SAVIRA SALMA
SAVIRA SALMA
Disetujui Oleh
Mengetahui,
Prof. Dr. Sri Puji Astuti Wahyuningsih, M.Si Dr. Eko Prasetyo Kuncoro., S. T., DEA.
NIP. 196602211992032001 NIP. 19750830200812001
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan naskah
laporan praktik kerja lapangan dengan judul “Gambaran Umum K3
Pertambangan Dan Kajian Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Unit
Maintenance di PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill dengan Metode
HIRARC” ini tepat pada waktunya.
Laporan praktik kerja lapangan ini terdiri atas beberapa bagian, yaitu bab
pendahuluan, tinjauan pustaka, metode kerja praktik lapangan, hasil dan
pembahasaln, kesimpulan dan saran, dan daftar pustaka. Setiap bab yang berada
pada proposal skripsi ini disusun secara urut dan terangkai secara komprehensif
untuk mengkaji terkait implementasi kesehatan dan keselamatan kerja mengenai
penerapan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja di PT. Gold Coin Indonesia.
Laporan praktik kerja lapangan ini merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan praktik kerja lapangan serta sebagai syarat dalam menempuh mata
kuliah praktik kerja lapangan. Laporan praktik kerja lapangan disusun sesuai
dengan ketentuan teknis penyusunan proposal praktik kerja lapangan yang ada di
Program Studi S-1 Teknik Lingkungan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Airlangga.
Penyusunan naskah laporan praktik kerja lapangan ini tidak lepas dari hambatan
dan kesulitan, namun karena bimbingan, bantuan, saran dan kerjasama dari
berbagai pihak, segala hambatan tersebut akhirnya dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusun juga menyadari bahwa naskah laporan praktik kerja lapangan ini jauh
dari sempurna, sehingga penyusun mohon maaf apabila masih terdapat kesalahan
dalam naskah laporan praktik kerja lapangan ini, seperti kesalahan pada penulisan
nama, istilah, tanda baca, dan sebagainya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari pembaca akan sangat dibutuhkan. Semoga laporan praktik kerja
lapangan ini dapat diterima dan bermanfaat sesuai dengan tujuan dan
peruntukannya.
Savira Salma
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas karunia-Nya, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan yang berjudul
“Gambaran Umum K3 Pertambangan Dan Kajian Kesehatan Dan Keselamatan
Kerja Unit Maintenance di PT. Gold Coin Indonesia - Surabaya Mill dengan
Metode HIRARC” dengan lancar. Laporan Praktik Kerja Lapangan ini tidak akan
selesai tanpa bimbingan, bantuan, dukungan, serta doa dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
iv
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
PRAKATA ............................................................................................................ iii
UCAPAN TERIMAKASIH .................................................................................. iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 4
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 4
1.4 Manfaat ........................................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 6
2.1 Gambaran Umum PT. Gold Coin ................................................................... 6
2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ......................................................... 6
2.2.1 Tujuan K3 .............................................................................................. 6
2.2.2 Aspek-Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja .................................. 8
2.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Area Pertambangan ............................. 8
2.4 Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ............................................. 9
2.5 Hazard Identification Risk Assesment and Risk Control (HIRARC) ............ 10
2.6 Penilaian Risiko .............................................................................................. 12
2.7 Pengendalian Risiko ........................................................................................ 13
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 15
3.1 Cara Kerja ....................................................................................................... 16
3.1.1 Ide Praktik Kerja Lapangan ................................................................... 16
3.1.2 Studi Literatur ........................................................................................ 17
3.1.3 Pengumpulan Data ................................................................................. 17
3.1.4 Analisis Data dan Penyusunan ............................................................... 17
3.2 Jadwal Pelaksanaan ......................................................................................... 18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 19
4.1 Gambaran Umum Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Area
Pertambangan ............................................................................................ 19
4.1.1 Keselamatan Kerja Pertambangan ......................................................... 20
4.1.2 Kesehatan Kerja Pertambangan ............................................................. 22
4.1.3 Lingkungan Kerja................................................................................... 25
4.2 Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
di PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill ............................................ 26
4.3 Potensi Bahaya Kecelakaan pada Lingkungan Kerja Unit Maintenance di
PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill dengan Menggunakan Sistem
HIRARC .................................................................................................... 31
4.4 Kesesuaian Penerapan pada Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) yang dilakukan PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 ...................... 39
v
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 51
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 51
5.2 Saran ................................................................................................................ 52
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 53
LAMPIRAN .......................................................................................................... 56
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Pembangunan sektor industri yang sangat pesat di Indonesia saat ini dirasa
masih semakin meningkat. Banyak sektor industri yang bergerak pada proses
pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Sektor industri yang bergerak pada
proses industri tersebut sebagai contoh adalah sektor pertambangan dan perusahaan
modal, padat teknologi, dan memiliki risiko yang besar. Sumber proses produksi
perusahaan pakan ternak adalah bahan baku, tenaga kerja, mesin, energi, dan
metode kerja. Kegiatan industri tersebut tidak terlepas dari potensi risiko
kecelakaan. Walaupun kecil suatu kecelakaan akan berdampak besar bagi suatu
manufaktur yang melibatkan manusia dalam melakukan proses produksi yang akan
Abdullah, 2017).
PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill merupakan salah satu perusahaan di
bidang usaha pembuatan pakan. PT. Gold Coin Indonesia - Surabaya Mill Indonesia
adalah salah satu bagian dari Gold Coin Group yang merupakan pelopor pabrik
pakan ternak di Asia dengan merk dagang Gold Coin sejak tahun 1953. PT. Gold
1
2
keamanan Pakan. Sistem ini didukung oleh seluruh level mulai dari Top
aman secara konsisten. Produk yang berkualitas dan dapat melindungi pekerja dan
terkendali dan tidak dikehendaki pada saat bekerja, yang disebabkan baik secara
langsung maupun tidak langsung oleh tindakan aman dan atau kondisi tidak aman
sehingga terhentinya kegiatan kerja. Sebuah perusahaan yang bergerak pada proses
produksi yang menggunakan mesin dan teknologi untuk mengolah bahan baku
menjadi produk jadi berpotensi terjadi kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja pada
industri tambang dan pakan ternak terjadi disebabkan karena faktor kelalaian
manusia dan lingkungan yang tidak aman serta manajemen perusahaan yang kurang
optimal dalam mengelola aspek K3. Perusahaan pertambangan dan pakan ternak
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk mencapai tujuan manajemen yaitu
“zero accident”.
Keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja merupakan salah satu aspek
penting yang perlu mendapatkan perhatian serius, karena apabila hal tersebut
diabaikan maka kecekaan yang dialami oleh para pekerja akan berakibat pada
turunnya kualitas kerja yang di lakukan oleh para pekerja itu sendiri, sehingga
dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu upaya untuk menciptakan suasana
bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah menciptakan produktivitas
2015).
Kesehatan Kerja (SMK3) yang terdiri dari identifikasi bahaya , penilaian risiko, dan
bahaya dalam aktivitas rutin dan non rutin. HIRARC adalah usaha pencegahan dan
risiko yang terjadi secara tepat dengan cara menghindari dan meminimalkan risiko
Dengan melihat adanya potensi bahaya dan risiko kecelakaan yang ada di PT.
Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill yang memproduksi pakan ternak.dirasa perlu
untuk melakukan analisis potensi bahaya, penilaian risiko, dan pengendalian risiko
dengan metode Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC)
yang bertujuan untuk mengetahui bahaya apa saja yang ada, mengetahui penilaian
risiko kecelakaan kerja, dan melakukan pengendalian risiko kecelakaan kerja untuk
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya
3. Apa saja potensi bahaya kecelakaan pada lingkungan kerja unit Maintenance
Kerja (SMK3) yang dilakukan PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill
Kerja?
1.3 Tujuan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill.
1.4 Manfaat
3. Diharapkan dari hasil analisis yang dilaksanakan selama proses praktik kerja
dengan nama awal PT Subur Gold Coin Indonesia yang memiliki bidang usaha
pembuatan pakan. PT. Gold Coin Indonesia-Surabaya adalah salah satu bagian dari
Gold Coin Group yang merupakan pelopor pabrik pakan ternak di Asia dengan
merk dagang Gold Coin sejak tahu 1953 sampai saat ini telah memiliki lebih dari
20 pabrik di berbagai tempat di Asia yang berpusat di Singapore. Gold Coin group
Asia memiliki pabrik dan kantor pemasaran yang tersebar di Malaysia, Indonesia,
Gold coin memiliki motto “Grow With Gold Coin”. Aktivitas yang dilakukan
bertujuan untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan menjamin kualitas dan
segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
2.2.1 Tujuan K3
keselamatan kerja yang juga menjadi tujuan pemerintah membuat aturan K3 adalah:
6
7
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar
m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya;
atau barang;
penyimpanan barang;
8
a. Beban kerja, berupa beban fisik, mental dan sosial, sehingga upaya penempatan
psikososial.
berharga dan bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, baik secara mekanis maupun
manual, pada permukaan bumi, di bawah permukaan bumi dan di bawah permukaan
air. Usaha pertambangan merupakan kegiatan dengan risiko tinggi terjadinya suatu
masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu sangat dibutuhkan upaya
pencegahan dan penanganan serta penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada
9
tertimpa, kebakaran dan ledakan serta potensi bahaya kesehatan kerja seperti
paparan debu mineral yang dapat menyebabkan silikosis atau paparan kebisingan
yang bersumber dari pengoperasin alat kerja yang mengakibatkan pekerja dapat
mengalami penurunan daya dengar. Selain debu dari lokasi atau kondisi area
pertambangan yang berstruktur tanah kering, paparan debu juga dapat dihasilkan
dilakukan yaitu, melakukan penggalian lubang bukaan untuk diisi dengan bahan
peledak dengan cara pemboran untuk selanjutnya dilakukan proses blasting. Proses
dengan tujuan untuk menghancurkan batuan dari batuan induk (asalnya). Kegiatan
mempunyai risiko tinggi terjadinya suatu kecelakaan, namun bukan berarti kegiatan
tersebut tidak dapat dikontrol. Proses pengontrolan dapat dimulai dari proses
elemen yang terkait untuk menetapkan kebijakan dan sasaran untuk mencapai
10
objektif tersebut. Manajemen risiko terbagi atas tiga bagian yaitu Hazard
Identification, Risk Assessmet, dan Risk Control, biasa dikenal dengan HIRARC.
risiko yang telah diketahui melalui rencana analisis risiko. Risiko atau bahaya yang
serangkaian proses identifikasi bahaya yang terjadi dalam aktivitas rutin maupun
non rutin di perusahaan yang diharapkan dapat dilakukan usaha untuk pencegahan
menghindari serta minimalisir risiko dengan cara yang tepat dengan menghindari
bagian dari sistem manajemen risiko yang merupakan dasar dari SMK3 sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terdiri dari identifikasi bahaya
11
diidentifikasi melalui analisa dan evaluasi bahaya risiko yang dimaksudkan untuk
besar akibat yang ditimbulkan. Potensi bahaya yang ditemukan pada tahap
identifikasi bahaya akan dilakukan penilaian risiko guna menentukan tingkat risiko
(risk rating) dari bahaya tersebut. Penilaian risiko dilakukan dengan bantuan tabel
matriks penilaian risiko. Tabel matriks penilaian risiko dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Penilaian risiko dapat dilakukan dengan melakukan lima langkah sistematis dalam
tersebut
jika diperlukan.
lain :
implementasi yang sulit dan pemeliharaan yang sulit yang biasa digunakan
control bertujuan untuk meminimalkan tingkat risiko dari suatu potensi bahaya
yang ada. Bahaya yang masuk dalam kategori moderate risk, high risk dan extreme
risk akan ditindaklanjuti dengan risk control. Pengendalian risiko dilakukan untuk
13
pekerjaan yang berbahaya, alat, proses, mesin atau zat dengan tujuan untuk
melindungi pekerja.
proses, operasi ataupun peralatan dari yang berbahaya menjadi lebih tidak
peringatan, intruksi, tanda, label yang akan membuat orang waspada akan
housekeeping.
14
6. Alat Pelindung Diri, Alat pelindung diri dirancang untuk melindungi diri
dari bahaya di lingkungan kerja serta zat pencemar, agar tetap selalu aman
dan sehat.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan praktik kerja lapangan dilakukan dengan dua metode yaitu Forum
Group Discussion dengan narasumber praktisi dan studi literatur. Studi literatur
2020 pukul 15.00 hingga 17.20 WIB dengan topik gambaran umum pelaksanaan
praktisi dari PT. Fajar Anugerah Dinamika yaitu Ahmad Zaini Dahlan, S.T.
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang dilakukan PT. Gold
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Data yang digunakan untuk studi literatur
merupakan data sekunder yang diperoleh dari PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya
Mill. Data sekunder yang didapat berupa data-data yang berkaitan dengan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya.
Waktu pelaksanaan praktik kerja lapangan dilakukan kurang lebih selama 3 bulan,
yaitu dari bulan September hingga Desember 2020, mulai dari persiapan,
15
16
Kerangka kerja dari praktik kerja lapangan disajikan dalam bentuk bagan yang
Studi Literatur:
1. Profil PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
4. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012
Pengumpulan Data:
1. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di area
pertambangan
2. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Gold Coin Indonesia
– Surabaya Mill yang berlaku
3. Analisis Data
Ide yang diambil dari Praktik Kerja Lapangan adalah penerapan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) di area pertambangan dan studi literatur penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. Gold Coin Indonesia
yaitu penyusunan laporan. Studi literatur juga menjadi referensi atau acuan dalam
penyusunan laporan praktik kerja lapangan. Literatur yang dipelajari meliputi jurnal
ilmiah dan laporan penelitian yang dianggap relevan. Berdasarkan studi literatur ini
diharapkan Praktik Kerja Lapangan akan sesuai arah dan mendapatkan hasil yang
berkualitas.
Pengumpulan data merupakan inti dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini.
Data digunakan untuk penyusunan laporan dan bukti telah melakukan analisis
Indonesia – Surabaya Mill . Data tersebut akan dianalisis dengan metode HIRARC.
ditentukan.
18
tabel 3.1.
Pertambangan.
pertambangan.
19
20
tahapan yaitu :
bahaya, area yang terpapar bahaya, dan konsekuensi dari bahaya. Bahaya
evaluasi risiko untuk menentukan risiko tersebut apakah diterima atau tidak.
diberikan kepada pekerja baru, pekerja tambang untuk tugas baru, pelatihan
dan pelatihan lainnya yang disesuaikan dengan kegiatan, jenis, dan risiko
rencana yang telah ditetapkan dan tidak terbatas pada bulan K3 Nasional.
inspeksi.
kesehatan setiap pekerja terhadap risiko kesehatan yang ditimbulkan paling sedikit
oleh bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomic, dan psikososial dengan melaksanakan
Contoh tempat sampah, toilet dan westafel, dan ruang ganti dan kamar mandi.
pekerja tambang, serta kondisi lingkungan kerja. Status penyakit akibat kerja
pencahayaan, kuantitas dan kualitas udara kerja, iklim kerja, radiasi, faktor kimia,
dioperasikan.
yang berlaku.
PT Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill yang merupakan bisnis pakan ternak di
produk yang berkualitas dan melindungi pekerja dan lingkungan dalam kondisi
kebakaran.
3. Memenuhi standar dan peraturan, baik lokal maupun dari Group GC dan PT
6. Melaksanakan HSE manual dan prosedur yang dibuat oleh Group maupun
manajemen setempat.
bahaya dan resiko, kesesuaian dan pemenuhan terhadap peraturan dan perundang –
undangan terkait, kebijakan perusahaan, dan proses yang terjadi dalam perusahaan.
persyaratan lainnya terkait dengan K3 yang sesuai dengan aktifitas dan proses
perusahaan. Hal ini telah diatur dalam SOP prosedur pemenuhan peraturan
1. Mengurangi jumlah kecelakaan dan penyakit akibat kerja 20% dari tahun
sebelumnya
3. Adanya P2K3 meeting setiap 1 bulan sekali yang dihadiri oleh General
Manager di mill.
Sasaran akan di kaji ulang pencapaiannya secara teratur apakah telah sesuai dengan
tujuan dari perusahaan. Program K3 merupakan terjemahan dari tujuan dan sasaran
K3 di PT Gold Coin Indonesia - Surabaya Mill dan hasil dari identifikasi bahaya
sasaran dalam satu tahun. Pemetaan bisnis proses perusahaan dapat dilihat pada
gambar 4.1
Gambar 4.1 Pemetaan bisnis proses perusahaan (PT. Gold Coin Indonesia-
Surabaya Mill, 2020)
Manajemen K3, Prosedur, Instruksi Kerja dan Form sesuai dengan ISO 22000 :
perubahan dokumen.
yang dilakukan PT Gold Coin Indonesia - Surabaya Mill adalah sebagai berikut:
2. Pengendalian APD
pengukuran karakteristik kunci dari operasi dan kegiatan yang dapat menimbulkan
pimpinan terkait paling lambat 2 kali 24 jam dan akan dibahas dalam suatu
barang dan jasa akan dilakukan dan menjadi pertimbangan penting di PT Gold Coin
produksi. Unit-unit pada PT Gold Coin Indonesia - Surabaya Mill dapat dilihat pada
gambar 4.2
32
Gambar 4.2 Business Process Mapping PT. Gold Coin Indonesia - Surabaya Mill
(PT. Gold Coin Indonesia-Surabaya Mill, 2020)
Pada sub-bab ini hanya dibahas potensi bahaya pada unit maintenance. Bahaya
merupakan sumber, situasi atau tindakan yang beroitensi menciderai manusia atau
sakit penyakit atau kombinasi dari semuanya. Potensi bahaya dapat terjadi karena
kelalaian pekerja dan dapat juga terjadi karena kurun waktu alat yang digunakann
sudah lama dan memiliki risiko tinggi untuk terjadinya potensi bahaya. Identifikasi
risiko yang relatif sederhana serta mudah digunakan, diterapkan dan menyajikan
yaitu berupa nilai tingkat risiko yang akan digunakan untuk melakukan
pengendalian dan evaluasi risiko yang mungkin terjadi. Analisis risiko dilakukan
lebih aman)
e) Alat Pelindung Diri (penyediaan alat pelindung diri bagi tenaga kerja
Matriks nilai risiko dapat dilihat pada gambar 4.3. Matriks frekuensi kemungkinan
kecelakaan kerja dapat dilihat pada gambar 4.4. Penetapan matriks risiko pada unit
maintenance PT. Gold Coin Indonesia - Surabaya Mill dapat dilihat pada tabel 4.2.
Gambar 4.3 Matriks Nilai Risiko (PT. Gold Coin Indonesia-Surabaya Mill, 2020)
36
Gambar 4.4 Matriks Matriks frekuensi kemungkinan kecelakaan kerja (PT. Gold
Coin Indonesia-Surabaya Mill, 2020)
Tabel 4.2 yaitu mengenai penetapan matriks risiko diperoleh dari hasil
penilaian dan pengendalian risiko dari identifikasi bahaya pada tabel 4.1. penilaian
risiko pada unit maintenance meliputi kemungkinan (L) dan konsekuensi (C) yang
kerja pada unit maintenance diklasifikasikan menjadi setiap hari (daily), setiap
dan sekali setiap 100 tahun (once every 100 years). Penilaian pada Tabel 4.2
Berdasarkan tabel 4.2 maka dapat diketahui terdapat 1 sumber bahaya yang
memiliki nilai ekstrim, 5 sumber bahaya yang memiliki risiko tinggi, 12 sumber
38
bahaya yang memiliki nilai risiko sedang, dan 3 sumber bahaya yang memiliki nilai
risiko rendah. Menurut UNSW Health and Safety (2008) sumber bahaya yang
usulan perbaikan terlebih dahulu. Tindakan yang bisa dilakukan untuk segera
mengatasi sumber bahaya ini adalah pemeriksaan kesehatan khusus untuk operator
Berdasarkan Tabel 4.3 bahaya dan risiko yang timbul diakibatkan aktivitas
Identifikasi pada tabel 4.3 dilakukan oleh HSE PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya
Mill. Pada aktivitas perbaikan di area workshop terdapat 8 bahaya salah satunya
adalah air yang tercecer dan solar yang tercecer. Bahaya tersebut diberi nilai
yaitu dengan skala 1 kecelakaan setiap tahun (yearly) yang terjadi di tempat lain
sesekali. Pemberian nilai risiko 1 berarti kecelakaan tersebut dapat diatasi dengan
pertolongan pertama atau bersifat nyaris celaka. Menurut asumsi saya berdasarkan
kecelakaan yang pernah terjadi pada PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill
tersebut sering tejadi (likely) setidaknya dengan skala 2-3 kecelakaan setiap tahun
(yearly) pada tahun sebelumnya (happened before). Sehingga hasil tingkat risiko
adalah 4 yaitu medium risk. Air yang tercecer dan solar yang tercecer kemungkinan
lebih sering terjadi pada proses perbaikan. Pada aktivitas lain seperti pada area
39
produksi, elektrikan, genset, dan boiler menurut saya nilai kemungkinan dan risiko
yang doberikan telah sesuai dengan frekuensi dan akibat yang ditimbulkan.
Menurut hasil wawancara salah satu pekerja di PT. Gold Coin Indonesia –
Surabaya Mill beberapa tahun lalu terjadi kasus di lapangan yaitu kecelakaan kerja.
Kecelakaan kerja yang terjadi adalah terpeleset dan terkena ban meletus yang
terjadi. Hingga saat ini belum terjadi kecelakaan kerja sehingga angka kecelakaan
menurun setiap tahun. Angka kecelakaan dapat turun hingga minor risk jika
keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) tertuang pada PP No. 50 tahun 2012
sedikit 100 orang atau memiliki potensi bahaya yang tinggi. PP No. 50 tahun 2012
organisasi secara proaktif meningkatkan kinerja SMK3 dalam mencegah cedera dan
kesehatan yang buruk. PP No. 50 tahun 2012 terdiri atas 12 klausul yaitu
40
Klausul 1.
1.1 Kebijakan K3
PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill telah mendapat sertifikat audit Sistem
bahwa PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill telah berkomitmen untuk selalu
memastikan tempat kerja yang sehat, aman dan menjaga lingkungan PT. Gold Coin
Indonesia – Surabaya Mill. PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill juga telah
PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill telah membentuk organisasi Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Pimpinan PT. Gold Coin Indonesia –
Surabaya Mill menunjuk seorang HSE yang memiliki peran, tanggung jawab, dan
PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill telah melakukan tinjauan terhadap
penerapan SMK3 secara berkala untuk menilai kesesuaian dan efektivitas SMK3.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya audit SMK3 yang dilakukan PT. Gold Coin
PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill melibatkan tenaga kerja dan para ahli
pihak eksternal. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) telah
dibentuk oleh PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill. Ketua P2K3 adalah
pimpinan puncak atau pengurus. Sekretaris P2K3 adalah ahli K3 sesuai dengan
PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill telah membuat rencana strategi K3
risiko dan pelaporan bahaya. Proses identifikasi bahaya dan penilaian risiko
PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill telah membuat dokumen manual
SMK3 yang sesuai dengan peraturan yaitu meliputi kebijakan, tujuan, rencana,
prosedur K3, instruksi kerja, formulir, catatan dan tanggung jawab serta wewenang
tanggung jawab K3 untuk semua tingkatan dalam perusahaan. PT. Gold Coin
Indonesia – Surabaya Mil juga membuat SOP untuk tempat kerja tertentu.
Dokumen manual SMK3 dapat didapatkan oleh semua personil dalam perusahaan
sesuai kebutuhan.
PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mil telah membuat SOP mengenai
terkait dengan Health, Safety & Environment, baik secara lokal, nasional
b) Semua aktifitas dan produk yang dihasilkan oleh PT Gold Coin Indonesia
pekerja
43
• Proteksi Kebakaran
• Transportasi
• Pengelolaan limbah B3
kerja dalam pengoperasian mesin dan peralatan yang berkaitan dengan K3.
penilaian, dan pengendalian risiko yang dilakukan pada tahap perancangan dan
perubahan yang akan dilakukan baik untuk orang maupun alat harus
HSE dan standard performance pada saat verifikasi kegiatan dilakukan oleh
orang yang bertanggung jawab terhadap hal tersebut dan aspek HSE
diperhatikan
Produk yang dimaksud oleh PT Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill dalam
klausul ini adalah kontraktor. PT Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill telah
PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill yang pengaturan keselamatan, kesehatan
45
kerja dan lingkungan pada kontraktor, seleksi kontraktor terkait dengan K3L dan
pengawasan.
Pada klausul ini terdapat beberapa sub-bab yaitu sistem kerja, pengawasan,
keadaan darurat, pelayanan, dan kesiapan untuk menangani keadaan darurat. PT.
Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill telah membuat SOP terkait Alat pelindung
diri dan izin kerja. Pada SOP mengenai Alat Pelindung Diri telah dibahas mengenai
kaki .
Pada SOP Ijin Kerja prosedur ini ditetapkan sebagai standar minimum PT.
Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill untuk kegiatan pelaksanaan pekerjaan diluar
workshop dan pekerjaan berisiko tinggi selalu dilengkapi dengan ijin kerja dan
instruksi kerja yang telah dibuat adalah pada bagian kerja tabung gas bertekanan,
sistem penguncian dan penandaan, ruang tertutup, area panas, area ketinggian, dan
pekerjaan mekanis (forklift). PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill juga telah
46
membuat SOP mengenai respon dan tanggap darurat yang menjelaskan proses
persyaratan yang telah ditetapkan. Prosedur ini juga berlaku mulai dari penerimaan
PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill memiliki standart pemantauan yang
dan pemantauan terhadap potensi sumber bahaya yang menyebabkan cedera dan
berikut :
mesin – mesin dan peralatan kerja yang perlu di kalibrasi, alat – alat
c) Pemeriksaan khusus dilakukan apabila ada hal – hal yang bersifat darurat
atau diluar jadwal dan item pemeriksaan yang telah ditentukan sebelumnya.
47
kebisingan, pencahayaan, getaran, uap kimia, emisi udara, iklim kerja, dan gas
independent atau menggunakan alat ukur yang dimiliki perusahaan yang sudah
terkalibrasi. Jika hasil pengukuran didapatkan melebihi nilai ambang batas yang
Pemantauan dan pengukuran dilakukan oleh legal & HSE Officer, baik
sudah ditetapkan juga mengacu pada UPL dan UKL yang dimiliki PT Gold
kecelakaan kerja. Prosedur ini menetapkan standar minimum PT. Gold Coin
ditangani dengan baik. Pelaporan bahaya dan kecelakaan di tempat kerja akan
dicatat dan dilaporkan. Pencatatan dapat berupa waktu, sebab, dan akibat
kecelakaan.
48
secara manual dan mekanis. PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill telah
membahas sub – bab tersebut pada SOP mengenai penanganan secara manual
dan mekanis untuk memastikan pekerjaan yang dilakukan secara manual dan
c) Setiap ada bahan yang harus dipindahkan dari suatu lokasi ke lokasi lain
e) Setiap pekerjaan yang dilakukan secara manual dan mekanis perlu untuk
memperhatikan
Kedua adalah pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB) hal ini telah
dilakukan oleh PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill dengan adanya SOP
dibuat untuk mengatur cara dalam melakukan identifikasi bahan kimia berbahaya
sehingga mudah untuk dikenali dan dapat dilakukan proses pengendalian bahan
kimia berbahaya agar tenaga kerja dapat bekerja lebih aman. Pada prosedur ini
Pada klausul ini dibahas mengenai catatan, data, dan laporan K3. PT. Gold
prosedur pelaksanaan identifikasi yang dapat dilihat pada dokumen manual K3 dan
SOP yang telah dibuat. Pada klausul ini perusahaan harus melakukan pemeliharaan,
penyimpanan dokumen K3 serta membuat laporan rutin kinerja K3. Pada data yang
berisi dokumen SMK3 PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill belum adanya
sebab itu perlu adanya data tambahan seperti wawancara atau survey langsung ke
berwenang. PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill telah melakukan audit SMK
3 secara berkala setiap 3 tahun sekali. Laporan audit dapat didistribusikan kepada
Tindakan perbaikan. Hasil audit akan berupa sertifikat yang menyatakan bahwa
PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill telah menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Pelatihan dilakukan oleh orang atau badan yang
keahlian khusus juga dilakukan untuk tenaga kerja yang melaksanakan tugas
PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill melakukan pelatihan bagi tenaga kerja
5.1 Kesimpulan
3. Potensi Bahaya dan penilaian risiko kecelakaan pada lingkungan kerja Unit
51
52
sumber bahaya yang memiliki nilai ekstrim, 5 sumber bahaya yang memiliki
risiko tinggi, 12 sumber bahaya yang memiliki nilai risiko sedang, dan 3
menggunakan tabel matriks nilai risiko dengan level risiko berupa minor
(SMK3) yang dilakukan PT. Gold Coin Indonesia – Surabaya Mill sesuai
pada Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012, PT. Gold Coin Indonesia
didukung dengan dokumen SOP dan manual SMK3 yang dimiliki PT. Gold
5.2 Saran
Budiono, Sugeng A.M. 2003. Manajemen Risiko dalam Hiperkes dan Keselamatan
Kerja Bunga Rampai Hiperkes dan KK Edisi Kedua. Jurnal. Universitas
Diponegoro, Semarang.
Sholihah, Q., Hanafi, A., Wanti., Bachri, A., Hadi,S., 2015. Analisis Sif Kerja,
Masa Kerja, dan Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Fungsi
Paru Pekerja Tambang Batu Bara. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional
10(1) : 24-27
53
54
A. Data Diri
1 Nama Savira Salma
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Lingkungan
4 Nomor Induk Mahasiswa 081711133041
5 Tempat Tanggal Lahir Bekasi, 9 Maret 1999
6 Alamat Perumahan City Side Blok Q12,
Lowokdoro Malang
7 E-mail Savirasalma02@gmail.com
8 Nomor Telpon 085604295165
B. Riwayat Pendidikan
Sekolah Sekolah Sekolah Universitas
Dasar Menengah Menengah
Pertama Atas
Nama SDK SANTO SMP Negeri SMA Negeri Universitas
Sekolah YUSUP 1 14 Malang 2 Malang Airlangga
Malang
Jurusan - - IPA Teknik
Lingkungan
Tahun 2004 - 2010 2010 - 2013 2013 - 2016 2017 -
Masuk-Lulus Sekarang
C. Pengabdian Masyarakat
No. Acara Penyelenggara Tahun
Pelaksanaan
1 Abdi Desa Fakultas Sains dan BEM FST Universitas 2018
Teknologi Universitas Airlangga
Airlangga
2 Raise Your Hand For Hope Swayanaka Indonesia 2019
55
D. Pengalaman Organisasi
No. Organisasi Jabatan Periode
1 Badan Legislatif Mahasiswa Ketua Komisi B 2018-2019
Fakultas Sains dan
Teknologi
E. Kepanitiaan
No. Acara Jabatan Penyelenggara Tahun
1. Enviro Cup Koor Perizinan HMTL Unair 2018
2. Science Staff Finansial BEM FST Unair 2018
Technology Event
3. Environment Staff Humas HMTL Unair 2018
Festival 2018 dan Perizinan
4. Sciencesomnia Staff BEM FST Unair 2019
Sponsorship
5. Environmental Sekretaris HMTL Unair 2019
Festival 2019
F. Pengalaman Pelatihan
No. Pelatihan Tahun
1. Leadership Training HMTL Unair 2018
2. Latihan Keterampilan manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar 2018
Unair
3. Pelatihan LCA (Life Cycle Assassement) 2019
4. Pelatihan ISO 9001:2015 Quality management 2019
5. Pelatihan ISO 14001:2015 Environmental Management 2019
System
6. Pelatihan ISO 45001:2018 Occupational Health and Safety 2019
management Systems
G. Pengalaman Kerja
No. Posisi Tahun
1. Asisten Laboratorium Mata Kuliah Ekologi Umum FST 2018
Unair
2. Asisten penelitian Dosen “ Pemanfaatan Limbah Kulit 2019
Singkong dan Kayu Mahoni sebagai Adsorben Logam Pb,
Zn, Cu, Cd”
3. Peserta Magang PDAM Kota Malang 2019
4. Asisten penelitian Dosen “Pemanfaatan limbah cangkang 2020
kerang batik sebagai adsorben untuk penyisihan timbal dan
kadmium”
56
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan Forum Group Discussion