Anda di halaman 1dari 13

Panduan

PENYUSUNAN KEBUTUHAN
SUMBER DAYA MANUSIA

Jl. Madya Kebantenan No 4, Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing,


Provinsi DKI Jakarta Telepon : 021 – 4412889, Email : rsukcilincing@gmail.com
Jakarta Utara
14130
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1

A. LATAR BELAKANG 1
B. TUJUAN 1
C. DASAR HUKUM 2

BAB II DEFINISI 3

BAB IIITATA LAKSANA 4

A. STRATEGI PERENCANAAN SDM KESEHATAN 4


B. METODE PENYUSUNAN RENCANA KEBUTUHAN SDM KESEHATAN 4
C. KEBUTUHAN SDM KESEHATAN 6
D. TINDAK LANJUT KETENAGAKERJAAN 6
E. PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN RSUD CILINCING 7
F. KEWAJIBAN DAN LARANGAN 8
G. HUKUMAN DISPILIN 9
H. PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KARYAWAN
RSUD CILINCING 10

BAB IV PENUTUP 11

DAFTAR PUSTAKA 12

KATA PENGANTAR

Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing i


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
ijinNya Panduan Penyusunan Kebutuhan Sumber Daya Manusiadi Rumah Sakit Umum
Daerah Cilincing dapat dibuat.Panduan ini akan dijadikan panduandalam operasional
pelayanan pasien maupun pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing.
Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
terlibat dalam penyusunan Panduan Panduan Penyusunan Kebutuhan Sumber Daya
Manusiadi Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing, sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit khususnya sumber daya manusia sesuai standar.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kamimenerima segala saran dan kritik agar kami dapat
memperbaiki.
    Akhir kata kami berharap semoga panduan akreditasi inidapat bermanfaat untuk
pelayanan di RSUD Cilincing.

Jakarta, 2 Januari 2018

dr.Netty Siahaan,M.K.M.MARS
NIP.196104241987112001

Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing ii


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keberhasilan pengembangan rumah sakit sangat ditentukan oleh kualitas Sumber
Daya ManusiaKesehatan dan peran aktif masyarakat sebagai pemakai pelayanan
kesehatan.Peningkatan kualitasSumber Daya ManusiaKesehatan merupakan prioritas
dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing sehingga
dapat memberi dampak positif terhadap derajat kesehatan masyarakat disekitarnya.
Kebijakan dan strategi dalam pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan
haruslah mengedapankan pentingnya upaya penetapan jenis, jumlah dan kualifikasi Sumber
Daya Manusia Kesehatan sesuai dengan kebutuhan. Dalam kaitan ini perlu dilakukan
peningkatan dan pemantapan perencanaan pengadaan tenaga kesehatan, pendayagunaan
dan pemberdayaan profesi kesehatan untuk jangka pendek, menengah maupun jangka
panjang.

B. TUJUAN
Tujuan pedoman penyusunan dan perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
mengacu kepada visi dan misi Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing sebagai berikut
Visi :Mewujudkan Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing sebagai Rumah Sakit
pemberi pelayanan terbaik se DKI-Jakarta.
Misi :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, ramah dan senyum.
2. Meningkatkan kualitas SDM yang professional.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana yang berkualitas yang menunjang kualitas
pelayanan.
4. Meningkatkan disiplin dan kinerja karyawan
5. Menjalin kerjasama yang baik dengan masyarakat dan stake holder.

Motto : Siap melayani dengan hati.

C. DASAR HUKUM
Dasar hukum perencanaan Sumber Daya ManusiaKesehatan adalah sebagai berikut :
1. Undang – Undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Undang – Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
3. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan.
4. Keputusan Menkes No.850/MENKES/SK/V/2000 tentang Kebijakan Pengembangan
Tenaga Kesehatan tahun 2000 – 2010.
5. Keputusan MENKES No. 1277/MENKES/SK/XI/2001 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Kesehatan.

Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing 1


BAB II
DEFINISI

1. Sumber Daya Manusia Kesehatan adalah seseorang yang bekerja secara aktif
dibidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan.
2. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan formal
di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam
melakukan upaya kesehatan.
3. Analisa Beban Kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan kerja dengan
cara menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya membagi dengan kapasitas kerja
perorangan persatuan waktu.
4. Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga
kesehatan profesional dalam satu tahun dalam satu sarana pelayanan kesehatan.
5. Menurut Yaslis Ilyas formula hitung kebutuhan SDMK: unit dapat bekerja dengan baik
dengan syarat penanggung jawab pekerjaan dapat menentukan dengan akurat jenis,
jumlah dan waktu transaksi dan tidak terjadi duplikasi kegiatan. Penanggung jawab
dapat menghitung beban kerja dengan mengetahui komponen tersebut dapat di
kembangkan formula perhitungan SDM per hari sebagai berikut :

RUMUS : ∑SDM / hari = (B.Ki-j=JTxW.T):JKE

- B.Ki-j = jenis beban kerja


- J.T = Jumlah transaksi per hari
- W.T = Waktu (menit/jam) yang dibutuhkan untuk setiap jenis transaksi
- JKE = Jam Kerja Efektif SDM per hari
Rumus ini digunakan untuk menyusun kebutuhan SDM : analis kesehatan, farmasi,
radiologi, rekam medis, apoteker, dokter, nutrisionis, laundry, ambulance, administrasi
6. Menurut PPNI formula ini tidak berbeda dengan yang dikembangkan oleh
Gillies, hanya saja 1 hari di ubah menjadi 1 minggu. Selanjutnya jumlah hari kerja efektif
juga dihitung dalam minggu sebanyak 41 minggu dan jumlah jam kerja per hari selama
40 jam per minggu.

Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing 2


BAB III
TATA LAKSANA

A. STRATEGI PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


Dalam perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan perlu memperhatikan:
1. Rencana kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuannya.
2. Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan diselenggarakan secara serasi
dan seimbang terhadap kebutuhan masyarakat.
3. Pemilihan metode perhitungan kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan di
dasarkan pada kesesuaian metode yang diberikan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta
dengan kemampuan dan keadaan Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing.
4. Sistem Informasi Ketenagaan yang baik dapat mendukung sepenuhnya
pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan secara keseluruhan.

B. METODE PENYUSUNAN RENCANA KEBUTUHAN SUMBER DAYA


MANUSIAKESEHATAN
Pada dasarnya kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan dapat ditentukan berdasarkan
:
1. Kebutuhan Epidemiologi penyakit utama masyarakat.
2. Permintaan (demand) akibat beban pelayanan kesehatan.
3. Sarana upaya kesehatan yang ditetapkan.
4. Standar atau ratio terhadap nilai tertentu.

Determinan yang berpengaruh dalam perencanaan kebutuhan sumber daya manusia


adalah :
a. Perkembangan penduduk, baik jumlah, pola penyakit, daya beli maupun keadaan
sosiobudaya dan keadaan darurat/bencana.
b. Pertumbuhan ekonomi.
c. Berbagai kebijakan di bidang pelayanan kesehatan.

Adapun metode-metode dasarnya adalah sebagai berikut :


1. Penyusunan kebutuhan Sumber daya manusia Kesehatan berdasarkan keperluan
kesehatan (“Health Need method“). Dalam cara ini dimulai dengan ditetapkannya
keperluan (“need“) menurut golongan umur, jenis kelamin, dan lain-lainya. Selanjutnya
dibuat proyeksi penduduk untuk tahun sasaran menurut kelompok penduduk yang
ditetapkan; diperhitungkan keperluan upaya kesehatan untuk tiap-tiap kelompok
penduduk pada tahun sasaran.

2. Penyusunan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan permintaan kebutuhan


kesehatan (“Health Service Demand Method“). Dalam cara ini dimulai dengan
ditetapkannya kebutuhan (“demand“) upaya atau pelayanan kesehatan untuk kelompok-

Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing 3


kelompok penduduk menurut golongan umur, jenis kelamin, tingkat ekonomi,
pendidikan, lokasi dan lain-lainnya. Selanjutnya dibuat proyeksi penduduk untuk tahun
sasaran menurut kelompok penduduk yang ditetapkan; diperhitungkan kebutuhan
pelayanan kesehatan untuk tiap-tiap kelompok penduduk tersebut pada tahun sasaran.
Selanjutnya untuk memperoleh perkiraan kebutuhan jumlah dan jenis tenaga kesehatan
tersebut diperoleh dengan membagi jumlah keseluruhan pelayanan kesehatan pada
tahun sasaran dengan kemampuan jenis tenaga tersebut untuk melaksanakan
pelayanan kesehatan termaksud pada tahun sasaran.

3. Penyusunan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan sasaran upaya kesehatan yang


ditetapkan (“Health Service Targets Method“). Dalam cara ini dimulai dengan
menetapkan berbagai sasaran upaya atau memperoleh perkiraan kebutuhan jumlah dari
jenis tenaga kesehatan kesehatan tertentu diperoleh dengan membagi keseluruhan
upaya atau pelayanan kesehatan tahun sasaran dengan kemampuan jenis tenaga
tersebut untuk melaksanakan upaya atau pelayanan kesehatan termaksud pada tahun
sasaran.

4. Penyusunan kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan berdasarkan rasio terhadap


sesuatu nilai (“Ratio Method“). Pertama – tama ditentukan atau diperkirakan rasio dari
tenaga terhadap suatu nilai tertentu misalnya jumlah penduduk, jumlah kunjungan ke rs,
tempat tidur RS dan lain-lainnya. Selanjutnya nilai tersebut diproyeksikan ke dalam
sasaran. Perkiraan kebutuhan jumlah dari jenis tenaga kesehatan tertentu diperoleh dari
membagi nilai yang diproyeksikan termasuk bagian rasio yang ditentukan.

Selain 4 metode dasar tersebut, terdapat beberapa metode lainnya yang pada dasarnya
merupakan pengembangan dari keempat metode dasar tersebut di atas yaitu :
a. Penyusunan kebutuhan tenaga berdasarkan Daftar Susunan Pegawai (DSP)
(“authorized staffing list“).
b. Penyusunan kebutuhan tenaga berdasarkan WISN (Work Load Indikator staf Need /
Indikator Kebutuhan Tenaga Berdasarkan Beban Kerja).
c. Penyusunan kebutuhan tenaga berdasarkan SKENARIO / PROYEKSI dari WHO.
d. Penyusunan kebutuhan tenaga untuk bencana.

C. KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


Berikut adalah data kegiatan Instalasi Rawat Jalan dan Rawat Inap
1. Jumlah kunjungan pasien per unit kerja
2. Waktu kerja tersedia per kategori SDM Kesehatan per unit kerja
3. Unit kerja dan kategori SDM Kesehatan yang tersedia
4. Rata-rata waktu kerja per satu kegiatan pokok per kategori SDM Kesehatan per unit
kerja
5. Standar Beban Kerja per kategori SDM Kesehatan per unit kerja
6. Standar Kelonggaran per kategori SDM Kesehatan per unit kerja

Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing 4


Kuantitas Kegiatan Pokok
Kebutuhan SDM = + Standar Kelonggaran
Standar Beban Kerja

Berdasarkan rumus perhitungan tersebut, kebutuhan sumber daya manusia untuk tiap
kegiatan pokok terlebih dahulu di jumlahkan sebelum di tambahkan dengan standar
kelonggaran masing-masing kategori sumber daya manusia.

D. TINDAK LANJUTKETENAGAKERJAAN
Tindak Lanjut Setelah PenyusunanRencanaSetelah dokumen perencanaan tersusun, tahap
selanjutnya yang perlu dilakukan adalah :

1. Pengadaan sumber daya manusia ( Rekruitment dan seleksi )


2. Pendayagunaan sumber daya manusia (merencanakan distribusinya, kelanjutan
kariernya, serta kesejahteraannya)
3. Pembinaan dan pengawasan sumber daya manusia
4. Mengalokasikan sumber daya pendukung seperti alokasi dana dan sarana yang
memadai.
5. Melakukan pengembangan perencanaan.

Penerimaan Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing


Proses seleksi penerimaan pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing difasilitasi oleh
Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui situs www.jobsid.com
a. Pelaksanaan Ujian
1) Seleksi Administrasi dan ujian tulis umum dilakukan oleh Dinas Kesehatan DKI
Jakarta
2) skill test dan Wawancara oleh Direktur dan Manajemen dilakukan setelah
calon pegawai dinyatakan lulus seleksi administrasi dan ujian tulis
3) Ujian MMPI dilakukan di RSUD yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan DKI
Jakarta yaitu RSUD Tarakan
b. Pengangkatan
1) Pegawai baru diberi masa percobaan kerja selama 3 bulan
2) Penandatanganan Kontrak kerja dilakukan setelah pegawai baru dinyatakan
layak bekerja sesudah melewati masa percobaan 3 bulan
3) Pegawai yang kemudian diketahui, bahwa pada waktu melamar dengan
sengaja memberikan keterangan – keterangan / bukti – bukti yang tidak benar,
maka akan diberhentikan tidak dengan terhormat
4) Hal – hal yang belum diatur dalam ketentuan diatas akan diputuskan lebih
lanjut oleh Direktur.

E. PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILINCING


- Ketentuan Umum

Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing 5


Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Peraturan disiplin karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing adalah aturan
yang mengatur kewajiban, larangan dan sanksi apabila kewajiban tidak ditaati
atau larangan dilanggar oleh karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing.
2. Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan atau perbuatan pegawai
Rumah Sakit Umum Daerah Cilincingyang melanggar ketentuan peraturan
Disiplin Rumah Sakit Umum Daerah Cilincingbaik yang dilakukan di dalam
maupun di luar jam kerja.
3. Hukuman Disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada karyawan Rumah
Sakit Umum Daeah Cilincingkarena melanggar peraturan Disiplin karyawan
Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing.
4. Pejabat yang berwenang untuk menghukum adalah Direktur, Kepala Seksi dan
Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
5. Perintah kedinasan adalah perintah yang diberikan oleh atasan yang berwenang
mengenai atau yang ada hubungannya dengan kedinasan.
6. Peraturan kedinasan adalah peraturanyang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang mengenai kedinasan atau yang ada hubungannnya dengan
kedinasan.

F. KEWAJIBAN DAN LARANGAN


a. Setiap karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing wajib :
1. Mengangkat dan mentaati karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing
berdasarkan peraturan yang berlaku.
2. Menyimpan rahasia jabatan dan rahasia Rumah Sakit Umum Daerah
Cilincingdengan sebaik – baiknya.
3. Memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan Rumah Sakit baik yang
langsung menyangkut tugas kedinasan maupun yang berlaku umum.
4. Melaksanakan tugas kedinasan di Rumah Sakit dengan sebaik – baiknya dan
dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab.
5. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan Rumah
Sakit.
6. Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan dan Kesatuan
pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing.
7. Segera melaporkan kepada atasannya, apabila mengetahui ada hal yang dapat
membahayakan atau merugikan pihak Rumah Sakit terutama dibidang
keamanan, keuangan, moriil dan materiil.
8. mentaati ketentuan jam kerja.
9. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik.
10. Menggunakan dan memelihara barang – barang milik Rumah Sakit Umum
Daeah Cilincingdengan sebaik – baiknya.
11. Memberikan pelayanan dengan sebaik – baiknya kepada masyarakat sesuai
dengan bidang tugas masing – masing.

Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing 6


12. Bertindak dan bersikap tegas, tetapi adil dan bijaksana terhadap bawahan.
13. Mentaati ketentuan dan peraturan – peraturan yang berlaku.
14. Mentaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenang.

b. Setiap karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Cilincingdilarang :


1. melakukan hal – hal yang dapat menurunkan kehormatan Rumah Sakit Umum
Daerah Cilincing.
2. Menyalahgunakan wewenangnya.
3. Tanpa izin pengelola menjadi karyawan instansi diluar Rumah Sakit Umum
Daerah Cilincing.
4. Menyalahgunakan barang – barang, uang atau surat – surat berharga milik
Rumah Sakit.
5. Memiliki, menjual, membeli,menggadaikan, menyewakan atau meminjamkan
barang – barang, dokumen atau surat – surat berharga milik Rumah Sakit.
6. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawatbawahan atau
orang lain didalam maupun diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan mencari
keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak
langsung merugikan pihak Rumah Sakit.
7. Melakukan tindakan yang bersifat negative dengan maksud membalas dendam
terhadap bawahannya maupun atasan atau orang laindidalam maupun di luar
lingkungan kerjanya.

G. HUKUMAN DISIPLIN
1. Pelanggaran Disiplin
a. Setiap ucapan, tulisan atau perbuatan karyawan Rumah Sakit yang melanggar
ketentuan yang berlaku di RSUDCilincing adalah pelanggaran disiplin.
b. Dengan tidak mengurangi ketentuan dalam peraturan Rumah Sakit Umum
Daerah Cilincingkaryawan Rumah Sakit yang melakukan pelanggaran disiplin
dijatuhi hukuman disiplin oleh Pejabat yang berwenang menghukum.
2. Hukuman Disiplin
Jenis hukuman disiplin terdiri dari :

a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Pembebasan dari jabatan.
d. Pemberhentian dengan hormat, tidak atas permintaan sendiri
e. Pemberhentian tidak dengan terhormat.
3. Pejabat yang berwenang menghukum
Pejabat yang berwenang menghukum adalah Direktur, Kepala Seksi dan Kepala
Sub Bagian Tata Usaha
4. Tata cara pemeriksaan, Penjatuhan, dan Penyampaian Keputusan Hukuman Disiplin

Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing 7


1) Sebelum menjatuhkan hukuman disiplin, pejabat yang berwenang menghukum
wajib memeriksa lebih dahulu pegawai yang tersangka melakukan pelanggaran
disiplin itu.
2) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud ayat 1 dilakukan :
a. Secara lisan, apabila atas pertimbangan pejabat yang berwenang
menghukum, pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh karyawan Rumah
Sakit yang akan mengakibatkan ia dijatuhi salah satu jenis hukuman disiplin
sesuai tingkatannya.
b. Secara tertulis, apabila atas pertimbangan pejabat yang berwenang
menghukum, pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh karyawan Rumah
Sakit yang bersangkutan dapat mengakibatkan ia dijatuhi salah satu jenis
hukuman disiplin sesuai tingkatannya.
3) Pemeriksaan karyawan yang disangka melakukan pelanggaran disiplin,
dilakukan secara tertutup.
4) Dalam melakukan pemeriksaan, pejabat yang berwenang menghukum akan
mendengar atau meminta keterangan dari orang lain apabila dipandang perlu.
5) Yang berwenang menyampaikan keputusan hukuman disiplin :
a. Hukuman disiplin berupa teguran lisan disampaikan oleh atasan langsung.
b. Hukuman disiplin berupa teguran tertulis dilaksanakan oleh kepala seksi
yang membawahi karyawan tersebut atas perintah Direktur
c. Hukuman disiplin pembebasan jabatan dan pemberhentian dilaksanakan
oleh Direktur dengan mempertimbangkan rekomendasi dari kepala seksi dan
kepala Sub Bagian Tata Usaha
6) Hal – hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur kemudian.

H. PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KARYAWAN RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH CILINCING
1. Daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan karyawan Rumah Sakit Umum
Daerah Cilincingyang selanjutnya disebut Evaluasi Kinerja, adalah suatu daftar yang
memuat hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan seorang karyawan Rumah Sakit
Umum Daerah Cilincing dalam jangka waktu 1 (satu) tahun yang dibuat oleh pejabat
penilai.
2. Pejabat penilai adalah atasan langsung karyawan Rumah Sakit Umum
Daerah Cilincing yang diberi wewenang.
3. Atasan Pejabat Penilai adalah Atasan langsung dari pejabat penilai.
4. Tujuanevaluasi kinerja adalah untuk memperoleh bahan–bahan
pertimbangan yang obyektif dalam pembinaan karyawan Rumah Sakit.
5. Setiap pegawai baru, dilakukan evaluasi kinerja setelah masa percobaan
berakhir yaitu 3 (tiga) bulan.
6. Setiap pegawai lama, dilakukan evaluasi kinerja setiap 1 (satu) tahun.

Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing 8


BAB IV
PENUTUP

Sejalan dengan prinsip penyelenggaraan sumber daya manusia kesehatan pada sistem
kesehatan nasional yang saat ini sedang dirancang, maka perencanaan Sumber daya manusia
kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan kesehatan.
Komitmen yang kuat dari berbagai pihak guna terwujudnya perencanaan sumber daya manusia
yang efektif merupakan hal mutlak yang harus dipenuhi

Sudah barang tentu buku pedoman ini masih banyak kekurangannya, namun demikian
diharapkan ketersediaan sumber daya manusia kesehatan baik jenis, jumlah, kualifikasi, mutu
dan penyebarannya akan sesuai dengan yang dibutuhkan sehingga tujuan pembangunan
kesehatan dapat terwujud di Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing.

Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing 9


DAFTAR PUSTAKA

1. Undang - undang RI No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.


2. Kementerian Kesehatan RI. Standard Akreditasi Rumah Sakit. Tahun 2011.
3. Undang-Undang RI No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
4. Undang-Undang RI No. 5 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 971/MENKES/PER/2009
Tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 20 tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil Pada Satuan Kerja Kementerian
Kesehatan yang Menerapkan Pola pengelolan Keuangan Badan Layanan
Umum.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 81/MENKES/SK/I/2004
Tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Di
Tingkat Provinsi, Kabupaten / Kota Serta Rumah Sakit

Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing 10

Anda mungkin juga menyukai