Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI

PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE


SURAKARTA
Periode : 22 Juli – 22 Agustus 2019

Disusun oleh:

WAYAN ROCHMAD SURATNO

17.21887

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


POLITEKNIK PRATAMA MULIA SURAKARTA

i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK INDUSTRI
POLITEKNIK PRATAMA MULIA SURAKARTA

Oleh :

WAYAN ROCHMAD SURATNO


17.21887

PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE


Jl. Pakel No. 11, Kerten, Kec. Laweyan, Kota Surakarta.

Mengetahui, Menyetujui,
Dosen Pembimbing, Ketua Jurusan Teknik Mesin,

TEGUH WIYONO , ST.,MT. TEGUH WIYONO , ST.,MT.


NIK: 1595.088 NIK: 1595.088

KATA PENGANTAR

ii
Alhamdulillah segala puji hanya untuk ALLAH swt, yang selalu
memberikan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
praktek industri di PT. Iskandar Indah Printing Textile dengan tepat
waktu. Praktikum industri merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa
jurusan teknik mesin, Politeknik Pratama Mulia Surakarta. Dengan
terselesaikan laporan praktik industri ini, tidak lupa penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1) Orang tua penulis yang selalu memberi dukungan moril dan materil.
2) Bapak Teguh Wiyono , ST.,MT. selaku Dosen pembimbing praktik
industri di Politeknik Pratama Mulia Surakarta, yang telah memberi
bimbingan dan nasihat dalam penulisan laporan praktik industri ini.
3) Bapak Drs. Warsito MT. selaku Dosen pembimbing akademik, yang
telah member bimbingan dan nasehat kepada penyusun.
4) Bapak Wahyuri selaku kepala Produksi dan Pembimbing kami di PT.
Iskandar Indah Printing Textile telah membimbing dan mengarahkan
dalam pengambilan data dalam penulisan laporan praktik industri.
5) Semua Karyawan PT. Iskandar Indah Printing Textile Yang telah
memberikan informasi dan berbagai pengalaman selama praktik
industri.
Dengan diselesaikan laporan ini, penulis mengucapkan puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kemudahan yang diberikan. Semoga
laporan ini dapat dijadikan pijakan awal untuk mewujudkan upaya
peningkatan kualitas mahasiswa jurusan Teknik Mesin Politeknik
Pratama Mulia Surakarta dan kemitraan yang nyata dengan industri.

Surakarta 2019

Wayan Rochmad Suratno


17.21887
DAFTAR ISI
LAPORAN...........................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. ii

iii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................1
1.2 TUJUAN MAGANG..............................................................................2
1.3 MANFAAT MAGANG..........................................................................2
1.4 WAKTU DAN TEMPAT........................................................................2
1.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA......................................................3
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.............................................
2.1 SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN.................................................5
2.2 VISI MISI PERUSAHAAN.....................................................................6
2.3 LOKASI PERUSAHAAN........................................................................6
2.4 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN.......................................7
2.5 PRODUK PERUSAHAAN.....................................................................13
BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN.......................
3.1 PENGERTIAN PERTENUNAN............................................................14
3.2 PENGERTIAN MESIN TENUN SHUTTLE.........................................14
3.3 PENGERTIAN MAINTENANCE.........................................................17
3.4 TUJUAN MAINTENANCE...................................................................18
3.5 BENTUK-BENTUK MAINTENANCE.................................................18
3.6 PEMASANGAN BUM (BEAM STELLAR)..........................................20
3.7 PENYETELAN PEMBUKAAN MULUT LUSI....................................21
3.8 PENYETELAN PELUNCURAN TEROPONG....................................22

BAB IV PENUTUP..............................................................................................
4.1 KESIMPULAN.........................................................................................24
4.2 SARAN......................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................26

iv
LAMPIRAN.........................................................................................................27

v
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peralihan teknologi ini telah banyak didirikan bentuk-bentuk
industri yang menghasilkan berbagai bentuk dan produk benda kerja, hal
ini tentunya memerlukan banyak peralatan produksi dan mesin. Secara
tidak langsung hal ini berakibat terbentuknya tenaga-tenaga yang
terampil dan diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah serta
perencanaan agar mesin tersebut dapat bekerja sesuai dengan yang kita
harapkan.

Kenyataan dari sektor tenaga kerja terampil inilah yang sekarang


ini dirasakan sangat kekurangan, ini disebabkan oleh minimnya sarana
pendidikan yang menunjang baik secara formal maupun non formal yang
dapat menghasilkan tenaga terampil tersebut.

Mahasiswa Politeknik Pratama Mulia dilatih menerapkan teori dan


kegiatan di bangku kuliah, untuk melaksanakan ini maka perlu kegiatan
yang bersifat realita, guna mencapai tujuan, mahasiswa di wajibkan
mengikuti program Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang di selenggarakan
oleh Politeknik Pratama Mulia Surakarta. Kegiatan ini dilakukan untuk
melihat teknologi yang digunakan industri dan sebagai bekal
pengetahuan bagi mahasiswa sebelum kembali pada masyarakat terutama
di dunia kerja. Dalm kunjungan Praktek Kerja Lapangan mahasiswa dapat
melihat proses suatu perusahaan, melihat kerja operator dalam
mengoperasikan suatu mesin dan juga melihat teknisi yang sedang
membuat suatu alat hasil rekayasa. Dengan kegiatan ini diharapkan
mahasiswa dapat bekerja dengan trampil, disiplin, kreatif, tekun, dan
jujur sesuai dengan bidang pekerjaan yang dihadapi sehingga mampu
melaksanakan tugas dan bertanggung jawab dimasa yang akan datang.

1
1.2 Tujuan Magang
Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk :

1.2.1 Tujuan Umum


Secara umum tujuan dari paktik industri ini adalah untuk
mengimplementasikan PerguruanTinggi Politeknik Pratama
Mulia, terutama untuk mendapatkan pengalaman di
industrisecaralangsung, dapat menjadi tenaga yang
berpengalaman dan terampil untuk diterapkan dan di dunia
kependidikan atau pun non kependidikan.

1.2.2 Tujuan Khusus


Tujuan praktik industri secara khusus adalah sebagai
berikut:
a. Memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat menambah
wawasan berfikir sebagai tenaga kerja yang profesional.
b. Memahami pengetahuan teknologi produksi di PT. Iskandar
Indah Printing Textile. Guna menunjang perkuliahan.

1.3 Manfaat Magang


Manfaat dari praktek kerja industry yaitu dapat mengetahui
proses pembuatan filter dari proses melting sampe finising. Dan juga
dapat mengetahui simtem kerja di perusahaan yang baik seerta ilmu
ilmu yang kami dapat kan selama kami magang.

1.4 Waktu dan tempat


Penulis melakukan praktek kerja lapangan selama satu bulan
yaitu mulai tanggal 22 Juli 2019 sampai dengan 22 Agustus 2019 yang
bertempat di PT. Iskandar Indah Printing Textile.

1.5 Teknik Pengumpulan Data

2
a. Pelaksanaan
Pelaksanaan praktek kerja lapangan yang akan digunakan untuk
penulisan laporan, setelah pelaksanaan praktek kerja lapangan
penulis mengerjakan laporan yang sesuai dengan tempat yang
digunakan untuk praktek kerja lapangan.
b. Konsultasi
Melakukan konsultasi langsung kepada pembimbing PKL untuk
membantu serta membimbing proses pembuatan laporan sesuai.

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan laporan terdiri dari 4 bab yang masing-
masing dirincikan dalam beberapa sub bab yaitu :

BAB I PENDAHULUAN
Membahas mengenai Latar Belakang, Tujuan Magang,
Manfaat Magang, Waktu dan Tempat, Teknik Pengumpulan Data,
dan Sistematika Penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


Membahas mengenai Sejarah Singkat, Visi dan Misi, Lokasi,
Struktur Organisasi, Produk yang dihasilkan oleh Perusahaan.

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


Membahas mengenai Pengertian Mesin Tenun Shuttle,
Pengertian Maintenance Mesin Tenun, Tujuan Maintenance,
Bentuk-Bentuk Maintenance, Pemasangan Bum (Beam Steller),
Penyetelan Pembukaan Mulut Lusi, Penyetelan Peluncuran
Teropong (Picking Motion).

BAB IV PENUTUP

3
Bab ini berisi tentang Kesimpulan dan Saran dari pelaksanaan
dan pembuatan laporan praktek kerja lapangan.

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4
2.1. Sejarah PT. Iskandar Indah Printing Textile
PT. Iskandar Indah Printing merupakan salah satu perusahaan di
Kota Surakarta. Perusahaan ini berkedudukan di jalan Pakel No. 11
Kelurahan Kerten Kecamatan Laweyan Surakarta yang bergerak dalam
bidang tekstil yaitu mengolah bahan baku benang menjadi kain mentah
(grey) yang kemudian meningkatkan jenis produksi berupa kain bercorak
atau lebih dikenal dengan kain printing.
Mulanya PT. Iskandar Indar Printing Textile bernama eks PT.
Fariantex kemudian diubah menjadi CV yaitu CV. Iskandartex.
Perusahaan textile CV. Iskandartex ini baru memulai produksinya satu
tahun kemudian setelah berdiri yaitu tahun 1976 dan mulai berbadan
hukum pada tahun 1983 berdasarkan akte perusahaan No.98 tanggal 23
Mei 1983.
Tahun 1980 CV. Iskandartex mendatangkan mesin kanji dari
Taiwan yang fungsinya untuk mengeringkan kain secara otomatis. Pada
tahun yang sama juga memperluas bangunan dan menambah mesin
tenun hingga 50 unit, karena permintaan selalu meningkat, maka
perusahaan menambah kapasitas produksi.
Dengan alasan lebih dapat mengembangkan perusahaan, maka
dari pimpinan perusahaan mengusahakan perubahan suatu bentuk badan
usaha dari CV menjadi PT dengan berdasarkan SK. Menkeu RI No.
7/12/12 tertanggal 1 November 1989 dan akhirnya pada tanggal 2 Januari
1991 perusahaan resmi menjadi PT. Iskandar dengan nomor izin usaha
yaitu 199/11.16/PB/VIII/991 PT. Penggantian nama berikutnya terjadi
pada bulan Februari 1996 sehingga namanya menjadi PT. Iskandar Indah
Printing Textile.

2.2 Visi dan Misi PT. Iskandar Indah Printing Textile


2.2.1 Visi Perusahaan

5
1. Menjalankan musaha di bidang sandang yang merupakan salah
satu kebutuhan pokok manusia.
2. Menjadi salah satu perusahaan textile yang mampu memenuhi
kebutuhan konsumen dalam berbagai kualitas produksi.
2.2.2 Misi Perusahaan
1. Memperoleh keuntungan bagi perusahaan, karyawan maupun
konsumen.
2. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, khususnya bagi
masyarakat sekitar lokasi perusahaan dan masyarakat pada
umumnya.
3. Meningkatkan produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan
tekstil dalam negeri.
Adanya keinginan yang kuat untuk mencapai tingkat kehidupan
yang lebih baik, atau orientasi pendirian perushaan adalah mencari laba.

2.3 Lokasi PT. Iskandar Indah Printing Textile


PT. Iskandar Indah Printing Textile berdiri di atas lahan seluas 4 Ha
yang berada di Jl. Pakel 9 -11 Kerten, Laweyan, Surakarta. Perencanaan
lokasi perusahaan ini sangat penting karena dengan penempatan
perusahaan pada lokasi yang tepat akan menunjang pertumbuhan
perusahaan.
Di dalam penyusunan perencanaan lokasi perusahaan memang
tidak semudah yang diperkirakan dalam mempengaruhi perencanaan
lokasi suatu perusahaan. Faktor tersebut antara lain :
1. Sumber Alam
Salah satu sumber alam yang penting bagi perusahaan adalah air
karena air merupakan salah satu bahan pembantu didalam proses
produksi. Untuk memenuhi kebutuhan ini perusahaan ini membuat
sumur di samping menggunakan air ledeng (PDAM) jadi untuk
memenuhi kebutuhan akan air di perusahaan tidak mengalami
kesulitan.

6
2. Tenaga Kerja
Cukup tersedia tenaga kerja dimana sebagian besar karyawan yang
bekerja didalam perusahaan berasal dari daerah atau tempat yang
tidak
berjauhan dari lokasi perusahaan. Hal ini memungkinkan bagi
perusahaan untuk menghemat biaya transportasi karyawan.
3. Transport dan Komunikasi
Terletak di dekat jalan besar, sehingga memudahkan pengangkutan
baik bahan yang diperlukan untuk memproduksi maupun hasil dari
produksi tersebut. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk dapat
menekan biaya pengangkutan menjadi lebih rendah. Sudah tersedia
sarana listrik dan sebagian lagi diesel, telepon, yang mana hal ini
membantu kelancaran untuk proses produksi serta komunikasi.

2.4 Struktur Organisasi PT. Iskandar Indah Printing Textile


Struktur organisasi adalah cara pembagian kerja untuk semua
pelaku yang terlibat dalam suatu organisasi. Struktur tersebut secara
keseluruhan mencerminkan pola hubungan yang tetap, mempunyai pola
interaksi tertentu dan mencerminkan cara koordinasinya. Struktur
organisasi merupakan hal yang paling penting dalam suatu perusahaan,
karena merupakan gambaran ringkas mengenai kehidupan perusahaan,
garis wewenang, tanggung jawab dan fungsi pelaksanaan tugas.
Pembuatan struktur organisasi dimaksudkan untuk :
1. Mengkoordinasi suatu kelompok yang terdiri dari berbagai
tugas.
2. Membantu agar setiap lini jelas akan fungsi dan tanggung jawab
terhadap tugas.
3. Mendayagunakan kemampuan-kemampuan yang ada pada
struktur organisasi tersebut.

7
Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Iskandar Indah
Printing Textile adalah struktur organisasi lini atau garis artinya semua
kegiatan di dalam perusahaan dikoordinir langsung oleh pemimpin
perusahaan atau pemilik perusahaan. Bagan struktur organisasi PT.
Iskandar Indah Printing Textile, Surakarta dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Bagan struktur organisasi PT. Iskandar Indah Printing Textile

Tugas tiap jabatan tersebut adalah untuk mewujudkan tujuan


utama berdirinya PT. Iskandar Indah Printing Textile, adapun tugas-tugas
tiap bagian tersebut adalah :
1. Direktur
Merupakan unsur eksekutif tertinggi dalam organisasi perusahaan,
sebagai pimpinan produksi dan sebagai pimpinan perusahaan.
Tugasnya adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab atas kelangsungan operasional perusahaan
secara keseluruhan.
b. Bertanggung jawab atas tujuan operasional perusahaan.
c. Mengambil tindakan atau keputusan yang dirasa perlu dan juga
dapat menguntungkan perusahaan.
d. Bertanggung jawab atas perkembangan perusahaan secara
keseluruhan.
e. Membina hubungan baik dengan instansi pemerintah,
perusahaan lain maupun masyarakat.

8
2. Sekretaris Umum
Bertanggung jawab atas tugas-tugas sebagai berikut :
a. Menjalankan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan.
b. Membantu menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dari perusahaan.
c. Mengkoordinir personil-personil serta pekerjaan yang
berhubungan dengan atasan.
3. Departemen Produksi
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan produksi yang telah
direncanakan.
b. Bertanggung jawab atas hasil kerja.
c. Bertanggung jawab atas aktivitas perusahaan yang berada di
bawah wewenangnya.
d. Bertanggung jawab atas pengaturan atau pengawasan kerja dan
personil yang dipimpinya.
4. Kepala Bagian Persiapan
a. Menyusun jadwal kerja kelompok warping, kanji, cucuk, palet
sesuai dengan rencana produksi.
b. Membantu menyiapkan peralatan, bahan baku dan bahan
penolong.
c. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian persiapan.
5. Kepala Bagian Proses
a. Menyusun jadwal kerja bagian proses sesuai dengan yang
direncanakan.
b. Membantu menyiapkan peralatan kerja.
c. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian proses.
6. Kepala Bagian Finishing
a. Menyusun jadwal kerja bagian finishing sesuai dengan yang
direncanakan.
b. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian printing.
c. Menyiapkan laporan hasil produksi perhari tiap shift.
7. Kepala Bagian Maintenance

9
a. Mengatur kerja perbaikan dan peralatan masing-masing dan
peralatan-peralatan lainnya.
b. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian
maintenance
8. Departemen Penjualan
Departemen penjualan bertanggung jawab pada direktur,
dengan tugas-tugas sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab atas penjualan terhadap hasil produksi.
b. Melaksanakan pekerjaan administrasi dan penjualan.
9. Departemen Planning dan Control
Departemen ini dipimpin oleh seorang kepala departemen
planning dan control dengan tugas-tugas sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab atas perencanaan dan control produksi.
b. Bertanggung jawab atas aktiva dan perusahaan yang berada di
dalam wewenangnya.
c. Bertanggung jawab atas pengaturan dan pengawasan kerja
personil yang dipimpinnya.
10. Kepala Bagian Umum
a. Mengatur pekerjaan yang berhubungan dengan personil,
kebersihan, dan kendaraan.
b. Melakukan koordinasi dengan semua kepala bagian tentang
kebutuhan-kebutuhan pelayanan umum.
11. Kepala Bagian Gudang
a. Mengatur dan mengawasi pekerjaan-pekerjaan yang
berhubungan dengan penerimaan, pengeluaran dan
penyimpangan barang spare part, benang dan lain-lain.
b. Melaksanakan perencanaan pengadaan dan pengecekan barang.
12. Kepala Bagian Administrasi
a. Mengelola administrasi dokumen-dokumen yang diterima.
b. Melakukan pencatatan dan penghitungan hasil-hasil produksi.
13. Kepala Bagian Quality Control

10
a. Mengontrol kualitas secara terpadu mulai bahan baku, bahan
pembantu hingga produk kain sesuai dengan rencana produksi.
b. Melakukan penilaian dan pemeriksaan terhadap rencana
produksi..
c. Melakukan tes terhadap bahan baku dan bahan pembantu.
14. Departemen Keuangan dan Pembukuan
Seperti departemen lainnya, departemen ini juga dipimpin oleh
seorang kepala departemen keuangan dan pembukuan, dengan
tugas-tugas sebagai berikut :
a. Melakukan pemeriksaan dan mempelajari laporan harian,
mingguan dan bulanan dari bagian-bagian yang dipimpin.
b. Mengedarkan laporan yang diperlukan departemen yang
memerlukan.
c. Bertanggung jawab atas aktiva perusahaan yang berada
dibawah wewenangnya.
15. Kepala Bagian Kasa
a. Melakukan pekerjaan administrasi keuangan.
b. Mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan perusahaan.
c. Melaksanakan pembayaran gaji dan upah para karyawan
16. Kepala Bagian Pembukuan
a. Melakukan pekerjaan administrasi pembukuan
b. Mencatatkan, mengarsipkan dan menyimpan naskah tentang
persediaan utang dan piutang.
c. Melakukan cross chek terhadap buku harian, buku kas harian,
daftar pembayaran utang, daftar penagihan piutang.
17. Kepala Bagian Personalia.
a. Melakukan pekerjaan administrasi pembelian.
b. Menyiapkan formulir perintah pembelian berdasarkan formulir
permohonan dari departemen yang membutuhkan.
c. Memeriksa, mencatat dan mengarsipkan setiap pembelian serta
melanjutkan ke bagian keuangan.

11
18. Personalia Perusahaan
Bagian ini bertugas untuk membuat daftar hadir, menentukan
kriteria atau syarat-syarat masuk menjadi karyawan di perusahaan
dan mengurusi kesejahteraan karyawan.
Biasanya dalam pengadaan tenaga kerja, bagian personalia
bekerja sama dengan bagian produksi sebab untuk perusahaan
textile bagian produksi paling banyak membutuhkan karyawan
atau tenaga kerja. Adapun karyawan-karyawan tersebut dibagi
menjadi dua bagian yaitu :
a. Bagian produksi di bagi menjadi dua bagian yaitu Bagian Unit
Weaving dan Bagian Unit Printing atau Finishing.
b. Bagian Non Produksi yang terdiri dari karyawan kantor.

2.5 Produk PT. Iskandar Indah Printing Textile


PT. Iskandar Indah Printing Textile telah menghasilkan produk
sebagai berikut :
1. Kain Batik
2. Kain Seprei
3. Kain Sarung
4. Kain Mori
Proses produksi dari produk tersebut merupakan proses produksi
terus menerus yaitu bahan baku benang di ekspor menjadi kain
kemudian dicetak sehingga menghasilkan kain printing. 60% produk

12
yang dihasilkan oleh PT. Iskandar Indah Printing Textile tersebut telah
diekspor ke berbagai negara.
1. SALIM AND COMPANY (P.O. BOX 13596), DUBAI, U. A.
E.SALEM AL SAADI GENERAL TRADING EST (P. O. BOX
13065), DUBAI, U. A. E.

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1 Pengertian Pertenunan


Pertenunan adalah proses pengulangan benang lusi dan benang
pakan yang dirapatkan membentuk anyaman sehingga terbentuk kain.
Tujuh dari proses pertenunan adalah untuk mendapatkan kain sesuai
dengan jumlah dan kualitas yang telah ditentukan dalam rencana produk.
Selama melaksanakan praktik di PT. Iskandar Indah Printing Textile
penyusun ditempatkan di semua ruang pertenunan yang mana apa bila
ada mesin yang kosong di situ penyusun melaksanakan tugas. Di PT.

13
Iskandar Indah Printing Textile kain yang sangat dihasilkan adalah kain
beranyaman polos. Anyaman polos adalah penyilangan antara benang
lusi dengan pakan.

3.2 Pengertian Mesin Tenun Shuttle (Teropong)


Walapun sudah banyak ditinggalkan, mesin tenun teropong masih
ada yang memakainya dan kita harus juga mengetahui system kerja dari
mesin tersebut. Benang pakan menyisip kedalam mulut lusi dengan cara
memukul shuttle (teropong) yang dipukul ke kanan dan ke kiri bergantian
sehingga membentuk anyaman atau tenunan. Sistem kerja masih sangat
sederhana, kecepatan rendah, bising, dan umur pakai spare part pendek.
Kelebihannya, kuat membawa benang pakan, variasi tenunan banyak dan
gampang penyediaan spare partnya.

Gambar Mesin Tenun


3.2.1 Spesifikasi Mesin Tenun
1. Merek : Chine Textile Machinery
2. Buatan : RRC
3. Tahun : 1991
4. Type : GA B 15/1515
5. Putaran Motor : 56 inchi
6. Ukuran Meja : 150cm x 250cm
7. Putaran poros utama : 170 RPM
8. Pembukaan Mulut Lusi : Eksentrik
9. Peluncuran Pakan : Sistem Pukulan Bawah

14
10. Sistem Penggulungan : Positif
11. Sistem Penguluran Lusi : Positif
12. Otomatis Lusi : Dropper
13. Otomatis Pakan : Feeler (Jarum)
14. Jarum Mesin : Shuttle Change

Driving
Pengerak utama adalah motor listrik 3 phase 380 V dengan rpm
mesin utama maksimal 170 rpm dan penyetopan mesin
menggunakan sistem spul magnet (magnet breaker). Tenaga poros
utama menggerakkan pengetekan, pemukul shuttle dikanan dan
kiri, memutar cam dobby sebagai pembuat mulut lusi bila pakai
dobby atau pembuat mulut lusi yang lain tergantung jenis
mesinnya.
Beating
Menggunakan sisir bentuk flat, gerakan pengetekan dilakukan
selalu dalam posisi teropong dipinggir.
Let off
Menggunakan sistem variable speed yang diatur di awal
berdasarkan diameter beam lusi yang akan jalan.
Take Up
Gerakan penarikan kain didapat dari putaran poros utama yang
melewati beberapa roda gigi yang juga untuk mendapatkan density
pakan yang diinginkan.

3.2.2 Elemen Umum Shuttle


1. Gear / roda gigi (pick) lurus, digunakan untuk poros yang
sejajar atau pararel. Dibandingkan dengan jenis rodagigi lurus
ini paling mudah dalam proses pengerjaannya (machining)
2. Gear cacing ciri-ciri :

15
 Kedua sumbu saling bersilang dengan jarak sebesar a,
biasanya sudut yang dibentuk kedua sumbu sebesar 90
derajat
 Kerjanya halus dan hamper tanpa bunyi
 Umumnya arah transmisi tidak dapat dibalik untuk
menaikkan putaran dari roda cacing ke cacing (mengunci
sendiri).
1. Rodagigi kerucut, digunakan untuk mentransmisikan 2 buah
poros yang saling berpotongan.
2. Rodagigi miring, kriterianya hamper sama dengan rodagigi
lurus, tetapi dalam pengoperasiannya rodagigi miring lebih
lembut dan tingkat kebisingannya rendah dengan perkontakan
antara gigi lebih dari 1.
3. Cam, yaitu elemen mesin yang berputar atau bergeser untuk
merubah gerakan putar menjadi gerakan linier tetapi dengan
gerakan yang lebih halus dan memenuhi keinginanj perubahan
gerak yang lebih baik dan tertentu.
4. Motor, yaitu sumber tenaga suatu mesin yang memanfaatkan
perubahan energy listrik menjadi gerak.
5. Poros Engkol.
6. Bearing ( B612), yaitu alat untuk memperkecil gesekan.

7. Nylon Belt, yaitu salah satu bagian untuk meredam shuttle agar
tidak mental.
8. Lade, fungsinya sebagai tempat landasan teropong dan tempat
sisir.
9. Beam kain, fungsinya untuk menggulung kain yang telah
terbentuk agar tidak terjadi penumpukan kain dan juga untuk
menjaga ketegangan benang lusi agar konstan.

16
10. Injakan, fungsinya untuk menurunkan dan menaikkan Kamran
pada saat injakan diinjak, antara injakan dan Kamran digunakan
tali pengikat.

3.3 Pengertian Maintenance


Perawatan atau Maintenance adalah suatu kombinasi tindakan dari
berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang,
memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima.
Merawat dalam pengertian suatu kondisi yang dapat diterima
antara suatu perusahaan berbeda dengan perusahaan lainnya.

3.4 Tujuan Maintenance


Tujuan dari perawatan atau maintenance mesin sebagai berikut :
1. Untuk memperpanjang umur penggunaan asset.
2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang
untuk produksi dan dapat diperoleh laba yang maksimum.
3. Untuk menjamin kesiapan oprasional dari seluruh peralatan yang
diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.
4. Untuk mendajim keselamatan orang yang menggunakan peralatan
tersebut.

3.5 Bentuk-Bentuk Maintenance


1. Perawatan Preventif
Pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya kerusakan, atau cara perawatanyang direncanakan
untuk pencegaha (preventif) . Ruang lingkup pekerjaan preventif
termasuk inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan,
sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar
dari kerusakan.

17
2. Perawatan Korektif
Pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki
dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai
standar yang dapat diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan
peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan
perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih
baik.
3. Perawatan Berjalan
Pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas/peralatan
dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada
peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani
proses produksi.
4. Perawatan Prediktif
Perawatan produkstid ini dilakukan untuk mengetahui
terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun
fungsi dari sitem peralatan. Biasanya perawatan prediktif
dilakukan dengan bantuan panca indera atau alat-alat monitor
yang canggih.
5. Breakdown Maintencance
Pekerjaan perawatan dilakuakan setelah terjadi kerusakan
pada peralatan, dau untuk memperbaikinya haus disiapkan suhu
cadang, material, alat—alat dan tenaga kerjanya.
6. Emergency Maintenance
Pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi
kerusakan yang tidak terduga.

Disamping jenis-jenis perawatan yang telah disebutkan diatas


terdapat juga beberapa pekerjaan lain yang bisa dianggap sebagai
pekerjaan perawatan seperti :

1. Perawatan dengan cara pergantian

18
Perawatn dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa
dilakukan perawatan, karena harga peralatan pengganti lebih
murah bila dibandingkan dengan biaya perawatannya. Atau
alasan lainnya adalah apabila perkembangan teknnologi sngat
cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu yang lama, atau
banyak komponen rusak tidak memungkinkan lagi diperbaiki.

2. Pergantian yang direncanakan (planned Replacement)


Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan
peralatn yang baru, berarti industri tidak memerlukan waktu
lama untuk melakukan perawatan, kecuali untuk melakukan
perawatan dasar yang ringan seperti pelumasan dan penyetela.
Ketika peralatan telah menurun kondisinya langsung diganti
dengan yang baru. Cara pengganti ini mempunyai keutungan
antara lain, pabrik selalu memiliki peralatan yang baru dan
sudah dipakai.

3.6 Pemasangan Bum (Beam Stellar)


Sebelum pemasarangan bum dilakukan adanya beberapa hal yang
harus diperhatikan antara lain :
a. Keberhasilan mesin
b. Otomatis lusi
c. Otomatis pakan
d. Konstruksi kain

Langkah-langkah penyetelan bum tenun adalah sebagai berikut :

19
a. Membersihkan mesin

b. Mengecek kondisi mesin

c. Mengecek otomatis pakan

d. Mengecek otomatis lusi

e. Meletakkan gabungan dropper, gun dan sisir di atas mesin

f. Meletakkan bum pada dudukan bum

g. Memasang rel gun pada kamran

h. Melepaskan tali pada dropper dan meratakan dropper dengan

kain

i. Memasang sisir dan meletakkannya di atas lade

j. Menarik benang lusi dan meratakan tegangannya serta membagi

benang lusi 6 – 8 kelompok ikatan.

k. Benang lusi yang sudah sama tegangannya diikatkan pada

gandar parut dengan ketentuan kelompok ikatan

l. Menarik dropper secara perlahan-lahan dan dipasang pada

tempatnya

m. Rol gun diikatkan dengan kampuan

n. Menyiapkan benang pakan pada kotak pergantian teropong

o. Menjalankan mesin dengan pelan-pelan agar benang sedikit-

sedikit teranyam

p. Untuk memasang jarum (otomatis benang pakan) minimal

panjang kain harus 5 cm

q. Jaram yang umum dengan kain adalah 1 cm

r. Menjalankan mesin dengan melepaskan handle (ON) dengan

syarat mesin berjalan dengan lancar

s. Memasang kain pada rol penggulung apabila kain tersebut sudah

mencapai batas ketentuan (± 3 m)

20
3.7 Penyetelan Pembukaan Mulut Lusi
Mulut lusi adalah rongga yang terbentuk karena adanya sebagian
benang lusi yang naik dan sebagian turun pada proses pembuatan
kain.
Syarat pembukaan mulut lusi yang baik adalah :
a. Berdasarkan mulut lusi sekecil-kecilnya tetapi bisa dilalui
teropong dengan mudah
b. Permukaan mulut lusi harus rata pada bagian depan baik mulut
atas maupun mulut bawahTegangan benang harus sama
c. Benang lusi tidak boleh terganggu oleh gerakan rel gun
Langkah-langkah penyetelan pembukaan mulut lusi adalah sebagai
berikut:
a. Memutar poros engkol pada titik mati atas atau jarak antara
sisir dengan dada ± 23,5 cm
b. Meratakan/mensejajarkan posisi kamran
c. Posisi eksentrik yang sejajar, eksentrik besar untuk kamran
bagian depandan eksentrik yang kecil untuk kamran bagian
belakang
d. Jarak benang lusi pada saat mulut lusi tertutup 1/3 tinggi sisir
e. Memutar poros engkol pada posisi 10º setelah titik mati bawah
dan mulut lusi terbuka maksimal
f. Jarak antara benang lusi dengan dasar luncur ± 0,3 – 1 mm
g. Mengatur posisi eksentrik dengan cara mengankat injakan no 1
dan 2 hingga rata dan rol injakan menempel dengan eksentrik
kemudian baud eksentrik kemudian baud eksentrik
dikencangkan
h. Memasang turn buckle untuk menghubungkan kamran dengan
injakan

21
i. Mensejajarkan kamran dengan cara mengencangkan atau
mengendorkan turn buckle.

3.8 Penyetelan Peluncuran Teropong (Picking Motion)


1. Picking Time (saat memukul)
a. Memutar poros engkol sebelum bawah atau jarak antara sisir
dengan lade 9 inci
b. Menyetel picking bowl hingga pada lereng picking bagian
belakang

2. Picking Stroke (kekuatan pukulan)


a. Picking bowl, pada posisi puncak picking nuse atau picking stik
memukul penuh
b. Mengukur kekerasan pukulan dengan picking stik berjarak 11
inchi dari kotak teropong bagian depan

22
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan Praktek Kerja Lapangan di PT. Iskandar
Indah Textile Surakarta dari tanggal 22 Juli 2019 sampaidengan
tanggal 22 Agustus 2019, maka penyusun mengambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kompetensi, profesionalltas individu dan softskill merupakan
suatu keharusan yang harus dikuasai oleh manusia agar bisa
bersaing dalam era global dan pasar bebas yang akan datang,
untuk dapat bertahan dalam kancah dunia usaha sebagai tenaga
kerja maupun wirausahawan yang handal.
2. Kualitas hasil produk dan strategi pemasaran produk maupun
tenaga kerja akan sangat menentukan eksistensi suatu
perusahaan atau perorangan dalam dunia bisnis. Hal ini akan
menuntut adanya kteatifitas dan inovasi yang diperoleh dari
hasil riset atau sejenisnya untuk menciptakan teknologi baru
yang lebih baik.

23
3. Jenis kain yang diproduksi oleh PT. Iskandar Indah Printing
Textile adalah kain grey dengan anyaman polos yang digunakan
untuk bahan kemeja, batik, sprei, dan mori.

4.2 Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari PKL ke beberapa lembaga
pendidikan dan perusahaan, saran dari penulis antara lain : .
1.        Dunia Industri sangat mendukung kegiatan pendidikan di
Indonesia ini. Oleh karena itu hendaknya dijalin sebuah
kerjasama yang erat antara dunia Industri yang sangat banyak
jumlahnya ini dengan lembaga pendidikan khususnya jurusan
teknik mesin Politeknik Pratama Mulia Surakarta, agar
mahasiswa dapat langsung menimba ilmu dari perusahaan yang
sebenarnya dengan persyaratan yang mudah sehingga mudah
dijalankan.
2.        Dalam berjalannya Praktek Kerja Lapangan, hendaknya dosen
pembimbing memberi petunjuk dan arahan yang jelas mengenai
hal apa yang harus diperoleh dari sebuah kunjungan yang
nantinya akan dicantumkan dalam laporan PKL.

24
DAFTAR PUSTAKA

http://rentalstres.blogspot.com/
http://aminwahyudi44.blogspot.com/2017/03/element-element-mesin-shutle.html
http://ayyub-textile.blogspot.com/2018/02/maintenance-mesin-rapier.html

25
LAMPIRAN

26

Anda mungkin juga menyukai