Disusun Oleh:
Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Angkatan 2015
TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini hingga penyusunan
laporan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
pada waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam kami haturkan kepada
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW dan para sahabatnya, yang telah
memberikan tauladan baik sehingga akal dan fikiran penyusun mampu
menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini, semoga kita termasuk
umatnya yang kelak mendapatkan syafa‟at dalam menuntut ilmu. Dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
banyak membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan Kegiatan Kuliah
Kerja Lapangan (KKL) diantaranya :
1. Allah SWT, atas segala petunjuk-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan
Kuliah Kerja Lapangan dengan baik dan lancar.
2. Dr. Wara Dyah Pita Rengga, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia
Universitas Negeri Semarang.
3. Seluruh Dosen Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan pengetahuan dan wawasan selama manjadi mahasiswa Teknik
Kimia.
4. Rekan – rekan Kuliah Kerja Lapangan yang telah ikut berpartisipasi dalam
penyusunan
laporan.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari masih banyak kekurangan
baik dari segi susunan serta cara penulisan laporan ini, karenanya saran dan kritik
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat kami harapkan.
Penyusun,
iii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan KKL ........................................................... 1
1.2 Ruang Lingkup Kuliah Kerja Lapangan ................................................... 1
1.3 Tujuan dan Manfaat Kuliah Kerja Lapangan ............................................ 2
BAB II
PT. AJINOMOTO INDONESIA .................................................................. 4
2.1 Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan di PT. Ajinomoto
Indonesia ................................................................................................... 4
2.1.1 Seminar oleh Perusahaan ............................................................... 4
2.1.2 Safari Perusahaan .......................................................................... 4
2.2 Gambaran Umum Perusahaan ................................................................... 4
2.2.1 Sejarah Perusahaan ........................................................................ 4
2.2.2 Nilai-nilai yang Berlaku di Perusahaan ........................................ 6
2.2.3 Visi dan Misi Perusahaan ............................................................. 7
2.3 Proses Industri ........................................................................................... 7
2.3.1 Proses Pembuatan MSG (AJI-NO-MOTO)................................... 7
2.3.2 Proses Pembuatan Masako............................................................ 11
2.4 Jenis Produk .............................................................................................. 12
2.5 Pemasaran ................................................................................................. 13
BAB III
PT. AMERTA INDAH OTSUKA ................................................................. 14
3.1 Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan di PT. Amerta Indah
Otsuka ...................................................................................................... 14
3.1.1 Seminar oleh Perusahaan ............................................................... 14
3.1.2 Safari Perusahaan .......................................................................... 14
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan
Salah satu mata kuliah yang dinilai dapat mengembangkan wawasan,
keterampilan, kecakapan dan kreativitas seorang mahasiswa untuk memasuki
dunia kerja adalah dengan melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan. Dimana setiap
mahasiswa yang mengikuti Kuliah Kerja Lapangan dapat melihat, bersosialisasi
dan mempraktekkan ilmu yang sudah didapatkan saat mengikuti matakuliah
tertentu secara langsung pada perusahaan tersebut. Secara garis besar pendidikan
yang dilakukan pada perguruan tinggi masih terbatas pada pemberian praktek
dalam skala kecil dengan intensitas yang terbatas, agar dapat memahami dan
memecahkan setiap permasalahan yang muncul di dunia kerja, maka mahsiswa
tentunya perlu melakukan pelatihan pada instansi atau lembaga-lembaga yang
berkaitan dengan program studi yang ditempuh.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri
Semarang merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap tahunnya bagi
mahasiswa semester V. Selain untuk mendapatkan pengalaman untuk melihat
secara langsung kondisi di Industri Kuliah Kerja Lapangan Juga menjadi tolok
ukur untuk mempersiapkan tenaga ahli yang diharapkan dapat terjun ke dunia
Industri, maka sangat perlu untuk melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan.
Besar kemungkinan dengan melalui program Kuliah Kerja Lapangan ini
dapat memahami langsung struktur organisasi dalam sebuah manajemen,
profesionalitas kerja, kedisiplinan, proses industry pada perusahaan PT.
Ajinomoto Indonesia, PT. Amerta Indah Otsuka (Pocari Sweat), dan PT. Saka
Indonesia Pangkah Limited. Selain hal tersebut mahasiswa juga dapat memahami
langsung proses belajar mahasiswa Institut Sepuluh November (ITS).
1.2 Ruang Lingkup Kuliah Kerja Lapangan
Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan dilakukan pada perusahaan PT.
Ajinomoto Indonesia merupakan perusahaan yang memproduksi
bumbu masak, minyak masak, makanan. PT. Amerta Indah Otsuka (Pocari Sweat)
merupakan perusahaan minuman penambah ion, PT. Saka Indonesia Pangkah
Limited memprosuksi gas LPG, dan Institut Sepuluh November (ITS). Ruang
2
BAB II
PT. AJINOMOTO INDONESIA
tersebut telah berkembang luas dan mendirikan lagi banyak cabang dibeberapa
kota di Indonesia.
Lokasi Pabrik PT. Ajinomoto Indonesia adalah di Jalan Raya Mlirip,
Mlirip, Jetis Mojokerto. Perusahaan ini telah mendapatkan Sertifikat Sistem
Jaminan Halal dari (Majelis Ulama Indonesia (MUI). Selain itu, juga
mendapatkan ISO 9001 untuk jaminan mutu, ISO 14001 untuk manajemen
lingkungan, ISO 22000 untuk keamanan pangan, dan OHSAS 18001 untuk
manajemen K3 dari badan sertifikasi SGS dengan akreditasi UKAS (United
Kingdom Accreditation Service).
2.2.2 Nilai-nilai yang Berlaku di Perusahaan
a) Mematuhi peraturan pemerintah dan memperhatikan nilai-nilai yang
berlaku di masyarakat
b) memperhatikan dan memenuhi kebutuhan konsumen
c) Komunikasi dua arah yang terbuka dan jujur
d) Disiplin dan bertanggung jawab
e) Perbaikan dan kemajuan dimulai dari kegiatan sehari-hari, sehingga setiap
individu serta organisasi perusahaan dapat tumbuh dan berkembang
bersama-sama.
f) Menerapkan 5S yang menjadi patokan perusahaan. 5S tersebut terdiri dari:
1. Seiri (ringkas)
Membedakan antara yang diperlukan dan tidak diperlukan.
2. Seiton (rapi)
Menentukan tata letak yang tertata rapi sehingga dapat selalu
menemukan barang yang diperlukan.
3. Seito (resik)
Menghilangkan sampah, kotoran, dan barang asing untuk
memperoleh tempat kerja yang lebih bersih.
4. Seiketsu (rawat)
Memelihara barang dengan teratur, rapi dan bersih juga dalam
aspek personal dan kaitannya dengan polusi.
5. Shitsuke (rajin)
Melakukan sesuatu dengan benar sebagai kebiasaan.
7
ukuran kecil. Untuk filling MSG ke dalam pengemas, digunakan mesin pengemas
otomatis auto packing machine. Alat ini bekerja secara otomatis sesuai dengan
berat yang diinginkan. Para pekerja hanya mengontrol mesin pengemas dan hasil
kemasan. Setelah dikemas maka (untuk ukuran kode 8,5 M-100M) dilakukan
cutting secara manual, diberi label, dan kemudian dimasukkan dalam dus serta
dilem dus-dus tersebut dibawa oleh conveyer ke storage
2.3.2 Proses Pembuatan Masako
BAB III
PT. AMERTA INDAH OTSUKA (POCARI SWEAT)
c. Mesin pelabelan
Bagian ini terdiri dari cap sterilisation, cap sorter, capchecker,
digunakan untuk memberi label secara otomatis padaproduk pocari
sweat yang sudah dikemas.
d. Mesin detektor
Bagian ini terdiri dari mesin bottle preassure detector,labeller, link jet
printer bottle, camera inspector, digunakan
untuk menseleksi/mendeteksi produk-produk yang rusak atau
tidak sesuai dengan standar pocari sweat sehingga produk yang
tidak sesuai tersebut dapat disingkirkan.
e. Mesin auto caser
Mesin pengemas yang digunakan untuk mengemas dan menata produk
pocari sweat jadi ke dalam karduskemasan pocari sweat.
3.4 Pengemasan Produk
Proses pengemasan merupakan bagian akhir dari sebuah prosesproduksi
yang ada di PT. Amerta Indah Otsuka. Pengemasan merupakansalah satu cara
untuk melindungi atau mengawetkan produk pangan maupun non pangan.
Pengemasan mempunyai peranan dan fungsi yangpenting dalam menunjang
distribusi produk terutama yang mudah rusak mengalami kerusakan. Proses
pengemasan dilakukan sesuai denganprosedur yang telah ditetapkan oleh
perusahaan, sehingga efektifitas danefisiensi kerja dapat terwujud dengan baik.
Pada PT. Amerta IndahOtsuka ada dua tahap proses pengemasan yaitu
pengemasan primer danpengemasan sekunder
a. Pengemasan Primer
Menggunakan peralatan yang berteknologi canggihserta bahan baku
plastik yang lebih ringan serta proses produksi disuhu ruang dalam
lingkungan pabrik yang bersih ini akanmenghasilkan eco bottle yang
ramah lingkungan karena dapatmengurangi emisi karbon ke lingkungan.
Bahan kemasan primeryang digunakan kemasan pocari sweat yaitu
polietilen tereptalat(PET). PET memiliki sifat yang transparan, jernih, dan
kuat.Biasanya dipergunakan sebagai botol minuman (air mineral, jus,
softdrink, minuman olah raga) tetapi tidak untuk air hangat atau panas.
22
BAB IV
PT. SAKA ENERGI INDONESIA PANGKAH LIMITED
4.1 Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan di PT. Saka Energi
Indonesia Pangkah Limited
4.1.1 Seminar oleh Perusahaan
Pokok Bahasan Seminar di perusahaan PT. Saka Energi Indonesia Pangkah
Limited:
a. Sejarah perusahaan PT. Saka Energi Indonesia Pangkah Limited
b. Jaringan distribusi perusahaan
c. Proses produksi dan pengolahan gas alam.
4.1.2 Safari Perusahaan
Safari perusahaan ditujukan untuk mengetahui proses pengolahan minyak dan
gas bumi secara langsung. Safari tersebut meliputi tour di beberapa fasilitas
pabrik, seperti:
a. Gas Processing Facility (GPF)
b. Oil Treating Facility (OTF)
c. LPG Facility (LPGF)
4.2 Gambaran Umum Perusahaan
4.2.1 Sejarah Singkat PT. PGN Saka Energi Pangkah Limited Gresik
Blok eksplorasi minyak dan gas Ujung Pangkah, Gresik telah beroperasi
sejak tahun 1997 dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) oleh Hess
Indonesia. Pada tahun 2007 mulai berproduksi minyak dan gas. Operasi
eksplorasidilakukan oleh pihak Hess Indonesia Ujung Pangkah Limited (HIPL)
dengan kepemilikan saham 25% oleh Perusahaan Gas Negara (PGN) dan sisanya
oleh HESS. Pada awal tahun 2014 Hess menjual aset blok Ujung Pangkah kepada
PGN sehingga saat ini blok ujung pangkah dioperasikan oleh anak perusahaan
PGN yaitu Saka Energi yang berdiri sejak 27 Juni 2011. Pemegang saham Saka
adalah PGN dan PGAS SOLUTION (anak perusahaan PGN lainnya) dengan 99%
dan 1% secara berurutan.
Blok Ujung Pangkah saat ini bernama Saka Indonesia Pangkah Limited
(SIPL) sebagai KKKS. SIPL terletak di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik,
tepatnya di Jalan Beta Maspion, Kawasan Industri Maspion, Gresik, Jawa Timur.
24
SIPL melakukan dua kegiatan didua lokasi yaitu Offshore Production Facility
atau Well Head Platform (WHP) dan platform tambahan (Compression and
Processing Platform) di perairan Timur Laut Ujung Pangkah serta Onshore
Production Facility (OPF) dengan produk crude oil. Gas Processing Facility
(GPF) dengan produk gas, dan Liquified Petroleum Gas Recovery Facility
(LPGF) dengan produk elpiji.
PT. PGN Saka Energi Indonesia Pangkah Limited memiliki visi dan misi
sebagai berikut
Visi : Menjadi perusahaan hulu minyak dan gas kelas dunia
Misi : 1. Untuk memberikan nilai kepada pemegang saham melalui
portofolio yang diversifikasi aset minyak dan gas baik
konvensional maupun non konvensional
2. Sinergi dengan perusahaan induk saka, PGN dan anak
perusahaanlainya.
3. Menjadi operator strategis aset minyak dan gas (baik konvensional
maupun nonkonvensional)
4. Memiliki bangunan yang diversifikasi.
Nilai :
1. Drive for Results
Berkomitmen untuk terbaik di kelasnya, bekerja nilai tinggi untuk
kepentingan pemegang saham
2. Excellent Service
Memberikan pelayanan terbaik kepada pemegang saham, agen,
pemerintah, subkontraktor, penyuplai, dan pelanggan
3. Ethics
Mempertahankan praktik bisnis yang etis di seluruh operasinya.
4. Professionalism
Terus meningkatkan kompetensi dan mengambil tanggung jawab
dan akuntabilitas atas tindakan dan keputusan
5. Safety
Selalu memprioritaskan keselamatan dan keamanan di dalam dan
luar pekerjaan.
Gas Lift to
WHPA &
WHPB 40 mmscfd
104 Barg
50oC
Gas & Liquid
to OPF via
WHPA 195 mmscfd
30000bpd
70 barg
50oC
22 Barg
50oC
MP Separator
LDV LIC 1St GL Comp 2nd GL Comp
532-V-02B After Cooler After Cooler
40 Mmscfd 40 Mmscfd
20 Barg 40 Mmscfd 40 Mmscfd 40 Mmscfd
PIC 44.8 Barg
40oC 45.8 Barg 107 Barg 107 Barg
50oC
116oC 127oC 50oC
To HP Flare To HP Flare
Scrubber Scrubber
PIC
PIC
Utilities Instrument
Utility Air
Air
Liquids
OTF Separation Debutanizer Bottoms LPG Storage
Butane
Sphere A/B/C/D
Produced Water
Water Oil Crude Oil Tank
Treatment Package
200.000 bbls. Selain itu juga terdapat tangki kondensat A dan B dengan kapasitas
masing-masing 30.000 bbls dan 6.000 bbls. Minyak dikirimkan melalui pipa 24
inch sejauh 4 km menuju fasilitas jetty milik Maspion yang kemudian dikapalkan
setiap 3-4 minggu sebanyak 150.000-180.000 bbls tiap loadin.
Fasilitas OTF berfungsi untuk menghasilkan crude oil dari liquid
hydrocarbon yang ditangkap pada slug catcher. Fase liquid masuk ke
highpressure flash separator untuk dipisahkan kandungan gas, air, dan minyak
dengan menurunkan tekanan secara tiba-tiba atau teknik flash. Hasil flashing yang
berupa gas dikirim ke flash gas compressor 2nd stage yang selanjutnya dialirkan
ke inlet separator untuk diproses ulang. Kandungan minyak dialirkan ke HP flash
liquid heater untuk dinaikkan serta dijaga suhunya. Sedangkan kandungan air
dikirim ke hydrocyclone separator untuk diolah sebagai air terproduksi.
Minyak dari HP flash liquid heater dipisahkan kembali dari kandungan air
yang terikut melalui low pressure electrostatic treater agar tingkat dehidrasi
minyak terjaga. Minyak yang telah didehidrasi dikirim ke atmospheric flash
separator. Pada atmospheric flash separator tekanan gas ditingkatkan agar dapat
dialirkan lagi ke slug catcher. Hasil crude oil distabilkan dan disimpan di unit
penyimpanan crude oil. Crude oil akan memasuki meterprover untuk dikirim ke
pressure electrostatic treater dan dialirkan ke flash gas compressor 1st stage.
untuk dihilangkan pertikel debu yang terbawa dari sebelumnya lalu diteruskan ke
inlet gas compressor. Terusan gas akan dinaikkan pada unit ini kemudian
dialirkan ke inlet gas cooler untuk diturunkan temperaturnnya. Dalam LPGF
terdapat kolom deethanizer, depropanizer, dan debutanizer. Kandungan methane
dan ethane akan diteruskan ke residue gas compressor yangdigunakan untuk
memampatkan gas residu keluaran sistem pemisahan LPG lalu dialirkan ke sales
gas pipeline sebagai gas pembangkit Jawa Bali. Kandungan propane dan buthane
akan disimpan pada LPG sphere.
Dikomisioning pada 21 Maret 2009 dengan kapasitas propana 300T/day
dan butana 200 T/day tetapi saat ini hanya menghasilkan propana 85 T/day dan
butana 75 T/day. Terdapat 4 buah tangki bulat LPG dengan kapasitas masing-
masing 2500 m3. Dua buah tangki untuk penyimpanan butana dan dua tangki lain
untuk propana. LPG dikirmkan melalui pipa 8 inch dan 10 inch sejauh 4 km
menuju fasilitas Jetty milik Maspion untuk kemudian dikapalkan tiap 2 minggu
sebanyak 850 MT propana dan 850 MT butana tiap loading. Selain itu, LPG juga
disalurkan melalui pipa 8 inch ke PT. MEM (Maspion Energy Miratama).
4.3.3 Utilitas Penunjang
Utilitas yang terdapat pada OPF berfungsi untuk menunjang proses
produksi yang dilakukan SIPL. Terdapat 16 utilitas pada OPF yaitu Fire Water
System, Plant and Instrument Air System, Closed and Open Drain System,
Heating Medium System, Fuel Gas System, Fresh Portable and Process Water
System,Flare System, Jetty and Loading Arm System, Oily Water Treatment
System, Produced Water System (IPAL), Chemical Injection System, SO2
Removal System, Effluent System, Diesel System, Power Generation and
Emergency Generation System.
34
BAB V
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS) SURABAYA
5.1 Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan di Institut Teknologi
Sepuluh Nopember
5.1.1 Diskusi mengenai Departemen Teknik Kimia di Institut Teknologi
Sepuluh Nopember.
Pokok Bahasan :
a. Sejarah Departemen Teknik Kimia ITS
Pada tahun 1983, Fakultas Teknik Kimia berubah menjadi Jurusan Teknik
Kimia FTI-ITS. Sejalan dengan pengembangan SDM dan Fisik maka kurikuklum
juga berubah. Perubahan dari Sistem Unit ke Sistem Kredit Semester juga
dilakukan di Jurusan Teknik Kimia semenjak Fakultas ini dikembangkan dengan
dana ADB.Pada awalnya kurikulum dibuat 160 SKS dibagi dalam 10 semester
lalu tahun 1990 berubah menjadi 152 SKS dalam 9 semester dan yang terakhir
kurikulum untuk Tingkat Sarjana ditetapkan menjadi 144 SKS. terbagi dalam 8
semester.
Pak Oedjoe masih tercatat sebagai Ketua Jurusan Pertama, kemudian
proses pergantian terjadi pada tahun 1983 dimana Ketua Jurusan dipimpin oleh Ir.
Achmad Baktir M Sc. Pengiriman dosen keluar negri terus berlangsung sehingga
sampai pada akhir 80- an sejumlah tenaga doktor telah kembali ke ITS
diantaranya Dr.Nonot Soewarno, Dr.Renanto H. Dr.Achmad Roesyadi dan Dr.
Rachemoellah.
Dengan banyaknya tenaga doktor di Jurusan Teknik Kimia maka pada
kepemimpinan Dr.Achmad Roesyadi sebagai Ketua Jurusan Teknik Kimia tahun
1990 struktur pengelompokan dosen dirubah menjadi berbasis Laboratorium
Penelitian,sehingga pengelompokan dosen juga dirubah menjadi kelompok
peneliti di Laboratorium Penelitian. Beberapa Lab Penelitian didirikan dan setiap
laboratorium dikepalai oleh seorang kepala lab. Dan dosen mengelompok
dedalam lab.lab tersebut. Jadi di Jurusan Teknik Kima terdapat dua
pengelompokan laboratorium yaitu laboratorium Pendidikan tempat mahasiswa
melakukan praktikum reguler dan laboratorium Penelitian dimana dosen dan
mahasiswa akhir melakukan penelitian.
35
9. Perpindahan panas dan massa secara konveksi pada penguapan falling film
dengan aliran udara pada campuran biner.
10. Pengaruh kadar air dan laju udara pada pembakaran limbah padat pabrik
kertas.
11. Pengaruh perbandingan pith dan sludge serta kadar air pada pembakaran
limbah padat pabrik kertas.
12. Perpindahan panas dan massa secara konveksi pada penguapan falling film
dengan aliran udara pada campuran biner.
Tema Penelitian:
1. Sifat fisik larutan untuk senyawa organik dan polimer , meliputi:
a) Pengukuran kelarutan pelarut uap dalam larutan polimer dengan
menggunakan metode mikrobalansi kristal kuarsa
b) Pengukuran vapor-liquid equilibrium (VLE) untuk campuran organik
dengan menggunakan alat ebulliometer
c) Pengukuran VLE untuk sistem CO2-K2CO3-DEA-H2O
d) Pengukuran kesetimbangan cair-cair (LLE) untuk campuran organik
e) Pengukuran tekanan uap campuran alkohol-bensin
f) Pengembangan metode sintesis untuk meningkatkan kualitas zeolit
alam di Indonesia
2. Desain konseptual menggunakan simulasi proses untuk pengolahan
minyak dan gas
3. Teknologi pemisahan terpadu
4. Teknologi kriogenik untuk gas alam
5. Materi lanjutan (Future Plan)
40
BAB VI
DOKUMENTASI KEGIATAN
Gambar 6.1 Kunjungan ke PT. Amerta Indah Otsuka (Pocari Sweat), Pasuruan.