HUSNUL KHOTIMAH
6313030039
DOSEN PEMBIMBING
GEORGE ENDRI KUSUMA, ST., M.Sc.Eng
NIP. 197605172009121003
2016 1
LAPORAN TUGAS AKHIR
HUSNUL KHOTIMAH
NRP. 6313030039
Dosen Pembimbing
GEORGE ENDRI KUSUMA, ST., M.Sc.Eng
NIP. 197605172009121003
HUSNUL KHOTIMAH
NRP. 6313030039
Counsellor Lecturer
GEORGE ENDRI KUSUMA, ST., M.Sc.Eng
NIP. 197605172009121003
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan pada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir
dengan judul “PERENCANAAN SISTEM VENTILASI DAN SALURAN
UDARA PADA KAMAR MESIN KAPAL (Studi Kasus Pada Kapal Perintis
2000GT Di PT. Orela Shipyard)” .
Project Work ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
sebagai Ahli Madya pada program studi Teknik Permesinan Kapal – PPNS.
1) Keluarga penulis khususnya Bapak, Ibu dan adik tersayang Ibnu Fadhilah
yang tiada hentinya memberikan dukungan baik secara moral maupun materiil
selama penulis menempuh pendidikan di PPNS.
2) Mbak Ninuk dan Mas Heri yang telah memberikan tumpangan tempat tinggal
selama penulis menempuh pendidikan di PPNS.
3) Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA selaku Direktur PPNS.
4) George Endri Kusuma, ST., M.Sc.Eng selaku Ketua Jurusan Teknik
Permesinan Kapal – PPNS dan dosen pembimbing.
5) Bapak dan Ibu dosen pengajar selama penulis menempuh pendidikan di
PPNS.
6) PT. ORELA BAHARI dan seluruh karyawannya yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan ilmu dan pengalaman
yang sangat berharga selama menempuh OJT dan Tugas Akhir.
7) Warkop BOIM keputih yang telah menjadi tempat ternyaman untuk
pengerjaan Tugas Akhir.
8) Teman-teman program studi Teknik Permesinan Kapal mulai angkatan 2012
s.d. 2015 yang telah memberikan motivasi dan semangat dalam pengerjaan
tugas akhir khususnya angkatan 2013 khusunya ME 2013 B (minan, bima,
yoga, dony, firoh, nining, paidi, dedy, ucup, betha, satriyo, ridwan, ginas,
amel, bowo, gigih, fredhi, surya, huda, hardika, jambi, bagoes, manda, rizky,
iii
duta, toko, atsil dan teman-teman lainnya vanda, danang, handy dan pramudyo
suto argo) yang sedang berjuang untuk lulus bersama.
9) Teman-teman satu tim OJT (Deo, Ucup dan manda) yang telah menemani
berjuang bersama selama OJT.
10) Tiga pilar ME (Firoh Yosnadianti, Nining Tri Utari dan Husnul Khotimah)
yang saling menguatkan selama belajar bersama di ME 2013 B.
11) Teman-teman tim Global Mediatronic Centre (Gigih Alam, Haris, Ulfa, Teos
dan Aslam) yang telah memberikan kesibukan lain disela-sela pengerjaan TA.
12) Mas Khoirul Budiyanto yang telah sabar membimbing dan menyemangati
penulis mulai OJT sampai pengerjaan TA.
13) Dwi Nurrahmad P P yang telah meyakinkan penulis untuk lulus di sidang
gelombang 1.
14) Teman-teman di HIMA-ME periode mas Otto, mas Agung dan Rahmad yang
telah menjadi panutan dan ladang mencari pahala dan ilmu bermanfaat bagi
penulis selama menempuh pendidikan di PPNS.
15) Semua pihak terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pelaksanaan dan laporan Tugas Akhir ini sangat terbuka untuk menerima
kritik dan saran yang bersifat membangun beberapa aspek yang masih bisa
ditingkatkan. Kesempurnaan hanya milik ALLAH SWT, kelemahan yang terlihat
atau terbaca pada pelaksanaan dan pelaporan Tugas Akhir ini terbuka untuk
dikritisi sebagai umpan balik perbaikan gagasan berikutnya.
Penulisgggggg
iv
PERENCANAAN SISTEM VENTILASI DAN SALURAN
UDARA PADA KAMAR MESIN KAPAL
(Studi Kasus Pada Kapal Perintis 2000 GT di PT. ORELA SHIPYARD)
ABSTRAK
Pada perencanaan ini akan menghitung heating load yang diderita oleh
kamar mesin, kapasitas udara yang harus disuplai ke dalam kamar mesin sesuai
standard yang digunakan yaitu ASHRAE, ISO 8861 Standar Internasional dan
ISO 8861 Standar India, menentukan daya fan dan deain saluran udaran.
Kata kunci : Duct design, Fan, Heating Load, Kamar mesin, Kapasitas udara,
Static Pressure.
v
Halaman ini sengaja dikosongkan
vi
PLANNING VENTILATION SYSTEM AND AIR DUCT
SYSTEM ON SHIP ENGINE ROOM
(Study Case at 2000 GT Ship Pilot in PT. ORELA SHIPYARD)
ABSTRACT
2000GT ship pilot project is construction of new vessels from the Ministry
of Transportation are being built at the shipyard PT. ORELA SHIPYARD are
scheduled to be completed in 2017. In this project has not yet made a planning
ventilation and air conditioning system for the engine room. Ventilation systems
and air ducts of air is very important for comfort, especially in the engine room.
These plans will be referred to by the related company to plan the ventilation
systems and air ducts on the ship.
In this planning will calculate the heating load in the engine room, the
capacity of air to be supplied to the engine room as standard used is ASHRAE,
ISO 8861 and ISO 8861 International Standards of Indian Standards, determine
the power of fans and duct design.
The results of the air capacity using ASHRAE, the International Standards
ISO 8861 and ISO 8861 Standard India is relatively the same. Taking into account
the need of air for combustion and the diameter of the ducting in the planning of
this refers to the calculation of the International Standard ISO 8861 in the amount
of 35258.19 cfm. Safety factor of planning is by 15% so that the selected axial fan
Twin City 445, 300,300 QSL with a capacity of 40000, 25000, 15500 cfm of air
and fan power 72,53 ; 14,88 ; 4,59 BHP for intake ventilation engine room,
exhaust ventilation ME Room dan exhaust ventilation AE Room.
Key Word : Duct design, Fan, Heating Load, Engine Room, Air Capacity, Static
Pressure.
vii
Halaman ini sengaja dikosongkan
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................. iii
ABSTRAK................................................................................................... v
ABSTRACT................................................................................................. vii
DAFTAR ISI................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL........................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... xv
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................. 2
1.3 Tujuan............................................................................... 2
1.4 Manfaat............................................................................. 3
1.5 Batasan Masalah............................................................... 3
BAB 2 DASAR TEORI........................................................................... 5
2.1 Pengkondisian Udara........................................................ 5
2.1.1 HVAC (Heating Ventilation Air Conditioning).... 5
2.1.2 Klasifikasi pengkondisian udara........................... 6
2.1.3 Kapasitas udara..................................................... 7
2.1.4 Kondisi udara segar............................................... 7
2.2 Beban Panas (Heating Load) menurut Standar ASHRAE 8
2.2.1 Beban panas transmisi (HT).................................. 8
2.2.2 Beban panas penghuni ruangan............................ 8
2.2.3 Beban panas akibat rambatan dari jendela............ 9
2.2.4 Beban panas dari lampu........................................ 9
2.2.5 Beban panas dari peralatan pada ruangan (pada
kamar mesin)......................................................... 10
2.3 Perhitungan Kapasitas Udara Menurut ISO 8861............. 11
2.3.1 Kapasitas Udara Total........................................... 11
2.3.2 Kapasitas Udara Untuk Pembakaran.................... 12
ix
2.3.3 Kapasitas Udara Untuk Panas Emisi..................... 13
2.4 Fan.................................................................................... 17
2.4.1 Jenis-jenis fan........................................................ 17
2.4.2 Prinsip kerja fan.................................................... 19
2.5 Sistem Saluran Udara (Ducting)....................................... 20
2.5.1 Losses pada saluran udara..................................... 21
2.5.2 Pengelompokan Sistem Saluran Udara................. 23
2.6 PIPE FLOW EXPERT...................................................... 27
BAB 3 METODE PENELITIAN........................................................... 29
3.1 Sumber Data Penelitian.................................................... 29
3.2 Diagram Alir Penelitian.................................................... 30
3.3 Langkah-Langkah Pelaksanaan Tugas Akhir................... 30
3.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian.......................................... 32
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN................................................... 33
4.1 Data Utama Kapal............................................................. 33
4.2 Spesifikasi Main Engine, Auxiliary Engine dan
Generator Pelabuhan yang Terdapat di Kamar Mesin...... 33
4.3 Spesifikasi Peralatan yang Menggunakan Sumber Daya
Motor Listrik yang Terdapat di Kamar Mesin.................. 34
4.4 Perhitungan Kapasitas Udara Menurut Standar
ASHRAE.......................................................................... 35
4.5 Perhitungan Kapasitas Udara Menurut Standar ISO
8861.................................................................................. 39
4.6 Hasil Perhitungan Static Pressure.................................... 42
4.7 Pemilihan Fan................................................................... 43
4.8 Desain Ducting................................................................. 45
4.9 Perhitungan Menggunakan Software Pipe Flow Expert
(PFE)................................................................................. 45
4.10 Pembahasan...................................................................... 45
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN................................................... 53
5.1 Kesimpulan....................................................................... 53
x
5.2 Saran................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 55
LAMPIRAN
LAMPIRAN-I BIOGRAFI PENULIS
LAMPIRAN-II PERHITUNGAN STATIC PRESSURE
LAMPIRAN-III SPESIFIKASI MAIN ENGINE
LAMPIRAN-IV PERHITUNGAN SOFTWARE PIPE FLOW
EXPERT
LAMPIRAN-V SPESIFIKASI FAN
LAMPIRAN-VI DUCTING ARRANGEMENT
LAMPIRAN-VII ISOMETRIC OF DUCTING ARRANGEMENT
LAMPIRAN-VIII KOEFISIEN MINOR LOSSES DUCTING
LAMPIRAN-IX FRICTION CHART & DUCT EQUIVALENTS
LAMPIRAN-X GRAFIK ∆hd
LAMPIRAN-XI GENERAL ARRANGEMENT
LAMPIRAN-XII ADMINISTRASI TUGAS AKHIR
xi
Halaman ini sengaja dikosongkan
xii
DAFTAR TABEL
xiii
Halaman ini sengaja dikosongkan
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
Halaman ini sengaja dikosongkan
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Perencanaan sistem ventilasi dan saluran udara di kapal harus
mengikuti aturan-aturan yang berlaku yaitu mengikuti INTERNATIONAL
STANDARD ISO 8861 mengenai “SHIPBUILDING – ENGINE ROOM
VENTILATION IN DIESEL ENGINED SHIPS – DESIGN
REQUIREMENTS AND BASIS OF CALCULATIONS” dan ASHRAE.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari perencanaan ini adalah :
1. Mengetahui dan mendapatkan besarnya heating load yang dikeluarkan
oleh seluruh equipment yang ada di dalam kamar mesin kapal perintis
2000GT menurut Standar ASHRAE.
2
2. Mengetahui dan mendapatkan besarnya kapasitas udara yang harus
disuplai ke dalam kamar mesin pada kapal perintis 2000 GT menurut
ASHRAE, ISO 8861 Standar Internasional dan ISO 8861 Standar
India?
3. Mengetahui dan mendapatkan besarnya daya fan yang dibutuhkan
untuk mensuplai udara ke dalam kamar mesin
4. Mengetahui dan mendapatkan desain saluran udara yang sesuai dengan
space ruang kamar mesin kapal perintis 2000GT berdasarkan
ASHRAE chapter “DUCT DESIGN”.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari perencanaan ini adalah :
1. Mahasiswa mampu menerapkan mata kuliah Sistem Pendingin dan
Saluran Udara dalam dunia perkapalan.
2. Kampus Politeknik Prkapalan Negeri Surabaya dapat mengetahui
kompetensi dari mahasiswa atas bidang terkait yang telah diberikan
selama proses perkuliahan.
3. PT. ORELA SHIPYARD dapat menggunakan hasil dari perencanaan
ini sebagai acuan dalam perencanaan sistem ventilasi dan saluran
udara pada kapal perintis 2000GT.
3
Halaman ini sengaja dikosongkan
4
BAB 2
DASAR TEORI
a. Heating
Heating merupakan proses pengaturan udara untuk
menciptakan udara panas. Sistem ini banyak digunakan di
daerah-daerah beriklim dingin yang sepanjang musim
didominasi suhu yang dingin. Peralatan heating tersusun oleh
beberapa bagian antara lain boiler, furnace, heat, pump,
radiator dan hydronic. Furnace berfungsi sebagai sumber
panas yang ditransfer ke fluida kerja air bernama hydronic di
boiler. Hydronic tersirkulasi akibat kerja dari heat pump.
Kemudian hydronic menuju ke radiator untuk memindahkan
panas yang dikandung ke udara yang tersirkulasi. Udara ini
yang digunakan untuk memanaskan ruangan.
b. Ventilation
Ventilation merupakan proses untuk mensirkulasikan udara
dari dalam suatu ruangan dengan udara luar yang bertujuan
5
untuk membuang bahan kontaminan seperti debu, kelembaban,
bau-bauan yang tidak sedap, karbondioksida, panas dan bakteri
di udara. Ventilasi merupakan penerapan teori mekanika fluida
yang di dalamnya ada tiga metode yaitu :
Paksa (forced) yaitu ventilasi udara dengan bantuan alat
mekanis seperti supply fan dan exhaust fan.
Alami (natural) yaitu ventilasi yang terjadi secara alami
tanpa bantuan alat mekanis seperti pertukaran melalui
jendela atau pintu.
Kombinasi (combination) yaitu gabungan antara paksa
dan alami.
c. Air Conditioning
Air Conditioning adalah proses pengkondisian udara secara
bersamaan mengontrol beberapa parameter antara lain
temperatur kelembaban relatif, kebersihan udara dan distribusi
kebersihan udaranya untuk mencapai kebutuhan tertentu.
6
3. Menyediakan temperatur lingkungan yang sesuai untuk
menjaga barang berbahaya seperti amunisi pada kapal
Naval
4. Menjaga atau mengawetkan produk-produk yang mudah
busuk untuk kebutuhan store¸supplies dan cargo
5. Mencegah kontaminasi dari bahan beracun (noxious) dan
mudah meledak
= . .∆
= (2.1)
dimana :
7
2.2 Beban Panas (Heating Load) menurut Standar ASHRAE
Ada 6 macam beban panas yang akan ditanggung oleh sistem
pengkondisian udara dimana perhitungan desain beban pemanasnya
dijelaskan dibawah ini :
= . . ∆ (2.2)
dimana :
= ℎ × ℎ (2.3)
8
2.2.3 Beban panas akibat rambatan dari jendela
= . . ∆ (2.4)
dimana :
= . . (2.5)
dimana :
= Jumlah lampu
9
= Luas area yang terkena paparan lampu
Sumber : ASHRAE
2.2.5 Beban panas dari peralatan pada ruangan (pada kamar mesin)
= 0,02 × × (2.6)
dimana :
10
dibebaskan oleh motor listrik dapat dihitung dengan
persamaan:
= 864 × × (2.7)
dimana :
Sumber : ITS-Paper-27600
11
2.3.2 Kapasitas Udara Untuk Pembakaran
q q + q + q (2.8)
Dimana :
ρ = 1,025 kg/m3
×
q = (2.10)
Dimana :
12
= 0,0023 kg/kW.s untuk mesin 2-stroke
ρ = 1,025 kg/m3
∅ ∅ ∅ ∅ ∅ ∅ ∅ ∅ ∅
Q = – 0,4 q + q − q (2.11)
× ∆
Dimana :
13
a. Panas emisi dari main engine
∆
∅ dp = P × (2.12)
Dimana :
∆
∅ dg = P × (2.13)
Dimana :
14
Jika kapasitas total dari uap boiler diketahui :
∆
∅ b = m × m × h × × B (2.14)
∆
∅ b = Q × B × (2.15)
Dimana :
lainnya
boiler [kw]
∅ g = P × 1 − (2.16)
15
Dimana :
16
h. Grafik ∆hd
2.4 Fan
Fan adalah suatu pompa udara yang menghasilkan perbedaan
tekanan dan menyebabkan aliran udara. Impeller fan yang bekerja
memberikan energi, baik energi statis maupun energi kinetis dalam
proporsi yang berbeda-beda, tergantung dari jenis fan. Penilaian efisiensi
tergantung pada kondisi ideal, dimana berapa fan yang memiliki nilai
efisiensi total lebih dari 90%. Namun, pada kondisi sebenarnya adalah
tidak mungkin mendapatkan effisiensi seperti pada kondisi ideal.
17
(1) Axial Flow Fan
18
(3) Centrifugal Flow Fan
Centrifugal Flow Fan merupakan fan yang paling banyak
digunakan dalam sistem instalasi udara komersial dan residual.
Biasanya terdiri atas rumah siput, poros dan sudu. Rumah siput
merupakan casing ideal penutup secara keseluruhan. Centrifugal
fan tersedia dalam dua macam jenis sudu, backward dan forward.
Centrifugal fan dengan sudu forward memiliki sudu dengan bagian
tip sudu berputar searah dengan putaran fan. Sedangkan pada fan
bersudu backward, tip sudu berputar berlawanan arah dengan
putaran fan.
19
Centrifugal fan impellers memproduksi tekanan dari gaya
sentrifugal dibuat oleh aliran udara yang memutar dan mengisi
antara casing dan sudu serta energi kinetis yang dilepaskan ke
udara oleh putaran impeller. Kecepatan ini merupakan kombinasi
antara kecepatan berputar dari iimpeller dan kecepatan udara
relatif terhadap impeller. Ketika sudu-sudu condong ke depan,
maka kedua kecepatan ini akan terakumulasi dan terjadi sebaliknya
jika sudu condong kebelakang. Pada umumnya fan dengan
“backward blade” lebih efisien daripada fan dengan “forward
blade”.
20
dan supply outlet atau terminal yang terpasang di ujung ducting. Saluran
udara sederhana ini biasanya tidak berubah ukuran dan penampangnya.
Pada sistem yang lebih komplek, biasanya saluran udara sudah bercabang-
cabang, dilengkapi dengan elbow, belokan dan sebagainya, ukuran yang
berubah-ubah, dan dilengkapi dengan peralatan pengatur aliran udara
seperti halnya damper dan turning vanes. Komponen-komponen tambahan
tersebut akan menambah tahanan pada sistem saluran udara.
. . .
∆ = × (2.19)
dimana :
21
= Diameter ducting (mm)
∆ ∆ .
= ↔ = .
↔ ∆ = (2.20)
dimana :
22
= Tekanan karena kecepatan (Pa)
∆ = . , (2.21)
23
Gambar 2.6 Ventilation type 1
(Sumber : Engine Room Ventilation by Catterpilar)
Ventilasi dari air exhaust fan harus dipasang pada titik atap
yang tinggi kamar mesin dan langsung diatas sumber panas.
Sistem ini memberikan ventilasi terbaik dengan sedikitnya
jumlah udara yang dibutuhkan untuk disuplai ke dalam kamar
mesin. Selain itu, aliran udara ke atas sekitar mesin berfungsi
sebagai perisai yang meminimalkan jumlah panas yang
dilepaskan mesin ke ruang mesin.
24
Gambar 2.7 Ventilation type 2
(Sumber : Engine Room Ventilation by Catterpilar)
Ventilasi dari air exhaust fan harus dipasang pada titik atap
yang tinggi kamar mesin dan langsung diatas sumber panas.
Sistem ini memberikan ventilasi terbaik dengan sedikitnya
jumlah udara yang dibutuhkan untuk disuplai ke dalam kamar
mesin. Selain itu, aliran udara ke atas sekitar mesin berfungsi
sebagai perisai yang meminimalkan jumlah panas yang
dilepaskan mesin ke ruang mesin. Pada tipe ini dibangun
platform atau ventilasi khusus dibagian bawah mesin.
25
Gambar 2.8 Ventilation type 3
(Sumber : Engine Room Ventilation by Catterpilar)
26
Gambar 2.9 Ventilation type 4
(Sumber : Engine Room Ventilation by Catterpilar)
27
Halaman ini sengaja dikosongkan
28
BAB 3
METODE PENELITIAN
29
3.2 Diagram Alir Penelitian
MULAI
Analisa data :
Hasil T
Perencanaan
Kesimpulan
SELESAI
30
Observasi dan Studi Literatur
Tahap observasi dilakukan untuk mendapatkan data teknis
peralatan yang menjadi obyek dari tugas akhir. Data teknis dapat
diperoleh dengan cara wawancara dan diskusi dengan pimpro serta
engineer yang bertindak sebagai pelaksana proyek Kapal Perintis
2000GT.
Studi literatur bertujuan utuk mempermudah proses wawancara
dan diskusi serta pengambilan data operasional. Literatur yang
digunakan berupa tulisan meliputi : textboo, handbook, manual book,
rules, jurnal baik hard copy maupun soft copy dan standar
internasional seperti ISO 8861 dan ASHRAE
Pengumpulan Data
Pendataan dilakukan dengan menggunakan 2 metode yaitu primer
dan sekunder. Pengambilan data dengan metode primer adalah
pengambilan data dengan cara observasi di lapangan, wawancara dan
diskusi dengan pimpro serta engineer yang bertindak sebagai
pelaksana proyek Kapal Perintis 2000GT. Data yang diambil adalah
semua data spesifikasi peralatan yang ada di dalam kamar mesin.
Sedangkan pengambilan data dengan metode sekunder adalah
pengambilan data dengan cara melihat log book. Data yang diambil
adalah mencakup data teknis Kapal Perintis 2000GT, seperti LOA,
LBP, B, H, D, DWT, jenis Main Engine, daya mesin, jumlah ABK,
general arrangement dan engine layout.
Data yang diperoleh kemudian dikelompokkan berdasarkan
parameter yang sesuai, kemudian dikompilasi dengan rumus-rumus
yang ada.
31
Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan menggunakan perhitungan manual
menggunakan standar ASHRAE dan ISO 8861 dan perhitungan
menggunakan software Pipe Flow Expert.
Hasil Analisa
Hasil analisa merupakan pembahasan tentang hasil perhitungan
yang telah dilakukan. Berupa usulan perencanaan yang bisa digunakan
sebagai acuan untuk pemilihan equipment.
Kesimpulan
Kesimpulan merupakan tahap akhir dari pengerjaan Tugas Akhir
yang berisi kesimpulan dari analisa yang telah dilakukan.
Selesai (finish)
Pada tahap ini Tugas Akhir siap untuk mengikuti sidang.
32
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
33
Putaran : 1900 rpm
Caloric Value of Oil : 10206 kcal/kg
Quantity : 2
3. Generator Pelabuhan
Type : Cummins, 6BT5.9-G1
Jml Silinder : 6
Daya : 86,4 HP (64 kW)
SFOC : 0,254 kg/HP.hr
Putaran : 1500 rpm
Caloric Value of Oil : 10206 kcal/kg
Quantity : 1
34
Tabel 4.5 Spesifikasi peralatan yang menggunakan sumber daya motor listrik
35
= 12410,50 = 3447,36 = 14423,75 = 14,42
ℎ
= 14,42 × 3
= 43,27
= 152,30
1 − 0,9
= 864 × 10,125 ×
0,9
36
Tabel 4.6 Beban panas yang dibebaskan oleh peralatan
Daya Beban panas yang dibebaskan
No Nama Peralatan Qty η TOTAL
[kW] [HP] [kcal/hr] [cal/s] [Watt] [kW]
1 Pompa bilga 2 7,50 10,125 0,90 972,00 270,00 1129,68 1,130 2,26
2 Pompa ballas 1 7,50 10,125 0,90 972,00 270,00 1129,68 1,130 1,13
3 Dinas Umum/PMK 2 15,00 20,250 0,90 1944,00 540,00 2259,36 2,259 4,52
4 PMK darurat 1 7,50 10,125 0,90 972,00 270,00 1129,68 1,130 1,13
5 Pompa air tawar 2 0,75 1,013 0,70 374,91 104,14 435,73 0,436 0,87
6 Pompa air laut 2 0,75 1,013 0,70 374,91 104,14 435,73 0,436 0,87
7 Pompa bahan bakar 1 0,75 1,013 0,70 374,91 104,14 435,73 0,436 0,44
8 Pompa minyak kotor 1 0,75 1,013 0,70 374,91 104,14 435,73 0,436 0,44
9 Pompa sewage 1 1,13 1,519 0,70 562,37 156,21 653,60 0,654 0,65
10 STP 1 1,13 1,519 0,70 562,37 156,21 653,60 0,654 0,65
11 OWS 1 1,13 1,519 0,70 562,37 156,21 653,60 0,654 0,65
12 Kompresor Udara & Botol Angin 2 7,50 10,125 0,90 972,00 270,00 1129,68 1,130 2,26
TOTAL Q2 15,87
Diketahui : p = 16,8 m
l = 14 m
heat gain = 13 W/m2
= = × ℎ
= (16,8 × 14) × 13
= 3057,6
= 3,06
37
5) Beban panas total
= + + +
=
× × ∆
172048,6
=
1,2 × 1,025 × 10℃
℃
= 13987,69
= 50355,66
ℎ
F V H Vs 2
Mesin Qty m
[kg/kw h] [mᵌ/kg] [kw] [mᵌ/h]
Main Engine 2 0,211 12 1,5 1030 7823,88
Auxiliary Engine 3 0,217 12 1,5 280 3287,52
Gen. Pelabuhan 1 0,343 12 1,5 64 394,56
VS2 11506
= +
38
= 50355,66 + 11506
ℎ ℎ
P mad ρ qc
Peralatan Qty
[kW] [kg/kW.s] [kg/m3] [m3/s]
ME 1030 0,0020 1,13 2 3,65
AE 280 0,0020 1,13 3 1,49
Generator Pelabuhan 64 0,0020 1,13 1 0,11
TOTAL 5,25
39
Catatan :
∆hd dalam [%] dicari menggunakan Grafik Heat Loss-Power
Engine pada Lampiran.
P ⱷ1 Σⱷ1
Equip Qty
[kw] [kw] [kw]
ME 2 1030 50,00 100,00
AE 3 280 21,60 64,80
Gen.
Pelabuhan 1 64 11,88 11,88
TOTAL 176,68
Catatan :
∆hd/100 dalam [kW] dicari menggunakan Grafik Heat Loss-Power
Engine pada Lampiran.
P ⱷ2
No Peralatan Qty η
[kW] [HP] [kW]
1 Pompa bilga 2 7,50 10,125 0,94 0,45
2 Pompa ballas 1 7,50 10,125 0,94 0,45
3 Dinas Umum/PMK 2 15,00 20,250 0,94 0,90
4 PMK darurat 1 7,50 10,125 0,94 0,45
5 Pompa air tawar 2 0,75 1,013 0,94 0,05
6 Pompa air laut 2 0,75 1,013 0,94 0,05
7 Pompa bahan bakar 1 0,75 1,013 0,94 0,05
8 Pompa minyak kotor 1 0,75 1,013 0,94 0,05
9 Pompa sewage 1 1,13 1,526 0,94 0,07
10 STP 1 1,13 1,519 0,94 0,07
11 OWS 1 1,13 1,519 0,94 0,07
12 Kompresor Udara & Botol Angin 2 7,50 10,125 0,94 0,45
TOTAL 3,08
40
Catatan :
Nilai dari effisiensi (η) mengikuti nilai yang ditentukan oleh ISO
8861 Standar Internasional.
= 0,044
∑
qn = × × ∆
− 0,4 + −
, , ,
= , × , × ,
− 0,4 5,25 − 0
= 11,39 m3/s
41
Berdasarkan Standar India
∑
qn = × × ∆
− 0,4 + −
, , ,
= , × , × ,
− 0,4 5,25 − 0
= 10,50 m3/s
= +
= 5,25 + 11,39
= 16,64 m3/s
= 59904,05 m3/hr
= 35258,19 cfm
= +
= 5,25 + 10,50
= 15,75 m3/s
= 56698,91 m3/hr
= 33371,72 cfm
42
4.7 Pemilihan Fan
= 405469,19
= 40000,00
43
Tabel 4.14 Kepasitas udara untuk exhaust
Dari tabel 4.14 diatas maka dipilih exhaust fan untuk main engine room
dan auxiliary engine room dengan safety factor untuk kapasitas udara
sebesar 15% sebagai berikut :
44
4.8 Desain Ducting
4.10 Pembahasan
45
udara untuk pembakaran. Dalam spesifikasi engine yang dipakai dalam
perencanaan ini yaitu YANMAR model 12AYM-WST (terlampir didalam
Lampiran), disebutkan bahwa Exhaust Gas Volume sebesar 6250 m3/hr.
Dimana, Qin = Qout sehingga perhitungan udara yang digunakan untuk
pembakaran harus ≥ exhaust gas volume.
Gambar dibawah merupakan gambar grafik kebutuhan udara menurut
hasil perhitungan dan menurut spesifikasi engine oleh engine maker.
46
Sehingga dipilihlah kebutuhan kapasitas udara yang paling mendekati
dengan ketentuan engine maker dan perhitungan terkecil yaitu hasil
perhitungan dari ISO 8861 sebesar.
47
Gambar 4.14 Grafik perhitungan static pressure
(exhaust ventilation AE/R)
48
Gambar 4.15 Grafik perbandingan kap. Udara perhitungan manual vs
PFE
49
Gambar 4.16 Grafik perbandingan perhitungan head loss metode
manual dan PFE
4. Pemilihan fan
Dalam perencanaan ini safety factor mengikuti ketentuan dari
perusahaan tempat dibangunnya Kapal Perintis 2000GT, PT. Orela
Shipyard yaitu sebesar 15% sehingga didapatkan suplai udara Intake fan
untuk engine room sebesar 40000 cfm. Maka dipilihlah fan tipe axial Twin
City 445 QSL berdasarkan suplai udara dan statik pressure yaitu 40000
cfm dan 8,0 in.wg. Sedangkan untuk Exhaust fan di ME room dan AE
room dipilih 2 fan tipe axial Twin City 300 QSL, kapasitas udara 25000
cfm dan 15500 cfm denga static pressure 1,5 in.wg dan 1,0 in.wg. Katalog
fan dapat dilihat pada Lampiran III.
Fan yang dipilih adalah fan type axial karena memiliki keuntungan
dari segi ekonomis yaitu harganya lebih murah karena konstruksinya yang
sederhana dan lebih ringan. Beberapa referensi menyebutkan bahwa fan
50
tipe axial juga memiliki keuntungan dari segi ergonomi yaitu tingkat
kebisingan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan fan tipe lainnya
51
Halaman ini sengaja dikosongkan
52
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
53
1) Perlu dibandingkan dengan kapal-kapal yang sejenisnya dengan
ukuran yang hampir sama.
2) Sebelum mendesain sebuah sistem perlu diadakan survei terlebih
dahulu ke lapangan agar tidak kebingungan dalam mendesain.
3) Desain ducting bisa digambar secara 3D agar lebih jelas.
54
DAFTAR PUSTAKA
http://artikel-teknologi.com/hvac-heating-ventilating-and-air-conditioning/ :
Diakses pada 16/03/16 14:40
http://www.orientalmotor.com/technology/articles/cooling-fans-overview.html
Diakses pada 18/03/2016 13:25
http://en.fanzic.com/products/details/small-propeller-fans-tfp-
series/#.VuufMNJ97IU Diakses pada 18/03/2016 13:25
http://staff.unila.ac.id/atusi/files/2013/03/Temperatur-Bola-Basah-dan-Kering.pdf
: Diakses pada 18/03/2016 14:50
55
Halaman ini sengaja dikosongkan
56
LAMPIRAN
LAMPIRAN I
BIOGRAFI PENULIS
BIOGRAFI PENULIS
Color of Pipe: Flow Rate in m³/sec Pipe Flow Expert Results Key
0,4 4,1 7,8 11,5 15,2 18,9 f = flow in m³/sec
N1, 0,0m
0,0 bar.g@ 18,9m
0,0022 bar.g
770 N5 7,2m
2,4 0,0000 bar.g
4, f=
P
P26, f=2,4770
P2
7, f
583 N4 7,2m =2,4
0,6 0,0002 bar.g 770
, f=
P6 N30, 6,5m
0,0 bar.g@ 0,0m
N29
0,0000 bar.g P3 6,5m
P1, f=18,8700
0,0000, f = bar.g
3,1
353
N7 7,2m
-0,0001 bar.g
P5, f=0,6583
P7
, f=
0,6
N8, 6,4m 583 N3 7,2m
0,0 bar.g@ 0,0m 0,0011 bar.g
0,0000 bar.g 591
9,1
, f=
957 N16 7,2m N6 6,4m P2 P8 N10 7,2m
=2,2 0,0001 bar.g 0,0000 bar.g , f= -0,0004 bar.g
5, f 6,0
P1 238 23
,36
f =0
P16, f=2,2957
,
P9
P21, f=0,3623
P1
8, f
=2,2
477 N15 7,2m N28, 6,5m 957 N2 7,2m
=2,3 0,0004 bar.g 0,0 bar.g@ 0,0m 0,0042 bar.g
7, f
P1 0,0000 bar.g
N17
P1 6,5m 109 N9 7,2m P1
4, f bar.g
0,0000 =9,7 0,0002 bar.g 1, f
=4,6 3, f =5,6
434 P1 615
N18 7,2m N11, 0,0m
0,0001 bar.g 0,0 bar.g@ 0,0m
0,0000 bar.g
P28, f=2,3477
N12 7,2m
-0,0003 bar.g
P2
5, f
=2,3
N27, 6,5m 477 N14 7,2m
0,0 bar.g@ 0,0m 0,0020 bar.g
0,0000 bar.g
P10, f=5,6615
N19 6,5m
0,0000 bar.g P1
9, f
=5,0
675
P1
2, f
=5,6
N22, 0,0m 615
0,0 bar.g@ 0,0m
0,0000 bar.g
N13 0,0m
P2 0,0000 bar.g
N20 7,2m 2, f
=4,1
88 0,0019 bar.g 387
,92
0, f =0
P2
N23 7,2m
0,0004 bar.g
N21 7,2m
P23, f=4,1387
0,0000 bar.g
P29, f=0,9288
P2
4, f
=4,1
N25, 0,0m 387
0,0 bar.g@ 0,0m
0,0000 bar.g
N24 7,2m
-0,0007 bar.g
N26, 6,7m
0,0 bar.g@ 0,0m
0,0000 bar.g
Fluid Data
Zone Fluid Name Chemical Formula Temperature °C Pressure bar.g Density kg/m³ Centistokes Centipoise Vapour Pressure State
bar.a
1 Air N/A 25,000 0,0000 1,185 15,527 0,018 N/A Gas
Pump Data
Pipe Id Pipe Name Pump Name Speed rpm Pref. Op Pref. Op To Flow In/Out Velocity Suction Discharge Pump Head Pump NPSHr Pump NPSHa Pump Pump Power
From m³/sec m³/sec m³/sec m/sec Pressure Pressure (+) m.hd m.hd m.hd Efficiency Kilowatts
bar.g bar.g Fluid (absolute) (absolute) Percentage
1 P1 Fan Set Flow 18,8700 20,371 0,0021 0,0093 61,319 Not known 8737,621 Not known Not Known
Rate
Pipe Data
Pipe Id Pipe Name and Material Inner Diameter Roughness mm Length m Total K Mass Flow Flow m³/sec Velocity m/sec Entry Pressure Exit Pressure
Notes mm kg/sec bar.g bar.g
1 P1 1050 mm Steel 1086,000 0,046000 7,200 1,6600 22,3610 18,8700 *20,371 (Flow 0,0022 0,0042
(ANSI) Sch. 40 Velocity is high)
2 P2 800 mm Steel 777,850 0,046000 1,170 1,4000 10,8535 9,1591 19,274 0,0042 0,0011
(ANSI) Sch. 40
3 P3 600 mm Steel 511,000 0,046000 2,335 0,5800 3,7153 3,1353 15,288 0,0011 0,0002
(ANSI) Sch. 40
4 P4 500 mm Steel 477,825 0,046000 0,880 0,1700 2,9353 2,4770 13,813 0,0002 0,0000
(ANSI) Sch. 40
5 P5 300 mm Steel 303,225 0,046000 0,800 0,0000 0,7801 0,6583 9,116 -0,0001 0,0000
(ANSI) Sch. 40
6 P6 300 mm Steel 303,225 0,046000 1,125 0,4200 0,7801 0,6583 9,116 0,0002 -0,0001
(ANSI) Sch. 40
7 P7 300 mm Steel 303,225 0,046000 0,700 0,0000 0,7801 0,6583 9,116 0,0000 0,0000
(ANSI) Sch. 40
8 P8 750 mm Steel 726,000 0,046000 4,032 0,6500 7,1382 6,0238 14,552 0,0011 0,0002
(ANSI) Sch. 40
9 P9 250 mm Steel 254,508 0,046000 2,100 1,6800 0,4293 0,3623 7,122 0,0002 -0,0004
(ANSI) Sch. 40
10 P10 650 mm Steel 622,000 0,046000 7,200 0,1000 6,7089 5,6615 18,632 -0,0003 0,0000
(ANSI) Sch. 40
11 P11 650 mm Steel 622,000 0,046000 1,080 0,2000 6,7089 5,6615 18,632 0,0002 -0,0003
(ANSI) Sch. 40
12 P12 650 mm Steel 622,000 0,046000 0,500 0,0000 6,7089 5,6615 18,632 0,0000 0,0000
(ANSI) Sch. 40
13 P13 800 mm Steel 763,000 0,046000 2,394 0,8000 11,5074 9,7109 *21,238 (Flow 0,0042 0,0020
(ANSI) Sch. 40 Velocity is high)
14 P14 650 mm Steel 622,000 0,046000 2,335 1,1000 5,5024 4,6434 15,281 0,0020 0,0004
(ANSI) Sch. 40
15 P15 500 mm Steel 477,825 0,046000 1,235 0,2000 2,7204 2,2957 12,802 0,0004 0,0001
(ANSI) Sch. 40
16 P16 500 mm Steel 477,825 0,046000 0,700 0,2000 2,7204 2,2957 12,802 0,0001 0,0000
(ANSI) Sch. 40
17 P17 500 mm Steel 477,825 0,046000 1,235 0,1900 2,7820 2,3477 13,092 0,0004 0,0001
(ANSI) Sch. 40
18 P18 1050 mm Steel 1086,000 0,046000 0,570 0,0000 2,7204 2,2957 2,478 0,0000 0,0000
(ANSI) Sch. 40
19 P19 750 mm Steel 726,000 0,046000 4,667 0,0000 6,0050 5,0675 12,241 0,0020 0,0019
(ANSI) Sch. 40
20 P20 250 mm Steel 254,508 0,046000 1,900 0,8300 1,1006 0,9288 18,256 0,0019 0,0000
(ANSI) Sch. 40
Pipe Id Pipe Name and Material Inner Diameter Roughness mm Length m Total K Mass Flow Flow m³/sec Velocity m/sec Entry Pressure Exit Pressure
Notes mm kg/sec bar.g bar.g
21 P21 250 mm Steel 254,508 0,046000 7,200 1,0000 0,4293 0,3623 7,122 -0,0004 0,0000
(ANSI) Sch. 40
22 P22 650 mm Steel 622,000 0,046000 0,900 1,2900 4,9044 4,1387 13,621 0,0019 0,0004
(ANSI) Sch. 40
23 P23 650 mm Steel 622,000 0,046000 4,460 0,9000 4,9044 4,1387 13,621 0,0004 -0,0007
(ANSI) Sch. 40
24 P24 650 mm Steel 622,000 0,046000 7,200 0,0000 4,9044 4,1387 13,621 -0,0007 0,0000
(ANSI) Sch. 40
25 P25 1050 mm Steel 1086,000 0,046000 0,570 0,0000 2,7820 2,3477 2,535 0,0000 0,0000
(ANSI) Sch. 40
26 P26 500 mm Steel 477,825 0,046000 0,700 0,0000 2,9353 2,4770 13,813 0,0000 0,0000
(ANSI) Sch. 40
27 P27 500 mm Steel 477,825 0,046000 0,600 0,0000 2,9353 2,4770 13,813 0,0000 0,0000
(ANSI) Sch. 40
28 P28 500 mm Steel 477,825 0,046000 0,700 0,1900 2,7820 2,3477 13,092 0,0001 0,0000
(ANSI) Sch. 40
29 P29 250 mm Steel 254,508 0,046000 0,500 0,0000 1,1006 0,9288 18,256 0,0000 0,0000
(ANSI) Sch. 40
Node Data
Node Id Node Type Node Elevation m Liquid Level m Surface Press. Press. at Node HGL at Node Demand In Demand Out Total Flow In Total Flow Out
bar.g bar.g m.hd Fluid m³/sec m³/sec m³/sec m³/sec
1 Tank N1 0,000 18,870 0,0000 0,0022 18,870 N/A N/A 0,0000 18,8700
2 Join Point N2 7,200 N/A N/A 0,0042 43,379 0,0000 0,0000 18,8700 18,8700
3 Join Point N3 7,200 N/A N/A 0,0011 16,496 0,0000 0,0000 9,1591 9,1591
4 Join Point N4 7,200 N/A N/A 0,0002 8,806 0,0000 0,0000 3,1353 3,1353
5 Join Point N5 7,200 N/A N/A 0,0000 6,889 0,0000 0,0000 2,4770 2,4770
6 Join Point N6 6,400 N/A N/A 0,0000 6,567 0,0000 0,0000 0,6583 0,6583
7 Join Point N7 7,200 N/A N/A -0,0001 6,758 0,0000 0,0000 0,6583 0,6583
8 Tank N8 6,400 0,000 0,0000 0,0000 6,400 N/A N/A 0,6583 0,0000
9 Join Point N9 7,200 N/A N/A 0,0002 8,672 0,0000 0,0000 6,0238 6,0238
10 Join Point N10 7,200 N/A N/A -0,0004 3,934 0,0000 0,0000 0,3623 0,3623
11 Tank N11 0,000 0,000 0,0000 0,0000 0,000 N/A N/A 0,3623 0,0000
12 Join Point N12 7,200 N/A N/A -0,0003 4,719 0,0000 0,0000 5,6615 5,6615
13 Join Point N13 0,000 N/A N/A 0,0000 0,191 0,0000 0,0000 5,6615 5,6615
14 Join Point N14 7,200 N/A N/A 0,0020 24,060 0,0000 0,0000 9,7109 9,7109
15 Join Point N15 7,200 N/A N/A 0,0004 10,347 0,0000 0,0000 4,6434 4,6434
16 Join Point N16 7,200 N/A N/A 0,0001 8,356 0,0000 0,0000 2,2957 2,2957
17 Join Point N17 6,500 N/A N/A 0,0000 6,503 0,0000 0,0000 2,2957 2,2957
18 Join Point N18 7,200 N/A N/A 0,0001 8,353 0,0000 0,0000 2,3477 2,3477
19 Join Point N19 6,500 N/A N/A 0,0000 6,503 0,0000 0,0000 2,3477 2,3477
20 Join Point N20 7,200 N/A N/A 0,0019 23,386 0,0000 0,0000 5,0675 5,0675
21 Join Point N21 7,200 N/A N/A 0,0000 7,238 0,0000 0,0000 0,9288 0,9288
22 Tank N22 0,000 0,000 0,0000 0,0000 0,000 N/A N/A 5,6615 0,0000
23 Join Point N23 7,200 N/A N/A 0,0004 10,992 0,0000 0,0000 4,1387 4,1387
24 Join Point N24 7,200 N/A N/A -0,0007 1,530 0,0000 0,0000 4,1387 4,1387
25 Tank N25 0,000 0,000 0,0000 0,0000 0,000 N/A N/A 4,1387 0,0000
26 Tank N26 6,700 0,000 0,0000 0,0000 6,700 N/A N/A 0,9288 0,0000
27 Tank N27 6,500 0,000 0,0000 0,0000 6,500 N/A N/A 2,3477 0,0000
28 Tank N28 6,500 0,000 0,0000 0,0000 6,500 N/A N/A 2,2957 0,0000
29 Join Point N29 6,500 N/A N/A 0,0000 6,679 0,0000 0,0000 2,4770 2,4770
30 Tank N30 6,500 0,000 0,0000 0,0000 6,500 N/A N/A 2,4770 0,0000
Energy Data
Pipe Id Pipe Name Energy Loss To Energy Loss To Energy Loss To Energy Loss To Energy Loss To SUBTOTAL Loss Energy Loss To Energy Loss To TOTAL USED Sum
Pipe Friction Pipe Fittings Pipe Components Pipe Control Pump Inefficiency Pipe Items +Pump Discharge Change in of All Items
Valves Pressure Elevation
Kilowatts Kilowatts Kilowatts Kilowatts Kilowatts Kilowatts Kilowatts Kilowatts Kilowatts
1 P1 0,369762 7,702170 0,000000 0,000000 Efficiency Not 8,071932 0,000000 1,578859 9,650791
Specified
2 P2 0,038980 2,822367 0,000000 0,000000 N/A 2,861347 0,000000 0,000000 2,861347
3 P3 0,028385 0,251822 0,000000 0,000000 N/A 0,280207 0,000000 0,000000 0,280207
4 P4 0,007573 0,047606 0,000000 0,000000 N/A 0,055179 0,000000 0,000000 0,055179
5 P5 0,001460 0,000000 0,000000 0,000000 N/A 0,001460 0,000000 -0,006120 -0,004660
6 P6 0,002053 0,013613 0,000000 0,000000 N/A 0,015666 0,000000 0,000000 0,015666
7 P7 0,001277 0,000000 0,000000 0,000000 N/A 0,001277 0,000000 0,000000 0,001277
8 P8 0,056478 0,491234 0,000000 0,000000 N/A 0,547711 0,000000 0,000000 0,547711
9 P9 0,001656 0,018291 0,000000 0,000000 N/A 0,019947 0,000000 0,000000 0,019947
10 P10 0,181407 0,116450 0,000000 0,000000 N/A 0,297857 0,000000 -0,473699 -0,175842
11 P11 0,027211 0,232901 0,000000 0,000000 N/A 0,260112 0,000000 0,000000 0,260112
12 P12 0,012598 0,000000 0,000000 0,000000 N/A 0,012598 0,000000 0,000000 0,012598
13 P13 0,103960 2,076238 0,000000 0,000000 N/A 2,180197 0,000000 0,000000 2,180197
14 P14 0,033222 0,706711 0,000000 0,000000 N/A 0,739934 0,000000 0,000000 0,739934
15 P15 0,008545 0,044586 0,000000 0,000000 N/A 0,053130 0,000000 0,000000 0,053130
16 P16 0,004843 0,044586 0,000000 0,000000 N/A 0,049429 0,000000 -0,018674 0,030754
17 P17 0,009112 0,045302 0,000000 0,000000 N/A 0,054414 0,000000 0,000000 0,054414
18 P18 0,000072 0,000000 0,000000 0,000000 N/A 0,000072 0,000000 0,000000 0,000072
19 P19 0,039783 0,000000 0,000000 0,000000 N/A 0,039783 0,000000 0,000000 0,039783
20 P20 0,022055 0,152233 0,000000 0,000000 N/A 0,174288 0,000000 0,000000 0,174288
21 P21 0,005677 0,010888 0,000000 0,000000 N/A 0,016564 0,000000 -0,030314 -0,013750
22 P22 0,009199 0,586868 0,000000 0,000000 N/A 0,596066 0,000000 0,000000 0,596066
23 P23 0,045584 0,409442 0,000000 0,000000 N/A 0,455026 0,000000 0,000000 0,455026
24 P24 0,073588 0,000000 0,000000 0,000000 N/A 0,073588 0,000000 -0,346289 -0,272701
25 P25 0,000077 0,000000 0,000000 0,000000 N/A 0,000077 0,000000 0,000000 0,000077
26 P26 0,006024 0,000000 0,000000 0,000000 N/A 0,006024 0,000000 -0,020150 -0,014126
27 P27 0,005163 0,000000 0,000000 0,000000 N/A 0,005163 0,000000 0,000000 0,005163
28 P28 0,005165 0,045302 0,000000 0,000000 N/A 0,050466 0,000000 -0,019098 0,031369
29 P29 0,005804 0,000000 0,000000 0,000000 N/A 0,005804 0,000000 -0,005397 0,000407
LOOKING PORT
NTS
R-0 1 OF -
LAMPIRAN VIII
KOEFISIEN MINOR LOSSES DUCTING
LAMPIRAN IX
FRICTION CHART & DUCT EQUIVALENTS
“ASHRAE Handbook-Fundamentals”
LAMPIRAN X
GRAFIK ∆hd
LAMPIRAN XI
GENERAL ARRANGEMENT
SLUDGE BILGE
BILGE TANK
SLUDGE TANK
LAMPIRAN XII
ADMINISTRASI TUGAS AKHIR