Oleh:
Dewo Suhendang
3420130022
JAKARTA
2018
Analisa Program Accounting Fina
CV. Ardi Kiara Mandiri
Perumahan Wahana Pondok Gede Blok K7 No 8 Jatiranggon Jatisampurna
Bekasi
Oleh :
Dewo Suhendang
3420130022
Sumardi,SE Mirtawati
Ketua Jurusan
Teknik Informatika
Fauziah Rasat
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan laporan kerja praktek sebagai salah satu tugas kuliah yang harus
dibuat untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya.
Laporan kerja praktik ini berisi tentang hasil dari seluruh kegiatan penulis
disaat melakukan kerja praktek, Atas dukungan moral dan materil yang di berikan,
penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh staff yang telah
membantu selama penulis melakukan kerja praktik.
Semoga laporan kerja praktek yang dibuat oleh penulis ini bisa berguna
bagi penulis dan pembaca. Meskipun di dalam penyusunan laporan kerja praktek
ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari rekan-rekan
sekalian akan sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan laporan kerja praktek ini.
Dewo Suhendang
i
DAFTAR ISI
ii
2.2. Landasan Teori ......................................................................................................... 15
2.2.4. IP Address................................................................................................................. 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Mengelola usaha bukan hanya mengurusi masalah produk, operasional,
dan penjualan semata. Mengelola keuangan usaha pun tidak boleh dihiraukan
karena sangat berdampak kepada kesuksesan sebuah perusahaan tersebut.
Namun dengan banyaknya aktivitas yang harus dikerjakan, membuat
pengusaha mengalami kesulitan dalam memantau dan fokus pada pencatatan
keuangan usaha. Memiliki staff khusus yang menangani keuangan memang bisa
menjadi pilihan. Tapi pengerjaan secara manual tentunya akan menimbulkan
beberapa resiko seperti kesalahan pencatatan, kecurangan, atau pembuatan
laporan yang lama.
Reporting system yang sangat fleksibel dengan lebih dari 200 kombinasi
report yang bisa menyajikan informasi yang dibutuhkan. Semua data yang telah
di input di fina dapat di tarik melalui system pelaporan ini.
6
Sinkronisasi semi online menggunakan teknologi peer-to-peer sehingga
anda tidak memerlukan IP Public sehingga server anda akan aman dari hacker
karena tidak ter sebar di internet. Data akan tetap terdistribusi sehingga apabila
ada masalah dengan jaringan di server pusat, cabang tetap bias input data.
7
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas sebelumnya
maka dapat diambil rumusan masalah yaitu bagaimana cara implementasi
program accounting fina sebagai berikut :
c) Beberapa hal yang mengakibatkan fina tidak bisa di akses di komputer lain
1.3.1 Manfaat
Adapun manfaat pada laporan kerja praktik berikut ini :
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan pada laporan kerja praktik berikut ini :
8
1.4.Batasan Masalah
Adapun batasan maasalah pada laporan kerja praktik ini yaitu
menganalisa permasalahan jaringan pada CV.Ardi Kiara Mandiri agar software
accounting fina bisa di terapkan.
9
1.7.Sistematika Penulisan Laporan Kerja Praktek
Agar lebih mudah memahami dalam pembahasan,penulis membagi
sistematika penulisan menjadi 4 (empat) bab yang terdiri dari :
Bab I. Pendahuluan
Berisi latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan,
batasan masalah, sistem pelaksanaan kerja praktek, waktu &
tempat, serta sistematika penulisan laporan kerja praktek.
10
BAB II
TINJAUAN PUSAKA
2.1.3.Logo Perusahaan
12
2.1.4.Tempat dan Kedudukan Perusahaan
CV.Ardi Kiara Mandiri memiliki kantor pusat yang berkedudukan di
Perumahan Wahana Pondok Gede Blok K7 No 8 Jatiranggon Jatisampurna
Bekasi
berlaku
13
2.1.8.Struktur Organisasi Perusahaan
Direktur utama
Sumardi,SE
Komisaris
Lia Susanti,SE
Staff Staff
IT Support Agustina Linda Maya Evianti
Dewo Suhendang
14
2.2. Landasan Teori
Jaringan komputer (jaringan) adalah jaringan telekomunikasi yang
memungkinkan antar komputer untuk saling berkomunikasi dengan bertukar data.
Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap
bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service).
Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang
memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server). Desain ini disebut
dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan
komputer. Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu
jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium
transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan
membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana. Apabila ingin membuat
jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan
tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peralatan
interkoneksinya.
15
2.2.2. Kabel Coaxial
Kabel coaxial terdiri dari dua konduktor, dibentuk untuk beroperasi pada pita
frekuensi yang besar. Terdiri dari konduktor inti dan dikelilingi oleh kawat-kawat kecil.Di
antara konduktor inti dengan konduktor di sekelilinnya dipisahkan dengan sebuah isolator
(jacket/shield) Kabel coaxial lebih kecil kemungkinan untuk berinterferensi dikarenakan
adanya shield. Coaxial dapat digunakan untuk jarak jauh dan mendukung lebih banyak
terminal dalam satu jalur
bersama.
Kabel coaxial ini tebagi menjadi 2 bagian yaitu kabel coaxial baseband (kabel 50
ohm)yang digunakan untuk transmisi digital dan kabel coaxial broadband (kabel 75 ohm)
yang digunakan untuk transmisi analog :
Kabel Coaxial Baseband: Kabel coaxial jenis ini terdiri dari kawat tembaga
keras sebagai intinya, dikelilingi suatu bahan isolasi(lihat gambar).Kabel ini
dibungkus oleh konduktor silindris yang seringkali berbentuk jalinan
anyaman.Konduktor luar tertutup dalam sarung plastik protektif. Konstruksi
dan lapisan pelindung kabel coaxial memberikan kombnasi yang baik antara
bandwidth yang besar dan imunitas noise yang istimewa.Bandwidth
tergantung pada panjang kabel.Untuk kabel yang panjangnya 1 km,laju data
bisa mencapai 1 sampai 2 Gbps. Kabel yang lebih panjangpin bisa
digunakan,akan tetapi hanya akn mencapai laju data yang lebih
rendah.Kabel coaxial banyak digunakan pada sistem telepon.Untuk
16
transmisi telepon jarak jauh dapat membawa 10.000 panggilan suara
simultan.Tetapi saat ini untuk jarak yang lebih jauh digunakan jenis serat
optik.
Kabel Coaxial Broadband: Sistem kabel coaxial lainnya menggunakan
transmisi analog dengan sistem pengkabelan pada televisi standard. Sistem
seperti itu disebut broadband.Karena jaringan broadband menggunakan
teknologi televisi kabel stadard, kabel dapat digunakan sampai 300Mhz dan
dapat beroperasi hampir 100km sehubungan dengan pensinyalan
analog,yang jauh lebih aman dari pensinyalan digital. Untuk
mentransmisikan sinyal digital pada jaringan analog, maka pada setiap
interface harus dipasang alat elektronik untuk mengubah aliran bit keluar
menjadi sinyal analog dan sinyal analog yang masuk menjadi aliran bit.
Sebuah perbedaan penting antara baseband dengan broadband adalah
bahwa sistem broadband meliputi wilayah yang luas dibandingkan dengan
sistem baseband.
2.2.4. IP Address
Sebuah alamat IP adalah sebuah alamat yang digunakan untuk
mengidentifikasi sebuah perangkat secara unik pada sebuah jaringan IP.
Alamat IP terdiri dari 32 bit binary yang terdiri dari porsi network dan porsi
host dengan bantuan dari sebuah “subnet mask”. 32 bit binary terbagi dalam 4
octet (1 octet = 8 bit). Masing-masing octet dikonversi menjadi ”decimal” dan
dipisahkan dengan tanda titik (dot). Dengan demikian, sebuah alamat IP
dinyatakan dalam format ”dotted decimal” (contoh, 172.16.81.100). Nilai dari
masing-masing octet berkisar antara 0 sampai 255 dalam “decimal”, atau
00000000 – 11111111 dalam “binary”.
18
2.2.4.1. Kelas kelas alamat
2.2.4.1.1 Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut
bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh
bit berikutnya - untuk melengkapi oktet pertama - akan membuat sebuah network
identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host
identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214
host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena
digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin
yang bersangkutan.
19
2.2.4.1.2 Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah
hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B
selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua
oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua
oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki
16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
2.2.4.1.3 Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit
pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110.
21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk
sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan
merepresentasikan host identifier . Ini memungkinkan pembuatan total
2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
2.2.4.1.4 Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast,
namun berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas
D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat
yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal
alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
2.2.4.1.5 Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat
"eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa
depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit
sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
20
2.2.4.2. Alamat Unicast
Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP harus
diidentifikasikan dengan menggunakan sebuah alamat logis yang unik, yang
disebut dengan alamat unicast ( unicast address). Alamat unicast disebut
sebagai alamat logis karena alamat ini merupakan alamat yang diterapkan pada
lapisan jaringan dalam DARPA Reference Model dan tidak memiliki relasi
yang langsung dengan alamat yang digunakan pada lapisan antarmuka jaringan
dalam DARPA Reference Model. Sebagai contoh, alamat unicast dapat
ditetapkan ke sebuah host dengan antarmuka jaringan dengan teknologi
Ethernet, yang memiliki alamat MAC sepanjang 48-bit.
21
Alamat unicast menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat
IP yang telah disebutkan sebelumnya, sehingga ruang alamatnya adalah dari
1.x.y.z hingga 223.x.y.z. Sebuah alamat unicast dibedakan dengan alamat
lainnya dengan menggunakan skema subnet mask.
Alamat Publik
Alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh
InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah
dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat
yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute
dapat diprogram ke dalam sebuah router sehingga lalu lintas
data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya.
Di Internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat
dicapai, selama masih terkoneksi dengan Internet.
Alamat Ilegal
Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk
mengoneksikan intranetnya ke Internet dapat memilih alamat
apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat publik
yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah organisasi
selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan intranetnya ke
Internet, skema alamat yang digunakannya mungkin dapat
22
mengandung alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh
InterNIC atau organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat
menjadi konflik antara satu dan lainnya sehingga disebut juga
dengan illegal address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya
Alamat Privat
Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global
unik terhadap Internetwork IP. Pada kasus Internet, setiap node di
dalam sebuah jaringan yang terhubung ke Internet akan
membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap
Internet. Karena perkembangan Internet yang sangat amat pesat,
organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke
Internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di
dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan
membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global
23
BAB III
PEMBAHASAN
2. Minggu kedua :
– Pengenalan jaringan di CV. Ardi Kiara Mandiri
– Konfigurasi perangkat jaringan di CV. Ardi Kiara Mandiri
3. Minggu ketiga :
– Instalasi program accounting fina
4. Minggu keempat :
– Report
24
Dalam kerja praktek ini penulis menggunakan metode:
a. Metode Literatur
Dalam hal ini penulis menggunakan beberapa buku dan artikel
dari internet sebagai sumber referensi dan membuat teori-teori
yang sangat menunjang materi kerja praktek ini. Sehingga
penulis dapat membuat laporan sesuai dengan yang diharapkan.
3.4.Topologi Jaringan
25
Topologi jaringan di CV.Ardi Kiara Mandiri Solusi menggunakan
topologi Bus dimana terkontrol pada satu penghubung (hub/switch) sebagai
pusat dan setiap computer terhubung ke penghubung tersebut.
26
pilih lokasi penyimpanan file accounting fina > next
27
Langkah selanjutnya lalu pilih install
28
Cek koneksi komputer user sudah terhubung dengan komputer yang menjadi data center
(komputer maya)
Hasil pengecekan dari komputer user sudah terhubung dengan komputer maya
29
3.5.2.Jalankan Accounting Fina
Setelah koneksi berhasil jalankan program accounting fina pilih open existing
Company
30
Isi nama komputer yang menjadi pusat penyimpanan database
31
Berikut adalah tampilan dashboard dari program accounting fina
BAB IV
Berikut tampilan laporan buku besar yang sudah di input pada program accounting
fina
32
Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari data yang dibuat terdapat beberapa masalah yang harus
diperbaiki, antara lain :
4.2 Saran
Penanganan dari permasalahan data yang telah dikonfigurasi dapat diselesaikan dengan
cara, antara lain :
Matikan firewall agar komputer user bisa mengakses komputer yang menjadi
pusat data
Cek koneksi jaringan apakah sudah terhubung dengan komputer yang
menjadi pusat data
33
Daftar Pusaka
34
35