Anda di halaman 1dari 12

POLA KETENAGAAN UNIT GIZI

RSIA KASIH IBU TEGAL

TAHUN 2022-2023

Jl. SULTAN AGUNG NO.32

KOTA TEGAL

TELEPON (0283) 355525 ,FAX (0283 ) 321995

TAHUN 2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal dan

memiliki kewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat

kesehatan. Oleh karena itu semua orang termasuk tenaga kesehatan mempunyai

kewajiban untuk melaksanakan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan

dengan metode promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan berfungsi untuk melaksanakan

upaya kesehatan. Didalam menjalankan fungsinya ditandai dengan peningkatan mutu

Rumah Sakit dimana mutu Rumah Sakit dipengaruhi oleh Sumber Daya Manusia (SDM)

baik secara kualitas maupun kuantitas. Berbanding lurus juga dengan SDM yang tidak

kalah penting dalam peningkatan mutu Rumah Sakit adalah teknologi, pengetahuan serta

dapat memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu.

RSIA Kasih Ibu Tegal berusaha melakukan perbaikan dalam segala bidang,

dimana salah satunya adalah menyediakan tenaga SDM berdasarkan standar yang telah

ditetapkan. Untuk kegiatan utama bidang SDM yaitu Pengadaan (rekrutmen, seleksi, dan

penempatan), Pemeliharaan (pemberian motivasi, remunerasi, pelatihan dan

pengembangan) serta Separasi (Pemutusan Hubungan Kerja). Pendidikan, keterampilan

dan pengetahuan yang diperlukan untuk semua staf sesuai dengan peraturan perundangan

dan ketentuan yang berlaku dicakup dalam perencanaan. Implementasi kegiatan bidang

SDM didasarkan pada Peraturan Perusahaan yang telah disahkan oleh Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi serta regulasi Pemerintah lainnya yang mengatur tentang

Ketenagakerjaan dengan mempertimbangkan kemampuan Rumah Sakit.

Pola ketenagaan ini berguna agar ada rencana tertulis untuk penempatan

staf/susunan kepegawaian dirumah sakit. Peran manajemen juga sangat berpengaruh

sehingga pimpinan mengembangkan rencana tersebut secara kolaboratif. Dalam pola

ketenagaan harus mencakup, jumlah, jenis dan kualifikasi staf dibutuhkan diidentifikasi

dalamr encana dengan menggunakan metode penyusunan pegawai/penempatan staf yang

diakui.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

a. Meningkatkan mutu pelayanan di Unit Rawat Inap Rsia kasih ibu tegal

b. Adanya kejelasan alur proses tata kelola Sumber Daya Manusia (SDM) di

Unit Rawat Inap RSIA Kasih Ibu Tegal

c. Menjadi pedoman dalam penyelenggaraan Tata Kelola SDM

2. Tujuan Khusus

Adanya pedoman ketenagaan untuk mengatur pola ketenagaan serta SDM di Unit

Rawat Inap RSIA Kasih Ibu Tegal.


C. Ruang Lingkup

Lingkup pedoman ini adalah unit Rawat Inap RSIA Kasih Ibu Tegal , Pedoman

Pola ketenagaan ini juga didasarkan pada misi rumah sakit, keragaman pasien, pelayanan,

dan teknologi yang digunakan dalam perencanaan.

D. Batasan Operasional

Ketenagaan adalah pengaturan proses mobilisasi potensi, proses motivasi dan

pengembangan sumber daya manusia dalam memenuhi kepuasan untuk tercapainya

tujuan individu dan organisasi.

E. Dasar Hukum

1. Keputusan Menteri Kesehatan No.81 Tahun 2004 Tentang Pedoman Penyusunan

Perencanaan SDM Kesehatan

2. Undang Undang No. 13 Tahun 2009 Tentang Ketenagakerjaan

3. Undang Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit


BAB II

VISI, MISI, dan TUJUAN

A. VISI

“Rumah Sakit Ibu dan Anak pilihan utama dan kepercayaan masyarakat Tegal dan

sekitarnya”

B. MISI

 Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia dalam rangka menyenangkan

pasien

 Mengembangkan fasilitas Rumah Sakit dengan menyesuaikan kemajuan teknologi

untuk kepuasan dan kenyamanan pasien

 Memberikan pelayanana dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat

 Membantu program pemerintah dalam rangka menurunkan angka kematian ibu

dan bayi serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya .

C. TUJUAN

 Perbaikan kompetensi, komposisi karyawan dan dokter perusahaan secara optimal

untuk mendukung keunggulan daya saing rumah sakit


 Mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada pelayanan kesehatan di dalam

rsia kasih ibu tegal sehingga dapat mengurangi hasrat masyarakat untuk berobat

ke rumah sakit lain

 Perbaikan proses bisnis internal, peningkatan kwalitas SDM dan kompetensi

dokter ahli

 Peningkatan keunggulan daya saing melalui penciptaan nilai tambah serta

penyajian jasa layanan medis yang bermutu tinggi dengan orientasi kepuasan

pasien dan mitra

 Peningkatan panetrasi dan efisiensi pemasaran untuk mendorong pengembangan

kerjasama yang baik dengan institusi terkait

 Mendorong peningkatan pendapatan secara berimbang antara masyarakat umum

dan corporate

 Meningkatkan efisiensi biaya secara signifikan untuk mencapai laba yang

berkesinambungan

 Meningkatkan kepedulian kepada masyarakat dengan program CSR (Corporate

Social

Responsibility)
BAB III

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Kualifikasi Sumber Daya Manusia dalam Rumah Sakit perlu disesuaikan dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kualifikasi ini bertujuan agar Sumber Daya

Manusia yang ada dalam lingkungan Rumah Sakit adalah merupakan sumber daya yang

benar-benar sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan oleh Rumah Sakit.

Kualifikasi Sumber Daya Manusia yang ada di Unit Gizi RSIA Kasih Ibu Tegal

sebagai berikut:

UNIT GIZI

Kualifikasi Kebutuhan
No Jabatan
Pendidikan (Minimal) Pelatihan (orang)

1 Kepala Ruang D III / D-IV / S1 GIZI  K3RS 1

 APAR

 Hand Hygiene

 Patient Safety

 BHD (Bantuan

Hidup Dasar)

 Kejadian Luar

Biasa

2 Pramusaji SMA/SMK Sederajat  K3RS 5

 APAR
 Hand Hygiene

 Patient Safety

 Food

Contamination

 Food Safety

 BHD (Bantuan

Hidup Dasar)

3 Tenaga - SMK Tata Boga  Food Safety 2

Pengolah - D-III Gizi  Hand Hygiene

Makanan  APAR

 K3RS

 BHD (Bantuan

Hidup Dasar)

 Food

Contamination
Dengan menggunakan Metode Swansburg

Contoh:

Pada suatu unit dengan 24 tempat tidur dan 17 klien rata rata perhari .

Jumlah jam kontak langsung perawat – klien = 5 jam /klien/hari.

1) Total jam perawat /hari : 17 x 5 jam = 85 jam jumlah perawat yang dibutuhkan : 85 / 7 =

12,143 ( 12 orang) perawat/hari

2) Total jam kerja /minggu = 40 jam

Jumlah shift perminggu = 12 x 7 (1 minggu) = 84 shift/minggu

Jumlah staf yang dibutuhkan perhari = 84/6 = 14 orang

( jumlah staf sama bekerja setiap hari dengan 6 hari kerja perminggu dan 7 jam/shift)

Menurut Warstler dalam Swansburg dan Swansburg (1999), merekomendasikan untuk

pembagian proporsi dinas dalam satu hari → pagi : siang : malam = 47 % : 36 % : 17 %

Sehingga jika jumlah total staf keperawatan /hari = 14 orang

 Pagi : 47% x 14 = 6,58 = 7 orang

 Sore : 36% x 14 = 5,04 = 5 orang

 Malam : 17% x 14 = 2,38 = 2 orang

DASAR PERHITUNGAN DI UNIT RAWAT INAP ADALAH :

a. Rata-rata jumlah pasien per hari = 2 orang

b. Rata-rata jumlah jam kontak Perawat – pasien = 5 jam/pasien/hari

Perhitungan kebutuhan tenaga Perawat di Unit Rawat Inap berdasarkan Metode Swansburg :

Jumlah rata-rata pasien perhari x jumlah Perawat/pasien/hari

Jam kerja efektif /hr


Total jam Perawat/hari = 9 x 5 jam = 6 orang perawat/hari

Total jam kerja/minggu = 40 jam

Jumlah shift / minggu = 6 orang x 7 jam = 42 shift/minggu

Jumlah perawat yang dibutuhkan per hari = 42/7 hari kerja = 6 orang

Swansburg merekomendasikan pembagian proporsi dinas dalam 1 hari =

Pagi : 47 % =2,82% = 2 orang

Siang : 36 % =2,16 = 2 orang

Malam : 17 % = 1,02 = 1 orang

keterangan : dalam prakteknya bisa bertambah menyesuaikan kondisi ruangan,


BAB IV

PENUTUP

Ketenagaan adalah bagian dari Sumber Daya Manusia sehingga Rumah Sakit perlu

membuat Pedoman Pola Ketenagaan ini guna acuan Pimpinan atau Manajemen Rumah Sakit

dalam mengembangkan dan mengimplementasikan proses penetapan staf. Untuk memastikan

petugas menjalankan tanggungjawabnya, maka Pimpinan dalam hal ini bagian Sumber Daya

Manusia (SDM) membuatkan uraian tugas sesuai dengan jabatan masing-masing.

Dengan adanya Buku Pedoman Pola Ketenagaan ini diharapkan dapat mempermudah

pimpinan dalam mengembangkan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang

diberikan kepada pasien. Pedoman Ketenagaan ini akan dilakukan evaluasi setiap tahun dan

dilakukan penyesuaian bila diperlukan sesuai dengan pengembangan Rumah Sakit.

Tegal 4 Oktober 2022

Menyetujui

Kepala Ruang Unit Gizi Plt. Direktur RSIA Kasih Ibu Tegal

(Daulika S. Layli, S.Tr.Gz) (dr. Hj. Siti Rochmah Muhidi)

Anda mungkin juga menyukai