Anda di halaman 1dari 35

ANALISIS TERJADINYA TROUBLESHOOTING ANTI-SKID SYSTEM

PADA PESAWAT BOEING 737-200 SERTA CARA PERBAIKANNYA


HALAMAN JUDUL

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan


Jenjang Diploma III Program Studi Aeronautika

Disusun oleh:

Moh. Iqbal Abdulloh


180201078

PROGRAM STUDI DIII


AERONAUTIKA
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN
YOGYAKARTA
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Tugas Akhir dengan judul

ANALISIS TERJADINYA TROUBLESHOOTING ANTI-SKID SYSTEM


PADA PESAWAT BOEING 737-200 SERTA CARA PERBAIKANNYA

Disusun oleh
Nama : Moh. Iqbal Abdulloh
NIT : 180201078

Telah disetujui dan disahkan oleh Program Studi Aeronautika Sekolah Tinggi
Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta

Yogyakarta, Desember 2021

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing

Nama ........... Nama ...........


NPP ............... NPP ...............
LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir dengan judul

ANALISIS TERJADINYA TROUBLE SHOOTING ANTI-SKID SYSTEM


PADA PESAWAT BOEING 737-200 SERTA CARA PERBAIKANNYA

Tugas Akhir ini telah diajukan dan dipertahankan dihadapan tim penguji dan
dinyatakan lulus pada hari

Tim Penguji

Dosen Pembimbing Dosen Penguji

Nama Dosen Pembimbing Nama Dosen penguji


NPP ............... NPP ...............

Ketua Tim Penguji

(Nama ketua tim penguji)


NPP.

Ketua STTKD
PERNYATAAN
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Moh. Iqbal Abdulloh
NIT : 180201078
Program Studi : Aeronautika
Judul Tugas Akhir :”ANALISIS TERJADINYA TROUBLE SHOOTING
ANTI-SKID SYSTEM PADA PESAWAT BOEING 737-
200 SERTA CARAPERBAIKANNYA”.
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis tugas akhir ini benar-benar
karya saya sendiri. Karya tulis tugas akhir ini bukan merupakan plagiarisme
atau pencurian hasil karya orang lain yang saya akui sebagai karya tulis tugas
akhir saya. Bila di kemudian hari diduga kuat ada ketidaksesuaian, saya bersedia
diproses oleh Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan, dengan diberikan
sanksi terberat berupa pembatalan kelulusan.
Pernyataan ini saya buat dengan kesadaran sendiri dan tidak atas tekanan
ataupun paksaan dari pihak manapun demi menegakkan integritas akademik di
institusi ini.

Yogyakarta, 21 December 2021


Saya yang menyatakan

(Moh. Iqbal Abdulloh)


MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelasaikan tugas akhir ini yang berjudul
''ANALISIS TERJADINYA TROUBLE SHOOTING ANTI-SKID SYSTEM
PADA PESAWAT BOEING737-200 SERTA CARA PERBAIKANNYA'' degan
lancar. Tugas Akhir ini disusun untuk menempuh kelulusan Program Diploma-3
(DIII) Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan.
Dengan selesainya tugas akhir ini, penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu terutama kepada yang terhormat :
1. Marsda TNI (Purn) Udin Kumiadi, SE selaku Ketua STTKD Yogyakarta.
2. Erwan Eko Prasetyo, S.Pd., M.Eng selaku ketua prodi Aeronautika.
3. Noviana Utami Ciptaningtyas Suhartaya, S.ST., M.Eng Dosen
pembimbing tugas akhir.
4. Instruktur Bpk. Heri Sutopo, Bpk. Amir Fakhrudin, Bpk Heri Purwanto.
5. Semua pihak yang telah banyak membantu yang tidak bias penulis
sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih banyak
kekurangan, sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan demi
perbaikan di masa yang akan datang.

Yogyakarta, Desember 2021

Penulis
INTISARI
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................1
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................3
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN...........................................4
MOTTO...................................................................................................................5
DAFTAR ISI...........................................................................................................9
DAFTAR GAMBAR............................................................................................11
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................12
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................13
A. Latar Belakang Masalah................................................................................13
B. Batasan Masalah............................................................................................15
C. Rumusan Masalah.........................................................................................15
D. Tujuan Penelitian..........................................................................................15
E. Manfaat Penelitian.........................................................................................16
F. Keaslian Penelitian........................................................................................16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI...........................17
A. Tinjauan Pustaka...........................................................................................17
B. LandasanTeori...............................................................................................18
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................25
A. Desain Penelitian...........................................................................................25
B. Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................................25
C. Jenis Data......................................................................................................25
D. Teknik Pengumpulan Data............................................................................26
E. Teknik Analisis Data.....................................................................................28
F. Langkah-langkah Penelitian..........................................................................28
G. Alat dan Bahan..............................................................................................29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................33
A. Hasil Penelitian.............................................................................................33
B. Pembahasan...................................................................................................35
BAB V PENUTUP.................................................................................................50
A. Kesimpulan...................................................................................................50
B. Saran..............................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................52
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Perbandingan Tekanan Pada Luas Penampang yang Berbeda...........19


Gambar 2.2 Basic Hydroulic System......................................................................21
Gambar 2.3 Basic Pengoperasian Brake System....................................................22
Gambar 4 Twister...................................................................................................29
Gambar 5.1 Lokasi Hydroulic Brake System.........................................................33
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pesawat terbang merupakan salah satu jenis moda transportasi yang

dapat diandalkan, khususnya mengenai kecepatannya sehingga dapat lebih

efisien terhadap waktu. Ketepatan waktu, kecepatan serta kenyamanan dalam

suatu penerbangan sangatlah penting. Hal tersebut tentu harus ditunjang

dengan kecanggihan serta kelayakan operasional pesawat terbang. Jaminan

keselamatan penerbangan merupakan hal terpenting dalam dunia

kedirgantaraan.

Pada industri pesawat terbang, proses perawatan memegang peranan

utama dalam menjaga kapabilitas dari media tranportasi ini untuk dapat

beroperasi dengan aman dan nyaman. Pesawat terbang sendiri pada dasarnya

terdiri dari berbagai macam sistem dan komponen.

Dari banyaknya komponen-komponen maupun sistem yang terdapat

pada pesawat terbang, yang paling dibutuhkan ketahanan kerjanya untuk

keselamatan dan keamanan salah satu diantaranya adalah brake system,

fungsi brake system adalah untuk sistem pengereman dan kontrol pesawat

terbang pada saat landing, takeoff, taxing, parking dan steering. Brake system

terpasang pada main gear pesawat terbang yang digerakan oleh tekanan

hydroulik.
Tidak sedikit insiden kecelakaan yang terjadi diantaranya disebabkan

oleh brake system yang tidak berfungsi dengan baik, sehingga pesawat

tergelincir dan pecah ban pada saat landing, ataupun pada waktu taxing

apabila brake system tidak dapat berfungsi, maka dapat mengakibatkan

tubrukan dengan benda-benda disekitar pesawat ataupun pesawat lain yang

sedang parkir dan lain-lain, maka pemeliharaan brake system harus dilakukan

secara cermat dan teliti sesuai dengan aturan-aturan maintenance pesawat

terbang itu sendiri.

Salah satu penunjang kemampuan dari brake system yaitu anti-skid

system, yang berfungsi sebagai sistem kontrol pengereman dan sensing

kecepatan pada pesawat terbang, untuk mencegah terjadi skidding (roda

tergelincir), maka anti skid system haruslah menjadi perhatian penting pada

perawatannya sehingga dapat berfungsi bengan baik untuk menhindari

terjadi kegagalan pada saat pengereman.

Dari masalah tersebut diatas penulis menyadari bahawa pentingnya

anti-skid system pada pesawat saat melakuakan landing, untuk mencegah

terjadinya pesawat mengalami insiden kecelakaan akibat kegagalan anti-

skid system. Sehingga penulis berminat untuk mempelajari lebih mendalam

tentang anti-skid system dan tertarik mengambil judul tugas akhir

''ANALISIS TERJADINYA TROUBLESHOOTING ANTI-SKID

SYSTEM PADA PESAWAT BOEING 737 - 200 SERTA CARA

PERBAIKANNYA''.
B. Batasan Masalah

Pada penulisan tugas akhir ini penulis hanya membahas “Anti Skid

System” pada Pesawat Boeing 737-200” tentang bagaimana cara kerja,

trooubleshooting serta cara perbaikan, khususnya pada anti-skid control

valve sehingga anti skid-system dapat bekerja dengan baik, dikarenakan

terbatasnya waktu dan objek penelian yang dilaksanakan di Hanggar STTKD

Yogyakarta

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis menentukan rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Apakah fungsi dari anti-skid system?

2. Bagaimana cara kerja dari anti-skid system?

3. Apa saja troubleshooting yang terjadi pada anti-skid system?

4. Bagaimana cara perbaikan troubleshooting pada anti-skid control valve?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada penelitian ini memiliki tujuan

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui fungsi dari anti-skid system.

2. Untuk mengetahui cara kerja dari anti-skidsystem.

3. Untuk mengetahui troubleshooting pada anti-skid system.


4. Untuk mengetahui cara memperbaiki troubleshooting pada anti-skid

control valve.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Menambah wawasan dan pengetahuan khususnya pada troubleshooting

anti-skid system untuk penulis dan pembaca.

2. Dapat menambah informasi dan referensi untuk pembelajaran khususnya

untuk program studi aeronautika di STTKD Yogyakarta.

3. Sebagai media informasi untuk masyarakat umum dan masyarakat industri

penerbangan mengenai cara perbaikan troubleshooting anti-skidsystem.

F. Keaslian Penelitian

Penelitian Tugas Akhir yang berjudul ''ANALISIS TERJADINYA

TROUBLE SHOOTING ANTI-SKID SYSTEM PADA PESAWAT

BOEING737-200 SERTA CARA PERBAIKANNYA''adalah benar hasil dari

karya penulis pribadi bukan hasil karya orang lain. Adapun penelitian

sebelumnya yang berjudul anti-skidsystem pernah di lakukan oleh senior-

senior terdahulu yaitu: viky zulkarnaen (2011) akan tetapi objek penelitian

(jenis pesawat) dan rumusan masalahnya berbeda.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKAN DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI


A. Tinjauan Pustaka

Anti-skid system berfungsi untuk mengatur brake pressure dalam

mengoperasikan brake dan mencegah terjadinya pengereman mendadak

pada saat pesawat dalam kecepatan tinggi, juga berfungsi untuk mengontrol

slip rate secara optimal dari pengereman roda utama dan merealese brake

pressure jika terjadi pengereman secara berlebihan. (Zulkarnaen. 2011).

Fungsi anti-skid system pada pesawat terbang untuk mengatur

pemberian tekanan yang masuk ke brake system, pada saat pesawat melaju

dengan kecepatan tinggi agar tidak terjadi slip pada roda utama (main wheel)

pada saat melakukan pendaratan (landing). (Barelli.dkk, 2013).

Anti-skid system merupakan suatu sistem yang digunakan untuk

membantu pilot pada saat melakukan pendaratan (landing), karena anti-skid

system dapat mengatur secara otomatis melakukan pengereman untuk

mencegah roda agar tidak terjadi slip (skidding). (Harifi. Dkk. 2008).

Anti-skid system dapat beroperasi secara normal brake maupun

alternate brake, jika pada waktu beroperasi dengan normal brake, kemudian

terjadi kegagalan atau kerusakan, maka secara otomatis akan di rubah

pengoperasiannya segera ke alternatebrake dengan anti skids ystem, jika


sistem ini juga mengalami kerusakan maka akan di gantikan dengan

emergency brake dimana anti-skid system sudah tidak berfungsi lagi.

(Haryanto, 2006).

B. LandasanTeori

1. Hydroulic System

Hydraulic system merupakan sistem yang menghasilkan tenaga

atau tekanan dengan media zat cair atau fluida, yang sifatnya tidak bisa

dimampatkan (uncompressible). Sistem hidrolik pada pesawat terbang

berfungsi untuk menggerakan atau mengoperasikan bagian-bagian pada

pesawat, seperti flight control system, brake system, trust reverse,

landing gear system dan lain sebagainya. Dengan menggunakan

hydroulic system, maka pesawat terbang akan lebih mudah melakukan

pengoperasiannya, sehingga tetap mempertahankan tingkat keamanan

dan keselamatan penerbangan bagi pesawat. Teori dasar atau hukum

yang digunakan dalam prinsip kerja sistem hidrolik adalah sebagai

berikut:

2. Hukum Pascal

Bunyidarihukum Pascal ini adalah “Apabila suatu tekanan

diberikan kepada sejumlah zat cair yang diam, maka tekanan tersebut

diteruskan kesegala arah yang sama besarnya”.Persamaan hukum pascal:

F1  F2

A1 A2
Dimana F1 dan F2 adalah input dan output force, A1 dan A2 adalah

luas penampang yang berhubungan dengan input dan output piston

seperti terdapat pada (gambar 2.1) berikut ini.

Gambar 2.1 Perbandingan Tekanan Pada Luas Penampang yang Berbeda.

1). Komponen Hydroulic System

Komponen hydroulic system dapat digolongkan menjadi 5 golongan yaitu:

a). Reservoir

Reservoir merupakan tempat utama untuk menampung keseluruhan

fluida (minyak) hydroulic yang akan digunakan dan didistribusikan ke

semua sistem untuk mendukung kerja sistem. Jenis reservoir pada

pesawat terbang ada 2 yaitu:

 Reservoir by gravitation

 Reservoir pressurization

b). Plumbing
Plumbing merupakan komponen yang berfungsi sebagai jalur aliran

fluida hydraulic untuk mengarahkan aliran hydroulic pressure ke

actuator dan selanjutnya kembali ke reservoir.

c). Pressure development

Pressure development merupakan komponen utama yang memiliki

peranan sebagai sumber pembangkit atau penghasil tekanan pada fluida

hydroulic yang dibutuhkan oleh sistem.

d). Control device

Merupakan komponen yang digunakan untuk mengatur arah aliran

fluida ke sistem yang diinginkan.

e). Actuating unit

Merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah bentuk energi dalam

wujud cair ke dalam energi mekanik untuk menghasilkan kerja.


Gambar 2.2 Basic Hydroulic System
(sumber; AC 65-12A PP Handbook chapter 27-00-00 page 8)

3. Brake System

Brake system adalah suatu sistem yang berfungsi untuk

menghambat laju atau mengurangi kecepatan pesawat pada saat

melakukan pendaratan (landing), lepas landas (takeoff), pengoperasian di

darat, dan untuk menahan pesawat ketika melakukan parkir.

4. Cara Kerja Brake System

Pengoperasian brake system pada pesawat terbang seperti yang

ditunjukan pada (gambar 2.3). Ketika pilot pedals ditekan kemudian

akan mengerakan brake matering valve yang dihubungkan oleh


sambungan kabel, setalah itu brake matering valve akan mengarahkan

tekanan hydroulic untuk brake assembly yang terdapat pada tiap-tiap roda

utama pesawat terbang melalui anti skid valve.

Gambar 2.3 Basic Pengoperasian Brake System


(sumber; FAA-H-8083-31-AMT-Airframe-Vol-2 page 109)

Brake system biasanya digerakan oleh tekanan hydroulic system B

melawati kedua normal brake matering valve atau autobrake module, pada

alternate brake biasanya teakanan hydroulic disuplay dari system A

melewati alternate brake matering valve, ketika hydroulic system B tidak

tersedia.
5. Komponen Brake System

Komponen brake system semuanya terdapat pada main gear wheel

well kecuali brake pedals, swivel valve dan cable runs. Komponen dan

sistem utama penunjang dari brake system antara lain:

a). Brake system hydroulic valve

Hydroulic valve dipasang untuk mengendaliakan aliran tekanan hidrolik

dari normal atau alternate hydroulic system yang akan di salurkan ke

tiap brake.

b). Brake matering valve

Terdapat empat brake matering valve pada brake system, dua untuk

normal brake, dan dua lagi untuk alternate brake. Semuaya dipasang

untuk menyalurkan dan mengatur tekanan hydroulic yang masuk ke

brake system, menurut reaksi dari brake pedals yang digerakan.

c). Brake accumulator

Brake accumulator adalah suatu sistem yang berfunngsi sebagai

penyimpanan energi cadangan untuk melakukan brake ketika system B

hydroulic pressure dan system A hydroulic pressure tidak berfungsi

atau mengalami kegagalan,

d). Brake assembly/ disk brake unit

Brake berfungsi untuk menghentikan dan menahan pesawat terbang

pada saat malakukan pengoperasian didarat, lokasi penempatan dari

brake tersebut berada pada setiap main gear pesawat.

e). Parking brake


Parking brake adalah suatu sistem untuk melakukan brake pada saat

pesawat parking dan mooring, berguna menahan pesawat agar tetap

diam atau tidak bergerak. Parking brake berfungsi ketika brake pedal

ditekan secara penuh, bagitupun juga untuk me-realease-nya sama.

f). Anti skid system

Anti skid adalah suatu sitem yang dirancang untuk memberikan hasil

pengereman yang efektif pada berbagai macam runway, tampa harus

mengalami slip (skidding).

g). Autobrake system

Autobrake adalah suatu sistem yang dirancang untuk meringankan

beban kerja pilot pada saat touchdown, dan memberikan pengereman

secara teratur dan smooth untuk kenyamanan penumpang.


BAB III

METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada

dengan sistematis dan apa adanya tentang suatu variable, gejala, atau prosedur

pada saat penelitian dilakukan tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis

tertentu.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah disetujui oleh

oleh pihak perusahaan yaitu pada :

Waktu : 24 April 2021 – 19 Juni 2021

Tempat : HANGGAR STTKD YOGYAKARTA.

C. Jenis Data

Jenis data dalam suatu penelitian merupakan faktor penting yang

menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Apabila

peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber data-nya bisa berupa

benda, gerak atau proses sesuatu. Apabila peneliti menggunakan

dokumentasi, maka dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber data.

Dalam penelitian ini juga menggunakan berbagai macam data. Adapun data-

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data (Sugiyono,2009). Data primer dalam penelitian ini

diperoleh dari sumbernya secara langsung dari hasil melakukan wawancara

kepada Engineer boeing 737-200 atau Instruktur Amto STTKD maupun

pada dosen pembimbing.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan cara

membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber

dari literatur, buku-buku, serta dokumen perusahaan (Sugiyono,2009).

Penelitian ini diperoleh peneliti secara tidak langsung (diperoleh dan

dicatat oleh pihak lain) baik melalui studi pustaka maupun data dari

perusahaan antara lain,AMM Boeing 737-200, jurnal anti skid system,

jurnal brake system, FAA-H-8083-31-AMT-Airframe-Vol-2, ataupun dari

internet.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini merupakan suatu cara

yang ditempuh peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan sehingga

data-data yang dipergunakan menjadi sempurna dan dapat dipertanggung

jawabkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Metode Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan tanya jawab, sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan responden. (Nazir, 2009). Materi yang diperoleh

dalam penelitian ini juga didapatkan dengan cara mengadakan

wawancara terhadap sumber-sumber terkait yang bersangkutan secara

langsung dengan obyek yang sedang diamati, seperti dari para Intruktur

Amto maupun dosen pembimbing yang telah berpengalaman di dunia

penerbangan. Hal ini dimaksudkan agar penulis dapat memecahkan

masalah dalam penelitian ini.

2. Metode Observasi

Metode ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung obyek yang

diamati hingga memperoleh data dari akhir proses obyek tersebut. Dalam

penelitian ini penulis melakukan pengamatan pada anti-skid system

pesawat Boeing 737-200.

3. Studi Pustaka

Menurut Arikunto (2006), studi pustaka adalah metode pengumpulan

data dengan cara mencari informasi melalui buku, jurnal dan literatur

lainnya. Dalam hal ini metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara mencari atau mengumpulkan sumber-sumber data dari buku atau

referensi lain seperti maintenance manualBoeing 737-200, FAA-H-8083-

31-AMT-Airframe-Vol-2, jurnal anti-skid system, jurnal brake system

ataupun internet yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan tugas

akhir ini yang ada kaitannya dengan pembahasan.


E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi

dengan cara mengklasifikasikan hal-hal yang dianggap penting dan membuat

kesimpulan, sehingga mudah dipahami oleh peneliti dan pembaca. Penelitian

ini termasuk penelitian kualitatif, dimana pembahasan dilakukan dengan

bentuk deskripsi yaitu penjelasan menggunakan bahasa dan kalimat yang jelas

sehingga datanya dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik atau angka.

F. Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah yang diambil penulis dalam melakukan penelitian,

antara lain adalah :

4. Mencari data-data yang berkaitan dengan masalah terkait, khususnya

tentang troubleshooting anti-skid system pada pesawat Boeing 737-200.

5. Mempersiapkan semua bahan serta perlengkapan lain yang diperlukan

selama penelitian berlangsung.

6. Memahami dan melaksanakan prosedur sesuai dengan apa yang dijelaskan

dalam panduan atau referensi terkait terhadap langkah-langkah yang

diperlukan dalam melaksanakan penelitian tentang troubleshooting anti-

skid system pada pesawat Boeing 737-200.

7. Mendeskripsikan masalah secara lebih mendalam tentang troubleshooting

anti-skid system pada pesawat Boeing 737-200.


8. Mengolah data-data tersebut.

9. Mengambil sebuah kesimpulan.

G. Alat dan Bahan

Pada penelitian ini serta dalam pelaksanaan penelitian telah

menggunakan alat yang lazim digunakan untuk mengolah data dari

penelitian tersebut. Berikut ini adalah beberapa alat yang digunakan oleh

penulis dalam melaksanakan penelitian:

1. Twister

Digunakan untuk mengunci atau mengencangkan wire (kawat).

Gambar 3.1 Twister


2. Screw Drivers (Obeng)

Screw drivers digunakan untuk memutar atau memasang screw

yang ada pada pesawat terbang.

Gambar 3.2 Screw Driver (-)


Gambar 3.3 Screw Driver (+)

3. Wrench (Kunci)

Wrench terdiri dari beberapa tipe seperti, box-end wrench,

combination wrench dan socket wrench. Satu set socket wrench terdiri

dari speed handle, ratchet handle, hinge handle dan extension bar.

Semua wrench di atas digunakan untuk memasang atau melepas bolt

dan nut pada komponen dari pesawat terbang, seperti yang terlihat pada

gambar.
Gambar 3.4 Open wrench

4. Plier (Tang)

Jenis plier yang banyak digunakan pada pesawat terbang yaitu

adjustable / interlocking plier (tang pemegang yang dapat disetel). Tang

serba guna ini mempunyai rahang menyudut 450 dan sering digunakan

untuk mencekam dan memutar benda dengan permukaan datar atau

bulat. Jenis-jenis tersebut adalah sebagai berikut:

a. Split slip joint

b. Curve interlocking channel

c. Self adjusting locking pawl


Gambar 3.5

5. Standart tools a/c mechanic 1 box yang berisi :

a. Open wrench 5/8 inch-1 ¼ inch.

b. Ring open wrench 5/8 inch-1 ¼ inch.

c. Screwdriver flat 1 set, philips screwdriver1 set.

d. Allen key 1 set.

e. File yang kasar dan yang halus masing masing 1 buah.

f. Open wrench 5/8 inch-1inch

6. Wheel chock

Wheel Chock ini digunakan untuk menahan roda pesawat agar tidak

bergerak saat dilakukan perbaikan.

Dalam penelitian ini bahan utama yang digunakan adalah anti-skid

system pada pesawat Boeing 737-200. Selain itu ada juga bahan pendukung

antara lain :
1. anti-skid valve.

2. Union and O-ring

3. Hydroulic fluid

Anda mungkin juga menyukai