Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN HASIL

KULIAH KERJA LAPANGAN


AUDIT PENERAPAN K3 DI BALAIYASA YOGYAKARTA

Disusun Oleh:
MOCH. VIRGIE PRADANA P (2130651)
RAHMAD RAMADHANI (2130681)
RAZZAN AKBAR P (2130691)
REYNALDI P F (2130701)
SINGGIH DHIA R (2130721)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNOLOGI MEKANIKA


PERKERETAAPIAN POLITEKNIK PERKERETAAPIAN
INDONESIA MADIUN
2023
LAPORAN HASIL
KULIAH KERJA LAPANGAN
AUDIT PENERAPAN K3 DI BALAIYASA YOGYAKARTA

Disusun Oleh:
MOCH. VIRGIE PRADANA PUTRA (2130641)
RAHMAD RAMADHANI (2130681)
RAZZAN AKBAR PAMUDJI (2130691)
REYNALDI PURWANTARA FIRDAUS (2130701)
SINGGIH DHIA RAHARDHIAN (2130721)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNOLOGI MEKANIKA


PERKERETAAPIAN POLITEKNIK PERKERETAAPIAN
INDONESIA MADIUN
2023
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 2


1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................. 2
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN ........................................................................... 3
1.3 LOKASI PENGUJIAN DAN PEMERIKSAAN ............................................. 4

BAB II SPESIFIKASI TEKNIS DAN PEMERIKSAAN ................................................ 5


2.1 SPESIFIKASI TEKNIS ................................................................................. 5
2.2 PEMERIKSAAN ........................................................................................ 6
2.3 PERALATAN PENGUJIAN DAN PEMERIKSAAN .......................................... 7

BAB III PELAKSANAAN PENGUJIAN DAN PEMERIKSAAN................................... 8

BAB IV HASIL PEMERIKSAAN ......................................................................... 10

BAB IV PENUTUP........................................................................................... 16
4.1 KESIMPULAN ........................................................................................ 16
4.2 SARAN .................................................................................................. 16
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Lapangan
(KKL) ini Matakuliah Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) secara tepat waktu.
Laporan ini diselesaikan sebagai syarat untuk mendapatgelar Ahli Madya pada
program studi Diploma III Teknologi Mekanika Perkeretaapian di Politeknik
Perkeretaapian Indonesia Madiun. Penulis menyadari bahwa pada proses
pengerjaan tugas akhir ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, motivasi,
serta arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Yuwono Wiarco, S. SiT., M.T., selaku Direktur Politeknik
Perkeretaapian Indonesia Madiun
2. Bapak Dadang Sanjaya Atmaja, S.T., M.Sc., selaku Ketua Prodi
Teknologi Mekanika Perkeretaapian Politeknik Perkeretaapian Indonesia
Madiun.
3. Bapak Edi Nursalam., selaku Dosen Pengampu Matakuliah Sistem
Manajemen K3 dan Mantan Direktur Keselamatan yang memberikan
bimbingan, masukan, saran dan berbagi pengalaman kepada penulis
sampai dengan terselesaikannya tugas akhir ini.
4. Pihak Balai Yasa Yogyakarta yang memberikan bimbingan, masukan,
saran dan berbagi pengalaman kepada penulis sampai dengan
terselesaikannya tugas akhir ini.

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pelaksanaan pengujian prasarana perkeretaapian memiliki 2 ( dua ) dasar


hukum utama, yaitu Undang Undang No. 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian
dan Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan
Perkeretaapian. Undang – Undang No. 23 tahun 2007 Pasal 67 Ayat ( 1 - 3 )
menyatakan: Prasarana perkeretaapian yang dioperasikan wajib memenuhi
persyaratan kelaikan yang berlaku bagi setiap jenis prasarana perkeretaapian;
Persyaratan kelaikan prasarana perkeretaapian meliputi persyaratan teknis dan
persyaratan operasional; Persyaratan teknis meliputi persyaratan sistem dan
persyaratan komponen. Pasal 68 Ayat ( 1 ) menyatakan bahwa untuk menjamin
kelaikan prasarana perkeretaapian, wajib dilakukan pengujian dan pemeriksaan.

Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2009 Pasal 141 menyatakan bahwa untuk
menjamin kelaikan teknis dan operasional prasarana perkeretaapian, wajib
dilakukan pengujian dan pemeriksaan, dengan pengujian yang dilaksanakan
meliputi :
a. Uji pertama; dan
b. Uji berkala.

Dasar - dasar hukum tersebut menjadi latar belakang bagi Direktorat Prasarana
Perkeretaapian untuk melaksanakan pengujian prasarana perkeretaapian di seluruh
Indonesia. Keputusan Menteri No. 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Perhubungan Pasal 574 menyatakan bahwa Subdirektorat
Pengujian dan Sertifikasi Jalur dan Bangunan Kereta Api mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, norma, standard, pedoman,
kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi, dan pelaporan di bidang
pengujian jalur dan bangunan kereta api, stasiun kereta api serta pengesahan hasil
uji serta pengolahan dan penyajian data di bidang pengujian jalur dan bangunan
kereta api. Dasar hukum tersebut menjadi latar belakang bagi Subdirektorat
Pengujian dan Sertifikasi Jalur dan Bangunan Kereta Api, Direktorat Prasarana
Perkeretaapian, untuk melaksanakan pengujian prasarana perkeretaapian di
seluruh Indonesia.
Berdasarkan pada Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja "Tempat kerja" adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau sering dimasuki tempat
kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-
sumber bahaya. Perusahaan diwajibkan memenuhi dan mentaati semua syarat-
syarat dan ketentuan – ketentuan yang berlaku bagi usaha dan tempat kerja yang
dijalankan. Adapun Kewajiban Perusahaan/Pengurus diantaranya yaitu :
1. Secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua
syarat keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai Undang-undang ini dan
semua peraturan pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kerja yang
bersangkutan, pada tempat – tempat yang mudah dilihat dan menurut
petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja;
2. Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar
keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya,
pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk
pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.
3. Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang
diwajibkan pada tenaga kerja berada di bawah pimpinannya dan
menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut,
disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk-
petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan terdapat tujuan sebagai


berikut:

1. Memberikan bekal dan pengalaman kepada Taruna/i dalam dunia kerja


untuk menyesuaikan diri menghadapi dunia kerja.
2. Taruna/i menjadi lebih dislipin dan bertanggung jawab dalam bekerja dan
melaksanakan tugasnya.
3. Taruna/I mendapat ilmu pengetahuan terkait cara perawatan pada Sarana
Perkeretaapian.
4. Taruna/I mengetahui Fasilitas dan Kelengkapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) di Balai Yasa Yogyakarta.
5. Taruna/I mengetahui proses pengolahan Limbah yang ada di Balai Yasa
Yogyakarta.

1.3 LOKASI PENGUJIAN DAN PEMERIKSAAN


Pelaksanaan Kuliah Kerja lapangan dilakukan di UPT Balai Yasa Yogyakarta
terletak di Jl. Kusbini Yogyakarta.

Gambar 1 UPT Balai Yasa Yogyakarta


BAB II
SPESIFIKASI TEKNIS DAN PEMERIKSAAN

2.1 SPESIFIKASI TEKNIS

Spesifikasi Teknis Prasarana berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan


Nomor PM. 29 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Kereta Api,
adalah sebagai berikut:

Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : Kep.187/Men/1999


tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja bahwa Pengusaha
atau pengurus yang menggunakan, menyimpan, memakai, memproduksi dan
mengangkut bahan kimia berbahaya di tempat kerja wajib mengendalikan bahan
kimia berbahaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja. Pengendalian bahan kimia berbahaya sebagaimana dimaksud meliputi :
a. penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) dan label;
b. penunjukan petugas K3 Kimia dan Ahli K3 Kimia.
Setiap orang yang melakukan kegiatan pengelolaan B3 wajib menanggulangi
terjadinya kecelakaan dan atau keadaan darurat akibat B3. Dalam hal terjadi
kecelakaan dan atau keadaan darurat yang diakibatkan B3, maka setiap orang
yang melakukan kegiatan pengelolaan B3 sebagaimana dimaksud wajib
mengambil langkah-langkah :
a. mengamankan (mengisolasi) tempat terjadinya kecelakaan;
b. menanggulangi kecelakaan sesuai dengan prosedur tetap penanggulangan
kecelakaan;
c. melaporkan kecelakaan dan atau keadaan darurat kepada aparat Pemerintah
Kabupaten/Kota setempat; dan
d. memberikan informasi, bantuan, dan melakukan evakuasi terhadap masyarakat
di sekitar lokasi kejadian.
2.2 PEMERIKSAAN

Setiap prasarana perkeretaapian yang dioperasikan wajib memenuhi


kelaikan teknis dan operasi yang dibuktikan melalui pengujian prasarana
perkeretaapian. Prasarana perkeretaapian serta memenuhi Fasilitas K3 dalam area
kerja terdiri dari:
a. Fasilitas K3 yang Tersedia
b. Tingkat Kesadaran akan Penerapan K3
c. Kondisi Lingkungan Kerja

Pelaksanaan pengujian di lapangan dilaksanakan sesuai dengan bagan alir


yang tercantum pada gambar berikut ini:

KUNJUNGAN KERJA Pihak Penyelenggara Prasarana Perkeretaapian


LAPANGAN memberitahukan secara tertulis kepada Dirjen
BALAI YASA YK Perkeretaapian

MULAI Dirjen Perkeretaapian menugaskan Tenaga Penguji


untuk melakukan pengujian

PEMAPARAN Pembahasan ini bertujuan untuk:


1. memeriksa dokumen pelaksanaan pekerjaan
MATERI
2. mengkonfirmasi metode pengujian

PENGJUAN

1. Dokumen Pemeriksaan
2. Drawing
PENGUJIAN
LAPANGAN

Pembahasan ini bertujuan untuk:


PEMBAHASAN (2) 1. mengkonfirmasikan hasil pengujian
PER SETELAH KE LAPANGAN 2. menyatakan laiak atau tidaknya fasilitas K3
BAIK
AN
RISALAH
PEMBAHASAN

Tidak
BERITA ACARA
HASIL PENGUJIAN Berita Acara Hasil Pengujian disampaikan kepada
Pihak Berwenang untuk penetapan Rekomendasi
Ya terhadap hasil pengujian terkait kelaikan
prasarana perkeretaapian dan Kelaiakan K3
KESIMPULAN ATAU
REKOMENDASI

SERTIFIKASI
Gambar 6 Bagan Alir Proses Pengujian

2.3 PERALATAN PENGUJIAN DAN PEMERIKSAAN

Berikut merupakan peralatan yang digunakan dalam melakukan


pemeriksaan dan pengujian kelengkapan K3

Table 1 Tabel 1 Peralatan Pengujian Balai Yasa Yogyakarta

No Nama Peralatan Fungsi

1. Avometer Pengetesan kecepatab aliran Udara


2. Digital Humidity Mengukur pendingin ruangan (AC)
3. Digital Thermometer Mengukur temperature
4. Lux Meter Mengukur intensitas cahaya
5. Digital Humadity Mengukur pendingin ruangan (AC)
6. Meteran gulung Mengukur panjang dan tinggi peron, luas
gedung stasiun serta dimensi penampang
drainase
7. Skala dan Alat Ukur Ruang Mengukur ruang bebas
8. Sound Level Meter Mengukur kebisingan dan suara
9. Lembar Check List Mendata Inventaris
BAB III
PELAKSANAAN PENGUJIAN DAN PEMERIKSAAN

Mengacu pada Undang-undang No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian,


Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan
Perkeretaapian dan Peraturan Menteri No. 30 Tahun 2011 tentang Tata Cara
Pengujian dan Pemberian Sertifikat Prasarana Perkeretaapian, pengujian terdiri
dari uji pertama dan uji berkala. Tujuan pengujiannya sendiri dimaksudkan untuk
mengetahui kesesuaian dari desain yang dilampirkan, kelengkapan persyaratan
teknis, kondisi dan fungsi dari objek uji. Dilandasi dengan Undang-Undang No.
23 tahun 2007 tentang perkeretaapian, Peraturan Pemerintah No. 56 tahun 2009
tentang penyelenggaraan perkeretaapian dan Peraturan Menteri No. 30 tahun 2011
tentang tata cara pengujian dan pemberian sertifikat prasarana perkeretaapian.
Dasar legalitas hukum Peraturan Menteri lainnya untuk pengujian fasilitas operasi
antara lain: PM Perhubungan No. 44 tahun 2018 tentang persyaratan teknis
peralatan persinyalan perkeretaapian, PM Perhubungan No. 45 tahun 2018 tentang
persyaratan teknis peralatan telekomunikasi perkeretaapian dan PM Perhubungan
No. 50 tahun 2018 tentang persyaratan teknis instalasi listrik perkeretaapian.
Berdasarkan pada Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja "Tempat kerja" adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau sering dimasuki tempat
kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-
sumber bahaya. Perusahaan diwajibkan memenuhi dan mentaati semua syarat-
syarat dan ketentuan – ketentuan yang berlaku bagi usaha dan tempat kerja yang
dijalankan. Adapun Kewajiban Perusahaan/Pengurus diantaranya yaitu :
4. Secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua
syarat keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai Undang-undang ini dan
semua peraturan pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kerja yang
bersangkutan, pada tempat – tempat yang mudah dilihat dan menurut
petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja;
5. Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar
keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya,
pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk
pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.
6. Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang
diwajibkan pada tenaga kerja berada di bawah pimpinannya dan
menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut,
disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk-
petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja.

Berikut merupakan Rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Lapangan Taruna/i


Progam Studi Teknologi Mekanika Perkeretaapian Tingkat III di Balai Yasa
Yogyakarta;
Waktu Kegiatan
04.45 – 05.00 Apel Keberangkatan
05.00 – 09.00 Perjalanan menuju Balai Yasa Yogyakarta
09.00 – 09.30 Pemaparan Materi seputar Balai YasaYogyakarta
Sambutan Kepala Balai Yasa Yogyakarta
09.30 – 12.00 Keliling Area Kerja Balai Yasa Yogyakarta
12.00 – 12.30 Ishoma
12.30 – 14.00 Keliling Area Kerja Balai Yasa
14.00 – 18.00 Perjalanan menuju Kampus PPI Madiun
BAB IV
HASIL PEMERIKSAAN
Pengujian yang dilakukan di Stasiun Kertapati meliputi pengukuran peron.
Hasil pengukuran peron kemudian dibandingkan dengan persyaratan teknis yang
ada di dalam peraturan menteri.

Faktor
Kondisi Existing/ Fasilitas
No Lingkungan Hasil Pemeriksaan
Kondisi Yang Ada Tersedia
Kerja
1 Faktor Fisika
A.Getaran Terdapat Getaran
diakibatkan sedang Uji
Getaran Tidak
ADA Running Test pada
Melebihi NAB
Lokomotif di Balai
Yasa Yogyakarta
B.Bising (Noise) Terdapat Getaran
diakibatkan sedang
Kebisingan Tidak
ADA ada Uji Running Test
Melebihi NAB
pada Lokomotif di
Balai Yasa Yogyakarta
C.Iklim Kerja Ruang Rapat: Ruang Rapat: Suhu
Ruangan Tertutup ±28℃
dan Bersirkulasi
Alat Pengkondisi Bangunan Balai Yasa:
Udara (AC) Suhu Suhu ±34℃
±28℃ MENDUKUNG

Bangunan Balai
Yasa:
Sangat Panas Suhu
±34℃
D.Ventilasi Ventilasi terdapat Setiap Ruangan di
disetiap ruangan ADA Balai Yasa memiliki
dan bangunan. ventilasi
E.Penerangan Ruang Rapat: Setiap ruang rapat
(Illuminstion) Pencahayaan memiliki pencahayaan
sangat mendukung MENDUKUNG yang mendukung,
tidak terlalu gelap dan
tidak terlalu terik
2 Faktor Biologi
Faktor
Kondisi Existing/ Fasilitas
No Lingkungan Hasil Pemeriksaan
Kondisi Yang Ada Tersedia
Kerja
A.Virus Tidak terdapat Indikasi
Ruang yang
Tidak Ada -
menimbulkan
Penyakit, dll
B.Jamur Tidak terdapat Indikasi
Ruang yang
Tidak Ada -
menimbulkan
Penyakit, dll
C.Bakteri Tidak terdapat Indikasi
Ruang yang
Tidak Ada -
menimbulkan
Penyakit, dll
D.Cacing Tidak terdapat Indikasi
Ruang yang
Tidak Ada -
menimbulkan
Penyakit, dll
3 Faktor Ergonomi
A.Posisi Kerja Posisi Kerja
berdasarkan Pekerjaan
yang dilakukan, jarak
Nyaman -
antar pekerjaan yang
satu dengan yang lain
berdekatan
B.Sistem Kerja Sistem kerja di
Sistem Kerja
Targetkan Selesai
berdasarkan Jenis
Overhaul ± 15 ℎ𝑎𝑟𝑖
Kerusakan dan -
tetapi apabila bekerja
Komponen apa
terdapat jeda istirahat,
yang dikerjakan
sholat dan makan
C.Tata Letak Tata letak jarak antar
(Ruang Kerja) pekerjaan yang satu
Tata letak jarak
dengan yang lain
antar pekerjaan
- berjauhan: Letak
yang satu dengan
Pekerjaan Pengelasan
yang lain berjauhan
jauh dari pekerjaan
pengisian bahan bakar
D.Beban Kerja Beban Kerja Target Selesai
Berdasarkan Jenis Overhaul ± 15 ℎ𝑎𝑟𝑖
Kerusakan tetapi apabila bekerja
Komponen - terdapat jeda istirahat,
Lokomotif dan sholat dan makan
Pekerjaan yang
dilakukan
Faktor
Kondisi Existing/ Fasilitas
No Lingkungan Hasil Pemeriksaan
Kondisi Yang Ada Tersedia
Kerja
4 Faktor Psikologi
A.Hubungan Hubungan antar - Ditandai
dengan orang pekerja sangat dengan saling
(Relationship) Harmonis mengingatkan
rekannya yang
tidak
menggunakan
APD
- Bekerja sambil
Tertawa,
Bekerja
Gotong royong
saat melakukan
pelepasan
Carbody
Lokomotif
B.Hubungan Pekerja saling Mobilisasi komponen
dengan pekerjaan berkoordinasi antar yang akan dirawat
pekerja 1 dengan cepat dengan
pekerja 2 menggunakan forklip
C.Hubungan Pekerja sangat Semua Pekerja
dengan memperhatikan dan Menggunakan APD
lingkungan kerja mewaspadai berdasarkan
pergerakan Alat Perkerjaan yang
Berat seperti dilakukan
5 Faktor Kimia
A.Debu Terdapat debu
dibeberapa tempat
Ada - Permesinan seperti
Pembubutan dekat
Sanitasi
B.Tumpahan Oli Terdapat indikasi
Tida Ada - Tumpahan Oli di
daerah Sepur kolong
C.Kebocoran Gas Tidak menemukan
Tidak Ada - Indikasi Kebocoran
Gas
6 Kebakaran
A.Elektrical
(Sistem Tidak Ada
Perkabelan)
Faktor
Kondisi Existing/ Fasilitas
No Lingkungan Hasil Pemeriksaan
Kondisi Yang Ada Tersedia
Kerja
B.Kondisi
Penempatan
Bahan Kimia Baik
(Tangki bahan
bakar, Oli, dll)
C.Sumber Api Terdapat Proses
Langsung Pengelasan akan tetapi
(Pengelasan, Baik - tidak menghasilkan
Gerinda) bunga api yang banyak
7 Listrik

Baik -

8 Sanitasi
A.Water Supply
Tersedia ADA

B.Tempat
Pembuangan
Kotoran dan Tersedia ADA
Sampah

C.Sanitasi Terdapt beberapa rem


Makanan pengirim dapat
Tersedia ADA
Faktor
Kondisi Existing/ Fasilitas
No Lingkungan Hasil Pemeriksaan
Kondisi Yang Ada Tersedia
Kerja
D.Fasilitas Fasilitas Tempat Toilet Toilet atau WC: Bersih
Kebersihan Ibadah, Kantin, karena menggunakan
(Toilet, WC, Loker dan Toilet jenis Toilet Kering
Ruang Makan, Bersih
Kantin, Loker
kerja, Tempat
Ibadah dll)

No Jenis APD Standar Ketersediaan Hasil Pemeriksaan

1 Alat Pelindung Kepala


Helm Safety

2 Alat Pelindung Mata dan Muka


Face Shield
(Pelindung
wajah)
Safety Glasses
(Kacamata
Pengaman)
3 Alat Pelindung Pernapasan
Pernafasan
Respirator
No Jenis APD Standar Ketersediaan Hasil Pemeriksaan

(Masker)

4 Alat Pelindung Telinga


Ear Plug/ Ear
Muff
5 Alat Pelindung kaki
Safety Shoes
(Sepatu
Pelindung)
6 Alat Pelindung Tangan
Glove (Sarung
Tangan)
7 Alat Pelindung Badan / Tubuh

Wearpack

Rompi

Appron
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Setelah melakukan Kuliah Kerja Lapangan di Balai Yasa Yogyakarta Tim


Penulis dapat Menyimpulkan bahwa
a. APD yang disediakan disesuaikan dengan Pekerjaan yang dilakukan oleh
Pekerja.
b.

4.2 SARAN

a. Saluran atau drainase dibawah peron segera dibangun guna melakukan


pengecekan roda kereta api dan juga sebagai tempat aliran air supaya
tidak terjadi genangan atau mud pumping di track;
b. Dilakukan penataan track layout kembali sehingga panjang peron dan
ruang bebas yang ada bisa terpenuhi.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai