HALAMAN JUDUL
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
LEMBAR PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga Laporan Kerja Praktek ini dapat terselesaikan dengan
baik dan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan. Kami juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada dosen pembimbing yang senentiasa memberikan
masukan dan saran dalam peyusunan laporan ini juga kepada LPMP Sulawesi
Selatan selaku owner dari proyek ini, juga kepada PT. Faza Jaya Pratama selaku
pihak kontraktor pelaksana yang dengan sabar mau membimbing, mengarahkan
dan berbagi ilmu dengan kami selama pelaksanaan kerja praktek ini.
Kami menyadari bahwa laporan Kerja Praktek ini masih memiliki banyak
kekurangan, oleh karena itu sangat kami harapkan berbagai masukan, kritik dan
saran yang bersifat membagun demi sempurnanya laporan ini.
Akhir kata, kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
khususnya bagi kami semua selaku mahasiswa yang melakukan Kerja Praktek.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii
BAB 1 GAMBARAN UMUM PROYEK .................................................................. 1
A. Lokasi Proyek .................................................................................................... 1
B. Karakteristik Proyek .......................................................................................... 2
C. Organisasi Proyek ............................................................................................. 2
C.1 Bentuk dan Struktur Organisasi Proyek ................................................................ 2
D. Jadwal Pelaksanaan .......................................................................................... 9
iv
B. Penerapan Ilmu dalam Kerja Praktek .............................................................. 59
LAMPIRAN ...................................................................................................... 61
A. Dokumentasi Kerja Praktek ............................................................................. 61
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.Lokasi Kerja Praktek ................................................................................... 1
vi
Gambar 25.Mobile Crane ............................................................................................ 28
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.Spesifikasi Proyek ............................................................................................. 2
viii
BAB 1 GAMBARAN UMUM PROYEK
A. Lokasi Proyek
Pelaksanaan lokasi proyek bertempat di Kantor LPMP Sulawesi
Selatan yang berada di Jl. A. P. Pettarani, Makassar. Proyek Renovasi
Gedung Kantor Tahap Pertama LPMP Sulsel merupakan proyek
pembangunan renovasi gedung yang dikerjakan oleh PT. Faza Jaya Pratama
selaku kontraktor atau penyedia jasa. Proyek ini memiliki konstruksi spesifik
berupa gedung tingkat delapan yang memiliki nilai kontrak sebesar ± 28
miliar. Target proyek ini akan dibangun dalam jangka waktu 139 hari (hari
kalender).
1
B. Karakteristik Proyek
Berikut ini merupakan data dan informasi umum tentang proyek Renovasi
Gedung Kantor Tahap Pertama LPMP yang diperoleh dari kegiatan kerja
praktek di lokasi tersebut.
C. Organisasi Proyek
C.1 Bentuk dan Struktur Organisasi Proyek
Dalam proyek renovasi gedung kantor tahap pertama LPMP terdapat 4
unsur pelaksana proyek yang terlibat yakni sebagai berikut :
1. Owner / Pemilik Proyek
2. Konsultan Perencana
3. Kontraktor
2
4. Konsultan Pengawas
Masing-masing unsur pelaksana tersebut memiliki peranan/fungsi yang
penting dalam pengerjaan proyek, karena apabila salah satu fungsi dari
salah satu unsur tersebut tidak bekerja dengan maksimal maka akan
timbul hambatan pada pengerjaan proyek tersebut.
1. Owner / Pemilik Proyek
3
• Mengesahkan perubahakn dalam pekerjaan (bila terjadi)
• Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai
dilaksanakan oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan
apa yang telah dikehendaki.
2. Konsultan Perencana
4
3. Konsultan Pengawas
5
• Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan pekerjaan tambah
/ kurang.
4. Kontraktor
6
Setiap unsur dalam suatu organisasi memiliki fokus pekerjaan yang berbeda-
beda, akan tetapi dalam pelaksanaannya masing-masing unsur tersebut akan
saling berkaitan satu sama lain guna mencapai tujuan yang diinginkan.
Dapat dilihat pada Gambar 6 struktur organisasi PT. Faza jaya
Pratama dalam proyek renovasi gedung kantor tahap pertama LPMP
Sulawesi Selatan.
Project Manager
Pepeng, S.T.
Kepala Tukang
Woto
7
1. Manajer Proyek dan Deputi Manajer Proyek
a. Melakukan koordinasi internal yaitu dengan unsur-unsur organisasi
kontraktor dan eksternal yaitu dengan unsur-unsur di luar organisasi
kontraktor.
b. Memastikan seluruh tujuan dan syarat proyek terpenuhi.
c. Mengkoordinir, melaksanakan, dan mengontrol operasional proyek
sehingga proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana.
d. Melakukan rapat koordinasi dengan seluruh manajer dan yang
berkepentingan dalam internal kontraktor.
e. Melakukan rapat koordinasi dengan direksi, owner, dan konsultan
pengawas.
2. Staff Quantity Surveyor (QS)
a. Menghitung kebutuhan bahan material pada satuan pekerjaan proyek.
b. Mengecek penggunaan material apakah sudah sesuai dengan apa yang
dihitung oleh estimator.
c. Melakukan estimasi biaya terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Melakukan evaluasi terhadap progres pekerjaan, biaya, mutu, dan waktu
pelaksanaan.
3. Pelaksana Lapangan
a. Memerintah, mengawasi, dan mengkoordinir pekerja lapangan.
b. Melaksanakan jadwal proyek yang telah direncanakan.
c. Membuat laporan harian tentang pelaksanaan dan pengukuran hasil
pekerjaan di lapangan.
d. Membuat rekapitulasi kebutuhan material proyek.
4. Site Manager
a. Bertanggung jawab langsung kepada manajer proyek terkait pelaksanaan
pekerjaan.
b. Mengkoordinir penyusunan metode pelaksanaan konstruksi dan jadwal
pelaksanaan pekerjaann bersama staff engineering.
c. Mengkoordinir pembuatan jadwal pelaksanaan pekerjaan harian atau
mingguan.
d. Mengkoordinir alur pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
8
5. Bidang Administrasi
a. Melakukan Proses Data Entry.
b. Melakukan sesi dokumentasi.
c. Mengecek biaya operasional.
d. Membuat surat jalan, data absensi dan lembur.
e. Menjaga dan mengecek inventory kantor.
6. Bidang Logistik
a. Mencari dan mensurvey data jumlah material beserta harga bahan dari
beberapa supplier.
b. Melakukan pembelian barang atau alat ke supplier.
c. Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material yang sudah
didatangkan ke area proyek.
d. Melakukan pencatatan keluar masuknya barang.
e. Berkoordinasi mengenai jumlah dan schedule pendatangan bahan.
D. Jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan proyek ini direncanakan dengan jangka waktu 139 Hari
Kalender dan kami memulai kerja praktek pada minggu ke-3. Sejak kami
mulai melaksanakan Kerja Praktek tanggal 31 Agustus 2019 hingga kami
selesai melaksanakan Kerja Praktek tanggal 25 Oktober 2019, Pihak
kontraktor yaitu PT. FAZA JAYA PRATAMA mengarahkan kami melakukan
pengamatan terhadap pekerjaan di lapangan terkhusus pekerjaan pondasi,
pekerjaan kolom, pekerjaan plat.
Pekerjaan Pondasi meliputi pekerjaan pemancangan menggunakan alat
HSPD (Hydraulic Static Pile Driver) dan termasuk proses pengujian Pile
Driving Analyzer (PDA) test.
Pekerjaan Kolom meliputi pekerjaan pembesian, perakitan bekisting,
pengecoran kolom, serta proses pengujian Slump Test.
Pekerjaan Plat meliputi pemasangan bondeck, pemasangan wiremesh,
serta pengecoran plat.
9
TIME SCHEDULE
RENOVASI GEDUNG KANTOR LPMP SULAWESI SELATAN TAHAP I
TAHUN ANGGARAN 2019
I PEKERJAAN PERSIAPAN 1,225,887,784.00 4.694 0.939 0.94 0.94 0.94 0.94 100
II PEKERJAAN TANAH 84,289,520.45 0.323 0.11 0.11 0.11
III PEKERJAAN PONDASI DAN STRUKTUR/BETON
3.1. Pekerjaan Pondasi Pancang, Pile Cap dan Tie Beam 4,510,068,417.52 17.270 4.32 4.32 4.32 4.32
3.2. Lantai 01 (dari peil + 0.00 sampai dengan peil + 4.00) 2,469,938,132.97 9.458 3.15 3.15 3.15
3.3. Lantai 02 (dari peil + 4.00 sampai dengan peil + 8.00) 2,481,752,406.22 9.503 3.17 3.17 3.17
3.4. Lantai 03 (dari peil + 8.00 sampai dengan peil +12.00) 2,572,829,101.60 9.852 3.28 3.28 3.28
3.5. Lantai 04 (dari peil + 12.00 sampai dengan peil +16.00) 2,545,920,553.52 9.749 3.25 3.25 3.25
3.6. Lantai 05 (dari peil + 16.00 sampai dengan peil +20.00) 2,538,142,792.19 9.719 3.24 3.24 3.24
3.7. Lantai 06 (dari peil + 20.00 sampai dengan peil +24.00) 2,544,736,837.32 9.745 3.25 3.25 3.25
3.8. Lantai 07 (dari peil + 24.00 sampai dengan peil +28.00) 2,500,800,091.98 9.576 3.19 3.19 3.19 50
3.9. Lantai 08 / Dak Atap (dari peil +28.00) 2,335,701,065.85 8.944 4.47 4.47
IV PEKERJAAN STRUKTUR TANGGA
4,1 Lantai 01 (sampai dengan peil + 2.10 dan +4,00) 50,825,977.46 0.195 0.19
4,2 Lantai 02 (dari peil + 4.00 sampai dengan peil + 8.00) 39,021,209.96 0.149 0.15
4,3 Lantai 03 (dari peil + 8.00 sampai dengan peil +12.00) 39,021,209.96 0.149 0.15
4,4 Lantai 04 (dari peil + 12.00 sampai dengan peil +16.00) 39,021,209.96 0.149 0.15
4,5 Lantai 05 (dari peil + 16.00 sampai dengan peil +20.00) 39,021,209.96 0.149 0.15
4,6 Lantai 06 (dari peil + 20.00 sampai dengan peil +24.00) 39,021,209.96 0.149 0.15
4,7 Lantai 07 (dari peil + 24.00 sampai dengan peil +28.00) 39,021,209.96 0.149 0.15
4,8 Lantai 08 (dari peil + 28.00 sampai dengan peil +32.00) 19,510,037.07 0.075 0.07
0
REAL COST 26,114,529,977.92 100
RENCANA MINGGUAN ( % ) 0.939 0.939 1.046 5.364 5.364 7.470 7.470 6.320 3.168 6.448 3.280 6.530 3.250 6.684 3.389 6.637 3.398 6.590 3.342 7.814 4.55
KOMULATIF RENCANA ( % ) 0 0.939 1.878 2.924 8.288 13.652 21.122 28.593 34.913 38.081 44.529 47.809 54.339 57.588 64.272 67.661 74.299 77.696 84.286 87.628 95.441 100.0
REALISASI MINGGUAN ( % ) 0 1.359 1.321 4.310 5.140 7.210 3.257 8.240 7.132 6.349 7.214 3.476
KOMULATIF REALISASI ( % ) 0 1.359 2.680 6.990 12.130 19.339 22.596 30.836 37.968 44.317 51.531 55.007
DEVIASI / PENYIMPANGAN ( % ) 0.420 0.802 4.066 3.841 5.687 1.473 2.243 3.055 6.236 7.002 7.198
10
BAB 2 GAMBARAN TEKNIS PROYEK
A. Metode dan Teknologi Pelaksanaan Pekerjaan
A.1 Pekerjaan Pondasi
Metode kerja ini menjelaskan prosedur konstruksi, material dan alat yang
dibutuhkan untuk pekerjaan konstruksi pondasi.
1. Lingkup Pekerjaan
a) Umum
Tahapan paling penting dalam pembangunan suatu proyek
adalah tahapan pelaksanaan pondasi. Pekerjaan pondasi pada proyek
Renovasi Gedung Kantor LPMP menggunakan pondasi tiang pancang
(spun pile). Alat pancang yang di gunakan adalah Hydraulic Static Pile
Driver (HSPD) .Pemilihan penggunaan alat pemancangan didasarkan
pada efisiensi dan kecepatan pelaksanaan agar proyek dapat
dilaksanakan sesuai jadwal, selain itu juga lokasi proyek yang berada
di tengah pemukiman menjadi faktor lainnya. Metode ini juga di
gunakan karena memungkinkan pelaksanaan yang lebih cepat dan
mengurangi getaran tanah. Adapun jumlah titik pondasi pada proyek ini
adalah sebanyak 144 titik.
b) Profil Tiang Pancang
• Diameter : 60 cm
• Panjang tiang pancang : 15 m,
terbagi atas Bottom : 9 m ; Top :6m
• Mutu Beton : K-600
c) Daftar Peralatan
• Satu set alat Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)
• Mobile Crane
• Peralatan las
• Waterpass
d) Pekerja
• Site Engineer : 1 orang
• Pelaksana lapangan : 1 orang
• Pengawas struktur : 1 orang
• Surveyor : 2 orang
11
• Teknisi pondasi : 1 orang
• Operator alat HSPD : 2 orang
• Operator mobile crane : 1 orang
• Tukang las : 2 orang
• Pembantu : 3 orang
2. Metodol
12
Proyek Renovasi Kantor LPMP ini menggunakan sistem pondasi yang terdiri
dari pile cap, tie beam, dan tiang pancang. Untuk proses pemancangan pada
proyek ini menggunakan alat pancang HSPD (Hydraulic Static Pile Driver) yang
terlihat pada gambar 4.2. Alat pancang HSPD dipilih karena lokasi proyek berada
di pusat kota dan sangat dekat dengan pemukiman warga.
13
Alat pancang HSPD dikirim dalam beberapa bagian
setelah persiapan lahan selesai. Kendaraan pembawa bagian-
bagian alat pancang HSPD berupa trailer ditambah 1 unit
mobil crane untuk merakit alat pancang HSPD.
14
4. Penentuan Titik Pancang
Penentuan titik-titik pancang dilapangan dilakukan oleh
kontraktor. Tiitik pancang ditandai dengan patok kayu atau besi
yang dibenamkan kedalam tanah padat. Akurasi titik pancang
harus dijaga dari pergeseran akibat hantaman tiang, trailer atau
terinjak kaki alat pancang HSPD.
15
diangkat dan dipasangkan pada mesin clamp box. Pekerjaan ini
dilakukan setelah move to the point dan juga pada saat proses
pemancangan, yaitu untuk tiang pancang sambungan. Lihat
gambar 13.
16
Gambar 14.Clamping & Pilling
(Sumber: Dokumentasi Kerja Praktek)
1. Pengelasan
Pekerjaan sambungan pada tiang pancang dilakukan
dengan pengelasan. Sebelumnya penekanan tiang pancang
hingga sisa tiang +/- 40 cm dari permukaan tanah untuk kemudian
dilakukan penyambungan kemudian perlu dilakukan pembersihan
pada area pengelasan. Pengelasan dilakukan sebanyak minimal 2
layer sampai gap antar tiang pancang tertutup. Untuk
mempercepat prosesnya, dilakukan pengelasan dari 2 sisi.
Pengelasan yang dilakukan terlihat pada gambar 15.
17
2. Dolly
Sub-pekerjaan ini adalah bagian dari pemancangan yang berfungsi sebagai
penambah kedalaman tiang pancang apabila tiang pancang yang tertanam
belum sampai dengan kuat tekan yang diinginkan, pada proyek ini kekerasan
yang diinginkan adalah 9 Mpa. Kedalaman tiang pancang ditambahkan dengan
dibantu dengan tiang pancang yang tidak lagi digunakan yang kemudian dicabut
kembali sehingga akan menyisakan lubang pada tanah yang ditanam tiang
pancang, lihat gambar 16
Gambar 16.Dolly
(Sumber: Dokumentasi Kerja Praktek)
18
Mutu Beton : K-350
Tulangan yang digunakan
o Tulangan Utama : Besi ulir ø 22
o TUL. BEGEL : Besi ulir d13
o Daftar Peralatan
o Mobile Crane
o Waterpass
o Scafollding
o Concrete mixer
o Concrete pump
o Vibrator
o Bucket
o Satu set bekisting jenis knock down
o Pekerja
o Site Manager : 1 Orang
o Pelaksana Lapangan : 1 Orang
o Pengawas Struktur : 1 Orang
o Teknisi Beton : 1 Orang
o Surveyor : 2 Orang
o Mandor : 1 Orang
o Kepala Tukang : 1 Orang
o Tukang Kayu : 2 Orang
o Tukang Besi : 2 Orang
19
2. Metodologi
Mulai
Pasang patok as
bangunan/kolom
Pembesian Kolom
Pengecoran kolom
Selesai
20
Berikut ini merupakan tahapan prosedur pelaksanaan pemancangan yang
dilakukan yaitu :
1. Penentuan As Kolom
Langkah Kerja
1. Penentuan as kolom dengan Theodolit dan waterpass
berdasarkan shop drawing dengan menggunakan acuan yang
telah ditentukan bersama dari titik BM (Bench Mark) .
21
3. Selanjutnya dilakukan pemasangan tulangan utama. Untuk
pemasangan begel, terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan
utama.
4. Pada pemasangan begel, setiap pertemuan antara tulangan
utama dan sengkang di ikat oleh kawan dengan sistem silang
5. Setelah tulangan selesai dirakit, tulangan precast diangkut
dengan menggunakan mobile crane ke lokasi yang akan
dipasang
6. Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, dipasang
tahu beton (decking) sesuai ketentuan. Beton Decking berfungsi
sebagai selimut beton
22
pengecoran dan juga berfungsi agar bekisting tidak berubah dan
ukuran kolom menjadi benar
3. Pemasangan sepatu kolom
4. Memasang tulangan kolom termasuk beton decking
5. Pasang panel cetakan/bekisting.
6. Stel posisi cetakan/bekisting agar vertical dan ditopang kuat
(sebaiknya menggunakan waterpass)
4. Pengecoran Kolom
Langkah Kerja
1. Cek Kebersihan Bekisting
2. Coran dalam truk mixer dimasukkan ke dalam bucket
3. Coran dalam bucket dialirkan ke bekisting kolom menggunakan
concrete pump.
23
4. Penuangan beton dilakukan secara bertahap dilakukan untuk
menghindari segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat
mengurangi mutu beton
5. Pemadatan beton dilakukan mengunakan vibrator untuk
menghilangkan rongga rongga udara dan mencapai pemadatan
maksimal
24
d) Pekerja
• Site Engineer : 1 orang
• Pelaksana lapangan : 1 orang
• Pengawas struktur : 1 orang
• Mandor : 1 orang
• Kepala tukang : 1 orang
• Tukang besi : 2 orang
• Teknisi beton : 1 orang
• Pembantu : 5 orang
2. Metodologi
Mulai
Memastikan bahwa tinggi balok dan juga permukaan sudah sama rata
Selesai
25
Proses pelaksanaan pekerjaan pelat bondek hampir sama dengan pelat
konvensional yaitu melalui 3 tahap :
2) Pembesian
Pada proses pembesian, dipelat bondek tidak ada lagi yang namanya
proses perakitan besi tulangan, dikarenakan telah menggunakan besi
wiremesh. Dimana besi wiremesh tersebut telah berbentuk lembaran
yang siap pakai. Jadi prosesnya hanya dengan meletakkan besi
wiremesh diatas bondek tanpa ada proses perakitan lagi.
26
Gambar 23.Pemasangan Wiremesh pada plat lantai
(Sumber: Dokumentasi Kerja Praktek)
3) Pengecoran
Pada proses ini tidak jauh beda dengan pengecoran pada pelat
konvensional.
27
A.4 Teknologi Pelaksanaan
Alat Pekerjaan Proyek dalam pembangunan Proyek Renovasi
Gedung Kantor Tahap Pertama LPMP Sul-Sel. alat pekerjaan proyek
yang digunakan dan fungsinya masing-masing sebagai berikut:
a. Mobile Crane
Mobile crane merupakan alat berat yang digunakan untuk
mengangkadan memindahkan material secara vertikal, kemudian
menurunkan material ditempat yang diinginkan.Crane ini biasanya
terpasang diatas kendaraan berat agar bisa dipindahkan dengan
mudah. Kendaraan yang dipakai mayoritas adalah truck. Bagian tiang
crane menggunakan teknologi hidrolik dan bisa memanjang atau
memendek, sesuai dengan ketinggian yang dibutuhkan.
b. Excavator Backhoe
Excavator backhoe merupakan jenis alat berat yang digunakan
untuk pekerjaan galian tanah, memindahkan tanah dan memuat tanah
keatas dump truck. Excavator yang digunakan pada proyek ini adalah
28
jenis excavator jenis roda rantai, merk Komatsu dengan kapasitas
bucket 0,91 m3.
29
d. Concrete Pump Truck
Concrete pump adalah sebuah mesin/alat yang digunakan untuk
menyalurkan adonan beton segar dari bawah ke tempat pengecoran,
atau tempat pengecoran yang letaknya sulit dijangkau oleh truck
concrete mixer.
e. Dump Truck
Dump truck merupakan alat yang digunakan sebagai sarana
transportasi material dan untuk memindahkan atau membuang tanah
hasil galian, pasir, batu dan sejenisnya untuk keperluan proyek sesuai
dengan kapasitasnya.
30
f. Tower Crane
Tower crane merupakan salah satu alat berat yang digunakan
dalam membantu pembangunan gedung bertingkat yang terdiri dari
tiang penyangga tower crane, pondasi, kabin operator tower crane,
horizontal zib, dan machinery zib. Tower crane juga dapat digunakan
untuk mengangkut bahan concrete bucket yang digunakan dalam
proses pengecoran kolom bangunan yang lokasinya berada di tempat
yang tinggi, selain itu alat berat ini juga mampu mengangkut bahan
untuk membuat bekisting kolom, besi beton, struktur dan lain –
lainnya.
31
pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver
(HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta gaya
tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah
manometer sehingga besarnya gaya tekan tiang setiap mencapai
kedalaman tertentu dapat diketahui.
h. Concreate Vibrator
Concreate Vibrator adalah salah satu peralatan yang digunakan saat
pengecoran di mana fungsinya ialah untuk pemadatan beton yang
dituangkan ke dalam bekisting. Hal ini ditujukan agar kandungan
udara yang terjebak dalam campuran beton dapat keluar.
32
i. Theodolite
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak.
Dalam proyek ini theodolite digunakan untuk menentukan elevasi, as
bangunan, ketegakan kolom, dan memarking posisi pekerjaan
Gambar 33.Theodolite
(Sumber: Dokumentasi Kerja Praktek)
j. Concreate Bucket
Concrete bucket adalah tempat pengangkutan beton dari truck mixer
sampai ke tempat pengecoran. Setelah dilakukan pengetesan slump
dan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Maka beton dari
truck mixer concrete dituangkan kedalam concrete bucket, kemudian
pengangkutan dilakukan bantuan tower crane.
33
k. Scaffolding
Adapun fungsi scaffolding adalah :
• Scaffolding sebagai alat bagi para pekerja bangunan untuk
mengerjakan tugasnya dalam suatu proyek konstruksi bangunan.
• Sebagai struktur sementara untuk menahan beton yang belum
mampu memikul beban beratnya sendiri (pada saat pelaksanaan
pengecoran),
• Sebagai struktur sementara untuk membantu pelaksanaan
pemasangan bata, plesteran, pengecatan dan lain sebagainya.
Gambar 35.Scaffolding
(Sumber: Dokumentasi Kerja Praktek)
34
Bahan material penyusun beton antara lain semen, agregat halus
(pasir), agregat kasar (kerikil), dan bahan tambah.
2. Baja Tulangan
Baja tulangan yang digunakan dalam proyek ini daiam setiap
elemen struktur bervariatif, mulai dari D13, D16, D19, dan D22.
35
dipadatkan menggunakan batang besi yang berdiameter 16 mm dan
panjang 60 cm. Setelah kerucut Abrams sudah terisi penuh dengan
beton maka kerucut tersebut akan ditarik dengan arah vertikal secara
pelan-pelan dan diukur penurunan yang terjadi pada tinggi beton
tersebut, penurunan yang terjadi maka akan menjadi nilai slump pada
beton.
36
digunakan untuk menghitung daya dukung aksial pondasi dengan
menggunakan teori persamaan gelombang. Semakin besar kekuatan
tanah, semakin kuat gelombang perlawanan yang timbul. Gelombang
aksi maupun reaksi akibat perlawanan tanah akan direkam melalui alat
PDA Test. Metode pelaksanaan mengacu pada ASTM 4945-2012.
37
PT. FAZA JAYA PRATAMA sebagai kontraktor utama Proyek Renovasi
Gedung Kantor Tahap Pertama LPMP Sul-Sel.
38
HSE Induction adalah sosialisasi mengenai kesehatan,
keselamatan kerja, dan lingkungan (K3L) proyek kepada semua pihak
yang datang dan/atau menetap di proyek. Bentuk penyampaian
sosialisasi ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu untuk pihak yang datang
dengan cara penyampaian secara lisan dan untuk pihak yang menetap
akan mendapatkan sosialisasi secara tertulis .
HSE Talk adalah program yang dilaksanakan setiap minggu
tepatnya pada hari Jumat yang bertujuan untuk mengingatkan seluruh
pekerja dan staf mengenai pentingnya keamanan dan keselamatan
kerja, dalam program ini biasanya juga diselipkan acara jumat bersih
bersama menjaga kebersihan pada lokasi proyek.
Toolbox Meeting adalah kegiatan yang diikuti oleh
mandor/pelaksana dan pekerja. Kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan penjelasan mengenai Job Safety Analysis atau analisis
mengenai keselamatan kerja dari masing-masing pekerjaan yang akan
dilakukan.
Selain itu, untuk memperketat penerapan kesehatan dan
keselamatan kerja di area proyek Renovasi Gedung Kantor Tahap
Pertama LPMP Sul-Sel dilakukan dengan cara pemasangan papan-
papan peringatan (banner) dan juga rambu-rambu K3 untuk memberikan
informasi tentang tanda untuk keselamatan kerja yang terletak di titik-titik
yang dianggap perlu memakai tanda di area proyek.
39
BAB 3 PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
A. Penjelasan Log Book
Tabel 4.Logbook Pelaksanaan Kerja Praktek
No Tanggal Uraian Kegiatan Lokasi
1 31 Agustus 1. Pengukuran (Survey) Lapangan
2019 2. Perakitan bekisting Lapangan
3. Pembesian Lapangan
2 2 1. Penginstall-an alat HSPD Lapangan
September 2. Persiapan pemancangan pondasi Lapangan
2019
3 3 1. Pemancangan pondasi dengan alat Lapangan
September Hydraulic static pile driver (HSPD)
2019
4 4 1. Lanjutan pemancangan pondasi Lapangan
September dengan alat Hydraulic static pile driver
2019 (HSPD)
5 5 1. Lanjutan pemancangan pondasi Lapangan
September dengan alat Hydraulic static pile driver
2019 (HSPD)
2. Pengujian PDA test untuk mengetahui Lapangan
daya dukung pondasi dan penurunan
6 6 1. Lanjutan pemancangan pondasi Lapangan
September dengan alat Hydraulic static pile driver
2019 (HSPD)
7 7 1. Lanjutan pemancangan pondasi Lapangan
September dengan alat Hydraulic static pile driver
2019 (HSPD)
2. Pekerjaan pengukuran oleh surveyor Lapangan
3. Pengujian Boring test Lapangan
8 9 1. Lanjutan pemancangan pondasi Lapangan
September dengan alat Hydraulic static pile driver
2019 (HSPD)
2. Penulangan pile cap Lapangan
3. Perakitan bekisting pile cap Lapangan
9 10 1. Lanjutan pemancangan pondasi Lapangan
September dengan alat Hydraulic static pile driver
2019 (HSPD)
2. Perkitan pile cap Lapangan
3. Penulangan kolom Lapangan
10 11 1. Lanjutan pemancangan pondasi Lapangan
September dengan alat Hydraulic static pile driver
2019 (HSPD)
2. Perkitan pile cap Lapangan
40
3. Penulangan kolom Lapangan
41
2019 2. Penulangan kolom dan tie beam Lapangan
3. Pengecoran tie beam dan kolom Lapangan
- PEKERJAAN STRUKTUR LT.2 Lapangan
4. Pekerjaan plat lantai berupa,
pemasangan bondeck dan wiremesh
5. Pekerjaan pondasi Tower crane Lapangan
6. Pengecoran kolom, tie beam, dan plat Lapangan
lantai
19 21 - PEKERJAAN STRUKTUR LT.2 Lapangan
September 1. Pekerjaan kolom, meliputi
2019 -penulangan
-perakitan bekisting
2.Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
3.Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
20 23 - PEKERJAAN STRUKTUR LT.2 Lapangan
September 1. Pekerjaan kolom, meliputi
2019 -penulangan
-perakitan bekisting
2.Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
3.Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
4. Pengecoran kolom, balok dan plat
lantai
21 24 - PEKERJAAN STRUKTUR LT.2 Lapangan
September 1. Pekerjaan kolom, meliputi
2019 -penulangan
-perakitan bekisting
2.Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
3.Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
4. Pengecoran kolom, balok dan plat
lantai
-Pengecoran dudukan tower crane
22 25 - PEKERJAAN STRUKTUR LT.2 Lapangan
September 1. Pekerjaan plat lantai, meliputi
2019 -pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
2. Pengecoran balok dan plat lantai
42
- PEKERJAAN STRUKTUR LT.3 Lapangan
1. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
2. Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
23 26 - PEKERJAAN STRUKTUR LT.3 Lapangan
September 1. Pekerjaan kolom, meliputi
2019 -penulangan
-perakitan bekisting
2. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
3. Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
-Mobilisasi alat Tower Crane Lapangan
43
26 30 - PEKERJAAN STRUKTUR LT.3 Lapangan
September 1. Pekerjaan kolom, meliputi
2019 -penulangan
-perakitan bekisting
2. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
3. Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
1.Mobilisasi alat beratTower Crane Lapangan
27 01 Oktober - PEKERJAAN STRUKTUR LT.3 Lapangan
2019 1. Pekerjaan kolom, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
2. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
3. Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
28 02 Oktober - PEKERJAAN STRUKTUR LT.3 Lapangan
2019 1. Pekerjaan kolom, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
2. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
3. Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
29 03 Oktober - PEKERJAAN STRUKTUR LT.3 Lapangan
2019 1. Pekerjaan kolom, meliputi Lapangan
-penulangan
-perakitan bekisting
2.Pengecoran kolom, balok, dan plat
lantai
- PEKERJAAN STRUKTUR LT.4 Lapangan
1. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
1.Instalasi alat berat Tower Crane Lapangan
30 04 Oktober - PEKERJAAN STRUKTUR LT.4 Lapangan
2019 1. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
2. Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
44
31 05 Oktober - PEKERJAAN STRUKTUR LT.3 Lapangan
2019 1. Pekerjaan kolom, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
- PEKERJAAN STRUKTUR LT.4 Lapangan
1. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
2. Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
32 07 Oktober - PEKERJAAN STRUKTUR LT.4 Lapangan
2019 1. Pekerjaan kolom, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
2. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
3. Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
45
- PEKERJAAN STRUKTUR LT.5 Lapangan
1. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
2. Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
36 11 Oktober - PEKERJAAN STRUKTUR LT.4 Lapangan
2019 1. Pekerjaan kolom, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
46
39 15 Oktober - PEKERJAAN STRUKTUR LT.5 Lapangan
2019 1. Pekerjaan kolom, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
2. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
3. Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
40 16 Oktober - PEKERJAAN STRUKTUR LT.5 Lapangan
2019 1. Pekerjaan kolom, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
2. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
3. Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
41 17 Oktober - PEKERJAAN STRUKTUR LT.5 Lapangan
2019 1. Pekerjaan kolom, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
2. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
3. Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
42 18 Oktober - PEKERJAAN STRUKTUR LT.5 Lapangan
2019 1. Pekerjaan kolom, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
2. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
3. Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
43 19 Oktober - PEKERJAAN STRUKTUR LT.5 Lapangan
2019 1. Pekerjaan kolom, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
2. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
3. Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
47
- PEKERJAAN STRUKTUR LT.6 Lapangan
1. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
44 21 Oktober 1. Perakitan pile cap Lapangan
2019 - PEKERJAAN STRUKTUR LT.5 Lapangan
1. Pekerjaan kolom, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
2. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
3. Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
- PEKERJAAN STRUKTUR LT.6 Lapangan
1. Pekerjaan kolom, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
2. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
1.Pengecoran
45 22 Oktober - PEKERJAAN STRUKTUR LT.5 Lapangan
2019 1. Pekerjaan kolom, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
2. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
3. Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
- PEKERJAAN STRUKTUR LT.6 Lapangan
1. Pekerjaan kolom, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
2. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
46 23 Oktober - PEKERJAAN STRUKTUR LT.5 Lapangan
2019 1. Pekerjaan kolom, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
2. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
3. Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
48
- PEKERJAAN STRUKTUR LT.6 Lapangan
1. Pekerjaan kolom, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
2. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
3. Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
- PEKERJAAN STRUKTUR LT.7 Lapangan
1. Pekerjaan balok, meliputi
-perakitan bekisting
1.Perakitan pile cap Lapangan
1. Pengecoran Lapangan
47 24 Oktober - PEKERJAAN STRUKTUR LT.5 Lapangan
2019 1. Pekerjaan kolom, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
2. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
3. Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
- PEKERJAAN STRUKTUR LT.6 Lapangan
1. Pekerjaan kolom, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
2. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
3. Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
- PEKERJAAN STRUKTUR LT.7 Lapangan
1. Pekerjaan balok, meliputi
-perakitan bekisting
1. Pengecoran Lapangan
48 25 Oktober - PEKERJAAN STRUKTUR LT.6 Lapangan
2019 1. Pekerjaan kolom, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
2. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
3. Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
49
- PEKERJAAN STRUKTUR LT.7 Lapangan
1. Pekerjaan kolom, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
2. Pekerjaan balok, meliputi
-penulangan
-perakitan bekisting
3. Pekerjaan plat lantai, meliputi
-pemasangan bondeck
-pemasangan wiremesh
1. Pengecoran Lapangan
50
berupa gambar atau video agar dapat menunjang pelaporan dari
kegiatan kerja praktek kami nantinya.
Selain melakukan observasi di lapangan, peserta kerja praktek
juga melakukan wawancara dengan pihak – pihak yang terlibat
langsung dengan proyek ini seperti site manager, pelaksana lapangan,
quality control serta pekerja. Peserta kerja praktek melakukan
pengamatan terhadap seluruh pekerjaan di lapangan terkhusus pada
pekerjaan pondasi, pekerjaan kolom dan pekerjaan plat lantai.
Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung rutin selama kurang lebih 2 bulan
(Agustus - oktober) dan selama kegiatan ini pula peserta kerja praktek
juga melakukan diskusi dengan pembimbing pada lokasi proyek.
B.3 Pasca Pelaksanaan Kegiatan Kerja Praktek
Setelah seluruh prosedur pelaksanaan kegiatan kerja praktek
telah selesai dan seluruh data yang dikumpulkan untuk pelaporan
nantinya telah lengkap, selanjutnya proses dilanjutkan dengan
melakukan asistensi dengan dosen pembimbing dalam penyusunan
laporan kerja praktek.
Selanjutnya hasil dari laporan kerja praktek tersebut akan
dipresentasikan dalam sebuah seminar di hadapan dosen pembimbing
dan dosen penguji
51
C. Bukti Hasil Pekerjaan
C.1 Pekerjaan Pondasi
52
Gambar 40.Pekerjaan Penyambungan Tiang Pancang
(Sumber : Dokumentasi Kerja Praktek)
53
C.2 Pekerjaan Kolom
54
Gambar 44.Perakitan Bekisting
(Sumber: Dokumentasi Kerja Praktek)
55
C.3 Plat Lantai
56
Gambar 48.Pemasangan Wiremesh
(Sumber: Dokumentasi Kerja Praktek)
57
BAB 4 HASIL PEMBELAJARAN
A. Manfaat kerja Praktek
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan kerja praktek antara lain:
58
B. Penerapan Ilmu dalam Kerja Praktek
1. Pada pekerjaan pondasi menggunakan Hydraulic Static Pile Driving
(HSPD) terdapat beberapa elemen penting seperti proses pemancangan
secara hidrolik, penyambungan tiang pancang, serta pengujian daya
dukung pile. Dimana masing-masing elemen tersebut memiliki landasan
teori dalam proses pelaksanaannya. Pertama, dalam perencanaan tiang
pancang yang digunakan ialah friction pile. Pada matakuliah Rekayasa
Pondasi 2 dijelaskan mengenai daya dukung tiang yang terbagi menjadi
dua yaitu daya dukung pada ujung tiang (end bearing pile) dan daya
dukung pada selimut beton (Friction Pile). Friction Pile merupakan tiang
yang daya dukungnya lebih ditentukan oleh perlawanan gesek antara
dinding tiang dan tanah disekitarnya. Kedua, pada pengujian daya
dukung tiang kita dapat mengetahui kekuatan tiang tersebut setelah
dilakukan pengujian PDA Test telah mencapai spesifikasi nilai daya
dukung yang telah disyaratkan. Pada mata kuliah rekayasa pondasi kita
mempelajari mengenai pengujian yang dapat dilakukan terhadap tiang
untuk mendapatkan nilai daya dukung tiang, penurunan / displacement
tiang, dan efisiensi dari transfer energy pukulan palu/hammer terhadap
tiang.
2. Pada pekerjaan column terdapat elemen penting seperti struktur beton
pada column, dimana elemen tersebut memiliki landasan teori dalam
proses pelaksanaannya. Pada struktur beton column kita dapat
mengetahui kebutuhan tulangan dan spesifikasi beton sesuai dengan
desain yang telah ditentukan. Pada matakuliah Struktur Beton Bertulang
kita telah mempelajari mengenai kombinasi antara beton dan baja,
dimana memperhitungkan jumlah dan jenis tulangan yang digunakan
telah sesuai dengan desain yang direncanakan serta volume dan mutu
beton yang akan digunakan. Teori tersebut telah diterapkan pada struktur
betoncolumn di lapangan dalam menentukan model desain struktur beton
column sesuai spesifikasi yang telah disyaratkan.
3. Pada pekerjaan Plat Lantai terdapat elemen penting seperti pelat lantai
bondek, dan wiremesh. Pada mata kuliah struktur beton bertulang
terdapat landasan teori dalam mendesain pelat lantai diantaranya
mempelajari mengenai perhitungan pembebanan dan pelat satu arah
59
terkhusus pelat lantai bondek tetap memperhitungkan beban mati (QD),
beban hidup (QL), dan beban ultimate sehingga mendapatkan nilai
ketebalan pelat lantai yang diinginkan dan dalam mendesain pelat lantai
bondek digunakan rumus Steel Deck Institute 2011
60
LAMPIRAN
61
62
63
64
65