CHEMICAL PLANT
PT TOBA PULP LESTARI, TBK
PORSEA SUMATERA UTARA
Disusun Oleh :
Janu Ganang Prakoso I 0512030
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan Kerja Praktek dan Laporan Kerja
Praktek kami di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Desa Sosor Ladang, Kecamatan
Porsea, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara dengan baik dan tepat
waktu. Adapun praktek kerja ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi di Jurusan Teknik Kimia Program S-1 Teknik Kimia, Fakultas
Teknik, Universitas Sebelas Maret.
Dalam melaksanakan kerja praktek ini, kami menyadari bahwa
terselesaikannya laporan ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari pihak
lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Margono S.T., M.T. selaku Kepala Program Studi Teknik Kimia Fakultas
Teknik Universitas Sebelas Maret.
2. Inayati, S.T., M.T.,Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek.
3. Bang Rizki Salaam Ritonga selaku pembimbing Kerja Praktek di lapangan
yang membimbing kami untuk melihat dan mengetahui proses produksi di
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
4. Bapak Seto dan Bapak Rommel Silalahi yang membantu kami selama
melakukan Kerja Praktek di Chemical Plant PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
5. Bapak Marhauser Tua Simangunsong selaku Process Engineer Chemical
Plant dan pembimbing Kerja Praktek di lapangan yang membimbing kami
dalam mempelajari proses produksi di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. dan dalam
penyelesaian tugas khusus yang diberikan.
6. Bapak I Putu Gede Wijaya selaku Centre of Excellence Dept. Head, di PT.
Toba Pulp Lestari, Tbk dan semua staff COE.
7. Ibu Yannike Sitanggang selaku staf Center of Excellence Dept. Head, di PT.
Toba Pulp Lestari, Tbk yang telah memberi pengarahan dan membantu dalam
urusan administrasi selama kami melakukan Kerja Praktek.
8. Segenap staf dan karyawan di Chemical Plant yang telah membantu kami
selama praktek kerja.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL LAPORAN i
LEMBAR PENGESAHAN ii
LEMBAR KONSULTASI iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
INTISARI xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Sejarah Perusahaan............................................................................ 1
1.2.Visi dan Misi Perusahaan 2
1.3.Lokasi dan Tata Letak Perusahaan 2
1.3.1. Lokasi Perusahaan 2
1.3.2. Tata Letak Perusahaan 3
1.4.Struktur Kerja dan Organisasi Perusahaan 5
1.4.1. Struktur Kerja 5
1.4.2. Struktur Organisasi Perusahaan 6
1.5.Keselamatan Kerja di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Natrium Klorida (NaCl) .................................................................... 16
2.2.Klorin (Cl2) 16
2.3.Hidrogen (H2) 17
2.4.Hidrogen Klorida (HCl) 18
2.5.Sodium Hidroksida (NaOH) 19
2.6.Sodium Klorat (NaClO3) 20
2.7.Klorin Dioksida (ClO2) 21
2.8.Sodium Hipoklorit (NaOCl) 22
BAB III DESKRIPSI PROSES CHEMICAL PLANT
3.1. Chlor Alkali Plant 24
3.1.1. Brine Treatment 24
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta vii
Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
BAB V UTILITAS
5.1. Water Treatment Plant 48
5.2. Boiler Feed Water 48
5.3. Water Cycle 50
5.4. Chemical Cycle 50
5.5. Energy Cycle 50
5.6. Konsumsi di Chemical Plant 51
BAB VI PENGOLAHAN LIMBAH
6.1. Limbah Cair 52
6.2. Limbah Padat 53
6.3. Limbah Gas 53
BAB VII PENUTUP
7.1. Kesimpulan 55
7.2. Saran 55
DAFTAR PUSTAKA
TUGAS KHUSUS
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta viii
Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
INTISARI
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adalah industri di bidang produksi pulp untuk
bahan baku kertas dan bahan baku serat rayon. Pabrik ini merupakan salah satu
industri strategis penghasil devisa dengan target produksi 550 ton pulp per hari.
Lokasi pabrik ini terletak di Desa Sosor Ladang, Kecamatan Permaksian,
Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Indonesia.
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terbagi menjadi dua sektor, yaitu sektor
forestry yang menangani pemasokan bahan baku kayu eukaliptus dari hutan industri
dan sektor mill yang menjadi tempat pemrosesan bahan baku menjadi produk pulp.
Sektor mill terbagi lagi menjadi beberapa unit plant yaitu Fiber Line Plant,
Chemical Plant, Power Plant, Water Treatment Plant dan Effluent Treatment Plant.
Chemical plant adalah pabrik pendukung terintegrasi yang memproduksi
bahan kimia untuk mendukung proses produksi pulp, Power Plants dan Effluent
Treatment Plant di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Bahan kimia utama yang diproduksi
plant adalah klorin dioksida (ClO2), natrium hidroksida (NaOH), klorin (Cl2),
oksigen (O2) dan sulphur dioxide (SO2). Produk sampingnya adalah sodium
hypochlorite (NaOCl), asam klorida (HCl), nitrogen (N2) dan hidrogen (H2). Klorin
dioksida, natrium hidroksida, oksigen dan sulfur dioksida digunakan untuk
mendukung proses bleaching, sodium hypochlorite dan sebagian natrium
hidroksida digunakan di water treatment plant. Sisanya digunakan untuk keperluan
internal Chemical Plant.
Utilitas di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. meliputi Water Treatment Plant, water
cycle, chemical cycle dan energy cycle. Air yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan pabrik diperoleh dari sungai Asahan.
Pengolahan limbah ditangani oleh unit Effluent Treatment Plant yang
meliputi pengolahan limbah cair, padat dan gas. Toba Pulp Lestari telah
memperoleh Green PROPER karena telah mampu menjaga emisi kurang dari 50%
yang ditetapkan pemerintah.
Pada praktek kerja ini diberikan tugas oleh Chemical Plant Process Engineer
untuk melakukan Redesign Chlorate Cooler yang berada di Chemical Plant. Hal
ini dikarenakan alat dengan desain lama sudah mengalami penurunan efisiensi.
BAB I
PENDAHULUAN
Visi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk ialah menjadi salah satu pabrik Pulp
Eucalyptus yang dikelola dengan terbaik, menjadi supplier yang disukai oleh
pelanggan kami dan pemilik perusahaan yang disukai para karyawan. Adapun misi
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. yaitu:
Gambar 1.1 Lokasi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk (Google Maps, 2016)
2. Bagian Service
a. Production Service meliputi :
Gudang Bahan Baku (Wood Storage)
Gudang Bahan Baku Chips (Chipping Storage)
Gudang Bahan Tambahan
Gudang Bahan Penolong
Gudang Produksi Jadi (Pulp Ware House)
Chemical Plant
Control Room
Control Plant
Lime Kiln
Recausticizing Plant
Evaporator
Laboratorium
Bengkel (workshop)
Oil Storage
Timbangan Truk
b. General Service Meliputi :
Kantor Utama (Main Office)
Security Post
Area Parkir
Kantor Mill Operation
Kantor kehutanan (Forestry Office)
Kantor Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Selain hal tersebut di atas di lokasi sekitar pabrik terdapat fasilitas perusahaan
yang cukup lengkap, berupa mess yang penggunaannya sesuai tingkat kepangkatan
karyawan. Perumahan yang diperuntukkan bagi karyawan yang telah berkeluarga
dan para staf ahli yang telah berpengalaman, Gedung Pertemuan (Guest House)
yang digunakan apabila ada tamu dari pemerintahan yang datang, dari institusi atau
digunakan untuk acara resmi.
b. Jam Kerja
General Time
Pada jam kerja ini tenaga kerja tetap maupun tenaga kerja tidak tetap
diberlakukan jam kerja kantor. Dimana jam kerja dimulai pukul 08.00 WIB
17.00 WIB pada hari senin sampai jumat dengan jam istirahat dari jam
12.00 WIB 13.30 WIB , khusus hari Sabtu jam kerja hanya setengah hari
dan setiap dua minggu sekali karyawan mendapat giliran libur yang disebut
Day Off.
Shift Time
Perusahaan menjalan jam kerja shift time untuk menjalankan kegiatan
produksi 24 jam yang dibagi menjadi tiga bagian jam kerja yaitu :
shift 1 : pukul 08.00 16.00 WIB
shift 2 : pukul 16.00 24.00 WIB
shift 3 : pukul 24.00 08.00 WIB
Jam kerja diatas telah diatur oleh perusahaan sehingga produksi dapat
berjalan sangat lancar dan sangat baik dalam melaksanakan kegiatan
produksi untuk mencapai tujuan dengan mematuhi tugas dan tanggung
jawab yang telah diberikan pada setiap departemen pabrik.
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk (PT Toba
Pulp Lestari Tbk, 2008)
Struktur organisasi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. menggunakan hubungan garis
(line) dalam pengorganisasiannya. Berdasarkan gambar struktur organisasi PT.
Toba Pulp Lestari, Tbk., Managing Director memiliki hubungan garis dengan
Departemen Mill Operation, Commercial, Technology Environment, Financial,
HRD, Sales, dan juga Forestry. Masing-masing departemen ini memiliki tanggung
jawab terhadap Managing Director. Demikian juga antara departemen-departemen
tersebut memiliki hubungan garis dengan departemen yang dibawahinya.
Pembagian tugas dan wewenang pada perusahaan ini dilakukan berdasarkan fungsi-
fungsi tertentu dan oleh karena itu disebut bersifat fungsional. Terdapat sejumlah
departemen yang dibawahi departemen Mill Operation, Technology Environment,
Financial, HRD, dan juga Forestry, dimana masing-masing departemen
departemen memiliki tugas dan tanggung jawabnya sendiri yang berbeda antara
satu departemen dengan departemen yang lain. Hal ini dapat dilihat pada gambar
struktur organisasi, dimana terdapat berbagai departemen yang dibagi menurut
fungsinya masing-masing.
Struktur organisasi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. terbagi menjadi dua struktur
organisasi yaitu Fiber Management Organization structure dan Mill Management
Organization structure. Fiber Management Process mengatur proses pengadaan
bahan baku yaitu kayu serta menjaga kesinambungan hutan agar proses produksi
tidak berhenti. Sedangkan Mill Management Organization structure mengatur
proses produksi yang ada di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Kedua struktur organisasi
ini dipimpin oleh seorang Managing director.
8. Financial Director
a. Bertugas menyusun budget pendapatan kerja dan belanja perusahaan
sesuai dengan hasil yang diharapkan
b. Bertugas terhadap pengaturan, pencatatan dan pelaporan keuangan
perusahaan.
c. Melaporkan segala jenis pengeluaran biaya-biaya perusahaan dalam
prosesnya.
2. Fasilitas Perusahaan
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk selalu berusaha mendorong karyawan
agar dapat bekerja lebih baik. Selain upah yang diterima karyawan setiap
bulannya, karyawan juga mendapatkan fasilitas yang mendukung agar
aktivitas kerja karyawan dapat dimanfaatkan oleh karyawan tetap maupun
oleh karyawan tidak tetap, fasilitas-fasilitas tersebut antara lain:
a. Perumahan
b. Tempat ibadah
c. Sarana olahraga
d. Kantin
e. Fasilitas Transportasi
f. Fasilitas Pengobatan dan perawatan
g. Tempat Rekreasi
h. Sarana pendidikan
i. Fasilitas kerja (seragam kerja dan alat perlengkapan untuk safety
sebagai alat pelindung diri (APD) seperti safety helmet, safety shoes,
sarung tangan, masker, respirator, kacamata dan alat-alat pelindung
lainnya yang dipakai sesuai dengan tingkat keamanan masing-masing
pekerjaan)
Selain itu PT.Toba Pulp Lestari, Tbk juga memberikan bantuan
kesejahteraan bagi karyawan tetap berupa jaminan sosial tenaga kerja
(Jamsostek), dana duka serta dana Tunjangan Hari Raya.
4. Bahaya ledakan
5. Demonstrasi atau kerusuhan
6. Penanganan pengungsian dan titik evakuasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tabel 2.1 Sifat Fisis Natrium Klorida (SOP PT. Toba Pulp Lestari Tbk, 2008)
Rumus (Formula) NaCl
Berat Molekul 58.44 g/mol
Kerapatan (density) 2.163 g/cm3
Bulk Density 1 g/ cm3
Titik Leleh 800 oC
Titik Didih 1465 oC
Specific Heat (25 oC) 50.795 J/mol.grd.
Panas larutan - 4.87 KJ/mol
Warna Putih
untuk pemutih pulp kayu sebelum digunakan untuk membuat kertas, serta
menghilangkan tinta pada kertas daur ulang. Unsur ini digunakan pula dalam
produksi klorat, kloroform, karbon tetraklorida, dan ekstraksi brom.
Sebagian klorin yang diproduksi digunakan untuk penanganan langsung
seperti pada industri pulp and paper, pemutihan tekstil, pengolahan air, dan
pengolahan limbah. Sebagian lainnya klorin diproduksi sebagai salah satu
komponen dalam produk tertentu seperti vinyl, vinylidene polymers, chlorinated
rubber dan plastik lainnya.
Klorin hampir seluruhnya diproduksi dari elektrolisis larutan garam atau dari
reaksi fusi klorida. Elektrolisis larutan garam memproduksi klorin di bagian anoda,
sedangkan gas hidrogen dan natrium hidroksida di bagian katoda. Untuk
memperoleh klorin dan natrium hidroksida, keduanya harus dijaga agar tidak
bercampur. Saat ini ada tiga jenis sel elektrolisis yang digunakan di industri yang
ada di dunia, yaitu sel diafragma, sel membrane dan sel merkuri (Austin, 1984).
Tabel 2.2 Sifat Fisis Klorin (SOP PT. Toba Pulp Lestari Tbk, 2008)
Rumus (Formula) Cl2
Berat Molekul 70.906 g/mol
Kerapatan (density) gas 3.214 Kg/Nm3
Density (gas; air =1) 2.49 Kg/ m3
Density (cairan, 0 oC, 3.65 bar) 1.47 Kg/l
Titik Didih - 34 oC
Titik Leleh - 101 oC
Specific Heat (gas) 33.84 J/mol grd.
Specific Heat (liquid) 67.1 J/mol grd.
Panas Penguapan (@ -34 oC) 20.42 Kj/mol
Warna (gas) Kuning kehijau hijauan
Warna (cairan) Kuning terang
juga di seluruh alam semesta. Hidrogen adalah yang paling mudah terbakar dari
semua zat yang dikenal.
Atom hidrogen adalah agen reduktif kuat, bahkan pada suhu kamar. Unsur ini
bereaksi dengan oksida dan klorida berbagai logam, seperti perak, tembaga, timbal,
bismut dan merkuri, untuk menghasilkan logam bebas.
Hidrogen adalah bahan baku penting dalam industri kimia dan petrokimia.
Hidrogen dibuat dari penurunan senyawa karbon, hidrokarbon dan/atau air.
Hidrogen didapatkan dari dekomposisi yang melibatkan energi listrik, kimia atau
panas. Contohnya elektrolisis air, steam reforming hidrokarbon dan thermal
dissociation hidrokarbon (Austin, 1984).
Tabel 2.3 Sifat Fisis Hidrogen (SOP PT. Toba Pulp Lestari Tbk, 2008)
Rumus (Formula) H2
Berat Molekul 2.016 g/mol
Density (kerapatan) 0.08987 Kg/ Nm3
Titik Didih - 252.8 oC
Specific Heat (25 oC) 28.83 J/mol - grd
Panas Pembakaran 287 KJ/mol
Warna Tidak berwarna
hidrokarbon aromatic dan alifatik, reaksi antara garam (NaCl) dan asam sulfat
(H2SO4), reaksi pembakaran klorin (Cl2) dengan hidrogen (H2), dan operasi
Hargreaves-type.
Pada proses pembuatan hidrogen klorida dengan pembakaran klorin dan
hidrogen, reaksinya berlangsung sangat eksotermis dan spontan. Produk yang
dihasilkan berupa 99% gas HCl, yang kemudian diadsorbsi oleh air dalam absorber
berbahan tantalum atau grafit. Larutan HCl di-stripping dengan gas HCl sehingga
didapatkan larutan strong HCl (Austin, 1984).
Tabel 2.4 Sifat Fisis Hidrogen Klorida (SOP PT. Toba Pulp Lestari Tbk, 2008)
Rumus (Formula) HCl
Berat Molekul 36.465 g/mol
Density (kerapatan) 1.639 Kg/Nm3
Titik didih - 85 oC
Titik Leleh - 114 oC
Specific Heat (25 oC) 29.12 J/mol - grd
Panas absorption 62.3 KJ/mol
Warna Tidak berwarna
Tabel 2.5 Sifat Fisis Natrium Hidroksida (SOP PT. Toba Pulp
Lestari Tbk, 2008)
Rumus (formula) NaOH
Berat Molekul 40 g/mol
Density (kerapatan) 2.490 g/cm3
Titik leleh 319 oC
Specific Heat (25 oC) 59.45 J/mol - grd
Panas absorpsi (penyerapan) 32.5 KJ/mol (@50% NaOH)
Warna Putih
Tabel 2.7 Sifat Fisis Klorin Dioksida (SOP PT. Toba Pulp Lestari Tbk, 2008)
Rumus (formula) ClO2
Berat Molekul 67.45 g/mol
Density (kerapatan) 3.01 Kg/Nm3
Density (air =1) 2.4
Titik Didih 11 oC
Titik Leleh - 59 oC
Panas larutan 26.8 KJ/mol
Specific Heat (25 oC) 41.84 J/mol-grd
Persamaan oksidasi 5
Warna Kuning hijau
Bau Iritasi ozon (gangguan
terhadap udara)
BAB III
DESKRIPSI PROSES
CHEMICAL PLANT
Dalam industri pulp (bubur kayu) chemical plant adalah pabrik pendukung
yang memproduksi bahan kimia untuk mendukung proses produksi pulp, Power
Plants dan Effluent Treatment Plant di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Keberadaan
chemical plant sangat menentukan dalam menjaga kualitas pulp yang akan
dihasilkan sehingga dapat bersaing di pasaran. Chemical Plant adalah pabrik
terintegrasi di mana di dalamnya terdapat unit unit plant yang memproduksi
berbagai jenis bahan kimia.
Bahan baku yang digunakan di Chemical Plant ada dua jenis, bahan baku
utama dan bahan baku tambahan. Bahan baku utama Chemical Plant:
1. Garam NaCl
2. Sulfur padat (S)
3. Udara
Sedangkan bahan baku tambahan adalah sebagai berikut:
1. Soda ash (Na2CO3)
2. Flocculant
3. Asam sulfat (H2SO4) pekat 98%
4. Sodium Dichromate (NaCr2O7)
Bahan kimia utama yang diproduksi plant adalah klorin dioksida (ClO2),
sodium hidroksida (NaOH), klorin (Cl2), oksigen (O2) dan sulphur dioxide (SO2).
Produk sampingannya adalah sodium hypochlorite (NaOCl), asam klorida (HCl),
nitrogen (N2) dan hidrogen (H2).
Produksi pulp menggunakan paling banyak bahan kimia pada proses
bleaching. Water treatment plant juga menggunakan sodium hidroksida dan asam
klorida untuk regenerasi ion exchanger dan telah menggunakan sodium
hypochlorite untuk kontrol pertumbuhan bakteri. Namun, ada juga yang digunakan
dalam internal chemical plant itu sendiri sebagai pendukung proses produksi.
Produk dan penggunaannya dapat disimak pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Produk Chemical Plant dan Pendistribusiannya (PT Toba Pulp
Lestari Tbk, 2016)
Produk Unit Pengguna
Sodium Hidroksida (NaOH) Bleaching plant, Incinerator, Water treatment,
Konsumsi internal
Klorin (Cl2) HCl synthesis unit
Hidrogen (H2) HCl synthesis unit
Sodium Hipoklorit (NaOCl) Water treatment
Klorin Dioksida (ClO2) Bleaching plant
Asam Klorida (HCl) ClO2 Plant, Bleaching plant, Brine treatment,
Water treatment
Sulfur Dioksida (SO2) Bleaching plant, Pulp machine, Anolyte treatment
Oksigen (O2) Bleaching plant
Nitrogen (N2) Purging in chemical plant (ClO2 plant, HCl
synthesis unit, Chlor alkali cell
Garam padat dilarutkan dalam kolam yang disebut salt dissolver untuk
mendapatkan larutan garam dengan konsentrasi 290 325 gpl. Garam
dilarutkan dengan demineralized water (air demineralisasi) dan steam
untuk meningkatkan temperatur air agar garam lebih mudah terlarut.
Weak brine sisa elektrolisis juga dikembalikan ke salt dissolver dengan
penambahan SO2 dan NaOH. SO2 ditambahkan untuk menghilangkan
klorin (Cl2). Penambahan NaOH dilakukan untuk kontrol pH, sehingga
pH brine naik menjadi 9-11.
b. Precipitation Tank
Dalam precipitation tank, impurities (Ca, Mg, ClO3, SO4, dsb.) yang
larut dalam larutan garam direaksikan dengan soda ash (Na2CO3).
c. Settler
Impurities yang telah bereaksi dengan Na2CO3 diendapkan dalam
settler dengan bantuan flocculant yang ditambahkan ke larutan garam
sebelum masuk settler. Fungsi flocculant di sini yaitu untuk
mempercepat proses pengendapan impurities.
d. Gravel Filter
Partikel impurities yang tidak mengendap disaring dalam gravel filter.
Media filter yang digunakan ialah pasir karbon. Filter yang sudah jenuh
dibersihkan dengan cara back wash menggunakan air demin dan udara.
Gambar 3.2 Diagram Alir Proses Primary and Secondary Treatment (PT Toba
Pulp Lestari Tbk, 2016)
2. Secondary Treatment
Pemurnian larutan garam dengan menggunakan resin di ion exchanger
untuk memastikan larutan garam layak untuk masuk proses selanjutnya.
3. Anolyte Treatment
Merupakan penanganan terhadap weak brine (200-260 gpl) dalam
anolyte hasil elektrolisis. Anolyte terdiri dari weak brine dan gas klorin,
setelah melewati anolyte separator gas klorin terpisah menuju chlorine
treatment sedangkan weak brine dan klorin yang masih terlarut masuk ke
dechlorination tank. Dalam dechlorination tank, weak brine direaksikan
dengan HCl untuk melepaskan gas klorin yang terikat. Dalam weak brine
klorin terikat membentuk senyawa NaOCl, yang bila ditambahkan dengan
HCl akan terjadi reaksi sebagai berikut:
2 NaOCl + 2 HCl NaCl + NaOCl + Cl2 + H2O (3-4)
Weak brine di-stripping dengan udara untuk membebaskan gas klorin
(Cl2) dan mengeluarkannya dalam bentuk sniff gas. Weak brine dialirkan
kembali ke salt dissolver dengan penambahan NaOH dan SO2 untuk
memastikan tidak ada lagi gas klorin, karena gas klorin dapat merusak resin
dalam ion exchanger.
Gambar 3.4 Diagram Alir Proses Anolyte Treatment (PT Toba Pulp
Lestari Tbk, 2016)
Gambar 3.5 Diagram Alir Proses Chlor Alkali Cell Electrolyzer (PT Toba Pulp
Lestari Tbk, 2016)
Produk dari bagian anoda disebut dengan anolyte yang mengandung weak
brine (200 260 gpl NaCl) dan gas klorin (Cl2). Dari anoda, anolyte masuk ke
anolyte header dan dipisahkan di anolyte separator. Weak brine dialirkan ke
dechlorination tank, sedangkan gas klorin menuju chlorine treatment.
Produk katoda disebut dengan catholyte yang mengandung NaOH 32% dan
gas hidrogen (H2). Catholyte dari katoda masuk ke catholyte header, dipisahkan di
catholyte separator, NaOH 32% didinginkan lalu masuk ke NaOH storage tank,
sedangkan H2 didinginkan dan menuju HCl burner.
Gambar 3.6 Chlor Alkali Cell Electrolyzer (Dokumentasi Praktek Kerja, 2016)
klorin dari compressor langsung dialirkan ke 550 header. Gambaran proses pada
chlorine treatment dilihat pada Gambar 3.7.
Gambar 3.7 Diagram Alir Proses Chlorine Treatment (PT Toba Pulp Lestari
Tbk, 2016)
Gambar 3.8 Diagram Alir Proses Hypo Plant (PT Toba Pulp Lestari Tbk, 2016)
Gambar 3.9 Diagram Alir Proses Sulphur Dioxide Plant (PT Toba Pulp Lestari
Tbk, 2016)
Pertama, sulfur dalam bentuk granule dimasukkan ke dalam melter pada suhu
o
antara 126 - 133 C untuk mencairkan sulfur. Hal ini dilakukan untuk
mempermudah pemompaan sulfur. Selanjutnya sulfur dipompakan masuk ke sulfur
burner, disini sulfur dibakar dengan mereaksikan sulfur cair dengan oksigen dari
udara pada temperature pembakaran 400 600 oC. Pembakaran mengunakan Fuel
oil untuk starting up. Untuk selanjutnya pada temperatur tersebut sulfur akan
terbakar dengan sendirinya. Reaksi pembakaran sulfur menjadi SO2:
S + O2 SO2 (3-14)
Gas SO2 hasil pembakaran masuk ke cooling tower, dalam proses ini SO2 gas
didinginkan menggunakan cooling water. Cooling water dikontakkan dengan SO2
gas menggunakan metode spray. SO2 gas (70 72 oC) yang keluar dari cooling
tower masuk ke SO2 shell and tube cooler didinginkan dengan chilled water sampai
suhu sekitar 28,3 oC, kemudian masuk ke absorber tower. Absorber tower berjenis
packed bed tower dengan bahan isian berbentuk saddle. Gas SO2 diabsorbsi dengan
chilled water membentuk larutan SO2 kemudian disimpan dalam storage.
Konsentrasi SO2 di storage berkisar antara 3 7 gpl.
Gambar 3.10 Diagram Alir Proses Oxygen Plant (PT Toba Pulp Lestari
Tbk, 2016)
Gambar 3.11 Diagram Alir Proses Nitrogen Plant (PT Toba Pulp
Lestari Tbk, 2016)
Proses yang digunakan pada nitrogen plant sama persis dengan yang ada
di oxygen plant yaitu Pressure Swing Adsorbtion (PSA). Adsorbent yang
digunakan dalam plant ini juga sama seperti yang digunakan dalam Oxygen
Plant yaitu molecular sieve dan alumina, bedanya molecular sieve yang
digunakan menangkap oksigen dan nitrogen lewat ke proses selanjutnya.
Nitrogen plant hanya memiliki 2 adsorber yang berukuran lebih kecil dari
adsorber oksigen, karena kebutuhan nitrogen yang lebih sedikit disbanding
oksigen. Dalam storage nitrogen terdapat analisa kandungan nitrogen dan
oksigen, karena dalam proses purging tidak diinginkan adanya oksigen. Batas
kandungan oksigen (O2) dalam nitrogen (N2) yang dihasilkan ialah 1-2%.
elektrolisis dan plant 2 dengan 40 sel elektrolisis. Bila unit fiberline memproduksi
Toba Cell Pulp (DKP) hanya plant 2 saja yang beroperasi, tetapi bila memproduksi
Toba Pulp (BKP) kedua plant beroperasi dengan kapasitas load maksimal. Saat ini
yang diproduksi ialah Toba Cell Pulp, sehingga hanya plant 2 saja yang
dioperasikan, sedangkan plant 1 standby. Chlorine dioxide terdiri dari beberapa
plant yang saling berhubungan, yaitu:
a. Chlorate Cell Electrolyzer
b. Chlorine Dioxide Genenrator
c. HCl Synthesis Unit
d. Chiller Unit
Gambar 3.12 Diagram Alir Proses Chlorate Cell Electrolyzer (PT Toba Pulp
Lestari Tbk, 2016)
Gambar 3.14 Diagram Alir Proses Chlorine Dioxide Generator (PT Toba Pulp
Lestari Tbk, 2016)
Sodium chlorate (NaClO3) direaksikan dengan HCl di ClO2 generator
membentuk ClO2 gas. ClO2 generator merupakan reaktor dengan 6 tray, di mana
reaksi terjadi pada tray 1 4, tray 5 dan 6 berfungsi sebagai evaporator untuk
menguapkan air yang terbentuk. Pada tray 5 dan 6 juga dihembuskan mill air
(udara) untuk men-stripping gas produk yang terbentuk (ClO2 dan Cl2). Uap air dari
proses evaporasi di tray 5 dan 6 keluar dari tray 5 menuju vapor condenser.
Kondensat yang dihasilkan dialirkan ke ClO2 pump tank karena ada kemungkinan
kondensat mengandung produk ClO2. Proses pembuatan ClO2 ini dikenal dengan
Munich Process.
Reaksi yang terjadi:
NaClO3 + 2 HCl NaCl + H2O + ClO2 + 1/2 Cl2 (3-16)
Jika terlalu banyak HCl, maka ada kemungkinan terjadi reaksi samping sebagai
berikut:
NaClO3 + 6 HCl NaCl + 3 H2O + 3 Cl2 (3-17)
Rentang temperatur tiap tray di ClO2 generator:
Tray 1 : 30 35 oC
Tray 2 : 48 52 oC
Tray 3 : 65 72 oC
Tray 4 : 78 82 oC
Tray 5 dan 6 : titik didih air
Pada tray 1 terjadi reaksi utama, sedangkan tray 2 4 hanya lanjutan dari
reaksi pada tray 1. Temperatur pada tray 1 harus dijaga pada rentang 30 35 oC,
karena pada suhu 40 oC akan terjadi reaksi decomposed dan efeknya ialah ledakan.
Bagian atas ClO2 generator dilengkapi dengan rupture disc seperti pada electrolyte
tank yang berfungsi sebagai safety pressure. Larutan NaClO3 sebelum masuk ke
generator harus melalui filter terlebih dahulu untuk menghilangkan impurities.
Media filter berupa kain teflon seperti pada Gambar 3.15 (b).
(a) (b)
Gambar 3.15 (a) Chlorate Filter (b) Kain Teflon (Dokumentasi Praktek Kerja,
2016)
Dari filter, larutan sodium klorat didinginkan dengan chlorate cooler berjenis shell
and tube bermedia pendingin cooling water. Temperatur larutan klorat diturunkan
dari sekitar 75 oC menjadi sekitar 35 oC. HCl dipompakan ke generator dari HCl
storage.
ClO2 yang terbentuk berfase gas, untuk mendapatkan ClO2 larutan maka
klorin dioksida gas diabsorbsi dengan chilled water dalam ClO2 absorber.
Digunakan chilled water karena kelarutan klorin dioksida dalam air meningkat
seiring dengan penurunan temperatur air. Selain klorin dioksida, ada juga gas klorin
yang terbentuk, tetapi kelarutan gas klorin dalam air rendah jika dibandingkan
dengan klorin dioksida, sehingga didapatkan konsentrasi ClO2 7,4 8 gpl, dan
konsentrasi Cl2 1 1,8 gpl. Larutan klorin dioksida dari absorber masuk ke ClO2
pump tank lalu dipompakan ke ClO2 storage. Gas klorin keluaran absorber
dialirkan menuju HCl plant.
Gambar 3.16 Diagram Alir Proses HCl Synthesis Unit (PT Toba Pulp Lestari
Tbk, 2016)
HCl dihasilkan dari proses pembakaran gas Cl2 dengan gas H2. Pembakaran
dilangsungkan pada burner tegak berbahan grafit, sedangkan tungku api burner
berbahan keramik. Di dalam burner terdapat tube yang berfungsi sebagai tempat
kontak antara gas HCl dengan weak HCl, burner juga dilengkapi dengan pendingin.
Temperatur pembakaran klorin dengan hidrogen dalam burner berkisar antara 2000
2500 oC. Reaksi pembakaran:
H2 + Cl2 2 HCl (3-18)
Proses sintesis HCl terdiri dari 3 proses yaitu combustion, cooling dan
scrubbing. Klorin dibakar dengan hidrogen pada tungku api menghasilkan gas HCl,
gas HCl masuk ke tube dalam burner dan kontak dengan weak HCl membentuk
strong HCl lalu masuk ke HCl storage. Waste HCl gas (yang tidak kontak dengan
weak HCl) masuk ke HCl scrubber untuk dikontakkan dengan demin water
membentuk weak HCl. Weak HCl dari scrubber masuk kembali ke tube dalam
burner, kontak dengan gas HCl membentuk strong HCl dan masuk ke storage.
Produk yang dihasilkan dan disimpan di dalam storage ialah HCl 32 %.
BAB IV
SPESIFIKASI ALAT
H : 4m
Material : mild steel/rubber lined
Fungsi : Mengendapkan sludge (impuritas) dari larutan garam
Prinsip kerja : Pengendapan mengikuti prinsip gravitasi, slude turun ke
bawah dan dibuang, larutan garam bening keluar dari
permukaan.
4.11 Overflow Edge
Material : polypropylene
Fungsi : Menjadi tempat overflow larutan garam bening dari settler
untuk menuju proses selanjutnya
BAB V
UTILITAS
1. Tahapan Filtrasi
Air keluar dari tangki penjernihan (filter water tank) di area water
treatment plant masih mengandung sedikit kotoran yang terbawa dari residual
klorin. Dan pada tahap filtrasi ini, kotoran-kotoran yang terbawa tersebut
disaring dan air yang keluar menjadi lebih jernih dan mempunyai kekeruhan
(turbidity) yang rendah serta batas maksimal residual klorin 1 ppm. Alat
penyaring tersebut dinamakan carbon filter. Terdapat 3 unit karbon filter dan
ketiganya dioperasikan menurut keperluan air yang diperlukan.
energi sebesar 3.300 kJ/kg steam. Energi yang dihasilkan selanjutnya digunakan
untuk memutar dua buah turbin generator dengan kapasitas daya listrik masing-
masing sebesar 53,8 Megawatt dan 33 Megawatt. Setelah steam digunakan untuk
memutar turbin maka tekanan dan suhunya turun dan dikeluarkan sebagai low
pressure steam (LPS) dan medium pressure steam (MPS) yang selanjutnya dipakai
untuk proses produksi lainnya.
Tabel 5.1 Konsumsi di Chemical Plant (Toba Pulp Lestari Tbk, 2016)
Item Jumlah Satuan
Raw Salt 92,4 ton / day
Steam Consumption
5 bar, 143 oC, saturated 0,4 ton /day
Chilled Water
8 oC 5 m3 / hour
BAB VI
PENGOLAHAN LIMBAH
Parameter limbah cair yang diuji adalah COD, BOD, total suspended solid
(TSS), color, pH, konduktivitas, nutrient, amoniac, dan sulfat. Spesifikasi air
limbah sebelum di buang ke sungai asahan meliputi BOD kurang dari 51 mg/l, COD
kurang dari 350 mg/l, total suspended solid kurang dari 90 mg/l, pH berkisar antara
7,4 sampai 7,6, dan suhu sebesar 35oC.
Air limbah yang dibuang ke sungai asahan sudah aman karena hasil pengujian
berada dibawah standar yang telah ditetapkan. Dilakukan analisa up and down
stream untuk mengetahui apakah terjadi pencemaran di sungai asahan.
Pengambilan sampel sejauh 1 km dari up stream dan 1 km dari down stream.
Pemantauan air permukaan juga dilakukan setiap satu bulan sekali dengan
penentuan sampling point radius 40 km.
partikelnya diolah kembali untuk proses kalsinasi dan partikel yang sangat kecil
atau tidak bermuatan dilepaskan ke udara.
BAB VII
PENUTUP
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan kerja praktek yang penyusun laksanakan di PT. Toba Pulp
Lestari, Tbk. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. adalah perusahaan yang bergerak di bidang
pembuatan pulp dengan bahan baku 100% kayu eukaliptus.
2. Unit produksi pulp di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. dinamakan unit Fiber
Line yang terdiri dari empat bagian utama yaitu digester,
washing/screening, bleaching, dan pulp machine.
3. Unit-unit pendukung produksi pulp di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
diproduksi di chemical plant yang merupakan salah satu plant yang
dimiliki oleh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk yang memproduksi chlorine
dioxide, caustic soda, oxygen, nitrogen, sodium hypochlorite, sulfur
dioxide, dan hydrochloric acid yang akan berfungsi sebagai zat kimia
pendukung dalam proses produksi pulp.
4. Utilitas di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dibagi menjadi unit penyedia air,
unit penyedia steam dan unit penyedia tenaga listrik. Untuk menghemat
penggunaan air, bahan kimia dan energi, pabrik menerapkan sistem daur
ulang yang disebut water cycle, chemical cycle dan energy cycle.
5. Limbah yang dihasilkan dari PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dikontrol dan
dijaga dengan sangat baik untuk meminimalisir dampak limbah produksi
tersebut terhadap lingkungan.
7.2. Saran
Adapun saran yang diberikan penyusun adalah sebagai berikut:
1. Untuk menjaga agar kondisi produksi tetap optimal harus dilakukan
perawatan secara rutin sehingga kinerja peralatan lebih baik.
2. Penambahan alat baru untuk beberapa alat yang mengalami penurunan
kinerja sedangkan harus bekerja terus menerus (maintenance hanya
dilakukan saat pabrik shut down), agar perawatan dapat dilakukan secara
rutin tanpa menunggu pabrik shut down. Misalnya heat exchanger.
3. Penggantian bak penampungan chilled water, dengan penampungan baru
yang memiliki sistem isolasi yang baik sehingga mengurangi panas dari
lingkungan yang masuk.
4. Perbaikan alat perekam (analyzer) yang rusak sehingga pengecekan data
dapat dilakukan dengan lebih baik terhadap proses yang ada sehingga
dapat dilakukan kontrol atau pengendalian proses yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Austin, G.T. Shreve, R.N. 1984. Shreves Chemical Process Industries. Mc Graw
Hill. New York
Desinfectants Chlorine Dioxide. 2016. Lenntech B.V. [internet]. [diacu 13 April
2016 pukul 7.02]. Tersedia dari:
www.lenntech.com/processes/disinfection/chemical/disinfectants-chlorine-
dioxide.htm
Hydrogen Chloride. 2016. Encyclopaedia Britannica. [internet]. [diacu: 4 April
2016 pukul 13.45 WIB]. Tersedia dari:
www.britannica.com/science/hydrogen-chloride
Klorin (Cl): Fakta, Sifat, Kegunaan dan Efek Kesehatannya. 2016. [internet].
[diacu: 4 April 2016 pukul 10.35 WIB]. Tersedia dari:
www.amazine.co/27082/klorin-cl-fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya/
National Center for Biotechnology Information. 2016. PubChem Compound
Database; CID=14798. [internet]. [diacu 12 April 2016 pukul 04.41] .
Tersedia dari: www.pubchem. ncbi.nlm.nih.gov/compound/14798
PT Toba Pulp Lestari, Tbk. 2015. [internet]. [diacu: 21 Februari 2016 pukul
19.00]. Tersedia dari: www.tobapulp.com/profile/vision-mission.
PT Toba Pulp Lestari, Tbk. 2015. [internet]. [diacu: 21 Februari 2016 pukul
19.00]. Tersedia dari: www.tobapulp.com/profile/history
Standard Operation Procedure. Chemical Plant. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk
Training & Development Center. 2002. Chemical Plant Lanjutan. PT. Toba Pulp
Lestari, Tbk, Porsea.