Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN ON THE JOB TRAINING (OJT)

AHLI K3 LISTRIK

Oleh
Nama : Havel Alindo Sano, ST.
Instansi/Perusahaan : PT. Loyal Integritas Prima
Tempat/Tgl Pelatihan : Sumbawa Barat, 6-22 Juni 2023
Nama PJK3 : PT. Fresh Galang Mandiri Consultant

DIREKTORAT BINA KELEMBAGAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


DITJEN BINWASNAKER DAN K3 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI

2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Pelaksanaan Pelatihan 6 Juni sd 22 Juni 2023,


Provider PT. Fresh Galang Mandiri Consultant

Laporan OJT (On Job Training) oleh :

Havel Alindo Sano, ST.


Calon Ahli K3 Listrik

Junaedi
Supt Mine HV Electric Maintenance

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahuwata’ala kami panjatkan sehingga penulis dapat
melaksanakan dan kemudian menyusun laporan hasil On the Job Training sebagai Ahli K3 Listrik.
Pelaksanaan On the Job Training dan penyusunan laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk
mendapatkan lisensi sebagai Ahli K3 Listrik dari Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia
setelah penulis mengikuti Pembinaan dan Pelatihan Ahli K3 Listrik yang diselenggarakan dari
tanggal 6 Juni sampai 22 Juni 2023 oleh PT. FRESH GALANG MANDIRI CONSULTANT yang
di laksanakan di training center PT. AMNT Project BATU HIJAU Sumbawa Barat.
Kegiatan On the Job Training ini dilaksanakan di tempat penulis bekerja yaitu di lingkungan
PT. AMNT Project BATU HIJAU Sumbawa Barat sebagai salah satu sarana untuk mengukur
implementasi penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bidang kelistrikan di perusahaan
tersebut.

Sumbawa Barat, 7 Juli 2023

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................................................. i


KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................................................................................... 2
1.3 Waktu Pelaksanaan................................................................................................................ 2
BAB II PROFIL PERUSAHAAN ...................................................................................................... 3
BAB III PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN TRAFO DISTRIBUSI 33KV/6.6KV ..................... 4
3.1 SOP Pemeriksaan dan Pengujian Transformator Distribusi.................................................. 4
3.2 Hasil Pemeriksaan dan Pengujian Trafo Distribusi ............................................................... 5
3.3 Hasil Analisa Pemeriksaan Dan Pengujian ......................................................................... 10
3.4 Hasil Pengamatan dan Rekomendasi .................................................................................. 12
BAB IV PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PEMANFAATAN ................................................ 14
4.1 Metode Pemeriksaan dan Pengujian Pemanfaatan .............................................................. 14
4.2 Lokasi Pemeriksaan dan PengujianPemanfaatan ................................................................ 15
4.3 Pelaksanaan Riksa Uji Panel Hubung Bagi ......................................................................... 16
4.3.1 Pemeriksaan Visual Panel.................................................................................................. 16
4.3.2 Pengukuran Panel SDP ...................................................................................................... 17
4.3.3 Hasil Pengamatan dan Rekomendasi ................................................................................. 20
BAB V PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PENYALUR PETIR .............................................. 21
5.1 Metode Riksa Uji Pembumian Penyalur Petir ..................................................................... 21
5.2 Gambar Lay Out Pembumian Penyalur Petir ...................................................................... 21
5.3 Pelaksanaan Riksa Uji Pembumian Penyalur Petir ............................................................. 22
5.4 Hasil Pengukuran Tahanan Pembumian.............................................................................. 22
5.4.1 Hasil Pengukuran Pertama Ditarik Garis Lurus ................................................................ 22
5.4.2 Hasil Pengukuran Kedua Dengan Menggeser 60° Dari Semula ....................................... 22
5.5 Hasil Analisa & Nilai Rujukan tahanan pembumian dan penghantar penyalur petir ........ 23
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................................... 25
6.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 25
6.2 Saran .................................................................................................................................... 25
DOKUMENTASI .............................................................................................................................. 27
iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan kemajuan zaman, saat ini energi listrik menjadi bagian yang terpenting bagi
kehidupan manusia. Kebutuhan akan energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok yang berguna
untuk menggerakkan berbagai jenis mesin yang dapat memudahkan pekerjaan manusia baik di
industri kecil maupun industri besar yakni dengan mengubah energi listrik menjadi energi yang kita
butuhkan.
Energi listrik selain memberikan pengaruh yang baik, di sisi lain juga memberikan beberapa
dampak yang tidak baik terhadap manusia, peralatan, dan lingkungan sekitar. Maka diperlukan adanya
beberapa hal yang dapat mencegah terjadinya kecelakaan akibat energi listrik, seperti membuat
peraturan tentang keselamatan ketenagalistrikan mulai dari pembangkitan, pendistribusian (transmisi
dan distribusi), dan pemanfaatan sistem tenaga listrik. Berbagai efek yang ditimbulkan oleh energi
listrik baik itu yang bisa dimanfaatkan atau tidak, dan yang paling signifikan adalah potensi bahaya
yang ditimbulkan oleh energi listrik terhadap manusia, peralatan dan lingkungan. Untuk itu perlu
adanya peraturan yang mengatur tentang keselamatan ketenagalistrikan mulai dari pembangkitan,
pendistribusian (transmisi dan distribusi), dan pemanfaatan sistem tenaga listrik guna menjamin
keselamatan manusia, peralatan, dan kehandalan sistem tenaga listrik itu sendiri.
Untuk itu diperlukan seorang Ahli k3 Listrik untuk melakukan pengawasan pelaksanaan K3
Listrik di tempat kerja sebagai perpanjangan tangan pengawas K3 Disnaker. Sebelum mendapatkan
penunjukan dari KEMENAKER – RI. Seorang Calon Ahli K3 Listrik wajib melakukan pembuatan
Laporan OJT dan Assesment Lapangan Pembinaan Ahli K3 Listrik.
Berikut adalah Dasar-dasar hukum yang melatar-belakangi:
➢ Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
➢ Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
➢ Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 2 Tahun 1989 Tentang Pengawasan Instalasi Penyalur
Petir.
➢ Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Listrik di Tempat Kerja.
➢ Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 No.47 Tahun
2015 Tentang Pembinaan Calon Ahli K3 Bidang Listrik
➢ Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.31 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Tenaga Kerja Permen 02/MEN/1989

1
➢ Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.33 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Tenaga Kerja Permen 12/MEN/2015
➢ Pemberlakuan semua Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL), PUIL 2000 dan PUIL
2011, SNI, IEC, IEEE.

1.2 Tujuan
Tujuan pelaksanaan On Job Training (OJT) di PT Amman Mineral Nusa Tenggara adalah untuk
melakukan pemeriksaan dan pengujian (Riksa Uji) K3 listrik dengan melakukan
inspeksi/pemeriksaan visual dan pengukuran pada:
➢ Trafo Distribusi 33/3,3 kV di Tongoloka
➢ Panel Hubung Bagi di Electrical Shop Mining
➢ Penyalur Petir di Fuel Station MMA

Hasil pengukuran tersebut akan dibandingkan dengan peraturan atau standard yang berlaku
dengan cara perhitungan parameter/spesifikasi peralatan yang terpasang

1.3 Waktu Pelaksanaan


➢ Tanggal : 8 Juni 2023
➢ Lokasi : Tongoloka, Electrical Shop dan Fuel Station MMA
➢ Alamat : Batu Hijau Project, Sumbawa Barat

2
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

PT Amman Mineral Nusa Tennggara (AMNT) adalah perusahaan tambang Indonesia yang
mengoperasikann tambang Batu Hijau. Tambang Batu Hijau adalah tambang tembaga dan emas
terbesar kedua di Indonesia yang terletak di Kabupaten Sumbawa Barat, Propinsi Nusa Tenggara
Barat dan merupakan asset berkelas dunia. Tambang Batu Hijau mulai kegiatan produksi dan operasi
di tahun 2000 dan telah memproduksi sekitar 3,6 juta ton tembaga serta 8 juta ounces emas, dengan
masa tambang dan diikuiti dengan pengolahan stockpile jangka panjang.
Fasilitas yang AMNT miliki sangat lengkap, termasuk armada peralatan tambang yang besar,
pabrik pengolahan dengan kapasitas 120.000 ton per hari, pembangkit listrik, pelabuhan dengan
terminal kapal feri, layanan udara, townsite yang tertata dengan baik. AMNT memiliki PLTU
Batubara dengan kapasitas 4 x 28 MW dan PLTD 9 x 5 MW.
Visi sebagai perusahaan tambang yang dihargai dan dihormati melalui pencapaian kinerja
terdepan di industri tambang mengarahkan PT AMNT pada pentingnya menerapkan standar
keselamatan kerja tertinggi. Untuk itu, diperlukan riksa uji berkala pada setiap peralatan listrik yang
terpasang.

3
BAB III
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN TRAFO DISTRIBUSI 33KV/6.6KV

3.1 SOP Pemeriksaan dan Pengujian Transformator Distribusi


Berikut merupakan prosedur yang harus dilakukan untuk pemeriksaan dan pengujian pada
instalasi listrik di PT. Amman Mineral Nusa Tenggara
1. Mempersiapkan dokumen/cek list Riksa dan Uji instalasi listrik (Cek list Riksa Uji K3
Distribusi).
2. Mempersiapkan dokumen / berkas-berkas yang berkaitan dengan instalasi listrik.
3. Membuat JSA (Job Safety Analisis).
4. Menyiapkan Alat Pelindung Diri.
5. Menyiapkan Alat Ukur.
1. Tang Ampere

2. Clamp Earth Tester

3. Insulation Tester

4
4. Thermogun

5. Multilin (terinstall pada panel)

6. Menyiapkan Tools dan Dokumen.


7. LOTO (digunakan pada saat periksa dan pengujian di unit transformator).
8. Melakukan pemeriksaan terhadap dokumen transformator distribusi.
9. Pelaksanaan Pemeriksaan dan Pengujian di unit transformator distribusi.
10. Pengumpulan data dan foto transformator distribusi.
11. Pembuatan laporan pemeriksaan dan pengujian.
12. Selesai.

3.2 Hasil Pemeriksaan dan Pengujian Trafo Distribusi


NO OBYEK HASIL NILAI KET
RUJUKAN
1. Name Plate a. Nama pabrik, tempat dan Sesuai Manufacture Name plate sesuai
pembuatan Standar dan SNI
b. Jenis dan No. Seri
c. Kapasitas / Daya /
Frequency
d. Primary Voltage /
Secondary Voltage
e. Primary Current /
Secondary Current
f. Vector Group
g. Impedance

5
h. Insulation level / Kelas
Isolasi
i. Cooling system
2. Bushing a. Memeriksa kebersihan Baik Manufacture Tidak bisa
body bushing Standar dan SNI memeriksa bushing
b. Memeriksa fisik body trafo
yang berkarat/gompal
c. Memeriksa kekencangan
mur baut klem terminal
utama
d. Memeriksa kebocoran
gasket
e. Memeriksa kesesuaian
Spark gap bushing
primer
f. Memeriksa kesesuaian
Spark gap bushing
skunder
3. Sistem pendingin a. Memeriksa kebersihan Baik Manufacture Cek secara visual
sirip-sirip radiator Standar dan SNI dalam kondisi baik
b. Memeriksa kebocoran
minyak trafo
c. Memeriksa level minyak Tidak ada indikasi
trafo kebocoran
d. Memeriksa kondisi minyak
trafo
Semua dalam
kondisi normal

4. Alat Pernafasan a. Memeriksa level Baik Manufacture Tidak ada


(Breather) konservator main tank Standar dan SNI
b. Memeriksa level
konservator tap canger
c. Memeriksa wana silica gel Biru/Ungu
5. Sistem Kontrol dan Tidak bisa
Proteksi memeriksa relay
5.1. Panel Kontrol dari trafo karena

6
a. Memeriksa kekencangan Baik Manufacture letak relay berada
mur baut terminal kontrol Standar dan SNI di atas
b. Memeriksa kebersihan
kontaktor
c. Memeriksa kebersihan
5.2. Relay Bucholz limit switch
d. Memeriksa sumber
tegangan AC/DC Baik / Tidak Manufacture
5.3. Relay Jansen baik Standar dan SNI
a. Memeriksa kebersihan
5.4. Relay Sudden terminal
pressure b. Memeriksa kondisi seal Manufacture
Baik / Tidak Standar dan SNI
baik
a. Memeriksa kebersihan Manufacture
terminal Standar dan SNI
b. Memeriksa kondisi seal Baik / Tidak
baik
a. Memeriksa kebersihan
terminal
b. Memeriksa kondisi seal
c. Memeriksa kebersihan
thermo couple
d. Memeriksa kabel-kabel
kontrol dan pipa-pipa
kapiler
6. OLTC a. Memeriksa kesesuaian Baik / Tidak Manufacture Tidak bisa
indikator posisi tap baik Standar dan SNI memeriksa OLTC
b. Memeriksa pelumasan
gigi penggerak
c. Memeriksa kebersihan
kontaktor
d. Memeriksa kebersihan
limit switch
e. Memeriksa kesesuaian
sumber tegangan AC/DC
f. Menguji posisi lokal dan
remote
g. Memeriksa kondisi minyak
diverter switch OLTC
7. Sistem Grounding a. Memeriksa kawat Baik Manufacture Sistem grounding
pentanahan pada titik Standar dan SNI menunjukkan nilai
netral primer / skunder 0,9 ohm yang mana
b. Memeriksa kawat menunjukkan
pentanahan pada bahwa sistem
groundingnya baik

7
body/enclousure/BKT
trafo
c. Memeriksa kawat
pentanahan pada
Arrester
d. Memeriksa kawat
pentanahan pada BKE
(Bagian konduktif ekstra)
e. Memeriksa kekencangan
mur baut terminal
pentanahan
f. Mengukur/menguji nilai
pentanahan
8. Maintank a. Memeriksa kebersihan Baik Manufacture Kondisi baik dan
body dan bushing Standar dan SNI tidak ada
b. Memeriksa karat/gompal kebocoran
fisik body
c. Memeriksa kondisi gasket

9. Kontruksi/ struktur a. Memeriksa kondisi Baik Manufacture Hasil pengukuran


mekanik konstruksi bangunan, Standar dan SNI jarak aman di
pondasi dan baut sekeliling trafo
pengikat adalah 305 cm
b. Memeriksa kebersihan
lingkungan gardu
c. Memeriksa sirkulasi
udara
d. Memeriksa penerangan
e. Memeriksa
pembatas/halang rintang
f. Memeriksa Tanda
Peringatan
10. Fire protection a. Memeriksa tekanan gas Baik Manufacture Sesuai dengan
N2 Standar dan SNI tanggal dan
b. Memeriksa alarm inspeksi berkala
kebakaran
c. Memeriksa sensor
detector
d. Memeriksa APAR

8
11. Bagian Skunder a. Pengukuran Arus ................... Manufacture Perhitungan
Trafo Phasa R (Ir) A Std. terpisah pada
b. Pengukuran Arus ................... Manufacture analisis
Phasa S (Is) A Std.
c. Pengukuran Arus ................... Manufacture
Phasa T (Ir) A Std.
d. Pengukuran Arus ................... Manufacture
Penghantar Netral (In) A Std.
e. Pengukuran Arus
Penghantar PE (Ipe) ................... Manufacture
f. Perhitungan A Std.
prosentase pemakaian
trafo ................... 80 %
g. Perhitungan %
prosentase 5%
kesetidakimbangan ...................
beban % 2%
h. Perhitungan
prosentase ...................
ketidakseimbangan %
tegangan PUIL 2011:
i. Pengujian Tahanan 2000 Ω / Volt +
Isolasi (TI) Phasa- I MΩ
Phasa, Phasa-Netral, ...................
Phasa-PE Ω

12. Belitan Trafo a. Pengujian Tahanan ................... IEEE P43- Tidak dapat
Isolasi (TI) Phasa- Ω 2000: melakukan
Phasa, Phasa-Netral, 100 MΩ pengukuran
Phasa-PE karena trafo
beroperasi
b. Pengujian Dielectric of .................. IEEE: sehingga
Ratio (DAR) dan DAR : ≥ 1,3 beresiko.
Polaritas Index Phasa- PI : ≥ 2
Phasa, Phasa-Netral,
Phasa-PE
................... IEEE 400.2,
V NEMA,
VDE530

9
c. Pengujian Hi-Pot Test
Phasa-Phasa, Phasa- .................... ANSI C
Netral, Phasa-PE % 57.12.90
NETA 100.3,
d. Pengujian Tangen SPLN
Delta Test Phasa-
Phasa, Phasa-Netral, ............... HVM, B2
Phasa-PE pC Electronic
GmbH

e. Partial Discharge Test

3.3 Hasil Analisa Pemeriksaan Dan Pengujian


No. Obyek Hasil Nilai Rujukan
1 Pembebanan Trafo • Beban full load trafo Nilai arus eksisting sebesar
𝑆 IA=108 A,
𝐼𝑓𝑙 =
√3𝑥𝑉𝐿𝐿 IB=107 A,

7,5 × 106 IC= 111 A


𝐼𝑓𝑙 = pada sisi sekunder.
√3𝑥 3300
= 1312,16 A Sehingga didapatkan nilai
persentase pembebanan
• Beban rata-rata (Iavg)
trafo sebesar 8,28%.
𝐼𝐴 + 𝐼𝐵 + 𝐼𝐶
𝐼𝑎𝑣𝑔 = Dan nilai
3
108 + 107 + 111 ketidakaseimbangan beban
𝐼𝑎𝑣𝑔 = trafo adalah 1,67 %.
3
𝐼𝑎𝑣𝑔 = 108,67 A Karens nilai arus tersebut
diamati pada pukul 09:00
• %Persentase Pembebanan
(motor pompa tidak
108,67
%𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 = bekerja secra bersamaan).
1312,16
%𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 = 8,28%
• %persentase unbalance beban
𝐼𝐴 108
𝑎 = 𝐼𝑎𝑣𝑔 = 108,67 = 0,99
𝐼𝐵 107
𝑏= = = 0,98
𝐼𝑎𝑣𝑔 108,67
𝐼𝐶 111
𝑐 = 𝐼𝑎𝑣𝑔 = 108,67 = 1,02
|𝑎 − 1| + |𝑏 − 1| + |𝑐 − 1|
%𝑢𝑛𝑏𝑎𝑙 =
3
|0,99 − 1| + |0,98 − 1| + |1,02 − 1|
=
3

%𝑢𝑛𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 = 1,67%

10
2 Tegangan system • Persentase balance tegangan Dari hasil pembacaan
𝑉𝐴𝐵 + 𝑉𝐵𝐶 + 𝑉𝐶𝐴 tegangan pada display
𝑉𝐿𝐿𝑎𝑣𝑔 =
3
multilin, nilai tegangan
3,13 + 3,13 + 3,14
𝑉𝐿𝐿𝑎𝑣𝑔 = yang terukur sebesar
3
𝑉𝐿𝐿𝑎𝑣𝑔 = 3,13𝑘𝑉 VAB=3,13kV;
VBC=3,13kV ;
𝑉𝑙𝑙𝑚𝑎𝑥 − 𝑉𝑙𝑙𝑎𝑣𝑔
%𝑉 = 𝑥100% VCA=3,14kV.
𝑉𝑙𝑙𝑎𝑣𝑔
Nilai persentase
3,14 − 3,13
%𝑉 = 𝑥100%
3,13 keseimbangan tegangan
%𝑉 = 0,32% adalah 0,32%
• Drop Tegangan
𝑉𝑛𝑜𝑚 − 𝑉𝑙𝑙𝑎𝑣𝑔 Kemudian untung nilai
%𝑉𝑑𝑟𝑜𝑝 = 𝑥100%
𝑉𝑛𝑜𝑚
3300 − 3130 drop tegangan adalah 5%
%𝑉𝑑𝑟𝑜𝑝 = 𝑥100%
3300 Hal ini sudah memenuhi
%𝑉𝑑𝑟𝑜𝑝 = 5 %
standar PUIL 2011 yaitu
maksimal 5%

3 Daya Nyata Trafo 𝑃 = √3 𝑥 𝑉𝐿𝐿𝑎𝑣𝑔 × 𝐼𝑎𝑣𝑔 Hasil pengamatan,

𝑃 = √3 𝑥 3130 × 108,67 didapatkan nilai 536 kW.

P = 589,13kW Dan dari hasil perhitungan


didapatkan 589 kW.
Sehingga nilai hasil hitung
dan actual nilainya hampir
sama.

4 Penghantar berinti tembaga 𝐾𝐻𝐴 = 125% 𝑥IFL Penghantar kabel yang

6 1/C-500 kcmil dipasang Jenis Isolasi


𝐾𝐻𝐴 = 125% 𝑥1312,16
XLPE Berinti tunggal x 6
1 𝑚𝑚2 = 1,97 kcmil 𝐾𝐻𝐴 = 𝟏𝟔𝟒𝟎, 𝟐 𝑨
di tanah. sesuai “PUIL
500 kcmil = 253,8 𝑚𝑚2
2011 Tabel A-52-3” untuk
240mm2 : 743A, sehingga
2 x 743 A = 1486 A
Design KHA tersebut tidak
memenuhi syarat nilai
KHA minimal untuk
penghantar kabel trafo
yaitu1640,2 A

11
5 Frekuensi Nilai frekuensi terukur adalah Untuk nilai frekuensi
50,12Hz masih memenuhi standar
Frekuensi system adalah 50 Hz PUIL 2011 +- 5%
𝐹 − 𝐹𝑢𝑘𝑢𝑟
%𝐹 = 𝑥100%
𝐹
50 − 50,12
%𝐹 = 𝑥100%
50
%𝐹 = 0,24 %

6 Grounding Uji grounding didapatkan hasil = Nilai grounding sesuai


0,90 Ω dengan PUIL 2011 < 5%

3.4 Hasil Pengamatan dan Rekomendasi


No Gambar Temuan Analisa Potensi Rekomendasi
Bahaya
1 Pada pintu Orang tidak aware Sebaiknya pada
pagar trafo tidak sehingga masuk pintu pagar dan
terdapat rambu tanpa otorisasi ke di sekeliling
bahaya area tersebut pagar trafo di
beri rambu
bahaya

12
2 Pada pintu Pada saat Blackout Sebaiknya di
MCC tidak tidak ada penunjuk pasang tanda
terdapat tanda arah untuk keluar “EXIT”

“exit”

3 Tidak adanya Apabila terjadi Sebaiknya di


lampu pemadaman maka pasang la,pu
emergency di ruangan akan emergency
dalam MCC gelap gulita

13
BAB IV
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PEMANFAATAN

4.1 Metode Pemeriksaan dan Pengujian Pemanfaatan


Metode pemeriksaan dan pengujian pemanfaatan pda PHB:
1. Metode pemeriksaan visual
2. Metode pengukuran dengan menggunakan alat ukur

Dokumen terkait keselamatan sebelum melakukan Riksa Uji adalah sebagai berikut:
1. Safe Check
2. Authority to Work / ATW
3. Job Safety Analysis / JSA

Alat ukur yang digunakan untuk melakukan pengukuran PHB dan tahanan pembumian PHB adalah
sebagai berikut:
1. Multimeter
Multimeter adalah suatu alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur
tiga jenis besaran listrik yaitu arus listrik, tegangan listrik, dan hambatan
listrik. Sebutan lain untuk multimeter adalah AVO-meter yang merupakan
singkatan dari satuan Ampere, Volt, dan Ohm.

2. Tang Ampere
Tang ampere atau digital clamp meter adalah hand tool yang umum
digunakan dalam bidang kelistrikan. Tang ampere atau clamp meter
merupakan alat ukur yang dibuat untuk mengukur besarnya arus listrik
pada sebuah penghantar listrik seperti kabel konduktor dengan
menggunakan dua bagian garpu penjepit (clamp) tanpa perlu kontak
langsung dengan penghantar listrik tersebut.

14
3. Clamp Earth Tester
Clamp Earth Tester adalah alat untuk mengukur nilai resistansi dari
grounding/pembumian. Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk
diketahui sebelum dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam
instalasi listrik.

4. Thermogun
Thermogun merupakan alat untuk mengukur suhu dari jarak jauh.
Dengan mengetahui jumlah energi infra merah yang dipancarkan oleh
objek dan emisivitasnya, suhu objek seringkali dapat ditentukan dalam
kisaran tertentu dari suhu aktualnya. Termometer Gun adalah bagian
dari perangkat yang dikenal sebagai "termometer radiasi termal".

4.2 Lokasi Pemeriksaan dan PengujianPemanfaatan


Pemeriksaan dan pengujian pemanfaatan di lakukan di Panel Hubung Bagi yang berada di Electrical
Shop Mining

15
4.3 Pelaksanaan Riksa Uji Panel Hubung Bagi
4.3.1 Pemeriksaan Visual Panel
NO OBYEK HASIL NILAI RUJUKAN METODE

A. Pemeriksaan visual tampak depan PHB

1 Lampu indikator pada Panel Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian


2 Alat ukur atau metering berupa Ampere Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
Meter, Volt Meter dan lainnya pada
panel
3 Nama/label dan nama perusahaan Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
instalatir pada pintu panel
4 Tanda bahaya pada pintu panel Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
5 Selector Switch dan kunci pintu panel Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian

B. Pemeriksaan visual tampak dalam PHB

1 Cover pelindung tegangan sentuh Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian


langsung
2 Gambar single line diagram dan kartu Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
riwayat perawatan
3 Kabel bonding untuk pengaman sentuh Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
tidak langsung
4 Labeling Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
5 Kode warna kabel Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian
(Puil 2000)
6 Kebersihan Panel Baik/Tidak baik Manufacture Std. Penilaian
7 Kerapian Instalasi Baik/Tidak baik Manufacture Std. Penilaian

C. Pemeriksaan visual pada sistem terminasi

1 Busbar / penghantar Baik/Tidak baik Manufacture Std. Penilaian

2 Pengaman (CB, FUSE) Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian


3 Sepatu kabel Baik/Tidak baik Manufacture Std. Penilaian
4 Sistem pembumiaan Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian
5 Jarak busbar to busbar Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian

D. Pemeriksaan visual Daerah Kerja

1. Jarak bagian depan Sesuai/Tidak sesuai SNI : 75 cm Pengukuran


2. Jarak bagian samping Sesuai/Tidak sesuai SNI: 150 cm Pengukuran
3. Jarak bagian belakang Sesuai/Tidak sesuai - Pengukuran
4. Bebas buka pintu panel Sesuai/Tidak sesuai - Pengukuran

16
NO OBYEK HASIL NILAI RUJUKAN METODE

5. Pencahayaan Sesuai/Tidak sesuai 100 Lux Pengukuran


6. Barang-barang yang tidak terpakai Sesuai/Tidak sesuai SNI Penilaian
7. Ventilasi Baik/Tidak baik SNI Penilaian
8. Tanda bahaya pintu ruang panel Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian

4.3.2 Pengukuran Panel SDP


No Obyek Hasil Nilai Rujukan Metode

1. Pengukuran • Hasil pengukuran pada SDP : Berdasarkan SPLN tahun Pengukuran


Tegangan R-S : 394,3 VAC 1995 Pasal 3 tentang tabel- dan
R-T : 395 VAC tabel tegangan Standard, Perhitungan
S-T : 396,9 VAC drop tegangan pada phasa
maksimal 10% dan
• Tegangan rata – rata phase to phase : overvoltage maksimal 5%

𝑉𝑟𝑠 + 𝑉𝑟𝑡 + 𝑉𝑠𝑡


𝑉𝑎𝑣𝑔 =
3
394,5 + 395 + 396,9
𝑉𝑎𝑣𝑔 =
3
𝑉𝑎𝑣𝑔 = 395,4 V

• Tegangan rata – rata line to netral :

400
𝑉𝐿𝑁 = = 230,1 𝑉
√3

• Hasil pengukuran pada SDP :

R-N : 225,3 VAC


S-N : 225,4 VAC
T-N : 224 VAC

• Tegangan rata – rata phase to netral :

225,3 + 225,4 + 224


𝑉𝐿𝑁𝐴𝑉𝐺 =
3
𝑉𝐿𝑁𝐴𝑉𝐺 = 224,9 𝑉

17
• Drop Tegangan Kesimpulan :
Drop tegangan masih
𝑉𝐿𝑁 − 𝑉𝐿𝑁𝑎𝑣𝑔 bagus yaitu di bawah batas
%𝑉𝑑𝑟𝑜𝑝 = × 100%
𝑉𝐿𝑁
maksimal 5 %
230,1 − 224,9
%𝑉𝑑𝑟𝑜𝑝 = × 100%
230,1

%𝑉𝑑𝑟𝑜𝑝 = 2,3 %

2. Pengukuran • Hasil pengukuran Arus: Berdasarkan PUIL 2011 Pengukuran


Arus Phasa R : 8,5 A 524.3 Prosentase dan
Phasa S : 10,5 A ketidakseimbangan arus Perhitungan
Phasa T : 7,7 A (beban) maximal 5%.
Netral : 6,5 A

• Arus rata-rata :

8,5 + 10,5 + 7,7


𝐼𝐴𝑉𝐺 =
3
𝐼𝐴𝑉𝐺 = 8,5 A

• Persentase ketidakseimbangan beban:


Kesimpulan :
𝐼
𝑅 8,5 Ketidakseimbangan beban
𝑎 = 𝐼𝑎𝑣𝑔 = 8,5 = 1
melebihi batas standar
𝐼𝑆 10,5
𝑏= 𝐼𝑎𝑣𝑔
= 8,5
= 1,24 yang ditentukan yaitu <5%,
𝐼
𝑇 6,5 ini disebabkan pengukuran
𝑐 = 𝐼𝑎𝑣𝑔 = 8,5 = 0,76
di lakukan pada pukul
|𝑎 − 1| + |𝑏 − 1| + |𝑐 − 1|
%𝑢𝑛𝑏𝑎𝑙 = × 100% 15.00 (tidak saat beban
3
|1 − 1| + |1,24 − 1| + |0,76 − 1|
%𝑢𝑛𝑏𝑎𝑙 = × 100% puncak)
3
%𝑢𝑛𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 = 16 %

18
3 Pengukuran • Hasil pengukuran Grounding PHB: Berdasarkan Permenaker Pengukuran
Grounding Grounding sistem panel : 0,10 Ohm 12 Tahun 2015 pasal 9
sistem tentang pemeriksaan dan
Kesimpulan : pengujian, juncto PUIL
Dari hasil pengukuran 2020 nilai resistansi
didapatkan hasil yang sesuai pembumian yang
dengan standar yangberlaku. diperbolehkan adalah
maksimum 5Ω.

4 Pengukuran • Hasil pengukuran temperature terminasi : Berdasarkan PUIL 2020, Pengukuran


temperature SNI0225-5-525:2020 Tabel
konduktor Phasa R : 24,7 °C 52.1 halaman 10 dari 143
Phasa S : 24,6 °C Suhu Operasi Maksimum
Phasa T : 25 °C untuk Jenis Insulasi PVC
pada konduktor adalah 70°C

Kesimpulan :
Dari hasil pengukuran didapatkan hasil
yang sesuai dengan PUIL 2020, SNI0225-
5-525:2020 Tabel 52.1 halaman 10 dari
143, suhu hasil pengukuran masih dalam
batas normal

19
4.3.3 Hasil Pengamatan dan Rekomendasi
No Gambar Deskripsi / Rekomendasi Referensi

1 Pada panel hubung bagi tidak terdapat PUIL 2011


lampu indicator Instrumen ukur dan gawai
kendali pada PHB, yang
Rekomendasi : Sebaiknya panel diberi selama dalam keadaan bekerja
lampu indicator harus secara periodik dibaca
atau diperiksa

20
BAB V
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PENYALUR PETIR

5.1 Metode Riksa Uji Pembumian Penyalur Petir


Metode pemeriksaan dan pengujian Panel Hubung Bagi dilakukan dengan menggunakan:
• Metode pemeriksaan secara visual
• Metode pengukuran dengan menggunakan alat ukur

Dokumen terkait keselamatan yang dipersiapkan sebelum melakukan Riksa Uji adalah sebagai
berikut:
1. Safe Check
2. Authority to Work
3. Job Safety Analysis
4. STP

5.2 Gambar Lay Out Pembumian Penyalur Petir

21
5.3 Pelaksanaan Riksa Uji Pembumian Penyalur Petir
Pengukuran nilai resistansi pembumian sistem penyalur petir dilakukan dengan menggunakan
digital earth tester

SOP Pengukuran nilai tahanan pembumian sistem penyalur petir :


1. Persiapan Peralatan dan form Pengukuran
2. Melakukan Pemeriksaan Visual
3. Melakukan Pemasangan kabel pada peralatan sesuai dengan manual book earth tester yang
digunakan
4. Melakukan pengukuran Dengan Metode Segaris
5. Catat Hasil Pengukuran
6. Evaluasi Hasil Pengukuran

5.4 Hasil Pengukuran Tahanan Pembumian


5.4.1 Hasil Pengukuran Pertama Ditarik Garis Lurus
NO POSISI P (m) POSISI C (m) HASIL (Ω)
1. 5 10 0,62
2. 5 15 0,06
3. 5 20 0,5
4. 10 15 0,23
5. 10 20 0,47
RATA-RATA 0,376

5.4.2 Hasil Pengukuran Kedua Dengan Menggeser 60° Dari Semula

NO POSISI P (m) POSISI C (m) HASIL (Ω)


1. 5 10 2,11
2. 5 15 1,08
3. 5 20 0,84

22
4. 10 15 3,47
5. 10 20 1,03
RATA-RATA 1,706

5.5 Hasil Analisa & Nilai Rujukan tahanan pembumian dan penghantar penyalur petir
NO OBYEK HASIL NILAI RUJUKAN
1. Elektroda Pembumian Hasil pengukuran: Permen no
• Pengukuran pertama, 2/Men/1989 Pasal 54
rata- rata didapatkan ayat 1
nilai sebesar 0,376 Ω PUIL 2011
• Pengukuran kedua Amandemen 3 tahun
dengan menggeser 2014; Tahanan
60°rata-rata didapatkan pembumian dan
nilai sebesar 1.706 Ω seluruh sistem
• Dari kedua pengkuran, pembumian tidak
rata-rata nya adalah boleh lebih dan 5 Ω
1,041 Ω

2. Elektroda Pembumian Hasil pengukuran: SNI 0225:2011 Tabel


Diameter electrode 54.2 Hal 360
pembumian, 20 mm SNI 03-6652-2002
Tabel 5. Hal 14

23
3. Penghantar penurunan Hasil pengukuran: PER.02/MEN/1989
Diameter penghantar Pasal 20 (a) Min.50
penurunan: 50 mm, kabel mm²
BC SNI 03-6652-2002
Tabel 5. Hal 14

24
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
1. Trafo Distribusi
a. Nilai persentase keseimbangan beban trafo adalah 1,67% dan ini sudah sesuai dengan standar
yaitu maksimal 5%.
b. Nilai persentase keseimbangan tegangan adalah 0,32% sehingga memenuhi standard SNI ≤1%.
c. Nilai drop tegangan adalah 5% Hal ini sudah memenuhi standar PUIL 2011 hal 48 yaitu
maksimal 5%.
d. Pengecekan nilai grounding untuk trafo adalah 0,90 Ω dan sudah sesuai dengan PUIL 2011
yaitu <5 Ω.
e. Nilai frekuensi adalah 50,12 Hz dan sudah sesuai standar PUIl 2011 yaitu ± 5%.

2. Pemanfaatan
a. Hasil pengukuran suhu pada terminasi yaitu R =2 4,70C, S = 24,60C dan T = 250C.
b. Hasil pengukuran grounding untuk panel PHB adalah 0,10 Ω dan sudah sesuai dengan PUIL
2011 yaitu <5 Ω.
c. Nilai drop tegangan pada panel PHB adalah 2,3% Hal ini sudah memenuhi standar PUIL 2011
hal 48 yaitu maksimal 5%.
d. Nilai persentase keseimbangan beban trafo adalah 16% dikarenakan pengukuran dilakukan
saat tidak terjadi beban puncak.

3. Penangkal Petir
a. Berdasarkan hasil pengukuran, nilai tahanan pembumian adalah 0,1041 Ω. Maka sistem
pembumian pada penyalur petir Fuel Station MMA sudah sesuai dengan ketentuan regulasi.
Peraturan menteri tenaga kerja RI No 2 Tahun 1989 Pasal 54 ayat (1) bahwa nilai maksimal
nilai resistansi sebesar 5 Ω.

6.2 Saran
1. Trafo Distribusi
a. Ukuran luas penampang kabel pada sisi sekunder trafo perlu di ganti karena tidak sesuai
dengan KHA saat full load.
b. Perlu dilakukan pembersihan area di sekitar trafo karena rumput sudah mulai tinggi.

25
c. Agar memasang rambu tanda bahaya pada pintu pagar dan pagar di sekeliling trafo agar
orang lebih aware dan tidak masuk secara sembarangan ke dalam area trafo.

2. Pemanfaatan
a. Panel hubung bagi perlu diberi lampu indicator.
b. Agar dilakukan pemeriksaan atau inspeksi berkala minimal sebulan sekali.
3. Penangkal Petir
a. Melakukan pemeriksaan dan pengujian penyalur petir menurut Peraturan Menteri Tenaga
Kerja RI No 2 Tahun 1989 Bab 9 Pasal 50 setiap setahun sekali dan maksimal 2 tahun
sekali.

26
DOKUMENTASI

27
28
29

Anda mungkin juga menyukai