Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PLTA WADUK
JATILUHUR (WJL)
“Disusun Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Program Studi Teknik Lingkungan
Universitas Pelita Bangsa”

Disusun oleh :
Irfan Ar Rafi
331910175

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
BEKASI
2022
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PLTA WADUK
JATILUHUR (WJL)
“Disusun Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Program Studi Teknik Lingkungan
Universitas Pelita Bangsa”

Disusun oleh :
Irfan Ar Rafi
331910175

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
BEKASI
2022

i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Irfan Ar Rafi
Nim : 331910175
Judul Kerja Praktek : Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Pada PLTA Waduk Jatiluhur
(WJL)
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan proposal kerja praktik ini
berdasarkan hasil pemikiran dan pemaparan asli dari saya sendiri. Jika terdapat karya
orang lain, saya akan mencantumkan sumber yang jelas.
Demikian lembar pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila
dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik dan sanksi lain sesuai dengan
peraturan yang berlaku di Universitas Pelita Bangsa.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak
manapun.

Bekasi, 15 Desember 2022


Yang membuat pernyataan,

Irfan Ar Rafi
331910175

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK


PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PLTA WADUK
JATILUHUR (WJL)
Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Studi Teknik Lingkungan
Universitas Pelita Bangsa
Tahun Akademik 2022/2023

Disusun oleh :
Irfan Ar Rafi
331910175

Telah diperiksa dan disejutui oleh :


Pada tanggal : ...
Pembimbing Lapangan, Dosen Pembimbing

……………………… Agus Riyadi, S.T., M.S.c.


NIDN : NIDN : 0420087907

Mengetahui,
Kepala Program Studi Teknik Lingkungan

Dodit Ardiatma, S.T., M.Sc.


NIDN : 0403029201

iii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK


PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PLTA WADUK
JATILUHUR (WJL)
Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Studi Teknik Lingkungan
Universitas Pelita Bangsa
Tahun Akademik 2022/2023

Disusun oleh :
Irfan Ar Rafi
331910175

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji pada tanggal :

Dosen Penguji I Dosen Penguji II

……………………… …..……....................
NIDN : NIDN :

Mengetahui,
Kepala Program Studi Teknik Lingkungan

Dodit Ardiatma, S.T., M.Sc.


NIDN : 0403029201

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini yang berjudul “
“Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Pada PLTA Waduk Jatiluhur (WJL)”. Penulis menyadari bahwa penyusunan
laporan kerja praktek ini tidak terlepas dari bantuan, dorongan semangat dan motivasi
dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :

1. Bapak Hamzah Muhammad Mardi Putra, S.K.M., M.M., D.B.A. Selaku


Rektor Universitas Pelita Bangsa.
2. Ibu Putri Anggun Sari, S. Pt., M.S.i. selaku Dekan Universitas Pelita Bangsa.
3. Bapak Dodit Ardiatma, S.T., M.S.c. selaku Kepala Program Studi Teknik
Lingkungan Universitas Pelita Bangsa.
4. Bapak Agus Riyadi, S.T., M.S.c. selaku Pendamping selama melakukan Kerja
Praktek di PLTA Waduk Jatiluhur Purwakarta.
5. Manajemen, Pimpinan dan seluruh staff PLTA Waduk Jatiluhur Purwakarta
yang telah memberikan izin serta bantuan informasi yang diperlukan selama
penulisan laporan kerja praktek ini.
6. Keluarga penulis yang selaku mendukung penuh dalam do’a dan motivasinya
serta nasehat agar penulis bisa menyelesaikan pendidikannya tepat waktu.
7. Seluruh teman-teman Teknik Lingkungan Universitas Pelita Bangsa serta
pihak-pihak lainnya yang telah memberikan support dan motivasi serta
berkontribusi dalam proses penyelesaian laporan kerja praktek ini.

v
Penulis telah berusaha menyelesaikan laporan kerja praktek ini semaksimal
mungkin, namun penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak untuk perbaikan di kemudian hari nanti. Semoga laporan kerja
praktek ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Bekasi, 15 Desember 2022

Irfan Ar Rafi
331910175

vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................................... 4

1.3 Batasan Masalah ............................................................................................. 4

1.4 Rumusan Masalah .......................................................................................... 4

1.5 Tujuan Kerja Praktek ...................................................................................... 4

1.6 Manfaat Kerja Praktek .................................................................................... 4

1.6.1 Bagi Mahasiswa ...................................................................................... 5

1.6.2 Bagi Fakultas ........................................................................................... 5

1.6.3 Manfaat Bagi Perusahaan ........................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................. 6

2.1 Pengertian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kecelakaan Kerja (SMK3)6

2.2 Penetapan Kebijakan K3 ................................................................................ 7

2.3 Perencanaan K3 .............................................................................................. 8

2.3.1 Tujuan dan Sasaran ................................................................................. 8

2.3.2 Perencanaan Idenfitikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko .. 9

2.3.3 Peraturan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya ..................... 9

vii
2.3.4 Indikator Kerja ...................................................................................... 10

2.3.5 Program-Program Manajemen K3 ........................................................ 10

2.3.6 Elemen Program K3 antara lain : .......................................................... 10

BAB III METODE KERJA PRAKTEK ................................................................. 12

3.1 Jenis Metode ................................................................................................. 12

3.2 Metode Penelitian ......................................................................................... 12

3.3 Metode Analisis ............................................................................................ 12

3.4 Lokasi Kerja Praktek .................................................................................... 13

3.5 Alasan Pemilihan Lokasi Kerja Praktek ....................................................... 13

3.6 Objek dan Ruang Lingkup Kerja Praktek .................................................... 14

3.7 Pelaksanaan Kerja Praktek ........................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 15

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Alur Penerapan SMK3 ............................................................................ 7

Gambar 3.4 : Lokasi Waduk atau Bendungan Ir. H. Djuanda .................................... 13

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Memasuki era industrialisasi yang bersifat global pada saat ini yang ditandai
dengan persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut semua perusahaan untuk
mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam menghasilkan produk
berkualitas tinggi. Kualitas produk yang dihasilkan tidak terlepas dari peranan sumber
daya manusia sebagai faktor utama yang berperan dalam pelaksanaan proses produksi
suatu perusahaan. Sumber daya manusia sebagai asset terpenting yang dimiliki
perusahaan harus diperhatikan keselamatan dan kesehatannya pada saat bekerja.
Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara umum di Indonesia masih
sering diabaikan oleh sebagian besar perusahaan.
Masih tingginya jumlah kasus kecelakaan kerja menuntut semua manajemen
suatu perusahaan untuk memperhatikan dengan serius terkait program dan
pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan perusahaannya
melalui Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang ada
dengan selalu mengawasi dan mengevaluasi kinerjanya. Ada tiga alasan perlunya
program-program keselamatan kerja menurut Ahli keselamatan kerja Willie Hammer
yang dikutip dari Moekijat (1999:142) mengatakan bahwa program-program
keselamatan kerja diselenggarakan karena tiga alasan pokok yaitu moral, hukum, dan
ekonomi. Suatu perusahaan menyelenggarakan upaya pencegahan kecelakaan
pertama sekali semata-mata atas dasar kemanusiaan. Mereka melakukan hal itu untuk
memperingan penderitaan karyawan yang mengalami kecelakaan dan keluarganya. Di
samping alasan moral terdapat juga alasan hukum pelaksanaan program keselamatan
kerja.
Perundang-undangan yang mengatur tentang keselamatan kerja dan hukuman
terhadap pihak-pihak yang membangkang ditetapkan cukup berat. Berdasarkan

1
peraturan perundang-undangan itu, perusahaan dapat dikenakan denda dan para
pimpinan dapat ditahan apabila ternyata bertanggungjawab atas kecelakaan fatal.
Selain alasan moral dan hukum terdapat alasan ekonomi yaitu kerugian besar tidak
hanya dialami oleh karyawan jika terjadi kecelakaan kerja akan tetapi perusahaan
juga akan mengalami kerugian besar melalui ganti rugi sebagai bentuk
pertanggungjawaban. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) memiliki tujuan dan sasaran untuk menciptakan suatu sistem
keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam
rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. Semua permasalahan
yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja pada prinsipnya menjadi
tanggung jawab setiap individu. Setiap karyawan sudah sepantasnya berpartisipasi
dalam setiap kegiatan yang mendukung keselamatan dan kesehatan kerja, khususnya
pada masing-masing lingkungan kerjanya. Hal ini disebabkan pada masing-masing
lingkungan kerjanya karyawan sering berhubungan dengan berbagai peralatan teknis
seperti mesin-mesin produksi perusahaan.
Semakin berkembangnya teknologi dalam proses produksi, maka akan
memberikan kemungkinan yang besar timbulnya pengaruh terhadap tenaga kerja.
Adanya teknologi yang disertai peralatan modern disamping membawa kemudahan
dalam berproduksi juga mempunyai tingkat resiko kecelakaan yang tinggi, tidak
hanya peralatan modern yang mempunyai resiko kecelakaan tinggi, perlatan lama
atau mesin-mesin lama pun jika tidak diperhatikan secara khusus juga akan
menyebabkan kecelakaan kerja Oleh karena itu diperlukan ketelitian serta
kewaspadaan yang tinggi dalam mengoperasikannya. Meskipun demikian secara
keseluruhan beban tanggung jawab atas berlangsungnya operasional keselamatan dan
kesehatan kerja akan berada pada manajemen perusahaan itu sendiri. Salah satu jenis
kegiatan operasional perusahaan yang sangat rawan terhadap terjadinya kecelakaan
kerja adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangkit listrik. Sebagai

2
perusahaan penghasil energi listrik dengan kapasitas tinggi dan teknologi yang
canggih serta investasi yang tinggi, tentunya perusahaan juga tidak bisa lepas dari
resiko kecelakaan kerja selama waktu proses operasi.
Menurut survei yang dilakukan dilokasi, jenis bahaya yang ada pada bidang
pemeliharaan PLTA antara lain bahaya mekanik seperti pengoperasian dan
pemeliharaan mesin-mesin maupun alat-alat pengendali air (emergensi desel,
generator, turbin, main tranformer, dll). Bahaya fisik seperti (kebisingan peralatan
mesin, suhu panas, cahaya atau penerangan, dll). Bahaya elektrik seperti alat-alat
yang memiliki tegangan tinggi dan berhubungan langsung dengan penggunaan listrik.
Bahaya kimia seperti menggunakan oli pada saat pemeliharaan mesin. Jenis bahaya
tersebut. Jenis bahaya tersebut dapat menimbulkan resiko keselamatan dan kesehatan
kerja seperti terpeleset, terjatuh, terbentur, kebakaran, ledakan, tersengat listrik,
gangguan fungsi pendengaran, dll. Jika tidak dilakukan manajemen resiko yang tepat
maka dapat menyebabkan kecelakaan kerja atau cidera pada tenaga kerja (Agus,
2022).
PLTA Waduk Jatiluhur memiliki lingkungan kerja yang berdekatan dengan
daerah saluran listrik bertegangan tinggi, oleh karena itu PLTA Waduk Jatiluhur
harus bisa mengantisipasi bahaya yang mungkin akan mengancam keselamatan dan
kesehatan kerja karyawannya ketika berada di lingkungan kerja yang memiliki
tingkat resiko kecelakaan kerja tinggi dengan selalu mengawasi proses pelaksanaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja melalui Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3). Dengan memaksimalkan SMK3 PLTA Waduk Jatiluhur
akan dapat mencegah kerugian yang bisa saja terjadi dari adanya kecelakaan kerja.
Selain itu diharapkan baik secara sistem maupun operasionalnya maka pada saatnya
nanti karyawan akan memiliki perasaan aman dan nyaman dalam menjalankan tugas-
tugasnya. Dengan kondisi ini diharapkan kepuasan kerja karyawan pada masing-
masing pekerjaannya akan meningkat. Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan
yang akan dibahas adalah

3
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas yang telah dikemukakan, maka
permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Masih terdapat resiko kecelakaan kerja pada PLTA Waduk Jatiluhur.
2. Masih terdapat pekerja yang acuh dengan Alat Pelindung Diri yang beresiko
mengalami kecelakaan kerja di PLTA Waduk Jatiluhur.

1.3 Batasan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah yang ada maka
penulis memfokuskan pada Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) di PLTA Waduk Jatiluhur

1.4 Rumusan Masalah


1. Bagaimana penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
SMK3 di PLTA Waduk Jatiluhur?
2. Bagaimana pembinaan dan sosialiasi yang dilakukan oleh PLTA Waduk
Jatiluhur untuk meningkatkan kepedulian pegawai terhadap penerapan
SMK3?

1.5 Tujuan Kerja Praktek


Adapun tujuan dari kerja praktek ini adalah :
1. Untuk mengetahui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja SMK3 di PLTA Waduk Jatiluhur.
2. Untuk mengetahui cara yang dilakukan pihak PLTA Waduk Jatiluhur untuk
meningkatkan kepedulian SMK3 kepada para pegawai.

1.6 Manfaat Kerja Praktek


Manfaat yang diharapkan dalam kegiatan kerja praktek ini adalah sebagai
berikut :

4
1.6.1 Bagi Mahasiswa
1. Sarana pengenalan dunia kerja yang sesuai dengan bidang keahlian dan
keilmuan mahasiswa.
2. Mendapat pengalaman, pengetahuan, dan gambaran nyata mengenai aplikasi
Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3
pada PLTA Waduk Jatiluhur.
3. Dapat mengetahui perbandingan antara teori dan ilmu yang diperoleh selama
masa kerja praktek.
4. Meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab dalam kerja.

1.6.2 Bagi Fakultas


1. Dapat menjadi media untuk menjalin kerjasama antara institusi pendidikan
dan perusahaan.
2. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan dengan melibatkan tenaga
terampil dari lapangan dalam kegiatan kerja praktek.
3. Memperoleh masukan yang positif untuk dapat ditetapkan dalam program
kerja praktek selanjutnya.

1.6.3 Manfaat Bagi Perusahaan


1. Dapat meningkatkan kerja sama antara institusi akademik dengan
perusahaan.
2. Perusahaan dapat melibatkan mahasiswa kerja praktek dalam pelaksanaan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
3. Adanya masukan yang membangun dari mahasiswa yang melakukan kerja
praktek.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kecelakaan Kerja


(SMK3)
Menurut PP.50/2012, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kecelakaan
Kerja adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam
rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif, Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kecelakaan Kerja K3 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang
meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur,
proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan,
pancapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja
dalam pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan. kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Keselamatan dan Kecelakaan Kerja
atau K3 merupakan pemikiran dan upaya serta penerapan yang ditujukan untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja
khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya, untuk meningkatkan
kesejahteraan tenaga kerja.
Tujuan dari kesehatan dan keselamatan kerja yaitu mencegah dan
mengurangi kecelakaan, mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran,
mencegah dan mengurangi bahaya peledakan, memberi kesempatan atau jalan
menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang
berbahaya, memberikan pertolongan pada kecelakaan, memberi alat-alat
perlindungan diri pada para pekerja, mencegah dan mengendalikan timbul atau
menyebar-luaskan suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin,
cuaca (Wowo , 2014)
Menurut Martin, (2000 dalam Linchon, 2014). Siklus evaluasi yang paling
tahan lama dan kuat dikenal sebagai “plan, do, check and act cycle” yang digunakan

6
untuk tidakan perbaikan terus-menerus dalam evaluasi program. plan, do, check and
act cycle (sering disebut siklus PDCA) adalah prototipe untuk siklus paling sering
digunakan dalam bisnis, gambar 2.1 menggambarkan siklus PDCA untuk evaluasi
program :

Gambar 2.1 : Alur Penerapan SMK3

(Sumber PP No.50 Tahun 2012)

2.2 Penetapan Kebijakan K3


Menurut PP No 50 Tahun 2012 Penyusunan kebijakan K3 dilakukan
melalui :
Tinjauan awal kondisi K3
1. Proses konsultasi antara pengurus dan wakil pekerja/buruh.
2. Penetapan kebijakan K3 harus disahkan oleh pimpinan perusahaan dengan tertulis,
tertanggal dan ditanda tangani secara jelas. menyatakan tujuan dan sasaran K3
dijelaskan dan disebarluaskan kepada seluruh pekerja/buruh, tamu, kontraktor,
pemasok, dan pelanggan

7
3. Terdokumentasi dan terpelihara dengan baik, bersifat dinamik dan ditinjau ulang
secara berkala untuk menjamin bahwa kebijakan tersebut masih sesuai dengan
perubahan yang terjadi dalam perusahaan dan peraturan perundangundangan.

2.3 Perencanaan K3
Dalam perencanaan K3 haruslah memenuhi Pemenuhan terhadap Kebijakan
yang ditetapkan yang memuat Tujuan, Sasaran dan indikator kinerja penerapan K3
dengan mempertimbangkan pemeriksaan awal sebagai bagian dalam mengidentifikasi
potensi sumber bahaya dan pengendalian resiko atas permasalahan K3 yang ada
dalam perusahaan atau di proyek atau tempat kegiatan kerja konstruksi berlangsung.
Dalam mengidentifikasi potensi bahaya yang ada serta tantangan yang
dihadapi, akan sangat mempengaruhi dalam menentukan kondisi perencanaan K3
perusahaan. Untuk hal tersebut haruslah ditentukan oleh isu pokok dalam perusahaan
dalam identifikasi bahaya :
1. Frekuensi dan tingkat keparahan kecelakaan kerja
2. Kecelakaan lalu lintas
3. Kebakaran dan peledakan
4. Keselamatan produk (Product safety)
5. Keselamatan kontraktor
6. Emisi dan pencemaran udara
7. Limbah industry (Ramli, 2009)

2.3.1 Tujuan dan Sasaran


Berdasar peninjauan ditetapkan target atau tujuan serta sasaran yang akan
dicapai dalam bidang K3. Disesuaikan dengan kemampuan perusahaan dan tingkat
resiko yang ada. Sasaran Penerapan SMK3 meliputi :
1. Sumber daya manusia
2. Sistem dan prosedur
3. Sarana dan fasilitas
4. Pencapaian prespektif di lingkungan internal dan eksternal

8
5. Pemberdayaan, pertumbuhan dalam penerapan K3.
Organisasi harus menyusun planning Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang
meliputi :
a. Identifikasi bahaya (Hazard identification), penilaian dan pengendalian resiko
(Risk assessment and risk control) yang dapat diukur.
b. Pemenuhan terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lainnya, penentuan
tujuan dan sasaran
c. Program kerja secara umum dan program kerja secara khusus.
d. Indikator kinerja sebagai dasar peniiaian kinerja K3 (Ramli, 2009)

2.3.2 Perencanaan Idenfitikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko


Organisasi harus menyusun dan memelihara prosedur tentang perencanaan
identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendaliannya, dalam memenuhi
kebijakan K3 yang ditetapkan. Prosedur perencanaan identifikasi bahaya, penilaian
resiko dan pengendaliannya harus ditetapkan, dikendalikan dan di dokumentasikan.
Assessment dan pengendalian resiko ini harus telah dipertimbangkan dalam penetapan
target K3. Beberapa hal perlu diperhatikan dalam menyusun identifikasi bahaya
adalah berikut :
a. Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendaliannya bersifat proaktif.
b. Buat identifikasi dan klasifikasi resiko kemudian dikontrol dan diminimalisir,
dikaitkan dengan objektif dan program kerja, konsisten diterapkan, bisa memberi
masukan dalam penentuan fasilitas-fasilitas yang diperlukan oleh organisasi,
identifikasi pelatihan dan pengembangan kontrol terhadap operasi organisasi, bisa
menjadi alat pemantau terhadap tindakan-tindakan yang diperlukan, sehingga
terwujud efektifitas dan efisiensi (Mega, 2010).

2.3.3 Peraturan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya


Dalam PP No 50 tahun 2012 Organisasi harus menyusun dan memelihara
prosedur tentang identifikasi peraturan perundangan dan persyaratan-persyaratan
lainnya yang diperlukan dalam kegiatan organisasi. Organisasi tersebut harus

9
memelihara ketersediaan dokumen-dokumen ini, mensosialisasikan kepada karyawan
maupun kepada pihak luar terkait. Organisasi harus memastikan dapat mengendalikan
tinjauan peraturan dan perundang-undangan, standar atau acuan terkini sebagai akibat
perubahan kebijakan pemerintah, perubahan keadaan, peralatan dan teknologi yang
terjadi diluar organisasi.

2.3.4 Indikator Kerja


Dalam menetapkan tujuan dan sasaran kebijakan Keselamatan dan kesehatan
kerja perusahaan harus menggunakan indikator kinerja yang dapat diukur sebagai
dasar penilaian kinerja Keselamatan dan kesehatan kerja, yang sekaligus merupakan
informasi mengenai keberhasilan pencapaian system manejemen Keselamatan dan
kesehatan kerja (Ramli, 2009).

2.3.5 Program-Program Manajemen K3


Program manajemen Keselamatan dan kesehatan kerja meliputi perencanaan
awal dan perencanaan kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam rangka pencapaian
tujuan dan sasaran, maka organisasi harus menyusun dan memelihara program kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja untuk meningkatkan kondisi Keselamatan dan
kesehatan kerja. Disesuaikan dengan kondisi, sumber daya yang tersedia dan tingkat
prioritasnya. Program kerja memuat penanggung jawab dan otoritas pada fungsi-
fungsi dan level dalam organisasi dan target waktu dalam pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi tersebut. Program kerja ini harus dievaluasi secara periodik dan
terencana, bila diperlukan, bisa diamandemen sehubungan dengan pergeseran
aktifitas, hasil produksi, hasil jasa atau kondisi operasi dalam organisasi (Mega,
2010).

2.3.6 Elemen Program K3 antara lain :


a. Untuk menerapkan dan mengembangkan sistem manajemen Keselamatan dan
kesehatan kerja maka dari itu disusun program implementasi atau elemen
Keselamatan dan kesehatan kerja, dengan menetapkan sistem pertanggung

10
jawaban dalam pencapaian tujuan dan sasaran sesuai dengan fungsi dan tujuan dari
tingkatan manajemen perusahaan yang bersangkutan.
b. Elemen Keselamatan dan kesehatan kerja disesuaikan dengan kebutuhan masing-
masing perusahaan berdasarkan hasil peninjauan awal dan penetapan tujuan dan
sasaran yang ingin dicapai perusahaan termasuk dalam menetapkan sarana dan
jangka waktu untuk pencapaian tujuan dan sasaran tersebut (Margaretha, 2012).

11
BAB III
METODE KERJA PRAKTEK

3.1 Jenis Metode


Jenis metode yang digunakan dalam kerja praktek ini adalah deskriptif,
dengan memberikan gambaran secara jelas yang terbatas mengenai masalah dan
keadaan sebagaimana adanya sehingga hanya merupakan penyingkapan suatu fakta
dan data yang diperoleh dan digunakan sebagai bahan penulisan laporan kerja praktek
serta bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) pada PLTA waduk jatiluhur (WJL)

3.2 Metode Penelitian


Metodologi yang digunakan dalam kerja praktek ini di dapatkan dari dua
sumber yaitu :
1) Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi atau pengamatan
kegiatan di lokasi kerja praktek, hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan
staff atau karyawan yang bekerja di lokasi kerja praktek.
2) Data sekunder
Data sekunder yang digunakan sebagai penunjang dalam penulisan berupa
peraturan perundang-undangan, media perantara berupa buku, literature, jurnal,
makalah, laporan kerja praktek terdahulu, dan data pendukung lainnya dengan cara
membaca dan mempelajari literature yang berkaitan dengan objek studi

3.3 Metode Analisis


Metode pelaksanaan kerja praktek berisi tiga tahapan yang harus
diselesaikan sampai akhir kegiatan kerja praktek. Setiap tahapan saling berkaitan
yakni dimulai dari tahapan persiapan kerja praktek, pelaksanaan kerja praktek dan
penyusunan laporan kerja praktek. Tahapan-tahapan tersebut berisikan tahap pertama
yaitu penentuan lokasi kerja praktek, penentuan waktu kerja praktek, persiapan dan

12
pengumpulan data objek kerja dengan melakukan studi literature secara bertahap
terhadap obyek kerja praktek, penyusunan proposal, pengajuan proposal, perizinan
kerja praktek. Kemudian masuk ke tahap kedua yaitu pelaksanaan kerja praktek
dengan melakukan pengamatan pada objek kerja praktek dan observasi serta
wawancara dengan pembimbing kerja praktek. Data yang diperoleh lalu diolah
berdasarkan referensi yang ada. Selanjutnya masuk ke tahap ketiga yaitu penyusunan
data dalam bentuk laporan hasil kerja praktek.

3.4 Lokasi Kerja Praktek


Lokasi kerja praktek ini dilaksanakan di Bendungan PLTA Ir. H. Djuanda
yang beralamat di Desa Kutamanah, Kecamatan. Sukasari, Kabupaten Purwakarta,
Jawa Barat.

Gambar 3.4 :: Lokasi


Lokasi Waduk
Waduk atau
atau Bendungan
Bendungan Ir.
Ir. H.
H. Djuanda
Djuanda
Sumber : Google Earth
3.5 Alasan Pemilihan Lokasi Kerja Praktek
Untuk memenuhi persyaratan kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek penulis
memilih lokasi Kerja Praktek di Waduk atau Bendungan Jatiluhur karena sesuai
dengan martikulasi perkuliahan di Universitas Pelita Bangsa.

13
3.6 Objek dan Ruang Lingkup Kerja Praktek
Objek dan ruang lingkup Kerja Praktek yaitu berupa pelaksanaan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) pada PLTA Waduk Jatiluhur

3.7 Pelaksanaan Kerja Praktek


Pelaksanaan Kerja Praktek ini dilakukan di Waduk atau Bendungan Jatiluhur
pada tanggal 16 Desember 2022

14
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Sukapto, P., & Djojosubroto, H. (2012). Implementasi keselamatan kerja dalam
pengelolaan waduk di Pusat Listrik Tenaga Air Cirata.
[2]. Estiawan, F. S., Novadjaja, L. H., & SE, M. (2012). Analisis Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan, Studi pada PT PJB. UP Brantas (Perusahaan yang Bergerak pada
Bidang Pemeliharaan dan Pembangkitan Listrik). Jurnal Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis, Universitas Brawijaya Malang, 1-17.
[3]. ULFAH, N. (2021). PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus PT. PLN
Persero Sumbagsel Unit Pelaksanaan Pengendalian Pembangkitan Bandar
Lampung Unit Pelaksana Pembangkitan Listrik Tenaga Air Way Besai)
(Doctoral dissertation, Universitas Teknokrat Indonesia).

15

Anda mungkin juga menyukai