Disusun oleh :
POLBAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
1. Abdul Faza Mahran (151424001)
2. Anggraghany S. W. (151424005)
Laporan Pra Rancangan Pabrik ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing
Pada tanggal : 2019
Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Koordinator Pra Rancangan Pabrik
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Ilustrasi Fluidized Bed Reactor tanpa Tube Pendingin ............ Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.2 Torispherical Dished Head ............... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.3 Desain Downcomer .......................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.4 Penentuan Jenis Kompresor .............. Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.5 Efisiensi Kompresor Reciprocating .. Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.6 Keterangan Aliran pada P&ID.......... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.7 Diagram Perpipaan dan Instrumentasi I Pabrik Akrilonitril ..... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.8 Diagram Perpipaan dan Instrumentasi II Pabrik Akrilonitril ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.9 Diagram Perpipaan dan Instrumentasi III Pabrik Akrilonitril .. Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.10 Isometri Sistem Perpipaan Pabrik Akrilonitril .... Error! Bookmark
not defined.
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB IV
RANCANGAN DAN SPESIFIKASI ALAT
Perancangan alat bertujuan untuk mengetahui spesifikasi alat yang digunakan yang
didasarkan pada literatur meliputi jenis alat, dimensi alat, ketebalan dinding alat,
dan material yang digunakan. Rancangan peralatan ini meliputi rancangan peralatan
utama dan rancangan peralatan pendukung.
4.1.1 Reaktor
Reaktor yang digunakan dalam perancangan pabrik anilin ini adalah fluidized bed
reactor. Reaktor dilengkapi dengan aliran pendingin untuk mempertahankan suhu
pada kondisi operasi yang telah ditentukan karena reaksi yang terjadi dalam reaktor
bersifat eksotermis. Reaksi terjadi pada suhu 250oC dengan tekanan 1,2 atm dan
berlangsung selama 20 detik. Air pendingin masuk pada suhu 28oC dan keluar
berupa steam pada suhu 151,8oC. Proses pembuatan anilin dibuat dari hidrogenasi
nitrobenzen dengan menggunakan katalis silica supported copper yang berfungsi
untuk mempercepat reaksi dalam reaktor.
Dalam perancangan fluidized bed reactor, literatur yang digunakan
mengacu pada Kunii & Levenspiel (1991). Hal-hal penting dalam perancangan
reaktor adalah menentukan volume reaktor, tebal shell, jenis dan tebal head, dan
jumlah tube pendingin. Dalam menghitung rancangan reaktor dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:
1) Menentukan volume reaksi dan jumlah katalis yang dibutuhkan
Volume reaksi pada reaktor diperoleh berdasarkan laju alir volumetrik dan
waktu tinggal. Volume reaksi diperoleh dengan persamaan sebagai berikut.
𝑉
τ =𝑄
V =τxQ
W katalis = ρ x V
Keterangan :
τ = Waktu tinggal (s)
V = Volume reaksi (m3)
Q = Laju alir volumetrik (m3/s)
W = Massa katalis (kg)
ρ = Densitas katalis (kg/m3)
2) Menghitung kecepatan minimum fluidisasi (Umf)
Syarat terjadinya fluidisasi menurut adalah ketika kecepatan gas masuk (Uo)
lebih besar dari kecepatan minimum fluidisasi (Kunii, 1991), disarankan Uo <
10 Umf.
(0,0408).(𝑑𝑝)3 𝜌𝑔 (𝜌𝑠 −𝜌𝑔 ).𝑔 1/2
NRe,mf = [(33,7)2 + ] – 33,7
𝜇2
𝑁𝑟𝑒,𝑚𝑓 𝑥 𝜇
Umf = 𝐷𝑝 𝑥 𝜌
Keterangan :
NRe,mf = Bilangan reynold
ρg = Densitas gas (kg/m3)
ρs = Densitas katalis (kg/m3)
g = Percepatan gravitas (m/s2)
μ = Viskositas gas (Pa.s)
Dp = Diameter partikel katalis (m)
3) Menghitung diameter dan tinggi reaktor
4𝑥𝐴
Dt =√ 𝜋
Keterangan :
P = tekanan desain
ri = jari-jari dalam menara (in)
f = maximum stress allowable (psig)
E = welded joint efficiency
C = corrosion allowance
5) Menentukan jenis dan tebal head
Jenis head yang digunakan adalah torispherical dished head karena tekanan
operasi reaktor berada pada rentang 1 – 13,6 atm (Brownell and Young, 1959).
Tebal dan tinggi head dihitung dengan persamaan sebagai berikut.
𝑃 𝑥 𝑟𝑐 𝑥 𝑊
th = + 𝐶𝐴
( 2𝑥𝑓𝑥𝐸−0.2𝑥𝑃 )
1 𝑟𝑐
W = 4 𝑥( 3 + √𝑟1 )
Keterangan :
th = Tebal head (in)
f = Maximum allowable working stress (psia)
E = Efisiensi sambungan
W = stress-intensification factor untuk torispherical dished heads
rc = crown radius atau jari-jari dalam (in)
𝐷𝑖
AB = 2
– icr
BC = rc – icr
b = rc - √𝐵𝐶 2 − 𝐴𝐵2
Lh = sf + th + b
Tinggi total reaktor = (Lz + 10%) + (2 x Tinggi Head)
6) Menghitung pressure drop dalam reaktor
∆Pb = (1 - ϵmf) x (ρ solid – ρ gas) x g x Lmf
Perhitungan secara menyeluruh mengenai perancangan separator terdapat di
Lampiran B Perancangan Alat.
4.1.2 Separator
Separator digunakan untuk memisahkan fasa uap dan fasa cairan yang berasal dari
keluaran reaktor yang sudah didinginkan. Jenis separator yang digunakan adalah
separator horizontal dengan tahapan desain separator mengacu pada literatur
(Branan, 2004). Perhitungan detail rancangan alat separator dapat dilihat pada
lampiran B. Tahapan perhitungan dimensi alat atau perancangan alat separator
adalah sebagai berikut :
1) Menghitung faktor pemisahan (separation factor) dan Kv
𝐿 𝜌𝑣
𝑆 = 𝑉 √𝜌𝐿 𝐾𝑣 = exp(𝐴 + 𝐵𝑋 + 𝐶𝑋 2 + 𝐷𝑋 3 + 𝐸𝑋 4
𝜌𝐿 − 𝜌𝑣
𝑉𝑚𝑎𝑥 = 0.3048 𝐾𝑣 √
𝜌𝑣
4𝐴𝑡
𝐷= √
𝜋
Keterangan :
Nm+1 = jumlah stage minimum
XLD = fraksi mol light key dalam distilat
XHD = fraksi mol heavy key dalam distilat
XLW = fraksi mol light key dalam bottoms
XHW = fraksi mol heavy key dalam bottoms
αLH = relative volatility rata-rata komponen kunci ringan
2) Menentukan Rasio Refluks Minimum
Rasio refluks minimum dihitung dengan menggunaan persamaan Underwood,
dengan iterasi harga θ. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut.
𝑎𝑖𝑓 .𝑥𝑖𝑓 𝑎𝑖𝑑 .𝑥𝑖𝑑
1−𝑞 = ∑ dan 𝑅𝑚 + 1 = ∑
𝑎𝑖 −𝜃 𝑎𝑖 −𝜃
Keterangan:
Nr = jumlah tahap di bagian rectifying section
Ns = jumlah tahap di bagian stripping section
B = aliran molar distilat, kmol/jam
D = aliran molar bottoms, kmol/jam
xfHK = fraksi mol heavy key dalam umpan
xfLK = fraksi mol light key dalam umpan
5) Menentukan Efisiensi Plate
Efisiensi kolom keseluruhan ditentukan dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut.
Eo = 51 – 32,5log (μavg αLK)
Keterangan:
μ = viskositas liquid campuran dalam Ns/m2
α = volatilitas relatif dari komponen kunci ringan
6) Menentukan Kecepatan Flooding
Kecepatan flooding dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
𝜌𝑙 − 𝜌𝑣
𝑈𝑓 = 𝑘1√
𝜌𝑣
dimana:
uf = kecepatan uap yang menyebabkan flooding (m/s)
K1 = konstanta, diperoleh dari grafik (Coulson &
Richardson, p. 568)
𝝆L = densitas cairan (kg/m3)
𝝆v = densitas uap (kg/m3)
Nilai konstanta K1 didapatkan berdasarkan faktor aliran cair-uap, FLV
𝐿𝑤 𝜌𝑉
𝐹𝐿𝑉 = √
𝑉𝑤 𝜌𝐿
Dengan, LW = kecepatan aliran massa cairan, kg/s
VW = kecepatan aliran massa uap, kg/s
7) Menghitung Net Area (An), Kolom Area (Ac), Downcomer Area (Ad), Active
Area (Aa) dan Hole Area (Ah)
𝑄𝑣
𝐴𝑛 =
𝑈𝑣
𝑉
𝑄𝑣 =
𝜌 𝑥 3600
𝐴𝑛
𝐴𝑐 =
1 − 0,12
Ad = 0,12 x Ac
Aa = Ac – 2Ad
Ah = 7% x Aa
Keterangan :
Qv = Laju Alir Massa vapour (m3/s)
Uv = Kecepatan uap (m/s)
V = Volume (m3)
𝜌 = Massa jenis vapour (kg/m3)
8) Menghitung Diameter Kolom
Diameter kolom distilasi ditentukan dengan persamaan berikut ini
4𝑥𝐴
Dt = √ 𝜋
𝐴𝐶 = √𝐵𝐶 2 − 𝐴𝐵 2
Tinggi ruang kosong atas = 10% x tinggi kolom
4
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ = (𝑉𝐿 − 𝑉𝐻𝑒𝑎𝑑 )
𝜋𝑑𝑖 2
𝑉𝐿 = 𝑄𝐿 𝑥 𝑡𝑟
𝑄𝐿 = 𝐿/𝜌𝐿
Tinggi menara total = tinggi menara + 2x tinggi head + tinggi ruang kosong
di atas menara + tinggi ruang kosong di bawah menara
4.2 Perancangan Alat Pendukung
4.2.1 Tangki Penyimpanan
Tahapan perancangan tangki penyimpanan adalah sebagai berikut.
1) Menghitung kebutuhan bahan baku atau lama penyimpanan selama 30 hari.
2) Menghitung volume larutan dan volume tangki dengan menggunakan rumus
sebagai berikut.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
Volume larutan, (V1) =
𝜌 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛
Keterangan :
P = Internal pressure (lb/in2)
d = Diameter Tanki (in)
f = Maximum allowable working stress (psia)
E = Efisiensi sambungan
CA = Faktor korosi (in)
4.2.2 Sistem Perpipaan
Sistem perpipaan terdiri dari pipa, fitting (elbow, tee, flange, dll), instrumentasi,
penyangga pipa, dan komponen khusus (strainer, drain, vent, dll). Perhitungan
sistem perpipaan mengacu pada ASME B31.3 dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut:
1) Mencari laju alir volumetrik fluida V (m3/s)
2) Menentukan kecepatan fluida v (m/s), menurut Walas (2001) kecepatan
maksimum untuk mencegah terjadinya erosi adalah 6ft/s (1,829 m/s). Dengan
memperhitungkan faktor keamanan sebesar 2/3 dari kecepatan maksimum,
maka nilai Ve yang digunakan adalah 4 ft/s (1,219 m/s).
V
3) Menentukan luas penampang pipa A (m2) = V
e
A×4
4) Diameter dalam pipa (Di) = √ π
Keterangan :
P = Tekanan design internal (psig)
D = Diameter luar pipa (in)
S = Allowable stress (psig)
Y = Koefisien
E = Longitudinal joint factor
C = Corrosion allowances
4.2.3 Pompa
Pompa digunakan untuk memindahkan fluida cair dari suatu tempat ke tempat lain
dengan menaikkan tekanan fluida tersebut. Pompa yang digunakan pada
perancangan berjenis sentrifugal. Tahapan perancangan pompa sentrifugal adalah
sebagai berikut.
1) Menghitung laju alir volumetrik pompa (Qv), dan kecepatan linier cairan (v)
2) Menghitung diameter pipa yang digunakan
𝜀
3) Menghitung bilangan reynold, dan nilai equivalent roughness (𝐷𝑖) .
4) Menghitung head pompa yaitu energi yang diberikan ke dalam fluida dalam
bentuk tekanan tinggi.
5) Menghitung daya pompa
4.3 Hasil Perhitungan dan Spesifikasi
4.3.1 Reaktor
Tabel 4.1 Spesifikasi Reaktor
REAKTOR
Nama alat Reaktor
Kode alat R-101
Jenis alat Fluidized Bed Reactor
Suhu (oC) 275
Kondisi desain Tekanan
2,42
(atmg)
Suhu (oC) 250
Kondisi
operasi Tekanan
1,2
(atm)
15,08 m
Efisiensi sambungan : 85%
MATERIAL
Head Carbon Steel SA-283
Shell grade C
Torispherical Dished
Jenis head
Head
Volume (m3) 431,036
Diameter (m) 7,01
Tebal Tinggi
7,01 m
(mm) (mm)
Shell 13,06 15078
15,875
Head 1928
(5/6”)
4.3.2 Kolom Separator
BEJANA (VESSEL)
NAMA ALAT : Flash Drum
JENIS ALAT : Horizontal Separator KODE ALAT : FG-101
Kondisi Tekanan : 1,1 atm, abs
desain Suhu :78 °C
Kondisi Tekanan : 1 atm, abs
operasi Suhu : 71°C
Efisiensi sambungan 85 %
MATERIAL
C
Head
Carbon Steel SA-283 grade C
Shell A
700 mm
Jenis Head : Hemispherical Head
Diameter : 700 mm
Panjang : 2100 mm B
Tebal
(mm) 2100 mm
Shell 4,75
Head 4,75
NOZZLES
Huruf Jml Fungsi
A 1 Aliran outlet atas
B 1 Aliran outlet bawah
C 1 Aliran inlet umpan
4.3.3 Kolom Distilasi
10849 mm
Material Carbon Steel SA 283 Grade C
20197 mm
Tebal shell (mm) 4,762
Tebal head (mm) 4,762
Tipe head Torispherical dished head
PLATE
Jarak antar plate (mm) 600
Tebal (mm) 5
Pressure drop (psi) 0,15
HOLE
Jumlah bagian atas 1128
Jumlah bagian bawah 1697
WEIR
Kolom Atas Kolom Bawah
Panjang (mm) 498 611
Tinggi (mm) 40 40
804 mm
COLUMN DIMENSION
Height (mm) 20197
Diameter (mm) 804
4.3.4 Tangki Penyimpanan
Temperatur 30oC
SPESIFIKASI
3440 mm
14,35 m
T-101
Material Carbon Steel
SA-285 Grade C
Volume (m3) 2318,74
9170 mm
14,35 m
Tinggi (m) 14,35
Diameter (m) 14,35
Tebal tanki (mm) 141,98
Temperatur 30oC
SPESIFIKASI
10,15 m
Temperatur 30oC
SPESIFIKASI
3440 mm
8,32 m
T-101
Material Carbon Steel
SA-285 Grade C
Volume (m3) 452,78
9170 mm
8,32 m
Tinggi (m) 8,32
Diameter (m) 8,32
Tebal tanki (mm) 42,91
Pengendalian yang dilakukan agar proses berjalan sesuai dengan kondisi operasi
adalah dengan menambahkan instrumentasi. Variabel yang dikontrol dalam proses
kimia adalah temperatur, tekanan, laju alir, rasio laju, komposisi dan sifat fisik lain
yang mampu mempengaruhi variable lain seperti viskositas, tekanan uap, dll.
Gambar 4.1 Diagram Perpipaan dan Instrumentasi II Pabrik Anilin
Gambar 4.2 Diagram Perpipaan dan Instrumentasi II Pabrik Anilin