Anda di halaman 1dari 16

KP 39 TAHUN 2015

STANDAR TEKNIS DAN OPERASI PERATURAN KESELAMATAN


PENERBANGAN SIPIL – BAGIAN 139 (MANUAL OF STANDARD
CASR – PART 139) VOLUME I BANDAR UDARA (AERODROMES)

KELOMPOK 4 MBU 2A
Tar. Ainur Rofiq Insani
Tar. Atikah Hanan Marsa
Harahap
Tar. Elza Alvrianti
Tar. M. Ridho Fadilla
Tar. M. Rafif Aldi
Tar. Zalzariana Adilia Parmono

6.8 6.13
Pembahasan Bab 6.8-6.13

6.8. Holding bays, runway-holding positions,


intermediate holding positions and road-holding
positions

6.9. Apron

6.10. Posisi parkir pesawat udara yang diisolasi

6.11. Radio Altimeter Operating Area

6.12. Semburan mesin jet (Jet blast)

6.13. Fasilitas Glider


6.8. Holding bays, runway-holding positions, intermediate holding positions and road-
holding positions

6.8.1 Pendahuluan 6.8.2 Penyediaan

Penyediaan holding bay adalah hak prerogatif operator bandar udara. Jika
Holding bay : area di luar taxiway dimana pesawat
udara dapat diminta untuk menunggu/berhenti.
disediakan holding bay, areanya harus terletak dimana pesawat udara apapun
yang berada di area tersebut tidak boleh melanggar permukaan transisional
Runway-holding position : posisi yang ditetapkan pada dalam.
taxiway untuk memasuki runway.
Runwayholding position harus ditetapkan pada taxiway, di persimpangan taxiway
Intermediate holding position : posisi yang ditetapkan dan runway atau di persimpangan runway dengan runway lainnya dimana
pada taxiway selain dari taxiway yang menuju ke pesawat perlu diminta untuk berhenti/menunggu,Kecuali untuk exit taxiway,
runway. intermediate holding position harus berada pada taxiway jika pemandu lalu
lintas penerbangan meminta pesawat udara berhenti/menunggu pada posisi
Road-holding position : posisi yang ditetapkan dimana
tersebut.
kendaraan menunggu/berhenti sementara sebelum
melewati runway.
Road-holding position harus berada di persimpangan suatu jalan dengan runway
6.8. Holding bays, runway-holding positions, intermediate holding positions and road-
holding positions
6.8.4. Jarak dari Runway-holding Position, Intermediate
Holding Position atau Road-holding Position ke Runway
6.8.3 Lokasi
Centre line

Holding bay, runway-holding position, intermediate 6.8.4.1. Runway-holding position, intermediate holding
holding position dan road-holding position tidak boleh position, atau road-holding position tidak boleh berada lebih
dekat dengan garis tengah runway dibandingkan dengan
ditempatkan di area dimana pesawat udara atau
jarak y
kendaraan yang menggunakan area tersebut
Melanggar permukaan transisional dalam dari 6.8.4.2. Untuk rapid exit taxiway, maka jarak
precision approach runway atau, dalam kasus lain, minimum untuk memposisikan runway
holding position diukur tegak lurus dari garis
graded area pada runway strip atau Mengganggu
tengah runway ke sisi terdekat marka
operasi alat bantu navigasi radio. runway-holding position.

Holding bay, runway-holding position, intermediate 6.8.4.3. Jika Code runway adalah 3A, 3B atau 3C
holding position dan road-holding position tidak boleh untuk non instrument, non precision approach dan
lepas landas, maka jarak minimumnya adalah 45
ditempatkan di area dimana pesawat udara atau m.
kendaraan yang menggunakan area tersebut
6.8.4.4. Jika Code runway adalah 3A, 3B atay 3C
Melanggar permukaan transisional dalam dari
untuk precision Cat I, maka jarak minimumnya
precision approach runway atau, dalam kasus lain, adalah 75 m.
graded area pada runway strip atau Mengganggu
6.8.4.5. Jika runway precision approach Cat II dan III,
operasi alat bantu navigasi radio. dapat dikurangi mencapai 90 m hingga 300 m dari
ujung runway.
6.8. Holding bays, runway-holding positions,
intermediate holding positions and road-holding
positions
6.9 APRON
LOKASI APRON

6.9.1.1.

Apron diposisikan sehingga pesawat udara yang diparkir tidak melanggar


permukaan batas rintangan, terutama permukaan transisional.
6.9 APRON JARAK PEMISAHAN APRON
6.9.3.1.

Aircraft parking position taxilane harus dipisahkan dari objek apapun dengan jarak tidak
kurang dari Tabel berikut;

6.9.3.2. Selain garbarata, pesawat harus dipisahkan dari objek apapun, dengan jarak tidak
kurang dari yang telah ditentukan.
6.9 APRON
KEMIRINGAN APRON (SOPES ON APRONS)

6.9.4.1. Kemiringan posisi parkir pesawat tidak boleh lebih dari 1%.

6.9.4.2. Kemiringan bagian apron lainnya harus sesuai agar bisa digunakan dengan
baik tanpa mengakibatkan genangan air, tetapi tidak boleh lebih dari 2%.

6.9.4.3. Kelandaian apron harus dalam posisi sedemikian sehingga kemiringan tidak
turun menuju gedung terminal.

6.9.4.4. Jika tidak dapat dihindari, maka harus disediakan drainase apron untuk
mengarahkan bahan bakar yang tercecer menjauh dari gedung-gedung dan
struktur lain yang berdampingan dengan apron.

6.9.4.5. Jika saluran air hujan dapat mengumpulkan bahan bakar yang tumpah dari
apron, harus disediakan perangkap nyala (flame trap) atau lubang pencegat
(interceptor pit) untuk mengisolasi dan mencegahnya masuk ke area lain.
6.9 APRON

6.9.5. Daya dukung Apron (Apron Bearing Strength)


Daya dukung apron setidaknya harus sama dengan kekuatan runway, karena
apron akan menjadi subjek dari kepadatan lalu lintas, lau dari pergerakan
yang lambat dan pesawat yang diam, dan dari tekanan yang lebih tinggi dari
runway dimana apron digunakan.

6.9.6. Jalan Apron (Apron Road)


Jalan pada apron yang telah dimarka untuk pergerakan kendaraan-
kendaraan di permukaan, jika memungkinan, kendaraan-kendaran yang
berjalan setidaknya berjarak sekurangnya 3 m dari pesawat udara apapun
yang terparkir.
6.10. Posisi parkir pesawat udara yang diisolasi (Isolated aircraft
parking positions)

6.10.1. Posisi parkir pesawat udara yang diisolasi harus ditentukan.


pemandu lalu lintas penerbangan bandar udaramemberi informasi
mengenai area yang sesuai untuk parkir pesawat udara yang terlibat
tindakan pelanggaran hukum, atau alasan lain yang membutuhkan isolasi
dari operasi normal bandara.

6.10.2. Posisi parkir pesawat udara yang diisolasi harus berada dalam jarak
maksimal yang dapat diaplikasikan dan dalam kasus apapun tidak boleh
kurang dari 100 m dari posisi parkir lainnya,seperti gedung atau area
umum, dll. Perlu diberikan perhatian untuk memastikan bahwa posisinya
tidak berada di atas peralatan bawah tanah, seperti bahan bakar pesawat
udara dan gas serta kemungkinan lainnnya yaitu kabel listrik dan
komunikasi.
6.11. Radio Altimeter Operating Area

6.11.1. Umum.
Radio Altimeter Operating
Area ini disediakan pada
threshold area precision
approach
runway.

6.11.2. Panjang Area. 6.11.4. Perubahan Kemiringan Longitudinal


Radio Altimeter Operating Area dapat diperpanjang Bila terdapat kemiringan pada daerah radio
sampai dengan sebelum threshold dengan jarak altimeter, tingkat perubahan diantara dua
paling sedikit 300m seperti yang tertera pada kemiringan harus tidak lebih dari 2% per 30 meter
gambar diatas.
(minimum jari-jari lengkungan 1.500 meter).
6.11.3. Lebar Area
Radio Altimeter Operating Area bisa diperpanjang
Pedoman tentang Radio Altimeter Operating Area:
sampai dengan 60m secara lateral pada tiap sisi Attachment A, Section 4.3, dan dalam Manual of
runway center line, dalam kondisi tertentu jarak All-Weather Operations, (Doc 9365), Section 5.2.
dapat dikurangi menjadi tidak kurang dari 30m. Pedoman penggunaan radio altimeter terdapat
penurunan jarak ini tidak akan mempengaruhi dalam PANS-OPS, Volume II, Part II, Section1.
keselamatan operasi pesawat.
6.12. Semburan Mesin Jet (Jet Blast) 6.12.3. Jenis-Jenis Pagar
Pagar louvred menangkis semburan dengan
ketinggiannya sehingga lebih merupakan subjek dari
6.12.1 tekanan udara yang lebih rendah 6-36 dibandingkan
dengan pagar padat pada keadaan semburan yang
operator bandar udara melindungi orang dan benda dari sama. Pagar perantara (baffles), Pagar berlubang
efek semburan mesin jet seperti kontur lateral dan vertikal (perforations), Pagar dengan Louvre, dan Pagar
yg berbahaya. bergelombang dapat digunakan satu persatu atau
dikombinasikan dengan sangat efektif mengurangi atau
menghilangkan efek semburan dibelakang pagar.
6.12.2.
Jet Blast and Propeller Wash Hazards (Bahaya
Semburan Mesin Jet dan Sapuan Baling-baling)

a.Penumpang dan area umum utama, dimana penumpang


berjalan dan berkumpul – 60
km/jam,
b.Area umum kecil, dimana tidak banyak orang berkumpul –
80 km/jam,
c. Jalan umum – 50 km/jam dimana kecepatan kendaraan
mungkin mencapai 80 km/j atau lebih, dan 60 km/jam
dimana kecepatan kendaraan kurang dari 80 km/jam;
d. Personil yang bekerja di dekat pesawat – 80 km/jam;
e. Peralatan apron – biasanya tidak lebih dari 80 km/jam;
f. Area parkir pesawat ringan – diminta 60 km/jam dan tidak
lebih dari 80 km/jam;
g. Bangunan dan struktur lainnya – tidak lebih dari 100
km/jam.
6.13 FASILITAS GLIDER RUNWAY STRIP

6.13.1 Lokasi glider runway strips


6.13.1.1 jika operasi powered aircraf tidak melebihi 500o/
tahun glider runwy bisa di tempatkan pada runway
6.13.2. Dimensi Glider Runway Strips
6.13.2.1. Jika Glider Runway Strips berada di luar bahu
runway, maka lebar bahu runway harus 60 m,dan
panjang yang cukup untuk operasi glider
6.13.2.2. Jika arah berlawanan dengan sirkuit diijiinkan dan
operasi independen, jarak pemisahan tidak kurang dari
120 m.
lebar tidak kurang dari 37,5 m:
a) Jika terdapat pencahayaan flush-
mounted atau tidak ada pencahayaan
runway, dari sisi/tepi runway yang ada
sebagaimana diperlihatkan dalam
Gambar 6.12-1 di bawah ini
b) Jika terdapat lampu runway yang
ditinggikan (elevated runway lighting),
atau jika terdapat fitur fisik seperti
saluran reruntuhan yang diisi batubatu,
kondisi curam, atau bahu yang kasar, dari
tiga meter dari lampu runway atau fitur
fisik seperti ini, sebagaimana
diperlihatkan dalam Gambar 6.12-1
dibawah ini.
6.13.3. Area Parkir Glider (Glider Parking
Areas)
6.13.6. Notifikasi Fasilitas dan
Area parkir glider harus disediakan di Prosedur Glider
luar glider runway strip atau runway Penerbitan NOTAM harus
strip yang ada. perlu dibuat suatu dilakukan sebelum
daerah dimana glider dapat berhenti mengijinkan operasi
untuk sementara sambil menunggu
penerbangan glider.
antrian.

6.13.5. Standar Glider Runway Strip


6.13.5.1.Glider runway strip harus disediakan berdasarkan standar-
standar berikut:
a. Jika glider runway strip di dalam runway strip maka glider
runway strip tersebut harus sesuai dengan tingkatan untuk
pesawat bertenaga.
b. Jika glider runway strip berada di luar runway strip, maka harus
sesuai dengan standar runway strip untuk area pendaratan
pesawat udara.
Thank You
any question?

Anda mungkin juga menyukai