Anda di halaman 1dari 10

Kewajiban Moral terhadap Diri Sendiri

Manusia itu berjuang adalah memenuhi keperluannya sendiri atau untuk


keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat
atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari
bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan.
Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan
manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa
jenis tanggung jawab, yaitu
KewajibanMoralterhadap diri sendiri
Kewajiban Moral terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang
untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian
sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memevahkan masalah-masalah
kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurur sifat dasarnya manusia adalah
mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi. Karena merupakan seorang
pribasi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, beranganangan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu
manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari
kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.
Menurut sifatnya manusia adalah makhluk bermoral. Akan tetapi manusia juga
seorang pribadi, dan sebagai makhluk pribadi manusia mempunyai pendapat
sendiri, perasaan sendiri, angan-angan untuk berbuat ataupun bertindak, sudah
barang tentu apabila perbuatan dan tindakan tersebut dihadapan orang banyak,
bisa jadi mengundang kekeliruan dan juga kesalahan. Untuk itulah agar
maanusia itu dalam mengisi kehidupannya memperoleh makna, maka atas diri
manusia perlu diberi Tanggung Jawab.
Contoh Kewajiban Moral Terhadap diri sendiri
Misalnya sebagai seorang pelajar kita haruslah mengerti dan menyadari posisi
kita untuk senantiasa belajar dan mengerjakan segala pekerjaan rumah dengan
penuh dedikasi, karena hal-hal seperti itulah yang akan mempengaruhi
kesuksesan kita sendiri pada akhirnya. Hal-hal tersebut tidak ada kaitannya
sama sekali dengan orang lain, karena yang menentukan jalan hidup kita, masa
depan kita adalah kita sendiri.

Kewajiban Moral Kepada Tuhan yang Maha Esa


Manusia adalah hamba Allah, hamba yang diharuskan selalu berbakti kepada
majikannya yaitu tuhan semesta alam Allah SWT. Posisi manusia sebagai
hamba Allah harus benar-benar diusahakan dan diperjuangkan. Setiap individu
manusia mempunyai tanggung jawab terhadap tugas yang diperintahkan oleh
Allah SWT. Tugas yang harus dijalankan dengan keimanan dan kecintaan
terhadap Allah dan Rasul-Nya. Kelak manusia akan dimintai
pertanggungjawabannya, tetang apa yang telah ia lakukan dan bagaimana ia
menjalankan tugas sebagai hamba-Nya.
Wahai orang-orang yang beriman ! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat
yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia
perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan
(QS. At-Tahrim : 6) Tugas yang dipertanggung jawabkan adalah ibadah dan
ketakwaan yang manusia persembahkan hanya kepada Allah SWT.
Tuntutan ibadah dan ketakwaan tersebut bukan berarti bahwa Allah memerlukan
ibadah dan ketakwaan tersebut bukan berarti bahwa Allah memerlukan ibadah
dan ketakwaan itu, sebab Allah akan tetap Maha Agung dan Maha Besar
walaupun tak ada seorang pun manusia yang menyembahnya, Dia akan berdiri
sendiri dengan Dzat-Nya sendiri.
Tanggung jawab manusi terhadap allah swt adalah seperti berikut;
1. Mengabdikan diri kepada Allah swt dengan beriman dan melakukan amal
soleh mengikut syariat yang ditetapakan oleh agama.
2. Melaksanakan amanah Allah swt memelihara dan mengawal agama Allah
serta ajaran Allah swt seperti FirmanNya; Surah Al Ahzab; 72 Sesungguhnya
Kami telah kemukakan tanggung jawab amanah (Kami) kepada langit dan bumi
serata gunung-gunung (untuk memikul) maka mereka enggan memikulnya dan
bimbang tidak dapat meyempurnakannya (kerana tidak ada pada mereka
persediaan untuk memikulnya) dan (pada ketika itu) manusia (dengan
persediaan yang ada padanya) sanggup memikulnya. (ingatlah) sesungguhnya
tabiat kebanyakan manusia adalah suka melakukan kezaliman dan suka pula
membuat perkara-perkara yang tidak patut dikerjakan.- (Surah Al Ahzab: 72)

3. Melaksanakan amar makruf, nahi mungkar, yaitu sebagai khalifah Allah swt
bertanggung jawab menyebarkan Islam.
4. Menjaga kesucian agama, dengan menegakkan Islam dengan berdakwah dan
melaksanakan syariat Islam yang telah ditetapkan agama.
5. Bertanggung jawab menjauh dan memelihara diri dan keluarga dari azab
neraka

Kewajiban Moral Terhadap Orang Tua


SEBAGAI manusia kita memiliki kewajiban moral kepada orangtua. Begitu
pula dengan seorang anak. Anak merupakan anugerah dari Allah SWT. Anak
adalah titipan yang harus dpenuhi haknya oleh kedua orang tuanya. Namun,
anakpun memiliki kewajiban tertentu yang harus dilakukan terhadap kedua
orang tuanya.
Apa sih kewajiban moral anak terhadap orang tua? Sedikitnya ada 10 kewajiban
moral anak terhadap orang tua, yaitu:
1. Memberi makan jika dibutuhkan.
Ada kalanya mereka mengalami kesulitan ekonomi, sehingga untuk mencari
sesuap nasi pun mereka masih sungkan / malu meminta uluran dari kita, padahal
mereka sangat mengharapkan uluran tangan kita, oleh karena itu kita harus
rajin2 menjenguk / silaturahmi kepada mereka (apabila tempat tinggal kita
berjarak), sehingga kita bisa tau apa yang sedang mereka butuhkan.
2. Memberi pelayanan jika diminta. Hal ini harus kita lakukan dengan ikhlas
dan sabar.
3. Menyambut Jika dipanggil.
Sesibuk apapun kita, usahakan disempatkan untuk menjawab panggilan mereka,
usahakan jangan sampai membuat mereka marah, karena murka orang tua
adalah murka ALLAH juga.
4. Menaati jika diperintah.
Selama apa yang diperintahkan tidak melanggar perintah ALLAH, maka kita
harus menjalankan perintah itu.

5. Berbicara dengan lemah lembut (sopan). Kita harus selalu berusaha


melakukannya, minimal tingkah laku kita harus sopan kepada mereka.
6. Memberi pakaian jika diperlukan.
Harga mahal bukanlah suatu jaminan untuk membuat mereka senang, tapi
perhatian dan keikhlasan kitalah yang mereka harapkan.
7. Apabila berjalan bersama, tidak boleh mendahului. Ini merupakan salah satu
cerminan sikap hormat kita kepada mereka.
8. Menyukai baginya apa yang ia suka bagi dirinya sendiri. Termasuk
memberitahukan kabar baik kita supaya mereka ikut merasakan senang.
9. Menjauhkan dari apa yang tidak disukainya. Salah satunya adalah jangan
memberitahukan kabar buruk / kesedihan kita kepada mereka agar mereka tidak
ikut bersedih.
10. Berdoa memintakan ampun baginya setiap kita berdoa untuk diri kita
sendiri. Salah satu hal yang menghindarkan mereka dari api neraka kelak adalah
doa dari kita meski mereka sudah di alam kubur.
[rika/islampos/sumber:kasiyanto]

Kewajiban Moral terhadap Sesama Manusia


Etika terhadap orang lain yaitu adalah etika yang membahas
tentang kewajiban, sikap, dan pola perilaku manusia sebagai
anggota masyarakat pada umumnya. Dalam hal ini
menyangkut hubungan manusia dengan manusia, baik secara
individu maupun dalam kelembagaan (organisasi, profesi,
keluarga, negara, dan lainnya).

Dalil mengenai etika terhadap manusia banyak diatur dalam AlQuran, diantaranya:
1. Memenuhi janji ( al Isra : 34, an Nahl : 91, Al Maidah :1, As
Shaff : 2-3)Menghubungkan tali persaudaraan (An Nisa : 36, )

2. Dari Anas ra. bahwa Rasulullah bersabda: Siapa yang ingin


dilapangkan untuknya rizkinya dan diakhirkan untuknya dalam
ajalnya maka hendaklah menyambung tali silaturahimnya.
( HR.Bukhari - Muslim)
3. Dari Aisyah ra. dia berkata Rahim itu digantung diatas
Arsy, dia berkata: Siapa yang menyambungku maka Allah
akan menyambungnya dan siapa yang memutusku maka Allah
akan memutusnya. (HR.Bukhari - Muslim)
4. Waspada dan menjaga keselamatan bersama (Al Maidah : 2,
Al Asr:1-3)
5. Berlomba mencapai kebaikan (Al Baqoroh: 148, Ali Imron :
133)
6. Bersikap adil (an Nahl : 90, Al Hujurut : 9)
7. Tidak boleh mencela dan menghina (Al Hujurat : 11, Al
Humazah : 1 )
8. Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah
berkata:Cukuplah kejelekan seseorang jika menghina
saudaranya sesama. (HR.Muslim)
9. Tidak bolaeh bermarahan (Al Qalam : 4, Ali Imron : 134)
10. Menjaga rahasia (Al Isra : 34)
11. Mengutamakan orang lain (Al Hasyr : 9, Al Insan : 8)Saling
memberi hadiah.
12. Hendaklah kalian saling memberi hadiah pasti kalian
saling mencintai. (HR.Al
Baihaqi).

Kewajiban Moral terhadap Lingkungan dan Alam


Sebagian besar manusia saat ini sudah tidak peduli lagi dengan sesama dan
lingkungannya karena merasa berkelimpahan. Setelah sejarah panjang inovasi
teknologi dan eksploitasi sumberdaya alam, manusia lalu mengalami kritis

keterbatasan. Disisi lain, kekuatan yang dimiliki manusia sebenarnya justru


merusak, bahkan membunuh manusia sendiri lewat kerusakan ekologik. Pada
situasi seperti ini, manusia pada dasarnya sudah mulai kehilangan orientasi dan
harapan hidup.
Risiko berupa pudarnya orientasi dan harapan hidup yang mungkin telah
dicanangkan, dipersiapkan dan diusahakan selama proses kehidupannya melalui
penciptaan bentuk-bentuk peradaban yang digunakan untuk memanfaatkan dan
mengolah sumber daya alam guna keberlangsungan hidup spesies manusia itu
sendiri. Manusia lantas terlena dengan potensi dan kekuatannya sendiri dalam
merengkuh kenikmatan fasilitas yang diberikan alam dan melupakan satu sisi
dalam dirinya sendiri yang sesungguhnya merupakan kelemahan dan sekaligus
menjadi kekuatannya, yaitu sikap mental.
Atas dasar itu dalam pendidikan lingkungan setiap persoalan selalu dibahas
dalam kaitannya dengan pembangunan dalam meningkatkan kualitas hidup
(manusia) secara keseluruhan. Pendidikan etika lingkungan, terutama yang
menekankan pada paham ekosentrisme, sangat penting untuk dilakukan dan dan
diberikan pada generasi muda. Mengingat merekalah yang kelak akan
meneruskan mengelolah alam semesta ini.
Tingkat kesadaran lingkungan mengidentifikasi bahwa awalnya pemikiran etika
lingkungan itu muncul karena adanya krisis lingkungan yang sebab utamanya
adalah gaya hidup manusia dan perkembangan peradabannya. Pola hidup
konsumtif, tanpa memperhitungkan bagaimana ketersediaan/ daya dukung
lingkungan serta didukung pengangkatan-pengangkatan teknologi membuahkan
perilaku eksploitasi. Namun, sering berjalannya waktu, manusia mulai
menghadapi masalah persaingan mendapatkan sumber daya alam yang
ironisnya justru semakin berkurang dan tingkat daya dukungnya pun mulai
menurun. Masalah ini lah yang memaksa manusia untuk melihat kembali
bagaimana kedudukan, fungsi dan interaksinya dengan alam semesta yang
melahirkan gagasan kesadaran dan etika lingkungan.
Dasar-dasar pemikiran/pendekatan etika lingkungan, yaitu:
1.Dasar pendekatan ekologis, mengenalkan suatu pemahaman adanya
keterkaitan yang luas atas kehidupan yang luas atas kehidupan dimana tindakan
manusia pada masa lalu, sekarang, dan yang kan datang, akan memberi dampak
yang tak dapat di perkirakan. Kita tidak bisa melakukan hanya satu hal atas
alam, kita tidak juga bisa sepenuhnya memahami bagaimana alam bekerja, pun
kita tidak akan pernah bisa mengelak bahwa apa yang kita lakukan pasti
memberi dampak pada organisme lain, sekarang atau akan datang.
2.Dasar pendekatan humanisme, setara dengan pendekatan ekologis, dasar
pendekatan ini menekankan pada pentingnya tanggung jawab kita untuk hak
dan kesejahteraan manusia lain atas sumber daya alam.

3.Dasar pendekatan teologis, merupak dasar dari keduan pendekatan


sebelumnya, bersumber pada agama yang nilai-nilai luhur dan mulia ajarannya
menunjukkan bagaiman alam sebenarnya diciptakan dan bagaimana kedudukan
dan fungsi manusia serta interaksi yang selayaknya terjalin antara alam dan
manusia

KESIMPULAN
Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko
atas segala hal yang telah dilakukan atau diperbuat menjadi tanggung jawabnya.
Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak
pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan
akan selalu berusaha memenuhi kewajibannya melalui seluruh potensi dirinya.
Orang yang bertanggung jawab adalah orang mau berkorban untuk kepentingan
orang lain ataupun orang banyak.
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat
menunaikan kewajibannya dengan baik. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan
oleh dirinya sendiri ataupun oleh orang lain/banyak. Sebaliknya orang yang
tidak bertanggung jawab akan menghadapai kesulitan, sebab ia tidak
melaksanakan kewajibannya dengan baik dan tentunya tidak mengikuti aturan,
norma serta nilai-nilai yang berlaku. Selain itu wujud dari tanggung jawab juga
berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah suatu
perbuatan yang baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.

Daftar Pustaka

Anonim. 2011.Etika.
(online) :http://wwwbeberucom.blogspot.com/2011/11/kode-etikjurnalistik.html. diakses 11 Maret 2015.

Anonim.2006.Kewajiban Anak Terhadap Orang tua.


(online):https://www.islampos.com/kewajiban-anak-terhadaporang-tua-107006/. diakses 11 Maret 2015.

Anonim.2007.Etika dan Moral Lingkungan Hidup.


(online) :https://worldsaywow.wordpress.com/2012/02/07/etikadan-moral-lingkungan-hidup/. diakses 11 Maret 2015.

Yanupi.2013.Etika Profesi Kewajiban terhadap Diri.(online) :


http://yanupi.blogspot.com/2013/03/etika-profesi-kewajibanterhadap-diri_22.html. diakses 11 Maret 2015.

Kewajiban Moral terhadap Diri Sendiri,Orang Tua, Sang


Pencipta Alam Semesta,dan lingkungan alam

DISUSUN OLEH:
M. Frilando Rizky Akbar

(03031381419136)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
TAHUN 2014

Anda mungkin juga menyukai