Anda di halaman 1dari 83

` RANCANG BANGUN SMART MONITORING DAN KONTROL

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY SEBAGAI BACK UP


AFL ( AIRFIELD LIGHTING SYSTEM) BERBASIS ESP8826
DENGAN PROTOKOL BLYNK

PROYEK AKHIR

Oleh :

MOCHAMMAD RIZKY KURNIAWAN


NIT : 30119043

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK LISTRIK BANDAR UDARA


POLITEKNIK PENERBANGAN
SURABAYA
2022

1
RANCANG BANGUN SMART MONITORING DAN KONTROL
UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY SEBAGAI BACK UP
AIRFIELD LIGHTING SYSTEM ( AFL) BERBASIS ESP8826
DENGAN PROTOKOL BLYNK

PROYEK AKHIR
Diajukan sebagai Syarat untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya (A.Md)
pada Program Studi Diploma 3 Teknik Listrik Bandar Udara.

Oleh :

MOCHAMMAD RIZKY KURNIAWAN


NIT : 30119043

HALAMAN JUDUL
PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK LISTRIK BANDAR UDARA
POLITEKNIK PENERBANGAN
SURABAYA
2022

II
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANG BANGUN SMART MONITORING DAN KONTROL


UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY SEBAGAI BACK UP AIRFIELD
LIGHTING SYSTEM ( AFL) BERBASIS ESP8826 DENGAN PROTOKOL BLYNK

Oleh :
MOCHAMMAD RIZKY KURNIAWAN
NIT : 30119043

Disetujui untuk diujikan pada :


Surabaya, 02 Agustus 2022

Pembimbing I : SLAMET HARIYADI, ST, MM ....................


NIP. 19630408 198902 1 001

Pembimbing II : ANTON BUDIARTO , SE, MT ....................


NIP. 19650110 199103 1 004

III
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANG BANGUN SMART MONITORING DAN KONTROL UNINTERRUPTIBLE


POWER SUPPLY SEBAGAI BACK UP AIRFIELD LIGHTING SYSTEM ( AFL)
BERBASIS ESP8826 DENGAN PROTOKOL BLYNK

Oleh :
MOCHAMMAD RIZKY KURNIAWAN
NIT : 30119043

Diajukan sebagai Syarat Menempuh Mata Kuliah Tugas Akhir pada Program
Pendidikan Diploma 3 Teknik Listrik Bandar Udara
Politeknik Penerbangan Surabaya

Pada tanggal : 04 Agustus 2022

Panitia Penguji :
1. Ketua : Dr. PRASETYO ISWAHYUDI, ST, MM .......................
NIP. 19730196 199703 1 004

2. Sekertaris : DARMADJI , ST, ........................


NIP. 1956060241001

3. Anggota : SLAMET HARIYADI, ST, MM ........................


NIP. 19630408 198902 1 001

Ketua Program Studi


D-III Teknik Listrik Bandar Udara

Rifdian I.S. ST, MM, MT


NIP. 19810629 200912 1 002

IV
ABSTRAK

RANCANG BANGUN SMART MONITORING DAN KONTROL UNINTERRUPTIBLE


POWER SUPPLY SEBAGAI BACK UP AIRFIELD LIGHTING SYSTEM (AFL)
BERBASIS ESP8826 DENGAN PROTOKOL BLYNK

By :
Mochammad Rizky Kurniawan
30119043

Sistem pemantauan Uninterruptible Power Supply (UPS) menggunakan protokol Blynk


adalah solusi untuk mengatasi masalah pemantauan UPS di infrastruktur besar.
Berdasarkan konsep IoT, sistem yang dijelaskan dalam makalah ini menggunakan
mikrokontroler Arduino yang terhubung ke Internet melalui ethernet shield. Sistem ini
menggunakan Blynk sebagai protokol komunikasi yang dirancang untuk komunikasi yang
ringan. Sistem ini dimaksudkan untuk menampilkan data pemantauan UPS secara real-
time pada halaman web yang tersimpan di ESP8826 yang berperan sebagai web server,
Blynk broker, pelanggan Blynk dan database. Parameter UPS dapat dipantau
menggunakan aplikasi berbasis web. Terdapat beberapa perbedaan data yang diperoleh
dari sensor dengan hasil pengukuran alat ukur yang ditentukan untuk masing-masing
parameter yaitu perbedaan tegangan input sebesar 0,20%, sedangkan perbedaan
tegangan output, daya output dan arus output mencapai 1,34%, 0,17% dan 3%, masing-
masing. Nilai-nilai tersebut baik untuk dijadikan acuan. Ukuran pesan nilai data yang
digunakan dalam sistem adalah sekitar 15 byte yang menjadikan sistem ini sebagai sistem
berbiaya rendah.
Kata Kunci : IoT , Sistem Monitoring , Blynk , UPS

V
ABSTRACT

DESIGN OF SMART MONITORING AND UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY


CONTROL AS A BACK UP AIRFIELD LIGHTING SYSTEM (AFL) BASED ON
ESP8826 WITH BLYNK PROTOCOL

By :
Mochammad Rizky Kurniawan
30119043

Uninterruptible Power Supply (UPS) monitoring system using ThingSpeak


protocol is a solution to solve UPS monitoring issues in a large infrastructure. Based on
IoT concept, the system described in this paper used Arduino microcontroller connected
to the Internet via an ethernet shield. The system used ThingSpeak as a communication
protocol that was designed for a lightweight communication. This system was intended to
display UPS monitoring data in real-time on a web page stored on Raspberry Pi which
roles as a web server, ThingSpeak broker, Blynk subscriber and database. UPS
parameter could be monitored using a web-based application. There were some
differences in data obtained from sensor with the measurement results of measuring
instruments specified for each parameter: the difference of input voltage was equal to
0.20%, while differences of output voltage, output power and output current reached
1.34%, 0.17% and 3%, respectively. Those value are good to be used as references. The
size of the data values message used in the system is about 15 bytes which makes this
system a low cost system.
Keywords :IoT , Monitoring System , Blynk , UPS

VI
PERNYATAAN KEASLIAN DAN HAK CIPTA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Mochammad Rizky Kurniawan


NIT : 30119043
Program Studi : D-III Teknik Listrik Bandar Udara
Judul Tugas Akhir : “Rancang Bangun Smart Monitoring dan Kontrol Uninterruptible
Power Supply Sebagai Back Up Airfield Lighting System (AFL)
Berbasis ESP8826 dengan Protokol Blynk

Dengan ini menyatakan bahwa :


1. Tugas Akhir ini merupakan karya asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan
gelar akademik, baik di Politeknik Penerbangan Surabaya maupun di Perguruan
Tinggi lain, serta dipublikasikan, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan
dalam daftar pustaka.

2. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan Hak


Bebas Royalti Non Eksklusif (Non-Exclusive Royalty-Free Right) kepada Politeknik
Penerbangan Surabaya beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak ini,
Politeknik Penerbangan Surabaya berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan
tugas akhir saya dengan tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Apabila di kemudian hari terdapat
penyimpangan dan ketidakbenaran, maka saya bersedia menerima sanksi akademik
berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma
yang berlaku di Politeknik Penerbangan Surabaya.

Surabaya, 04 Agustus 2022


Yang membuat pernyataan

Mochammad Rizky Kurniawan


NIT.30119043

VII
MOTTO

"LOW PROFILE AND HIGH PROFIT."

VIII
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas
berkat rahmat dan hidayah – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tugas akhir ini dengan judul RANCANG BANGUN SMART MONITORING DAN
KONTROL UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY SEBAGAI BACK UP AIR FIELD
LIGHTING SYSTEM ( AFL ) BERBASIS ESP8826 DENGAN PROTOKOL BLYNK
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Program Studi
Diploma III Teknik Listrik Bandar Udara, pada Jurusan Teknik Penerbangan Politeknik
Penerbangan Surabaya.

Banyak yang memberikan bantuan baik moril maupun materi dalam penyusunan
Tugas Akhir ini, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih. Dan lebih khusus penulis
sampaikan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang memberikan rahmat sehingga Tugas akhir dapat berjalan dengan
lancar.
2. Kedua Orang tua, adik yang telah memberikan doa, kasih sayang, dukungan serta
pengorbanan yang penulis terima.
3. Bapak M. Andra Adityarman, ST, MM selaku Direktur Politeknik Penerbangan
Surabaya.
4. Bapak Rifdian I.S, ST, MM, MT Selaku Ketua Program Studi Teknik Listrik
Bandar Udara.
5. Bapak Slamet Hariyadi, ST, MM Selaku Pembimbing I yang senantiasa
membimbing dan membantu dalam perancangan alat.
6. Bapak Anton Budiarto, ST, MT Selaku Pembimbing 2 yang senantiasa
membimbing dalam penyusunan Tugas Akhir.
7. Segenap Dosen dan Staff Pengajar Program Studi Diploma III Teknik Listrik
Bandar Udara Angkatan XIII yang telah membantu penulis dalam proses
pembelajaran di Politeknik Penerbangan Surabaya.
8. Para senior Teknik Listrik Bandar Udara yang telah membagikan pengalamannya
kepada saya supaya tidak salah dalam bertindak.
9. Teman – teman satu angkatan, teman – teman satu program studi Diploma III
Teknik Listrik Bandar Udara Angkatan XIV A dan XIV B, dan adik-adik junior
TLB XV , TLB XVI A, TLB XVI B yang senantiasa memberikan dukungan saran
serta membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

IX
Dalam penulisan ini laporan Tugas Akhir ini penulis menyadari sepenuhnya, walaupun
penulis telah berupaya memberikan yang terbaik, penulisan ini masih jauh dari
kesempurnaan baik isi, sistematika maupun redaksinya, maka penulis mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan pengembangan laporan.
Akhir kata penulis berharap semoga penulisan ini bermanfaat dan selanjutnya
dapat dikembangkan, berguna bagi pihak yang membacanya dan tidak lupa pula saya
ucapkan Syukur kepada Allah SWT dimana akhirnya penulis dapat meyelesaikan
penyusunan penulisan Tugas Akhir ini untuk diseminarkan.

Surabaya, 09 Maret 2022

Penulis

X
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................... v
ABSTRACT .................................................................................................. vi
PERNYATAAN KEASLIAN DAN HAK CIPTA ......................................... vii
MOTTO ........................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ...................................................................... 2
1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................... 3
1.6 Sistematika Penulisan............................................................... 4
BAB 2. LANDASAN TEORI........................................................................ 5
2.1 Teori Penunjang ....................................................................... 5
2.1.1 Mikrokontroller Ardunio uno ATMega328................... 5
2.1.1.1 Konfigurasi ATMega328 .......................................... 9
2.1.2 Uninterruptible Power Supply ...................................... 11
2.1.3 NodeMCU ESP8826 .................................................... 19
2.1.4 Sensor PZEM 004T ...................................................... 22
2.1.5 ESP8826 ...................................................................... 25
2.1.6 Blynk ........................................................................... 25
2.1.7 Relay ........................................................................... 28
2.1.8 USB ............................................................................. 29
2.2 Kajian Penelitian Terdahulu Yang Relevan .............................. 30
BAB 3. METODE PENELITIAN.................................................................. 32
3.1 Desain Penelitian ..................................................................... 32
3.2 Perancangan Alat ..................................................................... 34
3.2.1 Desain Alat .................................................................... 35
3.2.1.1 Desain Alat ................................................................ 35
3.2.1.2 Desain Alat ............................................................... 36
3.2.2 Cara Kerja Alat .............................................................. 37
3.2.3 Komponen Alat .............................................................. 39
3.3 Teknik Pengujian ..................................................................... 47
3.4 Teknik Analisis Data ................................................................ 47

XI
3.5 Tempat dan Waktu Penelitian................................................... 47

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 49


4.1 Hasil Penelitian ....................................................................... 49
4.1.1 Pengujian Sensor PZEM004T ...................................... 49
4.1.2 Pengujian Arduino Uno R3 .......................................... 50
4.1.3 Pengujian Relay ........................................................... 52
4.1.4 Pengujian NodeMcu ESP8826 ..................................... 53
4.1.5 Pengujian Blynk ........................................................... 55
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 58
BAB 5. PENUTUP........................................................................................ 59
5.1 Simpulan ................................................................................ 59
5.2 Saran....................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

XII
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Arduino uno ATMEGA328 ........................................................ 7
Gambar 2.2 Konfigurasi pin ATMEGA328 ................................................... 9
Gambar 2.3 wiring ups standby offline .......................................................... 13
Gambar 2.4 wiring ups line interactive .......................................................... 14
Gambar 2.5 wiring double conversion ........................................................... 15
Gambar 2.6 UPS AFL ................................................................................... 16
Gambar 2.7 nodeMCU ESP8826 ................................................................... 19
Gambar 2.8 pin out v1 dengan ESP13 ........................................................... 21
Gambar 2.9 Sensor PZEM 004T .................................................................... 22
Gambar 2.10 Wiring diagram PZEM 004T .................................................... 23
Gambar 2.11 Chip ESP8826 .......................................................................... 25
Gambar 2.12 Blynk Cloud Serve ................................................................... 27
Gambar 2.12 Struktur relay ........................................................................... 28
Gambar 2.13 Modul Relay 5V 4 channel ....................................................... 49

Gambar 3.1 Flowchart Desain Penelitian ....................................................... 32


Gambar 3.2 Blok Diagram Sistem keseluruhan .............................................. 34
Gambar 3.3 wiring UPS AFL ........................................................................ 35
Gambar 3.4 Wiring perencanaan Alat ............................................................ 36
Gambar 3.5 Flow chart sistem monitoring ..................................................... 37
Gambar 3.6 Flow chart kontrol monitoring .................................................... 38
Gambar 3.7 arduino uno atmega328 .............................................................. 39
Gambar 3.8 uninterruptible power supply ...................................................... 41
Gambar 3.9 struktur relay .............................................................................. 42
Gambar 3.10 relay 5v 4 channel .................................................................... 43
Gambar 3.11 sensor PZEM 004T................................................................... 44
Gambar 3.12 NodeMCU ESP8826 ................................................................ 45
Gambar 3.13 Arduino IDE ............................................................................ 46

Gambar 4.1 Pengujian Sensor PZEM004T .................................................... 49


Gambar 4.2 listing on dan off pada Led Arduino .......................................... 50
Gambar 4.3 on dan off led pada Board Arduino ............................................. 51
Gambar 4.4 Pengukuran Input Relay ............................................................. 52
Gambar 4.5 Hasil Coding Pengujian Modul wifi ........................................... 54
Gambar 4.6 Tampilan Aplikasi Blynk ........................................................... 55
Gambar 4.7 Tampilan Widget Box ................................................................ 56
Gambar 4.8 Menghubungkan Blynk dengan Arduino .................................... 57
Gambar 4.9 Tampilan Blynk ......................................................................... 57

XIII
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 perbandingan nodemcu esp8826 ................................................... 20
Tabel 2.2 kajian pustaka.............................................................................. 30
Tabel 3.1 waktu dan tempat penelitian ......................................................... 48
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Sensor PZEM004T ............................................. 50
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Input Relay ...................................................... 52

XIV
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


UPS AFL memiliki peranan penting untuk sebuah bandara yang memerlukan
sistem backup sumber tegangan untuk membuat sistem tetap berjalan meski sumber
tegangan utama mengalami gangguan . Ketika sumber tegangan utama sebuah sistem
mengalami gangguan, maka UPS akan melakukan switching dari sumber tegangan
utama ke baterai yang dimiliki UPS tanpa adanya pemutusan sumber ke sistem
sehingga sistem masih tetap berjalan seperti ketika mendapatkan sumber tegangan
utama . Untuk alasan tersebut, banyak Sistem airfield lighting system atau di sebut
alat pendaratan visual u bandara yang menggunakan UPS agar sistemnya tidak
mengalami gangguan dan tetap berjalan seperti biasanya. Bagi sebagian sistem
airfield lighting system bandara, sumber listrik merupakan suatu hal yang sangat
vital karena sumber listrik akan sangat berpengaruh terhadap produktivitas maupun
kualitas pelayanan mereka. Disaat sumber power utama mati, UPS tidak akan bisa
selamanya menjadi sumber power bagi sistem tersebut karena UPS memiliki batasan-
batasan tertentu seperti kapasitas baterai, dan juga daya yang bisa dibangkitkan oleh
UPS. Power yang disupply oleh UPS sebagai sumber power cadangan akan terhenti
apabila baterai yang digunakan UPS telah habis. Hal ini akan menyebabkan sistem
akan terhenti secara mendadak karena tidak ada sumber power yang menopang
sistem tersebut. Kejadian seperti itu bisa membuat komponen elektronika pada sistem
rusak. Untuk sebuah sistem yang memiliki infrastruktur besar, matinya salah satu
infrastruktur yang ada saat ini akan menimbulkan gangguan bahkan bisa membuat
sistem tersebut mati total. Maka dari itu, UPS hanya bisa membackup sistem tersebut
selama waktu atau kondisi tertentu. Pada kenyataanya, sangat sulit untuk memantau
UPS dengan cara manual. Hal tersebut memerlukan waktu dan biaya yang banyak.
Sehingga apabila terjadi masalah, sangat sulit untuk melakukan troubleshoot pada
UPS yang bermasalah. 2 Untuk mengatasi hal tersebut, penelitian ini mengusulkan
sebuah sistem menggunakan komunikasi machine to machine (M2M), berbasis
teknologi Internet of Things (IoT) sehingga para teknisi tidak perlu mendatangi
tempat UPS dipasang. Mereka cukup membuka web browser dari perangkat apapun

1
2

seperti laptop, mobile phone, dan gadget lainya yang memiliki akses internet untuk
melihat status atau parameter dari UPS yang mereka tangani secara Real Time.
Penggunaan Thingspeak sebagai protokol komunikasi dapat menghemat daya dan
juga bandwidth yang terpakai. Thingspeak merupakan sebuah platform Internet of
Things dibagian cloud dimana kita dapat mengirim atau menerima suatu data dengan
protokol komunikasi HTTP dan juga dapat menampilkan nilai data melalui
dashboard gratis yang diberikan. Unsur utama dari ThingSpeak adalah saluran, yang
berisi bidang data, bidang lokasi, dan bidang status. Setelah membuat
saluranThingSpeak, kita bisa menulis data ke saluran proses dan melihat hasil data
lewat MATLAB. Dari situ dapat dilihat reaksi terhadap data dengan tweet dan alert
lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai
berikut.
1. Bagaimana rancang bangun sistem monitoring uninterruptible power supply
berbasis internet of things dengan protokol Blynk dapat memantau parameter
– parameter pada UPS AFL
2. Bagaimana kinerja sistem monitoring uninterruptible power supply berbasis
internet of things dengan protokol Blynk ?
3. Bagaimana kinerja kontrol dari monitoing uninterruptible power supply
berbasis IOT
4. Bagaimana kinerja modul penghubung ESP8826 dengan protokol Blynk
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada, dalam penelitian ini memiliki beberapa
batasan atau ruang lingkup sebagai berikut.
1. Sistem monitoring berbasis IoT dengan Protokol Blynk
2. Menggunakan Sensor PZEM 004 untuk mengukur parameter Output UPS
3.Menggunakan Arduino uno ATMEGA328 sebagai controller untuk memproses
nilai yang didapat sensor.
4. Aplikasi ini diuji dengan menggunakan aplikasi di android
3

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui cara Memonitoring ups dari jarak jauh di bidang IOT
2. Untuk memberikan kemudahan apabila teknisi di bandara ada pekerjaaan lain
dan bisa di pantau dari jarak jauh

1.5 Manfaat Penelitian


Dari penelitian yang akan dilakukan, diharapkan mampu memberikan manfaat
atau kontribusi sebagai berikut.
1. Sebagai optimalisasi sistem untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi
pelayanan fasilitas bandara
2. Sebagai tolak ukur individual setelah mendapatkan ilmu dari bangku kuliah dan
kehidupan sehari–hari untuk diimplementasikan dalam bentuk suatu alat.
3. Dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama di bangku kuliah dan
menerapkannya secara nyata.
4. Sebagai bentuk kontribusi terhadap kampus dan pengabdian kepada masyarakat
dalam bentuk suatu karya yang bermanfaat.
5. Memberikan info tentang kinerja alat berupa data yang digunakan dalam
pengecekan atau audit diwaktu tertentu sehingga mengetahui alat dalam kondisi
stabil atau rusak.
6. Menambah pengetahuan tentang bidang kontrol dan monitoring
7. Menambah ilmu tentang aplkasi bidang IoT.
4

1.6 Sistematika Penulisan


Adapun urutan sistematika penulisan yang akan penulis gunakan dalam
penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut.
BAB 1. PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 2. LANDASAN TEORI
Pada bab ini penulis memuat uraian yang sistematik tentang tentang teori
yang berasal dari literatur yang memiliki hubungan dengan perancangan dan
pembuatan peralatan yang akan dilakukan serta daftar istilah yang
dipergunakan dalam penulisan.
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini penulis memuat tentang uraian konsep perencangan dan prinsip
kerja baik perangkat keras maupun perangkat lunak
BAB 2
LANDASAN TEORI

Pada bab 2 ini akan membahas mengenai landasan teori, penulis memiliki teori-
teori yang diggunakan dalam penyelesaian penulisan Tugas Akhir ini. Adapun
pembahasan teori yang dikemukakan berdasarkan peralatan yang akan digunakan pada
Rancang Bangun Prototype Smart Monitoring Uninterruptible Power Supply Sebagai
Back Up Berbasis Esp8826 Dengan Protokol Blynk
2.1 Teori Penunjang
2.1.1 Mikrokontroler ARDUINO UNO ATMEGA328
Mikrokontroler adalah sebuah komputer kecil (“special purpose
computers”) di dalam satu IC yang berisi CPU, memori, timer, saluran
komunikasi serial dan parallel, Port input/output, ADC. Mikrokontroler
digunakan untuk suatu tugas dan menjalankan suau program
(Andrianto,heri.2013).

Mikrokontroler adalah IC single chip yang didalamnya terkandung RAM


(Random Access Memory), ROM (Read Only Memory), mikroprosesor dan
piranti I/O (Input/Output) yang saling terkoneksi, serta dapat diprogram
berulang kali, baik ditulis atau dihapus. Ada banyak jenis mikrokontroler yang
masing – masing memiliki keluarga atau series sendiri , sehingga diperlukan
pemahaman yang cukup untuk menggunakan dan memilih mikrokontroler.
Secara garis besar pengelompokan keluarga mikrokontroler ditentukan oleh
perusahaan tertentu sesuai dengan spesifikasi khusus yang dimilikinya
sehingga dapat dibedakan dengan mikrokontroler keluarga lain, terutama
menyangkut kompatibilitas dalam hal pemograman. mikrokontroler dengan
keluarga yang sama akan memiliki kesamaan dalam hal arsitektur dan
kompatibiltas pemograman, yang membedakan hanya dalam kemasan fisik,
jumlah pin dan fitur – fitur yang dimiliki dari mikrokontroler tersebu

5
6

Perbedaan mendasar dari mikrokontroler yang sering dijumpai di pasaran


adalah berdasarkan arsitekturnya mikrokontroler AVR merupakan pengontrol
utama standar industri dan riset saat ini. Hal ini dikarenakan berbagai kelebihan
yang dimilikinya dibandingkan mikroprosesor, antara lain murah, dukungan
software dan dokumentasi yang memadai, dan memerlukan komponen
pendukung yang sangat sediki. Teknologi elektronika saat ini membutuhkan
pengontrolan berukuran kecil dan berkecepatan tinggi, yang bisa dipenuhi oleh
mikrokontroler. Mikrokontroler ialah chip yang berisi berbagai unit penting
untuk melakukan pemrosesan data (I/O, timer, memory, Arithmetic Logic Unit
(ALU) dan lainnya) sehingga dapat berlaku sebagai pengendali dan komputer
sederhana. Untuk menentukan mikrokontroler mana yang ingin anda gunakan,
ada baiknya anda 9 tentukan spesifikasi yang anda inginkan, lalu pilih
mikrokontroler yang sesuai dengan spesifikasi anda tersebut .

Pada saat ini penggunaan mikrokontroller dapat kita temui pada


berbagai peralatan, misalnya peralatan yang terdapat di rumah, seperti telpon
digital, microwave oven, televisi, mesin cuci, sistem keamanan rumah, PDA,
dan lainlain. Mikrokontroler dapat kita gunakan untuk berbagai plikasi
misalnya untuk pengendalian, otomasi industri, akuisisi data, telekomunikasi
dan lain-lain.Saat ini keluarga mikrokontroler yang ada di pasaran yaitu Intel
8048 dan 8051(MCS51), Motorola 68HC11, Microchip PIC, Hitachi H8, dan
Atmel AVR.

ATmega328 adalah micro controller keluaran Atmel yang merupakan


anggota dari keluarga AVR 8-bit. Mikro kontroller ini memiliki kapasitas flash
(program memory) sebesar 32 Kb (32.768 bytes), memori (static RAM) 2 Kb
(2.048 bytes), dan EEPROM (non-volatile memory) sebesar 1024 bytes.
Kecepatan maksimum yang dapat dicapai adalah 20 MHz. Rancangan khusus
dari keluarga prosesor ini memungkinkan tercapainya kecepatan eksekusi
hingga 1 cycle per instruksi untuk sebagian besar instruksinya, sehingga dapat
dicapai kecepatan mendekati 20 juta instruksi per detik
7

ATmega328 adalah prosesor yang kaya fitur. Dalam chip yang dipaketkan
dalam bentuk DIP-28 ini terdapat 20 pin Input/Output (21 pin bila pin reset
tidak digunakan, 23 pin bila tidak menggunakan oskilator eksternal), dengan 6
diantaranya dapat berfungsi sebagai pin ADC (analog-to-digital converter), dan
6 lainnya memiliki fungsi PWM (pulse width modulation).

Gambar 2.1 Arduino uno dengan ATMega328


8

Mikrokontroler ialah chip yang berisi berbagai unit penting untuk


melakukan pemrosesan data (I/O, timer, memory, Arithmetic Logic Unit
(ALU) dan lainnya) sehingga dapat berlaku sebagai pengendali dan komputer
sederhana. Untuk menentukan mikrokontroler mana yang ingin anda gunakan,
ada baiknya anda 9 tentukan spesifikasi yang anda inginkan, lalu pilih
mikrokontroler yang sesuai dengan spesifikasi anda tersebut .

Pada saat ini penggunaan mikrokontroller dapat kita temui pada


berbagai peralatan, misalnya peralatan yang terdapat di rumah, seperti telpon
digital, microwave oven, televisi, mesin cuci, sistem keamanan rumah, PDA,
dan lainlain. Mikrokontroler dapat kita gunakan untuk berbagai plikasi
misalnya untuk pengendalian, otomasi industri, akuisisi data, telekomunikasi
dan lain-lain.Saat ini keluarga mikrokontroler yang ada di pasaran yaitu Intel
8048 dan 8051(MCS51), Motorola 68HC11, Microchip PIC, Hitachi H8, dan
Atmel AVR.

ATmega328 adalah micro controller keluaran Atmel yang merupakan


anggota dari keluarga AVR 8-bit. Mikro kontroller ini memiliki kapasitas flash
(program memory) sebesar 32 Kb (32.768 bytes), memori (static RAM) 2 Kb
(2.048 bytes), dan EEPROM (non-volatile memory) sebesar 1024 bytes.
Kecepatan maksimum yang dapat dicapai adalah 20 MHz. Rancangan khusus
dari keluarga prosesor ini memungkinkan tercapainya kecepatan eksekusi
hingga 1 cycle per instruksi untuk sebagian besar instruksinya, sehingga dapat
dicapai kecepatan mendekati 20 juta instruksi per detik

ATmega328 adalah prosesor yang kaya fitur. Dalam chip yang dipaketkan
dalam bentuk DIP-28 ini terdapat 20 pin Input/Output (21 pin bila pin reset
tidak digunakan, 23 pin bila tidak menggunakan oskilator eksternal), dengan 6
diantaranya dapat berfungsi sebagai pin ADC (analog-to-digital converter), dan
6 lainnya memiliki fungsi PWM (pulse width modulation).
9

2.1.1.1 Konfigurasi Pin ATMEGA328

Gambar 2.2 Konfigurasi Pin ATMEGA328

ATMega328 memiliki 28 Pin, yang masing-masing pinnya memiliki


fungsi yang berbeda-beda baik sebagai port maupun fungsi yang lainnya.
Berikut akan dijelaskan fungsi dari masing-masing kaki ATmega8 yaitu
sebagai berikut : a. VCC merupakan supply tegangan digital. b. GND
merupakan ground untuk semua komponen yang membutuhkan grounding.
c. Port B (PB7...PB0)

Didalam Port B terdapat XTAL1, XTAL2, TOSC1, TOSC2. Jumlah Port


B adalah 8 buah pin, mulai dari pin B.0 sampai dengan B.7. Tiap pin dapat
digunakan sebagai input maupun output. Port B merupakan sebuah 8-bit
bidirectional I/O dengan internal pull-up resistor.Sebagai input, pin-pinyang
terdapat pada port B yang secara eksternal diturunkan, maka akan
mengeluarkan arus jika pull-up resistor diaktifkan. Khusus PB6
dapatdigunakan sebagai input Kristal (inverting oscillator amplifier) dan input
ke rangkaian clock internal, bergantung pada pengaturan Fuse bit yang
digunakan untuk memilih sumber clock. Sedangkan untuk PB7 dapat
digunakan sebagai output Kristal (output oscillator amplifier) bergantung pada
pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Jika sumber
clock yang dipilih dari oscillator internal, PB7 dan PB6 dapat digunakan
sebagai I/O atau jika menggunakan Asyncronous Timer/Counter2 maka PB6
dan PB7 (TOSC2 dan TOSC1).
10

Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O port yang di dalam


masing – masingpin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin nya hanya 7 buah
mulai daripin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaran/output port C
memiliki karakteristik yang sama dalam hal menyerap arus (sink) ataupun
mengeluarkan arus (source). e. RESET/PC6

Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin
I/O.Pin ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pin-pin yang
terdapatpadaport C lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak diprogram,
maka pin iniakan berfungsi sebagai input reset. Dan jika level tegangan yang
masuk ke pinini rendah dan pulsa yang ada lebih pendek dari pulsaminimum,
maka akanmenghasilkan suatu kondisi reset meskipun clock-nya tidak bekerja

Port D merupakan 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up


resistor.Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada
port initidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada port ini hanya
berfungsisebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan I/O. g.
AVcc

Pin ini berfungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. Untuk pin ini
harusdihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan
untukanalog saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan tetap
sajadisarankan untuk menghubungkannya secara terpisah dengan VCC. Jika
ADC digunakan, maka AVcc harus dihubungkan ke VCC melalui low pass
filter. h.

AREF Merupakan pin referensi jika menggunakan ADC Pada AVR status
register mengandung beberapa informasi mengenai hasil dari kebanyakan hasil
eksekusi instruksi aritmatik. Informasi ini digunakan untuk altering
11

2.1.2 Uninterruptible Power Supply


Uninterruptible Power Supply (UPS) banyak digunakan oleh Bandara untuk
mengamankan perangkat sistem airfield lighting system pada saat listrik
padam,sehingga energi listrik untuk sistem airfield lighting system untuk
sementara dapat disupply dari Uninterruptible Power Supply (UPS).
Penggunaan UPS saat ini sudah mulai memasyarakat terutama pada
perkantoran. UPS sendiri merupakan sebuah sistem yang berdiri sendiri
terhadap sistem suplai tenaga listrik PLN. Pada dasarnya UPS merupakan
sumber tenaga alternatif sementara yang menggantikan suplai tenaga listrik
utama dalam hal ini sumber listrik PLN. Namun UPS yang baik mampu
menangani permasalahan gangguan listrik yang lain seperti tegangan transien,
tegangan spike, atau distorsi harmonisa/noise.

Penggunaan UPS penting/harus diaplikasi pada suatu kondisi :

a. Ketika gangguan suplai tenaga listrik menyebabkan bahaya pada


sistem airfield lighting system karena AFL ini sangat penting bagi
pendaratan pesawat.

b. Ketika gangguan listrik ini menyebabkan kerugian waktu, kerugian


biaya.

c. Ketika gangguan listirk ini dapat menyebabkan gangguan/kerusakan


data pada jaringan komputer, jaringan ATM, atau data-data militer
yang sangat penting dan rahasia.

Sistem UPS mulai dibangun ketika sering terjadinya gangguan pada


jalur listrik pada saat perang dunia ke-2 dimana saat itu penggunaanya masih
pada instansi-instansi penting seperti rumah sakit, intansi pelayanan
masyarakat dan instansi komunikasi yang penting.

Rotary Power Source. Sistem UPS ini masih menggunakan mesin diesel
yang berfungsi sebagai pembangkit tenaga listriknya. Apabila terjadi gangguan
listrik maka secara otomatis akan menyalakan mesin diesel tersebut kira-kira
15 detik setelah terjadi gangguang listrik pertama kali. Dengan sistem seperti
ini maka penggunaan listrik hanya terganggu dalam beberapa detik saja.
12

Static Power Source. Sistem UPS ini dikembangkan pada sekitar 1960
ketika mulai dikembangkannya rangkan dengan menggunakan „solid state‟.
Sistem UPS ini menggunakan sumber tenaga DC sebagai sumber tenaga
pengganti sementaranya melalui rangkaian-rangkaian inverter. Rangkaian-
rangkaian inverter ini berfungsi untuk merubah tegangan DC ini menjadi
tegangan AC dengan amplitudo dan frekuensi yang sama dengan suplai tenaga
listrik yang sesungguhnya

Komponen UPS
Perangkat UPS terdiri dari beberapa komponen yang saling berhubungan satu
dengan lainnya. Berikut ini adalah beberapa komponen UPS tersebut:
A.) Baterai, yaitu bagian UPS yang dapat menyimpan daya listrik dan dapat
digunakan sebagai sumber listrik alternatif selama 10 – 30 menit. Baterai
pada UPS biasanya berjenis lead-acid atau nikel-cadmium.

B.) Rectifier, yaitu komponen penyearah pada UPS yang berfungsi untuk
mengubah arus AC menjadi arus DC dari suplai listrik utama. Rectifier
bekerja pada saat pengisian baterai dilakukan.

C.) Inverter, yaitu komponen UPS yang berfungsi untuk mengubah arus DC
dari baterai menjadi arus AC. Inverter bekerja ketika UPS dipakai untuk
memberikan daya listrik ke perangkat elektronik.
13

JENIS-JENIS UPS
Berdasarkan cara kerjanya, perangkat UPS dapat dibedakan menjadi empat
jenis. Adapun jenis-jenis UPS adalah sebagai berikut:

A. Standby (Offline) UPS


Jenis UPS yang pertama dan yang paling umum dalam sistem yang
lebih keci adalah Standby atau Offline UPS. Jenis UPS ini pada
umumnya digunakan untuk penggunaan pribadi, misalnya untuk
komputer.

Jenis UPS ini bekerja dengan cara menunggu waktu untuk


beroperasi. Ketika terjadi tegangan yang tidak stabil atau listrik padam,
Standby UPS akan mengambil alih secara otomatis.

Standby UPS memiliki rectifier dan inverter di dalam satu unit.


Jenis UPS ini akan memblok suplai daya utama dan switch akan
berpindah saat terjadi gangguan, sehingga arus DC mengalir dari baterai
menuju inverter.

Gambar 2.3 wiring UPS Stand by (offline)


14

2.Line Interactive UPS


Line-Interactive UPS merupakan jenis UPS yang banyak ditemukan
dalam infrastruktur bisnis skala kecil. Jenis UPS ini bekerja dengan cara
yang mirip dengan Standby UPS tetapi dengan kemampuan yang lebih
baik dalam mengatur tegangan secara otomatis.
Pada Line-Interactive UPS terdapat monitor yang dapat memantau
pasokan listrik yang masuk dan mendeteksi tegangan rendah atau
tegangan tinggi. Jenis UPS ini dilengkapi dengan alat AVR (automatic
voltage regulator) dimana fungsinya untuk mengatur tegangan dari suplai
daya ke perangkat elektronik.

Gambar 2.4 wiring UPS line interactive


15

3. Online Double-Conversion UPS


Jenis UPS ini efisien karena sumber daya utama yang digunakan
bukan dari suplai yang masuk, melainkan dari daya baterainya. Jadi,
ketika terjadi pemadaman listrik UPS ini bekerja secara otomatis tanpa
adanya waktu peralihan seperti yang terjadi pada jenis UPS lainnya.

Jenis UPS ini memiliki 1 rectifier dan 1 inverter secara terpisah.


Online Double-Conversion UPS akan memblok suplai daya ke rectifier
ketika terjadi gangguan sehingga akan muncul arus DC dari baterai ke
inverter yang kemudian diubah menjadi AC untuk output.

Gambar 2.5 wiring online double conversion


16

DATA UPS

UPS Main Power House (MPH) Syamsudin Noor – AFL

Gambar 2.6 UPS AFL

Sumber: Dokumentasi Penulis 2021

Spesifikasi UPS :
Tipe baterai : ESH 12-750W FR(12V,750W)
Merk baterai : Rocket
Merk Ups : SOCOMEC
Kapasitas : 200 KVA
Tahun Pengoperasian : 2019
Power distribusi : AFL

Deskripsi UPS SOCOMEC


True Online Double Conversion UPS
Power rating : 200 kVA / 180 kW
Power Factor : 0.9
Input : 400 V 3ph
Output : 3 ph N : 400 V (dapat di konfiurasi 380/415V)
Backup time : 5 - 10 menit @ typical load
Unit Utama
17

Spesifikasi Lengkap

Daya Keluar : 200000VA / 180000W

Back-Up Time Full Load : 10 minutes

Form Factor : Tower

Lain-lain

By Pass : Voltage toleransi +/- 15%;


Frequency 50/60 Hz +/-
2%

Topology : True Online Double


Conversion

Efisiensi : 94% pada Online mode

Noise 1m : <68 dB

Made in Eropa

Power factor > 0.9

Safety standard IEC 62040-


1

TUV safety sertifikasi


sesuai IEC 62040-1

EMC sertifikasi sesuai IEC


62040-2

Optional : SNMP; External


Dry Trafo; Kabel
Input/Output
18

Dimensi Produk: UPS 700 x 800 x 1930 mm (


WxDxH ); Rack 1500x600x1400
(WxDxH) mm x 3

Berat Produk: UPS 500 kg; Rack 180 kg; Battery


2492 kg; Aksesoris 30 kg

Voltase Masuk: 400V 3ph

Voltage toleransi 240 - 480V

Frequency 50/60 Hz +/- 10%

THDi < 3%

Power factor > 0.9

Voltase Keluar: 3ph 400V (dapat di konfiurasi


380/415V)

Pure Sinewave

Voltage tolerasi +/-1%

Frequency 50/60 Hz , +/-2% (dapat


di konfigurasi 1 - 8%)

Power factor 0.9

Overload 125% selama 10 menit,


150% selama 1 menit

Crest Factor 3:1


19

2.1.3 NodeMCUESP8266
NodeMCU ESP8266 merupakan modul turunan pengembangan dari modul
platform IoT (Internet of Things) keluarga ESP8266 tipe ESP. Secara fungsi
modul ini hampir menyerupai dengan platform modul arduino, tetapi yang
membedakan yaitu dikhususkan untuk “Connected to Internet“.

Untuk saat ini modul NodeMCU sudah terdapat 3 tipe versi antara lain :

Gambar 2.7. Versi NodeMCU ESP8266

2.1.3.1 NodeMCU Versi 0.9


Versi ini sebagai (System on Chip) SoC-nya dan ESP8266 yang
digunakan yaitu ESP12.Kelemahan dari versi ini yaitu dari segi ukuran
modul board lebar, sehingga apabila ingin membuat protipe
menggunakan modul versi ini pada breadboard, pinnya kan habis
digunakan hanya untuk modul ini.

2.1.3.2. NodeMCU Versi 1.0


Versi ini merupakan pengembangan dari versi 0.9. Dan pada versi 1.0
ini ESP8266 yang digunakan yaitu tipe ESP-12E yang dianggap lebih
stabil dari ESP12.Selain itu ukuran board modulnya diperkecil sehingga
compatible digunakan
20

membuat prototipe projek di breadboard serta terdapat pin yang


dikhusukan untuk komunikasi SPI (Serial Peripheral Interface) dan
PWM (Pulse Width Modulation) yang tidak tersedia di versi 0.9.

2.1.3.3. NodeMCU Versi 1.0 (Unofficial Board)


Dikatakan unofficial board dikarenakan produk modul ini
diproduksi secara tidak resmi terkait persetujuan dari Developer
Official NodeMCU. Perbedaannya tidak begitu mencolok dengan versi
1.0 (official board) yaitu hanya penambahan V usb power
output.Berikut tabel perbandingan dari ketiga versi diatas
21

Gambar 2.8 Pin Out V.1 Dengan ESP-12E Yang Menggunakan Usb Driver Tipe CP212
22

2.1.4 Sensor PZEM 004T

Gambar 2.9 Sensor PZEM-004T

PZEM-004T adalah hardware yang berfungsi untuk mengukur parameter dari

tegangan, arus, daya aktif, dan konsumsi daya (wh). Modul ini juga melayani

semua persyaratan dasar pengukuran PZEM-004T ini sebagai papan terpisah.

Dimensi fisik papan PZEM-004T adalah 3,1 × 7,4 cm. Modul PZEM-004T

dibundel dengan kumparan transformator arus berdiameter 33mm.

Pengkabelan dari modul ini memiliki 2 bagian, yaitu pengkabelan terminal

masukan tegangan dan arus, serta pengkabelan komunikasi serial.


23

Gambar 2.10 Wiring Diagram PZEM 004T

Pada gambar wiring diagram PZEM-004T perkabelan modul ini dibagi

menjadi dua bagian yaitu kabel terminal input tegangan dan arus tes dan kabel

komunikasi serial.

Format Tampilan

1. Power: rentang pengukuran 0 - 22kW

a) 0 - 10kW dalam format tampilan 0.000 hingga 9.999;

b) Dalam 10 - 22kW format tampilan 10.00 hingga 22.00.

2. Daya: rentang pengukuran 0 - 9999kWh

a) 0 - 10kWh dalam format tampilan 0,000 hingga 9,999.

b) 10 - 100kWh dalam format tampilan 10,00 hingga 99,99.

c) 100 - 1000kWh dalam format tampilan 100,0 hingga 999,9.

d) 1000 - 9999kWh dan di atas format tampilan dari 1000 hingga 9999.

3. Tegangan: rentang tes 80 - 260VAC

a) Format tampilan 110.0 V - 220.0 V.

4. Arus: rentang pengukuran 0 - 100A

a) Format tampilan 00.00 hingga 99.99.


24

Komunikasi Serial

Modul ini dilengkapi dengan antarmuka komunikasi data serial TTL melalui

port serial yang dapat dibaca dan mengatur parameter yang relevan, tetapi jika

ingin menggunakan perangkat dengan USB atau RS232 (seperti komputer)

untuk berkomunikasi, maka Anda harus dilengkapi dengan papan perangkat

keras adaptor TTL yang berbeda (kebutuhan komunikasi USB dengan pelat

adaptor TTL ke USB).

Karakteristik dari Modul PZEM-004T:

1. Mengukur konsumsi listrik.

2. Antarmuka serial UART dengan kecepatan 9600 bps.

3. Tegangan suplai 5V.

4. Kemungkinan menghubungkan layar LCD atau LED.

Pertimbangan yang sesuai untuk penggunaan sensor PZEM-004T

yaitu:

1. Modul ini cocok untuk penggunaan di dalam ruangan, bukan di luar

ruangan.

2. Beban yang diterapkan tidak boleh melebihi daya pengenal.

3. Kabel tidak bisa salah

Spesifikasi parameter Modula PZEM-004T:

1. Tegangan kerja: 80 - 260VAC

2. Tegangan uji: 80 - 260VAC


25

3. Nilai daya: 100A / 22000W


4. Frekuensi operasi: 45 - 65Hz

5. Akurasi pengukuran: 1.0 (Datasheet PZEM-004T.2019)

2.1.5 ESP8826
ESP8266 adalah sebuah modul WiFi yang akhir-akhir ini semakin
digemari para hardware developer. Selain karena harganya yang sangat
terjangkau, modul WiFi serbaguna ini sudah bersifat SoC (System on Chip),
sehingga kita bisa melakukan programming langsung ke ESP8266 tanpa
memerlukan mikrokontroller tambahan. Kelebihan lainnya, ESP8266 ini
dapat menjalankan peran sebagai adhoc akses poin maupun klien sekaligus.

Gambar 2.11. Chip ESP8266 ESP-01

ESP8266 dikembangkan oleh pengembang asal negeri tiongkok yang


bernama “Espressif”. Produk seri ESP8266 memiliki banyak sekali varian.
Salah satu varian yang paling sering kita jumpai adalah ESP8266 seri ESP-
01.

Spesifikasi Umum
ESP8826:

a. 802.11 b/g/n

b. ntegrated low power 32-bit MCU


c. Integrated 10-bit ADC
d. Integrated TCP/IP protocol stack
26

e. Integrated TR switch, balun, LNA, power amplifier and matching


network
f. Integrated PLL, regulators, and power management units
g. Supports antenna diversity
h. WiFi 2.4 GHz, support WPA/WPA2
i. Support STA/AP/STA+AP operation modes
j. Support Smart Link Function for both Android and iOS devices
k. SDIO 2.0, (H) SPI, UART, I2C, I2S, IR Remote Control, PWM,
GPIO
l. STBC, 1×1 MIMO, 2×1 MIMO
m. A-MPDU & A-MSDU aggregation & 0.4s guard interval
n. Deep sleep power <10uA, Power down leakage current < 5uA
o. Wake up and transmit packets in < 2ms
p. Standby power consumption of < 1.0mW (DTIM3)
q. +20 dBm output power in 802.11b mode
r. Operating temperature range -40C ~ 125C
s. FCC, CE, TELEC, WiFi Alliance, and SRRC certified

2.1.6 BLYNK
Blynk adalah sebuah layanan server yang di gunakan untuk
mendukung project internet of Things. Layanan server ini memiliki
lingkungan mobile user baik Android maupun iOS. Blynk Aplikasi sebagai
pendukung IoT dapat diunduh melalui Google play untuk pengguna
Android dan melalui App Store bagi pengguna iOS. Blynk mendukung
berbagai macam hardware yang dapat digunakan untuk project Internet of
Things. Blynk adalah dashborad digital dengan fasilitas antarmuka grafis
dalam pembuatan project-nya.
27

Terdapat 3 komponen utama Blynk:

1).Blynk Apps

Blynk Apps memungkinkan untuk membuat project interface dengan


berbagai macam komponen Input output yang mendukung untuk
pengiriman maupun penerimaan data serta merepresentasikan data
sesuai dengan komponen yang dipilih. Representasi data dapat
berbentuk visual angka maupun grafik.

2). Blynk Server

Blynk server merupakan fasilitas Backend Service berbasis Cloud


yang bertanggung jawab untuk mengatur komunikasi antara aplikasi
smartphone dengan lingkungan hardware. Kemampun untuk
menangani puluhan hardware pada saat yang bersamaan semakin
memudahkan bagi para pengembang sistem IoT.

3).Blynk Library

Blynk Library dapat digunakan untuk membantu pengembangan


code. Blynk library tersedia pada banyak platform perangkat keras
sehingga semakin memudahkan para pengembang IoT dengan
fleksibilitas hardware yang didukung oleh lingkungan Blynk.

Gambar 2.12 Blynk cloud serve


28

2.1.7 RELAY
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan
merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri
dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal
(seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk
menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low
power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai
contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA
mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya)
untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

Gambar 2.13. struktur relay

Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen


dasar yaitu :

• Electromagnet (Coil)
• Armature
• Switch Contact Point (Saklar)
• Spring

Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :


 Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan
selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)

 Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan


selalu berada di posisi OPEN (terbuka)
29

Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah
kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila
Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang
kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke
posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di
posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC)
akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik,
Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay
untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan
arus listrik yang relatif kecil. Relay yang digunakan merupakan relay 5V 4 channel.
Relay ini berfungsi untuk memutus aliran listrik dari CDI sepeda motor dan
membunyikan alarm berupa klakson sepeda motor.

Gambar 2.14 Modul Relay 5V 4 Chennel

2.1.8 USB
Universal Serial Bus disingkat USB adalah seperangkat Interface untuk
komunikasi data serial antara berbagai device dan peripheral pada suatu
sistem elektronik. Pada saat ini USB menjadi suatu standar komunikasi data
serial yang menggantikan komunikasi data serial RS232. Keuntungan
penggunaanUSB adalah fleksibel dan mudah digunakan, transfer data yang
cepat dan andal, konsumsi daya rendah, dan biaya murah. Komunikasi data
USB mendukung 4 macam mode tarnsfer data yaitu :
30

1. Control Transfer, adalah pertukaran informasi mengenai konfigurasi,


setup, command/ perintah antar host (komputer deskop) dengan
peripheral/ device.

2. Isochronous Transfer, adalah pertukaran informasi dengan kecepatan


tinggi yang bersifat “Time Critical” dan umumnya digunakan pada
streaming device seperti kamera video dan speaker real time.

3. Bulk Transfer, adalah pertukaran informasi menggunakan paket data


berukuran besar dan tidak bersifat “Time Critical”. Mode ini umum
digunakan pada device seperti printer dan scanner.

2.2 Kajian Penelitian yang Relevan


Kajian pustaka adalah kajian terhadap hasil karya tulis yang berhubungan
dengan penelitian yang di lakukan oleh penulis. Hasil penelitian tersebut akan di
uraikan secara singkat, selanjutnya akan di jadikan pedoman dalam melengkapi
penelitian ini. Ada beberapa hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan ini
yang akan dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 2.2 Kajian Penelitian yang Relevan
No Penulis Judul Kesimpulan dan Hubungan dengan
Penelitian
1. Novita Dwi Sistem Kontrol Objek :
Astuti (2016) Dan Monitoring Monitoring tegangan dc
Uneversitas Kegagalan Suplai Metode :
Surabaya Tegangan Pada Menggunakan sensor tegangan dc
Uninterruptible Kelebihan :
Power Supply 1. Dapat mengetahui kegagalan
tegangan dc
(Ups) Berbasis Iot”
2. Dapat memudahkan teknisi
dalam melihat tegangan dc
Kekurangan :
1. Kurang adanya kontrol
2. Kurang mengetahui parameter
ups yang lain
31

2. Hendarto “rancang bangun Objek :


Putra (2019) monitoring ups Monitoring tegangan
Universitas berbasis iot dengan Metode :
Halu Oleo protocol MQQT Menggunakan sensor zmpt101b
Kelebihan :
1. Dapat mengetahui kinerja
tegangan ac dari ups
2. Dapat di pantau dari jarak jauh
Kekurangan :
1. Kurang ada nya kontrol
2. Hanya tegangan saja yg di
monitoring

Berdasarkan dari 2 penelitian terdahulu yang dijelaskan diatas,masing-


masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam penelitian ini, penulis
mengambil referensi dari ketiga penelitian tersebut dengan mengembangkan
perancangan alat. Terdapat banyak perbedaan dengan ketiganya, yaitu
1) Pada penelitian ini penulis menggunakan sistem smart monitoring
dengan menggunakan sensor pzem004t sebagai sensor tegangan dan arus
dan parameter ups yg lain, relay sebagai kontrol son off apabila terjadi
overload pada tegangan dan arus atau suhu yang tidak normal , arduino
atmega328sebagai mikrokontroler atau otak dari jalan nya sebuah
monitoring ups tersebut
2) Dalam prototype ini menggunakan ups 600 va dengan beban 300 Watt ,
sebelumnya dari ketiga penelitian tersebut masih menggunakan ups 300
va dengan beban
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Dalam melakukan penelitian, salah satu langkah yang penting ialah
membuat desain penelitian. Desain penelitian adalah suatu strategi untuk
mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai
pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam,
2003 : 81). Desain penelitian dijelaskan pada diagram alur berikut ini:

Gambar 3.1 Flowchart Desain Penelitian

1. Observasi
Pada tahap ini penulis mencari judul penelitian dengan mengamati
permasalahan yang ada di bandar udara. Ada beberapa masalah tentang
bagaimana cara efisiensi waktu dan tenaga dimana untuk membawa
barang bagasi perlu mendorong troli yang pastinya memakan waktu dan
tenaga

32
33

2. Studi literatur
Penulis mencari referensi tentang bagaimana cara monitoring ups yang
berfungsi sebagai back up airfield lighting system dan bisa di kontrol dari
jarak jauh karena airfield lighting system adalah.
3. Perencanaan alat
Pada proses perancanaan, penulis menggunakan ups sebagai alat untuk di
monitoring tegangan dan arus nya dengan menggunakan sensor pzem004T
dan relay sebagi kontrol lampu nya
Pada proses pembuatan, penulis menggunakan papan kayu sebagai media
penempatan komponen untuk monitoring ups nya
4. Pengujian alat
Pengujian alat ini akan dilakukan dengan menguji setiap komponen yang
digunakan. Setelah semua komponen teruji dan layak dipakai. Maka akan
dilakukan pengujian secara menyeluruh.
5. Revisi alat
Setelat dilakukan pengujian alat akan diketahui bahwa alat dapat bekerja
sesuai yang diharapkan atau belum. Maka pada tahap ini akan dilakukan
revisi alat agar dapat bekerja sesuai yang diharapkan.
6. Pengambilan data
Pengambilan data dilakukan dengan pengujian alat pada setiap komponen.
Dari pengujian tersebut saya akan mendapat data-data yang akan
digunakan untuk meyakinkan bahwa setiap komponen alat dapat
digunakan.
7. Penyusunan laporan
Laporan akan disusun ketika pengujian serta pencatatan data telah
dilakukan. Data-data yang telah di catat akan ditulis dalam suatu laporan.
34

3.2 Perancangan Alat


Dalam Pembuatan suatu alat sebuah rancangan sangat lah penting guna
menunjang terwujudnya suatu alat tersebut. Perancangan juga sangat
diperlukan dalam proses pembuatannya, agar pembuatan lebih terarah dan
sistematis guna meminimalisir kesalahan yang mungkin di temui .

3.2.1 Desain Alat

Gambar 3.2 Blok Diagram Sistem Keseluruhan

Fungsi Setiap Blok

1. Power Daya berfungsi sebagai sumber tegangan.

2. Sensor PZEM 004T berfungsi sebagai pendeteksi adanya


perubahan tegangan dan arus.

3. Atmega328 berfungsi sebagai penerima sinyal berupa sinyal analog


selanjutnya sinyal tersebut di proses menjadi sebuah data
digitaldan selanjut nya dapat digunakan sebagai parameter .

4. NodeMCU ESP 8266 sebagai penerima data pengukuran dari


arduino untuk selanjutnya dikirim ke platform server IoT.

5. Relay berfungsi sebagai kontrol on dan off apabila terjadi overload


pada beban dan suhu baterai yang tidak normal
35

Pada diagram blok diatas, seluruh sistem disupply oleh power


supply.ATmega328 disini menjadi pusat pengontrol, artinya
mikrokontroler ini menjadi otak dari semua sistem trsebut, Dimana
komponen diatas di gerakkan oleh Atmega328p.

3.2.1.1 Wiring Diagram jalur distribusi UPS ke AFL

Gambar 3.3 Wiring jalur distribusi UPS ke AFL


36

3.2.1.2 Wiring Diagram Perencanaan alat

Gambar 3.4 Wiring perencanaan alat


37

3.2.2 Cara Kerja Alat


Cara kerja alat ini akan dijelaskan pada gambar 3.6 dan 3.7.

Gambar 3.5 Flowchart Sistem monitoring


Pada tahap ini merupakan proses pengiriman data. Data hasil
pengukuran sensor tegangan diolah pada arduino . Pada proses
pengiriman data jika arduino menerima perintah “ Ya” dari Node MCU
maka arduino akan mengirimkan data hasil pengukuran sensor ke Node
MCU yang selanjutnya data tersebut di kirimkan ke database Thingspeak
melalui sambungan internet.
38

Gambar 3.6 Flowchart Kontrol ups

Dari flowchart tersebut dapat dijelaskan bahwa


saat tegangan dan arus utama dalam kondisi stabil maka
relay switch ke kondisi ON dan jika tegangan dan arus
tidak stabil maka relai akan switch ke kondisi OFF
sehingga sistem memakai tegangan cadangan dari baterai.
39

3.2.3 Komponen Alat


3.2.3.1 Perangkat Keras (Hardware)
Dalam mewujudkan konsep perancangan alat maka dibutuhkan
perangkat keras dengan ketentuan yang sesuai. Disini peneliti akan
merancang dan menjelaskan prinsip kerja perangkat keras sesuai
dengan konsep perancangan alat yang akan dibuat, adapun
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Arduino uno ATMEGA328
Arduino Uno adalah papan sirkuit berbasis mikrokontroler
ATmega328. IC (integrated circuit) ini memiliki 14 input/output
digital (6 output untuk PWM), 6 analog input, resonator kristal
keramik 16 MHz, Koneksi USB, soket adaptor, pin header
ICSP, dan tombol reset. Hal inilah yang dibutuhkan untuk
mensupport mikrokontrol secara mudah terhubung dengan
kabel power USB atau kabel power supply adaptor AC ke DC
atau juga battery.

Gambar 3.7 Arduino uno dengan ATMega328


40

b. Uninterruptible Power Supply


UPS adalah sebuah alat untuk menyimpan daya sehingga
apabila listik mati secara tiba-tiba maka alat yang
terpasang UPS masih tetap hidup, namun hidupnya alat tersebut
hanya untuk beberapa waktu saja.
UPS adalah alat yang mampu menyalakan sebuah barang
elektronik, namun alat elektronik tersebut tidak akan menyala
dalam waktu lama, sebuah UPS normal sebesar 600 watt hanya
mampu menyalakan sebuah komputer dengan daya 400watt
selama 17 menit.
Dari beragam merek dan tipe UPS yang ada, mereka semua
memiliki fungsi yang sama yakni:
 Dapat memberikan energi listrik sementara ketika terjadi
kegagalan daya pada listrik utama.
 Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera
menghidupkan genset sebagai pengganti listrik utama.
 Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera
melakukan back up data dan mengamankan sistem operasi
(OS) dengan melakukan shutdown sesuai prosedur ketika
listrik utama padam.
 Mengamankan sistem komputer dari gangguan-gangguan

listrik yang dapat mengganggu sistem komputer baik berupa


kerusakan software, data maupun kerusakan hardware.
 UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan

ketika terjadi perubahan tegangan pada input sehingga


tegangan output yang digunakan oleh sistem komputer berupa
tegangan yang stabil.
41

Gambar 3.8 Uninterruptible Power Supply


42

c. RELAY
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara
listrik dan merupakan komponen Electromechanical
(Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni
Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak
Saklar/Switch).
Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk
menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang
kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang
menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu
menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai
saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

Gambar 3.9. struktur relay


Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
• Electromagnet (Coil)
• Armature
• Switch Contact Point (Saklar)
• Spring

Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :


 Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan
selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)
43

 Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan


selalu berada di posisi OPEN (terbuka)
Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit
oleh sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk
mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil diberikan
arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang
kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi
sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar
yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO).
Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan
menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus
listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil
yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact Poin ke
Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik
yang relatif kecil. Relay yang digunakan merupakan relay 5V 4
channel. Relay ini berfungsi untuk memutus aliran listrik dari
CDI sepeda motor dan membunyikan alarm berupa klakson
sepeda motor.

Gambar 3.10 Modul Relay 5V 4 Chennel


44

d. Sensor PZEM 004T


PZEM-004T adalah hardware yang berfungsi untuk
mengukur parameter dari tegangan, arus, daya aktif, dan
konsumsi daya (wh). Modul ini juga melayani semua
persyaratan dasar pengukuran PZEM-004T ini sebagai papan
terpisah. Dimensi fisik papan PZEM-004T adalah 3,1 × 7,4 cm.
Modul PZEM-004T dibundel dengan kumparan transformator
arus berdiameter 33mm. Pengkabelan dari modul ini memiliki 2
bagian, yaitu pengkabelan terminal masukan tegangan dan arus,
serta pengkabelan komunikasi serial.

Gambar 3.11 Sensor PZEM-004T


45

f. NodeMCU ESP8266

Gambar 3.12 NodeMCU ESP8266

NodeMCU merupakan papan sirkuit yang didalamnya telah


terintegrasi dengan modul WiFi ESP8266, papan sirkuit ini
memiliki fungsi sebagai pemroses, pemilihan jenis papan sirkuit
ini karena penggunaannya simpel, karena modul kontrol dan
modul WiFi telah satu paket, dan juga untuk kebutuhan pin dan
memori sudah sangat terpenuhi.
46

3.2.3.2 Perangkat Lunak (Software)


a. Arduino IDE
Arduino IDE Adalah software yang sangat canggih ditulis
dengan menggunakan java. IDE Arduino terdiri dari:

Gambar 3.13 Arduino IDE

a) Editor program, sebuah window yang memungkinkan


pengguna menulis dan mengedit program dalam bahasa
processing
b) Compiler, sebuah modul yang mengubah kode program
(bahasa processing) menjadi kode biner. Bagaimanapun
sebuah mikrokontroler tidak akan bisa memahami bahasa
processing. Yang bisa dipahami oleh mikrokontroler adalah
kode biner. Itulah sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini.
c) Uploader, sebuah modul yang memuat kode biner ke
komputer kedalam memori di dalam papan arduino.
47

3.3 Teknik Pengujian


Teknik pengujian penelitian alat yang digunakan adalah metode
pengamatan dan praktek.. Ada 2 teknik pengujian yang digunakan untuk
menguji kehandalan smart monitoring ups sebagai back up berbasis esp8826
menggunakan protokol thing speak :
1. Teknik pengujian yang pertama adalah dengan cara menguji tegangan
dan arus ups dengan sensor .
2. Teknik pengujian yang kedua adalah dengan cara menguji tegangan dan
arus dengan relay sebagai kontrol on dan off
3.4 Teknik Analisis Data
Berdasarkan hasil pengujian pada masing-masing unit rangkaian maupun
pengujian sistem yang telah terintegrasi secara keseluruhan, akan dibuat
analisis data. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan
membandingkan data hasil pengujian dengan data hasil perhitungan atau
dengan nilai referensi yang sudah ditentukan.

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian


Waktu penelitian dilakukan pada saat pelaksanaan On the Job Training
di Bandar Udara Syamsudin Noor banjarmasin mulai desember 2021 .
Selanjutnya untuk perencanaan sampai penyusunan laporan dilakukan di
Politeknik Penerbangan Surabaya mulai bulan Februari sampai Juli 2022.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
48

Tabel 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

No Jenis Kegiatan Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
1 Observasi
2 Identifikasi Masalah
3 Pengajuan Judul
4 Perencanaan Alat
5 Pembuatan Alat
6 Pengujian Alat
7 Pengambilan Data
8 Penyusunan Laporan
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Perencanaan merupakan proses yang kita lakukan terhadap alat, mulai dari
rancangan kerja rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan atau di
jalankan. Perencanan dan pembuatan alat merupakan bagian terpenting dari
seluruh bagian pembuatan tugas akhir ini. Pada prinsipnya, perancangan dan
sistematika yang baik akan memberikan kemudahan dan juga kelancaran
dalam proses pembuatan alat tersebut.
Dengan teori dasar yang telah di jelaskan pada bab 2, metodologi
penelitian dan cara kerja alat yang telah di jelaskan pada bab 3, maka pada bab
4 ini akan dijadikan acuan dalam penjelasan hasil pengujian dan analisa yang
penulis buat, yaitu mengenai Rancang Bangun Smart Monitoring dan Kontrol
Uninterruptible Power Supply sebagai Back Up Airfield Lighting System
berbasis ESP8826 dengan Protokol BLYNK

4.1.1 Pengujian Sensor PZEM 004T


Pada pengukuran PZEM, multimeter diatur pada 20V DC
dengan posisi probe merah berada pada pin 5V PZEM sedangkan
probe hitam berada pada pin ground PZEM. Pengukuran ini
dilakukan untuk mengetahui tegangan input PZEM saat berbeban .

Gambar 4.1 Pengujian Sensor PZEM 004T

49
50

Pada pengujian sensor pzem004T menggunakan


pendekteksian Arus tegangan cospi dll oleh sensor PZEM dengan
memanfaatkan CT

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Sensor PZEM004T

Objek yang Tegangan (V)


Diukur Tanpa Beban Berbeban

Input Sensor
5,08 5,07
PZEM

Cara pengujian :
1. Hubungkan pin arduino dengan pin sensor pzem004T yang
telah ditentukan untuk mengetahui tegangan dan arus
2. Sesuaikan jarak sensor pzem004T dengan jarak alat ukur
manual
3. Pembacaan hasil sensor pzem004T menggunakan serial
monitor pada aplikasi Arduino.
4.1.2 Pengujian Arduino Uno R3
Pengujian arduino uno dilakukan bertujuan untuk mengetahui
sistem board arduino uno dapat bekerja dengan baik sesuai dengan
yang diharapkan. Pengujian dilakukan dengan menyalakan sebuah
LED (L1) yang tersedia pada board arduino uno50 54 sendiri yang
terhubung langsung dengan pin 13 (pin digital). Listing program
menyalakan dan mematikan LED dapat dilihat pada gambar4.2

Gambar 4.2 Listing on dan off lampu led arduino


51

Pada gambar 4.2 di atas dapat dianalisa bahwa pada listing


program tersebut dibuat sebuah variabel ledPin dengan type
integer dengan nilai 13. Pada bagian void setup() variabel tersebut
diatur sebagai keluaran dengan perintah pinMode (ledPin,
OUTPUT). Pada bagian program utama void loop() dengan
memberikan perintah digitalWrite (ledPin, HIGH) maka LED (L1)
pada board arduino uno menyala. Perintah delay (1000)
memberikan waktu tunda pada LED untuk bernilai HIGH selama
1000 mS. Perintah berikutnya digitalWrite (ledPin, LOW) maka
LED akan padam. Perintah delay (1000) memberikan waktu tunda
pada LED untuk bernilai LOW selama 1000 mS. Berdasarkan
pengujian dan analisa yang telah dilakukan. Gambar menyalakan
dan mematikan LED pada bord arduino uno dapat dilihat pada
gambar 4.3

Gambar 4.3 on dan off LED pada bord arduino uno


52

4.1.3 Pengujian Relay


Pada pengukuran tegangan input relay, multimeter diatur pada
20V DC dengan posisi probe merah berada pada kabel input relay
dan probe hitam dihubungkan dengan tegangan netral arduino yang
dapat dilihat pada gambar 4.13.

Gambar 4.4 Pengukuran Input Relay

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Input Rangkaian Relay


Tegangan
Relay
On Off
Modul Input 1 0,03 5,08
Relay 5v
4 channel Input 2 0,04 5,06
Input 3 0.03 5,07
Input 4 0,03 5,08

Dari hasil pengujian dan pengukuran pada tabel 4.6 dapat dilihat, jika
relay dalam kondisi ON tegangan inputnya adalah 0 volt, maka untuk
mengaktifkan relay arduino uno harus mengirim logika 0 (low).
Sedangkan saat relay OFF tegangan inputnya adalah 5 volt, maka arduino
akan mengirim logika 1 (high). Sehingga dari hasil pengujian ini dapat
dikatakan bahwa sistem pada relay ini adalah aktif low.
53

4.1.4 Pengujian NodeMcu ESP8826


Pemrograman NodeMCU esp 8266 memerlukan aplikasi yang
digunakan untuk melakukan suatu perintah dan pengaturan untuk
melakukan kerja sistem yaitu Arduino IDE. Dalam perancangan
sistem ini memerlukan intruksi atau program untuk melakukan
proteksi referigrant dengan memanfaatkan sensor-sensor yang
telah digunakan. Tiap sensor memiliki batas yang nilainya masih
dalam standart batas aman. Pengujian ini dilakukan untuk
memastikan koding yang digunakan tidak mengalami eror.

Cara pengujian :
1.) Menyiapkan alat yang diperlukan seperti NodeMCU esp 8266,
kabel usb, laptop, software arduino
2.) Berikan sumber input 5 VDC untuk NodeMCU
3.) Sambungkan kabel USB antara NodeMCU dengan laptop
4.) Buka aplikasi program arduino
5.) Klik intruksi verify pada arduino
6.) Ditampilan bawah akan muncul “Done Compiling” yang
menunjukkan jika program yang dibuat tidak mengalami
error
7.) Lakukan intruksi upload untuk memberikan kerja program ke
arduino
8.) Jika muncul tulisan succes for upload, maka progrm arduino
telah berhasil di masukkan ke perangkat arduino
54

Data pengujian :

Gambar 4.5 Hasil coding Pengujian Modul WiFi


55

4.1.5 Pengujian blynk


Penulis menggunakan aplikasi Blynk yang sudah terhubung
dengan perangkat nodemcu ,aplikasi ini untuk memonitoring
arus dan tegangan
a. membuka aplikasi Blynk menggunakan android, kemudian
mendaftar akun

Gambar 4.6 Tampilan Aplikasi Blynk


56

b. memilih widget box yang akan digunakan

Gambar 4.7 Tampilan Widget Box


c. memasukkan kode yang telah diterima melalui gmail dan memasukkan id
dan password wifi
57

Gambar 4.8 menghubungkan Blynk dengan arduino

d. tampilan pada aplikasi yang diinginkan

Gambar 4.9 Tampilan Blynk


58

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian


Setelah melakukan beberapa pengujian pada beberapa komponen maupun
pengujian alat secara keseluruhan terdapat rangkuman hasil pembahasan
melalui penjelasan dari kelebihan maupun kekurangan alat sebagai berikut :

4.2.4 Kelebihan Alat


1. Dengan adanya monitoring ini, teknisi dapat mengontrol dan
memonitoring kinerja ups sebagai back up afl dari jarak jauh
2. Sistem monitoring juga dapat melihat kelayakan lampu yg dapat di
lihat dari arusnya
3. Dapat dioperasikan dengan mudah dan aman bagi semua teknisi yang
ada di bandara
4.2.5 Kekurangan Alat
1. Alat ini akan bekerja maksimal jika sinyal yg di gunakan 4G dan jika
sinyal di bawah nya maka monitoring dan kontrol tidak bekerja secara
maksimal
2. Sudut sinusoida ups tidak sama dengan arus PLN dan menyebab kan
kerusakan pada satu komponen alat yaitu sensor pzem004T
3. Butuh pengembangan untuk jarak dari monitoring dan kontrol ups ini
karena komponen nodemcu Esp8826 hanya bisa di gunakan pada
jarak 30 Meter
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah membuat Rancang Smart Monitoring dan Kontrol Uninterruptible
Power Supply Sebagai Back Up Airfield Lighting System Berbasis ESP8826
Dengan Protokol Blynk sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab – bab
yang sebelumnya, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Untuk sistem monitoring real-time yang berbasis IoT menggunakan
program Blynk, koneksi jaringan yang paling optimal adalah mengunakan
jaringan 4G dimana pada jarngan ini nilai Latency pengiriman data rata-
rataadalah 48ms dan nilai Latency tertinggi adalah 63ms, berdasarkan nilai
tersebut sistem monitoring ini sudah bisa dikatakan real-time karena nilai
Latencynya kurang dari 100ms
2. Data hasil pengukuran sensor-sensor yang menunjukkan kondisi mobil
listrik pada tampilan layar LCD, nilainya sama dengan nilai yang
ditampilkan pada aplikasi Blynk, ini menunjukkan bahwa pengiriman data
dari perangkat ke server telah berhasil dan sistem monitoring yang
berbasisIot telah bekerja.

5.2 Saran
Untuk penelitian selanjutnya mengenai sistem monitoring menggunakan
program Blynk, sebaiknya menggunakan local server dibandingkan Blynk
cloud server untuk koneksi yang lebih baik dan keamanan data dan sistem
monitoring yang dibuat

59
60

DAFTAR PUSTAKA

Amadri, M. (2013). BAB II Dasar Teori. Library Politeknik Negeri Bandung,


1937(2), 5–45. http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/96/jbptppolban-%0Agdl-
mochamadri-4787-3-bab2--8.pdf%0A

Arranda, D. F. (2017). Kontrol Lampu Ruangan Berbasis Web Menggunakan


NodeMCU ESP8266. STMIK AKAKOM Yogyakarta.

Hamid, R. M., Rizky, R., Amin, M., & Dharmawan, I. B. (2016). Rancang Bangun
Charger Baterai Untuk Kebutuhan UMKM. JTT (Jurnal Teknologi Terpadu),
4(2), 130–136.

Aktivitas Manusia. Penggunaan Motor DC Untuk Membantu Aktivitas Manusia,


434(1), 2–4. https://doi.org/10.1088/1757-899X/434/1/012209

Kurniawan, A. (2018). Desain Kontroler Motor Dc Brush 1 Fasa Untuk Mobil


Nogogeni. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Muhammad, I. I. H. (2020). Rancang Bangun Sistem Monitoring Jaringan Access


Point Menggunakan Internet of Things Berbasis Wemos D1 R1 ESP8266.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Putra, R. S. (2015). Analisa Cover Sub Assy Battery untuk Kendaraan Bermotor
Roda Empat. J. Tek. Mesin Mercu Buana, 3(3), 19–26.

Septerina, D. (2016). Rancang Bangun Conveyor Pada Alat Pengisi Minuman


Otomatis Dengan Kecepatan Putaran Motor DC (Direct Current) Pada PLC
(Programmable Logic Controller). Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.
LAMPIRAN

Lampiran 1 Datasheet Nodemcu esp8266

NodeMCU Development Board Pinout Configuration


Pin Name Description
Category
Power Micro-USB, Micro-USB: NodeMCU can be powered through
3.3V, GND, the USB port
Vin
3.3V: Regulated 3.3V can be supplied to this pin to
power the board

GND: Ground pins

Vin: External Power Supply


Control EN, RST The pin and the button resets the microcontroller
Pins
Analog A0 Used to measure analog voltage in the range of 0-
Pin 3.3V
GPIO Pins GPIO1 to NodeMCU has 16 general purpose input-output
GPIO16 pins on its board
SPI Pins SD1, CMD, NodeMCU has four pins available for SPI
SD0, CLK communication.

A-1
UART TXD0, NodeMCU has two UART interfaces, UART0
Pins RXD0, (RXD0 & TXD0) and UART1 (RXD1 & TXD1).
TXD2, UART1 is used to upload the firmware/program.
RXD2
I2C Pins NodeMCU has I2C functionality support but due to
the internal functionality of these pins, you have to
find which pin is I2C.
Lampiran 2 DataSheet NodeMCU esp8266

NodeMCU ESP8266 Specifications & Features

 Microcontroller: Tensilica 32-bit RISC CPU Xtensa LX106


 Operating Voltage: 3.3V
 Input Voltage: 7-12V
 Digital I/O Pins (DIO): 16
 Analog Input Pins (ADC): 1
 UARTs: 1
 SPIs: 1
 I2Cs: 1
 Flash Memory: 4 MB
 SRAM: 64 KB
 Clock Speed: 80 MHz
 USB-TTL based on CP2102 is included onboard, Enabling Plug n Play
 PCB Antenna
 Small Sized module to fit smartly inside your IoT projects

Lampiran 3 Datasheet PZEM004t


Lampiran 4 Tabel DataSheet PZEM 004
Lampiran D. Wiring Diagram

D-1
Lampiran E. Coding Arduino

#define BLYNK_TEMPLATE_ID "TMPLf1_ElP-C"

#define BLYNK_DEVICE_NAME "coba"

#define BLYNK_AUTH_TOKEN "0niRVoT_8HFbewxL_8717qJGN3C1CMNk"

#define BLYNK_PRINT Serial

#define SDA_PIN 14

#define SCL_PIN 12

#include <Wire.h>

#include <LiquidCrystal_I2C.h>

// Set the LCD address to 0x27 for a 16 chars and 2 line display

LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);

#include <ESP8266WiFi.h>

#include <BlynkSimpleEsp8266.h>

#include <PZEM004Tv30.h>

#include <SoftwareSerial.h>

#if defined(ESP32)

#error "Software Serial is not supported on the ESP32"

#endif

/* Use software serial for the PZEM

Pin 12 Rx (Connects to the Tx pin on the PZEM)

Pin 13 Tx (Connects to the Rx pin on the PZEM)

E-3
*/

#if !defined(PZEM_RX_PIN) && !defined(PZEM_TX_PIN)

#define PZEM_RX_PIN 15

#define PZEM_TX_PIN 13

#endif

SoftwareSerial pzemSWSerial(PZEM_RX_PIN, PZEM_TX_PIN);

PZEM004Tv30 pzem(pzemSWSerial);

char auth[] = BLYNK_AUTH_TOKEN;

BlynkTimer timer;

// Your WiFi credentials.

void myTimerEvent()

// You can send any value at any time.

// Please don't send more that 10 values per second.

Serial.print("Custom Address:");

Serial.println(pzem.readAddress(), HEX);

// Read the data from the sensor

float voltage = pzem.voltage();

float current = pzem.current();

//float power = pzem.power();

//float energy = pzem.energy();

//float frequency = pzem.frequency();


//float pf = pzem.pf();

// Check if the data is valid

if (isnan(voltage)) {

Serial.println("Error reading voltage");

} else if (isnan(current)) {

Serial.println("Error reading current");

} else {

// Print the values to the Serial console

Serial.print("Voltage: "); Serial.print(voltage); Serial.println("V");

Serial.print("Current: "); Serial.print(current); Serial.println("A");

Blynk.virtualWrite(V5, voltage);

Blynk.virtualWrite(V4, current);

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("Tegangan: ");

lcd.print(voltage);

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("Arus: ");

lcd.print(current);

}
char ssid[] = "TARIZKY";

char pass[] = "bisa1111";

void setup()

// Debug console

Wire.begin(SDA_PIN, SCL_PIN);

// initialize the LCD

lcd.begin();

// Turn on the blacklight and print a message.

lcd.backlight();

Serial.begin(115200);

Blynk.begin(auth, ssid, pass);

timer.setInterval(1000L, myTimerEvent);

void loop()

Blynk.run();

timer.run();
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

MOCHAMMAD RIZKY KURNIAWAN, lahir di


Sidoarjo pada tanggal 17 Desember 2002. Penulis lahir
dari pasangan Bapak Muhamad Suwandi dan Ibu
Jumiatun dan merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara
Andi mustofa Al Khoir dan Nur Rahmad Affandi
Bertempat tinggal di Dsn.Klanggri Rt01 Rw06 Sidokerto
Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Penulis
menempuh pendidikan formal dimulai dari :

1. SD Negeri Sidokepung 1 (lulus pada tahun 2013)


2. SMP Negeri 5 Sidoarjo (lulus pada tahun 2016)
3. SMA Negeri 2 Sidoarjo (lulus pada tahun 2019)
Pada bulan September 2019 diterima sebagai taruna di Politeknik Penerbangan
Surabaya, Jurusan Teknik Listrik Bandara angkatan ke XIV. Melaksanakan On The
Job Training selama 10 bulan pada tanggal 04 April 2021 – 25 Februari 2022 di
Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin

Dengan ketekunan, motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha, penulis telah
berhasi menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini. Semoga dengan penulisan Tugas
Akhir ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia penerbangan.

Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar besarnya atas
terselesaikannya Tugas Akhir yang berjudul “Rancang Bangun Smart Monitoring
dan Kontrol Uninterruptible Power Supply Sebagai Back Up Airfield Lighting
System Berbasis ESP8826 dengan Protokol blynk”.

Anda mungkin juga menyukai