Anda di halaman 1dari 4

BAB 5

UTILITAS
Sarana penunjang pada unit proses di industri salah satunya adalah unit utilitas
yang diperlukan agar kegiatan operasional di industri dapat berjalan dengan baik.
Utilitas yang digunakan PT ANTAM Tbk UBPE Pongkor meliputi air, udara tekan,
listrik dan bahan bakar. Data utilitas PT Antam Tbk UBPE Pongkor dapat dilihat pada
tabel 5.1.
Tabel 5.1 Data Utilitas untuk Kebutuhan Proses
NO. PARAMETER SATUAN NILAI
1. Konsumsi listrik untuk kebutuhan proses MW 8,5
2. Konsumsi air untuk kebutuhan proses m3/bulan 2.733.083
3. Solar liter/bulan 31.739
4. Kompressor m3/jam 274
Sumber : PT ANTAM Tbk UBPE Pongkor

5.1 Unit Penyedia Air (Water Supply)


Unit ini merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk kebutuhan proses maupun
kebutuhan domestik. PT. Aneka Tambang Tbk. UBPE Pongkor memiliki beberapa
instalasi pengolahan air dikarenakan kebutuhan akan air dan sumber dari air tanah yang
sudah semakin berkurang dan air yang cenderung tidak mudah didapatkan karena letak
pabrik yang cukup jauh dari laut. PT. Aneka Tambang Tbk. UBPE Pongkor
membutuhkan air sebesar 2.733.083 m3/bulan yang berasal dari Sungai Cikaniki dan
wastewater treatment. Air olahan pabrik yang akan digunakan terlebih dahulu harus
diolah serta dikelompokkan berdasarkan tujuan penggunaan dan sumber air sebagai
fresh water, process water, dan raw water.
Tabel 5.2 Volume dan Penggunaan Air Yang Didaur Ulang Tahun 2016
Tujuan Resirkulasi Volume (m3)
Instalasi Pengolahan Air Air bahan baku pabrik 1.441,62
Air backfilling 161,18
Limbah (IPAL) Tambang
Air pemboran tambang 430,52
Air Limbang Tailing Pabrik Ke pabrik sebagai air proses 726,3

Sumber : PT ANTAM Tbk UBPE Pongkor

5.1.1 Air Bersih (Fresh Water)


Air bersih merupakan air yang berasal dari rembesan tanah dan kegiatan
penambangan yang dialirkan menuju IPAL tambang yang akan digunakan sebagai air
bersih karena air IPAL Tambang tidak mengandung sianida. Air dan lumpur dari hasil
penambangan akan ditampung terlebih dahulu di kolom sedimentasi (decant pond).
Decant pond akan mengendapkan padatan dalam lumpur secara gravitasi. Air dari
decant pond kemudian akan dipompakan ke dalam effluent tank IPAL Tambang. Air
dalam effluent tank akan diolah dengan pemberian reagen berupa koagulan dan flokulan
untuk mengendapkan padatan yang tidak terendapkan. Overflow dari decant pond yang
telah memenuhi standar internal PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. UBPE Pongkor
akan dialirkan ke Sungai Cikaniki, Water Treatment Plant, dan dipompakan menuju

1
dua Fresh Water Tank berkapasitas 750 m3 sebagai air bersih yang digunakan untuk
proses pencucian, spray, pengencer, shower, dan memenuhi kebutuhan air di
Laboratorium Metalurgi. Apabila air pada Fresh Water Tank penuh, maka air akan
diluapkan ke Sungai Cikaniki (Survey Lapangan, Oktober 2017).
Fresh Water akan digunakan untuk beberapa keperluan di industri, antara lain:
a. Pencucian pada proses crushing,
b. Kebutuhan spray dan pengencer pada proses milling,
c. Kebutuhan shower dan pengencer pada proses Leaching & CIL Adsorption,
d. Kebutuhan shower dan pengencer pada tangki NaCN di Goldroom,
e. Pengencer flokulan, tailing sump,thickener dan backfill silo pada proses
tailing treatment dan backfilling,
f. kebutuhan air di laboratorium metalurgi, dan
g. kebutuhan air di gudang dan mine office yang sebelumnya di olah kembali
dalam WTP (sebagai air tambahan disamping penggunaan raw water).

5.1.2 Air Proses (Process Water)


Air proses merupakan air yang digunakan untuk proses pengolahan ore dan
disirkulasikan secara terus menerus setelah melewati proses penjernihan. Air proses
berasal dari overflow thickener plant 1 dan plant 2 yang masih mengandung sianida
dengan kadar yang relatif cukup tinggi, yaitu sekitar 200-300 ppm sehingga masih dapat
digunakan untuk keperluan proses produksi yang kemudian ditampung pada dua
process water tank berkapasitas 600 m3. Di sekeliling tangki terdapat selokan yang
dalapat menampung luapan dari process water tank. Air proses ini masih mengandung
sianida dengan konsentrasi yang rendah dan masih dapat digunakan untuk keperluan
proses produksi. Air dari tailing dam dipompakan oleh return water pump dengan debit
125 m3/jam menuju dua process water tank. Air ini kemudian didistribusikan ke:
1. Tailing Sump
2. Thickener Feed Distributor
3. Thickener Underflow Sump
4. Secondary Cyclone Feed Sump
5. Backfill Silo & Backfill Sump
Air yang bersumber dari overflow thickenerplant 1 dan plant 2 masih mengandung
sianida yang cukup tinggi yaitu sekitar 200-300 ppm sehingga digunakan untuk
pengenceran di discharge sump dan digunakan juga untuk:
1. Trash Screen
2. Distributor Thickener Feed
3. Inlet/Outlet Mill
4. Cyanide Mixing Tank

2
5.1.3 Raw Water
Raw Water merupakan air bersih yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air di
kantor, laboratorium, gudang dan goldroom. Raw water ini berasal dari PT. Pasir Jawa yang
merupakan penyedia sebagian air konsumsi ataupun air penunjang kegiatan proses. Raw
water juga berasal dari Water Treatment Plant (WTP) yang kemudian ditampung di Raw
Water Tank. Raw Water Tank ini memiliki kapasitas 60 m3 (Survey Lapangan, Oktober
2018).
5.2 Unit Penyedia Udara Tekan (Air Supply)
Kebutuhan udara tekan dari proses pengolahan bijih emas diperoleh melalui kompresor.
Terdapat tiga jenis kompresor yang digunakan, yaitu plant air compressor, process air
compressor dan instrument air compressor. Plant air compressor memiliki beberapa
kapasitas, yaitu kompresor dengan kapasitas 170 m3/jam dengan daya sebesar 18,5 kW,
kompresor dengan kapasitas 220 m3/jam dengan daya sebesar 22 kW dan kompresor dengan
kapasitas 84 m3/jam dengan daya 12,1 kW yang dilengkapi receiver, air after cooler, air
filter, dan air dryer. (Survey Lapangan, Oktober 2017).
Udara tekan yang dihasilkan akan didistribusikan ke beberapa tempat, antara lain:
1. Milling untuk menggerakan ball mill,
2. Leaching dan CIL untuk menggerakan agitator dan distribusi karbon aktif,
3. Goldroom untuk pengoperasian furnace,
4. Tailing treatment untuk control valve.
5. Tambang, untuk pengoperasian alat dan hydraulic bucket.
Terdapat 13 buah kompresor yang digunakan dengan klasifikasi 7 kompresor
“Ingersollrand”, 2 kompresor “Atlas Copco”, dan 4 kompresor “Broom Wade Air Comp”.
Setiap jenis kompresor memiliki daya, kapasitas, dan tekanan operasi yang berbeda-beda.
Tidak terdapat unit udara tekan terpusat pada process plant PT. Aneka Tambang (Persero)
Tbk. UBPE Pongkor. Spesifikasi dari kompresor yang digunakan ditunjukkan pada Tabel
5.2.
Tabel 5.3 Kompresor di Process Plant PT. Antam (Persero) Tbk. UBPE Pongkor

Merek Broom Wade Comp Ingersollrand Atlas Copco


Air
Tipe Rotary Cyclone 218 Rotary Screw Ga 132
Kapasitas 170 M3/H FAD at 700 83 M3/H FAD at 860 kPa
kPa (M-11)
172 M3/H FAD at 700 kPa
(M-18,5)
258 M3/H FAD at 450 kPa
(M-30)
1380 m3/h (SSR ML AC)
Tekanan 6,7 - 7 Bar 7,5 Bar
Operasi

3
Cooling System Air Cooling Air Cooling
Drive System Electric Motor Direct Couple
Daya 22,1 Kw; 380 V; Phase 18,5 - 152 Kw 132 Kw
: 50 Hz
Putaran Motor 2960 rpm 1450 - 1540 rpm 1500 rpm

5.3 Unit Penyedia Listrik (Electrical Supply)


Kebutuhan listrik yang dipakai process plant PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. UBPE
Pongkor diperoleh langsung dari PLN dengan kapasitas distribusi sebesar 8,6 kVA (kilo volt
ampere) dan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang disediakan oleh PT ANTAM
Tbk UBPE Pongkor untuk mengantisipasi apabila distribusi listrik dari PLN mengalami
gangguan. PLTD ini memiliki lima buah generator atau mesin diesel pembangkit listrik.
Terdapat dua macam generator sesuai dengan tekanannya, yaitu generator bertekanan 1500
kPa dengan kebutuhan solar 200 L/jam dan generator bertekanan 1850 kPa dengan
kebutuhan solar 250 L/jam.
Penggunaan listrik yang berasal dari PLN pada proses pengolahan emas sebesar 8,5
MW setiap jamnya. Namun, jika aktivitas pabrik tinggi, maka listrik yang dikonsumsi dapat
mencapai 9 MW setiap jamnya. Pemakaian listrik terbesar terdapat pada motor listrik tiga
fasa yang digunakan sebagai penggerak utama dalam proses pengolahan bijih emas. Motor
listrik tiga fasa terdapat di beberapa alat utama proses produksi, seperti penggerak ball mill,
agitator tangki leaching dan CIL, pompa, kompresor, heater, rectifier, regenerasi kiln dan
lain sebagainya. Listrik digunakan juga untuk penerangan dan listrik kantor. (Survey
Lapangan, Oktober 2017). Gambar dari travo ditunjukkan oleh Gambar 5.1

Gambar 5.1 Travo (Survey Lapangan, Oktober 2018)

5.4 Unit Penyedia Solar (Solar Supply)


Pada proses elution, digunakan glycol sebagai fluida pemanas. Glycol dipanaskan hingga
suhu 120℃ menggunakan heater dengan bahan bakar solar. Selain pada proses elution,
proses smelting membutuhkan solar untuk peleburan cake elektowinning di Morgan dan
Monarch furnace. Penggunaan solar di process plant PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk.
UBPE Pongkor sebesar 33.000 L/bulan.

Anda mungkin juga menyukai