PROCESS UNIT 4
(GLYCERINE DISTILLATION AND REFFING)
Diajukan Oleh:
Medan,
1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG
PROCESS UNIT-4
(GLYCERINE DISTILLATION AND REFFING)
Medan,
Menyetujui:
Pembimbing Akademis, Pembimbing Lapangan,
(Dr. Abdi Hanra Sebayang, S.T., M.T.) (Faisal Fahmi Hasan, S.T., M.T.)
NIP 196804171998021001 NIP 197405112001121002
2
KATA PENGANTAR
Saya ucapkan puji syukur serta nikmat pada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat-Nya yang melimpah, atas terselesaikannya program Magang Bersertifikat
Kampus Merdeka (MBKM) Indonesia. Laporan ini dibuat untuk memenuhi
Laporan Akhir MBKM di indonesia dan memenuhi syarat di Politeknik Negeri
Medan Jurusan Mesin , Prodi Teknik Konversi Energi. Tujuan dibuatnya laporan
MBKM ini yaitu untuk melaporkan segala sesuatu yang ada kaitannya dengan
kegiatan yang telah dilakukan selama melaksanakan kegiatan lapangan baik
selama online ataupun offline di Amati Indonesia.
Dalam penyusunan laporan program MBKM, tentu tidak lepas dari
pengarahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka penulis ucapkan rasa
hormat dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Pihak-pihak
yang terkait itu di antaranya sebagai berikut:
1. Abdul Rahman, S.E., Ak., M.Si., selaku Direktur Politeknik Negeri
Medan.Yang telah memberikan dukungan kepada mahasiswa/i untuk bisa
mengikuti program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka (MBKM).
2. Dr.Abdi Hanra Sebayang, S.T., M.T. , selaku Ketua Jurusan Mesin
Politeknik Negeri Medan.Yang telah mendukung kami untuk
melaksanakan MBKM di PT Unilever Oleochemical Indonesia.
3. Faisal Fahmi Hasan , S.T., M.T. , selaku Ketua Program Studi Teknik
Konversi Energi Politeknik Negeri Medan yang telah mendukung saya
dalam melaksanakan magang ini.
4. Endy Julisetiawan, selaku Manufacturing Director PT. Unilever
Oleochemical Indonesia yang telah mau menerima kami dan mau bekerja
sama dengan kampus Politeknik Negeri Medan untuk melaksanakan
magang di PT Unilever Oleochemical Indonesia.
5. Sahidun Khairul, selaku Assistant Manager HR Services & IR PT.
Unilever Oleochemical Indonesia yang telah membimbing kami dari awal
masuk PT UOI.
6. Permai Sari Nasution, selaku Recruitment & Training Specialist PT.
Unilever Oleochemical Indonesia yang telah membantu kami dari awal
3
perekrutan hingga kami di terima magang di PT UOI
7. Erwin Syahril Sirait, selaku ASST. MGR Assistant Manager
Manufacturing Fatty Acid Oil Split and Distillation - Marvel 2 Assistant
Manager dan selaku Pembimbing Lapangan.Yang telah mendukung kami
dan membimbing kami di lapangan untuk bekerja dengan baik.
8. Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., selaku Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan yang telah membuat program MBKM bagi mahasiswa/i yang
mau meningkatkan diri dan menambahan pengalaman dalam dunia kerja.
9. Orang tua penulis yang tidak pernah berhenti memberi dukungan baik
secara moral maupun material dalam penyusunan Laporan Akhir MSIB
ini.
10. Seluruh teman-teman yang mengikuti program magang MBKM di PT.
Unilever Oleochemical Indonesia yang banyak memberi dukungan serta
motivasi dalam penyelesaian Tugas Akhir MSIB ini.
11. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, namun
tidak mengurangi rasa terimakasih penulis dalam pengerjaan Tugas Akhir
MSIB ini baik dalam bentuk apapun.
Medan,
4
DAFTAR ISI
Halama
n PERNYATAAN ORISINALITAS.......................................................................1
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................5
DAFTAR TABEL....................................................................................................7
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................8
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................9
1.1 Latar Belakang..................................................................................................9
1.2 Tempat dan Jadwal Pelaksanaan Magang.......................................................10
1.3 Tujuan.............................................................................................................31
1.4 Manfaat...........................................................................................................32
1.5 Sistematika Laporan........................................................................................32
BAB II PELAKSANAAN MAGANG..................................................................34
2.1 Profil Perusahaan Tempat Magang.................................................................34
2.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan...............................................................34
5
BAB IV..................................................................................................................64
4.1 TOR..................................................................................................................64
4.2 LAMPIRAN LAPORAN MINGGUAN.........................................................61
4.3 LAMPIRAN DOKUMEN..............................................................................80
6
DAFTAR TABEL
Halama
7
DAFTAR GAMBAR
Halama
n Gambar 2. 1 PT Unilever Oleochemical Indonesia............................................34
Gambar 2. 2 Visi Dan Misi PT OUI......................................................................35
Gambar 2. 3 Struktur Organisasi Departement Fatty Acid....................................37
Gambar 2. 4 Kelapa Sawit.....................................................................................50
Gambar 2. 5 Flow Card Process Unit-4.................................................................56
Gambar4. 1 Process Drain Postil / penurunan limbah gliserin untuk di olah kembali
............................................................................................................................... 80
Gambar4. 2 Wrapping / Pemberian Label limbah berbahaya pada drum yang
sudah berisi limbah gliserin...................................................................................80
Gambar4. 3 Skimming/ Melakukan pemisahan minyak dan sweet water agar
mendapatkan hasil gliserin yang lebih baik dengan cara mendorong minyak yang
berada di atas sweet water ke penampungan yang berada di samping..................81
Gambar4. 4 Process Penampungan Limbah BG ( Bottom Glycerine )................81
Gambar4. 5 Process pengambilan sampel dari plant FA untuk pengecekan di lab
departement Quality UOI.......................................................................................82
Gambar4. 6 Process penggantian pompa Fatty Acid yang rusak dilakukan oleh
departement maintanance PT UOI.........................................................................82
Gambar4. 7 Pengisian logsheet untuk data ferforma kinerja alat dalam 24 jam 83
Gambar4. 8 Process penggantian karbon aktif untuk pemurnian glycerine 83
Gambar4. 9 Process Heating Exchanger yang tersumbat oleh produk di dalam
pipa exchanger.......................................................................................................84
Gambar4. 10 Process pembersihan talang penampungan pengambilan sampel 84
8
BAB I
PENDAHULUAN
9
1.2 Tempat dan Jadwal Pelaksanaan Magang
a. Safety
b. Fisika
c. Kimia
d. Biologi
e. Fisikis
f. elektrik
Training SCR
General Induction
Assesment Kriteria
General Skill
Customer Service
Safety
10
Projec Presentasion
Depth Of Analisis
Presentasion Skill
Code Etik
Malawan Korupsi
Menjaga Informasi
4 Selasa a. Kesehatan
b. Raw Material and Chemical
c. soap plant prosses
d. plant Unilever ada dua
e. fatty acid
f. soap and dove
g. nilai-nilai dalam Unilever
11
5 24/08/2022 Rabu Belajar tentang Quality
Quality Culture
ABQ
NCR
QMS
Quality Plant
5S
Management Quality
A.Procurement
a. IP (Production item)
b. NPI (Non Production Item)
c. Procurement Oil
d. Procurement Project Marvel 2
e. 3PM & Sustainability
Flow Process
-Request Procurement
12
e. if the vendor not registrate yet
f. TRL (Technical Recommended Letter)
Platform
a. Soap
Spacepart
b. Coupa
Service
equipment
Packing Material
Raw Material
Planning Team
a. S&OP
b. Supply feedback
c. Last step-sigh off
d. Demand review
Production and Dispatch
SAP officer
B.Betain
Marvel 2
a. Objective
b. Supply of soap noodles to HUL and ULI
c. Supplying various oil Blands distrilled fatty
acids and stearic acids to multiple sites
d. Refinery Flow Process Detail
e. Hydrogention Flow Process Detail
f. Fat Sipling Process Detail
g. Glycerin Flow Process Detail
h. Fractionation Flow Process Detail
i. Utilities
13
Kami menandatangani surat perjanjian
a. Kepemimpinan
b. Keterlibatan Orang
c. Pendekatan Proses
d. Perbaikan Berkelanjutan
e. Pengambilan Kepustusan Berdasarkan Bukti
f. Relantionship Management
g. Fokus pelanggan
h. ISO Outline
2015:10 Pascal
Konteks Organisasi
Perancangan Perubahan
a. Suport
b. Sumber daya
c. kompetensi
14
d. Kepedulian
e. Komunikasi
f. Imformasi Perdokumentasi
Apapun yg di lakukan harus di record.Operasional
Manning and Control
Operation
Cakupan /Scope
a. Pihak
b. Harapan
c. Kebutuhan
d. Evaluasi Kerja
e. Internal Audit
f. Melakukannya Internal audit secara berkala
g. Management Review
8 29/08/2022 Senin Kegiatan Hari ini adalah Training Basic Technical
Mechanical yang terdiri atas
15
c. CODE dan Standar-standar
d. Pompa
e. Sealing System
f. Pengetahuan Dasar Bearing dan Kode
Identifikasi Bearing
a. Menyusun rencana
b. Membuat target
c. Menjalani minat dan bakat
d. Belajar keterampilan baru
e. Katakan tidak pada kegiatan tidak penting
f. Berfikir menang-menang
g. Selalu percaya pasti ada jalan keluar yang
baik bagi kedua pihak
h. Memahami orang lain dulu,baru orang lain
memahami anda
Sinergi
16
d. Diskusi dan bertukar pikiran
e. Menemukan jalan keluar
f. Asalah Gergaji dalam arti mengasah diri
g. Tubuh, Otak,Hati dan Jiwa
10 31/08/2022 Rabu Effective Comunication
Keterampilan mendengar
Konteks Komunikasi
a. Intrapersonal Comunication
b. Interpersonal Comunication
c. Small groupe Comunication
d. Organizational Comunication
e. Rhetorical Comunication
3 tipe komunikasi
a. Agresif
b. Pasif
c. Asersif
Presentatation Skill
Paham
Yakin
Bertindak
a. Great Content
b. Great Design
c. Great Delivery
17
Struktur Presentasi
a. Pembuka
b. isi
c. penutup
Membuka presentasi
menyampaikan tujuan
Penutup
Rangkuman
Call to action
Bahasa verbal
Kejelasan suara
Tidak bergumam
Non Verbal
Senyum
Kontak mata
a. Sinyal Standar
b. Measurement
c. Distributed Control System (DCS)
d. P&ID
18
e. Penggolongan Area
a. realiblity-UACS
b. cost
c. sustainability
d. people development
a. Standar Instalasi
b. Ruang lingkup kelistrikan
c. Instrumen electrical di UOI
d. Electrical maintenance checklist guidance
UOI
e. Pengawasan K3 instalasi penyalur petir
f. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
arus listrik
14 06/09/2022 Selasa Kegiatan hari ini adalah Induction dengan tema Basic
Electrical, membahas tentang
a. Standar Instalasi
b. Ruang lingkup kelistrikan
c. Instrumen electrical di UOI
d. Electrical maintenance checklist guidance
UOI
e. Pengawasan K3 instalasi penyalur petir
19
f. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
arus listrik
20
19 13/09/2022 Selasa Kegiatan hari ini adalah
21
d. Pengambilan Interface dan pengecekan hasil
interface.
25 22/09/2022 Kamis Kegiatan hari ini yang dilakukan hari ini adalah
22
sample beberapa produk fatty acid seperti
SPKFA
Sweet Water
Kondetsat
Kondetsat Hot Well
Topcut(Manifold),Elevasi Nol dan
menghantarkan sampelnya ke Lab UOI
b. Mengamatidan belajar indikasi sample pada
interface
c. Membantu dalam membersihkan area FA .
27 26/09/2022 Senin Yang di kerjakan hari ini:
23
fatty acid produk-produk yang membeku dan
menumpuk di dalam tempat talang
pengambilan sampel .
b. Belajar mengambil sample produk fatty acid
dengan didampingi oleh operator.
c. Membantu dalam flushing aliran yang masih
sumbat akibat mengerasnya produk.
31 30/09/2022 Jumat Yang di kerjakan hari ini:
24
dalam meramaikan setiap perlombaan
UOLYMPICS 2022
a. Menulis Logsheet
b. UOI Olympic
37 10/10/2022 Senin a. Menulis Logsheet
b. Membuat Report Harian
25
45 20/10/2022 Kamis Ujian Tengah Semester
26
56 04/11/2022 Jumat a. Membantu operator dalam menulis logsheet
harian
b. Membuat report harian Plant Fatty Acid.
c. Belajar Flow Process Unit 6
57 07/11/2022 Senin a. Membantu Operator dalam menulis logsheet
harian
b. Houseskipping
c. Membuat report harian Plang Fatty Acid.
d. Belajar flow process Unit 2
58 08/11/2022 Selasa a. Membantu Operator dalam menulis logsheet
harian
b. Houseskipping
c. Skimming 2-R-1
d. Membuat report harian Plant Fatty Acid.
e. Belajar flow process Unit 2
27
63 15/11/2022 Selasa a. Membantu Operator dalam mengerjakan
logsheet
b. Membuat report harian di plant Fatty Acid.
c. Membantu dalam cleaning area Fatty Acid.
d. Membantu mengambil sampel
28
d. Membantu dalam mengerjakan tag name
instrumen di plant
29
c. Membantu dalam membersihkan area FA
30
89 21/12/2022 Rabu Membantu operator dalam pekerjaan ringan lainya
UAS
1.3 Tujuan
31
1.4 Manfaat
Adapun mamfaat dari penulisan laporan Akhir Magang ini adalah sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis mengulas tentang latar belakang masalah,
pelaksanaan magang, tujuan, manfaat, dan sistematika laporan magang.
BAB 2 PELAKSANAAN MAGANG
Dalam bab ini penulis membahas mengenai perusahaan tempat magang
antara lain, profil perusahaan tempat magang yaitu PT Unilever Oleochemical
Indonesia, deskripsi sistem kerja selama dilapangan, bidang yang
diamati/observasi, pembahasan dan hambatan magang.
BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis memuat simpulan yang merupakan rangkuman
dari hasil pelaksanaan dan pembahasan magang sesuai topik/bidang yang diamati
dan saran berisi masukan yang relevan berkaitan dengan hasil pembahasan dalam
pelaksanaan magang sesuai dengan topik/bidang kerja yang diamati.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka memuat semua sumber kepustakaan yang digunakan dalam
pelaksanaan dan pembuatan laporan magang, baik berupa buku, majalah, maupun
sumber-sumber kepustakaan lain.
32
LAMPIRAN
Lampiran memuat tabel, gambar, manual penggunaan alat dan hal-hal lain
yang perlu dilampirkan. Untuk memperjelas uraian dalam laporan dan jika
dicantumkan dalam tubuh laporan akan menggangu sistematika laporan
pembahasan. Selain itu lampiran juga berisi kelengkapan administrasi magang
berupa surat pengajuan permohonan magang, surat jawaban dari instansi tempat
magang, dan agenda kegiatan, serta surat keterangan telah selesai melaksanakan
magang.
33
BAB II
PELAKSANAAN MAGANG
34
2.1.2 Visi dan Misi
Adapun visi dan misi dari PT Unilever Oleochemical Indonesia adalah sebagai
berikut:
Injury
Water Discharge
Hazardous Waste
sustainable growth.
1. Managing Director
Managing director mempunyai Scretary to LTs and Assistant Manager
Community Engegement
Dengan 3 departement yang berada di lingkup kerja secara langsung dari
Managing Director itu sendiri yang dibantu oleh Assustant nya yaitu:
1. Finance
2. Finance Marvel 2
35
3. HR
Dan kemudian ada 3 manager yang mempunyai lingkup pekerjaan di bagian:
1.Manufacturing Director
2.Project Deliver Director
3.Marketing Sales & Procurement Director
Adapun department yang berada dalam lingkup masing-masing director tersebut
yaitu:
1. Manufacturing Director
36
4. Departement Sales Non SEA
5. Departement Procurement and Planning
6. Departement Planning
7. Departement Bulk Logistics
Adapun Departement saya di tempatkan yaitu berada di Departement Fatty Acid
37
mengetahui kinerja dari alat dalam satu shift dalam 24 jam dan membuat report
harian kegiatan di plant Fatty Acid.
Oleokimia adalah bahan kimia apapun yang berasal dari lemak. Contoh hasil
olahan oleokimia ialah mentega, sabun, dan minyak goreng. Oleokimia dapat
diperbaharui dan merupakan salah satu alternatif sumber energi masa depan.
Pembentukan senyawa oleokimia dasar seperti asam lemak, ester metil asam
lemak (FAME), alkohol lemak, amina lemak dan gliserol dilakukan dengan
berbagai reaksi kimia dan enzimatik. Senyawa kimia intermediet yang dihasilkan
dari zat oleokimia dasar ini meliputi alkohol etoksilat, alkohol sulfat, alkohol eter
sulfat, garam ammonium kuaterner, monoacylglycerols (MAG), diacylglycerol
(DAG), triacylglycerol (TAG) terstruktur, ester gula, dan produk oleokimia
lainnya.
Oleokimia adalah bahan kimia yang diperoleh dari lemak dan minyak.
Oleokimia sawit merupakan hasil konversi minyak sawit (CPO, RBDPO, Olein,
38
Stearin, PFAD dan PKO) melalui teknologi proses fisika/kimia/biologi ataupun
kombinasinya menjadi produk-produk asam lemak (fatty acid), alkohol lemak
(fatty alcohol), metil ester dan gliserol.
Produk-Produk Oleokimia
a. Asam lemak(fatty acid): produk olahan ini adalah produk oleokimia yang
paling banyak dihasilkan. Asam lemak dibuat melalui proses fat splitting
pada suhu dan tekanan yang tinggi. Proses fat splitting adalah proses
hidrolisis trigliserida menjadi gliserin dan asam lemak melalui suatu alat.
b. Fatty ester: Fatty ester 80% dikonversi menjadi fatty alcohol, yang
kemudian diproses lebih lanjut menjadi sufaktan. Disamping itu, fatty ester
juga digunakan sebagai bahan bakar pengganti minyak diesel
c. Fatty alkohol: Fatty alkohol merupakan oleokimia dasar yang biasa
digunakan sebagai bahan baku surfaktan seperti fatty alkohol sulfat (FAS),
fatty alkohol etoksilat (FAE) dan fatty alkohol etoksi sulfat (FAES). Fatty
alcohol dapat dibuat melalui proses hidrogenasi pada suhu dan tekanan
tinggi dengan bantuan katalis Nikel(Ni) dan Platina(Pt). Pada tahapan
selanjutnya dilakukan distilasi untuk menghasilkan fatty alkohol dengan
kemurnian tinggi.
d. Fatty amina: Fatty amina merupakan senyawa turunan nitrogen dan paling
banyak digunakan untuk membuat senyawa ammonium quartener seperti
senyawa distearyl-dimethylammonium. Bahan baku ini biasa
dimanfaatkan sebagai pelembut pakaian dan hair conditioners.
e. Gliserin: Gliserin merupakan produk samping dari proses hidrolisis asam
lemak. Secara umum gliserin terbagi menjadi glierin sintetik dan alami.
f. Bioemollent dari asam lemak sawit: Produk ini banyak digunakan pada
industri ksometik. Fungsi emollient adalah sebagai pelembut dan
pelembab kulit pada produk kosmetik yang berbentuk krim, lotion, lipstick
dan sabun
. Produk emollient yang dibuat dari minyak sawit disebut bioemollient,
mempunyai keunggulan yang tidak Emollient diproses melalui cara
esterifikasi antara asam lemak dengan alkohol.
39
2.2.1 Kegiatan Operasional Perusahaan
Deskripsi proses di department Fatty Acid
Kompleks Asam Lemak (PT Unilever Oleochemical Indonesia) terdiri dari unit
proses berikut:
a. Di bagian bawah gliserin dan air diuapkan melalui reboiler eksternal (4-E-
2) yang beroperasi dalam sirkulasi paksa melalui pompa 4-P-2. Uap
bertekanan sedang juga digunakan untuk menghindari panas berlebih.
Bagian bawah dibagi menjadi dua bagian sehingga sebagian dari produk
berat melewati reboiler eksternal 4-E-2 dan sisanya disalurkan ke
penyuling sekunder (4-E-4A/B). Dalam penyuling sekunder sisa gliserin
adalah uap yang dikeluarkan dari pitches. Gliserin yang dikupas dengan
uap kemudian dikondensasikan dalam 4-E-3 dan dapat didaur ulang ke
bagian bawah kolom 4-C-1 atau dikirim ke B.L. melalui pompa daur ulang
gliserin 4-P-7. Bagian yang tidak terkondensasi dikirim ke scrubber 4-C-2.
b. Lapisan pengepakan pertama adalah tahap pencucian di mana uap yang
naik dicuci berlawanan arah dengan daur ulang parsial gliserin kental.
Pada bagian ini semua komponen berat yang dapat terbawa dalam distilasi
dibersihkan dari uap.
c. Lapisan pengepakan kedua adalah bagian rektifikasi dimana gliserin
43
terkondensasi. Pelat penarikan total mengekstrak cairan gliserin kering di
bagian bawah bagian ini. Gliserin mengalir ke pewangi (4-C-3) di mana
gliserin dikupas untuk menghilangkan jejak terakhir asam lemak dan ester.
Sejumlah kecil gliserin didaur ulang ke tahap pencucian kolom dan bagian
sisanya dikirim, di bawah kontrol level, ke bagian pemutihan (4-D-4/5/6).
d. Lapisan pengepakan ketiga adalah tahap kondensasi dimana sebagian
besar gliserin mengembun melalui pompa eksternal. Pada lapisan
pengepakan ketiga, gliserin dikeringkan dengan pencucian uap yang
berlawanan arah. Gliserin cair diekstraksi dari bagian bawah lapisan ini
dengan pelat penarikan total dan dikumpulkan di penerima 4-D-3. Dari
penerima gliserin dipompa oleh 4-P-4: sebagian masuk ke bagian
rektifikasi untuk mengeringkan uap, sebagian dikirim ke 3-E-1 dan 4-E-6
dan disirkulasi ulang ke yang ketiga (atas ) lapisan pengepakan untuk
kondensasi uap yang naik. Dalam 3-E-1 panas yang lebih dingin
dipulihkan ke unit penguapan air manis. Uap bagian atas 4-C-1 adalah
umpan utama untuk scrubber 4-C-
2. Scrubber memiliki lapisan pengepakan serupa dari pengepakan ketiga 4-
C-1 yang mewakili tahap kondensasi akhir di mana gliserin kelas dua
mengembun melalui pemompaan eksternal lainnya. Dalam hal ini suhu
kondensasi jauh lebih rendah daripada di 4-C-1 dan akibatnya konsentrasi
gliserin akan lebih rendah karena sebagian uap juga akan mengembun.
Dalam pompa di sekitar gliserin cair dipompa oleh 4-P-3, didinginkan
dalam 4-E-5 dan didaur ulang ke scrubber (4-C-2). Gliserin kelas dua
dikirim ke batas baterai di bawah kendali level. Di bagian atas kolom 4-C-
2 terdapat demister sehingga uap yang keluar dari kolom dipisahkan dari
tetesan gliserin yang masuk. Sistem vakum terhubung ke bagian atas
kolom (4-C-2) dan terdiri dari dua booster (4-J-1/2), dua kondensor
permukaan (4- E-9/10) dan dua ejector (4-J-3/4). Bagian pemutihan terdiri
dari sistem karbon aktif tiga lapisan; gliserin tingkat pertama dari 4-C-3
didinginkan hingga suhu pemutihan dalam 4-E-7 dan kemudian
dilewatkan secara seri melalui dua dari tiga bangku. Gliserin kemudian
dilewatkan melalui filter tas pemoles (4-F-1A/B) dan akhirnya didinginkan
hingga suhu penyimpanan di 4-E-8.
44
Unit 5: Asam Lemak Pasca Penyulingan C16-C18 terhidrogenasi dari Unit 7
disaring dalam 5-F-1 A/B, dipanaskan terlebih dahulu dalam 5-E1 dan di-flash
dalam 5-D-1 untuk menghilangkan udara dan kelembapan. Pompa Resirkulasi
Preheater khusus 5-P-8 digunakan untuk menjaga resirkulasi melalui 5-E-1. Fatty
Acids Degasifier 5- D-1 disimpan di bawah vakum melalui pompa vakum khusus
5-PV-1. Dari 5-D-1 asam lemak diumpankan ke Kolom Distilasi 5-C-1 melalui
pompa 5-P-1, setelah memulihkan panas dari asam lemak distilasi di 5-E-8 dan
pemanasan di 5-E-2. Kolom distilasi total 5-C-1 disusun oleh bagian-bagian
berikut mulai dari atas:
a. Bagian atas disusun oleh kondensor tipe dephlegmator 5-CE-1 yang juga
berfungsi sebagai pembangkit uap untuk memulihkan energi: uap asam
lemak terkondensasi dalam tabung yang menghasilkan uap bertekanan
rendah di sisi cangkang pembuat uap. Asam lemak terkondensasi
terutama diturunkan sebagai refluks dan sebagian diekstraksi sebagai
ujung cahaya di bawah kontrol aliran dan kemudian dikirim ke
penyimpanan.
b. Lapisan pengepakan pertama (rektifikasi). Di atas lapisan ini terdapat
distributor cairan untuk menampung cairan yang jatuh dari kondensor
dan menurunkan cairan sebagai refluks. Di lapisan paling bawah terletak
total draw off plate untuk mengumpulkan di bejana 5-D-4 semua cairan
dari pengepakan. Dari 5-D-4 asam lemak sebagian dikirim kembali ke 5-
C-1 di bawah kendali laju alir dan sisanya dikirim ke batas baterai di
bawah kendali level.
c. Lapisan kedua (washing) terletak di atas feed dengan fungsi mencuci
komponen yang lebih berat dari uap yang naik.
d. Pada bagian bawah asam lemak diuapkan dengan reboiler film jatuh
eksternal dengan sirkulasi paksa. Minyak diathermic digunakan sebagai
media pemanas. Asam lemak (potongan utama) yang diekstraksi dari 5-
D- 4 didinginkan di 5-E-8A/B dengan mentransfer panas ke umpan 5-C-1
dan kemudian di 5-E-12 (pelat penukar panas) dengan mentransfer panas
ke loop deaerasi; akhirnya didinginkan di 5-E-6 melalui air temper.
45
Potongan atas 5-C-1, yang berisi ujung lampu, didinginkan dalam
penukar panas
46
pipa ganda (5-E11) dan dikirim ke batas baterai melalui Light Fraction
Pump 5-P-5. Residu diekstraksi dari dasar 5-C-1 dengan menggunakan
pompa volumetrik (5-P-3) dan dikirim ke batas baterai setelah
didinginkan dalam penukar panas pipa ganda (5-E-5). Uap dari
dephlegmator bagian atas 5-C-1 dikondensasikan dalam Trim Condenser
5-E-4 yang disimpan di bawah vakum oleh sistem vakum yang terdiri
dari satu booster (5-J-1), dua kondensor permukaan (5 -E-9/10) dan dua
ejektor (5-J-2/3). Kondensat dari 5-E-9 dan 5-E-10 dan uap dari ejektor
5-J-3 dikumpulkan dengan segel cair di sumur panas 5-D-3 dari mana
mereka meluap ke saluran pembuangan.
a. Bagian atas kolom disusun oleh tipe bundel tabung kondensor (tipe
dephlegmator). Dalam Kolom Distilasi Fraksional Pertama 6-C-1
47
uap asam lemak terkondensasi di luar tabung-U dengan air
48
termostatisasi. Pada kolom Distilasi Fraksional Kedua dan Ketiga
6- C-2 dan 6-C-3 uap di sisi tabung terkondensasi dan uap
dihasilkan di sisi cangkang memulihkan energi. Asam lemak
terkondensasi terutama diturunkan sebagai refluks dan sebagian
diekstraksi sebagai ujung cahaya di bawah kontrol aliran dan
kemudian dikirim ke penyimpanan.
b. Lapisan pengepakan pertama. Di atas lapisan ini terdapat
distributor cairan untuk menampung cairan yang jatuh dari
kondensor dan membiarkan cairan tersebut jatuh sebagai refluks.
Di bagian bawah pengepakan terdapat pelat penarik sebagian untuk
mengekstraksi produk utama dan untuk mengumpulkan dan
membiarkan refluks jatuh ke lapisan pengepakan melalui
distributor cair.
c. Lapisan pengepakan kedua terletak di bagian atas feed stage. Di
atas lapisan ini terdapat distributor cairan untuk menampung cairan
yang jatuh dari lapisan pengemas sebelumnya dan membiarkan
cairan tersebut jatuh sebagai refluks.
d. Lapisan pengepakan ketiga terletak di bawah tahap umpan. Di
bagian atas kami menemukan distributor cairan untuk
mengumpulkan cairan yang jatuh dari lapisan pengepakan
sebelumnya dan juga umpan utama kolom. Cairan tersebut
kemudian didistribusikan pada kemasan.
e. Bagian bawah dimana asam lemak diuapkan dalam reboiler film
jatuh eksternal dengan sirkulasi paksa melalui pompa. Minyak
diathermic digunakan sebagai media pemanas. Kolom Distilasi
Keempat 6-C-4 disusun oleh bagian-bagian berikut mulai dari atas:
f. Bagian atas kolom terdiri dari jenis bundel tabung kondensor (tipe
dephlegmator) yang juga berfungsi sebagai pembangkit uap untuk
memulihkan energi: uap asam lemak terkondensasi di dalam
tabung, menghasilkan uap bertekanan rendah di sisi cangkang dari
pembangkit uap. Asam lemak terkondensasi terutama diturunkan
sebagai refluks dan sebagian diekstraksi sebagai potongan atas di
bawah kontrol aliran dan kemudian dikirim ke penyimpanan.
49
g. Lapisan pengepakan pertama (rektifikasi). Di atas lapisan ini
terdapat distributor cairan untuk menampung cairan yang jatuh dari
kondensor dan membiarkan cairan tersebut jatuh sebagai refluks.
Di lapisan paling bawah terletak total draw off plate untuk
mengumpulkan potongan tengah di Fatty Acids Receiver 6-D-2.
Dari sana mereka sebagian kembali disirkulasikan kembali ke
kolom di bawah kendali laju alir, sementara di bawah kendali level,
aliran asam lemak sulingan pertengahan dikirim ke tangki
penyimpanan.
h. Lapisan packing kedua (washing) terletak di bagian atas feed stage.
Di atas lapisan ini terdapat distributor cairan untuk menampung
cairan yang jatuh dari lapisan pengemas sebelumnya dan
membiarkan cairan turun sebagai refluks.
i. Di bagian Bawah asam lemak diuapkan dalam reboiler film jatuh
eksternal dengan sirkulasi paksa melalui pompa. Minyak
diathermic digunakan sebagai media pemanas. Uap dari setiap
kolom dikondensasikan dalam kondensor trim yang disimpan di
bawah vakum oleh sistem penguat khusus (6-J-1/2/4/6/7),
kondensor permukaan (6-E-24/25) dan ejector (6-J-8/9). Kondensat
dari 6-E- 24 dan 6-E-25 dan uap dari ejektor 6-J-9 dikumpulkan
dengan segel cair di sumur panas 6-D-6 dari mana mereka meluap
ke saluran pembuangan. Ujung lampu kolom distilasi kedua (6-C-
2) dan ketiga (6-C-3) dikumpulkan di Light Cuts Fatty Acids
Receiver 6-D-3 dan dikirim ke batas baterai dengan pompa 6-P-23
setelah pendinginan di 6-E-23. Produk bawah dari 6-C-4 mengalir
ke penyuling sekunder terpisah (tipe ketel), di mana residu dikupas
untuk memeras pitch secara maksimal. Asam lemak yang diperoleh
kembali, dengan kualitas lebih rendah, dipadatkan dan dapat
dikirim kembali ke kolom atau dikumpulkan, akhirnya didinginkan
dan diekstraksi sebagai aliran terpisah. Pitch dari penyuling
sekunder 6-E-22 dikirim ke batas baterai dengan pompa 6-P-24
setelah didinginkan di 6-E-19. Dua tingkat suhu untuk air temper
digunakan di Unit 6: yang pertama adalah 40°C dan disediakan
50
langsung dari Unit 14
51
untuk sebagian besar pendingin; yang kedua pada 62°C dihasilkan
di dalam Unit 6 melalui pompa 6-P-27 dan digunakan untuk
pendingin 6-E-9, 6-E-13, 6-E-19 dan 6-E-23 . -D-1) disediakan
untuk memungkinkan ekspansi termal di dalam sirkuit dan untuk
menyeimbangkan tekanan. Untuk detail tentang Paket Minyak
Diathermic lihat dokumentasi Vendor.
Unit 16: Sistem Uap dan Kondensat (Ref.: DWG.6F42-O-DW-10-002-16)
Tujuan Unit 16 adalah untuk menghasilkan uap bertekanan rendah (LPS, 3 barg)
dengan mengurangi tekanan bertekanan sedang (MPS, 15 barg) dan memulihkan
kondensat bertekanan sedang, dan mengumpulkan/mendistribusikan uap
bertekanan rendah yang dihasilkan di dephlegmator unit 5 dan 6. Bagian dari uap
bertekanan sedang dari batas baterai dikirim ke pengguna MPS dan sebagian
direduksi menjadi tekanan rendah oleh dua katup kontrol yang beroperasi dalam
jarak terpisah. Desuperheater (16-Z-1) digunakan untuk mendapatkan LPS yang
hampir jenuh. Uap bertekanan rendah yang diproduksi di unit 5 dan 6 dapat
dikumpulkan di header LPS yang sama atau dikirim ke batas baterai. Kondensat
bertekanan sedang dari pengguna dialirkan pada tekanan rendah (3 barg) di MP
Flash Drum 16-D-1: LPS yang dihasilkan dikirim ke header LPS sementara
kondensat dialirkan lebih lanjut pada tekanan sangat rendah (sekitar 1 barg) di LP
Flash Drum 16-D-2 yang juga mengumpulkan kondensat pengguna LPS.
Kondensat bertekanan sangat rendah yang terkumpul di 16-D-2 kemudian dikirim
ke batas baterai melalui LP Condensate Pump 16-P-1.
A. Minyak Sawit
Salah satu dari beberapa tanaman golongan palm yang dapat menghasilkan
minyak adalah kelapa sawit. Kelapa sawit dikenal terdiri dari empat macam tipe
atau varietas, yaitu tipe Macrocarya, Dura, Tenera dan Pasifera. Masing-masing
tipe dibedakan berdasarkan tebal tempurung. Warna daging buah ialah putih
kuning diwaktu masih muda dan berwarna jingga setelah buah menjadi matang.
52
Minyak
53
kelapa sawit dapat dihasilkan dari inti kelapa sawit yang dinamakan minyak inti
kelapa sawit (palm kernel oil) dan sebagai hasil samping ialah bungkil inti kelapa
sawit (palm kernel meal atau pellet). Minyak inti kelapa sawit dan bungkil inti
kelapa sawit tersebut hampir seluruhnya diekspor .
Komponen Presentase
54
Tabel 2.2 Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Sawit
Gliserol
Rumus: C3H8O3
55
Gliserol merupakan senyawa kimia yang banyak digunakan pada industri
farmasi dan kosmetik.Pembuatan gliserol dapat dilakukan dengan beberapa
metode diantaranya melalui reaksi transesterifikasi, saponifikasi dan hidrolisis
minyak . Pembuatan gliserol dengan cara transesterifikasi dilakukan dengan
mereaksikan minyak goreng bekas dan metanol menggunakan katalis KOH.
Gliserol disini merupakan produk sampingnya (Aziz, 2007). Pembuatan gliserol
dengan cara ini membutuhkan biaya yang cukup besar, karena menggunakan
metanol dan KOH. Reaksi saponifikasi minyak juga membutuhkan KOH untuk
mendapatkan gliserol. Dibandingkan dengan kedua metode di atas, produksi
gliserol dengan cara hidrolisis minyak memiliki keunggulan, diantaranya mudah
dan lebih ekonomis karena bahan baku yang digunakan hanya minyak dan air.
Pembuatan gliserol dengan cara hidrolisis dapat dilakukan dengan bantuan katalis
atau tanpa katalis.
Proses pembuatan gliserol pada dasarnya adalah hasil samping dari proses
pengolahan lemak dan minyak, baik nabati maupun hewani. Terdapat beberapa
metode dalam proses pembuatan gliserol, yaitu:
1. Proses Saponifikasi
2. Proses Transesterifikasi
56
3. Proses Fat Splitting
Saponifikasi
Transesterifikasi
57
Transesterifikasi merupakan proses pembuatan gliserol dari lemak dan minyak
direaksikan dengan metanol berlebih. Berikut ini adalah reaksi transesterifikasi:
Fatt Splitting
Fat splitting adalah sebuah reaksi homogen yang terjadi secara bertahap. Asam
lemak berpindah dari trigliserida satu persatu dari tri ke di ke mono. Selama tahap
awal, reaksi berlangsung perlahan-lahan, terbatas dengan kelarutan air dalam
minyak yang rendah. Pada tahap kedua, reaksi berlangsung lebih cepat karena
kelarutan air yang lebih besar dalam asam lemak. Tahap akhir ditandai dengan
laju reaksi berkurang sebagai asam lemak bebas dan gliserin mencapai kondisi
kesetimbangan. Fat splitting merupakan reaksi reversible. Pada titik
kesetimbangan, tingkat hidrolisis dan re-esterifikasi adalah sama. Gliserin harus
diambil secara kontinyu agar reaksi sempurna.
Tahap ini merupakan tahap reaksi antara minyak kelapa sawit dan air dengan
menggunakan bantuan steam di dalam menara fat spitting (R-210). Reaksi
hidrolisis ini menghasilkan produk gliserol dan asam lemak. Minyak kelapa sawit
masuk pada bagian bawah menara pada suhu 80˚C, sedangkan air proses masuk
pada bagian atas menara dengan pada suhu 60˚C. Di dalam reaktor, reaksi
berlangsung pada suhu 255˚C dengan tekanan 55 atm dan waktu reaksi 2 – 3 jam.
Steam diinjeksikan ke bagian atas, tengah dan bawah kolom secara langsung agar
minyak kelapa sawit dan air dapat bereaksi dengan sempurna. Penambahan steam
juga dimaksudkan untuk menjaga kondisi operasi agar tetap pada suhu dan
tekanan yang telah ditetapkan dan menjaga agar air tetap dalam fase liquid.
58
Reaksi hidrolisis ini
59
menghasilkan gliserol dan asam lemak. Gliserol yang terbentuk akan turun ke
bagian bawah kolom sebagai fase air dengan konsentrasi 10-18%. Sedangkan
hasil reaksi yang berupa asam lemak akan naik ke bagian atas kolom sebagai fase
minyak. Pemisahan kedua fase yang terbentuk dalam menara splitting, fase air dan
fase minyak, dilakukan sesaat setelah reaksi berlangsung, agar konversi reaksi
sebesar 99% dapat tercapai. Produk hasil reaksi dipisahkan menjadi produk atas
(asam lemak) dan produk bawah (gliserol). Pemisahan ini tetap berlangsung
dalam reaktor tersebut, dengan mengeluarkan produk bawah (gliserol) secara
kontinyu. Metode perhitungan pemisahan produk atas dan bawah ini adalah
berdasarkan perbedaan densitas serta nilai kelarutan dari masing-masing
komponennya
Produk yang keluar dari menara splitting perlu diturunkan terlebih dahulu tekanan
operasinya dari 55 atm menjadi 1 atm, sesuai dengan kondisi operasi unit – unit
yang bersangkutan. Penurunan tekanan ini terjadi dalam 2 buah Flash tank yang
berbeda, yaitu Flash tank I (D-220) untuk produk atas yang berupa fase minyak
dan flash tank II (D-230) untuk produk bawah yang berupa fase air. Selain itu,
flashing juga dimaksudkan agar diperoleh produk gliserol dengan kemurnian yang
lebih tinggi. Hasil flashing dari produk atas Menara Splitting yaitu asam lemak,
ditampung ke dalam Tangki Penampung produk asam lemak, untuk selanjutnya
dijual sebagai bahan baku pada industri lain (seperti: pabrik sabun). Sedangkan
hasil flashing dari produk bawah Menara Splitting (gliserol) dimasukkan ke dalam
unit pemurnian
Start Up Unit -4
Pastikan semua bahan pendukung telah tersedia dan dalam kondisi siap
untuk dipakai ,yaitu: power,process water,MP steam, LP steam , instrument air ,
cooling water,nitrogen.Pastikan bahan baku crude glyceriene dan bahan kimia
caustic soda cukup untuk menjalankan plant dan bleacher sudah terisi dengan
60
carbon active.
61
Flow Process Unit-4
62
5) Pump Around Receiver 4-D-3 Receiver reflux ke coulumn
4-C-1
63
20) Column Feed Pump 4-P- 1 Pompa sirkulasi dryer dan
feed coulumn
65
1. Bahan baku (raw material) dan bahan kimia
2. Tempat penyimpanan
3. Pabriknya (plant) beserta fasilitasnya
4. Orangnya (operator)
Design Plant Capacity 3.333 kg/h atau 80 TPD
Unit ini merupakan unit pemurnian dari crude glycerine menjadi refined
glycerine,yaitu suatu process destilasi yang menggunakan bahan baku crude
glycerine (min.885) dengan penambahan caustic soda (NaOH) untuk
menghasilkan refined glycerine yang mempunyai konsentrasi minimum 99,5 %.
Yang selanjutnya di proses lebih lanjut di bleacher agar refined yang dihasilkan
sesuai dengan spesifikasi yang di inginkan oleh PT Unilever Oleochemical
Indonesia.
66
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan
Oleokimia adalah bahan kimia apapun yang berasal dari lemak. Contoh
hasil olahan oleokimia ialah mentega, sabun, dan minyak goreng. Oleokimia
dapat diperbaharui dan merupakan salah satu alternatif sumber energi masa depan.
Kompleks Asam Lemak (PT UOI) terdiri dari unit proses berikut:
Selain itu, unit utilitas berikut diramalkan sebagai bagian dari proyek:
67
Process unit-4 Glycerine distillation and reffing
Proces yang ada di PT Unilever Oleochemical Indonesia untuk
memurnikan glycerine agar mendapatkan spesifikasi yang di inginkan .Ada lima
peralatan utama di unit-4 yaitu adalah sebagai berikut:
68
3. Pabriknya (plant) beserta fasilitasnya
4. Orangnya ( operator)
3.2 Saran
69
BAB IV
LAMPIRAN
4.1 TOR
A Latar Belakang
Begitu pun dengan perusahaan sebagai mitra dan wadah dalam memfasilitasi hal
ini. PT Unilever Oleochemical Indonesia (UOI) menyambut baik inisiatif Magang
Bersama Kampus Merdeka dan mendukung para Mahasiswa Mahasiswi untuk
rnenambah pengalaman belajar, tidak hanya didalam kelas namun juga pembelajaran
langsung di lapangan guna mencapai kcrnpetensi baik pengetahuan teoritikal maupun
penerapan nya dalam lingkup industry. Sehingga diharapkan dapat menghasilkan
surnber daya yang sesuai perkennbangan zaman, kemajuan IPTEK, tuntutan dunia
usaha maupun dinamika masyarakat.
70
B. Tujuan dan Manfaat Program
D. Strategi Pelaksanaan
secara formal dapat memberikan gambaran kepada peserta terhadap materi yang
diberikan untuk menunjang experiential learning.
6
Learning Guidance
Supervision Guidance
Secara umum, evaluasi proyek dilakukan 2 kali selama magang berlangsung yaitu
pada bulan ke tiga dan bulan ke lima. Kategori penilaian di bagi 2 (dua) yaitu
Pengetahuan Umum (General Skill) dan mentor juga melakukan review mingguan
dan bulanan.
Setelah selesai prose: magang nantinya, perusahan akan melakukan evaluasi atas
pencapaian kinerja para peserta magang. Dari hasil evaluasi tersebut perusahaan
akan merekomendasikan siapa yang terpilih untuk diberikan penawaran pekerjaan
sebagai Icaryawan di UOI baik untuk posisi Management Trainee, Technical
Operator dan atau Skilled Technician.
5
E. Penutup
6
4.2 LAMPIRAN LAPORAN MINGGUAN
6
6
6
6
6
6
6
6
6
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
4.3 LAMPIRAN DOKUMEN
Gambar4. 1 Process Drain Postil / penurunan limbah gliserin untuk di olah kembali
8
Gambar4. 3 Skimming/ Melakukan pemisahan minyak dan sweet water agar
mendapatkan hasil gliserin yang lebih baik dengan cara mendorong minyak yang
berada di atas sweet water ke penampungan yang berada di samping
8
Gambar4. 5 Process pengambilan sampel dari plant FA untuk pengecekan di lab
departement Quality UOI
Gambar4. 6 Process penggantian pompa Fatty Acid yang rusak dilakukan oleh
departement maintanance PT UOI
8
Gambar4. 7 Pengisian logsheet untuk data ferforma kinerja alat dalam 24 jam
8
Gambar4. 9 Process Heating Exchanger yang tersumbat oleh produk di dalam pipa
exchanger