Disusun oleh :
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRA RANCANG PABRIK
BAB UTILITAS
Disusun oleh :
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB 5
UTILITAS
Unit utilitas merupakan fasilitas penunjang yang memiliki peran penting dalam
sebuah proses produksi suatu pabrik. Selain bahan baku utama, juga diperlukan
bahan penunjang dalam menjalankan suatu proses produksi dalam suatu industri
kimia. Unit utilitas dalam suatu pabrik meliputi penyediaan air yang terdiri dari air
pendingin, air sanitasi, maupun air umpan boiler, adapula penyediaan steam, udara
tekan, listrik, dan penyediaan bahan bakar.
Unit utilitas yang terdapat pada pabrik pembuatan anilin ini antara meliputi:
a. Unit Penyedia dan Pengolahan Air
b. Unit Penyedia Steam
c. Unit Penyedia Tenaga Listrik
d. Unit Penyedia Udara Tekan
e. Unit Penyedia Bahan Bakar
1
2
Kebutuhan total air baku yang ditunjukkan pad Tabel 5.1 adalah total yang harus
ditambahkan kedalam proses (make up) tanpa memperhitungkan air yang
tersirkulasi. Air baku yang digunakan harus memenuhi standar air bersih (hygiene)
sesuai baku mutu yang ditetapkan oleh Mentri Kesehatan Republik Indonesia dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.32 Tahun 2017 yang
ditunjukan pada Tabel 5.2.
B. Kimia
1. Air Raksa mg/L 0,001
2. Kesadahan mg/L 500
(CaCO3)
3. pH - 6,5-9,0
4. Timbal mg/L 0,05
A. Fisika
1. Bau - -
2. Zat padat terlarut mg/L 350
3. Padatan tersuspensi Mg/L 0
3. Kekeruhan NTU <0,1
4. Rasa - Tidak berasa
5. Suhu ⁰C Suhu udara ±3⁰C
6. Warna Skala TCU 50
B. Kimia
1. Klorida mg/L 194
2. Kesadahan (CaCO3) mg/L 1
3. pH - 6,2
4. Sulfat mg/L 0,05
5. Natrium mg/L 108
6. Kalium mg/L 4
7. Magnesium mg/L 14
8. Kalsium mg/L 4,32
9. Silika mg/L 0,1
(Sumber : JIIPE and Seven Seas Water, 2017)
Keterangan:
mg = miligram
L = Liter
NTU = Nepnelometrik Turbidity Units
TCU = True Colour Units
Logam berat merupakan logam terlarut
Kualitas air hasil pengolahan Water Treatment Plant JIIPE yang tersaji pada
Tabel 5.3 sudah sesuai dengan baku mutu air bersih, sehingga air baku dapat
langsung digunakan untuk kebutuhan sanitasi dan fire hydrant sedangkan air
pendingin dan air umpan boiler perlu dilakukan perlakuan pada unit water
treatment.
Water treatment untuk pengolahan air umpan boiler dan make up cooling
water (air pendingin) berbeda sesuai kebutuhan tiap proses. Diagram alir proses
pengolahan air ditunjukkan pada Gambar 5.2.
4
Pada sistem ini, air pendingin yang telah melewati heat exchanger akan mengalami
perpindahan kalor sehingga terjadi peningkatan suhu. Air tersebut kemudian
disirkulasi melewati cooling tower
Tabel 5.5 Standar Baku Mutu Air Umpan Boiler Tekanan 60 bar
Parameter Satuan Spesifikasi
pH - 8,5-9,7
Kesadahan Total (CaCO3) mg/L <0,1
Oily matter mg/L <0,2
Dissolved Oxygen µg O/L <7
Total Iron µg Fe/L <50
Total Copper µg Cu/L <30
Hydrazine µg N2O4/L >10
(Sumber : Japan International Cooperation Agency (JICA) , 2013)
Air baku harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu untuk memenuhi persyaratan
air umpan boiler. Pengolahan air umpan boiler yang dilakukan adalah proses
demineralisasi. Tahapan demineralisasi pada pengolahan air umpan boiler ini
adalah sebagai berikut:
7
dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Menurut Peraturan Ditjen Cipta Karya PU,
kebutuhan air untuk industri dan perkantoran dikategorikan sebagai kebutuhan air
non domestik.
Standar kebutuhan air non domestik adalah kebutuhan air bersih diluar
keperluan rumah tangga. Jumlah kebutuhan air sanitasi disesuaikan dengan jumlah
pegawai yang mengacu pada Peraturan Ditjen Cipta Karya PU. Kebutuhan pokok
minimal setiap orang akan air bersih per hari adalah 60 liter atau 0,06 m3 (Permen
PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang). Pabrik dioperasikan selama 24 jam sehingga dan memiliki mess yang haru
terpenuhi juga kebutuhan airnya sehingga kebutuhan air setiap orang meningkat
menjadi 120 liter/hari atau 0,12 m3/hari. Dengan asumsi jumlah karyawan 250
orang, maka air untuk kebutuhan sanitasi adalah 30 m3/hari setara dengan 1,25
m3/jam.
Dari standar diatas dapat diketahui bahwa total kebutuhan air untuk fire hydrant
sebesar 120.000 liter atau sekitar 120 m3. Air fire hydrant diperiksa secara berkala
setiap 4 bulan sekali.
9
Unit pengadaan steam berfungsi untuk menyediakan steam yang dihasilkan dari
steam generator atau disebut boiler. Bahan bakar yang digunakan pada boiler yaitu
gas alam. Bahan bakar ini dipilih karena pipa gas alam milik P.T. PGN telah
tersedia di kawasan industri, sehingga tidak diperlukan biaya transportasi bahan
bakar. Jenis boiler yang digunakan untuk menghasilkan steam tersebut adalah fire
tube boiler dengan tekanan design 15 bar dan steam yang dihasilkan mencapai suhu
170,4⁰C dengan tekanan 10 bar.
Air kondensat yang terjadi akibat perubahan fasa steam menjadi cair dalam sistem
dimanfaatkan kembali sebagai boiler feed water yang berguna untuk mengurangi
kebutuhan air baku. Namun, jika kondensat telah berada di ambang batas atau sudah
sedikit melampaui parameter air umpan boiler maka kondensat harus di-blowdown.
Kondensat biasanya menimbulkan potensi korosi di perpipaan. Oleh karena itu
perlu dilakukan pencegahan yaitu dengan proses netralisasi dan proses filming
(Soeswanto, 2010). Jumlah kondensat return yaitu antara 70-80% dari kondensat
yang terbentuk (migas-indonesia.com, 2011). Distribusi steam ditunjukkan pada
Gambar 5.3.
10
tetap ada. Meskipun terjadi pemadaman listrik, kebutuhan ini harus tetap dipasok
melalui genset agar proses produksi tetap dapat berjalan. Kebutuhan listrik untuk
proses ditunjukkan pada Tabel 5.9.
Tabel 5.8 Kebutuhan Listrik untuk Proses
No. Alat Kebutuhan (kW)
1. J-101 2,349
2. J-102 1,118
3. J-103 0,373
4. J-104 0,746
5. J-105 0,373
6. JC-101 11,185
7. Control room 20
8. Penerangan daerah proses 40
Total 76,144
Total kebutuhan listrik untuk proses adalah sebesar 76,144 kW. Kebutuhan listrik
untuk alat yang tidak terdeskripsikan diperkirakan sebesar 50% dari kebutuhan
listrik total, maka kebutuhan listrik total untuk proses adalah sebesar 114,216 kW.
Diagram alir kebutuhan listrik di pabrik anilin ini ditunjukkan pada Gambar 5.4.
Total kebutuhan listrik untuk non proses adalah sebesar 560 kW. Diperkirakan
kebutuhan listrik untuk alat maupun fasilitas yang tersedia di pabrik yaitu sebesar
20% dari kebutuhan listrik total tersebut sehingga kebutuhannya menjadi 672 kW.
Kebutuhan listrik total baik untuk keperluan proses dan non proses yaitu sebesar
786,216 kW. Jika terjadi gangguan, genset digunakan dengan spesifikasi sebagai
berikut:
13
Tipe : AC Generator
Model : C625D5S (Cummins QSK19 Series)
Kapasitas : 625 kVA (500 kW)
Tegangan : 415 Volts
Jumlah : 1 buah
Konsumsi Bahan Bakar : 128,2 L/jam
Bahan Bakar : Diesel