TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Ujian Sarjana Teknik Kimia
Oleh:
ESTER WILLIAM
NIM : 050405004
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul :
Tugas akhir ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat mengikuti ujian
Utara.
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis banyak menerima bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini juga, penulis mengucapkan
1. Ibu Dr. Ir. Rosdanelli Hasibuan, MT., sebagai dosen pembimbing I yang telah
2. Ibu Farida Hanum, ST. MT., sebagai dosen pembimbing II yang telah
4. Ibu Ir. Renita Manurung, MT., sebagai ketua Departemen Teknik Kimia.
semangat.
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
dari pembaca yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan penulisan ini. Akhir kata,
Ester William
Bahan baku air laut di Indonesia selalu tersedia dalam jumlah banyak dan
merupaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan harganya relatif murah.
Selain itu, kebutuhan magnesium hidroksida di Indonesia belum dapat terpenuhi, dan
di Indonesia belum berdiri pabrik yang memproduksi magnesium hidroksida,
sehingga untuk menanggulangi kebutuhan magnesium hidroksida di dalam negeri
maka dirasa perlu untuk mendirikan suatu pabrik pembuatan magnesium hidroksida.
Magnesium hidroksida diproduksi 2.650 ton/tahun dengan 330 hari kerja
dalam 1 tahun. Lokasi pabrik direncanakan di Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara
dengan luas areal 10.580 m2, tenaga kerja yang dibutuhkan berjumlah 175 orang
dengan bentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang dipimpin oleh seorang
direktur utama dengan struktur organisasi sistem garis dan staf.
Hasil analisa ekonomi Pabrik Magnesium hidroksida adalah sebagai berikut :
Modal Investasi : Rp 1.333.592.382.077,-
Biaya Produksi : Rp 2.091.946.497.221,-
Hasil Penjualan : Rp 2.112.999.994.280.-
Laba Bersih : Rp 425.258.260.700,-
Profit Margin : 22,67 %
Break Event Point : 24,51 %
Return of Investment : 29,75 %
Pay Out Time : 2,36 tahun
Return on Network : 49,58 %
Internal Rate of Return : 46,49 %
Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik pembuatan
Magnesium hidroksida layak untuk didirikan .
DAFTAR TABEL
Bahan baku air laut di Indonesia selalu tersedia dalam jumlah banyak dan
merupaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan harganya relatif murah.
Selain itu, kebutuhan magnesium hidroksida di Indonesia belum dapat terpenuhi, dan
di Indonesia belum berdiri pabrik yang memproduksi magnesium hidroksida,
sehingga untuk menanggulangi kebutuhan magnesium hidroksida di dalam negeri
maka dirasa perlu untuk mendirikan suatu pabrik pembuatan magnesium hidroksida.
Magnesium hidroksida diproduksi 2.650 ton/tahun dengan 330 hari kerja
dalam 1 tahun. Lokasi pabrik direncanakan di Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara
dengan luas areal 10.580 m2, tenaga kerja yang dibutuhkan berjumlah 175 orang
dengan bentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang dipimpin oleh seorang
direktur utama dengan struktur organisasi sistem garis dan staf.
Hasil analisa ekonomi Pabrik Magnesium hidroksida adalah sebagai berikut :
Modal Investasi : Rp 1.333.592.382.077,-
Biaya Produksi : Rp 2.091.946.497.221,-
Hasil Penjualan : Rp 2.112.999.994.280.-
Laba Bersih : Rp 425.258.260.700,-
Profit Margin : 22,67 %
Break Event Point : 24,51 %
Return of Investment : 29,75 %
Pay Out Time : 2,36 tahun
Return on Network : 49,58 %
Internal Rate of Return : 46,49 %
Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik pembuatan
Magnesium hidroksida layak untuk didirikan .
1.3 Tujuan
Tujuan dari pra rancangan pabrik pembuatan magnesium hidroksida adalah
untuk mengaplikasikan ilmu Teknik Kimia, khususnya di bidang perancangan,
analisis proses, dan operasi teknik kimia, sehingga akan memberikan gambaran
kelayakan pra rancangan pabrik pembuatan magnesium hidroksida.
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari pra rancangan ini adalah tersedianya
informasi mengenai pabrik magnesium hidroksida sebagai intermediet sehingga
dapat menjadi referensi untuk pendirian suatu pabrik magnesium hidroksida.
C. Dolomit (CaCO3.MgCO3)
Dolomit termasuk rumpun mineral karbonat, mineral dolomit murni secara
teoritis mengandung 45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO dan 54,3% CaCO3 atau 30,4%
CaO. Rumus kimia mineral dolomit dapat ditulis meliputi CaCO3.MgCO3,
CaMg(CO3)2. Dolomit di alam jarang yang murni, karena umumnya mineral ini
selalu terdapat bersama-sama dengan batu gamping, kwarsa, rijang, pirit dan
lempung. Dalam mineral dolomit terdapat juga pengotor, terutama ion besi.
Dolomit berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-biruan dengan kekerasan
lebih lunak dari batugamping, yaitu berkisar antara 3,50 - 4,00 bersifat pejal, berat
jenis antara 2,80 - 2,90, berbutir halus hingga kasar dan mempunyai sifat mudah
menyerap air serta mudah dihancurkan. Klasifikasi dolomit dalam perdagangan
mineral industri didasarkan atas kandungan unsur magnesium, Mg (kimia), mineral
dolomit (mineralogi) dan unsur kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Kandungan
unsur magnesium ini menentukan nama dolomit tersebut. Misalnya, batu gamping
mengandung ± 10 % MgCO3 disebut batu gamping dolomit, sedangkan bila
mengandung 19% MgCO3 disebut dolomit.Penggunaan dolomit dalam industri tidak
seluas penggunaan batu gamping dan magnesit. Kadang-kadang penggunaan dolomit
ini sejalan atau sama dengan penggunaan batu gamping atau magnesit untuk suatu
industri tertentu. Akan tetapi, biasanya dolomit lebih disukai karena banyak terdapat
di alam.
1. Furnace
Tabel 4.1 Neraca Panas pada Furnace
Masuk (kkal/jam) Keluar (kkal/jam)
Komponen
Alur 2 Alur 3 Alur 4
CaMg(CO3)2 568,9039 2082,1883
CaO 31713,1597
MgO 29735,0294
CO2 51794,4316
Subtotal 568,9039 63530,3773 51794,4316
Panas Reaksi 208984,5926
Steam 114755,9050
Jumlah 324309,4015 324309,4015
2. Rotary Cooler
Tabel 4.2 Neraca Panas pada Rotary Cooler
Masuk (kkal/jam) Keluar (kkal/jam)
Komponen
Alur 3* Alur *
CaMg(CO3)2 2082,1883 56,8904
CaO 31713,1597 12720,3132
MgO 29735,0294 23971,1695
Subtotal 63530,3773 36748,3731
Pendingin 26782,0043
Jumlah 63530,3773 63530,3773
4. Reaktor 2
Tabel 4.4 Neraca Panas pada Reaktor 2
Masuk (kkal/jam) Keluar (kkal/jam)
Komponen
Alur 5, 6 Alur *
H2O 315534,0455 265494,0038
KCl 27,1549 27,1549
NaBr 2,4015 2,4015
NaCl 1308,6435 1308,6435
Ca(OH)2 1457,9092 29,1582
MgCl2 150,9081 15,0908
MgSO4 128,2182 12,8218
Mg(OH)2 1239,9041 471,1635
CaCl2 135,0429
CaSO4 202,2678
CaMg(CO3)2 5233,9159 11,3781
CaO 254,4063 1204,0703
5. Spray Dryer
Tabel 4.5 Neraca Panas pada Spray Dryer
Masuk (kkal/jam) Keluar (kkal/jam)
Komponen
Alur 15 Alur 16 Alur 17
H2O 1231,4233 615,7116 749,2518
Mg(OH)2 425,2251 2126,1255
CaSO4 9,6077 48,0386
CaMg(CO3)2 0,5405 2,7023
CaO 57,1933 12,0843
MgO 110,4061 22,7726
Subtotal 1834,3960 2827,4349 749,2518
Udara Panas 1742,2908
Jumlah 3576,6868 3576,6868
7. Rotary Dryer
Tabel 4.7 Neraca Panas pada Rotary Dryer
Masuk (kkal/jam) Keluar (kkal/jam)
Komponen
Alur 21 Alur 24 Alur 23
H2O 585,0129 585,0129 617,0469
Ca(OH)2 0,0810 0,4050
Mg(OH)2 1,3088 6,5439
CaSO4 202,8288 1014,1442
CaMg(CO3)2 11,4096 57,0482
CaO 241,4821 255,1120
MgO 466,1572 480,7533
Subtotal 1508,2805 2399,0194 617,0469
Steam 1507,7859
Jumlah 3016,0664 3016,0664
9. Air Heater
Tabel 4.9 Neraca Panas pada Air Heater
Masuk (kkal/jam) Keluar (kkal/jam)
Komponen
Alur 27 Alur 28, 29
Udara 4223,1180 88685,4787
Pemanas 84462,3607
Jumlah 88685,4787 88685,4787
11. Evaporator
Tabel 4.11 Neraca Panas pada Evaporator
Masuk Keluar
Komponen
Alur a Alur b Alur c
H2O 3278850,9467 1134986,8662 2648302,6877
KCl 356,6225 412,1816
NaBr 31,4043 36,2713
NaCl 17208,9233 19894,2495
MgCl2 197,4778 228,1085
MgSO4 166,6836 192,3272
CaCl2 1767,5117 2041,7355
Subtotal 3298579,5700 1134986,8662 2671107,5613
Pemanas 507514,8575
Total 3806094,4275 3806094,4275
6.1 Instrumentasi
Instrumentasi adalah peralatan yang dipakai di dalam suatu proses kontrol
untuk mengatur jalannya suatu proses agar diperoleh hasil sesuai dengan yang
diharapkan. Dalam suatu pabrik kimia, pemakaian instrumen merupakan suatu hal
yang sangat penting karena dengan adanya rangkaian instrumen tersebut maka
operasi semua peralatan yang ada di dalam pabrik dapat dimonitor dan dikontrol
dengan cermat, mudah dan efisien. Alat-alat instrumentasi dipasang pada setiap
peralatan proses dengan tujuan agar sarjana teknik dapat memantau dan mengontrol
kondisi di lapangan. Dengan adanya instrumentasi ini pula, para sarjana teknik dapat
segera melakukan tindakan apabila terjadi kejanggalan dalam proses. Namun pada
dasarnya, tujuan pengendalian tersebut adalah agar kondisi proses di pabrik
mencapai tingkat kesalahan (error) yang paling minimum sehingga produk dapat
dihasilkan secara optimal (Considine, 1985).
Fungsi instrumentasi adalah sebagai pengontrol ( controler ), penunjuk (
indicator ), pencatat ( recorder ), dan pemberi tanda bahaya ( alarm ). Instrumentasi
bekerja dengan tenaga mekanik atau tenaga listrik dan pengontrolannya dapat
dilakukan secara manual atau otomatis. . Penggunaan instrumen pada suatu peralatan
proses tergantung pada pertimbangan ekonomi dan sistem peralatan itu sendiri. Pada
pemakaian alat-alat instrumen juga harus ditentukan apakah alat-alat tersebut
dipasang diatas papan instrumen dekat peralatan proses (kontrol manual) atau
disatukan dalam suatu ruang kontrol yang dihubungkan dengan bangsal peralatan
(kontrol otomatis) (Timmerhaus, 2004).
Variabel-variabel proses yang biasanya dikontrol/diukur oleh instrumen
adalah :
1. Variabel utama, seperti temperatur, tekanan, laju alir, dan level cairan.
2. Variabel tambahan, seperti densitas, viskositas, panas spesifik, konduktivitas, pH,
humiditas, titik embun, komposisi kimia, kandungan kelembaban, dan variabel
lainnya (Considine,1985).
Tabel 6.1 Daftar penggunanan instrumentasi pada Pra – rancangan Pabrik Pembuatan
Magnesium Hidroksida dari Air Laut
No Nama alat Jenis instrumen Kegunaan
Tangki penampungan Temperature
1 Mengamati temperatur dalam tangki
sementara Indicator (TI)
2 Tangki cairan Level indicator (LI) Menunjukkan tinggi cairan dalam tangki
Temperature
Mengontrol suhu dalam Furnace
Controller (TC)
3 Furnace
Pressure controller
Mengontol tekanan dalam Furnace
(PC)
Flow controller
Mengontrol laju alir dalam reaktor
(FC)
4 Reaktor
Temperature
Mengamati suhu dalam reaktor
Indicator (TI)
Level Controller Mengontrol ketinggian cairan dalam
5 Rotary Filter
(LC) Rotary Filter
Level Controller Mengontrol ketinggian cairan dalam
6 Hydroclone
(LC) Hydroclone
Temperature
7 Spray Dryer Mengontrol suhu dalam alat
Indicator (TC)
Temperature
8 Rotary Dryer Mengontrol suhu dalam alat
Indicator (TC)
Temperature
9 Evaporator Mengontrol suhu dalam alat
Indicator (TC)
Wb =
We
S −1
maka: (Pers, 12-12, Perry, 1999)
= 1067,8830
5–1
= 266,9707 kg/jam
Total kebutuhan air untuk tambahan air pendingin, tambahan air umpan boiler, air
proses dan air bersih (nonproses) adalah sebagai berikut :
= 1397,6704 + 2181,3761 + 6101,2267 + 3750 = 13430,2732 kg/jam
Dari perhitungan di atas terlihat bahwa masih terdapat sisa air dari produk uap
evaporator yang dapat dimanfaatkan sebagai cadangan air pada pabrik pembuatan
Mg(OH)2 dan CaSO4. Jumlah dari sisa air tersebut adalah :
= 42727,7131 kg/jam - 13430,2732 kg/jam
= 29297,4399 kg/jam
1. PLN
Sumber tenaga listrik dari PLN mempunyai kapasitas maksimum 1.100 KW.
Tetapi dalam pelaksanaanya jumlah listrik yang dipergunakan hanya berkisar
antara 400-500 kW. Penggunaannya hanya untuk kebutuhan kantor, tempat
ibadah, kantin, laboratorium, bengkel, lampu jalan, dan lampu pabrik.
2. Generator Set (Genset)
Mengingat seringnya dilakukan pemadaman bergilir oleh PLN maka
kebutuhan sumber listrik untuk pengoperasian listrik selain dari PLN, juga
diperoleh dari generator. Energi listrik yang dihasilkan dari generator sebagian
besar digunakan untuk proses produksi dan utilitas yaitu sekitar 500 kW.
=
=
22985160, 2715 kJ/jam
0,9 × 46192,96 kJ/kg
497,5901 kg/jam
B. Faktor Sekunder
Yang termasuk ke dalam faktor sekunder antara lain adalah :
1. Harga tanah dan gedung
Harga tanah dan gedung yang murah merupakan daya tarik tersendiri. Perlu
dikaitkan dengan rencana jangka panjang. Jika harga tanah mahal mungkin hanya
dapat diperoleh luasan tanah yang terbatas, sehingga perlu dipikirkan untuk
membuat bangunan bertingkat walaupun pembangunan gedungnya lebih mahal.
2. Kemungkinan perluasan
Perlu diperhatikan apakah perluasan di masa yang akan datang dapat dikerjakan
di satu tempat atau perlu lokasi lain, apakah di sekitar sudah banyak pabrik lain.
Hal ini menjadi masalah tersendiri dalam hal perluasan pabrik di masa
mendatang.
3 11
1
14 8
4
16
20 12
18 17
5 13 19 21
13 15
2
SKALA 1 : 1000
Masalah organisasi merupakan hal yang penting dalam perusahaan, hal ini
menyangkut efektivitas dalam peningkatan kemampuan perusahaan dalam
memproduksi dan mendistribusikan produk yang dihasilkan. Dalam upaya
peningkatan efektivitas dan kinerja perusahaan maka pengaturan atau manajemen
harus menjadi hal yang mutlak. Tanpa manajemen yang efektif dan efisien tidak akan
ada usaha yang berhasil cukup lama. Dengan adanya manajemen yang teratur dan
baik dari kinerja sumber daya manusia maupun terhadap fasilitas yang ada, secara
otomatis organisasi akan berkembang (Madura, 2000).
9.4.3 Direktur
Direktur merupakan pimpinan tertinggi yang diangkat oleh Dewan
Komisaris. Adapun tugas-tugas Direktur adalah :
9.4.5 Sekretaris
Sekretaris diangkat oleh Direktur untuk menangani masalah surat-menyurat
untuk pihak perusahaan, menangani kearsipan dan pekerjaan lainnya untuk
membantu Direktur dalam menangani administrasi perusahaan.
Senin – Kamis
- Pukul 08.00 – 12.00 WIB → Waktu kerja
- Pukul 12.00 – 13.00 WIB → Waktu istirahat
- Pukul 13.00 – 17.00 WIB → Waktu kerja
Jum’at
- Pukul 08.00 – 12.00 WIB → Waktu kerja
- Pukul 12.00 – 14.00 WIB → Waktu istirahat
- Pukul 14.00 – 17.00 WIB → Waktu kerja
Sabtu
- Pukul 08.00 – 14.00 WIB → Waktu kerja
2. Karyawan Shift
3. Karyawan borongan
Apabila diperlukan, maka perusahaan dapat menambah jumlah karyawan
yang dikerjakan secara borongan selama kurun jangka waktu tertentu yang
ditentukan menurut kebijaksanaan perusahaan.
peralatan dan fasilitas manufaktur pabrik. Modal investasi tetap ini terdiri dari:
1. Modal Investasi Tetap Langsung (MITL) / Direct Fixed Capital Investment
(DFCI), yaitu modal yang diperlukan untuk mendirikan bangunan pabrik,
membeli dan memasang mesin, peralatan proses, dan peralatan pendukung yang
diperlukan untuk operasi pabrik. Modal investasi tetap langsung ini meliputi:
PD = × HPT
IP
12
Dengan: PD = piutang dagang
IP = jangka waktu yang diberikan (3 bulan)
HPT = hasil penjualan tahunan
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh modal kerja sebesar
Rp 44.574.681.172,-
Rp 46.890.314.337,-
× 100 %
Laba sebelum pajak
PM =
total penjualan
PM = Rp 32.193.165.256 × 100%
Rp 100.831.851.857
= 31,93 %
Dari hasil perhitungan diperoleh profit margin sebesar 31,93 %, maka pra rancangan
pabrik ini memberikan keuntungan.
× 100 %
Biaya Tetap
Total Penjualan − Biaya Variabel
BEP =
= 57,55 %
× 100 %
Laba setelah pajak
ROI =
Total Modal Investasi
= Rp 22.552.715.679 × 100%
Rp 146.122.777.477
= 15,43 %
Dari hasil perhitungan diperoleh ROI sebesar 15,43 %; sehingga pabrik yang
akan didirikan ini termasuk resiko laju pengembalian modal rata-rata.
Dari hasil perhitungan, didapat bahwa seluruh modal investasi akan kembali
setelah 6,48 tahun operasi.
× 100 %
Laba setelah pajak
RON =
Modal sendiri
= Rp 22.552.715.679 × 100%
Rp 87.673.666.486
= 25,72 %
Nalco. 1988. The Nalco Water Handbook. 2nd Edition. McGraw-Hill Book Company.
New York.
Othmer, D.F. dan Kirk, R.E. 1967. Encyclopedia of Chemical Engineering
Technology. New York: John Wiley and Sons Inc.
Perry, Robert H. dan Dow W. Green. 1999. Chemical Engineering HandBook. 7th
Edition. New York: McGraw-Hill Book Company.
Peters, M.S; Klaus D. Timmerhaus dan Ronald E.West. 2004. Plant Design and
Economics for Chemical Engineer. 5th Edition. International Edition.
Mc.Graw-Hill. Singapore.
PT. Halim Sejahtera Cipta Mandiri.2010.
PT. Pertamina. 2010.(berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai SPBU)
PT. Prudential Life Assurance. 2010. Prufast-Start Trainning : Product Knowledge.
1. Furnace (B-130)
Fungsi: Membuat CaO dan MgO
Persamaan stoikiometri :
kalsinasi
CaMg(CO3)2(c) CaO(c) + MgO(c) + 2CO2(c)
(1)
Data : Pemanasan yang terjadi dari persamaan stoikiometri di atas, berlangsung
dengan konversi 98%.
(4)
F4
CO2
(2) Furnace (3)
(B-130)
F2 F3
CaMg(CO3)2 CaO
MgO
CaMg(CO3)
2
56,37 kgCaO
1kgmolCaO
= 173,0193 kg/jam
b. MgO yang diproduksi
1kgmolCaMg (CO3 ) 2 1kgmolMgO
98% × 290,0568 kg/ jam CaMg(CO3)2 × × ×
184,21kgCaMg (CO3 ) 2 1kgmolCaMg (CO3 ) 2
40,18kgMgO
1kgmolMgO
= 123,5852 kg/jam
44,41kgCO2
1kgmolCO2
= 271,8874 kg / jam
2. Reaktor-1 (R-210)
Fungsi: Membuat Ca(OH)2 dan Mg(OH)2
Persamaan stoikiometri :
CaO(s) + MgO(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(aq) + Mg(OH)2(s) (2)
Data : Pencampuran yang terjadi dari persamaan stokiometri di atas, berlangsung dengan konversi
reaksi 100%.
(6)
6
F H2 O
3. Reaktor-2 (R-220)
Fungsi: Tempat terjadinya reaksi Ca(OH)2 dengan air laut
Persamaan stoikiometri :
MgCl2(aq) + Ca(OH)2(s) Mg(OH)2(s) + CaCl2(aq)
MgSO4(aq) + Ca(OH)2(s) Mg(OH)2(s) + CaSO4(s)
Data : Reaksi kimia yang terjadi dari persamaan stoikiometri di atas, berlangsung
dengan konversi reaksi 90%.
58,34kgMg (OH ) 2
+
1kgmolMg (OH ) 2
136,34kgCaSO4
)
1kgmolCaSO4
= 130,6188 kg/jam
74,13kgCa (OH ) 2
)
1kgmolCa (OH ) 2
= 224,0600 kg/jam
Data :
Asumsi : Tahap filtrasi membebaskan senyawa terlarut dan 95% air dari alur
masuk
Neraca Massa Total :
F9 = F31 + F10
58557,5834 = 55242,3233 + 3315,2601
58557,5834 = 58557,5834
- NaBr :
9 31
FNaBr = FNaBr = 4,6566 kg/jam
- NaCl :
9 31
FNaCl = FNaCl = 1559,9744 kg/jam
- MgCl2 :
9 31
FMgCl 2
= FMgCl 2
= 18,6266 kg/jam
- MgSO4 :
9 31
FMgSO 4
= FMgSO 4
=12,8058 kg/jam
- Mg(OH)2 :
9 31
FMg(OH) 2
= FMg(OH) 2
= 333,6677 kg/jam
- CaCl2 :
9 31
FCaCl 2
= FCaCl 2
= 195,8730 kg/jam
- CaSO4 :
9 10
FCaSO 4
= FCaSO 4
= 130,6188 kg/jam
- CaMg(CO3)2:
9 10
FCaMg(CO 3 )2
= FCaMg(CO 3 )2
= 11,6019 kg/jam
- CaO:
9 10
FCaO = FCaO = 3,4604 kg/jam
- MgO:
9 10
FMgO = FMgO = 2,4717 kg/jam
- H2O :
FH312O = 0,95 × FH9 2O
= 0,95 × 56220,6751 kg/jam
= 53409,6413 kg/jam
FH102O = 0,05 × FH9 2O
= 0,05 × 56220,6751 kg/jam
= 2811,0338 kg/jam
Data :
Asumsi : Tahap hydrocyclone memisahkan 95% senyawa ringan dan air dari alur
masuk
Neraca Massa Total :
F10 + F11 = F13 + F12
3315,2601 + 3990,0000 = 6806,6597 + 498,6005
7305,2601 = 7305,2601
= 21,2857 + 1,1203
= 22,4060kg/jam
- Mg(OH)2 :
= 316,9843 + 16,6834
= 333,6677kg/jam
- CaSO4 :
10 13 12
FCaSO 4
= FCaSO 4
+ FCaSO 4
= 6,5309 + 124,0878
= 130,6188/jam
- CaO:
10 13 12
FCaO = FCaO + FCaO
= 0,1730 + 3,2874
= 3,4604 kg/jam
- MgO:
10 13 12
FMgO = FMgO + FMgO
= 0,1236 +2,3481
= 2,4717 kg/jam
- CaMg(CO3)2 :
10 13 12
FCaMg(CO 3 )2
= FCaMg(CO 3 )2
+ FCaMg(CO 3 )2
= 0,5801 + 11,0218
= 11,6019kg/jam
- H2O :
FH132O = 0,95 × (FH102O + FH112O )
= 0,95 × (2811,0338 + 3990,0000) kg/jam
= 6460,9821 kg/jam
FH122O = 0,05 × (FH102O + FH112O )
= 0,05 x (2811,0338 + 3990,0000)kg/jam
= 340,0517 kg/jam
13 14
Hydroclone
(F-330)
F13 F14
H2 O F15 15 H2 O
Mg(OH)2 Mg(OH)2
CaSO4 H2 O CaSO4
Ca(OH)2 Mg(OH)2 Ca(OH)2
CaO CaSO4 CaO
MgO Ca(OH)2 MgO
CaMg(CO3) CaO CaMg(CO3)
MgO
CaMg(CO3
Data :
Asumsi : Tahap hydrocyclone memisahkan 95% senyawa ringan dan air dari alur
masuk
Neraca Massa Total :
F13 = F14 + F15
6460,9821 = 6137,9330 + 323,0491
6460,9821 = 6460,9821
= 20,2214 + 1,0643
= 21,2857kg/jam
= 15,8492 + 301,135
= 316,9843 kg/jam
- CaSO4 :
13 14 15
FCaSO 4
= FCaSO 4
+ FCaSO 4
= 0,3265 + 6,2044
= 6.5310 kg/jam
- CaMg(CO3)2 :
13 14 15
FCaMg(CO 3 )2
= FCaMg(CO 3 )2
+ FCaMg(CO 3 )2
= 0,0290 + 0,5511
= 0,5801kg/jam
- CaO:
13 14 15
FCaO = FCaO + FCaO
= 0,0087 + 0,1644
= 0,1730 kg/jam
- MgO:
13 14 15
FMgO = FMgO + FMgO
= 0,0062 + 0,1174
= 0,1236 kg/jam
- H2O :
FH142O = 0,95 × FH132O
= 0,95 × 6460,9821 kg/jam
= 6137,9330 kg/jam
FH152O = 0,05 x FH132O
= 0,05 x 323,0491 kg/jam
= 161,5268 kg/jam
Data :
Asumsi : Tahap pengeringan membebaskan 90% air dari alur masuk
Neraca Massa Total :
F15 = F17 + F16
625,3436 = 290,7442 + 334,5994
625,3436 = 625,3436
= 301,1351 kg/jam
- CaSO4 :
15 16
FCaSO 4
= FCaSO 4
= 0,3265 kg/jam
- CaMg(CO3)2 :
= 0,5511
= 0,5511kg/jam
- CaO:
15 16
FCaO = FCaO
= 0,1644 kg/jam
- MgO:
15 16
FMgO = FMgO
= 0,1174 kg/jam
- H2O :
FH162O = 0,10 × FH152O
= 0,05 × 323,0491 kg/jam
= 32,3049 kg/jam
FH172O = 0,90 × FH152O
= 0,95 × 323,0491 kg/jam
= 290,7442 kg/jam
H2 O
F19 (19)
(20) Rotary Filter (22)
(H-350)
F20 F22
H2 O F21 (21) H2 O
Mg(OH)2 Mg(OH)2
CaSO4 H2 O CaSO4
Ca(OH)2 Mg(OH)2 Ca(OH)2
CaO CaSO4 CaO
MgO Ca(OH)2 MgO
CaMg(CO3) CaO CaMg(CO3)
MgO
CaMg(CO3)2
Gambar LA.8 Aliran Proses massa pada Rotary Filter (H-350)
= 1,0643 + 0,0560
= 1,1203 kg/jam
- Mg(OH)2 :
20 22 21
FMg(OH) 2
= FMg(OH) 2
+ FMg(OH) 2
= 15,8492 + 0,8342
= 16,6834 kg/jam
- CaSO4 :
20 22 21
FCaSO 4
= FCaSO 4
+ FCaSO 4
= 6,2044 + 117,8834
= 124,0878 kg/jam
- CaMg(CO3)2 :
20 22 21
FCaMg(CO 3 )2
= FCaMg(CO 3 )2
+ FCaMg(CO 3 )2
= 0,5511 + 10,4707
= 11,0218 kg/jam
- CaO:
20 22 21
FCaO = FCaO + FCaO
= 0,1644 + 3,1230
= 3,2874 kg/jam
(21) (24)
Rotary Dryer
F21 (DE-370) F24
H2 O F23 (23) H2 O
Mg(OH)2
CaSO4 H2 O
Ca(OH)2 Mg(OH)2
CaO CaSO4
MgO Ca(OH)2
CaMg(CO3) CaO
MgO
CaMg(CO3)
= 0,0560 kg/jam
- Mg(OH)2 :
21 23
FMg(OH) 2
= FMg(OH) 2
= 0,8342 kg/jam
- CaSO4 :
21 23
FCaSO 4
= FCaSO 4
= 117,8834 kg/jam
- CaMg(CO3)2 :
21 23
FCaMg(CO 3 )2
= FCaMg(CO 3 )2
= 10,4707 kg/jam
- CaO:
21 23
FCaO = FCaO
= 3,1230 kg/jam
- MgO:
21 23
FMgO = FMgO
= 2,2307 kg/jam
- H2O :
FH232O = 0,20 × FH212O
= 0,20 × 117,0026 kg/jam
= 23,4005 kg/jam
FH242O = 0,80 × FH212O
= 0,80 × 117,0026 kg/jam
= 93,6021 kg/jam
24 Kristalisator 26
(K-360)
F24 F26
H2 O F25 25 H2 O
Mg(OH)2 Mg(OH)2
CaSO4 H2 O CaSOUniversitas
4 Sumatera Utara
Ca(OH)2 Ca(OH)2 Ca(OH)2
CaO CaO
Gambar LA.10 Aliran Proses massa pada Kristalisator (K-360)
Data :
Asumsi : Tahap kristalisasi membebaskan senyawa terlarut dan 94% air dari alur
masuk
Neraca Massa Total :
F24 = F26 + F25
356,4404 = 135,9494 + 220,491
356,4404 = 157,9985
Neraca massa Komponen :
- Ca(OH)2 :
24 26 25
FCa(OH) 2
= FCa(OH) 2
+ FCa(OH) 2
= 0,0034 + 0,0527
= 0,0560 kg/jam
- Mg(OH)2 :
24 26
FMg(OH) 2
= FMg(OH) 2
= 0,8342 kg/jam
- CaSO4 :
24 26
FCaSO 4
= FCaSO 4
= 117,8834 kg/jam
- CaMg(CO3)2 :
24 26
FCaMg(CO 3 )2
= FCaMg(CO 3 )2
= 10,4707 kg/jam
31 Evaporator 32
(V-390)
F24 F32
H2 O F33 33 H2 O
Mg(OH)2 Mg(OH)2
CaSO4 H2 O CaSO4
Ca(OH)2 Ca(OH)2
CaO CaO
MgO MgO
CaMg(CO3) CaMg(CO3)
Data :
Asumsi : Tahap evaporator membebaskan senyawa terlarut dan 80% air dari alur
masuk
Neraca Massa Total :
F31 = F33 + F32
55242,3233 = 42727,7131 + 12514,6102
55242,3233 = 55242,3233
Neraca massa Komponen :
- KCl :
31 32
FKCl = FKCl
= 40,7456 kg/jam
- NaBr :
31 32
FNaBr = FNaBr
= 4,6566 kg/jam
- NaCl :
31 32
FNaCl = FNaCl
= 1559,9744 kg/jam
- MgCl2 :
31 32
FMgCl 2
= FMgCl 2
= 18,6266 kg/jam
- MgSO4:
31 32
FMgSO 4
= FMgSO 4
= 12,8058 kg/jam
- CaCl2:
30 32
FCaCl 2
= FCaCl 2
= 195,8730 kg/jam
- H2O :
0
∆Hf 250C Jarak Temperatur
No Senyawa Cp (kkal/kmol C)
(kkal/gmol) (0K)
1 CaMg(CO3)2 40,1 -558,8 299-372
2 CaO 10,00 + 0,00484T - 108000/T2 -151,7 273–1173
3 Ca(OH)2 21,4 -235,58 276-373
4 CaSO4 46,8 -335,52 273-1373
5 CaCl2 16,9 + 0,00386 T -190,6 273-1055
6 MgO 10,86 + 0,001197T - 208700/T2 -143,84 273–2073
7 Mg(OH)2 18,2 -221,9 292-323
8 MgSO4 26,7 -304,94 296-372
9 MgCl2 17 + 0,00377 T -153,22 273-991
10 KCl 10,93 +0,00376 T -104,348 273-1073
11 NaCl 10,79 + 0,00420 T -98,321 273-1074
12 NaBr 11,74 + 0,00233 T -86,72 273-543
13 H2O (l) 18 -68,3174 298-373
14 CO2 (g) 6,34 + 0,0101 T - 0,00000342 T2 -94,052 273-1200
15 Udara (g) 8 0 300-5000
Sumber : Perry (1999)
Data entalpi air:
1. HV (4,9 atm; 151,80C) = 2747,5 kJ/kg = 656,2291 kkal/kg
(Reklaitis, 1983)
Saturated Steam
4,9 atm F4
151,80C CO2
(4) 9400C
(2) 300C (3) 9400C
FURNACE
F4 F3
CaMg(CO3)2 CaO
MgO
CaMg(CO3)2
Saturated
Condensate
4,9 atm
0
{( )
∆HR1 (250C, 1atm) = ∆H f CaO + ∆H f MgO + 2 × ∆H f CO2 − ∆H f CaMg (CO3 ) 2 × }
1000
= {(-151,7 – 143,84 – 2 × 94,052) – (-558,8)} × 1000
= 75156,0000 kkal/kmol
− 0,98 × 522,0864
− 184,32
r1 =
= 2,7807 kmol/jam
Tabel LB.2 Panas alur 2 pada T = 300C
Komponen m n ∫Cp dT ∑H = n ∫Cp dT
Sebagai media pemanas, dibutuhkan saturated steam yang masuk pada 4,9
atm dan 151,80C. Kondensat keluar sebagai cairan jenuh. Jumlah steam yang
dibutuhkan:
= m × ∆H VL
dQ
dt
= 643,1797 kg/jam
323740,4976 kkal/jam
m =
(656,2291 - 152,8853) kkal/kg
2. Rotary Cooler
Udara
300C
Dari Tabel LB. 3, panas alur 3 pada 9400C adalah 63530,3773 kkal/jam
dQ
= 36748,3731- 63530,3773
dt
= - 26782,0043 kkal/jam
Sebagai media pendingin, digunakan udara yang masuk pada suhu 250C dan
keluar pada suhu 650C. Jumlah udara pendingin:
− dQ
m= dT = 26782,0043 kkal / jam = 3060,8005 kg/jam
0,25(65 − 30)kkal / kg
∫ Cp.dT
65
30
3. Reaktor 1
Persamaan stoikiometri:
CaO(s) + H2O(l) Ca(OH)2(aq)
MgO(s) + H2O(l) Mg(OH)2(s)
F6 Air Pendigin
H2 O 300C
(6) 250C
{
∆HR1 (250C, 1atm) = ∆H f Ca(OH) 2 − (∆H f CaO + ∆H f H 2 O) ×1000 }
= {-235,58 – (-151,7 - 68,3174)}×1000
{ }
= -15562,6000 kkal/kmol
∆HR2 (250C, 1atm) = ∆H f Mg(OH) 2 − (∆H f MgO + ∆H f H 2 O) ×1000
− 0,98 × 155,7179
− 56,14
r1 =
= 2,7251 kmol/jam
− 0,98 × 111,2271
− 40,27
r2 =
= 2,7251 kmol/jam
Sebagai media pendingin digunakan air yang masuk pada suhu 250C dan
keluar pada suhu 450C. Jumlah air pendingin yang dibutuhkan:
− dQ
m= dT = 52668,5959 kkal / jam = 2106,7438 kg/jam
1(55 − 30)kkal / kg
∫ Cp.dT
55
30
F8 Air Pendigin
H2 O KCl 300C
MgSO4 NaBr
(8) 300C
MgCl2 NaCl
(9) 300C
REAKTOR
(7) 500C F9
F7 H2 O NaBr
CaO KCl NaCl
MgO MgSO4 MgCl2
Air Pendigin CaO MgO
CaMg(CO3)2 bekas
Ca(OH)2 0 CaMg(CO3)2
Mg(OH)2
H2 O
Gambar LB.4 Aliran Proses pada Reaktor
= 1,5882 kmol/jam
− 0,90 × 115,2523
− 120,05
r2 =
= 0,8644 kmol/jam
dQ
= 1,5882 × (-23700,0000) + 0,8644 × (-16900,0000) + 271237,5356 -
dt
254601,3195 - 71215,6110
= - 106827,1412 kkal/jam
Sebagai media pendingin digunakan air yang masuk pada suhu 250C dan
keluar pada suhu 450C. Jumlah air pendingin yang dibutuhkan:
− dQ
m= dT = 106827,1412 kkal / jam = 4273,0856 kg/jam
1(55 − 30)kkal / kg
∫ Cp.dT
55
30
5. Spray Dryer
Udara
1300C
b) Cairan Terlarut
Laju Alir = 625,3436 kg/jam
Tin = 300C
Tout = 500C
Neraca Bahan
GHin + LsXin = GHout + LsXout
Dimana : G = Laju alir udara, kg/jam udara kering
Ls = Laju alir zat padat, kg/jam
H = Kelembaban udara, massa uap per satuan massa udara
kering
X = Kandungan kebasahan-bebas, massa air per satuan
massa zat total
Dari persamaan di atas, maka:
0,0245G + (625,3436 × 0,0245) = GHout + (625,3436 × 0,0006)
0,0245G + 11,5689 = GHout (Pers. 1)
Neraca Panas
GH Gin + Ls H sin = GH Gout + Ls H sout
i) Udara Masuk
HGin = CSin(TGin-To) + Hinλo
= (1,005+1,88×0,0245)×(130-0) + (0,0245×2501,4)
= 197,9221 kJ/kg
ii) Udara Keluar
HGout = CSout(TGout-To) + Houtλo
= (1,005+1,88Hout)×(110-0) + (Hout×2501,4)
= 110,55+2708,2Hout (Pers. 2)
6. Rotary Cooler
Udara
300C
dQ
= 726,1150 - 2827,4349
dt
= - 2101,3199 kkal/jam
Sebagai media pendingin, digunakan udara yang masuk pada suhu 250C dan
keluar pada suhu 650C. Jumlah udara pendingin:
− dQ
m= dT = 2101,3199 kkal / jam = 210,1320 kg/jam
0,25(55 − 30)kkal / kg
∫ Cp.dT
55
30
7. Rotary Dryer
Udara
1300C
Data operasi:
a) Udara
Tin = 1300C
Tout = 1100C
Hin = 0,0245 kg H2O/kg udara (asumsi)
b) Cairan Terlarut
Laju Alir = 251,6006 kg/jam
Tin = 300C
Tout = 500C
Neraca Bahan
GHin + LsXin = GHout + LsXout
Dimana : G = Laju alir udara, kg/jam udara kering
Ls = Laju alir zat padat, kg/jam
H = Kelembaban udara, massa uap per satuan massa udara
kering
X = Kandungan kebasahan-bebas, massa air per satuan
massa zat total
Dari persamaan di atas, maka:
0,0245G + (251,6006 × 0,0245) = GHout + (251,6006 × 0,0006)
0,0245G + 6,0133 = GHout (Pers. 1)
Neraca Panas
GH Gin + Ls H sin = GH Gout + Ls H sout
dQ
= 1695,3428 + 197,5702 - 2682,4238
dt
= - 789,5108 kkal/jam
− dQ
m= dT = 789,5108 kkal / jam = 31,5804 kg/jam
1(55 − 30)kkal / kg
∫ Cp.dT
55
30
9. Air Heater
Saturated Steam
4,9 atm
151,80C
Saturated
Condensate
4,9 atm
151 80C
Gambar LB.9 Aliran Proses pada Air Heater
Tabel LB. 15 Panas alur 27 pada T = 500C
m n ∫Cp dT ∑H = n ∫Cp dT
Komponen
(kg/jam) (kmol/jam) (kkal/mol) (kkal/jam)
Udara 3008,9716 105,5780 40,0000 4223,1180
Jumlah 4223,1180
dQ
= 88685,4787 - 4223,1180
dt
= 84462,3607 kkal/jam
= m × ∆H VL
dQ
dt
= 167,8025 kg/jam
84462,3607 kkal/jam
m =
(656,2291 - 152,8853) kkal/kg
F31 32
(35) 300C (36) 900C F
H2 O H2 O
HEATER
KCl KCl
NaBr NaBr
NaCl NaCl
MgCl2 Saturated MgCl2
MgSO4 Condensate MgSO4
CaCl2 4,9 atm CaCl2
0
151 8 C
Gambar LB.10 Aliran Proses pada Heater
= m × ∆H VL
dQ
dt
= 4839,4105 kg/jam
2435887,2888 kkal/jam
m =
(656,2291 - 152,8853) kkal/kg
11. Evaporator
Saturated Steam
4,9 atm F33
151,80C (33) H2 O
1000
F31 32
(36) 900C (32) 1000C F
H2 O H2 O
EVAPORATO
KCl KCl
NaBr R NaBr
NaCl NaCl
MgCl2 Saturated MgCl2
MgSO4 Condensate MgSO4
CaCl2 4,9 atm CaCl2
0
151
Gambar LB.11 Aliran Proses 8 CEvaporator
pada
∑ H = n ∫ Cp dT + m × ∆HVL
100
25
Sebagai media pemanas, dibutuhkan saturated steam yang masuk pada 4,9
atm dan 151,80C. Kondensat keluar sebagai cairan jenuh. Jumlah steam yang
dibutuhkan:
= m × ∆H VL
dQ
dt
Air Pendingin
300C
Air Pendingin
550C
Gambar LB.12 Aliran Proses pada Kondensor
= m × ∆H LV + n ∫ CpdT
90
dQ
dt 100
Sebagai media pendingin, digunakan air yang masuk pada suhu 250C dan
keluar pada suhu 550C. Jumlah udara pendingin:
− dQ
m= dT = 604528,7271 kkal / jam = 24181,1491 kg/jam
0,25(55 − 30)kkal / kg
∫ Cp.dT
55
30
Nt = = 28,3534 = 29tube
1429022,858
1000 x50,4
11
Acp per tube = x 29 = 26,5833 ft2
12
Total α untuk single row refractory backed dari Fig. 19.11 Kern dengan rasio
dari centre to centre / OD = 6/2 = 3 diperoleh α = 0,71.
αAcp/tube = 26,5833 ft2 x 0,71 = 18,8741 ft2
αAcp = 18,8741 ft2 x 60 = 1132,446 ft2
Permukaan refractory
End walls = 4 x 10 x 20 = 800
Side walls = 20 x 10 = 200
Bridge walls = 7 x 10 = 70
Floor and arch = 2 x 10 x 10 = 200
AT = 1270 ft2
=
AR 137,554
= 0,1215
αAcp 1132,446
dimention ratio = 20 : 20 : 40 = 1 : 1 : 2
23
L= 3 vol. furnace
(Kern,1965)
L= 2 3
3
20 x 20 x 40 = 2 3
3
16000 = 16,7989 ft
T
(qb)TG = 0,173ε b G dan εb = 1,00
4
100
(Kern,1965)
(qb)TG = 93.300
(qb)ts = 53.000
asumsi : % koreksi = 8 %
(Kern,1965)
(qpadaPCO2 .L + qpadaPH2O .L) TG − (qpadaPCO2 .L + qpadaPH2O .L) ts 100 − %
εG =
(q b ) TG − (q b ) ts 100
(11.000 + 18.500) − (8.000 + 12.500) 100 − 8
= 100
93.300 − 53.000
= 0,21
overall exchange factor ℑ :
A=
Banyaknya udara yang dibutuhkan 3400,8764 kg / jam
= 2
= 0,9447 m2
kecepa tan udara 1kg / s.m x3.600s
A = 1 / 4π D 2
4 xA 4 x0,9447 m 2
D= = = 1,0967 m
1/ 2 1/ 2
π 3,14
Diameter rotary cooler biasanya antara 0,2-2 m (hal.12-56, Perry, 1999),
sehingga desain diameter terpenuhi.
b. Menentukan panjang rotary cooler
Pendinginan dalam indirect heat rotary cooler mempunyai persamaan :
Lt = 0,1xC p xG 0,84 xD
= 9,4210
33,8960
L/D =
3,5979
Rasio L/D secara praktek ditemukan antara 4-10 (hal. 12-54, Perry, 1999),
sehingga rasio L/D terpenuhi.
c. Menentukan waktu transportasi
Hold-up dari rotary cooler biasanya dioperasikan antara 10-15% dari volume
total (hal. 12-55, Perry,1999), untuk desain alat diambil 10%
Volume total = 1 / 4 xπxD 2 xL
= 1 / 4(3,14)(1,0967)2 x(10,3315)
= 9,7602 m3
Hold-up = 0,1x9,7602m3 = 0,97602 m3
= = 9,0253 jam
hold up 0,97602 x 2850
Time of passage (θ) =
feed rate 308,2063
d. Menghitung putaran rotary cooler
Kecepatan putaran linear (v) dari rotary cooler dioperasikan antara 60-75
ft/mnt(hal. 12-54, Perry,1999), untuk desain alat diambil 65 ft/mnt.
N= = = 5,7498 rpm
πxD 3,14 x3,5979 ft
v 65 ft / mnt
±
0,23 xL 0,6 xBxLxG
θ= 0,9
SxN xD F
Dimana : θ = time of passage, min
B = konstanta material (B=5(Dp)-0,5)
D = diameter rotary cooler, ft
L = panjang rotary cooler,ft
G = kecepatan massa udara, lb/jam.ft2
Dp= ukuran partikel yang diangkut,μm
F = rate feed, lb material kering/jam.ft2
S = slope, ft/ft
F= = = 66,8657lb / jam. ft 2
kristal yang masuk 308,2063x 2,2046
2
luas terowongan 3,14 / 4 x(3,5979)
ii. Menghitung konstanta material
Dp diambil 150 mesh = 0,0104 mm = 10,4μm
B = 5(10,4)-0,5 = 1,5504
Maka : 541,518 = ±
0,23x33,896 0,6 x1,5504 x33,8960 x737,3381
0,9
Sx(5,7498) x3,5979 66,8657
541,518 = ± 347,702
0,4489
S
541,518 + 347,702 =
0,4489
, S1 = 0,0005048
S1
541,518 − 347,702 =
0,4489
, S2 = 0,002316
S2
Slope dari rotary cooler biasanya antara 0-8 (hal.12-56, Perry,1999),
sehingga nilai slope terpenuhi.
f. Menghitung daya
Total daya penggerak untuk rotary cooler antara 0,5 D2 sampai 1,0 D2
(hal.12-56, Perry, 1999),untuk desain alat diambil 0,5 D2
Daya (P) = 0,5D2 = 0,5(3,5979)2 = 6,4725 hp
Digunakan daya 6 ½ hp
Tabel LC.2 Rotary Cooler
Rotary Kapasitas Diameter Panjang (m) Rpm Daya (hp)
cooler (m3) (m)
( TE – 380) 0,1724 0,2856 8,8278 22,0775 1/2
XA = 0,98
6,18 mol / jam
CAO = = 2,2807 M
2,7093 ltr / jam
CA = CAO – (CAO x XA)
= 2,2807 -(2,2807x0,98)
= 0,0456 M
Jadi nilai k adalah :
0,0456
k = -ln = 3,912 jam-1
2,2807
-rA = k.CA
= 3,912 jam-1 x 0,0456 M
= 0,1784 mol/liter.jam
τ= ∫
Vr dX A
− rA
XA
= CAO
v0 0
= (ln(1)-ln(1-0,98)) / 3,912
=1
Desain Tangki
Volume reaktor
∫0 − rA = V0 . C AO ∫ k.C
XA XA
dX A dX A
V r = V0 . C AO
0 A
Vr =
V0
[− ln(1 − X A )]0X A = V0 [− ln(1 − X A ) + ln(1 − 0)]
k k
Vr =
2,7093
[− ln(1 − 0,98) + ln(1 − 0)]
3,912
2,7093 3
Vr = x3,912 = 2,7093 m
3,912
Vlarutan = 2,7093 m3
Vtangki = ( 1 + 0,2 ). Vlarutan
= 1,2 (2,7093)
= 3,2512 m3
Untuk pengadukan
=1
Dt
(McCabe, 1999)
Hc
Dt = Hc
Dt = Hcs + He ; di mana Hcs = tinggi cairan dalam shell
Diameter tutup = diameter reaktor = Dt
Rasio axis ellipsoidal head = 2 : 1
Dt
Tinggi tutup = He = (Brownell, 1959)
4
Maka, Dt = Hcs + He
Dt
Dt = Hcs +
4
3
Hcs = Dt
4
π 3
Volume tutup bawah reaktor = Dt (Brownell, 1959)
24
π 2
Volume cairan dalam shell = D t .H cs
4
π 2 3
= Dt . Dt
4 4
3
πD t
3
=
16
48
Dt = 1,6532 m
Maka tinggi cairan dalam reaktor, Hc = 1,6532 m
Direncanakan digunakan tangki dengan perbandingan Dt : ht = 3 : 4
4 4
Ht = D t = (1,6532 m) = 2,2043 m
3 3
Dt 1,6532 m
Tinggi tutup, He = = = 0,4133 m
4 4
Tinggi shell, Hs = Ht – 2He = 2,2043 – 2 x 0,4133 = 1,3777 m
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Tekanan hidrostatik, Phid = ρ x g x h
= 1077,5408 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 1,6532 m
= 17457,626 Pa = 17,4576 kPa
Tekanan operasi, Poperasi = 101,325 kPa + 17,4576 kPa = 118,7826 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %
Maka, Pdesign = (1,2) (118,7826 kPa)
= 142,5391 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell, 1959)
Allowable stress = 11050 psia = 76186,8 kP (Brownell, 1959)
Tebal shell tangki:
t=
PD
2SE − 1,2P
=
(142,5391kPa) (1,6532 m)
2(76186,8 kPa)(0,8) − 1,2 (142,5391kPa)
= 0,0019 m = 0,0762 in
Faktor korosi = 1/4 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0762 in + 1/4 in = 0,3262 in
Tebal shell standar yang digunakan = ½ in (Brownell, 1959)
Perancangan pengaduk :
=
D N. ρ (1,8079 ft)2 (0,5 put/det)( 67,2675 lb/ft 3 )
2
NRe = a = 24235,448
μ 0,004536 lb/ft. sec
NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:
P=
K T . N 3 .D a ρ
5
(McCabe, 1999)
gc
KT = 6,3 (McCabe, 1999)
Maka daya yang dibutuhkan :
P=
6,3.(1 put/det)3 .(1,8079 ft)5 (67,2675 lbm/ft3 )
32,17 lbm.ft/lbf.det 2
= 254,4291ft.lbf/det x
1hp
= 0,4626 hp
550 ft.lbf/det
= 0,578 hp
0,4626
Daya motor penggerak =
0,8
Maka daya motor yang dipilih 1 hp.
Jaket Pendingin
=
Laju volumetrik air pendingin 2,5727 m3 /jam
V= = 38,1212 m/jam
Luas yang dilalui udara pendingin 0,0675 m 2
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Tekanan hidrostatik, Phid = ρ x g x h
= 1077,5408 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 1,6786 m
= 17725,848 Pa = 17,7258 kPa
Tekanan operasi, Poperasi = 101,325 kPa + 17,7258 kPa = 119,0508 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %
Maka, Pdesign = (1,2) (119,0508 kPa)
= 142,8610 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell, 1959)
Allowable stress = 11050 psia = 76186,8 kP (Brownell, 1959)
Tebal shell tangki:
t=
PD
2SE − 1,2P
=
(142,861 kPa) (1,6786 m)
2(76186,8 kPa)(0,8) − 1,2 (142,861 kPa)
= 0,00197 m = 0,0776 in
Faktor korosi = 1/8 in
ρ
F
Debit air/laju alir volumetrik, Q = = 1,5991 lbm/detik
62,4269 lbm/ft3
= 0,02562 ft3/s = 2,6196 m3/jam
Penentuan diameter optimum untuk pipa :
De = 3,9.Q0,45.ρ0,13
= 3,9(0,02562)0,45(62,4269).0,13 = 1,2832 in
Dipilih material pipa commercial steel 1 ½ in schedule 40, dengan :
Diameter dalam (ID) : 1,610in = 0,1342 ft
Diameter luar (OD) : 1,900in = 0,1583 ft
Luas penampang pipa (A) : 0,01414 ft2
Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa :
Q 0,02562 ft 3 /s
v= = = 1,81188 ft/s
A 0,01414 ft 2
Sehingga :
ρ c vD
µc
62,4269 x1,81188 x0,1342
NRe = = = 25380,165
0,89 x0,000672
Instalasi pipa :
- Panjang pipa lurus, L1 = 20 ft
L2 = 1 × 13 × 0,1342 = 1,7446 ft
2g c D 2 (32,174)(0,1342)
2 32,174 0,401
Tinggi pemompaan, ∆z = 10 ft
= 30 ⋅ lb f f/lb
g
Static head, Δz 10ft ft.lb /lbmm
gc
=0
Δv 2
Velocity head,
2gc
∆P = 0 Maka :
Wf = Δz + + +F
g Δv 2 ΔP
gc 2 gc ρ
= 10 + 0 + 0 + 0,07816
= 10,07816 ft.lb f / lbm
Wf Q ρ (10,07816 )(0,02562)(62,4269)
Tenaga pompa, P = = = 0,02931 Hp
550 550
XA = 0,9
3,03 mol / jam
CAO = = 0,05050 M
60,0055 ltr / jam
CA = CAO – (CAO x XA)
= 0,05050-(0,05050x0,9)
= 0,00505 M
Jadi nilai k adalah :
0,0050
k = -ln = 2,313 jam-1
0,0505
-rA = k.CA
= 2,313 jam-1 x 0,00505 M
= 0,01168 mol/liter.jam
τ= ∫
Vr dX A
− rA
XA
= CAO
v0 0
= (ln(1)-ln(1-0,9)) / 2,3026
=1
Desain Tangki
Volume reaktor
∫0 − rA = V0 . C AO ∫ k.C
XA XA
dX A dX A
V r = V0 . C AO
0 A
∫0 k.C AO (1 − X A ) k.C AO ∫0 (1 − X A ) k ∫0 (1 − X A )
XA XA XA
dX A V0 .C AO dX A V0 dX A
V r = V0 . C AO = =
Vr =
V0
[− ln(1 − X A )]0X A = V0 [− ln(1 − X A ) + ln(1 − 0)]
k k
Vr =
60,0055
[− ln(1 − 0,9) + ln(1 − 0)]
2,313
60,0055 3
Vr = x 2,313 = 60,0055 m
2,313
Vlarutan = 60,0055 m3
Vtangki = ( 1 + 0,2 ). Vlarutan
= 1,2 (60,0055)
= 72,0066 m3
Untuk pengadukan
=1
Dt
(McCabe, 1999)
Hc
Dt = Hc
Dt = Hcs + He ; di mana Hcs = tinggi cairan dalam shell
Diameter tutup = diameter reaktor = Dt
Rasio axis ellipsoidal head = 2 : 1
Dt
Tinggi tutup = He = (Brownell, 1959)
4
Maka, Dt = Hcs + He
πD t +
3 3 π 3
Volume cairan dalam tangki = Dt
16 24
11
72,0066 m3 = πD t
3
48
Dt = 4,6416 m
Maka tinggi cairan dalam reaktor, Hc = 4,6416 m
Direncanakan digunakan tangki dengan perbandingan Dt : ht = 3 : 4
4 4
Ht = D t = (4,6416 m) = 6,1888 m
3 3
Dt 4,6416 m
Tinggi tutup, He = = = 1,1604 m
4 4
Tinggi shell, Hs = Ht – 2He = 6,1888 – 2 x 1,1604 = 3,868 m
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Tekanan hidrostatik, Phid = ρ x g x h
= 1017,5333 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 4,6416 m
= 46285,229 Pa = 46,2852 kPa
Tekanan operasi, Poperasi = 101,325 kPa + 46,2852 kPa = 147,6102 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %
Maka, Pdesign = (1,2) (147,6102 kPa)
= 177,13224 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell, 1959)
Allowable stress = 11050 psia = 76186,8 kP (Brownell, 1959)
t=
PD
2SE − 1,2P
=
(177,13224kPa) (4,6416m)
2(76186,8 kPa)(0,8) − 1,2 (177,13224kPa)
= 0,0068 m = 0,266 in
Faktor korosi = 1/2 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,266 in + 1/2 in = 0,766 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1 in (Brownell, 1959)
Perancangan pengaduk :
Jenis pengaduk : Flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (McCabe,1999), diperoleh :
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 x 4,6416 m = 1,5472 m
E/Da = 1 ; E = 1,5472 m
L/Da = ¼ ; L = ¼ x 1,5472 m = 0,3868 m
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 x 1,5257 m = 0,3051 m
J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 x 4,6416 m = 0,3868 m
=
Da N. ρ (5,0762ft)2 (0,5 put/det)( 63,5215 lb/ft 3 )
2
NRe = = 180424,352
μ 0,004536 lb/ft. sec
NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:
P= T
K . N 3 .D a ρ
5
(McCabe, 1999)
gc
KT = 6,3 (McCabe, 1999)
P=
6,3.(1 put/det)3 .(5,0762ft)5 (63,5215 lbm/ft3 )
32,17 lbm.ft/lbf.det 2
= 41927,972ft.lbf/det x
1hp
= 76,2327 hp
550 ft.lbf/det
= 95,291 hp
76,2327
Daya motor penggerak =
0,8
Maka daya motor yang dipilih 96 hp.
Jaket Pendingin
Ditetapkan jarak jaket (γ) = ½ in, sehingga :
Diameter dalam jaket (D1)= Dt + (2 . t)
= 4,6416 + (2. ½.0,0254 )
= 4,667 m
Diameter luar jaket (D2) = 2 γ + D1
= (2 . ½ .0,0254) + 4,667
= 4,6924
Luas yang dilalui air pendingin (A) = π/4 (D22 – D12)
= 0,1867 m2
Laju massa air pendingin = 4525,6411 kg/jam
Densitas air pendingin = 996,24 kg/m3
4525,6411kg/jam
Laju volumetrik air pendingin= 3
= 4,5427 m3/jam
996,24 kg/m
Kecepatan superficial air pendingin (V),
=
Laju volumetrik air pendingin 4,5427 m3 /jam
V= = 24,3315 m/jam
Luas yang dilalui udara pendingin 0,1867 m 2
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Tekanan hidrostatik, Phid = ρ x g x h
= 1017,5333 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 4,667 m
= 46538,514 Pa = 46,5385 kPa
Tekanan operasi, Poperasi = 101,325 kPa + 46,5385 kPa = 147,8635 kPa
t=
PD
2SE − 1,2P
=
(177,4362 kPa) (4,667 m)
2(76186,8 kPa)(0,8) − 1,2 (177,4362kPa)
= 0,0068m = 0,2677in
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal jaket yang dibutuhkan = 0,2677 in + 1/8 in = 0,3927 in
Tebal jaket standar yang digunakan = ½ in (Brownell, 1959)
Data perhitungan :
Laju alir larutan : 61057,5834 kg/jam
Densitas larutan : 1017,7831 kg/m
Kandungan kontaminan dalam larutan adalah 2336,9083 kg/jam.
Laju volumetrik umpan = F/ρ = 61057,5834 kg/jam
1017,7834 kg/m3
1. Dari Tabel 18-8, Perry, 1999, ketebalan cake yang dibentuk adalah 0,75 cm.
2. Dari Gambar 18-98, Perry, 1999, W = 10 kg dry cake/(m2 x rev).
3. Dari Gambar 18-99, waktu pembentukan, f = 0,3 menit
4. Laju pencucian :
Cairan di cake akhir = 10 x 0,057 / 0,943 = 604,4 kg/m2 x cycle.
Dari Fig. 18-103, Perry, 1999, rasio pencucian, N = 1.
Untuk desain ditambahkan 10%, N = 1 x 1,1 = 1,1
Volume pencuci : Vw = N × cairan di cake akhir /ρpencuci
= 1,1 × 604,4 / 1000
= 0,6648 L/m2 cycle
5. Waktu pencucian :
W.Vw = 10 x 0,6648 = 6,648 kgL/m4.
Dari Fig. 18-104, Perry, 1999, waktu pencucian = w = 0,15 min.
Tekanan hidrostatik :
Phid = ρ x g x l
= 1017,7834 kg/m3 x 9.8 m/s2 x 1,394 m
= 13904,143 Pa = 13,9041 kPa
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 13,9041 kPa + 101,325 kPa = 115,2291 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %
Maka, Pdesign = (1,2) (115,2291 kPa)
= 138,2749 kPa
Joint efficiency (E) = 0,8 (Brownell, 1959)
Allowable stress(S) = 12650 psia = 87218,714 kPa (Brownell, 1959)
Tebal shell tangki:
t=
PD
2SE − 1,2P
==
(117.71 kPa) (3.22 m)
kPa)(0,8)− 1.2(117.71
(138,2749 kPa). (4,6482 m) .
2(87218.71 4 kPa)(0.8) kPa) kPa)
= 0.0027188 m = 0.107 in
2(87218,714 – 1,2(138,2749
= 0,004611 m = 0,1815 in
Faktor korosi = 1/4 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,1815 in + 1/4 in = 0,4315 in
Tebal shell standar yang digunakan = ½ in (Brownell, 1959)
Data perhitungan:
Tabel LC.7 Komposisi bahan masuk ke Hydroclone (F-320)
Laju alir ρ (kg/m3) Vcampuran
(kg/jam) (m3/jam)
H2O 2936,0338 996,8 2,9455
Mg(OH)2 333,6677 2345 0,1423
CaSO4 130,6188 2320 0,0563
Ca(OH)2 22,4060 2211 0,0101
CaMg(CO3)2 11,6019 2830 0,0041
CaO 3,4604 3530 0,0010
MgO 2,4717 3580 0,0007
Total 3440,2601 3,16
ρ campuran = 1088,7059 kg/m3
sg campuran = 1,0158
Perhitungan :
ρ
F
Debit air/laju alir volumetrik, Q = = 3340,2601 kg/jam
1088,7059 kg/m3
= 3,0681 m3/jam = 0,8523 liter/s
Diameter bucket = 100 in
Radius bucket (rp) = 50 in = 1,27 m
Laju putar rotor penggerak (N) = 2000 rpm
Daya centrifuge : (Perry, 1997)
P = 5,984 . 10-10 .sg . Q. ( N. rp)2
= 5,984 . 10-10.( 1,0158). (3,0681) .(2000. 1,27)2
= 0,01203 hp
Daya standar yang digunakan 1/8 hp
Tabel LC.8 Hydroclone
VT = Vs + Vk
i) Volume silinder, Vs
Vs = πx Dt xH s
2
Vk = 1 πx Dt xH k
2
3 4
Vk = 0,1308 x DT3
= 0,9158 x DT3
iv) Diameter spray dryer, DT
DT = (VT / 0,9158)
1
3
= (0,5878/0,9158)1/3 = 0,8626 m
c. Tinggi spray dryer, HT
Hs = DT = 0,8626 m
Hk = ½ x DT
HT = Hs + Hk
= 0,8626 + 0,4313 = 1,2939 m
d. Menghitung tebal dinding spray dryer :
+C
PxR
SxE − 0,6 P
d=
Dimana :
- Faktor korosi (C) : 0,125 in
- Allowable working stress (S) : 12.650 lb/in2
- Efisiensi sambungan (E) : 0,85
- Jari-Jari dalam tangki (R) : DT / 2
144
Tebal dinding spray dryer :
+ 0,125
17,3609 x16,9798
12.650 x0,85 − 0,6 x17,3609
d=
= 0,1524 in = 0,3872 cm
= 0,1220 m3
Faktor keamanan = 20%
Volume kristalisator, VT = 1,2 x 0,1220 m3 = 0,1464 m3
b. Diameter kristalisator, DT
1) Volume silinder, VS
VS = πx DT xH S
2
4
Dimana : HS = tinggi silinder = 2 x DT
2
VS = 3,14 x DT x 2 xD T
4
= 1,57 x DT3
VH = 0,1308 x DT3
= 1,8316 x DT3
4) Diameter kristalisator, DT
DT = (VT / 1,8316 )1 / 3
= (0,1464 / 1,8316)1 / 3
= 0,4308 m
5) Tinggi kristalisator, HT
HS = 2 x DT
= 2 x 0,4308 m = 0,8616 m
HH = 1/4 x DT
+C
PxR
SxE − 0,6 P
d= (Peters & Timmerhaus, 2003)
Dimana :
- Faktor korosi (C) : 0,125 in
- Allowable working stress (S) : 12,650 lb/in2
- Efisiensi sambungan (E) : 0,85
- Jari – jari dalam tangki (R) : DT/2
144
Tebal dinding kristalisator :
+ 0,125
16,9138 x8,54965
12.650 x0,85 − 0,6 x16,9138
d=
= 0,1385 in = 0,3517 cm
d. Menghitung jumlah tube
1. Neraca panas
Q = 789,4439 kkal/jam = 3132,7636Btu/jam
2. Δt weighted
Fluida Fluida Selisih
Panas dingin
(Δt) = LMTD = 9 − 18
ln(9 / 18)
A=
Banyaknya udara yang dibutuhkan 1132,1271 kg / jam
= = 0,3145 m2
kecepa tan udara 1kg / s.m 2 x3.600 s
A = 1 / 4π D 2
4 xA 4 x0,3145m 2
D= = = 0,63296 m
1/ 2 1/ 2
π 3,14
Diameter rotary dryer biasanya antara 0,25-2 m (hal.12-56, Perry, 1999),
sehingga desain diameter terpenuhi.
b. Menentukan panjang rotary dryer
Pendinginan dalam indirect heat rotary dryer mempunyai persamaan :
Lt = 0,1xC p xG 0,84 xD
= 9,4208
5,9630
L/D =
0,63296
Rasio L/D secara praktek ditemukan antara 4-10 (hal. 12-54, Perry, 1999),
sehingga rasio L/D terpenuhi.
c. Menentukan waktu transportasi
Hold-up dari rotary dryer biasanya dioperasikan antara 10-15% dari volume
total (hal. 12-55, Perry,1999), untuk desain alat diambil 10%
Volume total = 1 / 4 xπxD 2 xL
= 1 / 4(3,14)(0,63296) 2 x(5,9630)
= 1,8754 m3
= = 0,3510 jam
hold up 0,18754 x646,2724
Time of passage (θ) =
feed rate 345,2631
d. Menghitung putaran rotary dryer
Kecepatan putaran linear (v) dari rotary dryer dioperasikan antara 60-75
ft/mnt(hal. 12-54, Perry,1999), untuk desain alat diambil 65 ft/mnt.
N= = = 9,9685 rpm
πxD 3,14 x 2,0766 ft
v 65 ft / mnt
±
0,23 xL 0,6 xBxLxG
θ= 0,9
SxN xD F
Dimana : θ = time of passage, min
B = konstanta material (B=5(Dp)-0,5)
D = diameter rotary dryer, ft
L = panjang rotary dryer,ft
G = kecepatan massa udara, lb/jam.ft2
Dp= ukuran partikel yang diangkut,μm
F = rate feed, lb material kering/jam.ft2
S = slope, ft/ft
N = kecepatan putaran, rpm
i. Menghitung feed rate.
F= = = 224,8581lb / jam. ft 2
kristal yang masuk 761,1739
luas terowongan 3,14 2
x(2,0766)
4
ii. Menghitung konstanta material
Dp diambil 150 mesh = 0,0104 mm = 10,4μm
B = 5(10,4)-0,5 = 1,5504
Maka : 21,06 = ±
0,23x19,5636 0,6 x1,5504 x19,5636 x737,3381
0,9
Sx(9,9685) x 2,0766 224,8581
21,06 = ± 59,6763
0,2736
S
21,06 + 59,6763 =
0,2736
, S1 = 0,003389
S1
Δt 2 − Δt1
LMTD = = = 104,6 °F
180
Δt 2 219,24
ln ln
Δt 1 39,24
T1 − T2
R= = =0
0
t 2 − t1 180
t 2 − t1
S= = = 0,8210
180
T1 − t1 219,24
Dari Gambar 18, Kern (1965) diperoleh FT = 1
Maka ∆t = FT × LMTD = 1 × 104,6 = 104,6 °F
(2) Tc dan tc
T1 + T2 305,24 + 305,24
Tc = = = 305,24 °F
2 2
t1 + t 2 86 + 266
tc = = = 176 °F
2 2
Dalam perancangan ini digunakan heater dengan spesifikasi:
- Diameter luar tube (OD) = 3/4 in
- Jenis tube = 18 BWG
- Pitch (PT) = 15/16 in triangular pitch
- Panjang tube (L) = 28 ft, 4 pass
a. Dari Tabel 8, hal. 840, Kern (1965), air heater untuk fluida panas steam dan
A= = = 119,3382 ft 2
Q 374483,303 Btu/jam
U D × Δt 30 Btu
× 104,6o F
jam ⋅ ft 2 ⋅o F
UD = = = 25,0524
Q 374483,303 Btu/jam Btu
A ⋅ Δt 142,9064 ft × 104,6 °F
2
jam ⋅ ft 2 ⋅ °F
N t × a 't
at =
144 × n
(Pers. (7.48), Kern)
26 × 0,334
at = = 0,015 ft 2
144 × 4
(4) Kecepatan massa
Gt =
W
(Pers. (7.2), Kern)
at
Gt = = 24662,333
369,935 lbm
0,015 jam ⋅ ft 2
(5) Bilangan Reynold
Pada Tc = 305,24°F, µ = 0,015 cP = 0,0362 lbm/ft2⋅jam
Dari Tabel 10, Kern (1965), untuk 3/4 in OD, 18 BWG, diperoleh:
0,0543 × 24662,333
Re t = = 36993,5
0,0362
(6) Taksir jH dari Gambar 24, Kern (1965), diperoleh jH = 600
(7) Pada Tc = 356°F
c = 2,67 Btu/lbm°F
k = 0,025 Btu/jam.ft°F
k c⋅μ
= jH × ×
1
hi 3
D k
(8) (Pers. (6.15), Kern)
φt
h io = io × φ t
h
φt
hio = 376,9786 × 1 = 376,9786
Ds × C' × B 2
as =
144 × PT
ft (Pers. (7.1), Kern)
Gs =
w
(Pers. (7.2), Kern)
as
Gs = = 119394,084
6633,5353 lbm
0,05556 jam ⋅ ft 2
(5′) Bilangan Reynold
Pada tc = 140°F
µ = 0,4781 cP = 1,156 lbm/ft2⋅jam (Gbr. 15, Kern)
Dari Gambar 28, Kern (1965), untuk 3/4 in dan 15/16 triangular pitch,
diperoleh de = 0,55 in.
De = 0,55/12 = 0,0458 ft
De × G s
Res = (Pers. (7.3), Kern)
μ
0,0458 × 2356453,425
Res = = 93361,217
1,156
(6′) Taksir jH dari Gambar 28, Kern (1965), diperoleh jH = 290
(7′) Pada tc = 140°F
c = 1,067 Btu/lbm⋅°F
k = 0,357 Btu/jam.ft.oF
k c⋅μ
= jH × ×
1
ho 3
De k
(8′) (Pers. (6.15), Kern)
φs
h o = o × φs
h
φs
ho = 3417,318 × 1 = 3417,318
(10) Clean Overall coefficient, UC
h io × h o 376,9786 × 3417,318
UC = = = 339,524 Btu/jam ⋅ ft 2 ⋅ °F
h io + h o 376,9786 + 3417,318
f ⋅Gt ⋅ L ⋅ n
ΔPt =
2
5,22 ⋅ 1010 ⋅ ID ⋅ s ⋅ φ t
(2) (Pers. (7.53), Kern)
ΔPt =
(0,00011)(24662,333) (28)(4 )
5,22 ⋅1010 (0,0543)(1)(1)
2
= 0,02644 psia
2
V
(3) Dari Grafik 27, hal. 837, Kern (1965), pada diperoleh = 0,0075
2g'
ΔPr =
4n V 2
.
s 2g'
=
(4).(4)
.0,0075
= 0,12 psia
1
Δt 2 − Δt 1
LMTD = = = 159,18 °F
- 108
Δt 112,24
ln 2 ln
Δt 1 219,24
T1 − T2
R= = =0
0
t 2 − t 1 108
t 2 − t1
S= = = 0,49
108
T1 − t 1 219,24
Dari Gambar 18, Kern (1965) diperoleh FT = 1
Maka ∆t = FT × LMTD = 1 × 159,18 = 159,18 °F
(2) Tc dan tc
T1 + T2 305,4 + 305,4
Tc = = = 305,4 °F
2 2
t 1 + t 2 86 + 194
tc = = = 140 °F
2 2
Dalam perancangan ini digunakan heater dengan spesifikasi:
A= = = 1072,191 ft 2
Q 1,1947x108 Btu/jam
U D × Δt 700 Btu
× 159,18o F
jam ⋅ ft ⋅ F
2 o
UD = = = 541,865
Q 1,1947x108 Btu/jam Btu
A ⋅ Δt 1385,093 ft × 159,18 °F
2
jam ⋅ ft 2 ⋅ °F
N t × a 't
at =
144 × n
(Pers. (7.48), Kern)
252 × 0,334
at = = 0,146ft 2
144 × 4
(4) Kecepatan massa
Gt = = 80815
11798,99 lbm
0,146 jam ⋅ ft 2
(5) Bilangan Reynold
Pada Tc = 356°F, µ = 0,015 cP = 0,0362 lbm/ft2⋅jam
Dari Tabel 10, Kern (1965), untuk 3/4 in OD, 18 BWG, diperoleh:
ID = 0,652 in = 0,0543 ft
ID × G t
Re t = (Pers. (7.3), Kern)
μ
0,0543 × 80815
Re t = = 121222,5
0,0362
(6) Taksir jH dari Gambar 24, Kern (1965), diperoleh jH = 600
(7) Pada Tc = 356°F
c = 2,67 Btu/lbm°F
k = 0,025 Btu/jam.ft°F
k c⋅μ
= jH × ×
1
hi 3
D k
(8) (Pers. (6.15), Kern)
φt
h io = io × φ t
h
φt
hio = 376,9786 × 1 = 376,9786
Ds × C' × B 2
as =
144 × PT
ft (Pers. (7.1), Kern)
Gs =
w
(Pers. (7.2), Kern)
as
Gs = = 316768,836
127024,3033 lbm
0,401 jam ⋅ ft 2
(5′) Bilangan Reynold
Pada tc = 140°F
µ = 0,4781 cP = 1,156 lbm/ft2⋅jam (Gbr. 15, Kern)
Dari Gambar 28, Kern (1965), untuk 3/4 in dan 15/16 triangular pitch,
diperoleh de = 0,55 in.
De = 0,55/12 = 0,0458 ft
De × G s
Res = (Pers. (7.3), Kern)
μ
0,0458 × 316768,836
Res = = 12550,184
1,156
(6′) Taksir jH dari Gambar 28, Kern (1965), diperoleh jH = 60
(7′) Pada tc = 140°F
c = 1,067 Btu/lbm⋅°F
k = 0,357 Btu/jam.ft.oF
k c⋅μ
= jH × ×
1
ho 3
De k
(8′) (Pers. (6.15), Kern)
φs
f ⋅Gt ⋅ L ⋅ n
ΔPt =
2
5,22 ⋅ 1010 ⋅ ID ⋅ s ⋅ φ t
(2) (Pers. (7.53), Kern)
ΔPt =
(0,00011)(80815) (28)(4)
5,22 ⋅1010 (0,0543)(1)(1)
2
= 0,02838 psia
2
V
(3) Dari Grafik 27, hal. 837, Kern (1965), pada diperoleh = 0,0075
2g'
ΔPr =
4n V 2
.
s 2g'
=
(4).(4)
.0,0075
= 0,12 psia
1
A=
Q
U∆T
(Geankoplis, 2003)
Dimana:
A = Luas permukaan (ft2)
Q = Laju panas (btu/jam)
U = Koefisien perpindahan panas (btu/jam ft2 oF)
ΔT = Tout – Tin (oF)
Dari tabel 8.3-1 Geankoplis (2003), U = 1600 btu/jam ft2 oF.
7584071,72
1600 × (212 - 194)
A = = 263,336 ft2 = 24,4647 m2
Fluida dingin
Laju alir air pendingin = 16735,3924 kg/jam = 36895,181 lbm/jam
Temperatur awal (t1) = 30°C = 86°F
Temperatur akhir (t2) = 55°C = 131°F
Panas yang diserap (Q) = 668533,6479 kkal/jam = 2651227,982 Btu/jam
(1) ∆t = beda suhu sebenarnya
Fluida Panas Fluida dingin Selisih
T1 = 212°F Temperatur yang lebih tinggi t2 = 131°F ∆t1 = 135°F
T2 = 194°F Temperatur yang lebih rendah t1 = 86°F ∆t2 = 63°F
T1 – T2 = 18°F Selisih t2 – t1 = 45°F ∆t2 – ∆t1 = 72°F
Δt 2 − Δt 1
LMTD = = = 94,4708 °F
72
Δt 63
ln 2 ln
Δt 1 135
T1 − T2 18
R= = = 0,4
t 2 − t1 45
t 2 − t1
S= = = 0,333
45
T1 − t1 212 − 77
Dari Fig 18, Kern, 1965 diperoleh FT = 0,71
Maka ∆t = FT × LMTD = 0,71 × 94,4708 = 67,07429°F
(2) Tc dan tc
T1 + T2 212 + 194
Tc = = = 203 °F
2 2
t1 + t 2 86 + 131
tc = = = 108,5 °F
2 2
Dalam perancangan ini digunakan kondensor dengan spesifikasi:
- Diameter luar tube (OD) = 3/4 in
- Jenis tube = 18 BWG
- Pitch (PT) = 15/16 in triangular pitch
- Panjang tube (L) = 12 ft
A= = = 79,0535 ft 2
Q 2651227,982 Btu/jam
U D × Δt 500 Btu
jam ⋅ ft ⋅ F
2 o
x67,07429o F
Luas permukaan luar (a″) = 0,1963 ft2/ft (Tabel 10, hal. 843, Kern)
UD = = = 500
Q 2651227,982 Btu/jam Btu
A ⋅ Δt 79,0535 ft × 67,07429°F
2
jam ⋅ ft 2 ⋅ °F
N t × a 't
at =
(3′) Flow area shell
144 × n Ds × C' × B 2
[Pers. (7.48), Kern]
as =
36 × 0,334 144 × PT
ft [Pers. (7.1), Kern]
at = = 0,01044 ft
2
144 × 8 Ds = Diameter dalam shell = 10 in
(4) Kecepatan massa B = Baffle spacing = 17 in
Gt =
W PT = Tube pitch = 15/16 in = 0,9375 in
[Pers. (7.2), Kern]
at C′ = Clearance = PT – OD
Gt = = 5646983,33
58954,506 lb m = 0,9375 – 0,75= 0,1875 in
jam ⋅ ft 10 × 0,1875 × 17
as = = 0,2361ft
0,01044 2 2
144 × 0,9375
(5) Bilangan Reynold (4′) Kecepatan massa
Gs =
Pada Tc = 222,8°F w
µ = 0,3 cP = 0,726 lbm/ft2⋅jam
[Pers. (7.2), Kern]
as
[Gbr. 15, Kern]
Gs = = 156269,297
36895,181 lb m
jam ⋅ ft
Dari Tabel 10, Kern, untuk 3/4 in OD, 2
0,2361
18 BWG, diperoleh
(5′) Bilangan Reynold
ID = 0,652 in = 0,0543 ft
ID × G t
Pada tc = 99,5°F
De × Gs
(6) Taksir jH dari Gbr 24, Kern, diperoleh Re s = [Pers. (7.3), Kern]
μ
0,0458 × 156269,297
jH =800 pada Ret = 422357,01
(7) Pada Tc = 222,8°F Res = = 298213,908
0,024
c = 0,336 Btu/lbm°F
[Kirk Othmer, Vol1]
(6′) Taksir jH dari Gbr. 28, Kern, diperoleh
k = 0,129 Btu/jam.ft°F [Tabel 5, Kern]
k 0,363
(8′) o = jH × ×
1
hi k
3
ID k
h 3
φs De k
(8)
φt
=
h io hi ID
x
φs = 1[Kern, 1965]
φt φt OD
= 4485,304 x
0,652
0,75
ho = × φs
ho
= 3899,224
φs
h io = × φt
h io
φt
f ⋅Gt ⋅ L ⋅ n
2
(2) ΔPt =
5,22 ⋅ 10 ⋅ ID ⋅ s ⋅ φ t
10
s=1 [Geankoplis, 1983]
(2′) N + 1 = 12 ×
10 L
[Pers. (7.43), Kern]
= 0,0195 psi
B
N + 1 = 12 × = 21
12
(3) Dari grafik 27, hal:837, Kern, 1950 pada
17
Gt =5646983,33 diperoleh Ds = 29/12 = 2,41667
ΔPr =
2
4n V
.
f ⋅ G s ⋅ D s ⋅ (N + 1)
s 2g'
2
= (3′) ΔPs =
(4).(8)
5,22 ⋅ 10 ⋅ D e ⋅ s ⋅ φ s
.0,024
0,79 10
= 0,972 psia
= 0,518 psi
A. Peralatan Utilitas
1. Tangki Utilitas - 01 (TU-01)
Fungsi : Menampung fluida panas dari produk atas evaporator
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas datar dan ellipsoidal head
Bahan konstruksi: Carbon steel SA-283 grade C
Data Operasi :
- Laju alir = 42727,7131 kg/jam
- Densitas = 965,321 kg/m3 (Perry,1999)
- Tekanan (P) = 1 atm
- Temperatur (T) = 900C
- Lama Persediaan = 1 jam
VS =
1
πDT2 H S
4
VS= 3,14 ×
× × DT
DT2 1
4 2
=VS 0,3925 × DT3
Universitas Sumatera Utara
2. Volume head, VH (1/4 luas bola = × × π ×
1 1 DT2
)
4 3 8
=
VH 0,1308 × DT3
4. Diameter tangki, DT
DT = (VT / 0,5233)1 / 3
= (53,1152/0,5233)1 / 3
= 4,6647 m
5. Tinggi tangki, HT
H S = 1 / 2 × DT
= 1/2 × 4,6647
= 2,3323 m
H H = 1 / 4 × DT
= 1/4 × 4,6647
= 1,1662 m
HT = H S + H H
= 2,3323m + 1,1662 m
= 3,4985 m
Data Operasi :
- Laju alir = 7200 kg/jam
- Densitas = 996,233 kg/m3 (Perry,1999)
- Tekanan (P) = 1 atm
- Temperatur (T) = 280C
- Lama Persediaan = 1 hari
ρ × g × hf
- Jari-jari dalam tangki (R) : L/2
- Tekanan desain (P), dicari dengan rumus : Patm +
gc
Tekanan desain (P) :
62,1928lb/ft3 × 10,8166 ft
P = 14,696lb / in 2 + = 19,9860 psi
144 in2 /ft 2
2T × 2T × T = 0,0128 m 3
4T 3 = 0,0128 m 3
0,0128
T = = 0,1474 m
1/ 3
4
VS =
1
πDT2 H S
4
VS= 3,14 × × × DT
DT2 1
4 2
=
VS 0,3925 × DT3
2. Diameter tangki, DT
DT = (VT / 0,3925)1/ 3
= (52,5086/0,3925)1/ 3
= 5,1144 m
3. Tinggi tangki, HT = HS
H S = 1 / 2 × DT
= 1/2 × 5,1144
= 2,5572 m
Dimana:
- Faktor korosi (C) : 0,25 in
- Allowable working stress (S) : 12.650 lb/in2
- Efisiensi sambungan (E) : 0,85
- Jari-jari dalam tangki (R) : DT/2
- Tekanan desain (P), dicari dengan rumus :
ρ×Hf ×g
Patm +
gc
Tekanan desain (P) :
62,1928 lb/ft 3 × 8,3897 ft
P = 14,696lb / in + 2
= 18,3195 psi
144 in 2 /ft 2
Tebal dinding tangki :
18,3195 × 8,3997
d= + 0,125
12.650 × 0,85 − 0,6 ×118,3195
= 0,1536 in = 0,3903 cm
5. Boiler (BL-01)
Fungsi : Menyediakan steam untuk keperluan proses
Jenis : Water tube boiler
Bahan konstruksi : Seamless Carbon steel SA-283 grade A
Data Operasi :
- Jumlah BB = 540,8868 kg/jam
- Laju alir steam = 10906,8807 kg/jam
- Nilai BB solar = 46192,96 kJ/kg (Perry,1999)
0
- Temperatur (T) = 151,8 C
T= = = 3,7484 m
Vf 33,7359m 3
P× L 3 m×3 m
2. Jumlah tube
Menurut Steverns,setiap 1 hp boiler memerlukan heating surface sekitar
10 ft2 maka heating surface adalah
A = P x 10 ft2/hp = 305,5074 x 10 ft2/hp = 3055,0738 ft2
Direncanakan menggunakan tube dengan spesifikasi :
Diameter nominal = 1,75 in
Data Operasi :
- Laju alir = 62816,6459 kg/jam
- Densitas = 983,2 kg/m3 (Perry,1999)
- Tekanan (P) = 1 atm
- Temperatur (T1) = 550C
(T2)= 250 C
- Konsentrasi air = 2,75 gal/ft2.menit
Luas menara, A =
kapasitas air
konsentrasi air
= = 102,2906 ft 2
281,2991 gal/menit
2
2,75 gal/ft .menit
Diambil performance menara 90% maka dari Gambar 12-15, Perry (1999),
diperoleh tenaga kipas 0,031 hp/ ft2
32
T
Data Operasi :
- Laju volumetrik = 0,5233 m3/jam
- Lama Persediaan= 15 hari
32
T
Data Operasi :
- Laju volumetrik = 0,5233 m3/jam
- BOD5 (So) = 783 mg/l
- Efisiensi (E) = 95%
- Mixed Liquor Suspended Solid=441 mg/l
- Mixed Liquor Volatile Suspended Solid (X)=353 mg/l
- Waktu tinggal sel ( θc )=10 hari
- Koefisien cell yield (Y)=0,8mg VSS/mg BOD (Metcalf dan Eddy,hal.394,1991)
- Koefisien endogenous decay(Kd)=0,025hari-1(Metcalf danEddy,hal.394,1991)
95 × 783
100
= 783 − = 39,15 mg/l
100
b. Penentuan Volume Aerator (Vr)
θc × Q × Y ( S o − S )
Vr =
X (1 + Kd × θc)
10 hari ×12,5592 m 3 /hari × 0,8(783 - 39,15) mg/l
= = 169,2913 m 3
353 mg/l(1 + 0,025 hari ×10 hari)
-1
P= = = 5,5734 m
V 169,2913 m 3
L × T 6,75 m × 4,5 m
Faktor kelonggaran = 0,5 m (Metcalf danEddy,hal.579,1991)
Panjang = 7,25 m
Lebar = 7,25 m
Tinggi = (4,5+0,5) m = 5 m
d. Penentuan jumlah flok yang diresirkulasi (Qr)
QW
QR
XR QW
’
XR
Yobs =
1 + K dθ c
Y
=
0,8
1 + (0,025 × 10)
( )
0,64
θ= = = 13,4862 hari
Vr 169,3763 m 3
Q 12,5592 m 3 /hari
f. Penentuan daya yang dibutuhkan
Jenis aerator yang digunakan adalah surface aerator. Kedalaman air = 4,57
m,dari Tabel 10-11,(Metcalf danEddy,hal.579,1991)diperoleh daya
aeratornya 10 hp.
Data Operasi :
32
T
= 1,4125 m3
Luas ( A) = = 0,5136m 2
16,9502m 3 /hari
3 2
33m /(m .hari)
c. Menentukan diameter tangki
4A 4 × 0,5136
D= = = 0,8089 m
1/ 2 1/ 2
π π
d. Menentukan diameter tangki
V 1,4069
H = = = 2,75 m
A 0,5136
12. Pompa (JU-01)
Fungsi : mengalirkan air tambahan dari tangki utilitas-01 (TU-01) ke
boiler
Jenis : pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi :
- Temperatur = 90°C
- Tekanan = 1 atm
- Densitas (ρ) = 996,8 kg/m3 (Geankoplis, 1997)
- Viskositas (µ) = 0,35 cP (Geankoplis, 1997)
- Laju alir massa (F) = 10357,1976 kg/jam
v= = = 3,0584 ft/s
Q 0,1016ft 3 /s
A 0,0332ft 2
ρ v D (62,4269)(23,0584 )(0,2049 )
Bilangan Reynold, NRe = = = 2004258,3923
μ 0,35 × 0,000672
Untuk pipa commercial steel dan pipa 2,5 in Sc.40, diperoleh : ε = 0,0006
D
Instalasi pipa :
- Panjang pipa lurus, L1 = 50 ft
L2 = 1 × 13 × 0,2049 = 3,3241 ft
f v 2 ΣL (0,005)(3,0584) 90,912
Faktor gesekan,
ΣF = = = 0,2409 ft ⋅ lb f /lb m
2(32,174)(0,42058)
2
2g c D
Tinggi pemompaan, ∆z = 20 ft
v2
Velocity head, ∆ = 0
c
2 g α
=0
ΔP
Pressure head, P1 = P2 = 1 atm;
ρ
v 2 ΔP
- Wf = Δz + ∆ + + ΣF
g
c
(Foust, 1980)
gc 2 g α ρ
= 20 + 0 + 0 + 0,2409
= 30,2409 ft.lb f / lbm
( )( )
- Wf Q ρ (30,2409ft.lb f /lb m ) 0,1016ft3 /s 62,4269lbm /ft 3 = 0,3487hp
Tenaga pompa,
P= =
550 550 ft.lb f /s.hp
Untuk efisiensi pompa 75 %, maka
0,3487
Tenaga pompa yang dibutuhkan = hp = 0,4359 hp
0,75
Digunakan daya pompa standar 0,5000 hp.
Dalam rencana pra rancangan pabrik Etilen Glikol digunakan asumsi sebagai
berikut:
Pabrik beroperasi selama 300 hari dalam setahun.
Kapasitas maksimum adalah 9000 ton/tahun.
Perhitungan didasarkan pada harga peralatan tiba di pabrik atau purchased-
equipment delivered (Peters et.al., 2004).
Harga alat disesuaikan dengan nilai tukar dollar terhadap rupiah adalah :
US$ 1 = Rp 10.000,- (Analisa, 22 Agustus 2005).
X I
Cx = Cy 2 x
m
X 1 I y
dimana: Cx = harga alat pada tahun 2005
Cy = harga alat pada tahun dan kapasitas yang tersedia
X1 = kapasitas alat yang tersedia
X2 = kapasitas alat yang diinginkan
Ix = indeks harga pada tahun 2005
Iy = indeks harga pada tahun yang tersedia
m = faktor eksponensial untuk kapasitas (tergantung jenis alat)
Untuk menentukan indeks harga pada tahun 2010 digunakan metode regresi
[n ⋅ ΣX i ⋅ Yi − ΣX i ⋅ ΣYi ]
koefisien korelasi:
1992)
(n ⋅ ΣX i Yi ) − (ΣX i ⋅ ΣYi )
1992)
b=
(n ⋅ ΣX i 2 ) − (ΣX i )2
Indeks harga tahun 2010 (Ix) adalah 1257,29. Maka estimasi harga tangki untuk (X2)
504,67 m3 adalah :
Cx = US$ 10850 ×
0 , 49
62,6247 1257,29
x × (Rp 9.280/US$)/(US$ 1)
10 1103
Cx = Rp 281.223.273 ,-/unit
Dengan cara yang sama diperoleh perkiraan harga alat lainnya yang dapat
dilihat pada Tabel LE – 3 untuk perkiraan peralatan proses dan Tabel LE – 4 untuk
perkiraan peralatan utilitas.
Untuk harga alat impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut:
- Biaya transportasi = 5%
- Biaya asuransi = 1%
- PPn = 10 % (Rusjdi,
2004)
- PPh = 10 % (Rusjdi,
2004)
Total = 43 %
Untuk harga alat non impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai
berikut:
- PPh = 10 % (Rusjdi,
2004)
Total = 21 %
Keterangan*) : I untuk peralatan impor, sedangkan N.I. untuk peralatan non impor.
Biaya pemasangan diperkirakan 39 % dari total harga peralatan (Peters et.al., 2004).
Biaya pemasangan = 0,39 × Rp 19.806.024.080,-
= Rp 7.724.349.391 ,-
Total
5.885.000.000
Total MITL = A + B + C + D + E + F + G + H + I + J
= Rp 77.978.927.651,-
2 Modal Kerja
Modal kerja dihitung untuk pengoperasian pabrik selama 3 bulan (= 90 hari).
2.1 Persediaan Bahan Baku
2.1.1 Bahan baku Proses dan Utilitas
1. Dolomit
Kebutuhan = 290,0568 kg/jam
Harga = Rp 2600,- (Yayasan Pemulung Indonesia, 2005)
Harga total = 90 hari × 24 jam/hari × 290,0568 kg/jam x Rp 2600,-
= Rp 754.168,-
2. Solar
Kebutuhan = 540,8868 liter/jam
Harga solar untuk industri = Rp. 4500,-/liter (PT.Pertamina, 2005)
Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 3 bulan (90 hari) adalah
:
= Rp 5.277.681.650,-
Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 1 tahun adalah :
= Rp 19.351.499.385,-
2.2 Kas
2.2.1 Gaji Pegawai
PD = × HPT
IP
12
dimana: PD = piutang dagang
IP = jangka waktu kredit yang diberikan (3 bulan)
HPT = hasil penjualan tahunan
Penjualan :
1. Harga jual Mg(OH)2 = US$ 2,8/kg (Chemstock-wais, 2005)
Produksi Mg(OH)2 = 334,6 kg/jam
Hasil penjualan etilen glikol tahunan
= 334,6 kg/jam × 24 jam/hari × 330 hari/tahun × US$ 2,8 /kg × Rp 9280/US$
= Rp 68.857.600.000,-
× Rp 100.831.851.857,-
3
Piutang Dagang =
12
= Rp 25.207.962.964,-
Tabel LE.9 Aturan depresiasi sesuai UU Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000
Kelompok Harta Masa Tarif
Beberapa Jenis Harta
Berwujud (tahun) (%)
I. Bukan
Bangunan 4 25 Mesin kantor, perlengkapan, alat
1.Kelompok 1 perangkat/ tools industri.
8 12,5 Mobil, truk kerja
2. Kelompok 2 16 6,25 Mesin industri kimia, mesin industri
3. Kelompok 3 mesin
II. Bangunan
Permanen 20 5 Bangunan sarana dan penunjang
Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol.
P−L
D=
n
dimana:
D = depresiasi per tahun
P = harga awal peralatan
L = harga akhir peralatan
n = umur peralatan (tahun)
Tabel LE.10 Perhitungan Biaya Depresiasi sesuai UURI No. 17 Tahun 2000
Um
Komponen Biaya (Rp) Depresiasi (Rp)
ur
TOTAL
6.057.123.246
Untuk masa 4 tahun, maka biaya amortisasi adalah 25 % dari MITTL. sehingga :
Biaya amortisasi = 0,25 × Rp 23.569.168.655
= Rp 5.892.292.164 ,-
2. Perawatan bangunan
Diperkirakan 10 % dari harga bangunan (Peters et.al., 2004).
= 0,1 × 5.633.900.000,-
= Rp 563.390.000,-
5. Perawatan perpipaan
Diperkirakan 10 % dari harga perpipaan (Peters et.al., 2004).
= 0,1 × Rp 6.139.867.466,-
= Rp 613.986.746,-
7. Perawatan insulasi
Diperkirakan 10 % dari harga insulasi (Peters et.al., 2004).
= 0,1 × Rp 2.376.722.896,-
= Rp 237.672.289,-
= Rp 5.277.681.650 × 330
90
= Rp 19.351.499.385,-
× 100 %
Laba sebelum pajak
PM =
total penjualan
PM = Rp 32.193.165.256 × 100%
Rp 100.831.851.857
= 31,93 %
× 100 %
Biaya Tetap
Total Penjualan − Biaya Variabel
BEP =
= 57,55 %
= 1525,02 ton
Nilai penjualan pada titik BEP = 57,55 % × Rp 100.831.851.857
= Rp 58.026.715.464 ,-
× 100 %
Laba setelah pajak
ROI =
Total Modal Investasi
= Rp 22.552.715.679 × 100%
Rp 146.122.777.477
= 15,43 %
× 100 %
Laba setelah pajak
RON =
Modal sendiri
= Rp 22.552.715.679 × 100%
Rp 87.673.666.486
= 25,72 %
IRR = 38% + (39% − 38%)
835.754.000
835.754.000 − (−1.718.577.589)
= 38,32%