Anda di halaman 1dari 12

KEDUDUKAN BIMBINGAN DAN

KONSELING DALAM PENDIDIKAN


Prisca Septiana
1401412090
Luluatuz Zakiyah
1401412093
Anggi Pratiwi
1401412102

Kedudukan Bimbingan dan


Konseling Dalam Pendidikan

Kedudukan bimbingan dan konseling dalam


Sistem Pendidikan di Indonesia tertuang di
dalam:
1. UU No. 2 tahun 1989 bab I pasal 1 ayat 1
2. PP No. 28 untuk SD dan PP No. 29 untuk
SMP dan SMA tahun 1990 Bab X pasal 25
3. UU No. 20 tahun 2003 bab I pasal 1 ayat
6

Wilayah pelayanan bimbingan dan


konseling dalam jalur pendidikan
formal
1.Wilayah Manajemen dan
Kepemimpinan
2.Wilayah Pembelajaran yang
Mendidik
3.Wilayah Bimbingan dan
Konseling yang Memandirikan

Hubungan Bimbingan dan


Konseling Dalam Pendidikan
1.Bimbingan dan Pendidikan
2.Hubungan antara Bimbingan
dan Pendidikan
3.Hubungan bimbingan dan
konseling dalam Pendidikan

Hubungan bimbingan dan


konseling dalam Pendidikan
1)Bimbingan Belajar
2)Bimbingan Sosial
3)Bimbingan dalam
Mengatasi MasalahMasalah Pribadi

Keterkaitan Tugas Guru dan Konselor


Dalam Pendidikan
Matriks Kontribusi Unik dan Keterkaitan Layanan Guru
dan Konselor
Worldview

Konselor

Guru

Wilayah

Khususnya Sistem

Khususnya Sistem Pendidikan

gerak
Tujuan

Pendidikan Formal

Formal

Pencapaian tujuan

Pencapaian tujuan pendidikan

Umun

pendidikan nasional

nasional

Pembelajaran yang

Layanan BK yang

berdampak mendidik

menumbuhkan Kemandirian

melalui mata pelajaran

dalam Pengambilan

Konteks
Tugas

dengan scenario guru

Keputusan oleh Konseli


mengenai pendidikan dan
karir dengan fasilitasi
konselor.

Masalah yang

Terkait dengan mata

Masalah pribadi, social

dihadapi peserta

pelajaran

(sebagian) belajar, karir.

Alih tangan sesuai

Alih tangan sesuai hakikat

hakikat masalah

masalah

Minim

Utama

Pilihan strategis

Pilihan strategis

Utama

Minim

Pencapaian Standar

Kemandirian Konseli dalam

didik

Hubungan kerja

1. Target Intervensi
Individual
Kelompok

Klasikal

1. Ekspektasi Kinerja

Ukuran keberhasilan Kompetensi Lulusan

Pengambilan Keputusan

Dampak langsung

Utama

dengan Standar Ipsatif


Minim

tindak intervensi
Dampak tidak

Pilihan strategis

Utama

langsung tindak
intervensi

Optimasi pemanfaatan

Pengenalan diri oleh

Instructional Effects &

Konseli diperhadapkan

Nurturant Effects melalui

dengan pengenalan

Mata Pelajaran, dalam

lingkungan dalam rangka

Pendekat

Pembelajaran yang

pengatasan masalah

an umum

Mendidik, Skenario

pribadi, social, Skenario

tindakan diatur oleh Guru

tindakan merupakan hasil

(Wawasan kependidikan

transaksi yang merupakan

guru)

keputusan Konseli

Penetapan Kebutuhan belajar

(Worldview konselor)
Penetapan kebutuhan

oleh guru (keputusan

penataan diri diputuskan

situasional oleh guru)

secara transaksional oleh

Perencan
aan
tindak

Konseli, difasilitasi oleh

Intervensi

Pelaksana
an tindak

Penyesuaian sambil jalan

Konselor
Penyesuaian sambil jalan

berdasarkan respons

berdasarkan transaksi makna

ideosinkratik Peserta didik

antara Konseli dengan

terhadap keputusan dan

Konselor (keputusan

Penilaian
proses dan
hasil

Lintasan

Ketercapaian

Aproksimasi

Standar

Kemandirian

Kompetensi

dengan Standar

Menuju

Ipsatif
Menuju Kemandirian

ketercapaian Tujuan dalam pengambilan

Perkembanga Utuh Pendidikan


(holistic)
n peserta

keputusan Pendidikan

didik

konteks Tujuan Uttuh

dan Karier dalam


Pendidikan (holistic)

Bimbingan dan Konseling


Komprehensif

1) Komponen Layanan Umum


2) Komponen Layanan Responsif
3) Komponen Layanan Perencanaan
Individual
4) Komponen Sistem Pendukung

Bidang-Bidang Pelayanan di
Sekolah

1)Bidang Kurikulum dan


Pengajaran
2)Bidang Administrasi dan
Supervisi
3)Bidang Bimbingan dan
Konseling

Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai