinginan chiller, sedangkan air
yang telah didinginkan tadi disirkulasikan menuju AHU (air handling unit) atau
FCU (fan coil unit) untuk di supply menuju ruangan. Tekanan cairan refrigerant
yang diturunkan pada katup ekspansi, didistribusikan secara merata menuju
evaporator, pada saat itu refrigerant akan menguap dan menyerap kalor. Cairan
refrigerant diuapkan secara berangsur-angsur karena menerima kalor sebanyak
kalor laten penguapan, selama proses penguapan itu, di dalam pipa akan terdapat
campuran refrigerant dalam fasa cair dan gas. Suhu penguapan dan tekanan
penguapan dalam keadaan konstan pada saat itu terjadi. Evaporator adalah
penukar kalor yang memegang peranan paling penting di dalam siklus refrigerasi,
yaitu mendinginkan.
29
DM2TB, dan 2500 pa (10” W.G.) untuk DMA6. Model AHU berkisar dari 0204
hingga 2539.
Program perangkat lunak pilihan tersedia untuk DM AHU, untuk
mengoptimalkan pengaturan dan kinerja terbaik untuk sistem air dingin atau
sistem DX. Komponen standar dapat dipilih dan ditempatkan sesuai dengan
kebutuhan pelanggan. Setelah unit ditentukan, item dan aksesori opsional
diidentifikasi. Program memberikan umpan balik segera jika tidak ada pilihan
yang cocok untuk unit. Program pemilihan yang mudah digunakan menyediakan
data kurva kipas, data kinerja koil, dimensi, dan berat pengiriman.
Daikin memproduksi unit penanganan udara yang fleksibel dan berkualitas
tinggi yang dapat memberikan efisiensi termal yang sangat baik dan kedap udara.
Selain itu, unit penanganan udara yang diproduksi memiliki fitur fleksibilitas
untuk memenuhi kualitas udara dalam ruangan, efisiensi pengoperasian, tingkat
suara, dan persyaratan pemasangan untuk pasar komersial dan kustomisasi yang
luas saat ini. Lingkungan yang nyaman dapat meningkatkan kualitas hidup
manusia.
3.2.1.4 Motor
Motor terpasang secara internal integral ke rakitan kipas terisolasi. Motor
standar harus berupa pemasangan kaki horizontal, motor induksi, sangkar tupai,
berpendingin kipas total tertutup (TEFC) dengan perlindungan IP 55 dan insulasi
kelas F. Kapasitas motor tidak boleh terlalu kecil tetapi terlalu besar untuk
kapasitas berjalan yang diinginkan. Untuk kecepatan operasi yang diinginkan
antara kipas dan motor, kutub yang berbeda (2, 4, 6 dan 8 kutub) dapat
dipertimbangkan.
MOTOR OPTION
380-415 Volt / 3 phase/ 50 Hz (standard)
220/230/380/460 Volt/ 3 phase/ 60Hz
Motor efficiency from IE1, IE2, IE3 up to IE4 (EC motor)
Dual speed motor
Motor with space heater & Thermistor
Flame proof
Ada beberapa komponen yang mampu memberikan fitur keamanan,
efisiensi dan fleksibilitas untuk pengoperasian AHU. Ini termasuk termistor,
penggerak frekuensi variabel (VFD), sakelar pemutus dan lainnya. Saat beroperasi
dengan VFD, frekuensi dalam 30 hingga 60 Hz direkomendasikan untuk motor
induksi standar.
36
udara sekitar akan membantu mengkondisikan aliran udara suplai. Selain itu,
peredam mungkin berukuran individual untuk memberikan efek pencampuran
yang lebih baik.
5. Lalu setelah semua sudah dipastikan aman, seperti sirkulasi air, putaran
motor fan, valve terbuka semua, maka AHU sudah bisa dinyalakan dengan
menekan tombol ON pada VSD.
6. Setelah AHU running maka Chiller bisa di start juga karena sudah ada beban
dari AHU, lalu bisa juga di setting frequency dari putaran motor minimal 30
Hz dan maksimal 50 Hz yang bisa di setting di VSD.
7. Lalu bersihkan area control, electrical, dan kompresor panel supaya tidak ada
benda atau kotoran yang bisa membahayakan dan mengakibatkan konsleting
listrik.
8. Lalu cek kekencangan pada inrush kabel RST dan pastikan telah terkoneksi
dengan power panel konsumen.
9. Setelah semua siap pada sisi chiller, maka bisa langsung di on power ke chiller
di panel elektrik konsumen.
10. Setelah itu cek rotasi RST agar putaran motor tidak terbalik pada saat
dinyalakan. Pengecekan rotasi dengan menggunakan Three Phase Indacator
dengan cara menyambungkan atau menempakan kabel pada Three Phese
Indicator ke inrush RST dan apabila putaran di alat tersebur berputar searah
jarum jam atau ke kanan, maka putaran motor sudah benar dan tidak terbalik.
11. Lalu cek volatage RST dengan menggunakan avometer dan besar tegangan
tersebut 380V.
12. Biarkan chiller pada posisi on power untuk heating oil pada komprssor agar
tidak bersatu dengan refrigerant , dan heating oil ini memerlukan waktu 1x24
jam untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
48
13. Lalu melakukan megger test untuk mengetahui tahanan kabel dengan
menggunakan megger, dan hasil megger tersebut harus 200 megaohm dengan
hasil yang bagus.
14. Setelah itu konek kabel flow switch untuk mengirim sinyal dari pompa ke
chiller dan disambungkan ke terminal box input control panel pada nomer 8
dan 23. Lalu cek flow switch tersebut dengan ditekan lidah flow switch dan
apabila ada tahanan berarti flow switch menyambung.
15. Setelah itu lakukan Log Sheet data dan membuat service report dari hasil
start up dan commissioning.
52
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di PT. DAIKIN
APPLIED SOLUTIONS INDONESIA selama 2 bulan dan pembahasan pada
BAB IV, maka dengan ini penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui berbagai macam model chiller mulai dari mini chiller
hingga chiller yang memiliki kapasitas yang besar, lalu macam-macam Air
Handling Unit (AHU) dan aksesorisnya
2. Dapat mengetahui prosedur cara Pre Commisioning hingga Commissioning
Chiller UAA150ST3M-FBBA dan Air Handling Unit (AHU) Daikin.
3. Dapat mengetahui prosedur cara Start Up Chiller UAA150S3M-FBBA AHU
(Air Handling Unit) Daikin.
4. Mengetahui komponen-komponen pada chiller dan Air Handling Unit (AHU)
Daikin seperti komponen utama maupun komponen tambahan.
5. Mengatahui komponen-komponen kelistrikan pada chiller dan AHU (Air
Handling Unit).
6. Mengetahui siklus pada sistem pemipaan pada sisi air chiller dan AHU (Air
Handling Unit).
7. Pentingnya proses commisioning yang baik agar pada saat start up tidak
terdapat kendala pada komponen-komponen chiller dan AHU (Air Handling
Unit).
8. Pentingnya melakukan monitoring pada chiller dan AHU (Air Handling Unit)
setelah start up, karena untuk mengatahui chiller dan AHU (Air Handling
Unit) tersebut bekerja dengan baik atau tidak dengan melakukan log sheet
data chiller dan AHU tersebut
9. Mengetahui sistem kerja AHU (Air Handling Unit) yang salah satu unit
tersebut bernama UAA150ST3M-FBBA.
10. Mengetahui sistem kerja AHU (Air Handling Unit) yang salah satu unit
tersebut bernama DDM2-1619B
54
4.2 Saran
Setelah melaksanakan kegiatan Kerja Praktik di PT. DAIKIN
APPLIED SOLUTIONS INDONESIA, banyak sekali ilmu dan pengalaman
yang didapatkan. Seperti proses yang harus dilalui sebelum unit sampai ke
tangan konsumen, serta banyak peralatan dan komponen yang dapat dilihat
secara langsung di lapangan. Maka dari itu, untuk mencapai tujuan dengan
lebih baik lagi, ada beberapa saran yang dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Start Up harus dilakukan sesuai dengan prosedur dan standar yang ada,
agar kualitas produk tetap terjaga.
2. Berdiskusi dengan pembimbing lapangan terkait kegiatan yang dilakukan
selama kerja praktik di PT. DAIKIN APPLIED SOLUTIONS
INDONESIA.
3. Memanfaatkan kesempatan kerja praktik sebagai tempat untuk belajar,
mencari pengalaman, dan mengembangkan keterampilan untuk
menghadapi dunia kerja.
4. Melakukan kegiatan kerja praktik dengan sungguh-sungguh.
DAFTAR PUSTAKA