Anda di halaman 1dari 90

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN

PEMBUATAN PAVING BLOCK MENGGUNAKAN

METODE FULL TIME EQUIVALENT (FTE)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan

dalam memperoleh gelar Sarjana Teknik

Nama : Muhammad Furqon


Nim : 21218146
No Skripsi :

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SERANG RAYA

2022
ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN
PEMBUATAN PAVING BLOCK MENGGUNAKAN
METODE FULL TIME EQUIVALENT (FTE)

Oleh:

MUHAMMAD FURQON
21218146

Telah Disetujui dan Disyahkan sebagai Skripsi


Program Studi Teknik Industri

Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II

Eka Indah Yuslistyari, ST.,MT Dr.Ing. Farid Wajdi, M.Sc


NIDN. 0428088206 NIDN. 0419097206
Mengetahui :

Dekan Fakultas Teknik Ketua Program Studi

Wahyu Oktri Widyarto, ST.,MT. Sahrupi, ST.,MT.


NIDN. 0405108401 NIDN. 0408078404

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SERANG RAYA
2022

i
ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN
PEMBUATAN PAVING BLOCK MENGGUNAKAN
METODE FULL TIME EQUIVALENT (FTE)

Oleh :
MUHAMMAD FURQON
21218146
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
pada Hari Senin Tanggal 12 September Tahun 2022 dan
Dinyatakan Memenuhi Syarat untuk Diterima sebagai Skripsi
Program Studi Teknik Industri

Sususan Dewan Penguji

Penguji I

(Wahyu Oktri Widyarto, ST.,MT)


NIDN. 0405108401
Penguji II

(Eka Indah Yuslistyari, ST.,MT)


NIDN. 0428088206
Penguji III

PENGESAHAN SIDANG

(Mohamad Jihan Sofa, ST.,MT)


NIDN. 0414018702

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SERANG RAYA
2022
ii
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Muhammad Furqon
Nim : 21218146
Program Studi : Teknik Industri
Alamat Lengkap : Kp. Gunung Tanggeran Ds. Baturanjang Kec.
Cipeucang Kab. Pandeglang-Banten

Dengan ini menyatakan bahwa :


1. Skripsi dengan judul “ Analisis Beban Kerja aryawan di PD. Berkah Jaya
menggunakan metode full time equivalent (FTE).” Beserta seluruh isinya
adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan
atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan
yang berlaku dalam masyarakat ilmiah.
2. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung segala resiko/sanksi yang
dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari
pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Serang, 22 Agustus 2022


Yang membuat pernyataan

Muhammad Furqon

iii
ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN

PEMBUATAN PAVING BLOCK MENGGUNAKAN

METODE FULL TIME EQUIVALENT (FTE)

ABSTRAK
Oleh:
Muhammad Furqon
21218146

PD. Berkah Jaya adalah sebuah perusahaan rumahan yang bergerak dibidang
produk paving block. Berdasarkan pada pengmatan awal bahwa para pekerja di
bagian produksi mengalami produktivitas kerja yang terganggu. Masalah lainnya
yaitu tidak meratanya pembagian untuk jobdesc setiap operator. Untuk itu pihak
perusahaan harus memperhatiakan beban kerja yang nanti diberikan kepada
karyawan agar tercapai produktivitas yang optimal. Dalam penelitian ini, dilakukan
pengidentifikasian aktivitas tiap pekerja, menganalisis beban kerja bagi tiap pekerja
dan jumlah kebutuhan karyawan bagian produksi dengan menggunakan metode
Full Time Equivalent. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat
ketidakseimbangan beban kerja pada 4 operator dimana 3 operator mempunyai
beban kerja yang underload atau nilai diantara 0-0,99 yang terdapat pada bagian
pencetakan manual dan mesin. Selanjutnya terdapat 1 operator overload dengan
nilai diatas 1,28 yang terdapat pada pengolahan. Hasil yang didapatkan bahwa
karyawan yang optimal adalah 4 karyawan yang dapat diartikan bahwa perusahaan
sudah optimal dan tidak perlu dilakukan pengurangan maupun penambahan
karyawan namun perusahaan harus merubah 1 operator pencetakan manual ke
pengolahan.

Kata kunci: Beban Kerja, PD. Berkah Jaya, Operator Optimal

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah S.W.T., yang telah

melimpahkan Taufik dan Hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,

skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan

ini, penulis menucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus dan ikhlas

kepada :

1. Bapak Dr. H. Hamdan, MM. selaku Rektor Universitas Serang Raya

2. Bapak Wahyu Oktri Widyarto, ST., MT. selaku Dekan FT Unsera yang telah

memberikan motivasi sehingga skripsi ini bisa diselesaikan.

3. Bapak Sahrupi, ST., MT selaku Ketua Program Studi Teknik Industri FT Unsera

yang telah memberikan dorongan sehingga skripsi ini bisa terselesaikan.

4. Ibu Eka Indah Yuslistyari, ST., MT. selaku pembimbing 1 yang telah bersedia

memberi bimbingan, sehingga dalam diri penulis tumbuh semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

5. Bapak Dr. Ing. Farid Wajdi, M.Sc. selaku pembimbing 2 yang telah memberi

banyak sekali masukan, arahan, dan motivasi sehingga dapat diselesaikan .

6. Seluruh Staf Dosen dan Karyawan Program Teknik Industri FT Unsera yang

telah memberi ilmu pengetahuan yang berharga selama masa pendidikan.

7. Kedua orang tua yang senantiasa mendoakan, mempercayai dan mendukung

penulis selama menempuh Pendidikan sarjana.

v
vi

8. Seluruh pihak PD. Berkah Jaya yang telah mengizinkan untuk melakukan

penelitian dan membantu dalam penyelesaian laporan tugas sarjana ini.

9. Rekan-rekan mahasiswa Program studi Teknik Industri angkatan 2018/2019.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis dari arah mana saja yang tidak bisa

di sebutkan satu-persatu, penulis ucapkan banyak terima terima kasih.


DAFTAR ISI

PENGESAHAN AKADEMIK ............................................................................. ii


PENGESAHAN SIDANG .................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iix
DAFTAR TABEL.................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 7
1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 7
1.4 Rumusan Masalah .................................................................................... 7
1.5 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 8
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................... 8
1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 10
2.1 Beban Kerja ............................................................................................ 10
2.1.1 Definisi Beban Kerja ....................................................................... 10
2.1.2 Pembagian Beban Kerja .................................................................. 12
2.1.3 Pengukuran Beban Kerja................................................................. 13
2.1.4 Manfaat Pengukuran Beban Kerja .................................................. 14
2.2 Pengukuran Waktu Kerja ....................................................................... 15
2.3 Uji Kecukupan Data ............................................................................... 15
2.4 Uji Keseragaman Data ............................................................................ 16
2.5 Westing-Houses System’s Rating .......................................................... 17
2.6 Pengukuran Allowance ........................................................................... 20
2.7 Full Time Equivalent (FTE) ................................................................... 22

vii
2.8 Penelitian Terdahulu............................................................................... 24
2.9 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 27
3.1 Diagram Alir........................................................................................... 27
3.2 Tahapan Penelitian ................................................................................. 28
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ............................. 38
4.1 Sejarah Umum Perusahaan ..................................................................... 38
4.2 Pengumpulan Data.................................................................................. 40
4.1.1 Jumlah Operator dan Stasiun Kerja................................................. 40
4.1.2 Tenaga Kerja dan Waktu Kerja ....................................................... 41
4.1.3 Karakteristik Responden ................................................................. 41
4.1.4 Kapasitas Produksi .......................................................................... 42
4.1.5 Allowance (Kelonggaran) ............................................................... 42
4.1.6 Jumlah Hari Tersedia ...................................................................... 45
4.1.7 Data Hasil Pengamatan ................................................................... 48
4.3 Uji Kecukupan Data Dan Uji Keseragaman Data .................................. 52
4.4 Pengolahan Data ..................................................................................... 54
4.3.1 Perhitungan Waktu Siklus ............................................................... 54
4.3.2 Perhitungan Waktu Normal............................................................. 55
4.3.3 Full Time Equivalent....................................................................... 57
4.3.4 Kondisi Awalan Jumlah Operator ................................................... 59
4.3.5 Rekapitulasi Perhitungan FTE ........................................................ 60
4.5 Usulan Perbaikan .................................................................................... 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 63
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 63
5.2 Saran ....................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 65
LAMPIRAN ......................................................................................................... 67

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Faktor Kelonggaran .......................................................................... 21


Gambar 2. 2 Kerangka Berpikir ............................................................................ 26
Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian ................................................................... 27
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi PD. Berkah Jaya ............................................... 39

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Jumlah Produksi Periode Juni 2021 - Mei 2022 .................................... 2


Tabel 1. 2 Jumlah Produksi Periode Juni 2021 - Mei 2022 (Lanjutan) .................. 3
Tabel 1. 3 Keluhan Kerja Operator ......................................................................... 4
Tabel 1. 4 Pembagian Pekerjaan ............................ Error! Bookmark not defined.
Tabel 2. 1 Penyesuaian Menurut Westinghouse ................................................... 19
Tabel 2. 3 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 24
Tabel 2. 4 Penelitian Terdahulu (lanjutan) ............. Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 1 Hasil Perhitungan Beban Kerja ............................................................ 36
Tabel 4. 1 Jumlah Karyawan Divisi Produksi ....................................................... 40
Tabel 4. 2 Jobdesc Karyawan Divisi Produksi...................................................... 40
Tabel 4. 3 Karakteristik Responden ...................................................................... 42
Tabel 4. 4 Data Kapasitas Produksi ...................................................................... 42
Tabel 4. 5 Allowance Perusahaan ......................................................................... 43
Tabel 4. 6 Jumlah Hari Kerja ................................................................................ 45
Tabel 4. 7 Jumlah Hari Libur Perusahaan Periode Juni 2021 - Mei 2022 ............ 45
Tabel 4. 8 Perhitungan Jam Efektif Kerja ............................................................. 45
Tabel 4. 9 Hasil Uji Kecukupan Data ................................................................... 52
Tabel 4. 10 Uji Keseragaman Data ....................................................................... 53
Tabel 4. 11 Total Rating Faktor Semua Operator Pekerjaan ................................ 55
Tabel 4. 12 Waktu Proses Produksi Setiap stasiun Kerja ..................................... 56
Tabel 4. 13 Nilai Full Time Equivalent Operator 1 .............................................. 57
Tabel 4. 14 Nilai Full Time Equivalent Operator 2 .............................................. 58
Tabel 4. 15 Nilai Full Time Equivalent Operator 3 .............................................. 58
Tabel 4. 16 Nilai Full Time Equivalent Operator 4 .............................................. 59
Tabel 4. 17 Kondisi Awalan Jumlah Operator ...................................................... 59
Tabel 4. 18 Perbandingan Antara Keadaan Aktual Dan Operator Optimal .......... 62

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ditengah kemajuan teknologi yang semakin pesat yang membuat pekerjaan

manusia lebih mudah diselesaikan, namun ada beberapa pekerjaan yang dituntut

untuk melakukan aktivitas fisik masih bisa diamati di berbagai sektor industri

seperti transportasi, pertanian kontruksi dan juga manufaktur. Jenis-jenis pekerjaan

tersebut seringkali dilakukan aktivitas fisik yang lumayan berat dan cukup

melelahkan. Ditambah dengan lingkungan kerja yang panas, lembab, bising,

berdebu dan sebagainya yang membuat kondisi tidak kondusif. Dalam menghadapi

jenis perkerjaan seperti itu para pekerja harus dituntut mempunyai kapasitas fisik

yang cukup kuat atau bisa juga dengan melakukan penerapan ke sejumlah teknik

perancangan kerja, seperti melakukan perbaikan metode kerja, mengatur waktu

istirahat, penggunaan alat bantu, dan lain lain. Dengan kondisi seperti itu dapat

menyebabkan beban kerja secara fisik dan mental (Iridiastadi, 2016).

Menurut menpan di dalam Dhini (2010), beban kerja yaitu beberapa kegiatan

yang harus bisa diselesaikan oleh para unit organisasi atau pemegang jabatan dalam

jangka waktu yang telah ditentukan. Apabila beban kerja tidak segera diselesaikan

akan membuat perusahaan mengalami penurunan produktivitas, hal itu dikarenakan

para karyawan akan banyak istirahat ketika kerja karena mereka mudah mengalami

capek dan stress.

1
2

Untuk mengurangi beban kerja maka bisa melakukan perencanaan tenaga kerja

secara kualitatif dan kuantitatif yang mempunyai kaitan yang erat dengan deskripsi

dan spesifikasi kerja dari fungsi yang disertai dengan setiap beban kerjanya masing-

masing. Perencanaan tenaga kerja secara kualitatif terdiri dari latihan dan kegiatan

untuk mengembangkan tenaga kerja yang disesuaikan dengan spesifikasi dan

lingkungan kerja yang tersedia. Sedangkan untuk perencanaan tenaga kerja secara

kualitatif terdiri dari penafisran terhadap jumlah tenaga kerja yang diperlukan

dengan melakukan konversi dari jumlah order menjadi beban kerja (Lina,2002).

Di penelitian ini lingkup yang dipilih yaitu usaha rumahan pembuatan paving

block. Untuk tempat penelitiannya PD. Berkah Jaya menjadi tempat dilakukan

penelitian pada laporan ini. PD. Berkah Jaya ini terltak di Jl. Raya Labuan –

Pandeglang, Kadudampit, Kec. Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten. Dalam

kegiatan untuk produksi paving block di PD. Berkah Jaya ini terbagi menjadi 2

yaitu Penggilingan bahan dan Pencetakan.

Permasalahan yang ada di PD. Berkah Jaya ini yaitu tidak tercapainya target

perusahaan. Misalnya target produksi yang seharusnya 350 dalam sehari menjadi

kurang dari 350. Berikut adalah tabel data hasil produksi pada bulan juni tahun

2021 sampai bulan mei tahun 2022 :

Tabel 1. 1 Jumlah Produksi Periode Juni 2021 - Mei 2022

No Bulan Jumlah Produksi (Pcs) Target (Pcs)


1 Juni 7321 350 x 21 = 7250
2 Juli 6615 350 x 19 = 6650
3 Agustus 6264 350 x 18 = 6300
4 September 7656 350 x 22 = 7700
5 Oktober 6612 350 x 19 = 6650
Sumber : Data Perusahaan (2022)
3

Tabel 1. 2 Jumlah Produksi Periode Juni 2021 - Mei 2022 (Lanjutan)

No Bulan Jumlah Produksi (Pcs) Target (Pcs)


6 November 6613 350 x 19 = 6650
7 Desember 6618 350 x 19 = 6650
8 Januari 7326 350 x 21 = 7350
9 Februari 6266 350 x 18 = 6300
10 Maret 7665 350 x 22 = 7700
11 April 6246 350 x 18 = 6300
12 Mei 5205 350 x 15 = 5250
Sumber : Data Perusahaan (2022)
Dari tebel diatas memperlihatkan bahwa setiap bulannya target perusahaan

tidak tercapai. Untuk perhitungan target itu sendiri yaitu target dalam sehari

dikalikan dengan jumlah hari kerja dalam sebulan. Target produksi adalah jumlah

permintaan konsumen. Dengan begitu permintaan konsumen tidak tercapai

dikarenakan target produksi yang tidak tercapai juga. Penyebab tidak tercapainya

target yaitu karena pekerjaan yang terdapat di PD. Berkah Jaya ini mengandalkan

kekuatan fisik dari seorang operator dalam melakukan penyelesaian proses

produksi, operator melakukan pekerjaan secara berulang-ulang dengan gerakan

yang sama, posisi kerja operator dalam keadaan posisi berdiri dan duduk dalam

jangka waktu 3 jam, suara mesin yang bising, panasnya tempat kerja karena tidak

adanya pendingin ruangan, dan tempat kerja yang kotor.

Selain masalah produktivitas kerja, PD. Berkah Jaya mempunyai

permasalahan lain yaitu manajemen pembagian kerja tidak rata, terdapat operator

yang melakukan pekerjaan lebih banyak dibanding dengan operator lain.

Dengan adanya masalah-masalah diatas berpengaruh terhadap beban para

operator, hal itu ditunjukan dengan adanya keluhan dari para operator. Berikut

adalah keluhan yang dialami oleh para operator :


4

Tabel 1. 3 Keluhan Kerja Operator

Usia Keluhan
Operator
(tahun) Fisik Mental
1 25 Mudah Capek Jenuh dan Kurang fokus
2 24 Pegal dan Sakit Pinggang Jenuh
3 31 Pegal dan Sakit Pinggang Jenuh
4 25 Pegal dan Sakit Telinga Jenuh dan Stress
Sumber : Pengolahan Data (2022)

Tabel diatas memperlihatkan keluhan keluhan yang dialami oleh para operator baik

secara fisik maupun mental.

Dengan adanya permasalahan produktivitas kerja dan manajemen pembagian

kerja tidak rata maka harus dilakukan pengukuran beban kerja terhadap operator

dalam mencegah proses produksi yang lama dengan tujuan mengurangi kelebihan

beban kerja karena operator menggunakan tenaga fisk dalam pekerjaannya dan

untuk meningkatkan produktivitas kerja.

Untuk menganalisis beban kerja di PD.Berkah Jaya menggunakan Metode

Full Time Equivalent (FTE). Metode Full Time Equivalent (FTE) yaitu metode

dalam menganalisis beban kerja dengan cara melakukan pengukuran lama waktu

penyelesaiaan pekerjaan lalu waktu yang didapatkan dikonversikan ke nilai indeks

FTE. Metode Full Time Equivalent (FTE) bertujuan untuk mengetahui jumlah dari

operator yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang telah dirubah

dari jam beban kerja.

Ada metode lain yang dapat menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan

berdasarkan dengan beban kerja yaitu workload indicators of staffing need (WISN).

Kelebihan Full Time Equivalent (FTE) daripada metode workload indicators of

staffing need (WISN) yaitu metode FTE dapat diterapkan di semua sektor termasuk
5

sektor kesehatan, sedangkan metode WISN hanya diterapkan pada sektor kesehatan

saja. Kelebihan metode FTE lainnya yaitu memperhatikan produktivitas kerja

sehingga dapat mengoptimalkan karyawan sehingga dapat mengetaui jumlah

karyawan optimal yang dibutuhkan oleh perusahaan, sedangkan pada metode

WISN tidak memperhatikan produktivitas kerja,

Penelitian terdahulu pertama dilakukan oleh Wardanis (2018), untuk

melakukan kegiatan analisis beban kerja tenaga rekam medis dirumah sakit bedah

yang berada di Surabaya dengan menggunakan metode Full Time Equivalent

(FTE). Hasil dari penelitian tersebut memperlihatkan bahwa beban kerja supervisor

dan pelaksana rekam medis pada shift pagi dikategorikan normal, namun untuk

pelaksana pada shift sore, malam dan helper mempunyai beban kerja yang berbeda

dengan shift pagi, beban kerja untuk pelaksana pada shift sore, malem dan helper

dikategori tergolong rendah atau underload. Dengan begitu bisa dikatakan tenaga

rekam medis yang dipunyai oleh rumah sakit bedah yang ada disurabaya sudah

mencukupi dalam menangani keperluan berkas rekam medis pasien.

Untuk penelitian terdahulu kedua dilakukan oleh Kurniawan (2020), yang

berjudul “Analisis Beban Kerja Karyawan PT XYZ Indonesia Pada Bagian

Insulation Menggunakan Metode Full Time”, hasil dari penelitian tersebut yaitu

nilai beban kerja aktual di PT XYZ Indonesia mempunyai rata-rata beban kerja

senilai 0,34 yang didapatkan setiap operator pada bagian insulation, nilai beban

kerja tersebut dikategorikan beban kerja yang rendah (underload) maka harus

diadakan perhitungan kembali. Setelah dilakukan perhitungan nilai beban kerja

rekomendasi memiliki rata-rata beban kerja yang didapatkan setiap operator pada
6

bagian insulation adalah 1.06, nilai tersebut tergolong normal (fit).Rekomendasi

jumlah tenaga kerja dari penelitian ini menjadi 9 operator pada bagian insulation,

dua operator pada bagian pemotongan, dua operator pada bagian pengeboran, satu

operator pada bagian pengamplasan, satu operator pada bagian penghalusan, satu

operator pada bagian pengeleman dan dua operator pada bagian bending dengan

rata-rata nilai beban kerja yang didapatkan adalah 1.06, nilai beban kerja tersebut

tergolong beban kerja yang normal (fit). Maka terjadi pengurangan atau pengalihan

tenaga kerja sebanyak 7 kebagian yang lebih membutuhkan.

Untuk penelitian terdahulu kedua dilakukan oleh Yasmin dan Ariyanti (2018),

yang berjudul “Analisis Beban Kerja Pada Maintenance Bd-Check Dengan Metode

Full Time Equivalent”, hasil penelitian tersebut adalah kegiatan maintenance BD-

Check yang dilakukan pada pesawat yang berbeda, terdapat perbedaan kategori

beban kerja yang diterima oleh manpower. Dari ke-6 pengamatan pada pesawat

tersebut, 3 diantara pengerjaan maintenance BD-Check memiliki beban kerja yang

cukup / normal dan 3 pesawat lainnya dengan beban kerja underload /kurangnya

beban kerja. Pengerjaan maintenance BD-Check beban kerja underload disebabkan

oleh kurangnya kemampuan manpower dalam melakukan inspeksi, kurangnya

ketersediaan tools, pengerjaan inspeksi yang dikejar oleh waktu dan banyaknya

load pesawat, sehingga usulan perbaikan berupa training pengadaan tools pada unit

TF perlu dilakukan, untuk mengurangi adanya kondisi beban kerja yang overload.

Berdasarkan dengan latar belakang tersebut penulis mempunyai ketertarikan

untuk mengankat topik dalam skripsi ini yang mengenai analisis beban kerja
7

karyawan di bengkel bubut tersebut yang berjudul “ Analisis Beban Kerja

Karyawan PD. Berkah Jaya Dengan Metode Full Time Equivalent ”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkaan dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka

identifikasi dari masalah ini adalah sebagai berikut :

1. Target perusahaan yang sering tidak tercapai.

2. Manajemen pembagian kerja yang tidak rata.

3. Lingkungan kerja panas, bising dan kotor.

1.3 Batasan Masalah

Supaya permasalahan tidak meluas maka masalah dibatasi, dimana

permasalahan yang akan dibahas sesuai dengan tujuan, maka masalah-masalah

yang dibatasi adalah sebagai berikut :

1. Waktu normal yang akan dihitung pada penelitian ini hanya pada divisi

produksi PD. Berkah Jaya.

2. Beban kerja yang dihitung pada penelitian ini hanya pada divisi produksi pada

pekerja laki-laki.

3. Beban kerja yang dihitung hanya beban kerja fisik.

4. Penelitian ini dilakukan dalam periode bulan mei sampai juni 2022.

5. Pengambilan data dari bulan juni 2021 sampai mei 2022.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan batasan masalah yang diuraikan diatas maka masalah

dapat dirumuskan sebagai berikut :


8

1. Berapa waktu normal operator pada setiap unit kerja produksi pembuatan

paving block di PD. Berkah Jaya?

2. Bagaimana kondisi beban kerja para operator bagian produksi di PD. Berkah

Jaya ?

3. Bagaimana usulan perbaikan beban kerja pada operator divisi produksi?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dengan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas maka dapat

disimpulkan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui waktu normal operator pada setiap unit kerja produksi pembuatan

paving block di PD. Berkah Jaya.

2. Megetahui kondisi beban kerja para operator bagian produksi di PD. Berkah

Jaya.

3. Usulan perbaikan beban kerja pada operator divisi produksi.

1.6 Manfaat Penelitian

Untuk manfaat penelitian ini sendiri diharapkan bermanfaat untuk :

1. Perusahaan

Membantu pengoptimalan jumlah tenaga kerja berdasarkan dengan analisis

beban kerja.

2. Institusi Perguruan Tinggi

Bisa sebagai bahan acuan, bahan pembelajaran dan juga referensi untuk penulis

lainnya yang nantinya akan membuat tugas akhir sesuai dengan materi yang

sama.
9

3. Penulis lain

Manfaat untuk penulis lain bisa sebagai referensi dengan pembahasan

penelitian yang serupa.

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang penelitian masalah, identifikasi masalah,

Batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, ,manfaat penelitian,

dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA


Bab ini berisi mengenai landasan teori mengenai tinjauan pustaka dan

metode Full Time Equivalent dalam pemecahan masalah penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Bab ini berisi tentang diagram alir penelitian dan tahapan penelitian
metode pengumpulan data dan metode analisis data.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Pengumpulan dan pengolahan data yang telah dikumpulkan selama

penelitian berlangsung untuk diperoleh hasil dari pemecahan masalah

dalam penelitian yang berada pada perusahaan PD. Berkah Jaya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini berisikan kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian

mengenai analisis beban kerja karyawan dan saran yang dapat

menyempurnakan penelitian.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Beban Kerja

2.1.1 Definisi Beban Kerja

Pada tahun 1970 istilah beban kerja mulai diketahui oleh orang. Definisi

beban kerja ini sudah banyak dikemukakan oleh banyak ahli sehinga definisi terkait

beban kerja ini berbeda-beda. Untuk memperoleh kesimpulan dari definisi beban

kerja yang sesuai sangat sulit, karena beban kerja mempunyai sifat multidimensi.

Beban kerja mengacu pada tujuan atau hasil kerja yang harus tercapai

berdasarkan dengan satuan waktu yang sudah ditentukan. Beban kerja menjadi

faktor yang mendasari perhitungan pelatihan karyawan. Besaran pekerjaan yang

harus dilakukan melalui agenda tersebut kemudian akan dijabarkan sebagai tujuan

kerja untuk setiap pos (Kep. Men. PAN nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004).

Menurut Pambudi (2017), bahwa beban kerja merupakan suatu aturan yang

diakibatkan karena keadaan yang terbatas dalam melakukan proses informasi.

Untuk melakukan tugas, individu diinginkan bisa untuk melakukan penyelesaian

terhadap tugas pada tingkatan tertentu. Apabila hasil kerja yang diharapkan pada

tingkat tertentu terhambat/terhalangi akibat dari keterbatasan yang dipunyai

individu, maka adanya kesenjangan yang terjadi antara tingkat kemampuan yang

diinginkan dan tingkat daya muat yang dipunya. Dengan adanya ketimpangan ini

dapat menimbulkan kegagalan kinerja (performance failures). Hal tersebutlah yang

akan menjadi dasar pentingnya suatu pemahaman dan pengukuran yang lebih dalam

terkait dengan beban kerja.

10
11

Menurut definisi yang telah diuraikan tersebut, bisa ditarik kesimpulan

bahwa beban kerja adalah sebisa mana daya muat individu karyawan untuk

menampung kebutuhan dalam melakukan penyelsaian tugas yang ditugaskan

kepadanya, waktu yang dipunya oleh para karyawan dalam melakukan

penyelesaian tugasnya, dan pandangan subjektif dari setiap individu terhadap

pekerjaan yang diberikan kepadanya.

Menurut Tarwaka (2004), ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

beban kerja, faktor tersebut dapat dilihat dibawah ini:

1. Faktor eksternal adalah bagian dari luar badan karyawan yang menyebabkan

beban kerja, seperti :

a. tugas yang berbentuk fisik contohnya tempat kerja.

b. Organisasi kerja contohnya struktur organisasi perusahaan, lamanya jam

kerja, jam istirahat dan shift kerja.

c. Lingkungan kerja contohnya lingkungan kerja fisik.

2. Faktor internal adalah bagian dalam dari tubuh yang terjadi karena adanya reaksi

dari tubuh karyawan terhadap beban kerja eksternal yang menyebabkan beban

kerja, seperti :

a. Faktor somatis : gender , ukuran tubuh, usia, status gizi dan kondisi

Kesehatan.

b. Faktor psikis : motivasi, kepercayaan, kemauan, kepuasaan, persepsi dan

yang lainnya.

Menurut Novera (2010), beban kerja seseorang biasanya sudah ditentukan

oleh perusahaan sesuai dengan standar yang ada diperusahaan berdasarkan dengan
12

jenis dari pekerjaan di setiap divisinya. Dengan adanya standar dan waktu kerja

yang sudah ditentukan maka dapat diketahui beban kerja karyawan sudah tepat

dengan standar yang telah ditentukan, dibawah atau diatas standar yang telah

ditentukan. Dengan begitu bisa diketahui beban kerja yang dipunya nantinya bisa

melakukan penentuan terhadap kebutuhan karyawan dalam suatu divisi.

2.1.2 Pembagian Beban Kerja

Menurut Diniaty (2016), beban kerja terbagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut

a. Beban kerja fisik

Beban kerja fisik yaitu suatu perbedaan yang terjadi antara kekuatan dari

pekerja dalam melakukan tuntutan pekerjaan tersebut supaya terpenuhi. Dalam

melakukan pekerjaan fisik biasanya manusia akan mengalami perubahan-

perubahan seperti perubahan konsumsi oksigen, denyut dari nadi, temperature

tubuh dan senyawa kimia yang berada dalam badan. Dengan begitu, beban kerja

fisik lebih gampang untuk dilakukan pengukuran secara langsung sesuai dengan

kondisi fisik karyawan dan lebih mudah diketahui.

Dalam melakukan penilaian beban kerja fisik bisa dilaksanakan menggunakan

dua metode objektif, metode tersebut adalah pengukuran secara langsung dan tidak

langsung. Calorimetric chamber adalah yang digunakan dalam metode pengukuran

langsung sedangkan pengukuran konsumsi oksigen per menit yang

merepresentasikan proses metabolisme digunakan untuk metode pengukuran tidak

langsung.
13

b. Beban Kerja Mental

Beban kerja mental yaitu sebuah tuntutan berbeda yang terjadi antara

kemampuan mental yang dipunya oleh karyawan tersangkut. Pekerjaan yang

mempunyai sifat mental sulit untuk dilakukan dengan melalui perubuhan yang

terjadi pada fungsi badan. Secara fisiologis, kegiatan mental terlihat ringan, dengan

begitu keperluan kalori dalam melakukan kegiatan mental lebih rendah. Sementara

itu apabila dilihat dari segi moral serta tanggung jawab, pekerjaan mental jelas lebih

berat apabila dibandingkan dengan pekerjaan fisik. Karena pekerjaan mental lebih

menggunakan otak dibandingkan otot (Sutalaksana,2006). Beban kerja yang terjadi

akibat dari aktivitas dari lingkungan kerja disebabkan oleh sebagai berikut:

1. Kewaspadaan tinggi yang harus tetap dilakukan dalam kurun waktu yang

lama.

2. Pengambilan keputusan yang dibutuhkan dalam tanggung jawab yang besar.

3. Kegiatan mononton yang membuat konsentrasi menurun.

4. Interaksi dengan orang lain berkurang.

2.1.3 Pengukuran Beban Kerja

Menurut Muskamal (2010), pengukuran beban kerja dapat digolongkan

menjadi tiga kategori, seperti berikut :

a. Pengukuran subjektif merupakan pengukuran yang dimana dasarnya adalah

penilaian serta peloporan oleh pekerja terhadap beban kerja apa yang dirasakan

disaat melaksanakan pekerjaan. Pada umumnya pengukuran jenis ini

menggunakan skala peniliaian ( ratting scale ).


14

b. Pengukuran kinerja yaitu pengukuran yang didapatkan dengan mengamati

aspek-aspek perilaku atau kegiatan yang diperlihatkan oleh pekerja.

c. Pengukuran fisiologis yaitu pengukuran yang dilaksanakan menggunakan cara

pengukuran tingkat beban kerja dengan cara mengetahui aspek-aspek dari

respon fisiologis karyawan selama melaksanakan pekerjaan tertentu.

2.1.4 Manfaat Pengukuran Beban Kerja

Menurut Summa’ur (2009). Dasar yang menjadi alasan dalam melakukan

pengukuran beban kerja yaitu supaya bisa mengkuantifikasi dari biaya mental yang

wajib dikeluarkan ketika melakukan kegiatan pekerjaan supaya bisa memprediksi

kinerja dari pekerja dan sistem. Adapun untuk manfaat dalam melakukan

pengukuran beban kerja yaitu :

a. Dapat melakukan penyempurnaan untuk struktur organisaasi.

b. Dapat melakukan penilaian untuk prestasi kerja jabatan dan unit.

c. Dapat menjadi bahan untuk menyempurnakan sistem dan prosedur kerja.

d. Dapat sebagai sarana untuk meningkatkan kinerja dari kelembagaan.

e. Dapat menjadi dasar untuk penyusunan beban kerja jabatan, daftar susunan

pegawai atau bisa sebagai bahan untuk melakukan penetapan eselonisasi

jabatan structural.

f. Dapat menjadi rencana penyusunan terhadap kebutuhan dari pegawai secara

nyata yang disesuaikan dengan beban kerja organisasi.

g. Dapat menjadi program mutasi karyawan dari unit yang kelebihan karyawan

kepada unit yang mengalami kekurangan karyawan.


15

2.2 Pengukuran Waktu Kerja

Menurut Sutalaksana (2006), Setelah semua data yang didapatkan telah

memiliki homogenitas yang dihendaki, dan reabilitas yang diinginkan. Maka

selanjutnya melakukan pengolahan waktu tersebut menjadi waktu siklus dan

normal. Adapun pengertian waktu siklus dan waktu normal yaitu sebagai berikut :

a. Waktu Siklus (WS)

Waktu siklus atau cycle time yaitu waktu rata-rata untuk menyelesaikan suatu

kegiatan selama melakukan pengukuran.

b. Waktu Normal (WN)

Waktu normal adalah waktu kerja yang diperlukan untuk melakukan

penyelesaian satu siklus aktivitas kerja yang dilaksanakan sesuai dengan tiap tahap-

tahap pelaksanaan tugas yang mempertimbangkan faktor penyesuaian. Untuk

menetapkan faktor penyesuaian tersebut di penelitian ini maka harus memakai

metode Westinghouse, dengan 4 kategori penilaian faktor penyesuaian yaitu ;

kemampuan untuk melakukan pekerjaan (skill), melakukan pekerjaan, (effort),

kondisi lingkungan kerja (conditions), dan Konsistensi saat melakukan pekerjaan

(consistency).

2.3 Uji Kecukupan Data

Menurut Sutalaksana (2006), uji kecukupan data adalah kegiatan yang

dilaksanakan untuk mencari tau data dari hasil pengamatan yang sudah diambil

apakah sesuai dengan populasi atau belum, jika belum maka harus dilakukan

pengamatan tambahan sehingga data yang diambil sudah cukup untuk mewakilkan

populasinya. Untuk penelitian ini sendiri tingkat keyakinan yang dipakai yaitu 95%
16

dan tingkat ketelitiannya 5%. Kesimpulan yang dapat diambil dari perhitungan uji

kecukupan data adalah :

1. Apabila N’ ≤ N maka dapat dibilang data sudah cukup,, dengan begitu data

tidak harus dilakukan penambahan pengamatan dan data pengolahan untuk

mencari waktu normal dapat langsung dilakukan.

2. Namun apabila sebaliknya, dimana N’ > N, maka data tersebut dikatakan data

yang tidak cukup. Dan supaya data penelitian tersebut bisa dilakukan

pengolahan maka harus ditambah lagi data pengamatannya sampai melebihi

jumlah data pengamatan teoritis, agar bisa mencari waktu baku.

2.4 Uji Keseragaman Data

Uji keseragaman data adalah pengukuran yang dilaksanakan dengan tujuan

agar bisa mengetahui data-data yang didapatkan apakah sudah masuk atau tidak

kedalam batas kontrol menggunakan peta kendali BKA dan BKB. Sekelompok data

dinyatakan data yang seragam jika berada di antara BKA dan BKB. Untuk

melakukan perhitungan uji keseragaman data adalah sebagai berikut

(Sutalaksana,2006) :

1. Melakukan penentuan untuk jumlah dari hasil data semua yang didapatkan
dengan melakukan pengumpulan data lapangan, Adapun Menurut Sutalaksana
(2006) rumus mencari 𝑋̅ adalah sebagai berikut :
∑𝑋𝑖
𝑋̅ =
𝑁
Dimana:
𝑋̅ : rata- rata waktu pengamatan
N : jumlah pengamatan
∑𝑋𝑖 : total waktu pengamatan
17

2. Melakukan perhitungan standar deviasi dari waktu sebenernya. Menurut


Sutalaksana (2006) menggunakan rumus sebagai berikut :
∑(𝑋𝑖−𝑋̅ )2
𝜎= √ 𝑁−1

Dimana:
Xi : hasil pengukuran data ke i
𝑋̅ : rata-rata waktu pengamatan
σ : standart deviasi
N : jumlah pengamatan
3. Melakukan pencarian Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah

(BKB). Untuk uji keseragaman data menggunakan tingkat kepercayaan seperti

berikut:

a) Nilai K=3 jika tingkat kepercayaan adalah 99%

b) Nilai K=2 jika tingkat kepercayaan adalah 95%

c) Nilai K=1 jika tingkat kepercayaan adalah 68%

Melakukan pemindahan data yang telah didapatkan kesebuah grafik

dengan batas-batas kontrol yang sudah ditentukan. Data harus dihilangkan dan

dilaksanakan perhitungan ulang seperti awal apabila terdapat data yang berada

diluar batas kontrol itu karena data yang menyebabkan ketidakseragaman.

2.5 Westing-Houses System’s Rating

Untuk menentukan performance rating yaitu dengan cara menggunakan

metode yang telah dikembangkan oleh Westinghouse Electric Corporation. Metode

tersebut menjadi metode paling tua untuk melakukan penentuan performance

rating. Dalam mempresentasikan kemahiran yang terdapat di dalam suatu evaluasi

pekerjaan maka sistem rating Westinghouse bisa menguraikan itu semua.

Keterampilan ataupun skill diartikan untuk kemampuan dalam mengikuti cara


18

bekerja yang telah ditentukan. Untuk meningkatkan keterampilan maka harus

dilakukan Latihan, namun Latihan hanya bisa meningkatkan sampai pada tingkat

tertentu saja, dan tingkat adalah kemampuan maksimal yang dilakukan oleh pekerja

terkait.

Ketermapilan apabila terlalu lama tidak melakukan pekerjaan terkait maka

akan menurun bahkan bisa menghilang, ketermapilan juga bisa menurun

dikarenakan sebab yang lain seperti Kesehatan yang kurang baik, pengaruh sosial

dan lingkungan, dan sebagainya. Adapun dalam penyesuaian keterampilan terbagi

kedalam enam kelas yaitu sebagai berikut : super skill, excellent skill, good skill,

average skill, fair skill dan poor skill.

Usaha atau effort juga di metode ini terbagi menjadi beberapa kelas dengan

memiliki ciri-nya masing-masing. Usaha juga terbagi kedalam enam kelas, keenam

kelas tersebut yaitu excessive effort, excellent effort, good effort, average effort, fair

effort dan poor effort.

Di metode westinghouse kondisi kerja yaitu kondisi yang terlihat oleh mata

seperti pencahayaan, temperature dan kebisingan ruangan. Pihak yang dapat

merubah dan juga memperbaiki kondisi kerja yaitu pihak manajemen, sehingga

kondisi ini juga biasa disebut sebagai faktor manajemen. Sama seperti keterampilan

dan usaha, kondisi kerja terbagi kedalam enam kelas, seperti ideal, excellent, good,

average, fair dan poor.

Konsistensi atau consistency menjadi faktor yang harus diperhatikan, alasan

faktor ini harus diperhatikan dikarenakan ketika melakukan pengukuran waktu

kerja semua angka-angka yang ditulis tidak pernah serupa. Sama seperti
19

sebelumnya, konsistensi juga terbagi kedalam enam kelas seperti berikut : perfect,

excellent, good, average, fair dan poor (Sutalaksana,2006).

Angka-angka yang diberikan pada setiap kelas dari setiap faktor-faktor yang
telah dijelaskan diatas dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2. 1 Penyesuaian Menurut Westinghouse

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian


A1 0,15
Superskill
A2 0,13
B1 0,11
Excellent
B2 0,08
C1 0,06
Good
Keterampilan C2 0,03
Average D 0
E1 -0,05
Fair
E2 -0,1
F1 -0,16
Poor
F2 -0,22
Ideal A 0,06
Excellent B 0,04
Good C 0,02
Kondisi kerja Average D 0
Fair E -0,03

Poor F -0,07

A1 0,13
Excessive
A2 0,12
B1 0,1
Excellent
B2 0,08
C1 0,05
Good
Usaha C2 0,02
Average D 0
E1 -0,04
Fair
E2 -0,08
F1 -0,12
Poor
F2 -0,17
Sumber : Sutalaksana (2006)
20

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian


Perfect A 0,04
Excellent B 0,03
Good C 0,01
Konsistensi
Average D 0
Fair E -0,02
Poor F -0,04
Sumber : Sutalaksana (2006).

2.6 Pengukuran Allowance

Pengukuran tingkat kelonggaran (allowance) yaitu faktor yang menentukan

kelonggaran pada suatu proses produksi yang akan dipakai untuk mencari waktu

standar yang realistis. Berikut adalah faktor-faktor yang menentukan tingkat

kelonggaran.
21

Faktor C ontoh Pe ke rjaan Ekivale n Be ban Ke longgaran (%)


A. T enaga yang dikeluarkan Pria Wanita
1. Dapat diabaikan Bekerja dimeja, duduk tanpa beban 0,0-6,0 0,0-6,0
2. Sangat ringan Bekerja dimeja, berdiri 0,0-2,25 kg 6,0-7,5 6,0-7,5
3. Ringan Menyekop, ringan 2,25-9,00 kg 7,5-12,0 7,5-16,0
4. Sedang Mencangkul 9,00-18,00 kg 12,0-19,0 16,0-30,0
5. Berat Mengayun palu yang berat 18,00-27,00 kg 19,0-30,0
6. Sangat berat Memanggul beban 27,00-50,00 kg 30,0-50,0
7. Luar biasa berat Memanggul karung berat diatas 50 kg
B. Sikap Kerja
1. Duduk Bekerja duduk, ringan 0,00-1,0
2. Berdiri diatas dua kaki Badan tegak, ditumpu dua kaki 1,0-2,5
3. Berdiri diatas satu kaki Satu kaki mengerjakan alat kontrol 2,5-4,0
4. Berbaring Pada bagian sisi, belakang atau depan badan 2,5-4,1
5. Membungkuk Badan dibungkukan bertumpu pada kedua kaki 4,0-10,0
C. Gerakan kerja
1. Normal Ayunan bebas dari palu 0
2. Agak terbatas Ayuan terbatas dari palu 0-5
3. Sulit Membawa beban berat dengan 0-5
4. Pada anggota-anggota badan atas satu tangan
Bekerja dengan tangan diatas 05-Oct
5. Seluruh anggota badan terbatas kepala
Bekerja dilorong pertambangan yang sempit Oct-15
D. Kelelahan mata *)
1. Pandangan yang terputus-putus Membawa alat ukur Pencahayaan baik Buruk
2. Pandangan yang hampir terusmenerus Pekerjaan pekerjaan yang teliti 0,0-6,0 0,0-6,0
3. Pandangan yang terus menerus Pemeriksaan yang sangat teliti 6,0-7,5 6,0-7,5
dengan dengan fokus berubah rubah

4. Pandangan terus menerus dengan Memeriksa kecacatan pada kain 7,5-12,0 7,5-16,0
fokus tetap

E. Keadaan temperatur tempat kerja * Suhu © Kelelahan normal Berlebihan


1. Beku dibawah 0 di atas 10 di atas 12
2. Rendah 0-13 10-0 12-May
3. Sedang 13-22 5-0 8-0
4. Normal 22-28 0-5 0-8
5. T inggi 28-38 May-40 8-100
6. Sangat tinggi diatas 38 diatas 40 diatas 100
F. Keadaan Atmosfer***
1. Baik Ruang yang berventilasi baik, udara segar 0
2. Cukup Ventilasi kurang baik, ada bau bauan (tidak berbahaya) 0-5
3. Kurang baik Adanya debu beracun, atau tidak beracun tapi banyak 05-Oct
4. Buruk Adanya bau bauan berbahaya yang mengharuskan menggunakan alat pernapasan Oct-20
G. Keadaan lingkungan yang baik
1. Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 0
2. Siklus kerja berulang ulang antara 5 - 10 detik 0-1
3. Siklus kerja berulang ulang antara 0 - 5 01-Mar
detik
4. Sangat bising 0-5
5. Jika faktor faktor yang berpenga- ruh dapat meningkatkan kualitas 0-5
6. T erasa adanya getaran lantai 05-Oct
7. Keadaan-keadaan yang luar biasa(bunyi, kebersihan, dll) May-15
*) Kontras antara warna hendaknya diperhatikan
**) T ergantung juga dengan keadaan ventilasi
***) Dipengaruhi juga oleh ketinggian tempat kerja dari permukaan laut dan keadaan iklim
Catatan pelengkap : Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi Pria = 0 - 2,5 % dan Wanita = 2 - 5,0 %

Gambar 2. 1 Faktor Kelonggaran


Sumber : Sutalaksana (2006)
22

2.7 Full Time Equivalent (FTE)

2.7.1 Pengeertian Full Time Equivalent (FTE)

Ada banyak pengertian tentang full time equivalent (FTE), salah satu

pengertiannya menurut Pambudi (2017) metode FTE merupakan metode dalam

menganalisis beban kerja yang dimana waktu menjadi basisnya, caranya yaitu

melakukan pengukuran lamanya waktu dalam menyelesaikan pekerjaan yang

nantinya waktu tersebut akan dirubah menjadi indeks nilai FTE. Metode

perhitungan beban kerja menggunakan FTE yaitu metode waktu yang dipakai

dalam melakukan penyelesaian dalam berbagai pekerjaan yang dilakukan

perbandngan dengan waktu kerja efektif yang sudah ada. Metode FTE ini sendiri

mempunyai tujuan buat melakukan penyederhanaan pengukuran kerja, adapun

untuk cara pengukuran kerjanya yaitu dengan cara melakukan perubahan dari jam

beban kerja menjadi jumlah operator yang diperlukan dalam melakukan

penyelesaian pekerjaan tertentu

Untuk intinya FTE yaitu jumlah karyawan yang diperlukan dalam

melakukan keseluruhan kegiatan dari suatu proses pada kurun waktu tertentu. FTE

yaitu sebuah rasio yang dimana menggambarkan jumlah dari jam kerja setiap

operator dengan waktu selama 40 jam, atau yang diasumsikan jumlah jam kerja

operator setiap 40 jam adalah selama 1 minggu (Pambudi, 2017).

Jenis untuk nilai FTE sendiri terbagi menjadu tiga, ketiga jenis nilai FTE itu

adalah overload, normal dan underload. Menurut Badan Kepegawaian Negara di

tahun 2010 yang telah diterbitkan pedoman untuk analisis beban kerja, bahwa
23

jumlah nilai indeks dianggap overload apabila nilainya diatas 1,28, dianggap

normal apabila jumlah nilai indeksnya dikisaran antara nilai 1 samapi 1,28, dan

katakan underload apabila jumlah nilai indeksnya berada pada dikisaran antara nilai

0 sampai 0,99 atau bisa dibilang beban kerjanya masih kurang.

2.7.2 Langkah Penerapan Metode Full Time Equivalent

Menurut Fetrina (2017), ada beberapa langkah supaya bisa melaksanakan

analisa terhadap beban kerja pada operator, adapun langkahnya dapat dilihat

dibawah ini:

1. Melakukan penentuan jumlah waktu kerja operator dalam kurun waktu satu

tahun.

2. Melakukan penentuan jumlah waktu kerja operator untuk satu hari contohnya

satu hari 10 jam kerja.

3. Menentukan jumlah hari kerja operator dalam waktu satu minggu.

4. Melakukan penentuan berapa jumlah hari cuti dan libur nasional selama kurun

waktu satu tahun.

5. Melakukan penentuan terhadap elemen kerja.

6. Melakukan pengukuran untuk waktu siklus dari proses produksi.


24

2.8 Penelitian Terdahulu

Tabel 2. 2 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Metode Hasil


1 Yasmin Analisis Beban Full Time
Hasil dari pengamatan
dan Kerja Pada Equivalent
terhadap enam pekerja
Ariyanti Maintenance Bd- dan yaitu 3 pekerja
(2018), Check Dengan FMEA mempunyai beban kerja
Metode Full Time yang normaldan 3 lainnya
Equivalent mempunyai beban kerja
yang kurang..
2 Fahmy, Analisis Beban Full Time 4 pekerja mempunyai
Mualifatul Kerja Dengan Equivalent beban kerja berlebih, 1
dan Metode pekerja mempunyai beban
Amrullah Full Time kerja normal. Dan 4
(2019) Equivalent Untuk pekerja lainnya
Mengoptimalkan mempunyai beban kerja
Kinerja Pada Teknisi yang kurang.
Maintenance Rtg
3 Kurniawan Analisis Beban Full Time Nilai rata-rata beban kerja
(2020) Kerja Karyawan PT Equivalent di PT.XYZ Indonesia
Xyz Indonesia Pada yaitu 0,34 atau beban
Bagian Insulation kerja kurang, sehingga
Menggunakan harus dilakukan
Metode Full Time perhitungan ulang.
Equivalent
4 Wardanis Analisis Beban Full Time Supervisor dan pelaksana
(2018) Kerja Tenaga Equivalent rekam medis pada shift
Rekam Medis pagi mempuyai beban
Rumah Sakit Bedah kerja normal, sedangkan
Surabaya pelaksana rekam medis
Menggunakan pada shift sore dan shift
Metode FTE malam serta helper
mempunyai beban kerja
yang underload.
5 Putri dan Penetuan Jumlah Full Time 6 karyawan menerima
Purnomo Karyawan Dengan Equivalent beban kerja yang
(2018) Metode Full Time underload, 10 karyawan
Equivalent menerima beban kerja
(FTE)(Study Kasus : normal dan 6 karyawan
PT WY) menerima beban kerja
overload
25

Tabel 2. 3 Penelitian Terdahulu (lanjutan)

No Peneliti Judul Metode Hasil


6 Kusmindari Ergo-Workload Ukm Full Time beban kerja untuk stasiun
dan Pempek Glory Equivalent kerja yang diterima di Ukm
Setiawan Berbasis Metode Full Pempek Glory yaitu
(2021) Time Equivalent dikategori underload atau
kurang.
7 Rizkiyani, Usulan Kebutuhan Full Time Pada posisi accounting
Triwibisono, Jumlah Tenaga Kerja Equivalent supervisior dan finance
dan Berdasarkan Analisis officer mempunyai nilai
Suwarsono Beban Kerja beban kerja yang berlebih
(2018) Menggunakan sehingga harus ditambah 1
Metode Full Time orang tenaga kerja di tiap
Equivalent Pada posisi tersebut.
Divisi Finance
Accounting And Tax
PT. XYZ
8 Dewi dan Analisis Beban Kerja Full Time Jumlah operator optimal
Al-Ghofari Dengan Metode Full Equivalent yang dibutuhkan pada
(2020) Time Equivalent proses pengemasan yaitu
(FTE) Untuk 18 opertor, itu lebih banyak
Menentukan dari operator aktual yang
Kebutuhan Operator berjumlah 11 operator.
Proses Pengemasan
Kosmetik PT.XYZ
9 Fajriah dan Analisis Beban Kerja Full Time berdasarkan hasil
Sari (2022) Dengan Metode Full Equivalent perhitungan beban kerja
Time Equivalent yang diterima oleh fungsi
(FTE) Pada Fungsi RSD di PT. X di
RSD (Receiving, kategorikan overload atau
Strorage and berlebih
Distribution) di PT.
X
10 Adi dan Penetuan Jumlah Full Time Beban kerja rata-rata 10
Rusdiyanto Teller Berbasis Equivalent teller yaitu 1,357 sehingga
Beban Kerja Dengan dikategorikan Overload,
Metode Full Time sehingga ditambah 2 teller
Equivalent (FTE) Di menjadi 12 teller dengan
PT. Bank Jatim begitu nilai rata-rata FTE
menjadi 1,13 atau
dikategorikan normal
26

2.9 Kerangka Pemikiran

Gambar 2. 2 Kerangka Berpikir


(Sumber : Pengolahan Data, 2022)
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alir

Untuk alur Penelitian dapat diliat pada flowchart dibawah ini :.

Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian


(Sumber : Pengolahan Data, 2022)

27
28

3.2 Tahapan Penelitian

Berdasarkan gambar 3.1 diagrma alir penelitian, berikut yaitu penjelasan dari

tahap-tahap ketika melaksanakan kegiatan penelitian ini :

1. Mulai

Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi permasalahan yang terjadi

di divisi produksi.

2. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan adalah langkah awal dari penelitian yang berupa kegiatan

mencari referensi supaya mengetahui kondisi dan hal-hal yang berhubungan

sesuai dengan objek yang akan dijadikan penelitian. Untuk studi pendahuluan

terbagi dua yaitu sebagai berikut :

A. Studi Lapangan

Pada tahapaan studi lapangan ini penulis melakukan pengamatan secara

langsung ke lapangan di PD. Berkah Jaya yang terletak di Kadudampit, Kec.

Saketi, Kab. Pandeglang-Banten. Selain melakukan pengamatan secara

langsung, penulis juga melakukan wawancara kepada pemilik dan operator

produksi PD. Berkah Jaya untuk mengetahui kegiatan produksi paving block

serta untuk mengetahui apa permasalahan dan kendala yang dihadapi di PD.

Berkah Jaya ini.

B. Studi Pustaka

Dalam studi Pustaka ini penulis mencari berbagai teori dan referensi dari

penelitian terdahulu yang bertujuan untuk kontribusi dari penelitian dan

memperkuat dalam melakukan penelitian ini. Penulis juga mencari berbagai


29

informasi yang bisa membantu dalam melakukan penelitian ini dengan

beberapa referensi. Untuk materi referensi diambil dari buku, jurnal dan

skripsi yang berkaitan dengan permasalahan yang ingin dipecahkan dan

metode yang dipakai. Dalam studi literatur ini ilmu yang berhubungan adalah

work sampling, work analysis dan beban kerja.

3. Rumusan dan Tujuan Penelitian

Rumusan masalah nanti akan dipakai untuk dasar dalam menjawab kesimpulan

akhir dari penelitian. Sedangkan untuk Tujuan penelitian ini mempunyai maksud

dan tujuan untuk melihat tujuan utama dari penelitian ini. Tujuan penelitian

dipakai sebagai dasar untuk menjawab rumusan yang telah dibentuk

sebelumnya.

4. Pengumpulan Data

A. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yaitu kumpulan dari data-data yang akan dipakai untuk

penelitian ini. Data-data tersebut yaitu semua informasi yang didapatkan

baik itu berupa data primer maupun data sekunder. Pengolahan data

dilaksanakan dengan cara mengolah data yang telah dikumpulkan pada

pengumpulan data sebelumnya.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2022 di pembuatan paving

block di PD. Berkah Jaya yang bertempat di Jl. Raya Labuan – Pandeglang,

Kadudampit, Kec. Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten. Pengamatan


30

dilakukan pada bulan juni dan stopwatch kerja dilakukan selama 5 hari kerja

mulai dari hari senin sampai jumat pada jam 08:00-16:00.

C. Sumber Data

Untuk sumber data yang diperlukan pada penelitian ini dapat dikategorikan

menjadi dua, yaitu sebagai berikut :

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang didapatkan dengan cara melakukan

pengamatan secara langsung. Data yang diperlukan adalah sebagai

berikut :

a. Data jam kerja selama sehari.

b. Data jumlah kerja selama satu tahun.

c. Data jumlah hari kerja selama seminggu.

d. Data jumlah hari cuti dan libur nasional selama satu tahun.

e. Elemen dari pekerjaan.

f. Waktu siklus dalam proses produksi.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang terpacu dengan informasi yang telah

dikumpulkan dari sumber yang tersedia. Untuk sumber data sekunder itu

sendiri adalah catatan perusahaan, situs web, buku, analisis industry dan

lainnya (Sekaran, 2011). Diantaranya yaitu struktur organisasi, laporan-

laporan statistik seperti riwayat data produksi dan permintaan, serta

penelitian terdahulu.
31

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data untuk mendapatkan data-data yang

diperlukan untuk penulisan skripsi ini penulis menggunakan cara field

research, yaitu penelitian yang dilakukans secara langsusng kelapangan

dalam upaya memperoleh data yang diperlukan dan yang hubungan dengan

masalah yang akan dibahas berkaitan, dengan begitu akan mendapatkan

penjelasan yang lebih menyeluruh dari pihak PD. Berkah Jaya.

1. Teknik Observasi

Teknik observasi yaitu Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara datang langsung ke tempat penelitian dan pengamatan dilakukan

secara langsung.

2. Wawancara

Wawancara yaitu Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

melakukan tanya jawab secara langsung dengan karyawan pada

departemen produksi.

3. Stopwatch Time Study

Stopwatch time study menggunakan metode repetitive timing atau

pengukuran yang dilakukan secara berulang-ulang yaitu angka pada

penunjuk stopwatch akan dikembalikan lagi ke angka nol pada setiap

akhir elemen kerja yang dilakukan pengukuran.


32

5. Tes Kecukupan dan Keseragaman Data

Sesudah Langkah-langkah sebelumnya telah diselesaikan, selanjutnya

dilaksanakan langkah yang selanjutnya yaitu melakukan tes kecukupan dan

keseragaman data, Adapun untuk melakukan tesnya seperti dibawah ini.

A. Tes Kecukupan Data

Uji kecukupan data dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui

apakah data dari hasil pengamatan yang telah diambil sudah cukup

mewakili dari populasi, apabila data tidak cukup mewakili dari populasi

maka harus diadakan pengamatan tambahan sehingga cukup untuk

mewakili populasinya. Untuk tingkat keyakinan pada penelitian ini

yaitu 95% dan tingkat ketelitian 5%. Menurut Wignjosoebroto (1995),

berikut adalah rumus untuk uji kecukupan data :


2
𝑘/𝑠√𝑁. ∑𝑥 2 ) − (∑ 𝑋)2
𝑁′ = [ ]
∑𝑋

Keterangan :

N’ = Jumlah pengukuuran yang dibutuhkan

N = Jumlah pengukuran yang sudah dilakukan

Xi = Waktu penyelesaian yang diamati selama pengukuran yang

sudah dilakukan

k = Tingkat keyakinan

s = Tingkat ketelitian
33

B. Keseragaman Data

Uji keseragamana data dilakukan dengan tujuan mengetahui data-data

yang telah didapatkan apakah sudah masuk kedalam batas control atau

belum dengan cara penggunaan Peta Kendali X dan R. Rumus uji

keseragaman data adalah sebagai berikut :

BKA = 𝑋̅ + (k x 𝜎)

BKB = 𝑋̅ - (k x 𝜎)

Keterangan :

BKA = Batas Kontrol Atas


BKB = Batas Kontrol Bawah
𝑋̅ = Rata-rata
k = keyakinan (95% dengan k = 2)
𝜎 = Standar deviasi
6. Pengolahan Data

Langkah yang selanjutnya yaitu analisis dan pembahasan. Pada langkah ini

berisi tentang analisis mengenai hasil yang telah didapatkan dari pengolahan

data. Lalu setelah dilakukan analisis selanjutnya dilakukan pembahasan

terkait hasil dari Analisa yang telah didapatkan. Hasil dari analisa dan

pembahasan ini selanjutnya akan digunakan untuk dasar dalam menjawab

kesimpulan yang sesuai dengan rumusan masalah.

A. Menghitung Waktu Siklus

Pengumpulan dari data waktu proses yang telah dikerjakan oleh tiap

operator. Tiap elemen kerja diperoleh dari melakukan pengamatan

langsung dari peneliti ditempat produksi pembuatan paving block yang


34

selanjutnya akan menjadi bahan untuk melakukan pengolahan data.

Berikut adalah waktu siklus yang ingin diketahui :

a. Waktu Siklus Pencampuran Bahan

b. Waktu Siklus Pencetakan dengan Mesin

c. Waktu Siklus Pencetakan manual

Menurut Sutalaksana (2006) rumus untuk waktu siklus adalah sebagai

berikut :

∑𝑋𝐼
𝑊𝑠 =
𝑁

Keterangan :

𝑊𝑠 = Waktu Siklus

𝑋𝑖 = Pengumpulan data

𝑁 = Jumlah Pengamatan

B. Menghitung Waktu Normal Berdasarkan Waktu Penyesuaian

Menurut Sutalaksana (2006) Rumus untuk waktu normal adalah

sebagai berikut :

𝑊𝑛 = 𝑊𝑠 𝑥 𝑝

Keterangan :

Wn = Waktu normal

Ws = Waktu siklus

P = Faktor penyesuaian

Dan adapun tahapan dalam melakukan perhitungan waktu normal

sebelum melakukan Proses Analisa adalah :


35

1. Melakukan perhitungann dan Analisa Faktor Allowance.

Pada penelitian ini diharuskan melakukan penentuan terhadap nilai

faktor penyesuaian pada setiap operator yang akan diamati dengan

metode Wasting House System. Allowance mempunyai fungsi

untuk memberikan kelonggaran waktu untuk operator ketika kerja.

2. Melakukan perhitungan waktu normal

Pada langkah ini yang dilakukan peneliti yaitu melakukan

penetapan nilai waktu normal dan waktu siklus yang mempunyai

tujuan untuk mengetahui waktu dalam melakukan penyelesaian

pekerjaan yang telah diselesaikan oleh operator dalam kondisi

wajar dan sesuai kemampuan. Pada sebelumnya peneliti wajib

menentukan nilai dari faktor penyesuaian pada setiap operator yang

diamati dengan metode The Wasting House System.

C. Melakukan perhitungan Nilai Full Time Equivalent dan rekomendasi

Pada Langkah ini melakukan perhitungan beban kerja dengan melalui

penetapan FTE dan sesudah membuat presentasi beban kerja dan

melakukan penentuan jumlah tenaga kerja yang optimal dari setiap

stasiun kerja dab operator yang telah dilakukan pengamatan agar

nantinya bisa dipakai sebagai analisis penarikan kesimpulan.

Menurut pedoman analisis beban kerja yang telah dikeluarkan oleh

Badan Kepegawaian Negara di tahun 2010, total nilai indeks dianggap

overload apabilai nilainya diatas 1,28, dianggap normal apabila nilai

indeksnya berada diantara nilai 1 sampai 1,28, dan dianggap underload


36

apabilai nilai indeksnya berada pada nilai 0 sampai 0,99 atau bisa

dibilang beban kerjanya masih kurang. Dalam mendapatkan nilai dari

FTE dari suatu proses kerja yaitu dengan cara berikut (Karo & Adianto,

2014) :

𝐹𝑟𝑒𝑞𝑢𝑒𝑛𝑐𝑦 𝑥 𝑝𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑥 𝑤𝑜𝑟𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑦𝑠 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛 𝑦𝑒𝑎𝑟s


Total Hours = 60

Lalu hasil dari perhitungan dari total hours menjadi acuan perhitungan

untuk FTE, rumus FTE asalah sebagai berikut :

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑜𝑢𝑟𝑠
FTE = 𝑒𝑓𝑓𝑒𝑐𝑡𝑖𝑣𝑒 ℎ𝑜𝑢𝑟𝑠 / 𝑦𝑒𝑎𝑟′𝑠

Setelah dilakukan perhitungan beban kerja di setiap masing-masing

operator, maka dilakukan penetapan hasil beban kerja dengan cara

menggunakan norma (normal, overload dan underload). Berikut yaitu

norma yang ditentukan berdasarkan perhitungan beban kerja :

Tabel 3. 1 Hasil Perhitungan Beban Kerja

Hasil Perhitungan Beban Kerja Kategori

0 - 0,99 Underload

1 - 1,28 Normal

>1,28 Overload

Sumber : Sutalaksana (2006)

7. Usulan Perbaikan

Pada tahap ini dilakukan perbaikan sesuai dengan hasil perhitungan beban

kerja yang telah dilakukan dan dilakukan usulan apa yang harus diperbaiki

supaya bisa memecahkan permasalhan yang ada di perusahaan.


37

8. Kesimpulan dan Saran

Pada tahap kesimpulan akan menjawab secara singkat dari rumusan masalah

yang telah dibuat. Sedangkan saran ini berisi hal yang disarankan oleh

penulis kepada penulis lainnya.


BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Sejarah Umum Perusahaan

PD. Berkah Jaya adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan

paving block. Perusahaan ini terletak di Kadudampit, Kec. Saketi, Kab.

Pandeglang-Banten. PD. Berkah Jaya sudah ada sejak tahun 2008, sudah lebih dari

50.000 paving block dibuat diperusahaan ini dari semenjak didirikan. Untuk proses

produksi paving block itu sendiri bertempat disebuah ruangan yang hanya terbuka

di bagian depan. Alasan memilih PD. Berkah Jaya yaitu karena tempatnya yang

dekat dengan jalan raya sehingga berpotensi untuk bisa dikenal lebih banyak oleh

masyarakat. Untuk pelanggan sendiri terdiri dari toko bangunan, masyarakat dan

kontraktor. Untuk segi kualitas paving block dari PD. Berkah Jaya sendiri

mempunyai kualitas yang sangat kuat. Perusahaan ini beroperasi dari hari senin –

jumat dan dimulai dari jam 09.00 – 16.00 kecuali hari jumat yaitu 09.00 – 16.30.

Para pekerja yang bekerja adalah masyarakat sekitar, alasannya karena perusahaan

ingin menciptakan lapangan pekerjaan untuk para warga sekitar dan supaya lebih

mudah dalam menjalin komunikasi.

Untuk struktur organisasi pada PD. Berkah Jaya dapat dilihat pada gambar

dibawah ini :

38
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi PD. Berkah Jaya
(Sumber : Data Perusahaan, 2022)

Struktur organisasi yang ada di perusahaan ini yaitu line organization. line

organization adalah pelaksanaan perintah berjalan dari atas ke bawah secara

vertikal mengikuti garis intruksi. Wewenang dan perintah dari atasan langsung

kebawah begitupun sebaliknya, tanggung jawab bawahan langsung kepada atasan

hingga owner.

39
40

4.2 Pengumpulan Data

4.1.1 Jumlah Operator dan Stasiun Kerja

Pengumpulan data berisi tentang data-data yang akan dipakai didalam

penelitian ini. Data yang dimaksud yaitu semua informasi yang didapatkan berupa

data sekunder maupun data yang didapatkan secara langsung ataupun berupa data

sekunder yang telah diperoleh dari sebelumnya. Adapun untuk data yang diperlukan

dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel-tabel berikut :

Tabel 4. 1 Jumlah Karyawan Divisi Produksi

No Stasiun Kerja Jumlah Operator


1 Pengolahan 1
2 Pencetakan (Manual) 2
3 Pencetakan (Mesin) 1
Sumber : Data Perusahaan (2022)
Tabel 4. 2 Jobdesc Karyawan Divisi Produksi

Operator NO Nama Kegiatan

1 Mengambil Bahan Baku


2 Menyaring Bahan Baku
1
3 Mengolah Bahan Baku
(Pengolahan)
Mendistribusikan bahan baku yang sudah diolah
4
ke tempat pencetakan
2 1 Mengambil Bahan yang sudah diolah
(Pencetakan 2 Melakukan pencetakan
Manual) 3 Menyimpan paving block ke tempat penyimpanan
3 1 Mengambil Bahan yang sudah diolah
(Pencetakan 2 Melakukan pencetakan secara manual
Manual) 3 Menyimpan paving block ke tempat penyimpanan
4 1 Mengambil Bahan yang sudah diolah
(Pencetakan 2 Melakukan pencetakan menggunakan mesin
Mesin) 3 Menyimpan paving block ke tempat penyimpanan
Sumber : Pengolahan Data : (2022)
41

Tabel 4.1 menjelaskan tentang jumlah operator yang dan stasiun kerjanya,

sedangkan untuk tabel 4.2 menjelaskan jobdesc dari setiap operator di divisi

produksi PD. BERKAH JAYA.

4.1.2 Tenaga Kerja dan Waktu Kerja

Di divisi produksi PD. Berkah Jaya memperkejakan karyawan sebanyak 4

orang karyawan, berikut adalah pembagiannya :

1. Pengolahan bahan baku = 1 Orang

2. Pencetakan (Manual) = 2 Orang

3. Pencetakan (Mesin) = 1 Orang

Para karyawan bekerja selama 5 hari selama seminggu yaitu dari hari senin -

jumat dan bekerja selama 8 jam sehari dengan jadwal kerja sebagai berikut :

1. Senin – Kamis

a. 09:00 – 12:00 : Bekerja

b. 12:00 – 13:00 : Istirahat

c. 13:00 – 16:00 : Bekerja

2. Jumat

a. 09:00 – 11:30 : Bekerja

b. 11:30 – 13:00 : Istirahat

c. 13:00 – 16:30 : Bekerja

4.1.3 Karakteristik Responden

Untuk karakteristik dari responden di penelitian ini tervagi menjadi 5

karakter, yaitu berdasarkan usia, jenis kelamin, stasiun kerja, pendidikan, dan
42

pengalaman kerja. Untuk penjabaran secara detail responden di penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Tabel 4. 3 Karakteristik Responden

Jenis Usia
Operator Stasiun Kerja Pendidikan Pengalaman
Kelamin (tahun)
1 L 25 Pengolahan SMP 8
2 L 24 Pencetakan manual SMP 4
3 L 31 Pencetakan manual SMP 12
4 L 25 Pencetakan mesin SMP 8
Data Perusahaan (2022).

4.1.4 Kapasitas Produksi

Observasi yang dilaksanakan pada penelitian ini dilaksanaka dengan

melakukan Pengamatan kepada setiap operator pada bagian produksi pembuatan

paving block, dengan cara mengamati secara langsung selama 1 minggu. Berikut

target produksi paving block di PD. Berkah Jaya :

Tabel 4. 4 Data Kapasitas Produksi

Rata-rata Produksi/Hari Target Produksi


330 Pcs 350 Pcs
Sumber : Data perusahaan (2022)

4.1.5 Allowance (Kelonggaran)

Setelah dilakukan observasi pada perusahaan didapatkan bahwa allowance

perusahaan dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut :


43

Tabel 4. 5 Allowance Operator 1

Faktor Kategori Presentase


Tenaga yang dikeluarkan Sedang 12%
Sikap Kerja Membungkuk 8,0%
Gerakan kerja Normal 0%
Kelelahan mata Pandangan yang terus menerus 6,5%
dengan dengan fokus berubah rubah
Keadaan temperatur Normal 3%
tempat kerja
Keadaan atmosfer Cukup 3%
Keadaan lingkungan Terasa adanya getaran lantai 9%
yang baik
Kebutuhan pribadi Pria 2%
Kelonggaran tak terhindarkan 3%
Total 46,5%
Sumber : Pengolahan Data (2022)

Dapat dilihat pada tabel 4.5 allowance dari operator 1 yaitu 46,5%, dengan begitu

faktor allowance tersebut akan menentukan efisiensi waktu pekerjaan.

Tabel 4. 6 Allowance Operator 2

Faktor Kategori Presentase


Tenaga yang dikeluarkan Sangat Ringan 6,0%
Sikap Kerja Membungkuk 10%
Gerakan kerja Normal 0%
Kelelahan mata Pandangan yang terus menerus 6,5%
dengan dengan fokus berubah rubah
Keadaan temperatur Normal 3%
tempat kerja
Keadaan atmosfer Cukup 3%
Keadaan lingkungan Terasa adanya getaran lantai 9%
yang baik
Kebutuhan pribadi Pria 2%
Kelonggaran tak terhindarkan 3%
Total 42,5%
Sumber : Pengolahan Data (2022)

Dapat dilihat pada tabel 4.6 allowance dari operator 2 yaitu 42,5%, dengan begitu

faktor allowance tersebut akan menentukan efisiensi waktu pekerjaan.


44

Tabel 4. 7 Allowance Operator 3

Faktor Kategori Presentase


Tenaga yang dikeluarkan Sangat ringan 6,0%
Sikap Kerja Membungkuk 10%
Gerakan kerja Normal 0%
Kelelahan mata Pandangan yang terus menerus 6,5%
dengan dengan fokus berubah rubah
Keadaan temperatur Normal 3%
tempat kerja
Keadaan atmosfer Cukup 3%
Keadaan lingkungan Terasa adanya getaran lantai 9%
yang baik
Kebutuhan pribadi Pria 2%
Kelonggaran tak terhindarkan 5%
Total 44,5%
Sumber : Pengolahan Data (2022)

Dapat dilihat pada tabel 4.7 allowance dari operator 3 yaitu 44,5%, dengan begitu

faktor allowance tersebut akan menentukan efisiensi waktu pekerjaan.

Tabel 4. 8 Allowance Operator 4

Faktor Kategori Presentase


Tenaga yang dikeluarkan Ringan 7,5%
Sikap Kerja Membungkuk 8,0%
Gerakan kerja Normal 0%
Kelelahan mata Pandangan yang terus menerus 6,5%
dengan dengan fokus berubah rubah
Keadaan temperatur Normal 3%
tempat kerja
Keadaan atmosfer Cukup 3%
Keadaan lingkungan Terasa adanya getaran lantai 9%
yang baik
Kebutuhan pribadi Pria 2%
Kelonggaran tak terhindarkan 3%
Total 42%
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Dapat dilihat pada tabel 4.8 allowance dari operator 4 yaitu 42%, dengan begitu

faktor allowance tersebut akan menentukan efisiensi waktu pekerjaan.


45

4.1.6 Jumlah Hari Tersedia

Dalam melakukan perhitungan beban kerja, waktu kerja sangat diperlukan.

Untuk jumlah hari yang akan dipakai untuk melakukan perhitungan beban kerja

ditunjukan sebagai berikut :

Tabel 4. 9 Jumlah Hari Kerja

Perhitungan Jumlah Satuan


1 Hari 7 Jam
1 Minggu 5 Hari
1 Bulan 22 Hari
1 Tahun 365 Hari
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Tabel 4. 10 Jumlah Hari Libur Perusahaan Periode Juni 2021 - Mei 2022

Keterangan Jumlah Satuan


Libur Nasional 14 Hari/tahun
Libur Akhir Minggu 104 Hari/tahun
Izin Sakit Rata-rata 5 Hari/tahun
Cuti Tahunan 17 Hari/tahun
Total Hari Libur 140 Hari/tahun
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Berdasarkan tabel diatas maka didapatkan jam kerja dalam kurun waktu satu tahun

sebagai berikut :

Tabel 4. 11 Perhitungan Jam Efektif Kerja Operator 1


Perhitungan Keterangan Perhitungan Jumlah Satuan

Hari Kerja Periode


1 tahun - Total Hari
Juni 2021 Sampai 365 - 140 225 Hari
Libur
Mei 2022

Jam Kerja Pertahun Hari kerja x 7 jam 225 x 7 1575 Jam

Efektivitas Kerja 100% - Allowance 100 – 46,5 53,5 %


Total Jam Efektif Efektivitas kerja x
53,5% x 1575 842,63 Jam
Kerja Pertahun Jam kerja pertahun
Sumber : Pengolahan Data (2022)
46

Berdasarkan pada tabel 4.12 diatas dapat diketahui bahwa jam kerja dalam satu

tahun yaitu selama 1575 jam/tahun. Pada kenyataannya operator sering melakukan

istirahat sebelum waktu istirahat sehingga efektivitas kerja hanya sebesar 53,5%.

Setelah dilakukan perhitungan maka didapatkan waktu total jam efektif kerja

pertahun pada operator 1 hanya 842,63 jam/tahun.

Tabel 4. 12 Perhitungan Jam Efektif Kerja Operator 2

Perhitungan Keterangan Perhitungan Jumlah Satuan

Hari Kerja Periode


1 tahun - Total Hari
Juni 2021 Sampai 365 - 140 225 Hari
Libur
Mei 2022

Jam Kerja Pertahun Hari kerja x 7 jam 225 x 7 1575 Jam

Efektivitas Kerja 100% - Allowance 100 – 42,5 57,5 %


Total Jam Efektif Efektivitas kerja x
57,5% x 1575 905,63 Jam
Kerja Pertahun Jam kerja pertahun
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Berdasarkan pada tabel 4.13 diatas dapat diketahui bahwa jam kerja dalam satu

tahun yaitu selama 1575 jam/tahun. Pada kenyataannya operator sering melakukan

istirahat sebelum waktu istirahat sehingga efektivitas kerja hanya sebesar 57,5%.

Setelah dilakukan perhitungan maka didapatkan waktu total jam efektif kerja

pertahun pada operator 2 hanya 905,63 jam/tahun.


47

Tabel 4. 13 Perhitungan Jam Efektif Kerja Operator 3

Perhitungan Keterangan Perhitungan Jumlah Satuan

Hari Kerja Periode


1 tahun - Total Hari
Juni 2021 Sampai 365 - 140 225 Hari
Libur
Mei 2022

Jam Kerja Pertahun Hari kerja x 7 jam 225 x 7 1575 Jam

Efektivitas Kerja 100% - Allowance 100 – 44,5 55,5 %


Total Jam Efektif Efektivitas kerja x
55,5% x 1575 874,13 Jam
Kerja Pertahun Jam kerja pertahun
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Berdasarkan pada tabel 4.13 diatas dapat diketahui bahwa jam kerja dalam satu

tahun yaitu selama 1575 jam/tahun. Pada kenyataannya operator sering melakukan

istirahat sebelum waktu istirahat sehingga efektivitas kerja hanya sebesar 55,5%.

Setelah dilakukan perhitungan maka didapatkan waktu total jam efektif kerja

pertahun pada operator 3 hanya 874,13 jam/tahun.

Tabel 4. 14 Perhitungan Jam Efektif Kerja Operator 4

Perhitungan Keterangan Perhitungan Jumlah Satuan

Hari Kerja Periode


1 tahun - Total Hari
Juni 2021 Sampai 365 - 140 225 Hari
Libur
Mei 2022

Jam Kerja Pertahun Hari kerja x 7 jam 225 x 7 1575 Jam

Efektivitas Kerja 100% - Allowance 100 – 42 58 %


Total Jam Efektif Efektivitas kerja x
58% x 1575 913,5 Jam
Kerja Pertahun Jam kerja pertahun
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Berdasarkan pada tabel 4.13 diatas dapat diketahui bahwa jam kerja dalam satu

tahun yaitu selama 1575 jam/tahun. Pada kenyataannya operator sering melakukan

istirahat sebelum waktu istirahat sehingga efektivitas kerja hanya sebesar 58%.
48

Setelah dilakukan perhitungan maka didapatkan waktu total jam efektif kerja

pertahun pada operator 4 hanya 913,5 jam/tahun.

4.1.7 Data Hasil Pengamatan

Tabel 4. 15 Hasil Pengamatan Operator 1

Operator 1
Mengambil Menyaring
No Mengolah Mendistribusikan
bahan pasir
1 77,78 44,39 105,59 20,52
2 73,94 43,86 104,38 17,87
3 75,53 43,51 101,87 21,84
4 77,28 43,28 105,31 20,01
5 76,93 44,56 106,34 21,38
6 73,02 44,64 105,65 19,05
7 73,94 45,57 101,54 20,78
8 75,68 45,55 104,61 19,67
9 77,83 43,17 101,79 20,18
10 77,31 43,96 103,19 20,94
11 74,9 43,83 101,75 21,93
12 75,83 45,31 105,29 17,98
13 76,92 43,69 105,44 20,83
14 74,85 44,72 106,41 18,92
15 73,17 44,78 103,91 20,48
16 73,57 43,93 105,58 18,38
17 77,84 44,24 106,93 18,94
18 75,95 44,63 102,42 17,67
19 73,98 45,03 105,8 22,03
20 74,71 44,75 104,5 21,06
Total
1510,96 887,4 2088,3 400,46
(detik)
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Berdasarkan tabel diatas dari hasil pengamatan sebanyak 20 kali pada

operator 1 elemen kegiatan mengolah mempunyai waktu lebih lama yaitu selama

2088,3 detik, lalu yang kedua mengambil bahan selama 1510,96 detik, yang ketiga
49

menyaring pasir selama 887,4 detik dan yang terakhir mendistribusikan selama

400,46 detik.

Tabel 4. 16 Hasil Pengamatan Operator 2

Operator 2
No Mengambil Bahan Mencetak Menyimpan
1 14,15 27,5 1,92
2 15,59 24,54 2,01
3 16,72 29,82 2,026
4 16,04 25,63 2,022
5 17,36 24,04 1,96
6 15,93 24,35 1,83
7 15,31 27,91 2,037
8 18,32 25,58 2,018
9 14,72 26,06 1,95
10 13,25 27,6 1,89
11 13,64 22,19 2,02
12 17,08 26,94 1,99
13 17,24 26,61 1,83
14 18,44 29,68 2,02
15 17,62 23,17 2,016
16 18,59 23,96 1,97
17 16,68 26,585 1,95
18 16,85 25,55 2,04
19 18,6 26,55 1,87
20 20,11 25,99 2
Total
332,24 520,255 39,369
(detik)
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Berdasarkan tabel diatas dari hasil pengamatan sebanyak 20 kali pada

operator 2 elemen kegiatan mencetak mempunyai waktu lebih lama yaitu selama

520,255 detik, lalu yang kedua mengambil bahan selama 332,24 detik, dan yang

terakhir menyimpan selama 39,369 detik.


50

Tabel 4. 17 Hasil Pengamatan Operator 3

Operator 3
Mengambil
No Mencetak Menyimpan
bahan
1 28,05 25,29 2,12
2 31,15 26,66 1,89
3 34,91 23,59 2,174
4 33,68 25,83 2,202
5 29,91 25,67 2,12
6 35,69 28,68 2,19
7 27,28 24,59 2,02
8 28,09 25,12 2,018
9 32,31 27,52 1,95
10 26,67 28,21 2,12
11 30,34 29,16 2,02
12 33,87 22,45 2,09
13 29,73 26,12 1,94
14 28,35 28,57 2,02
15 33,76 29,71 2,016
16 34,87 24,83 1,97
17 27,09 26,59 1,88
18 33,67 27,71 2,07
19 28,93 26,85 2,04
20 28,7 25,93 2,19
Total
617,05 529,08 41,04
(detik)
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Berdasarkan tabel diatas dari hasil pengamatan sebanyak 20 kali pada

operator 3 elemen kegiatan mencetak mempunyai waktu lebih lama yaitu selama

529,08 detik, lalu yang kedua mengambil bahan selama 617,05 detik, dan yang

terakhir menyimpan selama 41,04 detik.


51

Tabel 4. 18 Hasil Pengamatan Operator 4

Operator 4
Mengambil
No Mencetak Menyimpan
bahan
1 7,28 8,39 1,94
2 6,27 7,86 1,78
3 6,72 7,51 2,19
4 6,41 7,28 1,59
5 6,07 8,56 1,89
6 7,32 8,64 1,64
7 7,53 9,57 2,02
8 6,67 9,55 1,82
9 6,31 7,17 2,2
10 6,89 7,96 1,94
11 7,02 7,83 2,1
12 6,87 9,31 2,09
13 7,43 7,69 1,94
14 7,09 8,72 1,85
15 6,83 8,78 1,96
16 6,79 7,93 1,97
17 7,38 8,24 1,88
18 6,31 8,63 1,89
19 7,23 9,03 2,04
20 7,175 8,75 2,19
Total 137,595 167,4 38,92
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Berdasarkan tabel diatas dari hasil pengamatan sebanyak 20 kali pada

operator 4 elemen kegiatan mencetak mempunyai waktu lebih lama yaitu selama

167,4 detik, lalu yang kedua mengambil bahan selama 137,595 detik, dan yang

terakhir menyimpan selama 38,92 detik.


52

4.3 Uji Kecukupan Data Dan Uji Keseragaman Data

4.2.1 Uji Kecukupan Data

Pada tahap pengolahan data ini yang pertama dilakukan yaitu menguji

keceukupan data. Rumus dari uji kecukupan data adalah sebagai berikut :
2

2/0,05(√𝑁. ∑𝑥 2 ) − (∑ 𝑋)2
𝑁 = [ ]
∑𝑋

Berikut adalah tabel hasil uji kesecukupan data yang dapat dilihat pada tabel 4.9 :

Tabel 4. 19 Hasil Uji Kecukupan Data


Waktu
Nama Siklus
No Nama Kegiatan Intensitas N N' Keterangan
Operator Rata-rata
(Detik)
Mengambil
1 Harian 75,55 20 0,71 Cukup
bahan
Operator 1 2 Menyaring pasir Harian 44,37 20 0,39 Cukup
(Pengolahan)
3 Mengolah Harian 104,42 20 0,42 Cukup
4 Mendistribusikan Harian 20,02 20 7,37 Cukup
Mengambil
Operator 2 1 Harian 16,61 20 17,95 Cukup
Bahan
(Pencetakan 2 Mencetak Harian 26,01 20 8,80 Cukup
Manual)
3 Menyimpan Harian 1,97 20 1,79 Cukup
Mengambil
Operator 3 1 Harian 30,85 20 14,17 Cukup
Bahan
(Pencetakan 2 Mencetak Harian 26,45 20 7,80 Cukup
Manual)
3 Menyimpan Harian 2,05 20 3,46 Cukup
Mengambil
Operator 4 1 Harian 6,88 20 6,05 Cukup
Bahan
(Pencetakan 2 Mencetak Harian 8,37 20 10,88 Cukup
Mesin)
3 Menyimpan Harian 1,95 20 11,13 Cukup
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Pada uji kecukupan data ada 2 faktor yang mempengaruhi , Adapun faktor tersebut

yaitu tingkat kepercayaan (k) dan tingkat ketelitian (s). untuk tingkat keprcayaan
53

yang dipakai pada penelitian ini yaitu 95% atau sama dengan 2 dan tingkat

ketelitian yang dipakai yaitu 5% atau 0,5.

4.2.2 Uji Keseragaman Data

Setalah dilakukan uji kecukupan data dan data telah dinyatakan cukup, maka

selanjutnya dilakukan uji keseragaman data. Berikut adalah hasil uji keseragaman

data yang dapat dilihat pada tabel 4.10 :

Tabel 4. 20 Uji Keseragaman Data


Waktu
Nama
No Nama Kegiatan Siklus σ BKA BKB Keterangan
Operator
(Detik)
Mengambil
1 75,55 1,64 78,82 72,29 Seragam
bahan
Operator 1 2 Menyaring pasir 44,37 0,71 45,79 42,95 Seragam
(Pengolahan)
3 Mengolah 104,42 1,74 107,89 100,94 Seragam
4 Mendistribusikan 20,02 1,39 22,81 17,23 Seragam
Mengambil
Operator 2 1 16,61 1,80 20,22 13,00 Seragam
Bahan
(Pencetakan 2 Mencetak 26,01 1,98 29,97 22,06 Seragam
Manual)
3 Menyimpan 1,97 0,07 2,10 1,83 Seragam
Mengambil
Operator 3 1 30,85 2,98 36,81 24,90 Seragam
Bahan
(Pencetakan 2 Mencetak 26,45 1,90 30,24 22,66 Seragam
Manual)
3 Menyimpan 2,05 0,10 2,25 1,86 Seragam
Mengambil
Operator 4 1 6,88 0,43 7,75 6,01 Seragam
Bahan
(Pencetakan 2 Mencetak 8,37 0,71 9,79 6,95 Seragam
Mesin)
3 Menyimpan 1,95 0,17 2,28 1,61 Seragam
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Pada tabel 4.10 dapat dilihat bahwa seluruh data waktu siklus elemen kegiatan tidak

melewati batas control atas maupun bawah. Dengan begitu seluruh data elemen

kegiatan dinyatakan seragam.


54

4.4 Pengolahan Data

4.3.1 Perhitungan Waktu Siklus

Untuk melakukan perhitungan waktu memakai jumlah hasil pengumpulan

data dan jumlah pengamatan. Untuk contoh perhitungan menentukan waktu siklus

pada operator 1 dengan kegiatan 1 adalah sebagai berikut :

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑚𝑝𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎


𝑊𝑠 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛

1510,96
𝑊𝑠 =
20

𝑊𝑠 = 75,55

Tabel 4. 21 Perhitungan Waktu Siklus

Jumlah Hasil
Jumlah WS
Nama Operator No Nama Kegiatan Pengumpulan
Pengamatan (detik)
Data
Mengambil
1 1510,96 20 75,55
bahan
Operator 1 2 Menyaring pasir 887,4 20 44,37
(Pengolahan)
3 Mengolah 2088,3 20 104,42
4 Mendistribusikan 400,46 20 20,02
Mengambil
Operator 2 1 332,24 20 16,61
Bahan
(Pencetakan
2 Mencetak 520,255 20 26,01
Manual)
3 Menyimpan 39,369 20 1,97
Mengambil
Operator 3 1 617,05 20 30,85
Bahan
(Pencetakan
2 Mencetak 529,08 20 26,45
Manual)
3 Menyimpan 41,04 20 2,05
Mengambil
Operator 4 1 137,595 20 6,88
Bahan
(Pencetakan
2 Mencetak 167,4 20 8,37
Mesin)
3 Menyimpan 38,92 20 1,95
Sumber : Pengolahan Data (2022)
55

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa waktu siklus paling kecil berada di operator 4

kegiatan 3 dengan waktu 1,95 detik, sedangkan untuk waktu siklus paling besar

yaitu pada operator 1 kegiatan 3 dengan waktu 104,42.

4.3.2 Perhitungan Waktu Normal

Faktor performance yang memakai metode Westinghouse rating system akan

melakukan penilaian terhadap 4 aspek yaitu keterampilan (skill), usaha (effort),

kondisi kerja (working condition) dan konsistensi (consistency). Untuk perhitungan

dari Performance rating itu sendiri didapatkan dari hasil pertambahan dari 1 +

(keterampilan + usaha + kondisi kerja + konsistensi). Penambahan nilai satu

tersebut mempunyai maksud bahwa nilai 1 yaitu nilai rata-rata dari kemampuan

operator secara normal.

Tabel 4. 22 Total Rating Faktor Semua Operator Pekerjaan


Nama Keteram- Kondisi Konsis-
No Nama Kegiatan Usaha RF
Operator pilan Kerja tensi
1 Mengambil bahan 0,03 0,05 -0,03 0,01 1,06
Operator 1 2 Menyaring pasir 0,03 0,02 -0,03 0 1,02
(Pengolahan) 3 Mengolah 0,06 0,02 -0,03 0,01 1,06
4 Mendistribusikan 0,06 0,02 -0,03 0 1,05
Operator 2 1 Mengambil Bahan 0 0,02 -0,03 0 0,99
(Pencetakan 2 Mencetak 0,06 0,05 -0,03 0 1,08
Manual) 3 Menyimpan 0,06 0,02 -0,03 0,03 1,08
Operator 3 1 Mengambil Bahan -0,05 0 -0,03 0 0,92
(Pencetakan 2 Mencetak 0,06 0,02 -0,03 0,01 1,06
Manual) 3 Menyimpan 0,06 0,02 -0,03 0,03 1,08
Operator 4 1 Mengambil Bahan 0,08 0,02 -0,03 0,01 1,08
(Pencetakan 2 Mencetak 0,06 0,02 -0,03 0,01 1,06
Mesin) 3 Menyimpan 0,06 0,02 -0,03 0,03 1,08
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Untuk melakukan perhitungan waktu normal memakai waktu siklus per

elemen kerja para operator dan memakai nilai performance rating per operator dan
56

waktu siklus rata-rata para operator. Untuk contoh perhitungan menentukan waktu

normal pada operator 1 dengan kegiatan 1 adalah sebagai berikut :

Waktu Normal = Waktu siklus x Rating Faktor

Waktu Normal = 20,24 x 1,06

Waktu Normal = 21,45 detik

Dibawah ini yaitu perhitungan waktu normal pada masing-masing operator yang

dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 4. 23 Waktu Proses Produksi Setiap stasiun Kerja


Rata-rata
Waktu
Nama Waktu Jumlah
No Nama Kegiatan RF Normal
Operator Siklus (Detik)
(Detik)
(Detik)
1 Mengambil bahan 1,06 75,55 80,08
Operator 1 2 Menyaring pasir 1,02 44,37 45,26
257,04
(Pengolahan) 3 Mengolah 1,06 104,42 110,68
4 Mendistribusikan 1,05 20,02 21,02
Operator 2 1 Mengambil Bahan 0,99 16,61 16,45
(Pencetakan 2 Mencetak 1,08 26,01 28,09 46,67
Manual) 3 Menyimpan 1,08 1,97 2,13
Operator 3 1 Mengambil Bahan 0,92 30,85 28,38
(Pencetakan 2 Mencetak 1,06 26,45 28,04 58,64
Manual) 3 Menyimpan 1,08 2,05 2,22
Operator 4 1 Mengambil Bahan 1,08 6,88 7,43
(Pencetakan 2 Mencetak 1,06 8,37 8,87 18,40
Mesin) 3 Menyimpan 1,08 1,95 2,10
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Berdasarkan dari hasil perhitungan di tabel 4.12 diatas bisa diketahui waktu normal

paling rendah yaitu pada operator 4 kegiatan 3 dengan waktu 2,10 detik dan waktu

normal yang paling tinggi yaitu pada operator 1 kegiatan 3 dengan waktu 110,68

detik. Sedangkan untuk jumlah setiap operator paling rendah yaitu operator 4
57

dengan waktu 18,40 dan yang paling tinggi yaitu operator 1 dengan waktu 257,04

detik.

4.3.3 Full Time Equivalent

Untuk melakukan perhitungan beban kerja menggunakan Full Time

Equivalent dibutuhkan frekuensi pekerjaan dilaksanakan perhari dan waktu normal

dari setiap elemen kegiatan kerja yang dilaksanakan oleh setiap operator per hari.

Untuk contoh perhitungan mendapatkan nilai FTE pada operator pengolahan dan

elemen kegiatan mengambil bahan:

Total Jam/Tahun 𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑥 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑥 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐻𝑎𝑟𝑖 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎


= 60

Total Jam/Tahun = 100 x 80,08 x 225 / 3600 = 500,51

FTE 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑎𝑚/𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛


= 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 𝐽𝑎𝑚/𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛

FTE = 500,51 / 842,63 = 0,52

Dibawah ini yaitu perhitungan dengan menggunakan FTE pada masing-

masing operator yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 24 Nilai Full Time Equivalent Operator 1

Waktu Effective
Nama Nama Frekuensi Total
No Intensitas Normal working FTE
Operator Kegiatan /hari (Hours/Year)
(detik) Hours/Year
Mengambil 842,63
1 Harian 100 80,08 500,51 0,59
bahan
Operator 1
2 Menyaring pasir Harian 100 45,26 289,86 842,63 0,34
(Pengolahan)
3 Mengolah Harian 100 110,68 691,75 842,63 0,82
4 Mendistribusikan Harian 100 21,02 131,4 842,63 0,16
Total (Overload) 1,91
Sumber : Pengolahan Data (2022)
58

Di tabel 4.20 dihasilkan nilai FTE pada operator 1 yaitu operator pengolahan

mendapatkan beban kerja 1,91 sehingga beban kerja tersebut tergolong berlebih

atau Overload. Dengan begitu beban kerja harus dikurangi.

Tabel 4. 25 Nilai Full Time Equivalent Operator 2

Waktu Effective
Nama Nama Frekuensi Total
No Intensitas Normal working FTE
Operator Kegiatan /hari (Hours/Year)
(detik) Hours/Year

Mengambil 905,63
Operator 2 1 Harian 100 16,45 102,75 0,11
Bahan
(Pencetakan 2 Mencetak Harian 100 28,09 175,56 905,63 0,19
Manual)
3 Menyimpan Harian 100 2,13 13,25 905,63 0,02
Total (Underload) 0,32
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Di tabel 4.14 dihasilkan nilai FTE pada operator 2 yaitu operator pencetakan

manual mendapatkan beban kerja 0,32 sehingga beban kerja tersebut tergolong

kurang atau underload. Dengan begitu beban kerja harus ditambah.

Tabel 4. 26 Nilai Full Time Equivalent Operator 3

Waktu Effective
Nama Nama Frekuensi Total FT
No Intensitas Normal working
Operator Kegiatan /hari (Hours/Year) E
(detik) Hours/Year

Mengambil 874,13
Operator 3 1 Harian 100 28,38 177,38 0,20
Bahan
(Pencetaka 2 Mencetak Harian 100 28,04 175,25 874,13 0,20
n Manual)
3 Menyimpan Harian 100 2,21 13,81 874,13 0,02
Total (Underload) 0,42
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Di tabel 4.14 dihasilkan nilai FTE pada operator 3 yaitu operator pencetakan

manual mendapatkan beban kerja 0,42 sehingga beban kerja tersebut tergolong

kurang atau underload. Dengan begitu beban kerja harus ditambah.


59

Tabel 4. 27 Nilai Full Time Equivalent Operator 4

Waktu Effective
Nama Nama Frekuensi Total
No Intensitas Normal working FTE
Operator Kegiatan /hari (Hours/Year)
(detik) Hours/Year

Mengambil 913,5
Operator 4 1 Harian 150 7,4 69,38 0,08
Bahan
(Pencetakan 2 Mencetak Harian 150 8,87 83,16 913,5 0,09
Mesin)
3 Menyimpan Harian 150 2,1 19,69 913,5 0,02
Total (Underload) 0,19
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Di tabel 4.14 dihasilkan nilai FTE pada operator 4 yaitu operator pencetakan

mesin mendapatkan beban kerja 0,19 sehingga beban kerja tersebut tergolong

kurang atau underload. Dengan begitu beban kerja harus ditambah.

4.3.4 Kondisi Awalan Jumlah Operator

Tabel 4. 28 Kondisi Awalan Jumlah Operator

Nama Operator Nilai FTE Keterangan


Operator 1 (Pengolahan) 1,91 Overload
Operator 2 (Pencetakan Manual) 0,32 Underload
Operator 3 (Pencetakan Manual) 0,42 Underload
Operator 4 (Pencetakan Mesin) 0,19 Underload
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Terlihat pada tabel 4.17 jumlah keadaan operator pada divisi produksi yang

berjumlah 4 operator dan setelah dilakukan perhitungan beban kerja pada setiap

operator masing-masing, maka hasilnya yaitu pada operator 1 mengalami beban

kerja berlebih (overload), sedangkan untuk operator 2,3,4 mengalami beban kerja

yang kurang (underload). Bisa dilihat dari setiap masing-masing elemen kerja

bahwa beban kerja di tiap operator tidak merata.


60

4.3.5 Rekapitulasi Perhitungan FTE

Tabel 4. 29 Hasil Rekapitulasi Perhitungan FTE

Nama WS WN Total
No Nama Kegiatan FTE Keterangan
Operator (Detik) (Detik) FTE

Mengambil
1 75,55 80,08 0,59
bahan
Operator 1 2 Menyaring pasir 44,37 45,26 0,34 1,91 Overload
(Pengolahan)
3 Mengolah 104,42 110,68 0,82
4 Mendistribusikan 20,02 21,02 0,16
Mengambil
Operator 2 1 16,61 16,45 0,11
Bahan
(Pencetakan 2 Mencetak 26,01 28,09 0,19 0,32 Underload
Manual)
3 Menyimpan 1,97 2,13 0,02
Mengambil
Operator 3 1 30,85 28,38 0,20
Bahan
(Pencetakan 2 Mencetak 26,45 28,04 0,20 0,42 Underload
Manual)
3 Menyimpan 2,05 2,22 0,02
Mengambil
Operator 4 1 6,88 7,43 0,08
Bahan
(Pencetakan 2 Mencetak 8,37 8,87 0,09 0,19 Underload
Mesin)
3 Menyimpan 1,95 2,10 0,02
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Dari tabel diatas dapat dilihat operator 1 dengan jobdesc lebih banyak

dibandingkan dengan operator lainnya mempunyai beban kerja yang berlebih,

sedangkan untuk operator 2, 3 dan 4 yang mempunyai jobdesc dengan jumlah yang

sama mempunyai beban kerja yang kurang.

4.5 Usulan Perbaikan

Selanjutnya setelah dilakukan perhitungan beban kerja yaitu melakukan

usulan perbaikan terhadap operator yang mempunyai beban kerja dengan kategori

overload dan underload, dimana operator yang mempunyai kategori overload

hanya pada operator 1 dan underload berjumlah 3 orang. Berikut ini yaitu

perhitungan operator optimal pada elemen kerja pengolahan sebagai berikut :


61

1. Operator pengolahan

Dikarenakan pada operator pengolahan dengan 1 orang operator mengalami

beban kerja yang overload, maka operator pengolahan menambahkan 1 operator

lainnya. Berikut adalah nilai FTE pada operator pengolahan dengan 2 operator :

Maka FTE = 1,91 / 2

= 0,96

Berdasarkan perhitungan diatas dengan 2 operator pada pengolahan membuat

beban kerja tidak overload lagi.

2. Operator pencetakan manual

Dikarenakan pada operator pencetakan manual dengan 2 orang operator

mengalami beban kerja yang underload, maka pada pencetakan manual mengalami

pengurangan menjadi 1 operator saja. Berikut ini adalah perhitungan operator

pencetakan manual dengan 1 operator :

Bila jumlah operator 1 orang

Maka FTE = 0,32+0,42 / 1

= 0,74/1

= 0,74

Berdasarkan perhitungan diatas dengan 1 operator pada pencetakan manual

membuat beban kerja lebih berat daripada sebelumnya.

3. Operator pencetakan mesin

Dikarenakan pada operator pencetakan mesin dengan 1 orang operator

mengalami beban kerja yang underload, maka pada pencetakan mesin tidak
62

mengalami pengurangan atau penambahan operator. Berikut ini adalah perhitungan

operator pencetakan mesin dengan 1 operator

Bila jumlah operator 1 orang

Maka FTE = 0,19/ 1

= 0,19

Berdasarkan perhitungan diatas dengan 1 operator pada pencetakan mesin tidak

mengaa. Maka berikut adalah jumlah operator yang dibutuhkan setelah dilakukan

perhitungan operator optimal untuk elemen kerja pengolahan:

Tabel 4. 30 Perbandingan Antara Keadaan Aktual Dan Operator Optimal

Elemen Kerja Keadaan Aktual Operator Optimal


Pengolahan 1 2
Pencetakan (manual) 2 1
Pencetakan (mesin) 1 1
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Bisa dilihat perbandingan yang terjadi antara keadaan aktual yang ada di

perusahaan dan usulan dari hasil perhitungan operator optimal. Dimana keadaan

operator di PD. Berkah Jaya sudah optimal, namun hanya perlu memindahkan 1

operator dari pencetakan manual yang mengalami beban kerja yang underload ke

pengolahan dengan beban kerja yang overload. Sehingga dengan begitu beban kerja

lebih merata.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah dilaksanakan maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Waktu normal operator untuk setiap unit kerja paving block di PD. Berkah Jaya

yaitu unit kerja pengolahan yaitu 257,04 detik, 2 operator unit kerja pencetakan

manual yaitu 46,67 detik dan 58,64 detik dan untuk operator unit kerja

pencetakan mesin yaitu 18,40 detik.

2. Kondisi beban kerja para operator bagian produksi di PD. Berkah Jaya yaitu

untuk 2 operator pencetakan mesin dan operator pencetakan mesin mempunyai

beban kerja kurang atau underload karena nilai berikisar antara 0-0,99 yaitu

untuk operator pencetakan manual 0,31 dan 0,42 dan untuk operator pencetakan

mesin 0,19, sedangkan untuk operator pengolahan mempunyai beban kerja

berlebih atau Overload karena nilai berkisar diatas 1,28 yaitu 1,91.

3. Usulan perbaikan beban kerja operator pada divisi produksi yaitu melakukan

pemindahan 1 operator dari unit kerja pencetakan manual ke pengolahan.

5.2 Saran

Berdasarkan pada hasil yang telah didapatkan diatas, maka dapat disajikan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Disarankan kepada pihak perusahaan agar dalam mengoptimalkan operator

untuk meninjau ulang elemen kegiatan tiap unit kerja dan memindahkan elemen

63
64

kegiatan pada operator overload ke operator yang underload dengan begitu

setiap operator akan mendapatkan beban kerja yang normal.

2. Disarankan pula untuk perusahaan agar dapat melakukan pemindahan jabatan

job description secara berkala.

3. Kepada karyawan disarankan agar memanfaatkan waktu /jam kerja sebaik

baiknya agar target perusahaan dapat tercapai.


DAFTAR PUSTAKA

Dhini. (2010). " Pengaruh stres kerja, beban kerja terhadap kepuasan kerja."
Kudus: Jurnal Psikologi.
Diniaty, Muliyadi Z. (2016). "Analisis beban kerja fisik dan mental karyawan pada
lantai produksi dipt pesona laut kuning". Jurnal Sains, Teknologi dan
Industri. 203-210.
Fahmy. (2018). "Analisis beban kerja dengan metode full time equivalent untuk
mengoptimalkan kinerja pada teknisi maintenance rtg." Proceeding 2nd
Conference on Safety Engineering and Its Application Program Studi D4
Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja - PPNS. 503-506.
Fetrina E. (2017). "Analisis kebutuhan pegawai berdasarkan perhitungan beban
kerja pegawai (studi kasus : fakultas sains dan teknologi uin syarif
hidayatullah jakarta )." Sistem Informasi, 71-76.
Hudaningsih N, Prayoga R. (2019). "Analisis Kebutuhan Karyawan dengan
menggunakan metode full time equivqlent (FTE) padaa departemen
produksi pt. Borsya cipta communica." jurnal tambora. Vol. 3. 98-106.
Iridiastadi, H. dan Yassierli. (2016). Ergonomi : Suatu Pengantar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Kurniawan. (2020). "Analisis beban kerja karyawan pt xyz indonesia pada bagian
insulation menggunakan metode full time equivalent." STRING (Satuan
Tulisan Riset dan Inovasi Teknologi), Vol. 5. 144-152.
Madiun, Ariviana. (2017). "analisis beban kerja karyawan bagian produksi dengan
menggunakan metode full time equivalent (fte) di ud roti alvine." ARIKA,
Vol 11. 89-96.
Matiro, Mau, et al. (2021). "Pengukuran Beban Kerja Menggunakan Metode Full
Time Equivalent (FTE) Pada Divisi Proses PT. Delta Subur Permai."
Jambura Industrial Review Vol 1. 30-39.

65
66

Novera. (2012). "Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi
akademik dan kemahasiswaan (studi kasus unit tata usaha departemen pada
Institut Pertanian Bogor." Skripsi. Bogor: Fakultas Ekonomika dan
Manajemen Institut Pertanian Bogor
Pambudi. (2017). "Analisis beban kerja karyawan dengan metode full time
equivalent (studi kasus ukm unlogic projeck)." Skripsi. Yogyakarta:
Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia
Setiyowati, Arief . (2022). "Analisis jumlah operator optimal pada produksi batu
split pt. saria jaya sentosa di kolaka." Jurnal Industri Dan Teknologi
Terpadu. Vol 5. 91-104.
Tarwaka, (2004). Ergonomi untuk keselamatan, kesehatan kerja dan produktivitas.
Surakarta: UNIBA Press.
Tridoyo, Sriyanto. (2014). "Analisis beban kerja dengan metode full time
equivalent untuk mengoptimalkan kinerja karya pada pt astra international
tbk-honda sales operation region Semarangwan." Industrial Engineering
Online Jounal. Vol 3, No (2).
Wardanis. (2018). "Analisis beban kerja tenaga rekam medis rumah sakit bedah
surabaya menggunakan metode fte." Jurnal Administrasi Kesehatan
Indonesia. Vol 6. 53-60.
Yasmin, Ariyanti. (2018). "Analisis beban kerja pada maintenance bd-check
dengan metode full time equivalent." Jurnal Ilmiah Teknik Industri. Vol 6.
55-62.
LAMPIRAN

67
Bukti Observasi
Bukti Fisik Analisis Data
Kecukupan Data Operator 1
Elemen
1 2 3 4
N 20 20 20 20
k 2 2 2 2
s 5% 5% 5% 5%
∑Xi^2 114200,80 39383,46 218107,17 8055,34
∑Xi 1510,96 887,4 2088,3 400,46
(∑Xi)^2 2283000,12 787478,76 4360996,89 160368,21
N' 0,71 0,39 0,42 7,37

Kecukupan Data Operator 2


Elemen
1 2 3
N 20 20 20
k 2 2 2
s 5% 5% 5%
Sigma xi^2 5581,10 13607,66 77,58241
Sigma xi 332,24 520,26 39,369
(sigmaxi)^2 110383,42 270665,3 1549,918
N' 17,95 8,80 1,78

Kecukupan Data Operator 3


Elemen
1 2 3
N 20 20 20
k 2 2 2
s 5% 5% 5%
∑Xi^2 19206,15 14064,53 84,40
∑Xi 617,05 529,08 41,04
(∑Xi)^2 380750,7 279925,6 1684,28
N' 14,17 7,80 3,46
Kecukupan Data Operator 4
Elemen
1 2 3
N 20 20 20
k 2 2 2
s 5% 5% 5%
∑Xi^2 950,20 1410,66 76,26
∑Xi 137,60 167,4 38,92
(∑Xi)^2 18932,38 28022,76 1514,77
N' 6,05 10,88 11,13

Pengukuran Keseragaman Data

Uji Keseragaman Data Operator 1


Elemen (detik)
1 2 3 4
X 75,548 44,37 104,415 20,023
σ 1,635072 0,707999 1,737013 1,394256
BKA 78,82 45,79 107,89 22,81
BKB 72,29 42,95 100,94 17,23

Uji Keseragaman Data Operator 2


Elemen (detik)
1 2 3
X 16,612 26,01275 1,96845
σ 1,805405917 1,978727 0,067474
BKA 20,22 29,97 2,10
BKB 13,001 22,05 1,83

Uji Keseragaman Data Operator 3


Elemen (detik)
1 2 3
X 30,8525 26,454 2,052
σ 2,978965 1,895183 0,097947
BKA 36,81 30,24 2,25
BKB 24,89 22,66 1,86
Uji Keseragaman Data Operator 4
Elemen (detik)
1 2 3
X 6,87975 8,37 1,946
σ 0,434149 0,707999 0,166525
BKA 7,75 9,79 2,28
BKB 6,01 6,95 1,61

Peta Kontrol Operator 1 Elemen 1 Peta Kontrol Operator 1 Elemen 2


80 46

45
75
44
70
43
65 42
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
41
Mengambil bahan BKA BKB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Menyaring pasir BKA BKB

Peta Kontrol Operator 1 Elemen 3 Peta Kontrol Operator 1 Elemen 4


110 25
108 20
106
104 15
102 10
100 5
98
96 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Mengolah BKA BKB Mendistribusikan BKA BKB


Peta Kontrol Operator 2 Elemen 1 Peta Kontrol Operator 2 Elemen 2
35
25 30
25
20
20
15 15

10 10
5
5
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Mencetak BKA BKB
Mengambil Bahan BKA BKB

Peta Kontrol Operator 2 Elemen 3 Peta Kontrol Operator 3 Elemen 1


2,2
2,1 40
2
30
1,9
20
1,8
1,7 10

1,6 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Menyimpan BKA BKB Mengambil bahan BKA BKB

Peta Kontrol Operator 3 Elemen 2 Peta Kontrol Operator 3 Elemen 3


35 2,5
30
2
25
20 1,5

15 1
10
0,5
5
0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Mencetak BKA BKB menyimpan BKA BKB


Peta Kontrol Operator 4 Elemen 1 Peta Kontrol Operator 4 Elemen 2
12
9
10
8
7 8
6
6
5
4 4
3
2 2
1
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Mencetak BKA BKB
Mengambil bahan BKA BKB

Peta Kontrol Operator 4


Elemen 3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

menyimpan BKA BKB


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Muhammad Furqon


Tempat, Tgl Lahir : Pandeglang, 01 Desember 1998

Jenis Kelamin : Laki-Laki


Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Lajang
Alamat Sekarang : Kp. Gunung Tanggeran Ds. Baturanjang Kec.
Cipeucang Kab. Pandeglang-Banten

Telepon : 081211542850
Email : furkonmuhamad079@gmail.com

PENDIDIKAN
FORMAL :
2014 – 2017 SMAN 6 PANDEGLANG
2018 – SEKARANG UNIVERSITAS SERANG RAYA

KEMAMPUAN
✓ Microsoft Office Word, Exel, Power Point, Access & Visio

✓ Bahasa Indonesia (Aktif), Inggris (Pasif)

PENGALAMAN KERJA
Nov 2021 – Des 2021 PT. Krakatau Bandar Samudera (Magang)
Nota Dinas
Surat Penerimaan Perusahaan
Form Bimbingan Skripsi

Anda mungkin juga menyukai