LAPORAN PRAKTIKUM
PROSES PEMBUATAN RAK SEPATU
Disusun untuk memenuhi penilaian Matakuliah Proses Manufaktur Semester IV,
Tahun Akademik 2019/2020
Dosen Pengampu:
Fathurohman, S.Pd., M.T.
Disusun oleh:
Muhamad Nur Hidayat
18416226201167
TI18H
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB II ................................................................................................................ 4
LANDASAN TEORI.......................................................................................... 4
2.1 SOFTWARE AUTOCAD........................................................................................................... 4
2.2 PROSES PENGUKURAN ........................................................................................................... 5
2.3 PROSES CUTTING WHEEL ....................................................................................................... 8
2.4 PENGELASAN ....................................................................................................................... 9
2.5 GERINDA TANGAN .............................................................................................................. 10
2.6 BOR TANGAN .................................................................................................................... 13
BAB IV ............................................................................................................. 20
KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................... 20
4.1 KESIMPULAN ..................................................................................................................... 20
4.2 SARAN ............................................................................................................................. 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Proses Manufaktur_Muhamad Nur hidayat_1167
2
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum pembuatan rak sepatu ini adalah sebagai
berikut:
1. Dapat merancangkan dan mengendalikan waktu, bahan dan biaya produksi.
2. Mengetahui cara pembuatan rak sepatu.
3. Memahami perancangan bahan ,waktu dan biaya dalam pembuatan rak
sepatu.
4. Mengetahui mesin dan alat ukur apa saja yang akan diguankan.
5. Dapat menghubungkan antara teori dan praktikum yang telah dilakukan.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum pembuatan rak sepatu ini adalah sebagai
berikut:
1. mahasiswa dapat menyusun perencanaan dan dapat menganalisis setiap
perbedaan yang tidak sesuai dengan perencanaan
2. mahasiswa dapat menambah pengetahuan mengenai mata kuliah proses
manufaktur yang dapat diaplikasikan di laboratorium manufaktur
3. mahasiswa dapat memberi nilai tambah pada produk yang dihasilkan
sehingga dapat menghasilkan diperbanyak dan dapat bermanfaat untuk diri
sendiri maupun orang lain
4. Mahasiswa mampu menjelaskan ilmu proses manufaktur karena teori atau
ilmunya telah dipraktekkan langsung pada laboratorium manufaktur
4
Proses Manufaktur_Muhamad Nur hidayat_1167
5
b. Meteran
Meteran merupakan alat ukur panjang yang terbuat dari bahan
fleksibel yang bisa digulung dan mudah dibawa kemana mana. Meteran
dipergunakan sebagai alat bantu mengukur objek yang besar dalam
pertukangan dan juga sebagai alat ukur tanah, bangunan dan lebar jalan.
Meteran yang biasa digunakan dalam pertukangan dikenal dengan nama
roll meter yang terbuat dari bahan plat besi tipis yang umumnya
memiliki panjang 3 – 10 meter. Sedangkan meretan yang biasa
digunakan mengukur tanah dan bangunan dikenal dengan nama meteran
fiber atau meteran roll yang terbuat dari bahan pita plastik yang
umumnya memiliki panjang hingga 50 meter. Ketelitian pengukuran
dengan rollmeter sampai 0,5 mm. Meteran umumnya menggunakan
satuan mm atau cm dan satuan feet atau inch.
c. Jangka sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki tingkat
akurasi dan presisi yang sangat baik hingga ±0,05 mm. Alat ini biasanya
dipakai untuk mengukur diameter benda benda kecil pada bidang industri
enjinering pada proses perancangan, pembuatan, hingga pengecekan akhir
suatu produk. Karena memiliki tingkat akurasi yang tinggi alat ini menjadi
pilihan para enjiner ketimbang menggunakan penggaris, terlebih lagi saat ini
sudah ada jangka sorong digital yang dapat menampilkan hasil ukur pada
layar digital.
d. Mikrometer sekrup
Mikrometer Sekrup merupakan alat ukur panjang yang memiliki
tingkat akurasi dan presisi yang sangat baik yaitu hingga 0,01 mm 10x
lebih presisi ketimbang jangka sorong. Pada awal penemuannya benda
ini difungsikan untuk mengukur jarak sudut antar bintang-bintang dan
ukuran benda luar angkasa dari teleskop. Namun saat ini mikrometer
sekrup juga sering digunakan untuk mengukur ketebalan serta diameter
daribenda-benda yang kecil seperti ketebalan kertas dan diameter
kawat serta pengukuran lainnya.Sedangkan untuk pengukuran panjang
benda jarang digunakan. Sayangnya meskipun memiliki nama
mikrometer, alat ini tidak tepat jika digunakan untuk mengukur benda
dengan skala mikrometer. Pemberian nama mikrometer diambil dari
Bahasa Yunani “micros” yang berarti kecil.
Mesin cutting wheel itu sendiri berfungsi sebagai alat untuk memotong
semua jenis benda atau material baik yang berbahan logam maupun non logam.
Ada beberapa model besar kecilnya bentuk mesin cutting wheel tergantung
kebutuhan, sehingga ada mesin cutting wheel yang bisa di pindah atau di bawa ke
manapun sesuai keperluan namun ada juga mesin cutting wheel yang secara
permanen di tempatkan di work shop.
2.4 Pengelasan
Pengelasan adalah Sebuah ikatan karena adanya proses metalurgi pada
sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan cair. Dari pengertian
tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa pengertian las adalah sebuah
sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi
panas baik sumbernya dari panas aliran listrik maupun api dari pembakaran gas.
Dewasa ini jenis pengelasan semakin banyak dengan adanya kemajuan
teknologi, baik proses pengelasan yang menggunakan bahan tambah atau filler
maupun yang tanpa menggunakan bahan tambah. Yang terbaru adalah proses
pengelasan yang menggunakan energi putaran yang nantinya akan terjadi gesekan
dan menimbulkan panas yang tinggi dan dapat digunakan untuk proses
pengelasan yang biasanya disebut dengan proses las friction welding.
Pengelasan juga dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis berdasarkan cara kerjanya,
yaitu jenis pengelasan tekan, pengelasan cair dan juga pematrian. Banyak jenisnya
juga salahsatunya yaitu las listrik.
yang biasanya disediakan oleh mesin gerinda. Tidak semua mesin gerinda
tangan menyediakan handle tangan, karena mesin yang tidak menyediakan
handle tangan biasanya tidak disarankan untuk digunakan pada benda kerja
non-logam.
lebih tinggi. Khusus untuk benda kerja berupa kaca, karena sifat materialnya,
kita membutuhkan mesin gerinda dengan kecepatan lebih rendah. Dan yang
menyediakan mesin untuk keperluan ini adalah merk Bosch dengan tipe GWS
8-100CE, mesin ini memiliki fitur berupa pengaturan akecepatan, yang tidak
dimiliki merk lainnya. Dengan demikian kita dapat mengatur mesin pada
kecepatan rendah sehingga mengurangi resiko rusak pada benda kerja. Selain
itu karena fitur ini, mesin gerinda Bosch GWS 8-100CE ini juga dapat
digunakan untuk memoles mobil. Cukup dengan menggunakan piringan karet
dan wol poles yang sesuai.
Mesin gerinda tangan adalah mesin yang serba guna, dapat digunakan
untuk menggerinda atau memotong benda logam, kayu, bahan bangunan,
kaca dan juga memoles mobil. Dengan menggunakan mesin dan mata yang
tepat maka kita dapat menggunakan mesin gerinda dengan optimal. Tetapi
tak lupa kita juga perlu memperhatikan keselamatan kerja.
15
Proses Manufaktur_Muhamad Nur hidayat_1167
16
Cat besi digunakan untuk mewarnai besi yang sudah terbentuk agar
rak sepatu terlihat lebih bagus dan menarik, sedangkan cat kayu untuk
mewarnai papan kayu.
f. Bor tangan
Digunakan untuk melubangi papan kayu dan besi supaya bisa di
sambungkan antara papan kayu dan besi.
g. Tap ulir
Digunakan untuk membuat ulir yang sudah dilubangi bersamaan
dengan papan kayu agar center saat dibaut nantinya.
h. Baut L M6
Setelah diproses semua baut digunakan unruk menyambungkan
papan kayu dengan besi agar tidak terlepas satu sama lain.
Perancangan
Produk
( Desain dan Bahan )
Pembuatan Desain
( software Autocad )
Proses Pembuatan
Rak Sepatu
Perencanaan
Harga jual
( Perhitungan Biaya )
Penjualan
Produk
Rp. 661.000
2. Perkiraan keuntungan
4.1 Kesimpulan
Dari hasil kegiatan perancangan proses pembuatan rak sepatu, Dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Rak sepatu menggunakan material berbahan besi hollow, mudah sekali
ditemukan relative kuat dengan harga ekonomis,
2. Dimensi rak 240x860x1000 dengan memiliki 5 tingkat (rak) yang
dapat menampung kurang lebih 10 sepatu tapi tetep mengutamakan
keringkasan rak dan simple tapi elegan
3. Dari perhitungan biaya didapat biaya produksi (Hps) sebesar Rp
661.000, Sedangkan setelah diperhitungkan laba yang bisa didapat
sebesar Rp 195.000 dengan menjual rak seharga Rp 856.000
20
Proses Manufaktur_Muhamad Nur hidayat_1167
DAFTAR PUSTAKA
http://journal.ipb.ac.id/index.php/e-jaii/article/viewFile/6745/5219
http://xindustri.blogspot.co.id/2017/08/arsitektur-produk.html
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=85748&val=233&title=Shelf
%20Applications%20in%20Storage%20Container%20for%20Freshwater%20Pra
wn%20(Cherax%20quadricarinatus)%20Transportation%20without%20Water%2
0Media
https://media.neliti.com/media/publications/134554-ID-rancang-bangun-alat-
penyusun-rak-penjemu.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/92829-ID-perancangan-mebel-
compact-multifungsi-un.pdf
21
Proses Manufaktur_Muhamad Nur hidayat_1167
LAMPIRAN
22
Proses Manufaktur_Muhamad Nur hidayat_1167
23
Proses Manufaktur_Muhamad Nur hidayat_1167
NO BAHAN DIMENSI KEBUTUHAN HARGA TOTAL
1 Besi Hollow 30x30 6m Rp 27.500/m Rp. 165.000
2 Besi Hollow 30x30 6m Rp 27.500/m Rp. 165.000
3 Besi Hollow 30x30 2m Rp 27.500/m Rp. 55.000
4 Papan kayu 10x300 4m Rp 30.000/m Rp. 120.000
24
Proses Manufaktur_Muhamad Nur hidayat_1167