Disusun oleh:
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
LAPORAN TUGAS KHUSUS
Disusun oleh:
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
i
Lembar Pengesahan
LAPORAN TUGAS KHUSUS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
ii
PRAKATA
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-
Nya kami dapat melaksanakan kerja praktek dan menyelesaikan laporan tugas
khusus kerja praktek ini dengan baik. Laporan ini berjudul Redesign Jaket
Pendingin pada Seed Fermentor di Unit Fermentasi PT. Indo Acidatama, Tbk
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dan kerjasama dari
berbagai pihak maka pelaksanaan kerja praktek dan penyusunan laporan tugas
khusus kerja praktek ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Siswo Sumardiono, S.T.,M.T. sebagai Ketua Departemen Teknik Kimia.
2. Ir.Kristinah Haryanti , MT sebagai dosen pembimbing kerja praktek.
3. Bapak A. Aristya Hendro P,S.T. selaku pembimbing lapangan PT Indo
Acidatama dan Bapak Sriyono yang telah membimbing kami selama belajar
di unit fermentasi.
4. Segenap karyawan di Control Room dan Operator lapangan yang bertugas,
yang telah memberikan pengalaman dan pengetahuan di PT Indo Acidatama
5. Segenap karyawan PT Indo Acidatama yang telah memberikan bantuan baik
secara langsung maupun tidak langsung.
6. Orang tua dan keluarga kami atas semua dukungan dan untaian doa yang
telah diberikan selama ini.
Demikian laporan tugas khusus kerja praktek ini saya susun, semoga dapat
bermanfaat bagi berbagai pihak khususnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan
di Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Tentu ada kekurangan
dalam tata penulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat
diharapkan.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Dimensional relationships for flanged and dished deads ............ 15
vi
ABSTRAK
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
reaksi bersifat eksotermis (menghasilkan panas). Suhu operasi dijaga pada
range suhu 31-32 oC. Apabila suhu operasi kurang dari 30 oC maka yeast
tersebut tidak dapat berkembang biak, dan apabila suhu operasi lebih dari 33
o
C maka yeast tersebut akan mati. Sehingga dirasa penting untuk melakukan
perancangan jaket pendingin pada seed fermenter agar efisien dalam menjaga
suhu operasi pada saat pembibitan yeast di seed fermenter.
1.3 Tujuan
Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mendesain ulang jaket
pendingin pada seed fermenter secara teoritis untuk mengetahui tipe
fermenter, bahan konstruksi, ukuran dimensi pada seed fermenter, dan luas
perpindahan panas yang terjadi pada fermenter.
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari tugas khusus ini adalah :
1. Bagi pihak Pabrik
Untuk mengetahui luas perpindahan panas dan ukuran dimensi pada
seed fermenter sehingga dapat dilakukan evaluasi pada jaket
pendingin di seed fermenter
2. Bagi pihak Mahasiswa
Untuk mengetahui tipe fermenter, bahan konstruksi, ukuran dimensi
pada seed fermenter, dan luas perpindahan panas yang terjadi pada
fermenter.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Biasanya, medium pemanas dipakai uap lewat panas (super heated steam) dan
air biasa sebagai air pendingin (cooling water). Penukar panas dirancang
sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung secara
efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida
terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya bercampur
langsung begitu saja.
Perpindahan panas pada alat penukar kalor biasanya melibatkan
konveksi masing-masing fluida dan konduksi sepanjang dinding yang
memisahkan kedua fluida. Laju perpindahan panas antara kedua fluida pada
alat penukar kalor bergantung pada besarnya perbedaan temperatur pada
lokasi tersebut, dimana bervariasi sepanjang alat penukar kalor.
Berdasarkan kontak dengan fluida, alat penukar kalor tersebut dapat
dibedakan menjadi dua macam, antara lain :
a. Alat penukar kalor kontak langsung
Pada alat ini fluida yang panas akan bercampur secara langsung
dengan fluida dingin (tanpa adanya pemisah) dalam suatu bejana atau
ruangan. Salah satu contohnya adalah deaerator.
b. Alat penukar kalor kontak tak langsung
Pada alat ini fluida panas tidak berhubungan langsung (indirect
contact) dengan fluida dingin. Jadi proses perpindahan panasnya itu
mempunyai media perantara, seperti pipa, plat, atau peralatan jenis
lainnya. Salah satu contohnya adalah kondensor.
Berdasarkan tipe aliran di dalam alat penukar panas ini, ada 4 macam
aliran yaitu :
1. Counter current flow (aliran berlawanan arah)
2. Paralel flow/co current flow (aliran searah)
3. Cross flow (aliran silang)
4. Cross counter flow (aliran silang berlawanan)
Selain berdasarkan tipe aliran, alat penukar kalor ini juga memiliki 4
jenis antara lain :
1) Tubular Heat Exchanger
2) Plate Heat Exchanger
4
3) Shell and Tube Heat Exchanger
4) Jacketed Vessel
Q = U . A . Δ Tlm
Dimana
Q = Kalor yang dilepaskan/diterima
U = Koefisien perpindahan panas menyeluruh
A = Luas perpindahan panas
Δ Tlm = Selisih temperatur rata-rata
Dimana :
LMTD = Selisih temperature rata-rata logaritmik
T1 = Temperatur fluida masuk kedalam shell
T2 = Temperatur fluida keluar shell
t1 = Temperatur fluida masuk kedalam tube
5
t2 = Tempereatur fluida keluar tube
Dalam perencanaan alat penukar kalor harus dicari selisih temperature
rata-rata sebenarnya, yaitu dengan menggunakan faktor koreksi (Ft).
6
BAB III
METODOLOGI
2. Data Sekunder
Data ini merupakan data yang dperoleh dari literatur-literatur yang ada.
Mollases (32 oC)
o Densitas 18 oBrix : 1068.2 kg/m3 = 66.6855 lb/ft3
o Densitas 35 oBrix : 1146.6 kg/m3
7
o Viskositas 18 oBrix : 1.319 cp = 3.19198 lb/ft hr
(www.sugartech.com)
8
Tahap 7 Menghitung tinggi tutup fermenter
9
BAB IV
HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
10
Vcairan hitung
Densitas molasses umpan = 1146.6 kg/m3
Densitas larutan 18 oBrix = 1068.2 kg/m3
Densitas air proses = 995.09 kg/m3
(www.sugartech.com)
Volume molasses umpan = 0.5 m3
Volume air proses umpan = 1.7 m3
(𝜌 𝑚 𝑥 𝑉 𝑚) + (𝜌 𝑎 𝑥 𝑉 𝑎)
Volume cairan =
𝜌 𝑙𝑎𝑟𝑡
Volume cairan = 2.12034 m3
Asumsi, Hs = 2D
1
V shell = 4 x (𝜋 x D2 x 2 D)
V shell = 1.57 D3
Sehingga didapat
V tangki = V tutup atas + V tutup bawah + V shell
2.65043 m3 = 0.000049 D3 + 0.000049 D3 + 1.57 D3
D = 1.19068 m
D = 46.87733 in = 3.90644 ft
11
Hs = 2 x 1.19068 m
Hs = 2.38137 m = 93.755 in = 7.813 ft
= 2.43145 psi
P total = P hidrostatik + P operasi
= 2.43145 psi + 14.7 psi
= 17.13145 psi
P desain = 1.1 x P total (faktor keamanan 10%)
= 1.1 x 17.13145 psi
= 18.84446 psi
12
Efisiensi las ( E ) = 0.8
Tebal shell
(P x D)
Ts = +c
2xfxE
Ts = 0.15444 in
13
Vol cairan = V cairan pd tutup bawah + V cairan dlm silinder
1
2.120345 m3 = 0.000049 D3 + 4 x (𝜋 x D2 x Hc)
1
2.120345 m3 = 0.000049 (1.2192 m)3 + 4 x (3.14x (1.2192 m )2 x Hc)
rc = ID = 47.625 in
r = 180 in
ri = 6% rc = 2.8575 in
= 2.73419
14
Gambar 4.1 Dimensional relationships for flanged and dished deads
Sumber : Brownell and young
ID
AB = − icr
2
= 20.8125 in
BC = r – icr
= 45 in
b = r – (BC2 – AB2)0.5
= 8.10213 in
15
qf
Kecepatan alir (v) = = 38.9243 m/s
A
Densitas larutan = 1068.2 kg/m3
Viskositas larutan = 1.319 cp = 3.19198 lb/ftjam
Diameter = ID = 1.209675 m =3.968749 ft
OD = 3.9999 ft
c = 1 btu/(lb)(oF)
k = 0.281 btu/(hr)(ft2)(oF/ft)
ρ lart x D x v
Bilangan reynold =
μ lart
= 38132.65208
Nilai hi
k cμ 1/3 μ 0.14
hi = j ( )
Dj k
(μw)
hi = 65.25611
Nilai hio
ID
hio = hi x
OD
hio = 64.74629
16
Uc x hd
UD = = 31.47709
Uc+hd
Nilai A
π
A = π x Dj x hc + x Dj2
4
3.14
A = (3.14 x 3.9687 ft x 6.0557 ft) + ( x (3.9687 ft)2 )
4
Kebutuhan Q pendingin
ΔTlmtd = 2.228949
Q = Ud x A x ΔTlmtd
4.2 Pembahasan
Berdasarkan perhitungan dan data di PT. Indo Acidatama Tbk.,
didapatkan hasil perbandingan sebagai berikut
17
tinggi cairan, tebal shell, dan luas perpindahan panas yang sedikit berbeda.
Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor :
= 3.7991 %
Dari hasil perhitungan di atas, nilai yang didapat masih dapat diterima.
18
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dilihat dari hasil perhitungan perancangan seed fermenter dengan jaket
pendingin dan sistem aerasi, maka dapat diketahui dimensi ukuran seed
fermenter yang dilengkapi dengan jaket pendingin dan luas perpindahan panas
yang terjadi. Dimensi ukuran seed fermenter hasil perhitungan meliputi,
diameter dalam sebesar 1.21 m, tebal shell sebesar 4.8 mm, tinggi tangki 2.42
m, dan tinggi cairan dalam fermenter sebesar 1.85 m, juga didapatkan luas
perpindahan panas sebesar 8.1597 m2. Perbedaan ukuran dimensi hasil
perhitungan ini dikarenakan beberapa faktor, salah satunya karena asumsi dan
referensi yang digunakan berbeda dalam perancangan. Dalam perancangan
hasil perhitungan menggunakan referensi dimensi standard dari Lukes Steel
Company. Karena dimensi ukuran seed fermenter yang berbeda maka
didapatkan hasil luas perpindahan panas yang berbeda pula, dimana
A=f(Dj,hc).
5.2 Saran
Dalam perancangan suatu unit operasi, diharapkan memperhatikan lagi
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil perancangan, seperti halnya faktor
koreksi dan efisiensi perpindahan panas pada suatu unit operasi.
Menggunakan bantuan software perancangan dan simulasi juga dapat
dilakukan untuk meningkatkan kecepatan perhitungan serta efisiensi waktu
perancangan suatu alat.
19
DAFTAR PUSTAKA
Brownell, L.E. and Young, E.H., 1959, Process Equipment Design, 1st Editions,
John Willey and Sons Inc., New York
Kern, D.Q., 1983, Process Heat Transfer, McGraw Hill International Book
Company, Tokyo
Paturau, J. M. 1982. By Products of The Cane Sugar Industry 2nd edition 365pp.
Elsevier: Amsterdam.
The Sugar Engineers. Density of Mollases. Diperoleh tanggal 30 Agustus 2017
dari http://www.sugartech.com/density/index.php
The Sugar Engineers. Viscosity of Mollases. Diperoleh tanggal 30 Agustus 2017
dari http://www.sugartech.com/viscosity/index.php
Ulrich, G.D., 1984, A Guide To Chemical Engineering Process Design and
Economics, John Wiley and Sons Inc, Canada
20