Anda di halaman 1dari 4

Dermaga adalah tempat kapal ditambatkan di pelabuhan.

Konstruksi dermaga sendiri terbagi


menjadi beberapa bagian, baik itu struktur atas maupun struktur bawah. Salah satu penyebab
kerusakan pada struktur bawah di dermaga adalah korosi pada beton dan tulangan.

Korosi baja tulangan

Korosi Pada Tulangan

Jika baja tulangan yang akan digunakan untuk struktur bangunan tidak diproteksi, akan
menimbulkan resiko korosi pada baja tulangan. Korosi baja tulangan adalah reaksi kimia atau
elektro kimia antara baja tulangan dengan lingkungannya.

Secara umum reaksi tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :

Reaksi Anodik :

Fe Fe2+ + 2e-

H2O H+ + OH-

Fe2+ + OH- Fe(OH)2

4Fe(OH)2 + O2 + H2O 4 Fe(OH)3

Karat
Reaksi Katodik :

2H+ + 2e- 2H H2 (asam)

2H + O2 H2O (Oksigen)

O2 + H2 + 2e- 2(OH)- (netral)

Proses korosi pada baja tulangan

Baja tulangan yang terkorosi, volume karatnya lebih besar 3 kali dari volume bahan asalnya
sehingga mengakibatkan keretakan pada beton. Hal ini merupakan awal dari kerusakan beton
yang akhirnya menuju ke kerusakan yang lebih parah sehingga secara keseluruhan
memperpendek usia pakai konstruksi yang bersangkutan.

Baja tulangan di dalam beton terkorosi apabila keadaan pasif hilang yaitu pH lingkungan
pada bidang kontak baja-beton turun sampai < 9,5.

Kondisi dimana proses korosi baja tulangan di dalam beton dapat berlangsung sebagai
berikut:

Karbonasi (carbonation)

Proses karbonasi terjadi karena adanya interaksi dari karbon dioksida (CO2) di udara bebas /
atmosfer dengan ion hidroksida didalam beton. Hasil dari interaksi tersebut menyebabkan PH
beton turun (< 9) dan ini mengakibatkan penurunan ketahanan dari lapisan pasif di
permukaan baja tulangan.

Klorida (Chlorides)

Ion klorida mempunyai kemampuan untuk penetrasi kedalam beton dan merusak lapisan
pasif dipermukaan baja dan logam.
Diagram alir
Korosi Pada Beton

Korosi pada beton

Foto di atas adalah contoh korosi pada beton yang terjadi di permukaan bagian bawah lantai
dermaga. Korosi pada beton terjadi akibat terbentuknya ettringite akibat reaksi kimia antara
unsur kalsium di dalam beton dengan garam sulfat dari luar. Sama seperti karat pada besi,
ettringite yang terjadi menyebabkan pengembangan volume beton sehingga menyebabkan
massa beton terdesak dan pecah.

Secara lengkapnya, proses terjadinya ettringite ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

Proses hidrasi antara semen (C3S dan C2S) dengan air menjadi pasta semen
(3CaO.2SiO2.3H2O disingkat CSH).

C3S + H2O CSH + Ca(OH)2


C2S + H2O CSH + Ca(OH)2

Ca(OH)2 yang terjadi kemudian bereaksi dengan garam sulfat dari tanah atau laut

Ca(OH)2 + MgSO4 Mg(OH)2 + CaSO4

CaSO4 yang terjadi bereaksi kembali dengan C3A dari semen dan air menjadi ettringite

C3A + CaSO4 + H2O ettringite

Anda mungkin juga menyukai