Anda di halaman 1dari 4

PENGOLAHAN LIMBAH PADAT DAN GAS

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2017/2018

TUGAS : Skema Alat Pengendali Gas Pencemar


DOSEN : Ir. Mukhtar G, M.T

Oleh :

Aprillia Nurul’Aina (151424005)

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH


JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI
BANDUNG 2018
Alat untuk Mengurangi Kandungan Gas SO2
Alternatif lain yang saat ini banyak dikembangkan adalah pengolahan secara biologis
dengan metode biofilter. Menurut Chou dan Cheng (1997), biofilter adalah reaktor dengan material
padat sebagai bahan pengisi dimana mikroba terjerat secara alami di dalam-nya dengan
membentuk biolayer (lapisan tipis). Metode ini memanfaatkan mikroorganisme untuk mereduksi
gas SO2. Metode biofilter baik untuk dikem-bangkan karena biaya investasi dan operasional
rendah, stabil dalam waktu yang relatif lama dan memiliki daya penguraian/pengolahan yang
tinggi jika dibandingkan dengan metode pengolahan yang dipakai saat ini (Adrew dan Noah,
1995).

Gambar 1. Skema kolom biofilter.

A : Gas SO2 F : Outlet


B : Flowmeter/Speedcontrol G : Campuran SO2 dan Udara
C : Kolom biofilter kompos H : Pompa Udara
D : Kolom bioilter serbuk gergaji
E : Kolom biofilter pengisi tanah
Bahan pengisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kompos, tanah dan serbuk
gergaji sedangkan mikroorganisme yang digunakan untuk mereduksi gas pencemar adalah bakteri
Thiobacillus sp.
Kolom biofilter terbuat dari pipa PVC dengan diameter 15,14 cm dan panjang 60 cm. Jarak
antara lubang inlet dan outlet gas SO2 adalah 50 cm. Kolom biofilter dilengkapi dengan dua buah
lubang pada bagian tengah untuk pengambilan sampel. Laju alir gas SO2 yang masuk ke dalam
biofilter adalah 1,102 l/menit. Kinerja biofilter ditentukan oleh waktu jenuh. Waktu jenuh adalah
waktu dimana konsentrasi inlet sama dengan outlet.
Hasil pengukuran pH serbuk gergaji adalah 5, tanah 7 dan kompos 6. Menurut Holt et al.
(1994) Thiobacillus sp. dapat tumbuh pada pH beragam mulai 1,0 – 10,5. Oleh karena itu
Thiobacillus sp. dapat tumbuh pada bahan pengisi yang akan digunakan.

Alat untuk Mengurangi Kandungan Benzene


Selain itu dapat menggunakan Aspergillus sp. untuk biodegradasi penghilangan Benzene

Gambar 2. Skema Biofilter untuk penghilangan benzene


Hasil menunjukkan bahwa nilai parameter optimum adalah suhu 40 ° C, pH 6, dan 500 mg/L dari
konsentrasi awal benzena. Dalam kondisi ini, biofilter ini dapat memperoleh efisiensi penyisihan
maksimum lebih dari 90%, kapasitas penghilangan bisa hingga 151.67 g/m3 h.
Dalam penelitian ini strain mikroba diterapkan untuk degradasi benzena, yaitu HD-5, diidentifikasi
dengan identifikasi mor-phological dan molecular. Biofilter semacam itu menghasilkan kondisi
yang cukup vakum melalui tutup angin dan pelat pengumpulan panas energi matahari di atas
biofilter sehingga kebocoran gas akan dihindari ketika beberapa retakan muncul di badan menara
karena aliran udara ke dalam. Kemampuan untuk menahan beban dampak dan lingkungan yang
berat, dan kondisi proses yang optimal dari biofilter yang dimodifikasi (Gbr. 1) diterapkan dengan
strain HD-5 dan pengisi yang diselidiki secara sistematik.

DAFTAR PUSTAKA

Adrew, G. F. dan Noah K. S. 1995. Design of Gas-Treatment Bioreactor. Journal of

Biotechnology Program; 11: 498-509.

Indrasti, Nastiti Siswi, dkk. 2005. PENGHILANGAN GAS SO2 (SULFUR DIOKSIDA)
DENGAN TEKNIK BIOFILTER MENGGUNAKAN Thiobacillus sp. PADA
MEDIA SERBUK GERGAJI, KOMPOS DAN TANAH . Departemen Teknologi
Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
Sun, D. et al. Potential application of an Aspergillus strain in a pilot biofilter for benzene
biodegradation. Sci. Rep.7, 46059; doi: 10.1038/srep46059 (2017)

Anda mungkin juga menyukai