Anda di halaman 1dari 31

KATA PENGANTAR

Salah satu syarat untuk memperoleh surat penunjukan sebagai seorang Ahli K3 Listrik
dari KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN (KEMNAKER),seorang calon Ahli K3 listrik wajib
melakukan praktek dan membuat laporan hasil praktek atau OJT ( On Job Training ) di
perusahaan tempat bekerja atau di tempat lain yang nantinya akan di ajukan ke KEMNAKER
guna untuk mendapatkan surat keterangan penunjukan sebagai seorang tenaga Ahli K3 Listrik.

PT. Berca Schindler Lifts yang beralamat di puri kembangan Jakarta Barat, merupakan
kantor pusat dari jasa industri pemasangan Elevator dan Escalator dimana merupakan tempat
untuk melakukan dan membuat laporan OTJ.

Adapun ruang lingkup dalam melakukan OJT pada Kantor 3 lantai ini adalah Pada
Pembangkitan (generator), distribusi(transformator), pemanfaatan (Panel LVMDP,SDP), dan
penyalur petir.Untuk penerangan dimana nantinya dari hasil laporan ini bisa menjadi suatu titik
awal untuk memberikan masukan dan kontribusi yang berguna, mampu dalam menganalisa
tentang potensi bahaya apa saja yang dapat terjadi di tempat kerja serta cara
penanggulanganya.

Dilokasi kantor sendiri banyak terdapat peralatan dan perlengkapan listrik serta orang – orang
yang bekerja di dalamnya, tentunya akan semakin besar pula potensi bahaya yang dapat
terjadi. Untuk itu di perlukan suatu pengetahuan yang mendasar dalam menganalisa bahaya
apa saja yang mungkin dapat terjadi di lokasi tempat bekerja.

Untuk menghindari agar bahaya yang timbul akibat listrik tidak terjadi maka diperlukan suatu
pemeriksaan secara berkala untuk menjamin kehandalan dari peralatan listrik itu sendiri serta
dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi setiap orang yang bekerja di dalamnya.

Sebagai calon tenaga Ahli K3 Listrik yang selalu bersinggungan dengan peralatan listrik
tersebut diharapkan dapat menguji dan memeriksa kelayakan operasi dari peralatan listrik
tersebut serta dapat merekomendasikan jika nantinya terjadi gejala atau penyimpangan dari
suatu peralatan listrik yang dapat mengganggu sistem kerja peralatan itu sendiri dan orang
yang bekerja guna tercapainya suatu operasional kantor yang lebih baik dan lebih handal.

1
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan mengucap Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T sehingga
penulis dapat mengikuti pelaksanaan pelatihan dan sertifikasi Ahli K3 Listrik di Tempat
Pembinaan PT.Upaya Rika Patra di Jakarta dan Praktek lapangan di Poli Teknik Bandung
pada tanggal 23 Juli – 4 Agustus 2018 serta menyelesaikan tugas OJT di tempat kerja dengan
baik. Selanjutnya ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada:

a. Ibu Ika (Manager HRD PT. Berca Schindler Lifts)


b. Bapak Sophan Sofyan (Leader Area Jakarta PT. Berca Schindler Lifts)
c. Bapak Toto Tohir (Dosen Politeknik Negeri Bandung
d. Bapak Yudi P Hikmat (Dosen Politeknik Negeri Bandung)
e. Bapak Hasan Surya (Dosen Politeknik Negeri Bandung)
f. Bapak Robert (Dosen Politeknik Negeri Bandung)
g. Rekan-rekan seperjuangan Sertifikasi Ahli K3 Listrik

Semoga bantuan dan dukungan dari seluruh pihak dapat menjadi amal ibadah. Terimakasih
atas kerjasamanya.

Jakarta, 09 Septembar 2018

Agus Supriyanto

2
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan On Job Training pada Perusahaan

PT. BERCA SCHINDLER LIFTS

Oleh :

AGUS SUPRIYANTO,SKM

Di Periksa dan Disetujui Oleh :


LEADER AREA
PT.BERCA SCHINDLER LIFTS

SOPHAN SOFYAN

3
DAFTAR ISI

LOGO...................................................................................................................... i
SEJARAH PERUSAHAAN......................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................1
UCAPAN TERIMA KASIH.......................................................................................2
LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................................... 3
DAFTAR ISI.............................................................................................................4
BAB I. PENDAHULUAN..........................................................................................5
1.1. Latar Belakang...........................................................................................5
1.2. Tujuan........................................................................................................ 5
1.3. Ruang Lingkup...........................................................................................6
1.4. Standar / Referensi....................................................................................6
1.5. Peralatan Yang Di gunakan.......................................................................6
BAB II.PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN ............................................................10
2.1. Prosedur Pemeriksaan...............................................................................10
2.2. Hasil Pemeriksaan Visual...........................................................................12
2.2.1. Generator ..........................................................................................12
2.2.2. Transformer......................................................................................12
2.2.3. MDP,SDP,PHB.................................................................................12
2.2.4. Penyalur Petir ...................................................................................13
2.2.5. Chek List Pemeriksaan Visual Panel LVMDP , SDP dan Generator..14

2.3. Hasil Pengujian..........................................................................................19


2.3.1. Pengukuran Parameter Sistem Pemanfaatan Listrik..........................19
2.3.2. Hasil Pengujian Dan Pemeriksaan....................................................21
BAB III.PENUTUP ..................................................................................................26
3.1. Kesimpulan................................................................................................ 26
3.2. Saran..........................................................................................................27
Lampiran Name Plate, Singe Line Diagram..............................................................28

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 30

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan energi listrik yang digunakan untuk
keperluan gedung dan perkantoran , maka untuk menjaga kontinuitas penyalurannya
mutlak diperlukan suatu sistem kelistrikan yang handal.

Suatu sistem kelistrikan tidak luput dari gangguan dan berbagai cara dilakukan untuk
dapat mengatasi gangguan tersebut. Kebakaran yang terjadi sering kali disebabkan oleh
pemakaian listrik yang melebihi kapasitas instalasi yang telah di tentukan, selaian itu alat
pengaman yang tidak berfungsi dengan baik ketika terjadi gangguan dan umur instalasi
yang sudah lama.

Untuk menghindari agar gangguan tersebut tidak membahayakan manusia dan


peralatan maka di perlukan sebuah sistem penyaluran listrik dan komponen control yang
handal. Komponen – komponen tersebut di tempatkan dalam tempat ataupun ruang yang
layak sehingga pelayanannya dapat dilakukan dengan mudah dan aman sesuai dengan
standar yang berlaku ( SNI &PUIL )

Sesuai dengan kebijakan pemerintah dengan di tetapkannya Permenaker No. 33


Tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di tempat kerja maka di
butuhkan seorang tenaga Ahli K3 Listrik yang mampu melakukan pengawasan
pelaksanaan K3 Listrik ditempat kerja supaya setiap kegiatan tentang kelistrikan dapat
diawasi atau dikontrol agar kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat di kurangi dan
kontinuitas penyaluran listrik dapat berjalan dengan baik

1.2. Tujuan
1. Mempersiapkan tenaga ahli yang mampu melaksanakan K3 Listrik di tempat kerja
2. Mampu Mengidentifikasi, evaluasi dan pengendalian resiko dalam pelaksanaan K3
listrik
3. Melakukan pemerikasaan dan kelayakan instalasi Sesuai standar PUIL
4. Menjamin kehandalan instalasi listrik dan mencegah timbulnya bahaya akibat listrik
5. Mampu menjelaskan teknik pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja terkait
dengan pekerjaan listrik

5
1.3. Ruang Lingkup
Pemeriksaan dan pengujian ini dilakukan pada

1. Generator
2. Transformer
3. Main distribution panel (MDP),sub distribution panel(SDP),panel hubung bagi (PHB)
4. Penyalur petir

1.4. Standar/ Referensi


1. Undang – Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
2. Permenaker R.ӏ. No : Per-04/MEN/1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
3. Keputusan Menakertrans R.I. No : Kep-75/MEN/2002 : Pemberlakuan SNI &PUIL Di
Tempat Kerja
4. PUIL 2011
5. Permenaker No. 33 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik Di tempat Kerja
6. Permenaker No. 31 Tahun 2015 Tentang Pengawsan Instalasi Penyalur Petir

1.5. Peralatan Yang Digunakan

1. Digital Environment Meter ( °C/Db/Lux/Hum )

menggabungkan fungsi Sound Level Meter, Light Meter, Kelembaban Meter, dan Suhu
meter.
Fungsi Sound Level apat digunakan untuk mengukur kebisingan
Fungsi Light Meter digunakan untuk mengukur pencahayaan
Kelembaban / Suhu

6
2. Clamp On Meter ( Tang Ampere )

Clamp Meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus listrik pada sebuah
kabel konduktor yang dialiri arus listrik dengan menggunakan dua rahang penjepitnya (Clamp)
tanpa harus memiliki kontak langsung dengan terminal listriknya. Dengan demikian, kita tidak
perlu mengganggu rangkaian listrik yang akan diukur, cukup dengan ditempatkan pada
sekeliling kabel listrik yang akan diukur.
Cara menggunakan Tang Ampere atau Clamp Meter yaitu dengan menjepitkan rahang
penjepitnya ke kabel listrik yang diinginkan.

teknik pengukuran yang bisa Anda lakukan, Arus dan Tegangan;

Teknik Pengukuran Arus

 Menekan tombol hold (induksi)


 Memutar swicth ke arah A (ampere)
 Menekan tombol di sebelah kanan untuk membuka magnit yang berbentuk seperti tang
 Mengklemkan atau mengalungkan tang ampere pada kabel
 Kabel hitam jika pada kwh dan kabel kuning jika pada panel biasa
 Membaca nilai arus yang tertera pada layar display

Teknik Pengukuran Tegangan

 Menekan tombol hold (induksi)


 Memutar swicth ke arah Vrms (volt)
 Menekan tombol di sebelah kanan untuk membuka magnit yang berbentuk seperti tang
 Mengklemkan atau mengalungkan tang ampere ke kabel warna kuning pada panel
biasa
 Kabel pada alat; Kabel hitam ke nol (standar) pada panel
 Kabel merah ke api (RST tiga fasa) pada panel
 Membaca nilai tegangan yang tertera pada layar display

7
3. Earth Tester

Earth Tester adalah alat untuk mengukur nilai resistansi dari pembumian,

Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum dilakukan

pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik

Prosedur pengukuran Earth Tester Merk Kyoritsu sebagai berikut :

1. Periksa kondisi kabel grounding BC yang akan diukur. Bila kotor bersihkan dahulu
permukaan kabel tersebut dengan lap bersih / kertas amplas, agar jepitan kabel probe
dapat menyentuh langsung bagian permukaan tembaga yang sudah bersih dan untuk
mencegah terjadinya kesalahan pembacaan pada alat ukur.

2. Periksa kondisi dan perlengkapan penunjang alat ukur digial earth resistance digital.

3. Earth Tester mempunyai tiga kabel diantaranya adalah kebel merah, kuning dan hijau.

4. Hubungkan kabel ke Earth Tester dengan warna yang sudah di tentukan pada alat
ukur.

5. Hubungkan kabel merah serta kuning ke tanah dengan masing-masing jarak kurag
lebih 5-10 meter dari pentanahan atau grounding.

6. Hubungkan juga kabel hijau ke grounding yang sudah terpasang.

8
7. Lakukan pengukuran grounding (tahanan pentanahan) dengan memutar knob alat
ukur pada poisisi 200 ohm atau 2000 ohm tergantung dari kondisi tanah pada area
setempat yang akan diukur.

8. Kemudian tekan tombol tester untuk mengetahui resistansi grounding biasanya


berwarna kuning/merah dan pada displai alat ukur akan muncul nilai tahanan
pentanahan.

9. Baca nilai resistansi yang terbaca pada alat tersebut. Itulah nilai resistansi tanah.

9
BAB II
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

2.1. Prosedur Pemeriksaan

2.1.1. Persiapan
1. Pastikan kondisi area tempat pemeriksaan aman
2. Pastikan APD Yang digunakan dalam kondisi baik
3. Pastikan kondisi alat ukur berfungsi dengan baik
4. Pemeriksaan dan pengjian minimal dilakukan 2 Orang

2.1.2. Pemeriksaan Visual


A. Generator
1. Pemeriksaan tanda pengenal dan peringatan
2. Periksa akses dan ruang generator
3. Periksa single line diagram dan aktual dilapangan
4. Periksa komponen
B. Transformator
1. Pemeriksaan tanda pengenal dan peringatan
2. Periksa akses dan ruang trafo
3. Suhu ruangan dan trafo
4. Periksa komponen
C. Main distribution panel (MDP),sub distribution panel(SDP),panel hubung bagi
(PHB)
1. Pemeriksaan tanda pengenal dan peringatan
2. Periksa akses dan ruang panel
3. Periksa single line diagram dan aktual dilapangan
4. Periksa beban antar fasa
D.Penyalur petir
1. Pemeriksaan single line diagram dan aktual lappangan
2. Pemeriksaan terminal udara
3. Pemeriksaan down konduktor
4. Pemeriksaan bak kontrol dan pembumian

10
2.1.3. Pengujian
1. Pastikan instalasi terhubung dengan sumber listrik
2. Pastikan semua beban terhubung
3. Pastikan semua saklar dalam keadaan terhubung
4. Lakukan pengujian sesuai standar pengujian
5. Pengukuran beban terpakai antar fasa
6. Pengukuran suhu ruangan dan pencahayaan
7. Pengukuran resistensi pembumian

2.1.4. Pencatatan & Analisa Hasil Pengujian


1. Catat hasil pengujian
2. Bandingkan dengan standar untuk penentuan kelayakan operasi
3. Catat ketidaksesuaian antara aktual dan standar yang berlaku
4. Lakukan analisa terhadap hasil pemeriksaan dan pengujian

2.1.5. Laporan Hasil Pemeriksaan& Rekomendasi

Sebagai bahan untuk melakukan evaluasi dan pencegahan bahaya listrik

11
2.2. Hasil Pemeriksaan Visual

2.2.1. Generator
1. Tanda bahaya pada pintu sudah tidak terlihat
2. Tanda personal inchage tidak tersedia
3. Terdapat material filter oli bekas dan material lain didalam ruangan
4. Bukaan pintu keluar dan dan panel terkunci
5. Tidak ada penutup kabel tray
6. Terdapat ceceran oli di akses ruang generator
7. APAR dalam kondisi baik
8. Pencahayaan kurang
9. Terdapat kabel bonding dipanel generator
10. Tidak terdapat tanda bahaya lidtrik di pintu panel generator

2.2.2. Transformator
1. Tanda bahaya pada pintu sudah tidak terlihat
2. Tanda personal inchage tidak tersedia
3. Suhu ruang trafo masih normal
4. Penanda atau jarak aman tidak tersedia
5. Suhu trafo masih normal
6. Penempatan APAR tidak sesuai
2.2.3. Main distribution panel (MDP), sub distribution panel(SDP), panel hubung
bagi (PHB)

1. Tanda bahaya pada pintu sudah tidak terlihat


2. Tanda personal inchage tidak tersedia
3. Garis akses jarak aman tidak tersedia
4. Penerangan kurang, salah satu lampu penerangan mati
5. Tidak terdapat tanda bahaya listrik di panel
6. Panel dalam keadaan terkunci
7. Terdapat cover pada area dalam panel
8. Terdapat single line diagram di lokasi
9. Terdapat labeling disetiap MCB
10. Terdapat banyak material yang tidak semestinya di ruang PHB

12
2.2.4. Penyaluar petir
1. Terdapat single line diagram
2. Terminal udara dalam kondisi baik
3. Perkuatan terminalmasih kokoh
4. Down konduktor dalam kondisi baik
5. Bak kontrol tersedia dan dalam kondisi baik

13
2.2.5. Chek List Pemeriksaan Visual Panel LVMDP , SDP dan Generator

No Bagian Pemeriksaan Kondisi Potensi Standarisasi Rekomendasi


Bahaya
A Low Voltage Main Distribution Panel
1 Kondisi Umum Banyak barang Kekabakan Bersih dan Keluarkan barang
yang tidak aman dari yang tidak perlu di
Ruangan/Lingkungan
sesuai barang yang sekitar ruangan
peruntukannya tidak sesuai panel
peruntukannya
2 Sirkulasi Baik/lancer - Baik/lancar -
Ruang/Lingkungan
3 Proteksi Darurat Tidak terkunci Dimasuki Dikunci Diberi kunci ruangan
oleh orang dan disimpan oleh
Manusia (Pintu)
yang tidak teknisi atau orang
kompeten yang berwenang
4 Proteksi Darurat Sistem Ada - Ada -
(APAR) dan APD
5 Labeling Panel Ada - Ada Labeling perlu
diperjelas (incoming-
outgoing panel) dan
diperbesar
6 Indikator Ada - Ada -
7 Tanda Bahaya Ada - Ada -
8 Kunci Panel Tidak ada Dimasuki Ada Diberi kunci panel
oleh orang dan disimpan oleh
yang tidak teknisi atau orang
kompeten yang berwenang
9 Pengaman Tegangan Ada Bahaya Ada -
sentuh
Sentuh Langsung
langsung
(Cover Protektor)

10 Pengaman Tegangan Ada - Ada -


Sentuh Tak Langsung
(Bonding dan
Grounding)

14
No Uraian/Bagian Kondisi Potensi Standarisasi Rekomendasi
Pemeriksaan Bahaya
11 Gambar Single Line Ada - Ada -
Diagram (SLD)
12 Data Pemeliharaan dan Ada - Ada Sudah ada dan
harus dilaporkan
Perbaikan Panel
serta diarsipkan
13 Labeling Sistem (Cover Ada tapi tidak Ada Diberi labeling pada
akurat cover agar
dan Proteksi)
memudahkan
analisa dan
perawatan
14 Labeling Kabel Tidak ada Salah Ada Diberi labeling pada
tindakan cover agar
memudahkan
analisa dan
perawatan
15 Terminasi Baik - Baik -
16 Posisi Incoming- Kurang rapi - Rapi Dirapikan jalur
incoming-outgoing
Outgoing
agar mudah dalam
analisa dan
perawatan
17 Grounding Sistem Ada Arus kejut Ada <5 Ω -

18 Penghantar
Baik/tidak Diberi bonding pada
a. Jenis Baik (visual) -
terkelupas tray
penghantar Kurang sesuai Salah Sesuai PUIL
Disesuaikan warna
b. Kode warna Memenuhi KHA tindakan
kabel (minimal pada
pada Arus
c. Ukuran - Sesuai PUIL skun)
Terpasang
penghantar
Dilakukan pengujian
tahanan isolasi
secara berkala

15
No Uraian/Bagian Kondisi Potensi Standarisasi Rekomendasi
Pemeriksaan Bahaya
B Sub Distribution Panel Lantai 1
1 Kondisi Umum Banyak barang Kekabakan Bersih dan Keluarkan barang
yang tidak aman dari yang tidak perlu di
Ruangan/Lingkungan
sesuai barang yang sekitar ruangan
peruntukannya tidak sesuai panel
peruntukannya
2 Sirkulasi Baik/lancer - Baik/lancar -
Ruang/Lingkungan
3 Proteksi Darurat Sistem Ada - Ada -
(APAR, Springkler, Dll)
4 Labeling Panel Tidak ada Salah Ada Diberi labeling pada
tindakan panel
5 Indikator Ada - Ada Labeling perlu
diperjelas (incoming-
outgoing panel) dan
diperbesar
6 Tanda Bahaya Tidak ada Bahaya Ada Diberi tanda bahaya
sentuh pada panel
langsung/tid
ak langsung
7 Kunci Panel Tidak ada Orang yang Ada Diberi kunci panel
tidak dan disimpan oleh
berkepentin teknisi atau orang
gan masuk yang berwenang
8 Pengaman Tegangan Tidak ada Bahaya Ada Diberi cover
sentuh protektor dengan
Sentuh Langsung
langsung/tid material yang
(Protektor) ak langsung bersifat isolator
9 Pengaman Tegangan Ada - Ada -
Sentuh Tak Langsung
(Bonding dan
Grounding)
10 Gambar Single Line Ada - Ada -
Diagram
11 Data Pemeliharaan dan Ada - Ada Sudah ada dan
harus dilaporkan
Perbaikan Panel
serta diarsipkan

16
No Uraian/Bagian Kondisi Potensi Standarisasi Rekomendasi
Pemeriksaan Bahaya
12 Labeling Sistem (Cover Ada tapi tidak Ada Diberi labeling pada
akurat cover agar
dan Proteksi)
memudahkan
analisa dan
perawatan
13 Labeling Kabel Tidak ada Salah Ada Diberi labeling pada
tindakan cover agar
memudahkan
analisa dan
perawatan
14 Terminasi Baik - Baik -
15 Posisi Incoming- Kurang rapi - Rapi Dirapikan jalur
incoming-outgoing
Outgoing
agar mudah dalam
analisa dan
perawatan
16 Grounding Sistem Ada Arus kejut ada -

19 Penghantar
Baik/tidak Diberi bonding pada
a. Jenis Baik (visual) -
terkelupas tray
penghantar Kurang sesuai Salah Sesuai PUIL
Disesuaikan warna
b. Kode warna Memenuhi KHA tindakan
kabel (minimal pada
pada Arus
c. Ukuran - Sesuai PUIL skun)
Terpasang
penghantar
Dilakukan pengujian
tahanan isolasi
secara berkala

17
No Uraian/Bagian Kondisi Potensi Standarisasi Rekomendasi
Pemeriksaan Bahaya
C Generator Set
1 Kondisi Umum Kurang rapi dan Kebakaran Rapi dan tidak Barang berbahaya
banyak barang ada barang dan yang tidak
Ruangan/Lingkungan
mudah terbakar yang sesuai
berbahaya peruntukannya
dikeluarkan dari
ruang genset
2 Sirkulasi Baik/lancar - Baik/lancar Ditambah blower
untuk
Ruang/Lingkungan
menghembuskan
udara luar ke dalam
(mempercepat
sirkulasi)
3 Proteksi Darurat Sistem Ada - Ada -
(APAR, Springkler, Dll)
4 Terminasi Kabel Baik tapi belum - Baik dan Diberi label pada
terlabel terlabel terminasi dan kabel
outgoing-incoming
5 Baterai Baik Arus Baik -
hubung
singkat dan
kebakaran
6 Tanda Bahaya Tidak ada Tegangan Ada Diberi tanda bahaya
sentuh pada ruangan
langsung/ta
k langsung
7 Kunci Ruangan Ada - Ada -
8 Kondisi Fisik Genset Baik/bersih - Baik/bersih -
9 Suhu ruangan Baik<33°C - Suhu kamar -
10 Bau tidak biasa Tidak ada - Tidak ada -
11 Dokumentasi Tidak ada Salah Ada Perlu
tindakan didokumentasikan
Maintenance
12 Buku Manual Genset Tidak ada s.d.a Ada perlu disimpan
13 SOP Pengoperasian Tidak ada s.d.a Ada Perlu dibuat SOP
resmi
14 Alat Pelindung Diri Tidak ada Gangguan Ada Perlu disipakan
fisik
Standar
15 Gambar Single Line Ada Salah Ada -
tindakan
Diagram (SLD)
16 Grounding Sistem Ada - Ada -

18
2.3. Hasil Pengujian

Data Teknis Generator Set


Nama Genset : Genset emergency
Nomor Serial : 1604019
Lokasi : Office Berca Schindler Lifts
Nama Pemilik : PT. Berca Schindler Lifts
Kapasitas : 400 kVA / 320 kW
Arus Pengenal/Keluaran : 577 Amper
Tegangan Pengenal : 400 Volt
Frekuensi Gelombang : 50 Hz
Power Factor : 0,8
Fasa : 3 Fasa
Kecepatan Putaran : 1500 RPM
Kelas Insulasi :H
Jenis Kabel Pengumpan : NYY 2x240mm²

2.3.1. Pengukuran Parameter Sistem Pemanfaat Listrik


1. Pengukuran Temperatur

Temperatur (°C)
No Posisi/Lokasi MCCB/ACB Kondisi
R S T
1 Incoming Panel LVMDP 30 32 31 800 A Baik
2 Panel PHB Lantai 1 30,8 31 30,4 200 A Baik

19
2. Pengukuran Arus Aktual Pada Panel LVMDP Incoming

Arus (A)
No Posisi/Lokasi MCCB/ACB Kondisi
R S T
1 Fasa R 198 800 A Baik
2 Fasa S 200 Baik
3 Fasa T 216 Baik

a. Dapat diketahui bahwa terdapat ketidakseimbangan beban antar fasa, oleh karena
itu harus dilakukan penyeimbangan instalasi beban per-fasa.
b. Pengukuran tahanan isolasi kabel tidak dapat dilakukan karena suplai listrik tidak
dapat dihentikan.
c. Pengukuran nilai tahanan grounding tidak dapat dilakukan karena
ketidaktersediaan alat ukur (Clam earth tester).

3. Pengukuran temperatur dan pencahayaan ruangan LVMDP & SDP


Environment Suhu Pencahayaan Rekomendasi
Meter Ruangan
Ruang Suhu normal,
Generator 29 °C 40 lux Pencahayaan
ditambah
Ruang Suhu normal,
Transformer 30 °C 45 lux Pencahayaan
ditambah
Ruang Panel, Suhu normal,
MDP,SDP 30 °C 30 lux Pencahayaan
ditambah

4. Pengukuran resistensi penyalur petir (Sistem garis lurus)


P(m) C(m) Hasil pengukuran
(Ω)
5 10 0,9

5 15 0,8

10 20 1,1

Hasil pengukuran tahanan pembumian adalah 0,93 ohm, nilai tahanan


pembumian masih masuk syarat, tahanan maksimum pembumian adalah 5 ohm

20
2.3.2. Hasil Pengujian dan Pemeriksaan

No Gambar Temuan Bahaya Dasar Hukum Rekomendasi


1 Pintu ruang genset Rambu tanda Penanggulangan PUIL 2011 8.2.2.5 Memsang tanda
bahaya sudaah keadaan darurat tidak Hal 549 bahaya
tidak jelas dan dapat dilakukan Pada tempat masuk listrik ,yang tidak
tidak terdapat dengan baik,orang ruang kerja listrik berkepentinan
personal incharge yang tidak atau ruang kerja dilarang masuk
berkepentingan dapat listrik terkunci harus dan personal in
masuk dipasang tanda charge
peringatan sebagai
pemberitahuan yang
juga melarang
masuknya orang
yang tidak
berkepetingan. Pada
voltase menengah
papan tanda
peringatan harus
dilengkapi dengan
tanda kilat merah

Ruang genset Terdapat material Tersandung, PUIL 2000 6.2.2.5 Membersihkan


filter oli bekas terpeleset,kebakaran Dalam dan
dan jerigen oli ruang sekitar panel memindahkan
serta ceceran oli tidak material tersebut
boleh diletakkan
di akses masuk dari ruang
barang yang
ruang generator mengganggu generator
set kebebasan bergerak

Ruang genset Terdapat APAR Penanggulangan PUIL 2011 8.21.2.5 Dipertahankan


di area generator emergency kebakaran Hal 575 dan di lakukan
set Harus disediakan pemeriksaan rutin
perlengkapan
pemadam api manual
yang dapat mencakup
ruang tersebut

Ruang genset Tidak terpasang Isolasi kabel dapat PUIL 2011 511.2 Dipasang
tutup kabel tray di terkelupas dan ketentuan umum penutup kabel
jalur babel genset membahayakan orang penataan PHBK supaya kabel
menuju panel yang bekerja serta lebih terlindungi
menyebabkan dan
serangga atau hewan mengamankan
dapat masuk kedalam orang yang
bekerja di area
tersebut

21
No Gambar Temuan Bahaya Dasar Hukum Rekomendasi
2 Panel Generator set 1.Panel genset 1.Panel tanpa ada 1.PUIL2011 510.2.3.1 1.Diberikan tanda
Tidak terdapat penanda listrik di Tanda pada Panel bahaya pada
tanda bahaya di bagian pintu dapat listrik panel supaya
pintu panel menyebabkan orang lain dapat
personal incharge siapapun dapat waspada
mengakses panel terhadap panel
tersebut. tersebut
2.Terdapat 2. Mempersulit 2.PUIL2011 2.Sesuai Standar,
Lampu indikasi pelayanan dan 511.6.4.1 Tentang Dipertahankan
berfungsi dengan pemeliharaan komponen gawai
baik Kendali

3.Terdapat kafer 3.Dapat terjadi 3.Sesuai Standar,


3.PUIL 2011 511.2
pada bagian sentuhan langsung ke Dipertahankan
ketentuan umum
dalam panel bagian yang
penataan panel listrik
bertegangan karena
tidak terdapat cover
penutup panel

4.Dapat Mempersulit 4.PUIL 2011 511.2.3.5 4.Sesuai Standar,


4. terdapat single
pelayanan dan PHBK yang ada gawai Dipertahankan
line diagram
pemeliharaan kendalinya harus
dilengakapi dengan
gambar beserta
penjelasan
secukupnya.

5.Pencahayaan 5.ketajaman
5.PERMEN 70/2016 5.Melakukan
kurang terukur penglihatan
Area instalasi dengan penambahan
rata rata 40 Lux berkurang,
aktifitas manual intenstas cahaya
tersandung,tersetrum
terbatas 150 Lux di ruang tersebut

NO Gambar Temuan Bahaya Dasar Hukum Rekomendasi


3 Transformator Tidak terdapat Bayaha sentuh PUIL 2011 511.2 Memberikan
pagar pembatas langsung tak ketentuan umum garis/pagar
di ruang trafo disengaja
22 penataan listrik penanda area
terhadap akses bahaya
bebas orang
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Generator merupakan alat pembangkit darurat jika terjadi gangguan suplai listrik dari
PLN.
2. Dari hasil pemeriksaan secara umum kondisi genset dan ruang genset masih baik
sesuai dengan standard PUIL 2011 dan aturan yang ada
3. Transformer merupakan alat pengubah arus tegangan rendah dari PLN ke tegangan
380V AC
4. Dari hasil pengukuran temperatur dan oli dapat disimpulkan kondisi trafo masih
memenuhi standard
5. Panel LVMDP,SDP dan PHB merupakan perangkat yang berfungsi
membagi,menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik
6. Dari hasil pemeriksaan panel panel listrik daapat simpulkan bahwa kondisinya masih
memenuhi standar PUIL
7. Dari hasil pemeriksaan keseimbangan beban diketahui bahwa perlu dilakukan
pemerataan beban antar fasa
8. Penyalur petir merupakan rangkaian jalur yang difungsikan sebagai jalan bagi petir
menuju permukaan bumi,tanpa merusak benda benda yang dilewatinya
9. Dari hasil pemeriksaan instalasi dan bak konrol dapat disimpulkan kondisi instalasi
penyalur petir memenuhi standard
10. Dari hasil pengukuran resistensi pembumian dihasilkan angka 0,9Ω yang artinya
sesuai dengan standard dibawah 5Ω

23
3.2. Saran

1. Genset agar dilakukan rekondisi untuk kafer kabel tray dan penambahan intensitas
cahaya di ruangan tersebut
2. Mengeluarkan material yang tidak semestinya dari ruang genset
3. Transformer agar dilakaukan pemeriksaan rutin dan meletakkan APAR yag mudah di
jangkau
4. Panel LVMDP,SDP,PHB Segera dilakukan pemerataan beban antar fasa
5. Memperbaiki lampu ruang panel yang mati dan menambah intensitas cahaya
6. Merubah arah bukaan pintu panel PHB lantai 1 agar bukaan keluar
7. Mengeluarkan material yang tidak semestinya dari ruang panel
8. Menemptkan APAR di rusng panel panel PHB
9. Dipasang tanda bahaya dan personal yang bertanggung jawab di setiap pintu ruang
genrator,transformer dan panel supaya tidak semua orang dapat mengoperasikan
perangkat tersebut
10. Penyediaan APD khusus listrik untuk setiap orang yang masuk ruang perangkat listrik
dan teknisi listrik
11. Dijaga agar kondisi ruang Generator,Transformer,Panel listrik,bak kontrol tetap dalam
keadaan bersih dan rapi

24
NAME PLATE GENERATOR

NAME PLATE DISTRIBUTION TRANSFORMER

25
Singe Line Diagram Panel Distribusi

26
Singe Line Diagram SDP Lanai 1

27
Gambar Proteksi Penyalur Petir

28
Gambar Denah Lokasi

29
DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Standar PUIL 2011


2. Buku Standar NEMA
3. Buku Peraturan Menteri Tenaga Kerja
4. Buku Undang – Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja

30
31

Anda mungkin juga menyukai