Disusun Oleh:
Arnando 41618010043
Shasa 41618010044
Asisten Laboratorium:
1. Muhammad Abi Haykal
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Analisis
Perancangan Kerja ini dengan lancar dan tepat pada waktunya. Penulisan laporan
praktikum ini disusun untuk memenuhi syarat kelulusan praktikum Analisis
Perancangan Kerja di Laboratorium Teknik Industri Universitas Mercu Buana.
1. Bapak Ir. Torik Husein selaku dosen pengampu mata kuliah Analisis
Perancangan Kerja, atas segala bimbingan moral dan materi.
2. Muhammad Abi Haykal selaku asisten pebimbing laboratorium, atas segala
bimbingan dan dukungan selama proses praktikum.
3. Rekan-rekan praktikan yang membantu dalam proses penyusunan laporaan
praktikum.
Praktikan
DAFTAR ISI
Cover...........................................................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
Daftar Gambar...........................................................................................................................vi
Daftar Tabel.............................................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.2. Tujuan...........................................................................................................................2
2.2. Perancangan.................................................................................................................4
4.1 Analisis........................................................................................................................48
4.2 Pembahasan.................................................................................................................48
BAB KESIMPULAN..............................................................................................................48
5.1 Kesimpulan.................................................................................................................48
5.2 Saran............................................................................................................................48
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.2. Tujuan.........................................................................................................................2
4.1 Analisis Perbandingan Studi Gerakan pada Layout 1,2 dan 3....................................38
5.1 Kesimpulan.................................................................................................................41
5.2 Saran............................................................................................................................41
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................42
1.2. Tujuan.........................................................................................................................42
5.1 Kesimpulan.................................................................................................................60
5.2 Saran............................................................................................................................60
MODUL IV Antropometri
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................61
1.2 Tujuan..........................................................................................................................62
4.1 Analisa.........................................................................................................................77
5.1 Kesimpulan.................................................................................................................80
5.2 Saran............................................................................................................................80
DAFTAR GAMBAR
Tabel 3.3 Perhitungan Kuadrat dari Pengurangan Waktu Penyelesaian dan Rata-
Rata Waktu Penyelesaian Layout 1.........................................................................13
Tabel 3.7 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan pada Layout 1...............................................18
Tabel 3.14 Perhitungan Kuadrat dari Pengurangan Waktu Penyelesaian dan Rata-
Rata Waktu Penyelesaian Layout 2.........................................................................22
Tabel 3.18 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan pada Layout 2.............................................27
Tabel 3.25 Perhitungan Kuadrat dari Pengurangan Waktu Penyelesaian dan Rata-
Rata Waktu Penyelesaian Layout 3.........................................................................29
Tabel 3.29 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan pada Layout 3.............................................33
BAB I
PENDAHULUAN
Perancangan produk pada praktikum kali ini ialah Rak Buku. Rancang
bangun produk ini memang sengaja di khususkan untuk kebutuhan rak buku
13
yang mempunyai kapasitas dengan jumlah besar guna untuk menyimpan buku
- buku, arsip - arsip, dan berkas yang cukup banyak jumlahnya yang cocok
digunakan di tempat kantor, perpustakaan, bank, dan tempat yang memerlukan
penyimpanan berkas yang banyak. Jadi, untuk itu dengan adanya produk ini bisa
mengurangi kendala kekurangan tempat untuk menyimpan buku -buku, arsip -
arsip, dan berkas yang cukup banyak jumlahnya tanpa membutuhkan ruang yang
begitu besar dan memiliki desain yang menarik dan minimalis
1.2 Tujuan
1. Mengetahui perencanaan pengembangan produk.
2. Mengetahui proses perancangan produk
3. Mengetahui atribut kebutuhan pelanggan pada produk Rak Buku.
2.2 Perancangan
Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk
menganalisis, menilai, memperbaiki dan menyusun suatu sistem, baiksistem
fisik maupun non fisik yang optimum untuk waktu yang akan 8 datang
dengan memanfaatkan informasi yang ada. Proses perancanganyang
merupakan tahapan umum teknik perancangan dikenal dengan sebutan NIDA,
yang merupakan kepanjangan dari Need, Idea, Decision, dan Action. Artinya
tahap pertama seorang perancang menetapkan dan mengidentifikasi kebutuhan
(need). Sehubungan dengan alat atau produk yang harus dirancang. Kemudian
dilanjutkan dengan pengembangan ide - ide yang akan melahirkan berbagai
alternatif untuk memenuhi kebutuhan tadi dilakukan suatu penilaian dan
penganalisaan terhadap berbagai alternatif yang ada, sehingga perancang
akan dapat memutuskan (decision) suatu alternatif yang terbaik.
Akhirnya dilakukan suatu proses pembuatan (action). Perancangan suatu
peralatan kerja dengan berdasarkan data antropometri pemakainya betujuan untuk
mengurangi tingkat kelelahan kerja, meningkatkan performansi kerja,
danmeminimalisir potensi kecelakaan kerja. Perancangan produk terbagi atas
tujuh langkah yang mempunyai yang masing – masing mempunyai metode
tersendiri. Ketujuh langkah tersebut diuraikan sebagai berikut (Cross. N, 1994):
1. Klarifikasi tujuan
2. Penetapan fungsi
3. Menyusun Kebutuhan
4. Menetapkan karakteristik
5. Pembangunan alternatif
6. Evaluasi alternative
7. Rincian perbaikan
Benar - benar baru bagi pasar dan luasnya nilai yang diciptakan,
menghasilkan jenis - jenis produk baru berikut ini :
1. Produk baru
2. Peningkatan produk yang ada.
3. Peningkatan dalam proses produksi
4. Peningkatan layanan pendukung
b. Kapabilitas yang cocok untuk peluang nilai : Setiap peluang nilai harus
dipertimbangkan pada saat organisasi mempunyai kapabilitas untuk
membawa nilai customer yang superior. Organisasi secara normal akan
mempunyai kapabilitas yang dibutuhkan perluasan lini produk dan
tambahan peningkatan. Pengembangan produk untuk sebuah kategori
produk baru membutuhkan penilaian pada kapabilitas organisasi
mengenai kategori baru.
c. Inovasi
Gambar 3.3 Desain Produk Rak Gambar 3.4 Desain Produk Rak
Buku Tampak Depan Buku Tampak Belakang
Gambar 3.5 Desain Produk Rak Gambar 3.6 Desain Produk Rak
Buku Tampak Kiri Buu Tampak Kanan
Gambar 3.7 Desain Produk Gambar 3.8 Desain Produk
Rak Buku Tampak Atas Rak Buku Tampak Bawah
3.3 Operation Process Chart
Gambar 3.12 Peta Pekerja dan Mesin Pemotongan Komponen Rak Buku
Gambar 3.13 Peta Pekerja dan Mesin Pelubangan Per-Komponen Rak Buku
Gambar 3.14 Peta Pekerja dan Mesin Penghalusan Per- Komponen Rak Buku
BAB IV
4.1 Analisis
Dari hasil pengumpulan data di atas didapatkan hasil dari pengolahan data
berupa peta. Yang dimana diantaranya adalah Peta APC, Peta OPC, Peta Pekerja
dan Mesin serta Peta Aliran Proses.
4.2 Pembahasan
Dalam proses perancangannya ada beberapa hal yang dibutuhkan yang
diantaranya adalah material dan mesin yang digunakan dalam pembuatan Rak
Buku itu sendiri. Agar mengetahui bentuk yang ingin kita gunakan maka kita
harus melakukan desain dari produk tersebut menggunakan aplikasi menggambar
teknik yaitu : skechtup, solidworks dan lain-lain. Setelah itu baru kita membuat
Peta APC, OPC, Pekerja dan Mesin, serta Aliran Proses. Dalam pembuatan peta
tersebut kita tahu bagaimana sebuah produk itu dibuat. Mulai dari barang setengah
jadi menjadi barang jadi. Dalam proses pembuatannya juga kita dapat mengetahui
proses apa saja yang dilakukan, mesin yang dilakukan disetiap prosesnya,
material yang digunakan, inspeksi yang dilakukan, kapan mesin harus bekerja dan
menunggu dan waktu yang diperlukan dalam 1 buah pembuatan produk.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Setelah berbagai produk dirancang, spesifikasi-spesifikasinya harus
diterjemahkan ke berbagai sistem pemrosesan yang menciptakan produk. Desain
proses fisik untuk produksi barang-barang ini menyangkut serangkaian keputusan
tentang seleksi proses, pemilihan teknologi dan perencanaan proses. Keputusan-
keputusan harus dibuat tentang tipe proses, derajat otomatisasi, macam mesin
yang akan digunakan, dan sebagainya. Desain produk tidak semata-mata hanya
merupakan masalah teknik tetapi juga menyangkut pertimbangan-pertimbangan
sosial, ekonomi dan lingkungan. Setelah itu produk di desain sesuai kebutuhan
konsumen, maka perlu dikumpulkan bahan baku produk tersebut dan produk akan
memasuki tahap proses industry, dimana produk tersebut akan diproses hingga
menjadi barang yang akan di pakai oleh konsumen.
5.2 Saran
Untuk dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen,
maka perlu dilakukan survei pada konsumen bagaimana produk barang yang
sesuai dengan kebutuhan mereka saat ini. Selain itu diperlukan juga desain
produk yang pas yang dapat menarik konsumen untuk menggunakan produk
barang atau jasa, tetapi harus juga mendukung dalam hal kualitas sehingga tidak
mengecewakan atau menurunkan minat konsumen dalam menggunakan produk
barang atau jasa. Jika produk itu berupa barang, diperlukan juga tenaga kerja
yang handal yang dapat membantu proses industri dalam pembuatan produk
barang sehingga stok barang di pasar tidak akan berkurang.
MODUL II TIME AND MOTION STUDY
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selain itu, untuk menghasilkan produk yang baik dalam sebuah perusahaan,
peningkatan kinerja harus selalu ditingkatkan, dengan kata lain perlu diadakannya
proses improvement. Salah satu focus dari proses improvement adalah dengan
melakukan perencanaan dan pengendalian aktivitas produksi. Dalam melakukan
pengendalian atas setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dapat
dilakukan dengan cara mengukur setiap aktivitas yang ada.
Time Motion Study ini sendiri bertujuan untuk menemukan waktu baku yang
terbaik dari beberapa metode pengerjaan yang mungkin dapat dilakukan dalam
penyelesaian suatu barang tertentu, sehingga akan didapatkan hasil dengan
metode pengerjaan yang paling tepat dan terbaik dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan sehingga akan didapatkan solusi terbaik terhadap masalah penyelesaian
suatu pekerjaan.
1
1.2 Tujuan
Tujuan umum dari praktikum ini adalah diharapkan praktikan mampu untuk
menggunakan konsep perbaikan cara kerja untuk memperbaiki sistem kerja.
Sedangkan tujuan khusus dari praktikum ini, diharapkan praktikan mampu:
1. Menganalisis dan memperbaiki cara kerja dengan studi gerakan dan prinsip
ekonomi gerakan.
2. Menggunakan teknik pengukuran langsung dan tidak langsung dalam hal
perbaikan cara kerja.
3. Menghitung waktu normal dan waktu baku suatu pekerjaan dengan
mengidentifikasi elemen-elemen pekerjaannya.
4. Menentukan jumlah siklus kerja dengan menghitung uji kecukupan dan
keseragaman data.
5. Merancang dan mengimplementasikan perbaikan cara kerja yang lebih baik
dari sebelumnya dengan mampu menganalisa performansi kerja dan
keadaan lingkungan operator.
Ket:
xi = cycle Time
N = jumlah Pengamatan
Menghitung Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah
(BKB)
BKA = X bar + (Z x )
BKB = X bar - (Z x )
Ket:
Z = tingkat keyakinan
= standar deviasi
4. Uji Kecukupan, uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah jumlah
data waktu siklus yangdiambil sudah representatif atau belum (Yanto
& Ngaliman, 2017). Untuk melakukan perhitungan dibutuhkan rumus
berikut (rumus ini digunakan untuk penelitian dengan tingkat
keyakinan 95% dan tingkat ketelitian 5%:
BKA = + Z.
BKB = - Z.
BKA = 10,603 + 2 (0,38173)
BKB = 10,603 - 2 (0,38173)
BKA = 10,603 + 0,76346
BKB = 10,603 - 0,76346
BKA = 11,36646
BKB = 9,83954
1 2
= 1.16
Wn = 10,603 x 1,16
Wn = 12.29948
1 Menjangkau = 4
2 Memegang = 10
3 Membawa = 5
4 Memegang lalu memakai = 2
5. Melepas = 4
Tabel 8.8 Gerakan Efektif Fisik pada Layout 1
B. Objektif (A)
1 Merakit = 5
2 Memakai = 1
Tabel 8.9 Gerakan Efektif Objektif pada Layout 1
1 Mengarahkan = 3
Tabel 8.10 Gerakan Non Efektif Mental pada Layout 1
B. Delay (D)
= 0,2898
BKA = + Z.
BKB = - Z.
BKA = 7,74 + 2 (0,2898)
BKB = 7,74 - 2 (0,2898)
BKA = 7,74 + 0,5796
BKB = 7,74 - 0,5796
BKA = 8,3196
BKB = 7,1604
Uji Keseragaman Data
10.8
10.6
10.4
10.2
10
9.8
9.6
9.4
9.2
1 2
= 1,16
Wn = 7,743 x 1,16
Wn = 8,98188
Tabel 8.18 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan pada Layout 2
1 Menjangkau = 4
2 Memegang = 8
3 Membawa = 5
4 Memegang lalu memakai = 3
5. Melepas = 5
Tabel 8.19 Gerakan Efektif Fisik pada Layout 2
B. Objektif (A)
1 Merakit = 5
2 Memakai = 1
Tabel 8.20 Gerakan Efektif Objektif pada Layout 2
Gerakan Non Efektif
A. Mental / Semimental (P)
1 Mengarahkan = 3
Tabel 8.21 Gerakan Non Efektif Mental pada Layout 2
B. Delay (H , AD)
BKA = + Z.
BKA = + Z.
BKA = 10,235 + 2 (0,2188)
BKA = 10,235 - 2 (0,2188)
BKA = 10,235 + 0,4376
BKA = 10,235 - 0,4376
BKA = 10,6276
BKA = 9,7974
1 2
Wn = 10,235 x 1,16
Wn = 11,8726
G
M 2 33 Membawa
ketempat perakitan
2 Memegang isi
H pulpen lalu
memasukan ke
badan pulpen
P 2 Mengarahkan isi
pulpen kearah
badan pulpen
Merakit 3 A A 3 Merakit
11 G RL Melepas isi pulpen
Memegang badan
pulpen
RE 2 29 Menjangkau tutup
belakang pulpen
lalu mengambilnya
G
M 2 29 Membawa
ketempat perakitan
2 Memegang dan
H memasangkan
tutup belakang
pulpen pada badan
pulpen
P 1 Memposisikan
tutup belakang
pulpen
Merakit 3 A A 3 Merakit
U 1 Memutar tutup
belakang pulpen
11 G
Memgang badan
pulpen
RL Melepas tutup
belakang pulpen
RE 2 25 Menjangkau tutup
pulpen lalu
mengambilnya
G
M 2 25 Membawa ke
tempat perakitan
H 2 Memegang dan
memasangkan
tutup pulpen pada
badan pulpen
A 1 Merakit tutup
pulpen dan badan
plupen
RL Melepas tutup
pulpen
Melepas badan RL G 1 Memegang badan
pulpen pulpen
Menganggur 1 D M 1 35 Membawa pulpen
ke tempat finish
goods
D RL Melepas pulpen
Total 76 21 29 209
Ringkasan
Waktu tiap siklus 10,23
Jumlah produk tiap siklus 1
Waktu untuk merakit 1 produk 10,23
Tabel 8.29 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan pada Layout 3
1 Menjangkau = 4
2 Memegang = 8
3 Membawa = 5
4 Memegang lalu memakai = 3
5. Melepas = 5
Tabel 8.30 Gerakan Efektif Fisik pada Layout 3
B. Objektif (A)
1 Merakit = 5
2 Memakai = 1
Tabel 8.31 Gerakan Efektif Objektif pada Layout 3
Gerakan Non Efektif
A. Mental / Semimental (P)
1 Mengarahkan = 2
Tabel 8.32 Gerakan Non Efektif Mental pada Layout 3
B. Delay (H , AD)
35
30
25
20
15
10
5
0
5.1. Kesimpulan
Pada praktikum Time Motion Study, kami dapat memahami penerapan
prinsip ekonomi gerakan yang diperlukan seorang operator saat bekerja. Pada
praktikum ini dilakukan pengukuran waktu dari waktu siklus, waktu normal, dan
waktu baku dari suatu pekerjaan. Setelah melakukan pengamatan secara langsung
dan analisis tiap gerakan yang dilakukan oleh seorang operator dapat dilihat masih
banyak terdapat gerakan-gerakan tidak efektif yang dapat dikurangi atau
dihilangkan sehingga didapatkan waktu efektif dan efisien. Untuk mendapatkan
waktu yang efektif dan efisien dapat juga dilakukan dengan improvisasi kerja dan
layout. Metode efisien gerakan kerja tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti jarak, penggunaan penglihatan, berat beban, dan ketelitian. Kami sangat
memperhatikan faktor-faktor tersebut sehingga mendapakatkan efisiensi ekonomi
gerakan yang baik untuk perbaikan cara kerja pada kelompok kami.
5.2. Saran
Adapun saran yang kami berikan dalam praktikum ini antara lain:
1. Sebaiknya sebelum melaksanakan praktikum, praktikan dapat membaca
modul mengenai teori yang akan di gunakan.
2. Sebaiknya asistan laboratorium dapat mempraktikkan secara detail perihal
perakitan benda yang akan dikerjakan mengingat keadaan praktikum yang
masih dilakukan secara daring (online)
3. Sebaiknya pratikan yang akan menjadi operator melakukan peregangan
pada bagian tangan terlebih dahulu sebelum melakukan perakitan..
4. Kami juga berharap kepada asisten laboratorium untuk selalu membimbing
praktikan dalam praktikum maupun penyusunan laporan ini sehingga tidak
ada miskomunikasi dan kesulitan yang dialami oleh praktikan.
MODUL III LINGKUNGAN
KERJA BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah diharapkan praktikan mampu untuk:
1. Mengetahui pengaruh intensitas cahaya, kebisingan, dan temperature
terhadap performansi pekerja.
2. Memahami pentingnya pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap output
suatu pekerjaan dan menganalisis lingkungan kerja di tempat kerja masing-
masing praktikan.
LANDASAN TEORI
Wn = Ws x P
Wn = 7,96 x 1,18
Wn = 9,39
Waktu Baku
Faktor Kelonggaran
A 7
B 2,5
C 0
D 4
E 3
F 0
G 0
Kebutuhan
1
pribadi
Total
17.5
(persen)
Desimal 0.175
Tabel 13.5 Waktu Baku Kondisi 1
11,03
3.2.2 Kondisi 2
KONDISI 2
Percobaan Percobaan
1 9.35
2 9.18
3 8.91
4 10.12
5 9.13
Total 46,39
Rata-Rata 9,278
Tabel 13.6 Waktu Penyelesaian Perakitan Pulpen pada Kondisi 2
Waktu Siklus
9,28
Wn = Ws x P
Wn = 9,28 x 1,16
Wn = 10,76
Waktu Baku
Faktor Kelonggaran
A 7
B 2,5
C 0
D 4
E 2
F 0
G 0
Kebutuhan
1.5
pribadi
Total
17
(persen)
Desimal 0.17
Tabel 13.8 Waktu Baku Kondisi 2
12,59
3.2.3 Kondisi 3
KONDISI 3
Percobaan Percobaan
1 10,34
2 10,11
3 9,90
4 9,72
5 10,05
Total 50,12
Rata-Rata 10,024
Tabel 13.9 Waktu Penyelesaian Perakitan Pulpen pada Kondisi 3
Waktu Siklus
10,02
Wn = Ws x P
Wn = 10,02 x 1,164
Wn = 11,66
Waktu Baku
Faktor Kelonggaran
A 7
B 2,5
C 0
D 3
E 1
F 0
G 0
Kebutuhan
2
pribadi
Total
15.5
(persen)
Desimal 0.155
Tabel 13.11 Waktu Baku Kondisi 3
13,47
BAB IV
14
12
10
8
6
4
2
0
Waktu Siklus Waktu Normal Waktu Baku
16 oC22 oC25 oC
14
12
10
8
6
4
2
0
Waktu Siklus Waktu Normal Waktu Baku
TerangRedupMati
15
10
58 Db68 dB74 dB
5.1 Kesimpulan
Dalam praktikum lingkungan kerja ini, kami mendapatkan kesimpulan
bahwa untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal dan waktu penyelesaian yang
lebih singkat, perlu dilakukannya perbaikan lingkungan kerja dengan
memperhatikan faktor suhu, pencahayaan, dan kebisingan. Karena faktor-faktor
tersebut akan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan nyaman jika
didesain dengan baik sehingga produktivitas dan efisiensi seseorang dalam
bekerja meningkat.
5.2 Saran
Adapun saran yang kami berikan dalam praktikum ini antara lain:
1. Sebelum melaksanakan praktikum, sebaiknya praktikan mempelajari materi
terlebih dahulu agar praktikum berjalan dengan baik.
2. Sebaiknya pratikan yang akan menjadi operator melakukan peregangan
pada bagian tangan terlebih dahulu sebelum melakukan perakitan.
3. Pada saat kegiatan praktikum, sebaiknya praktikan melaksanakan dengan
sungguh-sungguh dan teliti agar dihasilkan data yang valid.
4. Kami juga berharap kepada asisten laboratorium untuk selalu membimbing
praktikan dalam praktikum maupun penyusunan laporan ini sehingga tidak
ada miskomunikasi dan kesulitan yang dialami oleh praktikan.
MODUL IV ANTROPOMETRI
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah diharapkan praktikan mampu untuk:
1. Mengetahui cara pengaplikasian antropometri dalam perancangan produk.
2. Mengetahui data-data dimensional manusia yang dibutuhkan dalam
merancang fasilitas kerja.
3. Mengetahui cara mengolah data statistic untuk aplikasi data antropometri.
LANDASAN TEORI
Selain faktor-faktor di atas, masih ada beberapa kondisi tertentu (khusus) yang
dapat mempengaruhi variabilitas ukuran dimensi tubuh manusia yang juga perlu
mendapat perhatian, seperti:
a. Cacat tubuh
Data antropometri akan diperlukan untuk perancangan produk bagi orang-
orang cacat.
b. Faktor iklim
Faktor iklim yang berbeda akan memberikan variasi yang berbeda pula
dalam bentuk rancangan dan spesifikasi pakaian. Artinya, dimensi orang pun
akan berbeda dalam satu tempat dengan tempat yang lain.
c. Kehamilan (pregnancy)
Kondisi semacam ini jelas akan mempengaruhi bentuk dan ukuran dimensi
tubuh (untuk perempuan) dan tentu saja memerlukan perhatian khusus
terhadap produk-produk yang dirancang bagi segmentasi seperti itu.
Keterangan:
1. Panjang kepala.
2. Lebar kepala.
3. Diameter maksimum dari dagu.
4. Dagu ke puncak kepala.
5. Telinga ke puncak kepala.
6. Telinga ke belakang kepala.
7. Antara dua telinga.
8. Mata ke puncak kepala.
9. Mata ke belakang kepala.
10. Antara dua pupil kepala.
11. Hidung ke puncak kepala.
12. Hidung ke belakang kepala.
13. Mulut ke puncak kepala.
14. Lebar mulut.
BAB III
PENGOLAHAN DATA
3.1. Pengumpulan Data
R1 R2
No Dimensi yang Diukur Simbol
(cm) (cm)
3 Lebar bahu LB 42 35
4 Lebar pinggul LP 34 30
5 Tinggi bahu TB 53 50
R1 Persentil
No Dimensi Simbol R2(cm) Xbar S.dev
(cm) 5 10 50 90 95
Tinggi
1 TPL 52 40 46 8,485 32,042 35,12 46 56,878 59,958
poplitiel
Jarak
antara
2 PPL 43 55 49 8,485 35,042 38,12 49 59,878 62,958
pantat-
poplitiel
Lebar
3 LB 42 35 38,5 4,950 30,358 32,15 38,5 44,846 46,642
bahu
Lebar
4 LP 34 30 32 2,828 27,347 28,37 32 35,626 36,653
pinggul
Tinggi
5 TB 53 50 51,5 2,121 48,010 48,78 51,5 54,220 54,990
bahu
Tinggi
6 TM 103 90 96,5 9,192 81,379 84,72 96,5 108,285 111,621
mata
Tinggi
7 duduk TDT 115 105 110 7,071 98,368 100,9 110 119,065 121,632
tegak
R1 Sigma Sigma
No Dimensi Simbol R2(cm) y R1^2 R2^2 z/s N' Ket
(cm) Ri^2 y^2
Tinggi
1 TP 52 40 92 2704 1600 4304 8464 20 6,805293 CUKUP
poplitiel
Jarak
antara
2 PP 43 55 98 1849 3025 4874 9604 20 5,997501 CUKUP
pantat
-
poplitiel
Lebar
3 LB 42 35 77 1764 1225 2989 5929 20 3,305785 CUKUP
bahu
Lebar TIDAK
4 LP 34 30 64 1156 900 2056 4096 20 1,5625
pinggul CUKUP
Tinggi TIDAK
5 TB 53 50 103 2809 2500 5309 10609 20 0,339335
bahu CUKUP
Tinggi TIDAK
6 TM 103 90 193 10609 8100 18709 37249 20 1,814814
mata CUKUP
Tinggi
TIDAK
7 duduk TDT 115 105 220 13225 11025 24250 48400 20 0,826446
CUKUP
tegak
X-X bar
No. Dinensi Simbol R1 R2 X bar σ
R1 R2
1 Tinggi poplitiel TP 52 40 46 6 -6 72 8,485
Jarak antara
2 PP 43 55 49 -6 6 72 8,485
pantat-poplitiel
3 Lebar bahu LB 42 35 38,5 3,5 -3,5 24,5 4,950
4 Lebar pinggul LP 34 30 32 2 -2 8 2,828
5 Tinggi bahu TB 53 50 51,5 1,5 -1,5 4,5 2,121
6 Tinggi mata TM 103 90 96,5 6,5 -6,5 84,5 9,192
Tinggi duduk
7 TDT 115 105 110 5 -5 50 7,071
tegak
Berikut adalah hasil uji keseragaman dengan menentukan BKA dan BKB:
No Dimensi Simbol R1 (cm) R2(cm) Xbar BKA BKB
R1 R2
No Dimensi Simbol Xbar P Xp BKA BKB
(cm) (cm)
1 Tinggi poplitiel TPL 52 40 46 P50 46,0 62,97 29,03
Jarak antara
2 PPL 43 55 49 P50 49,0 65,97 32,03
pantat-poplitiel
3 Lebar bahu LB 42 35 38,5 P95 46,6 48,40 28,60
4 Lebar pinggul LP 34 30 32 P95 36,7 37,66 26,34
5 Tinggi bahu TB 53 50 51,5 P95 55,0 55,74 47,26
6 Tinggi mata TM 103 90 96,5 P95 111,6 114,88 78,12
Tinggi duduk
7 TDT 115 105 110 P95 121,6 124,14 95,86
tegak
Xp dan Allowance
No Dimensi Simbol
Xp Allowance Hasil
Tinggi
1 TPL 46 3 49
poplitiel
Jarak antara
2 pantat- PPL 49 5 54
poplitiel
3 Lebar bahu LB 38 2 40
Lebar
4 LP 32 2 34
pinggul
5 Tinggi bahu TB 51 5 56
6 Tinggi mata TM 96 5 101
Tinggi
7 TDT 110 5 115
duduk tegak
4.1 Analisa
Berdasarkan data antropometri yang telah diperoleh dengan melakukan
pengukuran dimensi tubuh terhadap 2 orang, ditentukan beberapa dimensi yang
akan digunakan untuk membuat kursi, antara lain yaitu tinggi poplitel (tinggi
kursi), jarak antara pantat-poplitel (panjang kursi), lebar bahu (lebar sandaran
kursi), lebar pinggul (lebar tempat duduk), tinggi bahu (tinggi sandaran kursi),
tinggi mata dan tinggi duduk tegak (panjang sandaran kursi). Agar produk kursi
yang dibuat dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna, maka harus
di perhatikan ukuran-ukuran dimensi dari para pengguna. Mempertimbangkan
ukuran yang akan dipakai dalam proses pembuatan produk, maka di tentukan
ukuran dengan menggunakan persentil 50 untuk mewakili dimensi tubuh manusia
rata-rata pada umumnya dan persentil 95 supaya semua populasi dapat
menggunakannya.
Berdasarkan perhitungan persentil, diperoleh dimensi kursi yang ergonomis
adalah sebagi berikut:
a. Tinggi Alas Kursi
Pada perancangan tinggi alas kursi digunakan persentil 50 agar kursi dapat
dipergunakan rata-rata populasi. Data antropometri yang digunakan adalah
tinggi poplitiel dengan menambahkan allowance yaitu tebal alas kaki. Dari
perhitungan persentil diketahui nilai persentil ke 95 adalah 46 cm dan tebal
sepatu 3 cm, jadi tinggi dudukan kursi yang ergonomis berada di kisaran 49-
52 cm, sedangkan tinggi kursi sebenarnya adalah 50 cm, yang di mana masih
berada dalam kisaran ukuran kursi yang ergonomis sehingga dapat dikatakan
bahwa kursi masih nyaman untuk digunakan atau dikatakan bahwa kursi
ergonomis.
b. Panjang Alas Kursi
Pada perancangan panjang alas kursi digunanakan persentil 50 agar kursi
dapat dipergunakan rata-rata populasio. Data antropometri yang digunakan
adalah panjang antara poplitiel dan pantat, maka panjang dudukan kursi yang
ergonomis setelah ditambah dengan allowance sebesar 5 cm berada di kisaran
54-57 cm, sedangkan panjang dudukan kursi sebenarnya adalah 55 cm, yang
di mana masih berada di dalam kisaran ukuran kursi yang ergonomis,
sehingga dapat dikatakan bahwa kursi nyaman digunakan atau kursi
ergonomis.
c. Lebar Alas Kursi
Pada perancangan lebar alas kursi digunakan persentil 95 agar semua
populasi dapat menggunakannya. Data antropometri yang digunakan adalah
lebar bahu dan lebar pinggul, maka lebar dudukan kursi yang ergonomis
setelah ditambah dengan allowance sebesar 2 cm berada di kisaran 42-45 cm,
sedangkan lebar dudukan kursi sebenarnya adalah 45 cm, yang di mana masih
berada di dalam kisaran ukuran kursi yang ergonomis, sehingga dapat
dikatakan bahwa kursi nyaman digunakan atau kursi ergonomis.
d. Lebar Sandaran Kursi
Pada perancangan lebar sandaran kursi digunakan persentil 95 agar semua
populasi dapat menggunakannya. Data antropometri yang digunakan adalah
lebar bahu, maka lebar sandaran kursi yang ergonomis setelah ditambah
dengan allowance sebesar 2 cm berada di kisaran 40-43 cm, sedangkah lebar
sandaran sebenarnya adalah 50 cm, yang di mana cukup berbeda jauh
sehingga dapat dikatakan bahwa kursi tidak nyaman digunakan atau kursi
tidak ergonomis.
e. Tinggi Sandaran Kursi
Pada perancangan tinggi sandaran kursi digunakan persentil 95 agar semua
populasi dapat menggunakannya. Data antropometri yang digunakan adalah
tinggi bahu, tinggi mata, dan tinggi duduk tegak, maka tinggi sandaran kursi
yang ergonomis setelah ditambah dengan allowance sebesar 5 cm berada di
kisaran 56-59 cm, sedangkan tinggi sandaran sebenarnya adalah 50 cm, yang
di mana cukup berbeda jauh, sehingga dapat dikatakan bahwa kursi tidak
nyaman untuk digunakan atau kursi tidak ergonomis.
4.2 Hasil Analisa
Berdasarkan analisis di atas, dalam perancangan kursi perlu memperhatikan
ukuran yang sesuai dengan manusia, seperti lebar sandarn kursi yang harus
disesuaikan dengan lebar bahu dan tinggi sandaran kursi yang harus disesuaikan
dengan tinggi bahu agar pengguna dapat bersandar penuh dengan nyaman.
Berikut adalah gambar rekomendasi ukuran pada kursi:
40-43 cm 56 -59
cm
54-57
49 -52 cm
42-45 cm
cm
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum antropometri ini adalah sebagai berikut:
1. Data hasil pengukuran antropometri diperlukan dalam perencanaan desain
produk. Peralatan yang digunakan dalam praktikum pengukuran antropometri
ini adalah pita meteran.
2. Dalam uji kecukupan data antropometri, diketahui hanya 3 dimensi yang
dinyatakan cukup, yaitu tinggi popliteal, pantat-popliteal, dan lebar bahu.
3. Dalam perancangan kursi, beberapa dimensi antropometri yang digunakan
adalah tinggi popliteal, pantat popliteal, lebar pinggul, lebar bahu, tinggi
bahu, tinggi mata dan tinggi duduk tegak.
4. Ukuran kursi yang tidak sesuai dengan antropometri pengguna, seperti lebar
dan tinggi bahu akan mengakibatkan rasa tidak nyaman pada pengguna
bahkan akan menimbulkan sakit di bagian punggu.
5. Persentil yang digunakan bergantung pada jenis dimensi pada produk yang
akan dibuat.
5.2 Saran
Adapun saran kami pada praktikum antropometri ini adalah sebagai berikut:
1. Dalam pengukuran dimensi pada objek yang ditentukan, diharapkan
praktikan membaca dan memahami modul terlebih dahulu, hal tersebut akan
sangat membantu pada saat proses perhitungan dan pengolahan data.
2. Dalam pengukuran dimensi pada objek yang ditentukan, diharapkan
praktikan serius dan teliti agar tidak terjadi kesalahan pada pengukuran.
3. Kami berharap asisten laboratorium menjelaskan secara rinci dan berurutan
mengenai langkah – langkah apa saja yang harus dilakukan dalam
pengambilan dan pengolahan data.
DAFTAR PUSTAKA
NIM : 41618010033
b. Desain Produk
b. Desain Produk
Final Desain Produk
c. Operation Process Chart
v SEKARANG
USULAN
DIPETAKAN OLEH : Shasa
TANGGAL DIPETAKAN : 28-10-2020
Sekarang Usulan Beda
Kegiatan JML WKT JML WKT JML WKT
Operasi 4 45
Inspeksi 2 10
Transportasi 7 7
Menunggu - -
Gabungan 1 12
Total 14 74
PERBAIKAN
GABUNGAN
Jarak Total 12.5 TINDAKAN
LAMBANG ANALISA UBAH
Waktu(menit)
Jarak(Meter)
Jumlah
URAIAN KEGIATAN CATATAN
TEMPAT
URUTAN
ORANG
APA
BGMNA
KAPAN
DIMANA
SIAPA
Material dibawa dari gudang ke
tempat ke pengukuran
2 1 1
Material dihaluskan 1 17
Material di rakit 1 8
PEKERJA MESIN
WAKTU
0 2.3
MENGANGGUR
WAKTU KERJA 17 14.7
WAKU 17 17
TOTAL
PERSEN
PENGGUNAAN 100% 86.64%
Tri Muzdalifah
41618010045
Bagian Samping
c. Operation Process Chart
KERAMIK
Tanah diangkut
5% O-1 menggunakan Alat
Berat
Dihancurkan
5% O-2 sampai
mencair
5% O-3
Dibakar sampai menjadi
bubuk Lambang Kegiatan Jumlah Waktu
O-5 Operasi 9
Disimpan dalam tangki besar
1
Pemeriksaan
10% O-6
Dicetak sesuai ukuran
Penyimpanan 1
5% O-7
Dikeringkan
O-8
Dilapisi Glaze untuk
menutupi poripori
O-9 Ditambahkan
Print Motif
Quality
I-2
Control
d. Assembly Process Chart
TANAH
001
GLIZE
002 A-1
PRINT MOTIF
003
I-1
PACKAGING
004 A-2
MENUNGGU 1 1
PENYIMPANAN 1 1
Jarak Total
SIMBOL
URAIAN KEGIATAN Jarak (Meter) Jumlah (Kg) Waktu (Menit)
a. Nama Produk
Teko Alumunium
Bahan Produk :
Alumunium
b. Desain Produlk
Tampak Atas
Tampak Bawah
Tampak Belakang
Tampak Depan
Tampak Samping
c. Peta Proses Operasi
PETA PROSES OPERASI
NAMA : TEKO ALUMUNIUM
NOMOR PETA : 01
DIPETAKAN OLEH : MUHAMMAD IRVIN R
TANGGAL DIPETAKAN : 4 NOVEMBER 2020 SEKARANG USULAN
Tutup bagian
Tutup tuas Pegangan Moncong Dasar Badan teko
atas
3' 1'
Assembly 2' Mengelas
I-5 Inspeksi Proses pengeboran
0-12 0-4 badan teko &
mur
dasar
3'
Assembly 2' Mengelas
I-3 Inspeksi 0-6 moncong &
badan teko
1'
Mengampelas
0-7
sisi las
5'
5'
Assembly Perakitan
0-18 0-8 penggosokan
tiga bagian
5'
I-6 Inspeksi
RINGKASAN
KEGIATAN JUMLAH WAKTU
(DALAM DETIK)
19 136
OPERASI
6 18
PEMERIKSAAN
1
PENYIMPANAN
d. Assembly Process Chart
BADAN TEKO
1
A1
DASAR
2
MONCONG
3
A2
PEGANGAN
4
TUTUP TUAS
5 SA1
A3
7
GULUNGAN PIN I
SEKRUP
8
TEKO
e. Peta Pekerja Dan Mesin
f. PETA PEKERJA DAN MESIN
MANUSIA MESIN
MANUSIA MESIN
MANUSIA MESIN
= 1 1” TANGGAL DIPETAKAN :
PENYIMPANAN 4 NOVEMBER 2020
JARAK TOTAL 900 9m
cm
LAMBANG
JUMLAH
JARAK
WAKTU
(CM)
URAIAN KEGIATAN
(s)
Pengambilan bahan baku 300 6 10”
alumunium
Pengukuran pada bahan 6 360”
alumunium
Setelah itu melakukan 6 360”
proses pemotongan dengan
mesin
hidrolik press
Melakukan proses 6 360”
pencetakan dengan mesin
hidrolik press
Setelah itu proses 6 360”
penghalusan dengan mesin
bubut
Lalu di kirim ke tempat 300 6 10”
assembly
Proses assembly dengan 6 600”
sekrup dan mesin Las
Kemudian dilakukan inspeksi 1 10”
akhir
Selanjutnya dipindahkan ke 300 1 10”
tempat penyimpanan
Tempat penyimpanan 1 1”