PERANCANGAN ALAT
B-1
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-2
LAMPIRAN B
PERANCANGAN ALAT
=
= 439,81 m3
Volume Tanki, (VS) = (100% + 10%) x V1
= 1,1 x 439,81 m3
= 483,8 m3
H= D
8
= 8,78 m
d. Tebal Tanki dan tutup Tanki
Untuk bahan konstruksi Carbon Steel, SA-135, Grade B (Brownell, 1959)
Diketahui :
f = 12.750 psia
E = 0,85
C = 0,125 in
Dimana,
S = Maximum allowable working stress = 21250 psia
E = Join efficiency = 0,85
Cc = Allowance for corrosion = 0,125 in
Untuk tebal Tanki silinder :
ts = P.d + C (persamaan 3.16, Brownell 1959)
2f.E
Dengan :
P : Internal pressure (lb/in2)
d : Diameter Tanki (in)
ts = 144
+C (persamaan 3.18, Brownell 1959)
2f.E
= 3 in
Ts = 76.18 mm
Maka tebal Tanki standar yang digunakan adalah 3 in
Karena tutup atas Tanki dibuat dari bahan yang sama, sehingga tebal tutup Tanki
sama dengan tebal Tanki.
b. Volume Tanki
jumlah produk
Volume larutan, (V1 ) =
ρ campuran
85.508,11 kg
= kg
783,5089
m3
= 109,1348 m3
Volume Tanki, (VS) = (100% + 10%) x V1
= 1,1 x 109,1348 m3
= 120,048 m3
c. Diameter dan Tinggi Tanki
Dari persamaan 3.12 Brownell untuk closed tank :
D = 8/3 H H = 3/8 D
Vs = ¼ 𝛑 D2H
Vs = ¼ 𝛑 D2 x 3/8 D
Vs = 3/32 𝛑 D3Vs = 3/32 𝛑 D3 (Brownell and Young, 1959)
H= D
8
3
= (11,66m)
8
= 4, 37 m
d. Tebal Tanki dan tutup Tanki
Untuk bahan konstruksi Carbon Steel, SA-135, Grade B (Brownell, 1959)
Diketahui :
f = 12.750 psia
E = 0,85
C = 0,125 in
Dimana,
S = Maximum allowable working stress = 21250 psia
E = Join efficiency = 0,85
Cc = Allowance for corrosion = 0,125 in
Untuk tebal Tanki silinder :
ts = P.d + C (persamaan 3.16, Brownell 1959)
2f.E
Dengan :
P : Internal pressure (lb/in2)
d : Diameter Tanki (in)
f : Maximum allowable working stress (psia)
E : Efisiensi sambungan
C : Faktor korosi (in)
H−1
P=ρ (persamaan 3.17, Brownell 1959)
144
ts = 144
+C (persamaan 3.18, Brownell 1959)
2f.E
= 2 in
Ts = 40 mm
Maka tebal Tanki standar yang digunakan adalah 2 in
Karena tutup atas Tanki dibuat dari bahan yang sama, sehingga tebal tutup Tanki
sama dengan tebal Tanki.
Tekanan : 1 atm
Kebutuhan Perancangan : 1 hari
Faktor keamanan (fk) : 10% (Perry and Green, 1999)
=
= 159,65 m3
Volume Tanki, (VS) = (100% + 10%) x V1
= 1,1 x 159,65 m3
= 175,62 m3
c. Diameter dan Tinggi Tanki
Dari persamaan 3.12 Brownell untuk closed tank :
D = 8/3 H H = 3/8 D
Vs = ¼ 𝛑 D2H
Vs = ¼ 𝛑 D2 x 3/8 D
Vs = 3/32 𝛑 D3Vs = 3/32 𝛑 D3 (Brownell and Young, 1959)
3
Tinggi tangka, H= D=
8
= 5, 3 m
d. Tebal Tanki dan Tutup Tanki
Untuk bahan konstruksi Carbon Steel, SA-135, Grade B (Brownell, 1959)
Diketahui :
f = 12.750 psia
E = 0,85
C = 0,125 in
Dimana,
S = Maximum allowable working stress = 21250 psia
E = Join efficiency = 0,85
Cc = Allowance for corrosion = 0,125 in
Untuk tebal Tanki silinder :
ts = P.d + C (persamaan 3.16, Brownell 1959)
2f.E
Dengan :
P : Internal pressure (lb/in2)
d : Diameter Tanki (in)
f : Maximum allowable working stress (psia)
E : Efisiensi sambungan
C : Faktor korosi (in)
H−1
P=ρ (persamaan 3.17, Brownell 1959)
144
ts = 144
+C (persamaan 3.18, Brownell 1959)
2f.E
= 2 in
Ts = 50 mm
Maka tebal Tanki standar yang digunakan adalah 2 in
Karena tutup atas Tanki dibuat dari bahan yang sama, sehingga tebal tutup Tanki
sama dengan tebal Tanki.
Aliran 2
Komponen
fraksi
kgmol/jam kg/jam % berat
mol
H2 0 0 0 0
C3H6 0 0 0 0
C3H6O 0.498422533 28.908507 0.006896 0.00655971
C6H14O 2.971178978 303.06026 0.041108 0.06876822
C3H8O 67.53483285 4052.09 0.934377 0.91947067
H2O 1.273470517 22.922469 0.017619 0.0052014
Total 72.27790488 4406.9812 1 1
isopropanol acetone
Kinetika dari reaksi di atas adalah
mol IPA
rIPA k1CIPA
m3 s
dengan
5 60,000 m3
Dari persamaan di atas didapatkan nilai konstanta laju reaksi (k), laju reaksi (r), dan
waktu tinggal (τ).
R = 8,314 kPa.m3/kmol. K
T = 350oC
Maka, k = 173.973,49 /detik
-r = 14,73 mol/m3.detik
τ = 12.1 detik = 0,0034 jam
Menentukan Volume Reaktor
Fao = 72,27 kgmol/jam
P = 2.2 bar = 220 kPa
T = 235oC = 508.15 K
R = 8,314 kPa.m3/kmol. K
V τ
= (Levenspiel, 2002)
Fao Cao
P
Cao =
RT
= 0,05207 kmol/m3
τ x Fao
V =
Cao
= 4,66 m3
Faktor kelonggaran (fk) = 20% (Perry and Green, 1999)
Vr = (1 + fk) x V
= 5,6 m3
Jumlah Katalis yang Digunakan
Katalisator : ZnO
Dp = 5 mm
ρB = 1,25 g/ml = 1250 kg/m3
ε = 0,23
5.6 m3
=
(1−0,23)
= 7,2657 m3
Densitas Bulk Katalis (ρB) = MassaKatalis
Volume Reaktor
Massa Katalis = ρB x Vr
= 1.250 kg/m3 x 5,6 m3
= 6.993,3 kg
Menentukan ∆TM
Profil Temperatur
T1 = 683.15
633.15 = T2
t2 = 623,15
508,15 = t1
(683,15−623,15) −(633,15−508,15)
= (683,15−𝛑𝛑𝛑,𝛑𝛑)
Ln
(633,15−508,15)
= 88,56oC
Faktor rasio (Coulson, 2005)
(T1− T2) (683,15 − 683,15)
R = = = 0,43478 (Coulson, 2005 Eq.12.6)
(t2−t1) (623,15 − 508,15)
(t2− t1) (623,15 − 508,15)
S = = = 0,65714
(T1− t1) (683,15 − 508,15)
1−𝛑
√𝛑2 + 1 𝛑𝛑( )
1−𝛑𝛑
Ft = 2−𝛑(𝛑+1−√𝛑 2 +1 )
(𝛑−1)𝛑𝛑
2−𝛑(𝛑+1+√𝛑 2 +1 )
Ft = 1,04
∆TM = Ft x ∆TLMTD (Coulson, 2005 Eq.12.5)
= 92,102 °C
Dimensi Reaktor
Tube
Menentukan panjang, diameter, dan tebal tube
1 tube : L = 197 in = 5,0038 m = 18,74 ft
DO = 3,5 in = 0.0889 m = 88,9 mm
Di = 2,7036 in = 0,06867 m = 68,67 mm
Menentukan Jumlah Tube (Nt)
Vr
Nt = Vr = пx Di2 x L
Vt
4
5,6 m3
= пx (0,06867 m)2 x 5,0038 m
4
= 302,03 ≈302
Menghitung Area Perpindahan Panas
o Luas area perpindahan panas untuk 1 tube (An)
= п x Do x L (Coulson, 2005)
A = 421,9 m2
= 2,1828 m
Dbo diperoleh menggunakan Fixed and U-tube I (Coulson, 2005, Fig.12.10)
Dbo = (10 x Do)+8
= 29,8280 mm = 0,0298 m
Diameter Shell = Db + Dbo
= 2,2126 m
Shell
Bahan : Stainless Steel SA-167 Grade 3 Type 304, karena mampu bekerja pada
kisaran temperatur tinggi. Jenis sambungan dipilih Double Whelded Butt Join,
dengan efisiensi sambungan sebesar 0,85. (Towler, 2008)
Diketahui : Diameter dalam shell (IDs) = 2,213 m = 87,126 in
Tekanan operasi = 2 atm = 294 psi
Faktor working pressure = 10% (Towler, 2008)
Tebal plate minimum untuk membuat dinding (shell) reaktor, dihitung dengan
persamaan (Brownell, 1959):
𝛑𝛑𝛑
ts = +c (persamaan 3.16, Brownell 1959)
𝛑Ɛ−0.6𝛑
(84,34 x 43,563)
ts = + 0,125
[(14.800x0,23)−(0,6x84,34)]
= 0,418 in
Diambil ts = 0,42 in
Diameter luar shell = IDs + 2 ts
= 87,966 in
Head
Tebal plate minimum untuk head jenis hemispherical dished dihitung dengan
persamaan (Brownell, 1959) :
𝛑𝛑𝛑
th = +c (persamaan 3.16, Brownell 1959)
4𝛑Ɛ−0.4𝛑
(84,34 x 87,126)
th = + 0,125
[(4x14800x0,23)–(0,4x84,34)]
= 0,271127 in
Diambil th = 0,28 in
ODs = IDs + 2(th)
= 87,686 in
Tinggi Head = ½ x ODs
= ½ x 87,686 in = 43,843 in
= 1,11361 m
Tinggi Reaktor
Tinggi reaktor = L + (2 x Tinggi Head)
= 5,0038 m + (2 x 1,11361 m)
= 7,231 m
Pra-Rancangan Pabrik Anilin dari Hidrogenasi Nitrobenzen dengan Kapasitas 20.000
Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-16
Menentukan Diameter Pipa Masuk dan Keluar
Laju alir umpan masuk dan keluar (G) sama yaitu sebesar 4.406,98 kg/jam =
2,69879 lb/s
Densitas (ρ) = 3,26278 kg/m3 = 0,20369 lb/cuft
Q = G = 2,69879 lb/detik
ρ 0,20369 lb/cuft
= 13,25 cuft/s
Do = 3,9 (Q)0,45 (ρ)0,13 (Walas, 2008)
Faktor Pemisahan
3,55309 𝛑𝛑/𝛑3
√
790 𝛑𝛑/𝛑3
608,1036 𝛑𝛑/𝛑𝛑𝛑
𝛑=
3.798,878 𝛑𝛑/𝛑𝛑𝛑
= 0,0107352
X = ln s
= ln (0,0107352) = -4,534
𝛑𝛑−𝛑𝛑
𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑 = 0.3048 𝛑𝛑√
𝛑𝛑
𝛑𝛑
790 − 3,55309𝛑𝛑/𝛑3
𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑 = 0.3048 (0,32747)√ 𝛑3
3,55309𝛑𝛑/𝛑3
Vmaks = 0,78781 m/s
Laju Alir Volumetrik
𝛑
𝛑𝛑 =
𝛑𝛑
3.798,878𝛑𝛑/𝛑𝛑𝛑
𝛑𝛑 = 3,55309 𝛑𝛑/𝛑3
= 0,29699 m3/s
Luas Penampang Ruang Uap
𝛑𝛑
𝛑𝛑 =
𝛑𝛑𝛑𝛑
𝛑
𝛑𝛑 =
Av = 0,37699 m2
Diameter Ruang Uap
4𝛑𝛑
𝛑𝛑 = √
𝛑
= 0.6929 m
Tinggi Ruang Uap
ℎ𝛑 = 0.6929 m
𝛑𝛑 = 0,17015 m
ℎ𝛑 𝛑
𝛑𝛑
𝛑𝛑 =
𝛑𝛑𝛑
= 1,885 m2
Luas Penampang Cairan
𝛑𝛑
= 1,508 m2
Pra-Rancangan Pabrik Anilin dari Hidrogenasi Nitrobenzen dengan Kapasitas 20.000
Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-18
Diameter Bejana
4𝛑𝛑
𝛑 =√ = 1.55 m
𝛑
𝛑 = 𝛑𝛑𝛑𝛑 = 4,648 m
Tebal plate minimum untuk membuat dinding (shell) separator, dihitung dengan
persamaan (Brownell, 1959) :
𝛑𝛑𝛑
ts = +c
𝛑Ɛ−0.6𝛑
ts = 0,84237 in
th = 0,47987
Diambil th = 0,50 in
Tinggi Head =0,5 x IDs
= 0,5 x 60 in = 30 in
= 762 mm
B.6 Absorber (T-402)
Menentukan Jumlah Tahap Absorber
Jumlah tahap (N) = 6 tahap
Kecepatan Banjir (Flooding Velocity)
Kecepatan banjir (uf) ditentukan melalui persamaan berikut
0,5
u f C L v
v
dengan C = Fst .Ff. FHA.CF
Faktor Tegangan Permukaan (Fst)
Faktor tegangan permukaan dihitung dengan persamaan,
0,2
Fst = 1,1586
20
dengan σ adalah tegangan permukaan cairan campuran (dyne cm-1)
Faktor Busa (Ff)
Sebagai acuan, faktor busa dapat memakai data pada tabel berikut.
Tabel B. 3Faktor Busa
Sistem Ff
Tak berbusa 1
Agak berbusa (contoh, minyak penyerap) 0,9
Cukup berbusa (contoh, meteil-etil-keton) 0,85
Sangat berbusa (contoh, amina) 0,75
Busa stabil (contoh, NaOH) 0,3 – 0,6
Sumber: Lyderson (1983).
Berdasarkan tabel, maka Ff adalah 0,85.
Faktor Luas Lubang Pelat (FHA)
Faktor luas lubang pelat dihitung dengan persamaan berikut (biasanya bernilai satu).
A Ah Ah
FHA untuk h
0,1 FHA 5 0,5 untuk 0,06 0,1
A a Aa A
1 a
FLV L v = 0.1726
VMv L
𝛑 = 0.85𝛑𝛑
u = 1,2217 m/s
Diameter Kolom
0,5
D VMv = 0,2844 m
u 1 Ad
v
A
Tinggi Kolom
Pra-Rancangan Pabrik Anilin dari Hidrogenasi Nitrobenzen dengan Kapasitas 20.000
Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-21
Tinggi kolom pelat tergantung pada jumlah pelat dan jarak antar pelat. Sebagai acuan
dapat dilihat Gambar B.1. Sedangkan tinggi dudukan kolom (skirt) tergantung pada
kebutuhan untuk instalasi dan perawatan, misalnya 2 meter atau 5 sampai 8 kali jarak
antar pelat.
ts = 0,26 in
th = 0,3610 in
= 0,00917 m = 9,17 mm
1 S S
xHK D xLK B Nm 1
LK HK
Nm 1
ln LH ln LH
Dengan:
i i i i
Tabel perhitungan untuk menentukan harga secara iterasi dapat dilihat
pada tabel di bawah ini. Kondisi umpan adalah cair jenuh sehingga nilai q
adalah 1. Oleh karena itu, harga diiterasi pada saat jumlah αi.Xfi/ (αi-θ) = 0.
Tabel B. 6Perhitungan Nilaiθ
Komponen αi αi Xf,i αi Xd,i
No
rata2 (α i- θ) (αi - θ)
1 C3H6O (AC) 1,470 0,5549 2,0846
2 C6H14O (DE) 1 0,0758 0,0258
3 C3H6 (PY) 25,043 0,0000 0,0000
4 H20 0,312 -,.460 0,0000
5 H2 527,260 0,0000 0,0000
6 C3H8O (IPA) 0,609 -0,1685 -0,0002
Jumlah 0,000 2,1103
Dari hasil iterasi, diperoleh harga sebesar 0,7691. Dari harga yang diperoleh,
dihitung R minimum (Rm+1) sehingga diperoleh Rm+1= 2,110 dan Rm = 1,110.
X = (R – Rm)/(R+1)
= (1,332-1,110)/(1,331 + 1)
= 0,023
= 0,533
Maka jumlah tahap :
(𝛑𝛑+𝛑)
N =
(1−𝛑)
(10,67+0,679
=
(1−0,679)
= 15,87 ≈ 16
4) Menentukan Lokasi Pemasukan Umpan
Lokasi pemasukan umpan ditentukan dengan menggunakan pernsamaan
Kirkbride, yakni:
x 0,206
2
LK ,b B
Nr x
HK , f
x
N s xLK , f D
dengan HK ,d
Ns = N-Nr = 14.83 ≈ 15
Jadi umpan masuk kolom distilasi pada tahap ke-1 dihitung dari atas
menara distilasi dan tahap ke-15dihitung dari bawah menara distilasi.
Kecepatan Banjir (Flooding Velocity)
0,5
u f C L v
v
dengan C = Fst .Ff. FHA.CF
Faktor Tegangan Permukaan (Fst)
Faktor tegangan permukaan dihitung dengan persamaan,
0,2
Fst = 1,18313
20
dengan σ adalah tegangan permukaan cairan campuran (dyne cm-1)
Faktor Busa (Ff)
Sebagai acuan, faktor busa dapat memakai data pada tabel berikut :
Tabel B. 7Faktor Busa
Sistem Ff
Tak berbusa 1
Agak berbusa (contoh, minyak penyerap) 0,9
Cukup berbusa (contoh, meteil-etil-keton) 0,85
Sangat berbusa (contoh, amina) 0,75
Busa stabil (contoh, NaOH) 0,3 – 0,6
Sumber: Lyderson (1983).
Berdasarkan tabel, maka Ff adalah 0,85.
Faktor Luas Lubang Pelat (FHA)
Faktor luas lubang pelat dihitung dengan persamaan berikut (biasanya bernilai satu).
A Ah Ah
FHA untuk h
0,1 FHA 5 0,5 untuk 0,06 0,1
A a Aa A
1 a
Jarak antar pelat pada umumnya adalah 6" (0,150 m), 9" (0,225 m), 12" (0,300 m),
18" (0,450 m), 24" (0,600 m), dan 36" (1,200 m). Untuk skala pabrik biasanya
digunakan 24" (600 mm).
Jarak antar pelat yang diambil sebesar 24 in (0,6 m) dan hitung FLV dengan rumus
LM 0,5
FLV L v = 0.02967
VMv L
𝛑 = 0.85𝛑𝛑
u = 5,85729 m/s
Diameter Kolom
0,5
D VMv = 0,52041 m
u 1 Ad
v
A
Tinggi Kolom
Tinggi kolom pelat tergantung pada jumlah pelat dan jarak antar pelat. Sebagai acuan
dapat dilihat Gambar B.1. Sedangkan tinggi dudukan kolom (skirt) tergantung pada
kebutuhan untuk instalasi dan perawatan, misalnya 2 meter atau 5 sampai 8 kali jarak
antar pelat.
Tebal shell
𝛑𝛑𝛑
ts = +c
𝛑Ɛ−0.6𝛑
ts = 0,14041 in
th = 0,13864 in
= 0,00352 m = 3,52 mm
ln LH
ln LH
Dengan:
i i i i
Tabel perhitungan untuk menentukan harga secara iterasi dapat dilihat
pada tabel di bawah ini. Kondisi umpan adalah cair jenuh sehingga nilai q
adalah 1. Oleh karena itu, harga diiterasi pada saat jumlah αi.Xfi/ (αi-θ) = 0.
Dari hasil iterasi, diperoleh harga sebesar 1,839. Dari harga yang diperoleh,
dihitung R minimum (Rm+1) sehingga diperoleh Rm+1= 11,428 dan Rm = 10,428.
X = (R – Rm)/(R+1)
= (12,5139-10,428)/(11,5139 + 1)
= 0,1543
= 0,023
= 0,47123
Maka jumlah tahap :
(𝛑𝛑+𝛑)
N =
(1−𝛑)
(10,67+0,679
=
(1−0,679)
= 15,78 ≈ 16
Ns = N-Nr = 15,59 ≈ 15
Jadi umpan masuk kolom distilasi pada tahap ke-1 dihitung dari atas
menara distilasi dan tahap ke-15 dihitung dari bawah menara distilasi.
Diameter Kolom
0,5
D VMv = 0,3848 m
u 1 Ad
A v
Tinggi Kolom
Tinggi kolom pelat tergantung pada jumlah pelat dan jarak antar pelat. Sebagai acuan
dapat dilihat Gambar B.1. Sedangkan tinggi dudukan kolom (skirt) tergantung pada
kebutuhan untuk instalasi dan perawatan, misalnya 2 meter atau 5 sampai 8 kali jarak
antar pelat.
ts = 0,1364 in
th = 0,14517 in
= 0,00369 m = 3,69 mm
Tekanan : 1 atm
Shell : Isopropil alkohol
Tube : steam
Q yang dibutuhkan :1.959.253,6 kJ/jam
544,24 kJ/s = 544.237,12 W
Menentukan ∆TM
Profil Temperatur
T1 = 548,6 T2 = 548,6
Tube
t2 = 508,0 K
Shell t1 = 298,0 K
(548,6−508) − (548,6−298)
= ( 548,6−508) = 115,379 °C
Ln
(548,6−298)
Ft =1
Utrial
U pada heater untuk fluida panas steam dan fluida dingin gases adalah :
U = 30 – 300 W/m2.°C (Coulson, 2005, Table 12.1)
Utrial = 200 W/m2.°C
Menghitung Area Perpindahan Panas
o Luas area perpindahan panas untuk 1 tube (An)
= п x Do x L
= 3,14 x 0,01905 m x 4,8768 m
= 0,29171 m2
o Luas area pindah panas total (A)
Q
A =
Utrial x ∆TM
544.237.1189 W
= W = 23,585 m2
200m2.°C x115,379°C
23,585 m2
= = 80,84
0,29171 m2
Harga Dbo diperoleh menggunakan Fixed and U-tube (Coulson, 2005, Fig.12.10)
Shell inside diameter – bundle diameter (Dbo) = 11 mm
Diameter shell (Ds) = (0,262+ 0,011) m = 0,273 m = 0,8955 ft
Tube-Side Koefisien
Temperatur rata-rata tube
( T1+ T2) (548,6 + 548,6)K
Trata-rata = = = 548,6 K
2 2
Data Fisik
Fluida yang memanaskan adalah steam.
Cp steam = 1,98370113 kJ/kg.K
K steam = 0,04127654 W/m.K
μ steam = 1,9365 x 10-5 kg/m.s
ρ steam = 0,4011 kg/m3
Jumlah Tube per pass (Nt+1)
Nt
Nt+1 =
no pass
81
= = 40,5
2
kg
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-46
= 3.941,24 kg/jam = 8.689 lb/jam = 1,0948 kg/s
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-47
Cpsteam x μsteam
Pr =
Ksteam
kJ −5kg
1,98370113 x 1,9365 x10
kg.K m.s = 0,93064
=
W 1 kW
0,04127654
m.K
x 1000 W
Harga Re diplotkan pada Fig.12.29, untuk memperoleh harga jh atau faktor
perpindahan panas pada shell. (Coulson, 2005, hal. 673)
Harga jh untuk baffle cut 25% adalah 0,0018
Menghitung Koefisien Perpindahan Panas pada Tube (hi)
K
hi = jh x Re x Pr0,33 x (Coulson, 2005 Eq.12.17)
Di
0,04127654
= 0,0018 x 131.449,81 x 0,930640,33 x
0,013528
= 705,02 W/m2.K
Shell Side Koefisien
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-48
Temperatur Rata-rata di Shell
( t1 + t2) (298 +508)K
Trata-rata = = = 403 K
2 2
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-49
Data Fisik
Tabel B. 11Data Fisik Shell Side
BM
Komponen Umpan (kg/jam) Fraksi Berat (x)
Camp.
Total 4460,981 1,000 60
Cp camp K camp
Komponen μ (kg/m.s)
(kJ/kg.K) (W/m.K)
P x BM
ρgas =
RT
= 1,335 kg/m3
(Pt – Do) x Ds x Lb Pt
As =
= 0,0327 m = 0,10731 ft
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-50
kg
367,3665 2
m .s
= kg = 275,1809 m/s
1,335 3
m
m2.s
= kg = 834.254,9
1,44x10−5
m.s
Cpcampuran x μcampuran
Pr =
Kcampuran
kJ kg
2,30189 x 1,44x10−5
kg.K m.s
= W 1 kW = 0,7679
0,04317 x
m.K 1000 W
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-51
1 1 1 Do ln 1 1
= + +( Di ) + Do x ( + )(Coulson, 2005 Eq.12.1)
UO ho hod 2 x Kw Di hid hi
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-52
0,01905
1 1 1 0,01905 ln 0,01905 1 1
= + +( 0,013528
)+ x( + )
UO 7888,506 5000 2 x 36 0,013528 10000 703,487
1
= 0,0038442
UO
Uo = 260,133 W/m2.K
Utrial = 200 W/m2.K
Uo > Utrial, Uo diterima.
= 0,0057 psi
Pada Shell
- Untuk Res = 815057,95
f = 0,003 (Kern, 1965. Fig.29)
s = 0,8668 (Kern, 1965. Table 6)
φt = 1
- N+1 = 12 L/B
= 12 x 8/0,25
= 768
5,22x1010 xDe xsx φt
f x Gs2 x Ds x (N+1)
- ∆Pshell =
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-53
(Kern,
1965. Eq.
7.44)
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-54
= 0,01818 psi
∆PS yang diperbolehkan < 2 psi
t1 = 303 K
= 233,033°C = 506,033 K
Ft = 0,99
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-55
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-56
1
Nt N1
Bundle diameter (Db) = Do ( ) (Coulson, 2005 Eq.12.3b)
K1
= 0,2908 m
Harga Dbo diperoleh menggunakan Fixed and U-tube (Coulson, 2005, Fig.12.10)
Shell inside diameter – bundle diameter (Dbo) = 11 mm
Diameter shell (Ds) = 0,3018 m
Tube-Side Koefisien
Temperatur rata-rata tube
(T1+T2)
Trata-rata = = 548 K
2
Data Fisik
Fluida yang memanaskan adalah steam.
Cp steam = 2,3762337 kJ/kg.K
K steam = 0,04326 W/m.K
μ steam = 1,42 x 10-5 kg/m.s
ρ steam = 2,04 kg/m3
Jumlah Tube per pass (Nt+1)
Nt
Nt+1 =
no pass
= 51
Tube Cross Sectional Area (Ato)
п
Ato = x Di2
4
= 0,0001436 m2
Luas Total (Atotal)
Atotal = Nt+1 x Ato
= 0,0073267 m2 = 0,078863 ft2
Laju Alir Massa Pemanas
Q
Min = Cp
x∆T
= 2.390,9 kg/jam = 5.271,01 lb/jam
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-57
= 0,6641 kg/s
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-58
= 44,284 m/s
Menghitung Bilangan Re dan Pr
ρsteam x Ut x Di
Re =
μsteam
= 85.999,64
Cpsteam x μsteam
Pr =
Ksteam
= 0,783
Harga Re diplotkan pada Fig.12.29, untuk memperoleh harga jh atau faktor
perpindahan panas pada shell. (Coulson, 2005, hal. 673)
Harga jh untuk baffle cut 25% adalah 0,0022
Menghitung Koefisien Perpindahan Panas pada Tube (hi)
K
hi = jh x Re x Pr0,33 x (Coulson, 2005 Eq.12.17)
Di
= 588,19 W/m2.K
Shell Side Koefisien
Temperatur Rata-rata di Shell
(t1+ t2)
Trata-rata = = 308 K
2
Data Fisik
Tabel B. 12 Data Fisik Shell Side
BM
Komponen Umpan (kg/jam) Fraksi Berat (x)
Camp.
Total 4460,981 1,000 57,85
Cp camp K camp
Komponen μ (kg/m.s)
(kJ/kg.K) (W/m.K)
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-59
P x BM
ρgas = = 993,7 kg/m3
RT
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-60
= 0,03270891 m = 0,1073 ft
Kecepatan Alir Fluida di Shell (Us)
Gs
Us =
ρcampuran
= 0,1834 m/s
Menghitung Bilangan Re dan Pr
De x Gs
Re = (Coulson, 2005 Eq.12.24)
μcampuran
= 418.175,375
C pcampuran x μcampuran
Pr =
Kcampuran
= 0,78
Harga Re diplotkan pada Fig.12.29, untuk memperoleh harga jh atau faktor
perpindahan panas pada shell. (Coulson, 2005, hal. 673)
jh = 0,001
Menghitung Koefisien Perpindahan Panas di Shell (hs)
hs = jh x Re x Pr0,33 x (K/De) = 510.258 W/m2.s
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-61
1
= 0,00491395
UO
Uo = 203,5023 W/m2.K
Utrial = 150 W/m2.K
Uo > Utrial, Uo diterima.
Pressure Drop (∆P)
Bagian Tube
- Untuk Ret = 85.999,64
f = 0,00011 ft2/in2 (Kern, 1965. Fig.26)
s=1 (Kern 1965. Table.6)
φt = 1
f x Gt2 x L x n
- ∆Ptube = (Kern, 1965. Eq.7.45)
5,22x1010 x ID x s x φt
= 0,00135 psi
f x Gs2 x Ds x (N+1)
- ∆Pshell = (Kern, 1965. Eq. 7.44)
5,22x1010 xDe xsx φt
= 1,37 psi
Menentukan ∆TM
Profil Temperatur
T1 = 355,0481 K T2 = 313,09 K
Tube
t2 = 313 K
Shell t1 = 303 K
(355,0481−313) − (313,09−303)
= (355,0481−313) =22,398 °C
Ln
(313,09−303)
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-64
= 7,77 m2
Menghitung Jumlah Tube
A
Nt =
An
= 53,32
Jumlah tube dibulatkan menjadi 54 tube
Menghitung diameter Shell
Susunan tube : Triangular Pitch (∆)
Tube Pitch (Pt) = 1,25 x Do
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-65
= 0,218 m
Harga Dbo diperoleh menggunakan Fixed and U-tube (Coulson, 2005, Fig.12.10)
Shell inside diameter – bundle diameter (Dbo) = 10 mm
Diameter shell (Ds) = (0,218 + 0,010) m = 0,228 m = 0,748 ft
Tube-Side Koefisien
Temperatur rata-rata tube
( T1+ T2) (355,0481 + 313,0976)K
Trata-rata = = = 334,073 K
2 2
Data Fisik
Fluida yang memanaskan adalah steam.
Cp steam = 2,37623337 kJ/kg.K
K steam = 0,04326413 W/m.K μ
steam = 1,426 x 10-5 kg/m.s ρ
steam = 2,047 kg/m3
Jumlah Tube per pass (Nt+1)
Nt
Nt+1 =
no pass
= 27
Tube Cross Sectional Area (Ato)
п
Ato = x Di2
4
= 0,0001436 m2
Luas Total (Atotal)
Atotal = Nt+1 x Ato
= 0,003878 m2 = 0,04175 ft2
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-66
= 15,7 m/s
Menghitung Bilangan Re dan Pr
ρsteam x Ut x Di
Re =
μsteam
= 30.486,26
Cpsteam x μsteam
Pr =
Ksteam
= 0,783155
Harga Re diplotkan pada Fig.12.29, untuk memperoleh harga jh atau faktor
perpindahan panas pada shell. (Coulson, 2005, hal. 673)
Harga jh untuk baffle cut 25% adalah 0,0035
Menghitung Koefisien Perpindahan Panas pada Tube (hi)
K
hi = jh x Re x Pr0,33 x (Coulson, 2005 Eq.12.17)
Di
= 314,80 W/m2.K
Shell Side Koefisien
Temperatur Rata-rata di Shell
( t1 + t2) (303 +313)K
Trata-rata = = = 308 K
2 2
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-67
Data Fisik
Tabel B. 13Data Fisik Shell Side
BM
Komponen Umpan (kg/jam) Fraksi Berat (x)
Camp.
Total 4460,981 1,000 57,856
Cp camp K camp
Komponen μ (kg/m.s)
(kJ/kg.K) (W/m.K)
P x BM
ρgas =
RT
= 993,7 kg/m3
= 0,0327 m = 0,10731 ft
Kecepatan Alir Fluida di Shell (Us)
Gs
Us =
ρcampuran
= 0,06032 m/s
Menghitung Bilangan Re dan Pr
De x Gs
Re = (Coulson, 2005 Eq.12.24)
μcampuran
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-68
=137.515,5
Cpcampuran x μcampuran
Pr =
Kcampuran
kJ kg
2,3763264 x 1,43x10−5
kg.K m.s
= W 1 kW = 0,7831
0,043264
m.K
x 1000 W
0,01905
1 1 1 0,01905 ln 0,01905 1 1
= + +( 0,013528
)+ x( + )
UO 7888,506 5000 2 x 36 0,013528 10000 703,487
1
= 0,00804128
UO
Uo = 124,3582 W/m2.K
Utrial = 100 W/m2.K
Uo > Utrial, Uo diterima.
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-69
- Untuk Ret = 30.486,266
f = 0,00011 ft2/in2 (Kern, 1965. Fig.26)
s=1 (Kern 1965. Table.6)
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-70
φt = 1
f x Gt2 x L x n
- ∆Ptube = (Kern, 1965. Eq.7.45)
5,22x1010 xID x sx φt
= 0,00023617 psi
Pada Shell
Untuk Res = 1.375.000
f = 0,0012 (Kern, 1965. Fig.29)
s = 0,8668 (Kern, 1965. Table 6)
φt = 1
- N+1 = 12 L/B
= 12 x 8/0,45
= 213,33
f x Gs2 x Ds x (N+1)
- ∆Pshell = (Kern, 1965. Eq. 7.44)
5,22x1010 xDe xsx φt
= 0,148 psi
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-71
Menentukan ∆TM
Profil Temperatur
T1 = 378,3 T2 = 313 K
Tube
t2 = 313 K
Shell t1 = 303 K
(378,3−313) − (313−303)
= (378,3−313) = 29,471 °C
Ln
(313−303)
Ft = 0,98
= 33,656 m2
Menghitung Jumlah Tube
A
Nt =
An
= 230,74
Jumlah tube dibulatkan menjadi 232 tube
Menghitung diameter Shell
Susunan tube : Triangular Pitch (∆)
Tube Pitch (Pt) = 1,25 x Do
= 1,25 x 0,01905 m = 0,0238 m
Digunakan : No pass = 2
K1 = 0,249
N1 = 2,,207
1
Nt N1
Bundle diameter (Db) = Do ( ) (Coulson, 2005 Eq.12.3b)
K1
= 0,4203 m
Harga Dbo diperoleh menggunakan Fixed and U-tube (Coulson, 2005, Fig.12.10)
Shell inside diameter – bundle diameter (Dbo) = 13 mm
Diameter shell (Ds) = 0,433 m = 1,42167ft
Tube-Side Koefisien
Temperatur rata-rata tube
( T1+ T2) (378,3 + 313)K
Trata-rata = = = 345,65 K
2 2
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-73
Data Fisik
Fluida yang memanaskan adalah steam.
Cp steam = 2,37623337 kJ/kg.K
K steam = 0,04326413 W/m.K μ
steam = 1,426 x 10-5 kg/m.s ρ
steam = 2,047 kg/m3
Jumlah Tube per pass (Nt+1)
Nt
Nt+1 =
no pass
= 115
Tube Cross Sectional Area (Ato)
п
Ato = x Di2
4
= 0,0001436 m2
Luas Total (Atotal)
Atotal = Nt+1 x Ato
= 0,016520 m2 = 0,1778 ft2
Laju Alir Massa Pemanas
Q
Min = Cp
x∆T
= 3.851,31 kg/jam = 78.490,7 lb/jam
= 1,07 kg/s
Kecepatan Massa Fluida (Gt)
Min
Gt =
Atot
= 31,6354 m/s
Menghitung Bilangan Re dan Pr
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-74
ρsteam x Ut x Di
Re =
μsteam
= 61.435,45
Cpsteam x μsteam
Pr =
Ksteam
= 0,783155
Harga Re diplotkan pada Fig.12.29, untuk memperoleh harga jh atau faktor
perpindahan panas pada shell. (Coulson, 2005, hal. 673)
Harga jh untuk baffle cut 25% adalah 0,0025
Menghitung Koefisien Perpindahan Panas pada Tube (hi)
K
hi = jh x Re x Pr0,33 x (Coulson, 2005 Eq.12.17)
Di
0,04326413
= 0,0025 x 58.304,035 x 0,7831550,33 x
0,013528
2
= 453,130 W/m .K
Shell Side Koefisien
Temperatur Rata-rata di Shell
( t1 + t2) (303 +313)K
Trata-rata = = = 308 K
2 2
Data Fisik
Tabel B. 14 Data Fisik Shell Side
BM
Komponen Umpan (kg/jam) Fraksi Berat (x)
Camp.
Total 2.274,7 1,000 57,856
Cp camp K camp
Komponen μ (kg/m.s)
(kJ/kg.K) (W/m.K)
P x BM
ρgas =
RT
= 998,9 kg/m3
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-75
= 0,0327 m = 0,10731 ft
Kecepatan Alir Fluida di Shell (Us)
Gs
Us =
ρcampuran
= 0,1433 m/s
Menghitung Bilangan Re dan Pr
De x Gs
Re = (Coulson, 2005 Eq.12.24)
μcampuran
= 326.734,6
Cpcampuran x μcampuran
Pr =
Kcampuran
kJ kg
2,3763264 x1,43x10−5
kg.K m.s
= W 1 kW = 0,7831
0,043264
m.K
x 1000 W
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-76
0,01905
1 1 1 0,01905 ln 0,01905 1 1
= + +( 0,013528
)+ x( + )
UO 7888,506 5000 2 x 36 0,013528 10000 703,487
1
= 0,0045423
UO
Uo = 220,1486 W/m2.K
Utrial = 210 W/m2.K
Uo > Utrial, Uo diterima.
= 0,0108 psi
Pada Shell
Untuk Res = 3.267.000
f = 0,0012 (Kern, 1965. Fig.29)
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-77
s = 0,8668 (Kern, 1965. Table 6)
φt = 1
- N+1 = 12 L/B
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-78
= 12 x 8/0,45
= 213,33
- ∆P f x Gs2 x Ds x(N+1) (Kern, 1965. Eq. 7.44)
=
shell
5,22x1010 x De x s x φt
= 0,84 psi
∆PS yang diperbolehkan < 2 psi
= 70,581 °C
Ft =1
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-79
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-80
= 1 x 70,581 °C = 70,581 °C
Tipe Alat Penukar Panas :
HE Horizontal (2 pass)
Menentukan panjang, diameter dan tebal tube
1 tube : BWG = 16
L = 192 in = 4,8768 m = 16 ft
Do = 1 in = 0,0254 m = 25,4 mm
Di = 0,87 in = 0,0221 m = 22,1 mm
Utrial
U pada heater untuk fluida panas steam dan fluida dingin adalah :
U = 30 – 300 W/m2.°C (Coulson, 2005, Table 12.1)
Utrial = 100 W/m2.°C
Menghitung Area Perpindahan Panas
o Luas area perpindahan panas untuk 1 tube (An)
= п x Do x L
= 0,38895 m2
o Luas area pindah panas total (A)
Q
A =
Utrial x ∆TM
= 29,55 m2
Menghitung Jumlah Tube
A
Nt =
An
= 75,98
Jumlah tube dibulatkan menjadi 76 tube
Menghitung diameter Shell
Susunan tube : Triangular Pitch (∆)
Tube Pitch (Pt) = 1,25 x Do
= 0,03175 m
Digunakan : No pass = 2
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-81
K1 = 0,249
N1 = 2,207
1
Nt N1
Bundle diameter (Db) = Do ( ) (Coulson, 2005 Eq.12.3b)
K1
= 0,3393 m
Harga Dbo diperoleh menggunakan Fixed and U-tube (Coulson, 2005, Fig.12.10)
Shell inside diameter – bundle diameter (Dbo) = 11 mm
Diameter shell (Ds) = 0,35032 m = 1,149 ft
Tube-Side Koefisien
Temperatur rata-rata tube
(T1+ T2)
Trata-rata = = 406,5 K
2
Data Fisik
Fluida yang memanaskan adalah steam.
Cp steam = 1.902905637 kJ/kg.K
K steam = 0.026719591W/m.K
μ steam = 1,3 x 10-5 kg/m.s
ρ steam = 0,545 kg/m3
Jumlah Tube per pass (Nt+1)
Nt
Nt+1 =
no pass
= 38
Tube Cross Sectional Area (Ato)
п
Ato = x Di2
4
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-82
= 127,234 m/s
Menghitung Bilangan Re dan Pr
ρsteam x Ut x Di
Re =
μsteam
= 118.415,73
C psteam x μsteam
Pr =
Ksteam
= 0,921660
Harga Re diplotkan pada Fig.12.29, untuk memperoleh harga jh atau faktor
perpindahan panas pada shell. (Coulson, 2005, hal. 673)
Harga jh untuk baffle cut 25% adalah 0,0019
Menghitung Koefisien Perpindahan Panas pada Tube (hi)
K
hi = jh x Re x Pr0,33 x (Coulson, 2005 Eq.12.17)
Di
= 264,8 W/m2.K
Shell Side Koefisien
Temperatur Rata-rata di Shell
(t1+t2)
Trata-rata = = 333,8 K
2
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-83
Data Fisik
Tabel B. 15 Data Fisik Shell Side
BM
Komponen Umpan (kg/jam) Fraksi Berat (x)
Camp.
Total 6.018,7 1,000 45,34
Cp camp K camp
Komponen μ (kg/m.s)
(kJ/kg.K) (W/m.K)
P x BM
ρgas =
RT
= 1,364687 kg/m3
= 0,0434 m = 0,143035 ft
Kecepatan Alir Fluida di Shell (Us)
Gs
Us =
ρcampuran
= 150,8 m/s
Menghitung Bilangan Re dan Pr
De xGs
Re =
μcampuran
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-84
= 0,85817
Harga Re diplotkan pada Fig.12.29, untuk memperoleh harga jh atau faktor
perpindahan panas pada shell. (Coulson, 2005, hal. 673)
jh = 0,0007
Menghitung Koefisien Perpindahan Panas di Shell (hs)
hs = jh x Re x Pr0,33 x (K/De)
= 281,4 W/m2.s
Koefisien Perpindahan Panas Overall
Diketahui : hid = 10000 W/m2,K
hod = 5000 W/m2.K
Kw = 36 W/ m2.K (Coulson, 2005 Table.12.6)
1 1 1 Do lnDiDo Do 1 1
0,01905
1 1 1 0,01905 ln 0,01905 1 1
= + +( 0,013528
)+ x( + )
UO 7888,506 5000 2 x 36 0,013528 10000 703,487
1
= 0,008258
UO
Uo = 121,0931 W/m2.K
Utrial = 100 W/m2.K
Uo > Utrial, Uo diterima.
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-85
s=1 (Kern 1965. Table.6)
φt = 1
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-86
f x Gt2 x L x n
- ∆Ptube = (Kern, 1965. Eq.7.45)
5,22x1010 x ID x s x φt
= 0,00451 psi
Pada Shell
- Untuk Res = 777.000
f = 0,0012 (Kern, 1965. Fig.29)
s = 0,8668 (Kern, 1965. Table 6)
φt = 1
- N+1 = 12 L/B
= 426,667
f x Gs2 x Ds x (N+1)
- ∆Pshell = (Kern, 1965. Eq. 7.44)
5,22x1010 xDe xsx φt
= 1,315 psi
Kondisi Outlet :
Temperatur : 35,97oC
Tekanan : 1,2 atm
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-87
= 1,3112 lbm/s
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-69
ρ = 997,335 kg/m3
= 62,26 lbm/ft3
𝛑
𝛑𝛑 =
𝛑
1,3112 𝛑𝛑𝛑/𝛑
=
62,26 𝛑𝛑𝛑/𝛑𝛑3
= 0,02106 ft3/s
= 9,4523 GPM
2) Menentukan Efisiensi Pompa
𝛑𝛑𝛑=80−0,2855𝛑+3,78𝛑10−4𝛑𝛑−2,38𝛑10−7𝛑𝛑2+ 5,39𝛑10−4𝛑2− 6,39𝛑10−7
𝛑 2𝛑 + 4𝛑10−10 𝛑 2 𝛑 2 (Branan, 2005)
Keterangan:
F : Developed Head, ft
G : Flow, GPM
Rentang Penggunaan (range of applicability):
F : 50-300 ft
G : 100-1000 GPM
Total Head (F) = 15,24 m
= 50 ft
G = 9,4523 GPM
Karena nilai G berada dibawah nilai rentang penggunaan maka digunakan G = 100
GPM untuk menghitung nilai efisiensi pompa
𝛑𝛑𝛑 = 80 − 0,2855 . 50 + 3,78𝛑10−4 . 50 . 100 − 2,38𝛑10−7 . 50 . 100 2 +
5,39𝛑10−4 50 2 − 6,39𝛑10−7 50 2100 + 4𝛑10−10 50 21002
= 68,694%
Menghitung Efisiensi Koreksi untuk nilai laju alir dibawah 100 GPM
0,35%
𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑 = 𝛑𝛑𝛑 − ( 𝛑 ∆𝛑 𝛑 100)
𝛑 𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑
0,35%
= 68,694 − ( 𝛑 (100 − 9,4523)𝛑 100)
9,4523
= 65,341%
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-70
𝛑𝛑 =
1715 . 0,65341
= 0,4381 HP
= 326,7 Watt
B.15 Pompa 2 (P-402)
Tipe : Pompa Sentrifugal
Fungsi : Memompa aseton ke tangki penyimpanan (TT-402)
Kondisi inlet :
Tenperatur : 56,54oC
Tekanan : 1 atm
Kondisi Outlet :
Temperatur : 56,54oC
Tekanan : 1,2 atm
1) Menghitung Laju Alir Volumetrik Pompa
Laju alir Massa = 2.892,93 kg/jam
= 1,7716 lbm/s
ρ = 789,31 kg/m3
= 49,275 lbm/ft3
𝛑
𝛑𝛑 =
𝛑
1,7716 𝛑𝛑𝛑/𝛑
=
49,275 𝛑𝛑𝛑/𝛑𝛑3
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-71
= 0,036 ft3/s
= 16,137 GPM
2) Menentukan Efisiensi Pompa
𝛑𝛑𝛑=80−0,2855𝛑+3,78𝛑10−4𝛑𝛑−2,38𝛑10−7𝛑𝛑2+ 5,39𝛑10−4𝛑2− 6,39𝛑10−7
𝛑 2𝛑 + 4𝛑10−10 𝛑 2 𝛑 2 (Branan, 2005)
Keterangan:
F : Developed Head, ft
G : Flow, GPM
Rentang Penggunaan (range of applicability):
F : 50-300 ft
G : 100-1000 GPM
Total Head (F) = 15,24 m
= 50 ft
G = 16,137 GPM
Karena nilai G berada dibawah nilai rentang penggunaan maka digunakan G = 100
GPM untuk menghitung nilai efisiensi pompa
𝛑𝛑𝛑 = 80 − 0,2855 . 50 + 3,78𝛑10−4 . 50 . 100 − 2,38𝛑10−7 . 50 . 100 2 +
5,39𝛑10−4 50 2 − 6,39𝛑10−7 50 2100 + 4𝛑10−10 50 21002
= 68,694%
Menghitung Efisiensi Koreksi untuk nilai laju alir dibawah 100 GPM
0,35%
𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑 = 𝛑𝛑𝛑 − ( 𝛑 ∆𝛑 𝛑 100)
𝛑 𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑
0,35%
= 68,694 − ( 𝛑 (100 − 16,137)𝛑 100)
16,137
= 66,875%
3) Menghitung Daya Pompa
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-72
= 17,64 psi
𝛑 .(∆𝛑)
𝛑𝛑 = (Branan, 2005)
1715 .𝛑𝛑𝛑
16,137.((17,64−14,7)+ 49)
𝛑𝛑 =
1715 . 0,65341
= 0,7308 HP
= 544,96 Watt
B.16 Sistem Perpipaan
Fasa Cair (Aliran 10)
Diketahui :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 309,12 K = 35,97oC
Laju alir fluida = 0,63186 kg/s
Densitas fluida = 997,335 kg/m3
Viskositas fluida = 0,00002005 kg/m.s
Diameter optimum (d,optimum) = 226.Qm0,5ρ-0,35
= 226(0,63186)0,5(997,335)-0,35
= 16,026 mm = 0,631 in ≈ 1 in
Diameter optimum dimasukkan ke dalam wall thickness calculator di pipeDataPro.
Data Diameter pipa yang digunakan : (Mw Kellogg and Mayk, 1956. Table C.1)
D,nominal = 1 in
Schedule number = 40
OD = 1,315 in = 0,07343 m
ID = 1,049 in = 0,027 m
π
Luas pipa (A) = x di2
4
π
= x (0,027m)2
4
= 5.72265 x 10-4 m2
m
Laju alir volumetrik (Qv) =
ρ
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-73
kg
0,63186
s
= kg
997,335
m3
= 0,000634 m3/s
Qv
Kecepatan linier (v) =
A
m3
0,000634 s
=
5.72265 x 10−4 m3
= 1,10709 m/s
Bilangan Reynold (N ) (ρ x v x di)
=
Re
μ
kg m
(997,335 x 1,10709 x 0,027 m)
m3 s
= kg
0,00002005
m.s
= 1.486.913,7
Pola aliran, NRe > 2100 turbulen
Fasa Gas (Aliran 3)
Diketahui :
Tekanan = 2 atm
Temperatur = 508,15 K
Laju alir fluida = 1,22416 kg/s
Densitas fluida = 3,2628 kg/m3
Viskositas fluida = 0,000015 kg/m.s
Diameter optimum (d,optimum) = 226 Qm0,5ρ-0,35
= 226(1,22415)0,5(3,2628)-0,35
= 165,3 mm = 6,5078 in ≈ 8 in
Diameter optimum dimasukkan ke dalam wall thickness calculator di pipeDataPro.
Data Diameter pipa yang digunakan : (Mw Kellogg and Mayk, 1956. Table C.1)
D,nominal = 8 in
Schedule number = 40
OD = 8,625 in = 0,219075 m
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran B Spesifikasi Perancangan Alat B-74
ID = 7,981 in = 0,202717 m
π
Luas pipa (A) = x di2
4
π
= x (0,202717 m)2
4
= 0,03226 m2
m
Laju alir volumetrik (Qv) =
ρ
kg
1,22416
s
= kg = 0,37519 m3/s
3,2628 3
m
Qv
Kecepatan linier (v) =
A
m3
0,37519
s
=
0,03226 m3
= 11,63 m/s
P
Bilangan Reynold (N ) = 0,5314 G x Qv
Re ( )( )
T μ x ID
2 1x0,37519
= 0,5314 ( )( )
508,15 0,000015 x 0,2027
= 260,09
Pola aliran, NRe < 2100 aliran laminer
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
LAMPIRAN C
C-1
Lampiran C Evaluasi dan Analisis Ekonomi C-2
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran C Evaluasi dan Analisis Ekonomi C-3
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran C Evaluasi dan Analisis Ekonomi C-4
Berdasarkan data indeks pada Tabel C.1 dibuat grafik indeks harga yang ditunjukkan
pada Gambar C.1.
𝛑 = 14,278𝛑 − 28.161
Dengan x adalah waktu (tahun) dan y adalah indeks harga, maka diperoleh indeks
harga pada tahun 2018 yaitu 652.
Harga alat pada tahun 2018 dapat diestimasikan menggunakan persamaan
(Peter & Timmerhaus, 2003) yang ditunjukkan sebagai berikut :
𝛑𝛑
𝛑𝛑 = 𝛑𝛑 𝛑
𝛑𝛑
Dengan,
Harga alat yang diketahui adalah pada tahun 2014.
Ex = harga alat pada tahun 2018
Ey = harga alat pada tahun 2014
𝛑𝛑 = indeks harga pada tahun 2018
𝛑𝛑 = indeks harga pada tahun2014
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran C Evaluasi dan Analisis Ekonomi C-5
= US$ 51.155,32
Hasil perhitungan harga alat keseluruhan dengan menggunakan cara diatas dapat
dilihat pada Tabel C.2 di bawah ini.
Harga Alat
No Daftar Peralatan $
2014 2018
Tanki Penyimpanan Bahan Baku
1 45.200 51.155,32
(Isopropil Alkohol)
2 Tanki Penyimpanan Produk (Aseton) 111.800 126.530
3 Tanki Penyimpanan Air 57.900 65.529
4 Vaporizer VP-401 10.124 11.457,83
5 Cooler E-401 7.683 8.694,95
6 Cooler E-402 5.198 5.883,12
7 Cooler E-409 12.525 14.175,76
8 Preheater HE-401 11.692 13.232,08
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran C Evaluasi dan Analisis Ekonomi C-6
= US$ 3.988.317
Hasil perhitungan FCI dapat dilihat pada Tabel C.3 di bawah ini.
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran C Evaluasi dan Analisis Ekonomi C-7
(Sumber :Peter and Timmerhaus, Plant Design and Economic for Chemical
Engineering, 2003. Tabel 6-2, hal 238)
b. Salary
Rincian gaji karyawan dapat dilihat pada Tabel C.4.
c. Supervision
Supervision = 20% x salary
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran C Evaluasi dan Analisis Ekonomi C-8
d. Plant overheads
Plant overheads = 50% x salary
e. Capital changers
Capital changers = 10% x Fixed Capital Investment
f. Depreciation
𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑 𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑 𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑−𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑 𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑
Depreciation =
𝛑𝛑𝛑𝛑
𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑𝛑
19.662.404−1.966.240
Depreciation =
20
g. Insurance
Insurance = 1 % x Fixed Capital Investment
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran C Evaluasi dan Analisis Ekonomi C-9
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran C Evaluasi dan Analisis Ekonomi C-10
Total gaji karyawan per tahun adalah Rp 10.341.600.000,- atau US$ 786.553,09
h. Local Taxes
Local Taxes = 2 % x Fixed Capital Investment
i. Royalty Payment
Royalty Payment = 1 % x Fixed Capital Investment
Variable cost
a. Bahan baku, bahan penunjang dan katalis
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran C Evaluasi dan Analisis Ekonomi C-11
Isopropil Alkohol
Harga Isopropil Alkohol = Rp 11.800,- / kg/jam
Kebutuhan Isopropil Alkohol = 3.562,8 kg/jam
Harga IPA per tahun =Rp 336.300.250.836,48,-
Total Bahan Baku, Bahan Penunjang dan Katalis (Raw Materials) adalah:
= Rp 337.219.728.278,- / tahun
Listrik
Harga Listrik = Rp 900,-/ kWh
(PT Krakatau Daya Listrik, Juli 2016)
Kebutuhan Listrik = 944 kWh
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran C Evaluasi dan Analisis Ekonomi C-12
Steam
Harga Steam = Rp 16.649,69,-/ m3
(PT. Asia Pacific Fibers, Juli 2016)
Kebutuhan Steam = 2.197 m3/jam
Harga Steam per tahun = Rp 320.435.272,-
Natural Gas
Harga NG = Rp 4.000,-/ m3
(BPH Migas, 2015)
Kebutuhan NG = 72,6 m3/jam
Harga NG per tahun = Rp 2.543.904.000,-
= Rp 10.568.909.944,- / tahun
= Rp 350.373.851.161,- / tahun
2. General Cost
General cost meliputi pengeluaran yang ditunjukkan berikut:
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran C Evaluasi dan Analisis Ekonomi C-13
Development
Hasil perhitungan Total Production Cost dapat dilihat pada Tabel C.5
di bawah ini.
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran C Evaluasi dan Analisis Ekonomi C-14
Supervision 157.311
Plant overhead 393.277
Capital changers 1.966.240
Depreciation 884.808
Insurance 196.624
Local Taxes 393.248
Royalti Payment 196.624
Total Manufacturing Cost 6.940.926
Variabel Cost (V)
Raw material 25.647.987
Miscellaneous operating materials (MOM) 196.624
Utilitas 779.470
Total variable cost 26.624.081
Total direct manufacturing cost (M + V) 168.817.763
2. General Cost (G) 33.565.006
Sales 5.034.751
General overheads 3.356.501
Research and Development 1.678.250
Total General Cost 10.069.502
3. Biaya Bunga Pinjaman Jangka Panjang (i) 14.038.957
Total production cost (D + G + i) 57.673.465
C.4 Perhitungan Break Even Point (BEP) , Internal Rate of Return (IRR) ,
Pay Back Period (PBP) ; dan Return of Investment (ROI)
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran C Evaluasi dan Analisis Ekonomi C-15
Analisis kelayakan suatu pabrik dapat dilakukan dengan meninjau beberapa metode,
yaitu Break Even Point (BEP) , Internal Rate of Return (IRR) , Pay Back Period (PBP)
; dan Return Of Investment (ROI).
Pada perhitungan analisis kelayakan tersebut digunakan beberapa asumsi, diantaranya
:
• Umur operasi pabrik ditetapkan 20 tahun. Setelah 20 tahun maka dilakukan
peremajaan peralatan proses.
• Investasi awal pendirian pabrik adalah US$ 24.290.934., keseluruhan investasi
awal adalah 30% modal sendiri dan 70% modal para investor.
• Biaya operasional dan pendapatan (income) per tahun naik sebesar 5%.
• Suku Bunga bank yang berlaku saat ini adalah sebesar 10%.
Break even point merupakan metoda analisis sensitivitas untuk menentukan tingkat
produksi yang ekonomis dibawah kapasitas penuh. BEP ini menggambarkan kapasitas
unit proses ketika kapasitas produksi dalam suatu pabrik tidak ada untung dan tidak
ada rugi, sehingga antara biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan pendapatan yang
diterima adalah sama. Pabrik layak didirikan dengan syarat BEP ≤ 60% (Peter, Max,
S. dan Timmerhaus, Klaus, 1991).
Berdasarkan Tabel C.6 menunjukkan bahwa BEP untuk pembuatan pabrik
aseton ini adalah 34,80%. Hal ini menunjukkan bahwa unit proses tidak mengalami
untung dan tidak mengalami rugi pada kapasitas produksi 34,80%. Berdasarkan nilai
BEP tersebut pabrik ini layak untuk didirikan.
Internal rate of return merupakan tingkat suku bunga yang diperoleh untuk
mengembalikan suatu investasi, atau disebut juga sebagai‘’index profitability’’.
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran C Evaluasi dan Analisis Ekonomi C-16
Metoda perhitungan IRR menggunakan cara trial and error nilai Net Present Value
(NPV) mencapai nol. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai suku bunga bank.
Apabila IRR lebih besar dari suku bunga bank, maka investasi dinyatakan
layak, sedangkan jika IRR lebih kecil dari suku bunga bank, maka investasi dinyatakan
tidak layak. Hasil perhitungan IRR dari Tabel C.7 diperoleh IRR sebesar 24% dengan
suku bunga bank yang belaku saat ini sebesar 10%. Berdasarkan nilai IRR tersebut,
maka pabrik layak untuk didirikan.
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
Lampiran C Evaluasi dan Analisis Ekonomi C-17
= 58,6
Pra-Rancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 22.900 Ton/Tahun
C-16
Biaya Tetap 15.044.187 15.752.156 16.495.523 17.276.059 18.095.622 18.956.162 19.859.730 20.808.476
Raw Material 25.647.987 26.930.386 28.276.905 29.690.751 31.175.288 32.734.052 34.370.755 36.089.293
MOM 196.624 206.455 216.778 227.617 238.998 250.948 263.495 276.670
Utilitas 779.470 818.444 859.366 902.334 947.451 994.823 1.044.565 1.096.793
Biaya Variabel 26.624.081 27.955.285 29.353.049 30.820.702 32.361.737 33.979.824 35.678.815 37.462.756
BEP (%) 35.52 35.42 35.32 35.23 35.15 35.07 34.99 34.91
C-17
Tahun 8 9 10 11 12 13 14 15
2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034
Fixed Capital Cost Tahun 1
Modal sendiri (30 %)
Pinjaman jangka
panjang(70%)
Balance pinjaman 1.614.939 1.413.071 1.211.204 1.009.337 807.469 605.602 403.735 201.867
Pembayaran pokok & bunga (363.361) (343.174) (322.988) (302.801) (282.614) (262.428) (242.241) (222.054)
Interest 161.494 141.307 121.120 100.934 80.747 60.560 40.373 20.187
Principal 201.867 201.867 201.867 201.867 201.867 201.867 201.867 201.867
Fixed Capital Cost Tahun 2
Modal sendiri (30 %)
Pinjaman jangka
panjang(70%)
Balance pinjaman 16.149.388 16.883.451 17.617.514 18.351.577 19.085.641 19.819.704 20.553.767 21.287.830
Pembayaran pokok & bunga (2.349.002) (2.422.408) (2.495.815) (2.569.221) (2.642.627) (2.716.033) (2.789.440) (2.862.846)
Interest 1.614.939 1.688.345 1.761.751 1.835.158 1.908.564 1.981.970 2.055.377 2.128.783
Principal 734.063 734.063 734.063 734.063 734.063 734.063 734.063 734.063
Total Interest 1.776.433 1.829.652 1.882.872 1.936.091 1.989.311 2.042.531 2.095.750 2.148.970
Total Principal 935.930 935.930 935.930 935.930 935.930 935.930 935.930 935.930
4 3
D TC
Return
E-401
TT
LT LC
FC Refrigant
TT-402
FT
Process Water
10
LT
TC
TT TC
4
LC LT
H-401
I-95
PC
18 3
PT FC
C
FT
5 8 LC
TT
PC
R-401
PT LT
11 13 FC
FT
LC
Steam
VP-401 V-401
LT LC FC
FC
LT LC
TT-401 FT Steam
Isopropil Alkohol FT
1 2
T T
FC
Steam Trap 6 7 FT
9
Return Return
Steam
TC TC
E-401 E-401
TC
TT TT HE-401
LC LT LC LT
E-404
LAMPIRAN E