Anda di halaman 1dari 7

Koordinasi Reaksi

Reaksi kimia umum dari Sec. 4.7 disini ditulis sebagai


ǀ𝑣1ǀA1 + ǀ𝑣2ǀA2 + .... + ǀ𝑣3ǀA3+ ǀ𝑣4ǀA4+ .... (15.1)

Dimana koefisien ǀviǀ adalah koefisien stoikiometri dan singkatan Ai untuk formula kimia.
Vi sendiri disebut nomor stoikiometri, dan kita ingat konvensi tanda yang membuat
mereka positif untuk produk dan negatif untuk reaktan. Jadi untuk reaksi
CH4 + H2O CO + 3H2

Nomor stoikiometri adalah


𝑣CH4 = -1 𝑣H2O= -1 𝑣CO = 1 𝑣H2 = 3

Jumlah stoikiometri untuk spesies inert lainnya adalah nol. Untuk reaksi yang diwakili
oleh Pers. (15.1), perubahan jumlah mol spesies yang ada sebanding dengan jumlah
stoikiometri. Jadi untuk reaksi sebelumnya, jika 0,5 mol CH4 menghilang dengan reaksi,
0,5 mol H2O juga harus hilang; Secara bersamaan 0,5 mol CO dan 1,5 mol H2 terbentuk.
Dengan menerapkan prinsip ini pada reaksi diferensial, kita bisa menulis
𝑑𝑛2 𝑑𝑛1 𝑑𝑛3 𝑑𝑛1
= = 𝑒𝑡𝑐
𝑣2 𝑣1 𝑣3 𝑣1
15.3 perubahan energi Gibbs standar dan keseimbangan konstan
Persamaan 10.2, sifat dasar hubungan untuk system fasa tunggal, memberikan sebuah
pernyataan untuk perbedaan total dari energy gibbs :
𝑑 𝑛𝐺 = 𝑛𝑉 𝑑𝑃 − 𝑛𝑆 𝑑𝑇 + ෍ 𝜇𝑖 𝑑𝑛𝑖
𝑖
(10.2)
jika perubahan dalam mol 𝑛𝑖 menjadi seperti reaksi kimia tunggal dalam system tertutup,
lalu dari persamaan (15.3) tiap 𝑑𝑛𝑖 boleh jadi digantikan dengan hasil 𝑣𝑖𝑑𝜀. Persamaan
(10.2) lalu menjadi
𝑑 𝑛𝐺 = (𝑛𝑉)𝑑𝑃 − 𝑛𝑆 𝑑𝑇 + σ𝑖 𝑣𝑖𝜇𝑖𝑑𝜀karena 𝑛𝐺 adalah fungsi keadaan, sisi sebelah
kanan dari persamaan ini adalah lambang dari differensial,
𝜕 𝑛𝐺 𝜕 𝑛𝐺𝑡
෍ 𝑣𝑖𝜇𝑖 = 𝑇, 𝑃 = 𝑇, 𝑃
𝜕𝜀 𝜕𝜀
𝑖
Jadi jumlah ini menunjukkan σ𝑖 𝑣𝑖𝜇𝑖 , dalam umum, menghitung perubahan energy gibbs
total pada system dengan koordinat reaksi pada temperature dan tekanan konstan.
Gambar 15.1 menunjukkan angka nol (0) pada keadaan kesetimbangan. Untuk itu standar
kesetimbangan reaksi kimia dapat ditulis :
෍ 𝑣𝑖𝜇𝑖 = 0
𝑖
15.8 Kaidah Fasa & Teorema Duhem Pada Sistem reaksi

Persamaan untuk sistem yang tidak bereaksi


F=2–π+N
Dimana :
F : Degrees of Freedom (derajat kebebasan)
π : Jumlah fase zat
N : Jumlah jenis zat

Sedangkan persamaan untuk sistem yang bereaksi adalah :


F = [2 + (N – 1)(π)] – [(π – 1)(N) + r]
Atau
F=2–π+N–r

Dimana r adalah jumlah senyawa reaktan didalam sistem, atau yang


terkonversi menjadi produk. Persamaan ini digunakan jika tidak ada azeotrop
didalam sistem. Apabila terjadi azeotrop maka persamaan yang digunakan
adalah sebagai berikut :

F=2–π+N–r–s

Dimana s adalah special constraints (batasan khusus) yang nilainya s = 1.


Contoh kasus : Tentukan F untuk setiap sistem berikut.
1. Suatu sistem dari dua jenis campuran tidak bereaksi yang ada sebagai azeotrop dalam
kesetimbangan vapor/liquid. SOLUSI (a) Sistem terdiri dari dua jenis yang tidak bereaksi
dalam dua fasa. Jika tidak ada azeotrop :
F=2–π+N–r=2–2+2–0=2

1. Suatu sistem tersedia dengan mendekomposisi sebagian CaCO3 dalam sebuah ruang
kosong. SOLUSI (b) Disini ada reaksi kimia tunggal :
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
F=2–π+N–r–s=2–3+3–1–0=1

3. Suatu sistem tersedia dengan mendekomposisi sebagian NH4Cl kedalam ruang kosong.
SOLUSI (c) Reaksi kimia disini adalah NH4Cl(s)
NH3(g) + HCl(g)
F=2–π+N–r–s=2–2+3–1–1=1

4. Suatu sistem yang terdiri dari gas CO, CO2, H2, H2O, dan CH4 dalam kesetimbangan kimia.
SOLUSI (d) Sistem ini berisi lima jenis, semua dalam satu fase gas. Tidak ada batasan khusus.
Hanya r yang harus ditentukan. Reaksi formasi untuk senyawa yang ada adalah

Anda mungkin juga menyukai