SKRIPSI
FAKULTAS TEKNIK
2022
ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN
PEMBUATAN PAVING BLOCK MENGGUNAKAN
METODE FULL TIME EQUIVALENT (FTE)
Oleh:
MUHAMMAD FURQON
21218146
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
i
ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN
PEMBUATAN PAVING BLOCK MENGGUNAKAN
METODE FULL TIME EQUIVALENT (FTE)
Oleh :
MUHAMMAD FURQON
21218146
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
pada Hari Senin Tanggal 12 September Tahun 2022 dan
Dinyatakan Memenuhi Syarat untuk Diterima sebagai Skripsi
Program Studi Teknik Industri
Penguji I
PENGESAHAN SIDANG
Muhammad Furqon
iii
ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN
ABSTRAK
Oleh:
Muhammad Furqon
21218146
PD. Berkah Jaya adalah sebuah perusahaan rumahan yang bergerak dibidang
produk paving block. Berdasarkan pada pengmatan awal bahwa para pekerja di
bagian produksi mengalami produktivitas kerja yang terganggu. Masalah lainnya
yaitu tidak meratanya pembagian untuk jobdesc setiap operator. Untuk itu pihak
perusahaan harus memperhatiakan beban kerja yang nanti diberikan kepada
karyawan agar tercapai produktivitas yang optimal. Dalam penelitian ini, dilakukan
pengidentifikasian aktivitas tiap pekerja, menganalisis beban kerja bagi tiap pekerja
dan jumlah kebutuhan karyawan bagian produksi dengan menggunakan metode
Full Time Equivalent. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat
ketidakseimbangan beban kerja pada 4 operator dimana 3 operator mempunyai
beban kerja yang underload atau nilai diantara 0-0,99 yang terdapat pada bagian
pencetakan manual dan mesin. Selanjutnya terdapat 1 operator overload dengan
nilai diatas 1,28 yang terdapat pada pengolahan. Hasil yang didapatkan bahwa
karyawan yang optimal adalah 4 karyawan yang dapat diartikan bahwa perusahaan
sudah optimal dan tidak perlu dilakukan pengurangan maupun penambahan
karyawan namun perusahaan harus merubah 1 operator pencetakan manual ke
pengolahan.
iv
KATA PENGANTAR
skripsi ini.
skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini, penulis menucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus dan ikhlas
kepada :
2. Bapak Wahyu Oktri Widyarto, ST., MT. selaku Dekan FT Unsera yang telah
3. Bapak Sahrupi, ST., MT selaku Ketua Program Studi Teknik Industri FT Unsera
4. Ibu Eka Indah Yuslistyari, ST., MT. selaku pembimbing 1 yang telah bersedia
5. Bapak Dr. Ing. Farid Wajdi, M.Sc. selaku pembimbing 2 yang telah memberi
6. Seluruh Staf Dosen dan Karyawan Program Teknik Industri FT Unsera yang
v
vi
8. Seluruh pihak PD. Berkah Jaya yang telah mengizinkan untuk melakukan
10. Semua pihak yang telah membantu penulis dari arah mana saja yang tidak bisa
vii
2.8 Penelitian Terdahulu............................................................................... 24
2.9 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 27
3.1 Diagram Alir........................................................................................... 27
3.2 Tahapan Penelitian ................................................................................. 28
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ............................. 38
4.1 Sejarah Umum Perusahaan ..................................................................... 38
4.2 Pengumpulan Data.................................................................................. 40
4.1.1 Jumlah Operator dan Stasiun Kerja................................................. 40
4.1.2 Tenaga Kerja dan Waktu Kerja ....................................................... 41
4.1.3 Karakteristik Responden ................................................................. 41
4.1.4 Kapasitas Produksi .......................................................................... 42
4.1.5 Allowance (Kelonggaran) ............................................................... 42
4.1.6 Jumlah Hari Tersedia ...................................................................... 45
4.1.7 Data Hasil Pengamatan ................................................................... 48
4.3 Uji Kecukupan Data Dan Uji Keseragaman Data .................................. 52
4.4 Pengolahan Data ..................................................................................... 54
4.3.1 Perhitungan Waktu Siklus ............................................................... 54
4.3.2 Perhitungan Waktu Normal............................................................. 55
4.3.3 Full Time Equivalent....................................................................... 57
4.3.4 Kondisi Awalan Jumlah Operator ................................................... 59
4.3.5 Rekapitulasi Perhitungan FTE ........................................................ 60
4.5 Usulan Perbaikan .................................................................................... 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 63
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 63
5.2 Saran ....................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 65
LAMPIRAN ......................................................................................................... 67
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
manusia lebih mudah diselesaikan, namun ada beberapa pekerjaan yang dituntut
untuk melakukan aktivitas fisik masih bisa diamati di berbagai sektor industri
tersebut seringkali dilakukan aktivitas fisik yang lumayan berat dan cukup
berdebu dan sebagainya yang membuat kondisi tidak kondusif. Dalam menghadapi
jenis perkerjaan seperti itu para pekerja harus dituntut mempunyai kapasitas fisik
yang cukup kuat atau bisa juga dengan melakukan penerapan ke sejumlah teknik
istirahat, penggunaan alat bantu, dan lain lain. Dengan kondisi seperti itu dapat
Menurut menpan di dalam Dhini (2010), beban kerja yaitu beberapa kegiatan
yang harus bisa diselesaikan oleh para unit organisasi atau pemegang jabatan dalam
jangka waktu yang telah ditentukan. Apabila beban kerja tidak segera diselesaikan
para karyawan akan banyak istirahat ketika kerja karena mereka mudah mengalami
1
2
Untuk mengurangi beban kerja maka bisa melakukan perencanaan tenaga kerja
secara kualitatif dan kuantitatif yang mempunyai kaitan yang erat dengan deskripsi
dan spesifikasi kerja dari fungsi yang disertai dengan setiap beban kerjanya masing-
masing. Perencanaan tenaga kerja secara kualitatif terdiri dari latihan dan kegiatan
lingkungan kerja yang tersedia. Sedangkan untuk perencanaan tenaga kerja secara
kualitatif terdiri dari penafisran terhadap jumlah tenaga kerja yang diperlukan
dengan melakukan konversi dari jumlah order menjadi beban kerja (Lina,2002).
Di penelitian ini lingkup yang dipilih yaitu usaha rumahan pembuatan paving
block. Untuk tempat penelitiannya PD. Berkah Jaya menjadi tempat dilakukan
penelitian pada laporan ini. PD. Berkah Jaya ini terltak di Jl. Raya Labuan –
kegiatan untuk produksi paving block di PD. Berkah Jaya ini terbagi menjadi 2
Permasalahan yang ada di PD. Berkah Jaya ini yaitu tidak tercapainya target
perusahaan. Misalnya target produksi yang seharusnya 350 dalam sehari menjadi
kurang dari 350. Berikut adalah tabel data hasil produksi pada bulan juni tahun
tidak tercapai. Untuk perhitungan target itu sendiri yaitu target dalam sehari
dikalikan dengan jumlah hari kerja dalam sebulan. Target produksi adalah jumlah
dikarenakan target produksi yang tidak tercapai juga. Penyebab tidak tercapainya
target yaitu karena pekerjaan yang terdapat di PD. Berkah Jaya ini mengandalkan
yang sama, posisi kerja operator dalam keadaan posisi berdiri dan duduk dalam
jangka waktu 3 jam, suara mesin yang bising, panasnya tempat kerja karena tidak
permasalahan lain yaitu manajemen pembagian kerja tidak rata, terdapat operator
operator, hal itu ditunjukan dengan adanya keluhan dari para operator. Berikut
Usia Keluhan
Operator
(tahun) Fisik Mental
1 25 Mudah Capek Jenuh dan Kurang fokus
2 24 Pegal dan Sakit Pinggang Jenuh
3 31 Pegal dan Sakit Pinggang Jenuh
4 25 Pegal dan Sakit Telinga Jenuh dan Stress
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Tabel diatas memperlihatkan keluhan keluhan yang dialami oleh para operator baik
kerja tidak rata maka harus dilakukan pengukuran beban kerja terhadap operator
dalam mencegah proses produksi yang lama dengan tujuan mengurangi kelebihan
beban kerja karena operator menggunakan tenaga fisk dalam pekerjaannya dan
Full Time Equivalent (FTE). Metode Full Time Equivalent (FTE) yaitu metode
dalam menganalisis beban kerja dengan cara melakukan pengukuran lama waktu
FTE. Metode Full Time Equivalent (FTE) bertujuan untuk mengetahui jumlah dari
operator yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang telah dirubah
Ada metode lain yang dapat menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan
berdasarkan dengan beban kerja yaitu workload indicators of staffing need (WISN).
staffing need (WISN) yaitu metode FTE dapat diterapkan di semua sektor termasuk
5
sektor kesehatan, sedangkan metode WISN hanya diterapkan pada sektor kesehatan
melakukan kegiatan analisis beban kerja tenaga rekam medis dirumah sakit bedah
(FTE). Hasil dari penelitian tersebut memperlihatkan bahwa beban kerja supervisor
dan pelaksana rekam medis pada shift pagi dikategorikan normal, namun untuk
pelaksana pada shift sore, malam dan helper mempunyai beban kerja yang berbeda
dengan shift pagi, beban kerja untuk pelaksana pada shift sore, malem dan helper
dikategori tergolong rendah atau underload. Dengan begitu bisa dikatakan tenaga
rekam medis yang dipunyai oleh rumah sakit bedah yang ada disurabaya sudah
Insulation Menggunakan Metode Full Time”, hasil dari penelitian tersebut yaitu
nilai beban kerja aktual di PT XYZ Indonesia mempunyai rata-rata beban kerja
senilai 0,34 yang didapatkan setiap operator pada bagian insulation, nilai beban
kerja tersebut dikategorikan beban kerja yang rendah (underload) maka harus
rekomendasi memiliki rata-rata beban kerja yang didapatkan setiap operator pada
6
jumlah tenaga kerja dari penelitian ini menjadi 9 operator pada bagian insulation,
dua operator pada bagian pemotongan, dua operator pada bagian pengeboran, satu
operator pada bagian pengamplasan, satu operator pada bagian penghalusan, satu
operator pada bagian pengeleman dan dua operator pada bagian bending dengan
rata-rata nilai beban kerja yang didapatkan adalah 1.06, nilai beban kerja tersebut
tergolong beban kerja yang normal (fit). Maka terjadi pengurangan atau pengalihan
Untuk penelitian terdahulu kedua dilakukan oleh Yasmin dan Ariyanti (2018),
yang berjudul “Analisis Beban Kerja Pada Maintenance Bd-Check Dengan Metode
Full Time Equivalent”, hasil penelitian tersebut adalah kegiatan maintenance BD-
Check yang dilakukan pada pesawat yang berbeda, terdapat perbedaan kategori
beban kerja yang diterima oleh manpower. Dari ke-6 pengamatan pada pesawat
cukup / normal dan 3 pesawat lainnya dengan beban kerja underload /kurangnya
ketersediaan tools, pengerjaan inspeksi yang dikejar oleh waktu dan banyaknya
load pesawat, sehingga usulan perbaikan berupa training pengadaan tools pada unit
TF perlu dilakukan, untuk mengurangi adanya kondisi beban kerja yang overload.
untuk mengankat topik dalam skripsi ini yang mengenai analisis beban kerja
7
1. Waktu normal yang akan dihitung pada penelitian ini hanya pada divisi
2. Beban kerja yang dihitung pada penelitian ini hanya pada divisi produksi pada
pekerja laki-laki.
4. Penelitian ini dilakukan dalam periode bulan mei sampai juni 2022.
1. Berapa waktu normal operator pada setiap unit kerja produksi pembuatan
2. Bagaimana kondisi beban kerja para operator bagian produksi di PD. Berkah
Jaya ?
Berdasarkan dengan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas maka dapat
1. Mengetahui waktu normal operator pada setiap unit kerja produksi pembuatan
2. Megetahui kondisi beban kerja para operator bagian produksi di PD. Berkah
Jaya.
1. Perusahaan
beban kerja.
Bisa sebagai bahan acuan, bahan pembelajaran dan juga referensi untuk penulis
lainnya yang nantinya akan membuat tugas akhir sesuai dengan materi yang
sama.
9
3. Penulis lain
BAB I PENDAHULUAN
menyempurnakan penelitian.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada tahun 1970 istilah beban kerja mulai diketahui oleh orang. Definisi
beban kerja ini sudah banyak dikemukakan oleh banyak ahli sehinga definisi terkait
beban kerja ini berbeda-beda. Untuk memperoleh kesimpulan dari definisi beban
kerja yang sesuai sangat sulit, karena beban kerja mempunyai sifat multidimensi.
Beban kerja mengacu pada tujuan atau hasil kerja yang harus tercapai
berdasarkan dengan satuan waktu yang sudah ditentukan. Beban kerja menjadi
harus dilakukan melalui agenda tersebut kemudian akan dijabarkan sebagai tujuan
Menurut Pambudi (2017), bahwa beban kerja merupakan suatu aturan yang
terhadap tugas pada tingkatan tertentu. Apabila hasil kerja yang diharapkan pada
individu, maka adanya kesenjangan yang terjadi antara tingkat kemampuan yang
diinginkan dan tingkat daya muat yang dipunya. Dengan adanya ketimpangan ini
akan menjadi dasar pentingnya suatu pemahaman dan pengukuran yang lebih dalam
10
11
bahwa beban kerja adalah sebisa mana daya muat individu karyawan untuk
1. Faktor eksternal adalah bagian dari luar badan karyawan yang menyebabkan
2. Faktor internal adalah bagian dalam dari tubuh yang terjadi karena adanya reaksi
dari tubuh karyawan terhadap beban kerja eksternal yang menyebabkan beban
kerja, seperti :
a. Faktor somatis : gender , ukuran tubuh, usia, status gizi dan kondisi
Kesehatan.
yang lainnya.
oleh perusahaan sesuai dengan standar yang ada diperusahaan berdasarkan dengan
12
jenis dari pekerjaan di setiap divisinya. Dengan adanya standar dan waktu kerja
yang sudah ditentukan maka dapat diketahui beban kerja karyawan sudah tepat
dengan standar yang telah ditentukan, dibawah atau diatas standar yang telah
ditentukan. Dengan begitu bisa diketahui beban kerja yang dipunya nantinya bisa
Menurut Diniaty (2016), beban kerja terbagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut
Beban kerja fisik yaitu suatu perbedaan yang terjadi antara kekuatan dari
tubuh dan senyawa kimia yang berada dalam badan. Dengan begitu, beban kerja
fisik lebih gampang untuk dilakukan pengukuran secara langsung sesuai dengan
dua metode objektif, metode tersebut adalah pengukuran secara langsung dan tidak
langsung.
13
Beban kerja mental yaitu sebuah tuntutan berbeda yang terjadi antara
mempunyai sifat mental sulit untuk dilakukan dengan melalui perubuhan yang
terjadi pada fungsi badan. Secara fisiologis, kegiatan mental terlihat ringan, dengan
begitu keperluan kalori dalam melakukan kegiatan mental lebih rendah. Sementara
itu apabila dilihat dari segi moral serta tanggung jawab, pekerjaan mental jelas lebih
berat apabila dibandingkan dengan pekerjaan fisik. Karena pekerjaan mental lebih
akibat dari aktivitas dari lingkungan kerja disebabkan oleh sebagai berikut:
1. Kewaspadaan tinggi yang harus tetap dilakukan dalam kurun waktu yang
lama.
penilaian serta peloporan oleh pekerja terhadap beban kerja apa yang dirasakan
pengukuran beban kerja yaitu supaya bisa mengkuantifikasi dari biaya mental yang
kinerja dari pekerja dan sistem. Adapun untuk manfaat dalam melakukan
e. Dapat menjadi dasar untuk penyusunan beban kerja jabatan, daftar susunan
jabatan structural.
g. Dapat menjadi program mutasi karyawan dari unit yang kelebihan karyawan
normal. Adapun pengertian waktu siklus dan waktu normal yaitu sebagai berikut :
Waktu siklus atau cycle time yaitu waktu rata-rata untuk menyelesaikan suatu
penyelesaian satu siklus aktivitas kerja yang dilaksanakan sesuai dengan tiap tahap-
(consistency).
dilaksanakan untuk mencari tau data dari hasil pengamatan yang sudah diambil
apakah sesuai dengan populasi atau belum, jika belum maka harus dilakukan
pengamatan tambahan sehingga data yang diambil sudah cukup untuk mewakilkan
populasinya. Untuk penelitian ini sendiri tingkat keyakinan yang dipakai yaitu 95%
16
dan tingkat ketelitiannya 5%. Kesimpulan yang dapat diambil dari perhitungan uji
1. Apabila N’ ≤ N maka dapat dibilang data sudah cukup,, dengan begitu data
2. Namun apabila sebaliknya, dimana N’ > N, maka data tersebut dikatakan data
yang tidak cukup. Dan supaya data penelitian tersebut bisa dilakukan
agar bisa mengetahui data-data yang didapatkan apakah sudah masuk atau tidak
kedalam batas kontrol menggunakan peta kendali BKA dan BKB. Sekelompok data
dinyatakan data yang seragam jika berada di antara BKA dan BKB. Untuk
(Sutalaksana,2006) :
1. Melakukan penentuan untuk jumlah dari hasil data semua yang didapatkan
dengan melakukan pengumpulan data lapangan, Adapun Menurut Sutalaksana
(2006) rumus mencari 𝑋̅ adalah sebagai berikut :
∑𝑋𝑖
𝑋̅ =
𝑁
Dimana:
𝑋̅ : rata- rata waktu pengamatan
N : jumlah pengamatan
∑𝑋𝑖 : total waktu pengamatan
17
Dimana:
Xi : hasil pengukuran data ke i
𝑋̅ : rata-rata waktu pengamatan
σ : standart deviasi
N : jumlah pengamatan
3. Melakukan pencarian Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah
berikut:
dengan batas-batas kontrol yang sudah ditentukan. Data harus dihilangkan dan
dilaksanakan perhitungan ulang seperti awal apabila terdapat data yang berada
dilakukan Latihan, namun Latihan hanya bisa meningkatkan sampai pada tingkat
tertentu saja, dan tingkat adalah kemampuan maksimal yang dilakukan oleh pekerja
terkait.
dikarenakan sebab yang lain seperti Kesehatan yang kurang baik, pengaruh sosial
kedalam enam kelas yaitu sebagai berikut : super skill, excellent skill, good skill,
Usaha atau effort juga di metode ini terbagi menjadi beberapa kelas dengan
memiliki ciri-nya masing-masing. Usaha juga terbagi kedalam enam kelas, keenam
kelas tersebut yaitu excessive effort, excellent effort, good effort, average effort, fair
Di metode westinghouse kondisi kerja yaitu kondisi yang terlihat oleh mata
merubah dan juga memperbaiki kondisi kerja yaitu pihak manajemen, sehingga
kondisi ini juga biasa disebut sebagai faktor manajemen. Sama seperti keterampilan
dan usaha, kondisi kerja terbagi kedalam enam kelas, seperti ideal, excellent, good,
kerja semua angka-angka yang ditulis tidak pernah serupa. Sama seperti
19
sebelumnya, konsistensi juga terbagi kedalam enam kelas seperti berikut : perfect,
Angka-angka yang diberikan pada setiap kelas dari setiap faktor-faktor yang
telah dijelaskan diatas dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2. 1 Penyesuaian Menurut Westinghouse
Poor F -0,07
A1 0,13
Excessive
A2 0,12
B1 0,1
Excellent
B2 0,08
C1 0,05
Good
Usaha C2 0,02
Average D 0
E1 -0,04
Fair
E2 -0,08
F1 -0,12
Poor
F2 -0,17
Sumber : Sutalaksana (2006)
20
kelonggaran pada suatu proses produksi yang akan dipakai untuk mencari waktu
kelonggaran.
21
4. Pandangan terus menerus dengan Memeriksa kecacatan pada kain 7,5-12,0 7,5-16,0
fokus tetap
Ada banyak pengertian tentang full time equivalent (FTE), salah satu
menganalisis beban kerja yang dimana waktu menjadi basisnya, caranya yaitu
nantinya waktu tersebut akan dirubah menjadi indeks nilai FTE. Metode
perhitungan beban kerja menggunakan FTE yaitu metode waktu yang dipakai
perbandngan dengan waktu kerja efektif yang sudah ada. Metode FTE ini sendiri
untuk cara pengukuran kerjanya yaitu dengan cara melakukan perubahan dari jam
melakukan keseluruhan kegiatan dari suatu proses pada kurun waktu tertentu. FTE
yaitu sebuah rasio yang dimana menggambarkan jumlah dari jam kerja setiap
operator dengan waktu selama 40 jam, atau yang diasumsikan jumlah jam kerja
Jenis untuk nilai FTE sendiri terbagi menjadu tiga, ketiga jenis nilai FTE itu
tahun 2010 yang telah diterbitkan pedoman untuk analisis beban kerja, bahwa
23
jumlah nilai indeks dianggap overload apabila nilainya diatas 1,28, dianggap
normal apabila jumlah nilai indeksnya dikisaran antara nilai 1 samapi 1,28, dan
katakan underload apabila jumlah nilai indeksnya berada pada dikisaran antara nilai
analisa terhadap beban kerja pada operator, adapun langkahnya dapat dilihat
dibawah ini:
1. Melakukan penentuan jumlah waktu kerja operator dalam kurun waktu satu
tahun.
2. Melakukan penentuan jumlah waktu kerja operator untuk satu hari contohnya
4. Melakukan penentuan berapa jumlah hari cuti dan libur nasional selama kurun
METODOLOGI PENELITIAN
27
28
Berdasarkan gambar 3.1 diagrma alir penelitian, berikut yaitu penjelasan dari
1. Mulai
di divisi produksi.
2. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan adalah langkah awal dari penelitian yang berupa kegiatan
sesuai dengan objek yang akan dijadikan penelitian. Untuk studi pendahuluan
A. Studi Lapangan
produksi PD. Berkah Jaya untuk mengetahui kegiatan produksi paving block
serta untuk mengetahui apa permasalahan dan kendala yang dihadapi di PD.
B. Studi Pustaka
Dalam studi Pustaka ini penulis mencari berbagai teori dan referensi dari
beberapa referensi. Untuk materi referensi diambil dari buku, jurnal dan
metode yang dipakai. Dalam studi literatur ini ilmu yang berhubungan adalah
Rumusan masalah nanti akan dipakai untuk dasar dalam menjawab kesimpulan
akhir dari penelitian. Sedangkan untuk Tujuan penelitian ini mempunyai maksud
dan tujuan untuk melihat tujuan utama dari penelitian ini. Tujuan penelitian
sebelumnya.
4. Pengumpulan Data
A. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yaitu kumpulan dari data-data yang akan dipakai untuk
baik itu berupa data primer maupun data sekunder. Pengolahan data
block di PD. Berkah Jaya yang bertempat di Jl. Raya Labuan – Pandeglang,
dilakukan pada bulan juni dan stopwatch kerja dilakukan selama 5 hari kerja
C. Sumber Data
Untuk sumber data yang diperlukan pada penelitian ini dapat dikategorikan
1. Data Primer
berikut :
d. Data jumlah hari cuti dan libur nasional selama satu tahun.
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang terpacu dengan informasi yang telah
dikumpulkan dari sumber yang tersedia. Untuk sumber data sekunder itu
sendiri adalah catatan perusahaan, situs web, buku, analisis industry dan
penelitian terdahulu.
31
dalam upaya memperoleh data yang diperlukan dan yang hubungan dengan
1. Teknik Observasi
secara langsung.
2. Wawancara
departemen produksi.
apakah data dari hasil pengamatan yang telah diambil sudah cukup
mewakili dari populasi, apabila data tidak cukup mewakili dari populasi
Keterangan :
sudah dilakukan
k = Tingkat keyakinan
s = Tingkat ketelitian
33
B. Keseragaman Data
yang telah didapatkan apakah sudah masuk kedalam batas control atau
BKA = 𝑋̅ + (k x 𝜎)
BKB = 𝑋̅ - (k x 𝜎)
Keterangan :
Langkah yang selanjutnya yaitu analisis dan pembahasan. Pada langkah ini
berisi tentang analisis mengenai hasil yang telah didapatkan dari pengolahan
terkait hasil dari Analisa yang telah didapatkan. Hasil dari analisa dan
Pengumpulan dari data waktu proses yang telah dikerjakan oleh tiap
berikut :
∑𝑋𝐼
𝑊𝑠 =
𝑁
Keterangan :
𝑊𝑠 = Waktu Siklus
𝑋𝑖 = Pengumpulan data
𝑁 = Jumlah Pengamatan
sebagai berikut :
𝑊𝑛 = 𝑊𝑠 𝑥 𝑝
Keterangan :
Wn = Waktu normal
Ws = Waktu siklus
P = Faktor penyesuaian
apabilai nilai indeksnya berada pada nilai 0 sampai 0,99 atau bisa
FTE dari suatu proses kerja yaitu dengan cara berikut (Karo & Adianto,
2014) :
Lalu hasil dari perhitungan dari total hours menjadi acuan perhitungan
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑜𝑢𝑟𝑠
FTE = 𝑒𝑓𝑓𝑒𝑐𝑡𝑖𝑣𝑒 ℎ𝑜𝑢𝑟𝑠 / 𝑦𝑒𝑎𝑟′𝑠
0 - 0,99 Underload
1 - 1,28 Normal
>1,28 Overload
7. Usulan Perbaikan
Pada tahap ini dilakukan perbaikan sesuai dengan hasil perhitungan beban
kerja yang telah dilakukan dan dilakukan usulan apa yang harus diperbaiki
Pada tahap kesimpulan akan menjawab secara singkat dari rumusan masalah
yang telah dibuat. Sedangkan saran ini berisi hal yang disarankan oleh
PD. Berkah Jaya adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan
Pandeglang-Banten. PD. Berkah Jaya sudah ada sejak tahun 2008, sudah lebih dari
50.000 paving block dibuat diperusahaan ini dari semenjak didirikan. Untuk proses
produksi paving block itu sendiri bertempat disebuah ruangan yang hanya terbuka
di bagian depan. Alasan memilih PD. Berkah Jaya yaitu karena tempatnya yang
dekat dengan jalan raya sehingga berpotensi untuk bisa dikenal lebih banyak oleh
masyarakat. Untuk pelanggan sendiri terdiri dari toko bangunan, masyarakat dan
kontraktor. Untuk segi kualitas paving block dari PD. Berkah Jaya sendiri
mempunyai kualitas yang sangat kuat. Perusahaan ini beroperasi dari hari senin –
jumat dan dimulai dari jam 09.00 – 16.00 kecuali hari jumat yaitu 09.00 – 16.30.
Para pekerja yang bekerja adalah masyarakat sekitar, alasannya karena perusahaan
ingin menciptakan lapangan pekerjaan untuk para warga sekitar dan supaya lebih
Untuk struktur organisasi pada PD. Berkah Jaya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
38
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi PD. Berkah Jaya
(Sumber : Data Perusahaan, 2022)
Struktur organisasi yang ada di perusahaan ini yaitu line organization. line
vertikal mengikuti garis intruksi. Wewenang dan perintah dari atasan langsung
hingga owner.
39
40
penelitian ini. Data yang dimaksud yaitu semua informasi yang didapatkan berupa
data sekunder maupun data yang didapatkan secara langsung ataupun berupa data
sekunder yang telah diperoleh dari sebelumnya. Adapun untuk data yang diperlukan
Tabel 4.1 menjelaskan tentang jumlah operator yang dan stasiun kerjanya,
sedangkan untuk tabel 4.2 menjelaskan jobdesc dari setiap operator di divisi
Para karyawan bekerja selama 5 hari selama seminggu yaitu dari hari senin -
jumat dan bekerja selama 8 jam sehari dengan jadwal kerja sebagai berikut :
1. Senin – Kamis
2. Jumat
karakter, yaitu berdasarkan usia, jenis kelamin, stasiun kerja, pendidikan, dan
42
pengalaman kerja. Untuk penjabaran secara detail responden di penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Jenis Usia
Operator Stasiun Kerja Pendidikan Pengalaman
Kelamin (tahun)
1 L 25 Pengolahan SMP 8
2 L 24 Pencetakan manual SMP 4
3 L 31 Pencetakan manual SMP 12
4 L 25 Pencetakan mesin SMP 8
Data Perusahaan (2022).
paving block, dengan cara mengamati secara langsung selama 1 minggu. Berikut
Dapat dilihat pada tabel 4.5 allowance dari operator 1 yaitu 46,5%, dengan begitu
Dapat dilihat pada tabel 4.6 allowance dari operator 2 yaitu 42,5%, dengan begitu
Dapat dilihat pada tabel 4.7 allowance dari operator 3 yaitu 44,5%, dengan begitu
Untuk jumlah hari yang akan dipakai untuk melakukan perhitungan beban kerja
sebagai berikut :
Berdasarkan pada tabel 4.12 diatas dapat diketahui bahwa jam kerja dalam satu
tahun yaitu selama 1575 jam/tahun. Pada kenyataannya operator sering melakukan
istirahat sebelum waktu istirahat sehingga efektivitas kerja hanya sebesar 53,5%.
Setelah dilakukan perhitungan maka didapatkan waktu total jam efektif kerja
tahun yaitu selama 1575 jam/tahun. Pada kenyataannya operator sering melakukan
istirahat sebelum waktu istirahat sehingga efektivitas kerja hanya sebesar 57,5%.
Setelah dilakukan perhitungan maka didapatkan waktu total jam efektif kerja
tahun yaitu selama 1575 jam/tahun. Pada kenyataannya operator sering melakukan
istirahat sebelum waktu istirahat sehingga efektivitas kerja hanya sebesar 55,5%.
Setelah dilakukan perhitungan maka didapatkan waktu total jam efektif kerja
tahun yaitu selama 1575 jam/tahun. Pada kenyataannya operator sering melakukan
istirahat sebelum waktu istirahat sehingga efektivitas kerja hanya sebesar 58%.
48
Setelah dilakukan perhitungan maka didapatkan waktu total jam efektif kerja
Operator 1
Mengambil Menyaring
No Mengolah Mendistribusikan
bahan pasir
1 77,78 44,39 105,59 20,52
2 73,94 43,86 104,38 17,87
3 75,53 43,51 101,87 21,84
4 77,28 43,28 105,31 20,01
5 76,93 44,56 106,34 21,38
6 73,02 44,64 105,65 19,05
7 73,94 45,57 101,54 20,78
8 75,68 45,55 104,61 19,67
9 77,83 43,17 101,79 20,18
10 77,31 43,96 103,19 20,94
11 74,9 43,83 101,75 21,93
12 75,83 45,31 105,29 17,98
13 76,92 43,69 105,44 20,83
14 74,85 44,72 106,41 18,92
15 73,17 44,78 103,91 20,48
16 73,57 43,93 105,58 18,38
17 77,84 44,24 106,93 18,94
18 75,95 44,63 102,42 17,67
19 73,98 45,03 105,8 22,03
20 74,71 44,75 104,5 21,06
Total
1510,96 887,4 2088,3 400,46
(detik)
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Berdasarkan tabel diatas dari hasil pengamatan sebanyak 20 kali pada
operator 1 elemen kegiatan mengolah mempunyai waktu lebih lama yaitu selama
2088,3 detik, lalu yang kedua mengambil bahan selama 1510,96 detik, yang ketiga
49
menyaring pasir selama 887,4 detik dan yang terakhir mendistribusikan selama
400,46 detik.
Operator 2
No Mengambil Bahan Mencetak Menyimpan
1 14,15 27,5 1,92
2 15,59 24,54 2,01
3 16,72 29,82 2,026
4 16,04 25,63 2,022
5 17,36 24,04 1,96
6 15,93 24,35 1,83
7 15,31 27,91 2,037
8 18,32 25,58 2,018
9 14,72 26,06 1,95
10 13,25 27,6 1,89
11 13,64 22,19 2,02
12 17,08 26,94 1,99
13 17,24 26,61 1,83
14 18,44 29,68 2,02
15 17,62 23,17 2,016
16 18,59 23,96 1,97
17 16,68 26,585 1,95
18 16,85 25,55 2,04
19 18,6 26,55 1,87
20 20,11 25,99 2
Total
332,24 520,255 39,369
(detik)
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Berdasarkan tabel diatas dari hasil pengamatan sebanyak 20 kali pada
operator 2 elemen kegiatan mencetak mempunyai waktu lebih lama yaitu selama
520,255 detik, lalu yang kedua mengambil bahan selama 332,24 detik, dan yang
Operator 3
Mengambil
No Mencetak Menyimpan
bahan
1 28,05 25,29 2,12
2 31,15 26,66 1,89
3 34,91 23,59 2,174
4 33,68 25,83 2,202
5 29,91 25,67 2,12
6 35,69 28,68 2,19
7 27,28 24,59 2,02
8 28,09 25,12 2,018
9 32,31 27,52 1,95
10 26,67 28,21 2,12
11 30,34 29,16 2,02
12 33,87 22,45 2,09
13 29,73 26,12 1,94
14 28,35 28,57 2,02
15 33,76 29,71 2,016
16 34,87 24,83 1,97
17 27,09 26,59 1,88
18 33,67 27,71 2,07
19 28,93 26,85 2,04
20 28,7 25,93 2,19
Total
617,05 529,08 41,04
(detik)
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Berdasarkan tabel diatas dari hasil pengamatan sebanyak 20 kali pada
operator 3 elemen kegiatan mencetak mempunyai waktu lebih lama yaitu selama
529,08 detik, lalu yang kedua mengambil bahan selama 617,05 detik, dan yang
Operator 4
Mengambil
No Mencetak Menyimpan
bahan
1 7,28 8,39 1,94
2 6,27 7,86 1,78
3 6,72 7,51 2,19
4 6,41 7,28 1,59
5 6,07 8,56 1,89
6 7,32 8,64 1,64
7 7,53 9,57 2,02
8 6,67 9,55 1,82
9 6,31 7,17 2,2
10 6,89 7,96 1,94
11 7,02 7,83 2,1
12 6,87 9,31 2,09
13 7,43 7,69 1,94
14 7,09 8,72 1,85
15 6,83 8,78 1,96
16 6,79 7,93 1,97
17 7,38 8,24 1,88
18 6,31 8,63 1,89
19 7,23 9,03 2,04
20 7,175 8,75 2,19
Total 137,595 167,4 38,92
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Berdasarkan tabel diatas dari hasil pengamatan sebanyak 20 kali pada
operator 4 elemen kegiatan mencetak mempunyai waktu lebih lama yaitu selama
167,4 detik, lalu yang kedua mengambil bahan selama 137,595 detik, dan yang
Pada tahap pengolahan data ini yang pertama dilakukan yaitu menguji
keceukupan data. Rumus dari uji kecukupan data adalah sebagai berikut :
2
′
2/0,05(√𝑁. ∑𝑥 2 ) − (∑ 𝑋)2
𝑁 = [ ]
∑𝑋
Berikut adalah tabel hasil uji kesecukupan data yang dapat dilihat pada tabel 4.9 :
yaitu tingkat kepercayaan (k) dan tingkat ketelitian (s). untuk tingkat keprcayaan
53
yang dipakai pada penelitian ini yaitu 95% atau sama dengan 2 dan tingkat
Setalah dilakukan uji kecukupan data dan data telah dinyatakan cukup, maka
selanjutnya dilakukan uji keseragaman data. Berikut adalah hasil uji keseragaman
melewati batas control atas maupun bawah. Dengan begitu seluruh data elemen
data dan jumlah pengamatan. Untuk contoh perhitungan menentukan waktu siklus
1510,96
𝑊𝑠 =
20
𝑊𝑠 = 75,55
Jumlah Hasil
Jumlah WS
Nama Operator No Nama Kegiatan Pengumpulan
Pengamatan (detik)
Data
Mengambil
1 1510,96 20 75,55
bahan
Operator 1 2 Menyaring pasir 887,4 20 44,37
(Pengolahan)
3 Mengolah 2088,3 20 104,42
4 Mendistribusikan 400,46 20 20,02
Mengambil
Operator 2 1 332,24 20 16,61
Bahan
(Pencetakan
2 Mencetak 520,255 20 26,01
Manual)
3 Menyimpan 39,369 20 1,97
Mengambil
Operator 3 1 617,05 20 30,85
Bahan
(Pencetakan
2 Mencetak 529,08 20 26,45
Manual)
3 Menyimpan 41,04 20 2,05
Mengambil
Operator 4 1 137,595 20 6,88
Bahan
(Pencetakan
2 Mencetak 167,4 20 8,37
Mesin)
3 Menyimpan 38,92 20 1,95
Sumber : Pengolahan Data (2022)
55
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa waktu siklus paling kecil berada di operator 4
kegiatan 3 dengan waktu 1,95 detik, sedangkan untuk waktu siklus paling besar
dari Performance rating itu sendiri didapatkan dari hasil pertambahan dari 1 +
tersebut mempunyai maksud bahwa nilai 1 yaitu nilai rata-rata dari kemampuan
elemen kerja para operator dan memakai nilai performance rating per operator dan
56
waktu siklus rata-rata para operator. Untuk contoh perhitungan menentukan waktu
Dibawah ini yaitu perhitungan waktu normal pada masing-masing operator yang
paling rendah yaitu pada operator 4 kegiatan 3 dengan waktu 2,10 detik dan waktu
normal yang paling tinggi yaitu pada operator 1 kegiatan 3 dengan waktu 110,68
detik. Sedangkan untuk jumlah setiap operator paling rendah yaitu operator 4
57
dengan waktu 18,40 dan yang paling tinggi yaitu operator 1 dengan waktu 257,04
detik.
dari setiap elemen kegiatan kerja yang dilaksanakan oleh setiap operator per hari.
Untuk contoh perhitungan mendapatkan nilai FTE pada operator pengolahan dan
Waktu Effective
Nama Nama Frekuensi Total
No Intensitas Normal working FTE
Operator Kegiatan /hari (Hours/Year)
(detik) Hours/Year
Mengambil 842,63
1 Harian 100 80,08 500,51 0,59
bahan
Operator 1
2 Menyaring pasir Harian 100 45,26 289,86 842,63 0,34
(Pengolahan)
3 Mengolah Harian 100 110,68 691,75 842,63 0,82
4 Mendistribusikan Harian 100 21,02 131,4 842,63 0,16
Total (Overload) 1,91
Sumber : Pengolahan Data (2022)
58
Di tabel 4.20 dihasilkan nilai FTE pada operator 1 yaitu operator pengolahan
mendapatkan beban kerja 1,91 sehingga beban kerja tersebut tergolong berlebih
Waktu Effective
Nama Nama Frekuensi Total
No Intensitas Normal working FTE
Operator Kegiatan /hari (Hours/Year)
(detik) Hours/Year
Mengambil 905,63
Operator 2 1 Harian 100 16,45 102,75 0,11
Bahan
(Pencetakan 2 Mencetak Harian 100 28,09 175,56 905,63 0,19
Manual)
3 Menyimpan Harian 100 2,13 13,25 905,63 0,02
Total (Underload) 0,32
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Di tabel 4.14 dihasilkan nilai FTE pada operator 2 yaitu operator pencetakan
manual mendapatkan beban kerja 0,32 sehingga beban kerja tersebut tergolong
Waktu Effective
Nama Nama Frekuensi Total FT
No Intensitas Normal working
Operator Kegiatan /hari (Hours/Year) E
(detik) Hours/Year
Mengambil 874,13
Operator 3 1 Harian 100 28,38 177,38 0,20
Bahan
(Pencetaka 2 Mencetak Harian 100 28,04 175,25 874,13 0,20
n Manual)
3 Menyimpan Harian 100 2,21 13,81 874,13 0,02
Total (Underload) 0,42
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Di tabel 4.14 dihasilkan nilai FTE pada operator 3 yaitu operator pencetakan
manual mendapatkan beban kerja 0,42 sehingga beban kerja tersebut tergolong
Waktu Effective
Nama Nama Frekuensi Total
No Intensitas Normal working FTE
Operator Kegiatan /hari (Hours/Year)
(detik) Hours/Year
Mengambil 913,5
Operator 4 1 Harian 150 7,4 69,38 0,08
Bahan
(Pencetakan 2 Mencetak Harian 150 8,87 83,16 913,5 0,09
Mesin)
3 Menyimpan Harian 150 2,1 19,69 913,5 0,02
Total (Underload) 0,19
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Di tabel 4.14 dihasilkan nilai FTE pada operator 4 yaitu operator pencetakan
mesin mendapatkan beban kerja 0,19 sehingga beban kerja tersebut tergolong
berjumlah 4 operator dan setelah dilakukan perhitungan beban kerja pada setiap
kerja berlebih (overload), sedangkan untuk operator 2,3,4 mengalami beban kerja
yang kurang (underload). Bisa dilihat dari setiap masing-masing elemen kerja
Nama WS WN Total
No Nama Kegiatan FTE Keterangan
Operator (Detik) (Detik) FTE
Mengambil
1 75,55 80,08 0,59
bahan
Operator 1 2 Menyaring pasir 44,37 45,26 0,34 1,91 Overload
(Pengolahan)
3 Mengolah 104,42 110,68 0,82
4 Mendistribusikan 20,02 21,02 0,16
Mengambil
Operator 2 1 16,61 16,45 0,11
Bahan
(Pencetakan 2 Mencetak 26,01 28,09 0,19 0,32 Underload
Manual)
3 Menyimpan 1,97 2,13 0,02
Mengambil
Operator 3 1 30,85 28,38 0,20
Bahan
(Pencetakan 2 Mencetak 26,45 28,04 0,20 0,42 Underload
Manual)
3 Menyimpan 2,05 2,22 0,02
Mengambil
Operator 4 1 6,88 7,43 0,08
Bahan
(Pencetakan 2 Mencetak 8,37 8,87 0,09 0,19 Underload
Mesin)
3 Menyimpan 1,95 2,10 0,02
Sumber : Pengolahan Data (2022)
Dari tabel diatas dapat dilihat operator 1 dengan jobdesc lebih banyak
sedangkan untuk operator 2, 3 dan 4 yang mempunyai jobdesc dengan jumlah yang
usulan perbaikan terhadap operator yang mempunyai beban kerja dengan kategori
hanya pada operator 1 dan underload berjumlah 3 orang. Berikut ini yaitu
1. Operator pengolahan
lainnya. Berikut adalah nilai FTE pada operator pengolahan dengan 2 operator :
= 0,96
mengalami beban kerja yang underload, maka pada pencetakan manual mengalami
= 0,74/1
= 0,74
mengalami beban kerja yang underload, maka pada pencetakan mesin tidak
62
= 0,19
mengaa. Maka berikut adalah jumlah operator yang dibutuhkan setelah dilakukan
perusahaan dan usulan dari hasil perhitungan operator optimal. Dimana keadaan
operator di PD. Berkah Jaya sudah optimal, namun hanya perlu memindahkan 1
operator dari pencetakan manual yang mengalami beban kerja yang underload ke
pengolahan dengan beban kerja yang overload. Sehingga dengan begitu beban kerja
lebih merata.
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Waktu normal operator untuk setiap unit kerja paving block di PD. Berkah Jaya
yaitu unit kerja pengolahan yaitu 257,04 detik, 2 operator unit kerja pencetakan
manual yaitu 46,67 detik dan 58,64 detik dan untuk operator unit kerja
2. Kondisi beban kerja para operator bagian produksi di PD. Berkah Jaya yaitu
beban kerja kurang atau underload karena nilai berikisar antara 0-0,99 yaitu
untuk operator pencetakan manual 0,31 dan 0,42 dan untuk operator pencetakan
berlebih atau Overload karena nilai berkisar diatas 1,28 yaitu 1,91.
3. Usulan perbaikan beban kerja operator pada divisi produksi yaitu melakukan
5.2 Saran
Berdasarkan pada hasil yang telah didapatkan diatas, maka dapat disajikan
untuk meninjau ulang elemen kegiatan tiap unit kerja dan memindahkan elemen
63
64
Dhini. (2010). " Pengaruh stres kerja, beban kerja terhadap kepuasan kerja."
Kudus: Jurnal Psikologi.
Diniaty, Muliyadi Z. (2016). "Analisis beban kerja fisik dan mental karyawan pada
lantai produksi dipt pesona laut kuning". Jurnal Sains, Teknologi dan
Industri. 203-210.
Fahmy. (2018). "Analisis beban kerja dengan metode full time equivalent untuk
mengoptimalkan kinerja pada teknisi maintenance rtg." Proceeding 2nd
Conference on Safety Engineering and Its Application Program Studi D4
Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja - PPNS. 503-506.
Fetrina E. (2017). "Analisis kebutuhan pegawai berdasarkan perhitungan beban
kerja pegawai (studi kasus : fakultas sains dan teknologi uin syarif
hidayatullah jakarta )." Sistem Informasi, 71-76.
Hudaningsih N, Prayoga R. (2019). "Analisis Kebutuhan Karyawan dengan
menggunakan metode full time equivqlent (FTE) padaa departemen
produksi pt. Borsya cipta communica." jurnal tambora. Vol. 3. 98-106.
Iridiastadi, H. dan Yassierli. (2016). Ergonomi : Suatu Pengantar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Kurniawan. (2020). "Analisis beban kerja karyawan pt xyz indonesia pada bagian
insulation menggunakan metode full time equivalent." STRING (Satuan
Tulisan Riset dan Inovasi Teknologi), Vol. 5. 144-152.
Madiun, Ariviana. (2017). "analisis beban kerja karyawan bagian produksi dengan
menggunakan metode full time equivalent (fte) di ud roti alvine." ARIKA,
Vol 11. 89-96.
Matiro, Mau, et al. (2021). "Pengukuran Beban Kerja Menggunakan Metode Full
Time Equivalent (FTE) Pada Divisi Proses PT. Delta Subur Permai."
Jambura Industrial Review Vol 1. 30-39.
65
66
Novera. (2012). "Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi
akademik dan kemahasiswaan (studi kasus unit tata usaha departemen pada
Institut Pertanian Bogor." Skripsi. Bogor: Fakultas Ekonomika dan
Manajemen Institut Pertanian Bogor
Pambudi. (2017). "Analisis beban kerja karyawan dengan metode full time
equivalent (studi kasus ukm unlogic projeck)." Skripsi. Yogyakarta:
Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia
Setiyowati, Arief . (2022). "Analisis jumlah operator optimal pada produksi batu
split pt. saria jaya sentosa di kolaka." Jurnal Industri Dan Teknologi
Terpadu. Vol 5. 91-104.
Tarwaka, (2004). Ergonomi untuk keselamatan, kesehatan kerja dan produktivitas.
Surakarta: UNIBA Press.
Tridoyo, Sriyanto. (2014). "Analisis beban kerja dengan metode full time
equivalent untuk mengoptimalkan kinerja karya pada pt astra international
tbk-honda sales operation region Semarangwan." Industrial Engineering
Online Jounal. Vol 3, No (2).
Wardanis. (2018). "Analisis beban kerja tenaga rekam medis rumah sakit bedah
surabaya menggunakan metode fte." Jurnal Administrasi Kesehatan
Indonesia. Vol 6. 53-60.
Yasmin, Ariyanti. (2018). "Analisis beban kerja pada maintenance bd-check
dengan metode full time equivalent." Jurnal Ilmiah Teknik Industri. Vol 6.
55-62.
LAMPIRAN
67
Bukti Observasi
Bukti Fisik Analisis Data
Kecukupan Data Operator 1
Elemen
1 2 3 4
N 20 20 20 20
k 2 2 2 2
s 5% 5% 5% 5%
∑Xi^2 114200,80 39383,46 218107,17 8055,34
∑Xi 1510,96 887,4 2088,3 400,46
(∑Xi)^2 2283000,12 787478,76 4360996,89 160368,21
N' 0,71 0,39 0,42 7,37
45
75
44
70
43
65 42
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
41
Mengambil bahan BKA BKB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
10 10
5
5
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Mencetak BKA BKB
Mengambil Bahan BKA BKB
1,6 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
15 1
10
0,5
5
0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Status : Lajang
Alamat Sekarang : Kp. Gunung Tanggeran Ds. Baturanjang Kec.
Cipeucang Kab. Pandeglang-Banten
Telepon : 081211542850
Email : furkonmuhamad079@gmail.com
PENDIDIKAN
FORMAL :
2014 – 2017 SMAN 6 PANDEGLANG
2018 – SEKARANG UNIVERSITAS SERANG RAYA
KEMAMPUAN
✓ Microsoft Office Word, Exel, Power Point, Access & Visio
PENGALAMAN KERJA
Nov 2021 – Des 2021 PT. Krakatau Bandar Samudera (Magang)
Nota Dinas
Surat Penerimaan Perusahaan
Form Bimbingan Skripsi