Anda di halaman 1dari 31

Nama : Ghani Prasetia Muhammad

NIM : L20018185
Asal : Boyolali
Motto hidup : Jangan kejar cita-cita,
karena cita - cita tidak lari kenapa
harus di kejar?
Nama : Fatwa Dwi Hidayat
NIM : L20018176
Asal : Boyolali
Motto hidup : Hidup adalah
sekumpulan masalah yang rumit
dengan jeda kebahagiaan yang
singkat
Nama : Muhammad Azka Nur Lutfi
NIM : L200180181
Asal : Karanganyar
Motto hidup : Mulat Pujangga
Gatraning Kartika
Nama : Dhimas Muhammad Ilham
NIM : L200180148
Asal : Sragen
Motto hidup : Santuy tapi serius
Nama : Iqbal Ramadhani
NIM : L200180155
Asal : Wonogiri
Motto hidup : Ojo rumongso
biso,naning dadio kang biso
rumangsa
Nama : Putri Siwi Utami
NIM : L200180146
Asal : Kabupaten Slawi
Motto hidup : Bertahanlah pada
pilihanmu
Nama : Saidah Nur Saputri
NIM : L200180163
Asal : Kabupaten Batang
Motto hidup : Gagal? Coba lagi
Nama : Khumaila Masfarina Yusrifa
NIM : L200180198
Asal : Boyolali
Motto Hidup : Motivator terbaik
sebenarnya adalah diri sendiri.
AKAL DAN WAHYU DALAM
PERSPEKTIF TUJUAN
PENCIPTAAN MANUSIA
AKAL DAN WAHYU DALAM
PERSPEKTIF TUJUAN MANUSIA
Allah berfirman dalam QS Fushshilat (41):53 : Akan kami
tunjukkan tanda-tanda Kami di jagat raya dan di dalam diri
mereka sendiri (manusia). Di ujung ayat, disebutkan secara
tidak langsung adanya manusia. Manusia adalah salah satu
makhluk (ciptaan) Tuhan yang ada di alam (semesta) ini.
manusia diciptakan Tuhan bukan tanpa tujuan. Adapun
tujuan diciptakannya manusia adalah untuk beribadah
kepada Allah SWT.
1. Proses penciptaan manusia
Dalam surah al-mu’minun ayat 12 – 14 Dijelaskan bahwa Allah SWT
menciptakan manusia dari saripati tanah. Artinya Allah SWT menciptakan
manusia berasal dari seorang laki-laki dan perempuan, keduanya
mengonsumsi makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang juga
memperoleh makanan dari tanah. Sari pati makanan yang dimakan oleh
kedua orang tua kita mejadi sperma dan sel telur. Hasil pembuahan menjadi
segumpal darah dan yang selanjutnya menjadi segumpal daging hingga
tulang belulang yang dibungkus daging. sesudah itu, Allah menciptakan
anggota-anggota badan dan menyusun menjadi makhluk yang berbentuk
seorang bayi manusia. Manusia pada akhirnnya juga akan kembali pada
tempatnya semula, yaitu tanah. Tanah yang dimaksud adalah liang lahat.
Artinya manusia berasal dari tanah, dan akan kembali tinggal meyatu
dengan tanah.
MANUSIA SEBAGAI PUNCAK (TUJUAN AKHIR)
2. PENCIPTAAN ALAM
Tumbuhnya sebatang pohon mempunyai tujuan utama yaitu menghasilkan buah.
Demikian pula dengan alam, sebagai buahnya adalah manusia, manusia adalah
puncak atau tujuan akhir penciptaan alam.Dalam konteks tujuan akhir penciptaan
alam, maka seluruh isi alam adalah untuk manusia, ibarat seluruh akar,batang,dan
daun pohon dipersiapkan untuk buahnya. Jadi apa saja yang ditemukan di dunia ini
adalah untuk manusia.
LANJUTAN.....
Sedangkan dalam konteks puncak peciptaan alam, manusia secara biologis adalah makhluk
yang paling lengkap dan paling canggih, dalam pengertian mengandung semua unsur yang ada
dalam kosmos. Seperti buah, melalui bijinya, yang mengandung semua unsur pohon yang
melahirkannya, seperti akar,batang, dahan, ranting dan daun. Karena itu manusia sering
disebut juga sebagai mikrokosos (dunia kecil) yang terkandung di dalam dirinya semua unsur
yang ada dalam kosmos.Unsur-unsur dalam kosmos:
1. Mineral =manusia memiliki daya atomic
2. Tumbuhan = manusia memiliki daya-daya nabati, yaitu makan,tumbuh,dan
berkembang biak.
3. Hewan = manusia memiliki daya-daya hewani, yaitu pengindraan dan gerak
LANJUTAN.....
Unsur khas manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk lain adalah
akal. Dalam filsafat manusia sering didefiniska sebagai al-hayawan
al-nathiq, hewan yang berbicara. Hewan secara bahasa berarti
makhluk hidup karena al-hayawan berasal dari kata al-hayy artinya
yang hidup.hewan yang berbicara disebut makhluk hidup yang
rasional karena hanya akal yang memungkinkan manusia berbicara.
LANJUTAN.....

Secara fungsinal akal terbagi menjadi dua daya yaitu:

1. Kemampuan kognitif atau teoritis = manusia dapat


mengetahui Sesuatu ,bahkan lebih jauh dan
menyusun ilmu pengetahuan.

2. Kemampuan manajerial praktis = manusia mampu


mengelola dan mengendalikan dorongan-dorongan
jiwa yang disebut nafsu.
LANJUTAN.....
Manusia dapat meraih dan menyusun ilmu pengetahuan. hal ini
dikarenakan Manusia memiliki kemampuan kognitif dan teoritis
yang membuat akalnya dapat mengabstraksi/menyaring makna
baik melalui alat indra maupun konsep yang diungkapkan oleh
lawan bicara nya.
Cara kerjanya, akal menyaring makna dari data-data tersebut
kemudian dikelompokkanlah dalam kategori kategori
tertentu,sehingga menghasilkan konsep yang universal.
kemampuan khusus ini hanya dimiliki oleh manusia dan ini
membuat manusia mampu berkomunikasi secara isyarat maupun
melalui konsep abstrak yang disepakati bersama yang kita sebut
bahasa.
LANJUTAN.....

Setelah melalui proses2 tersebut , manusia mulai


mengumpulkan lagi ,menyaring makna dari data-data ,
kemudian disusun secara sistematis, dianalisis, dan
diteliti sedemikian rupa sehingga melahirkan sesuatu
yang kita sebut ilmu,sesuatu yang dipahami
sebagaimana adanya.
Dan ketika ilmu manusia sudah menjadi beragam ,ilmu-
ilmu tadi disusun ,dipilah-pilah lagi dan dikelompokkan
menurut kepentingannya.
LANJUTAN.....
Adapun unsur khas manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk-
makhluk lain adalah akal. Secara fungsional akal terbagi dalam
dua daya yaitu

1. kemampuan kognitif atau teoritis,

2. kemampuan manajerial atau praktis.

Cara akal mengabstraksikan makna dari data-data inderawi


adalah dengan mengelompokkan data-data inderawi yang masuk
dalam kategori-kategori tertentu, sehingga menghasilkan
konsep-konsep yang universal
LANJUTAN.....
1. kemampuan kognitif atau teoritis
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala upaya yang
menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif memiliki
enam jenjang atau aspek, yaitu:
a) Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
b) Pemahaman (comprehension)
c) Penerapan (application)
d) Analisis (analysis)
e) Sintesis (syntesis)
f) Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan
intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan
masalah yang menuntut siswa untuk menghubungakan dan menggabungkan beberapa ide,
gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.
LANJUTAN.....
2. kemampuan manajerial atau praktis

Arti Manajerial dalam KBBI yaitu berhubungan dengan

manajer: keterampilan -- yg tinggi sangat diperlukan bagi

setiap pemimpin

Manajerial adalah perpaduan seni dan ilmu, sebuah ilmu

dalam mengatur segala sesuatunya dengan benar. Pelaku

ilmu disebut dengan manajer. Seorang manajer haruslah

menguasai ilmu manajerial dengan baik


LANJUTAN.....

Filsuf muslim membagi nafsu menjadi 3 :

1. nafsu syahwat

2. nafsu amarah

3. nafsu rasional
LANJUTAN.....

Manusia adalah tujuan atau puncak akhir dari penciptaan alam dengan
daya daya yang dimiliki-NYA, ciptakan tersebut di sempurnakan oleh
tuhan dengan mengkarunia i sesutau yang bersiwat ruhani yg du jadkan
manusia bukan hanya makluk fisik melaikan juga makluk spiritual .
3. Tujuan penciptaan manusia
A. Mengabdi kepada Allah SWT

”Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk
beribadah kepada-Ku” (QS Adzariyat : 54)

Allah adalah Zat Yang Maha Agung yang menciptakan manusia dengan
kekuasaanya membuat manusia tidak ada pilihan selain dari mengabdi
dan melakukan apa yang Allah inginkan. Bahkan ketika memilih untuk
tidak taat dan patuh pun manusia lah yang akan merugi. Allah telah
memberikan jalan terbaik dan dampak yang baik akan didapatkan oleh
manusia.
2. Mengejar tujuan akhirat

Kehidupan di dunia adalah sementara. Untuk itu, dunia


bukan tujuan akhir dari kehidupan manusia dan juga
bukan tujuan dari penciptaan manusia untuk tinggal di
bumi. Kehidupan sejati adalah di Akhirat nanti. Untuk itu
Allah senantiasa menyuruh melakukan kebaikan untuk
mendapatkan pahala akhirat, menyampaikan
kebahagiaan surga dan penderitaan neraka, serta
memotivasi di setiap ibadah dan perilaku kebaikan
dengan balasan pahala.
3. Menjadi khalifah di Bumi

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para


Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata:
“Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan
berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui.” (QS : Al Baqarah : 30)
LANJUTAN.....

Untuk melaksanakan fungsi khalifah,


manusia diberi anugrah ilmu pengetahuan (‘ilm)
dan kebebasan memilih (ikhiyar). Dengan
demikian, manusia telah dilengkapi didalam
dirinya sarana/piranti berupa akal, dan diluar
dirinya berupa wahyu Tuhan yang telh mencapai
tingkat kesempurnaan (al-insan al-kamil). Dengan
kata lain, manusia itu potensial memiliki
pengetahuan dan kebebasan dalam kerangka
menjalankan peran khalifah.

Anda mungkin juga menyukai