TUGAS AKHIR
Karya Tulis sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
dari Universitas Singaperbangsa Karawang
Oleh :
NPM. 1810631160152
FAKULTAS TEKNIK
2022
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Apabila ternyata di dalam naskah Tugas Akhir ini dapat dibuktikan terdapat
unsur-unsur jiplakan, saya bersedia Tugas Akhir ini dibatalkan, serta diproses
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun
2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
ii
LEMBAR PENGESAHAN
NPM : 1810631160152
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
NPM : 1810631160152
Fakultas : Teknik
Dibuat di : Karawang
Yang Menyatakan,
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas akhir dengan judul “Perancangan Sistem Monitoring Jarak Jauh Pada
Panel Surya 100 Wp Berbasis IoT” yang diajukan oleh Muhammad Rizqi Efrian,
NPM. 1810631160152 ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Sidang
Tugas Akhir Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas
Singaperbangsa Karawang pada hari Jum’at 19 bulan Agustus tahun 2022 dan telah
diterima sebagai salah satu syaraT untuk menyelesaikan studi jenjang S1 Program
Studi Teknik Elektro.
Mengetahui,
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
vi
Perancangan Sistem Monitoring Jarak Jauh Pada Panel Surya 100 Wp Berbasis
IoT
Muhammad Rizqi Efrian
Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang 2022
Pembimbing: Ir. Lela Nurpulela, M.T. dan Ibrahim, S.T., M.T.
ABSTRAK
Cara merubah energi dari radiasi matahari tersebut menjadi energi listrik
yaitu dengan menggunakan solar panel. Besarnya energi listrik yang dihasilkan
oleh panel surya berbeda-beda tergantung dari jumlah sel surya yang
dikombinasikan didalam panel surya tersebut. Keluaran dari panel surya ini adalah
berupa listrik arus searah yang besar tegangan keluarnya tergantung dengan jumlah
sel surya yang dipasang didalam panel surya dan banyaknya sinar matahari yang
menyinari panel surya tersebut. Akan tetapi panas yang berlebihan yang dihasilkan
dari matahari dapat mengurangi keluaran panel surya tersebut. Maka dibuatlah
sistem pendiginan panel surya. Dalam melakukan pendingan tersebut. Sistem
pendinginan panel surya bekerja dengan mengalirkan air pada permukaan panel
surya saat suhu pada panel surya telah mencapai suhu berkisar lebih dari 44°C
dengan durasi mengalir sampai suhu mencapai batas minimal yaitu 37°C. Pada era
Industri 4.0 dan era society 5.0 ini muncul sebuah teknologi bernama Internet of
Things. Penelitian ini menggunakan aplikasi berbasis MIT App Inventor dibantu
dengan system Firebase untuk menampilkan suhu, keluaran tegangan dan status
pada pompa. IoT dapat membantu memantau suhu pada panel surya, keluaran dari
tegangan pada panel surya dan status pada pompa. Dengan data tersebut sudah
dikirim dengan Internet of Things dan dapat diterima ditampilkan pada
aplikasi.Aplikasi dapat memonitoring dari jarak jauh, dengan dapat melihat hasil
dari nilai tegangan, suhu dan status pada pompa menyala atau tidak yang terhubung
pada firebase. Data hasil pemrosesan menggunakan ESP32 yang dikirim dan
disimpan ke database firebase, kemudian aplikasi memerlukan pengunduhan
sehingga data dari hasil pembacaan dapat ditampilkan pada aplikasi. Pada
throughput yang dihasilkan yaitu sebesar 6,285 Kbps. Keluaran throughput tersebut
termasuk kekategori buruk menurut standar TIPHON dikarenakan masuk ke dalam
kategori buruk yang rentangnya 0-338 kbps dengan indeks 0. Pada pengujian delay
sebanyak 10 kali menghasilkan nilai rata-rata delay sebesar 0,205459 ms.
Kata Kunci: IoT, Panel Surya, Monitoring, Otomatis
Alamat Sekarang: Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Singaperbangsa Karawang, Jawa Barat.
muhammad.rizqi18152@student.unsika.ac.id
vii
Remote Monitoring System Design for 100 Wp Solar Panels Based IoT
Muhammad Rizqi Efrian
Electrical Engineering Department
Faculty of Engineering, University of Singaperbangsa Karawang, 2022
Advisor:Ir. Lela Nurpulela, M. T. and Ibrahim, S.T., M.T.
ABSTRACT
The way to convert energy from solar radiation into electrical energy is to
use solar panels. The amount of electrical energy produced by solar panels varies
depending on the number of solar cells combined in the solar panels. The output of
this solar panel is in the form of direct current electricity, the amount of discharge
voltage depends on the number of solar cells installed in the solar panel and the
amount of sunlight shining on the solar panel. However, excessive heat generated
from the sun can reduce the output of these solar panels. So a solar panel encoding
system was created. In doing so. The solar panel cooling system works by draining
water on the surface of the solar panel when the temperature on the solar panel has
reached a temperature ranging from more than 44 °C with a duration of flow until
the temperature reaches the minimum limit of 37 °C. In the era of Industry 4.0 and
the era of society 5.0, a technology called the Internet of Things appeared. This
study used an MIT App Inventor-based application assisted by the Firebase system
to display the temperature, voltage output and status on the pump. IoT can help
monitor the temperature on the solar panel, the output of the voltage on the solar
panel and the status on the pump. With such data already sent with the Internet of
Things and can be received displayed on the application. The application can
monitor remotely, by being able to see the results of the voltage, temperature and
status values on the pump on or not connected on firebase. The data from the
processing using ESP32 is sent and saved to the firebase database, then the
application requires a download so that the data from the readout can be displayed
on the application. The resulting throughput is 6.285 Kbps. The throughput output
is a bad category according to tiphon standards because it falls into the bad
category which ranges from 0-338 kbps with an index of 0. In the delay test, 10
times resulted in an average delay value of 0.205459 ms.
Keywords: IoT, Solar Panels, Monitoring, Automatic
Current Address: Electrical Engineering Department, Faculty of Engineering,
University of Singaperbangsa Karawang, West Java.
muhammad.rizqi18152@student.unsika.ac.id
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya
kepada penulis sehingga penulis sehingga dapat Menyusun dan menyelesaikan
laporan tugas akhir ini dengan baik. Dalam penyusunan laporan tugas akhir yang
berjudul “Perancangan Sistem Monitoring Jarak Jauh Pada Panel Surya 100 Wp
Berbasis IoT” sebagai syarat penyelesaikan pendidikan pada jurusan Teknik
Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang. Meski banyak nya hambatan dalam
proses penyusunan dan perancangan alat yang di sebabkan nya pandemi Covid-19
sehingga diberlakukannya bimbingan dan penelitian secara daring. Dengan
terselesaikannya penelitian dan perancangan pada tugas akhir ini tentunya
membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terutama
kepada:
Demikian Laporan Tugas Akhir yang telah penulis buat. Semoga Allah
SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-Nya kepada kita semua. Penulis
menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata x
sempurna.
ix
Oleh karena itu, penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun
untuk perbaikan penulisan Tugas Akhir ini. Semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak dan pengembangan ilmu pengetahuan. Terimakasih
Wassalamualaikum Wr.Wb
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK........................................................................................................ vii
ABSTRACT...................................................................................................... viii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................... 1
xi
3.2 Metode Analisa.................................................................................... 12
4.3 Pengujian............................................................................................. 18
LAMPIRAN ..................................................................................................... 44
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Tampilan Awal Program Arduino IDE ............................................. 4
Gambar 2. 2 Logo Firebase .................................................................................. 5
Gambar 2. 3 Tampilan Awal Mit App Inventor .................................................... 8
Gambar 2. 4 ESP32 WROOM 32D ...................................................................... 8
Gambar 3. 1 Flowchart pengiriman data dari mikrokontroler ke aplikasi ............ 12
Gambar 3. 2 Diagram Blok Perancangan Perangkat Keras proses pengiriman data
.......................................................................................................................... 13
Gambar 3. 3 Diagram Blok Perancangan Perangkat Keras proses Pengiriman Data
.......................................................................................................................... 13
Gambar 3. 4 Tampilan Utama ............................................................................ 14
Gambar 4. 1 Tampilan awal MIT App Inventor.................................................. 15
Gambar 4. 2 Block code tampilan awal aplikasi ................................................. 15
Gambar 4. 3 Block code hasil pembacaan dari firebase ...................................... 16
Gambar 4. 4 Tampilan service account pada firebase ......................................... 17
Gambar 4. 5 Tampilan realtime database............................................................ 18
Gambar 4. 6 Grafik Pengujian pengiriman data sensor DS18B20 dari
Mikrokontroler ke Firebase ................................................................................ 23
Gambar 4. 7 Grafik Pengujian pengiriman data sensor tagangan dari
mikrokontroler ke firebase ................................................................................. 26
Gambar 4. 8 Grafik Pengujian pengiriman data sensor DS18B20 dari firebase ke
aplikasi .............................................................................................................. 28
Gambar 4. 9 Grafik Pengujian pengiriman data sensor tegangan dari Firebase ke
Aplikasi ............................................................................................................. 31
Gambar 4. 10 Tampilan lalu lintas jaringan mikrokontroler ke firebase .............. 32
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Pengujian fungsi kerja aplikasi menggunakan blackbox..................... 19
Tabel 4. 2 Pengujian pengiriman data sensor DS18B20 dari Mikrokontroler ke
Firebase hari ke 1 dengan pendingin .................................................................. 20
Tabel 4. 3 Pengujian pengiriman data sensor DS18B20 dari Mikrokontroler ke
Firebase hari ke 2 dengan pendingin .................................................................. 21
Tabel 4. 4 Pengujian pengiriman data sensor tegangan dari Mikrokontroler ke
Firebase hari ke 1 dengan pendingin .................................................................. 23
Tabel 4. 5 Pengujian pengiriman data sensor tegangan dari Mikrokontroler ke
Firebase hari ke 2 dengan pendingin .................................................................. 24
Tabel 4. 6 Pengujian pengiriman data sensor suhu dari firebase ke aplikasi hari ke-
1 dengan pendigin .............................................................................................. 26
Tabel 4. 7 Pengujian pengiriman data sensor suhu dari firebase ke aplikasi hari ke-
2 dengan pendigin. ............................................................................................. 27
Tabel 4. 8 Pengujian pengiriman data sensor tegangan dari firebase ke aplikasi
hari ke-1 dengan pendigin. ................................................................................. 29
Tabel 4. 9 Pengujian pengiriman data sensor tegangan dari firebase ke aplikasi
hari ke-2 dengan pendigin. ................................................................................. 30
Tabel 4. 10 Hasil pengujian pengiriman data dari miktrokontroler ke firebase .... 32
Tabel 4. 11 Akurasi Error Pengiriman data sensor suhu hari ke-1 dengan
pendingin ........................................................................................................... 33
Tabel 4. 12 Akurasi Error Pengiriman data sensor suhu hari ke-2 dengan
pendingin ........................................................................................................... 35
Tabel 4. 13 Akurasi Error Pengiriman data sensor tegangan hari ke-1 dengan
pendingin ........................................................................................................... 36
Tabel 4. 14 Akurasi Error Pengiriman data sensor tegangan hari ke-2 dengan
pendingin ........................................................................................................... 37
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Pengujian Aplikasi ................................................................. 44
Lampiran 2 Hasil Pengujian QoS ....................................................................... 45
Lampiran 3 Tampilan Firebase ........................................................................... 46
Lampiran 4 wireshark ........................................................................................ 47
xv
DAFTAR SINGKATAN
A. DAFTAR ISTILAH
1. Set Point : Besar proses variable yang dikehendaki
2. Diagram Blok : Perencanaan sistem kerja alat
3. Wiring Diagram : Pengkabelan dalam instalasi listrik
4. Internet : Jaringan komunikasi elektronik yang
menghubungkan jaringan computer dengan
fasilitas computer di seluruh dunia
5. Flowchart : Jenis diagram yang mewakili algoritme atau
lair kerja atau proses.
6. Data : Catatan atau kumpulan data
B. DAFTAR SINGKATAN
1. IoT : Internet of Things
: Sistem Pendingin Otomatis
2. SPOT
3. Wi-Fi : Wireless Fidelity
4. TPC/IP : Transmission Control Protocol/Internet
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN
Energi listrik merupakan energi yang sangat dibutuhkan, dimana energi listrik
merupakan kebutuhan sehari-hari. Hampir semua aktivitas manusia berhubungan
dengan listrik. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan populasi
penduduk Indonesia maka permintaan akan listrik juga meningkat. Oleh karena itu
pemerintah berupaya untuk memenuhi permintaan listrik tersebut dengan
membangun pembangkit listrik dengan beberapa tenaga seperti tenaga air, panas
bumi, uap, dan gas. Selain dari beberapa tenaga alternatif tersebut, energi matahari
juga termasuk kedalam salah satu energi alternatif dan salah satu energi masa
depan yang sangat ramah lingkungan. Cara merubah energi dari radiasi matahari
tersebut menjadi energi listrik yaitu dengan menggunakan solar panel.
Akan tetapi panas yang berlebihan yang dihasilkan dari matahari dapat
mengurangi keluaran panel surya tersebut. Maka dibuatlah sistem pendiginan
panel surya. Dalam melakukan pendingan tersebut, ada beberapa metode yang
digunakan dan dipadukan menjadi satu sehingga menghasilkan alat yang dapat
digunakan untuk mendingikan panel surya tersebut, sehingga dapat mengontrol
keluaran dari panel surya tersebut. Sistem pendinginan panel surya menggunakan
metode penyemprotan air yang disemprotkan langsung terhadap panel surya yang
dimana metode tersebut dapat aktif ketika panel surya dalam keadaan panas
tertentu yang telah diatur dan di setting secara otomatis.[2]
Dalam pembuatan sistem pendingin pada panel surya ini menggunakan media
air. Sistem pendinginan panel surya bekerja dengan mengalirkan air pada
1
2
permukaan panel surya saat suhu pada panel surya telah mencapai suhu berkisar
lebih dari 44°C dengan durasi mengalir sampai suhu mencapai batas minimal yaitu
37°C. Sistem pendingin ini mampu menurunkan temperatur suhu pada panel surya
dan meningkatkan tegangan input dari panel surya tersebut. ESP32 WROOM 32D
dan sensor DS18B20 adalah salah satu komponen yang dapat diaplikasikan sebagai
pengendali water pump DC secara otomatis. DS18B20 yang menangkap suhu pada
permukaan panel surya kemudian di proses oleh ESP32 dan memerintahkan water
pump DC agar mengalirkan air ke permukaan panel surya.
Pada era Industri 4.0 dan era society 5.0 ini muncul sebuah teknologi bernama
Internet of Things. Internet of Things (IoT) adalah sebuah istilah dalam internet
masa depan dimana benda-benda dapat berkomunikasi satu sama lain melalui
sebuah jaringan internet.[3] Teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk monitoring
jarak jauh, keuntungan dengan adanya penggunaan IoT dapat mempermudah
dalam memberikan sebuah informasi dari jarak jauh.
Agar penyusunan laporan skripsi ini dapat terarah dan tidak menyimpang dari
tujuan yang hendak dicapai, maka diperlukan batasan-batasan masalah dalam
3
1. Membuat aplikasi untuk dapat memonitoring keadaan panel surya dari jarak
jauh dan online.
2. Mengirimkan data pembacaan sensor dari mikrokontroler ke firebase, dari
firebase ke aplikasi dan pengujian tingkat akurasi pengiriman data.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4
5
2.2 Firebase
Firebase merupakan saat ini dimiliki google. Firebase solusi yang ditawarkan
untuk dapat mempermudah pengembangan aplikasi mobile. Terdapat beberapa
fitur diantaranya Firebase Real Time Database. Selain itu terdapat fitur pendukung
untuk aplikasi memerlukan push notification yaitu Firebase Notification Console.
Firebase database penyimpanan basis data non SQL yang dapat memungkinan
dapat menyimpan beberapa tipe data. Tipe data itu diantaranya String, Long, dan
Boolean. Data pada Firebase disimpan sebagai objek JSON. Selain Firebase
Database dapat menyediakan beberapa layanan yang juga dimanfaatkan dalam
pengembangan aplikasi. Layanan ini antara lain Firebase Authentication, Storage,
dan Cloud Messaging. Pada pengembangan aplikasi, layanan lainnya digunakan
pada pengembangan aplikasi adalah Firebase Storage yang memungkinkan
mengunggah atau mengunduh sebuah berkas.[3]
2.3 Internet
6
dimudahkan melalui online dan lebih efisien. Internet of Things juga industry pada
teknologi informasi generasi terbaru. Dampak Internet of Things evolusi internet
menuju lingkungan yang sangat bergantung pada integrasi Internet of Things
dengan cloud computing. Pada saat Internet of Things terhubung dengan cloud
sejumlah data yang cukup besar yang telah dikumpulkan dari banyak tempat, dapat
diolah dan dianalisis untuk membuat makna informasi ke user selesai.[19]
2.7 ESP32-WROOM-32D
Black box testing merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengamati hasil
input dan output dari perangkat lunak tanpa harus mengetahui struktur kode dari
perangkat lunak tersebut. Untuk melakukan pengujian, penguji tidak harus
9
Pengujian perangkat lunak dari segi Spesifikasi fungsional ini tanpa harus
menguji desain dan kode program untuk dapat mengetahui apakah fungsi, masukan
dan keluaran pada perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
Metode yang dipakai adalah mudah digunakan karena hanya memerlukan batas
bawah dan batas atas dari data yang didapatkan, banyaknya data uji dapat dihitung
banyaknya field data masuk yang diuji, aturan masuk harus memenuhi kasus batas
atas dan batas bawah yang sudah memenuhi. Dan dengan metode ini dapat
diketahui jika fungsionalitas masih dapat menerima data masukan yang tidak
diharapkan yang akan menyebabkan data yang disimpan kurang valid.
3.1.4 Pengujian
11
12
dapat berjalan dengan benar, jika diberi data yang tidak sesuai dengan
monitoring akan terjadi perubahan pada sistem monitoring.
Metode analisis ini tahapan pada proses pengujian dimana data yang sudah
diolah sehingga mendapatkan kesimpulan. Data pengujian digunakan untuk dapat
menganalisis didapatkan proses pengujian delay dan akurasi sensor dan dapat
melihat kecepatan pengiriman data.
Pada gambar 3.1 diatas merupakan penjabaran dari alur kerja sistem
pengiriman data dari mikrokontroler ke aplikasi, yaitu: dimulai dengan
masukan dari sensor suhu, sensor tegangan dan relay yang akan diolah oleh
mikrokontroler yang kemudian akan diproses Firebase. Jika berhasil maka
akan mengirimkan ke aplikasi yang dapat menampilkan data.
13
Pada gambar 3.2 diatas merupakan konsep sederhana terkait sistem yang
akan digunakan pada penulisan ini. Sensor yang bekerja mengambil dan dikirim
menuju mikrokontroler akan memproses data, menuju database yang akan
dimunculkan pada user interface.
Pada gambar 3.4 adalah tampilan user interface pada menu utama aplikasi
SPOT. Informasi yang ditampilkan berupa monitoring suhu panel surya, keluaran
tegangan panel surya dan status pompa.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada tampilan gambar 4.1 merupakan tampilan MIT App Inventor yang
menampilkan tampilan utama. Fungsi dan kinerja halaman ini dapat menampilkan
monitoring pada suhu panel surya, keluaran tegangan panel surya dan status pada
15
16
pompa. Pada tampilan Gambar 4.2 block code tampilan awal aplikasi yang dapat
menampilkan hasil data dari firebase tersebut.
Pada Gambar 4.3 merupakan tampilan MIT App Inventor yang menampilkan
monitoring pada panel surya. Fungsi halaman ini yaitu dapat menampilkan suhu
pada panel surya, keluaran tegangan panel surya dan status pada pompa
Pada saat membuka aplikasi firebase dapat mengklik project setting yang
dimana akan dapat menampilkan token firebase lalu mengklik database secrets.
Dalam database secrets muncul token yang tersedia. Token yang dibutuhkan dalam
18
Pada Gambar 4.5 merupakan host Firebase yang dibutuhkan host adalah
https://spot-jilid-2-default-rtdb.firebaseio.com/ yang selanjutnya akan disalin dan
ditempel pada program.
4.3 Pengujian
Pengujian ini dilakukan dengan tujuan melihan apakah benar atau tidaknya fitur
pada aplikasi yang ditampilkan pada table 4.1.
Pada Tabel 4.1 merupakan hasil dari pengujian fungsi aplikasi mulai dari
awal aplikasi dibuka seluruh pengujian menghasilkan kesesuaian kasus pengujian
denga hasil yang diharapkan nantinya dan hasil ini diperoleh dengan kondisi
normal.
Tabel 4. 2 Pengujian pengiriman data sensor DS18B20 dari Mikrokontroler ke Firebase hari
ke 1 dengan pendingin
21
Pada Tabel 4.2 merupakan hasil pengujian pembacaan sensor suhu pada hari
ke 1 dengan pendingin. Pengambilan data ini dilakukan dengan mencatat
pembacaan pada sensor yang sudah ada pada firebase. Data ini diketahui sensor
mengirimkan data ke firebase yang diunggah dan terbaca dengan baik dan benar.
Suhu panel yang di tes dari jam 09:00 sampai 14:00 dengan jeda 15 menit
mempunyai rata-rata sebesar 39.99 ℃
Tabel 4. 3 Pengujian pengiriman data sensor DS18B20 dari Mikrokontroler ke Firebase hari
ke 2 dengan pendingin
22
38
36
34
32
WAKTU
Hari ke 1 Hari ke 2
Pada Gambar 4.6 merupakan hasil pengujian pembacaan sensor suhu pada
hari ke 1 dan ke 2 dengan pendingin. Pengambilan data ini dilakukan dengan
mencatat pembacaan pada sensor yang sudah ada pada firebase. Data ini diketahui
sensor mengirimkan data ke firebase yang diunggah dan terbaca dengan baik dan
benar. Suhu panel yang di tes dari jam 09:00 sampai 14:00 dengan jeda 15 menit
Tabel 4. 4 Pengujian pengiriman data sensor tegangan dari Mikrokontroler ke Firebase hari
ke 1 dengan pendingin
Tabel 4. 5 Pengujian pengiriman data sensor tegangan dari Mikrokontroler ke Firebase hari
ke 2 dengan pendingin
12,5
12
11,5
11
WAKTU
Hari ke 1 Hari ke 2
26
Pengiriman data dilakukan dari firebase kepada aplikasi pada tabel 4.6
adalah hasil pengujian pembacaan sensor yang diproses oleh firebase yang
dikirimkan ke aplikasi.
Tabel 4. 6 Pengujian pengiriman data sensor suhu dari firebase ke aplikasi hari ke-1 dengan
pendigin
Pada Tabel 4.6 merupakan hasil pengujian pembacaan sensor suhu pada
Firebase. Pengambilan data ini dilakukan dengan mencatat pembacaan pada sensor
yang sudah ada pada aplikasi. Data ini diketahui firebase mengirimkan data ke
aplikasi yang diunggah dan terbaca dengan baik dan benar. Data ini diketahui
karena sensor mengirimkan data ke aplikasi yang diunggah dan terbaca dengan baik
dan benar. Untuk pengujian ini mempunyai nilai rata-rata 39.99 ℃ dengan 21 data
pada hari ke 1 dengan pendingin.
Tabel 4. 7 Pengujian pengiriman data sensor suhu dari firebase ke aplikasi hari ke-2 dengan
pendigin.
Pada Tabel 4.7 merupakan hasil pengujian pembacaan sensor suhu pada
Firebase. Pengambilan data ini dilakukan dengan mencatat pembacaan pada sensor
yang sudah ada pada aplikasi. Data ini diketahui firebase mengirimkan data ke
aplikasi yang diunggah dan terbaca dengan baik dan benar. Data ini diketahui
karena sensor mengirimkan data ke aplikasi yang diunggah dan terbaca dengan baik
dan benar. Untuk pengujian ini mempunyai nilai rata-rata 40.26 ℃ dengan 21 data
pada hari ke 2 dengan pendingin.
38
36
34
32
WAKTU
Hari ke 1 Hari ke 2
Gambar 4. 8 Grafik Pengujian pengiriman data sensor DS18B20 dari firebase ke aplikasi
Pada Gambar 4.7 merupakan hasil pengujian pembacaan sensor suhu pada
Firebase. Pengambilan data ini dilakukan dengan mencatat pembacaan pada sensor
yang sudah ada pada aplikasi. Data ini diketahui firebase mengirimkan data ke
aplikasi yang diunggah dan terbaca dengan baik dan benar. Data ini diketahui
29
karena sensor mengirimkan data ke aplikasi yang diunggah dan terbaca dengan baik
dan benar.
Tabel 4. 8 Pengujian pengiriman data sensor tegangan dari firebase ke aplikasi hari ke-1
dengan pendigin.
Pada Tabel 4.8 merupakan hasil pengujian pembacaan sensor tegangan yang
terdapat pada Firebase. Pengambilan data ini dilakukan dengan mencatat
pembacaan pada sensor yang sudah ada pada aplikasi. Data ini diketahui karena
firebase mengirimkan data ke aplikasi yang diunggah dan terbaca dengan baik dan
30
benar. Data ini diketahui sensor mengirimkan data ke aplikasi yang diunggah dan
terbaca dengan baik dan benar. Untuk pengujian ini didapatkan dengan nilai rata
rata sebesar 13.1 Volt.
Tabel 4. 9 Pengujian pengiriman data sensor tegangan dari firebase ke aplikasi hari ke-2
dengan pendigin.
Pada Tabel 4.8 merupakan hasil pengujian pembacaan sensor tegangan yang
terdapat pada Firebase. Pengambilan data ini dilakukan dengan mencatat
pembacaan pada sensor yang sudah ada pada aplikasi. Data ini diketahui karena
31
firebase mengirimkan data ke aplikasi yang diunggah dan terbaca dengan baik dan
benar. Data ini diketahui sensor mengirimkan data ke aplikasi yang diunggah dan
terbaca dengan baik dan benar. Untuk pengujian ini didapatkan dengan nilai rata
rata sebesar 13.08 Volt.
12,5
12
11,5
11
WAKTU
Hari ke 1 Hari ke 2
Gambar 4. 9 Grafik Pengujian pengiriman data sensor tegangan dari Firebase ke Aplikasi
hotspot pada laptop dan satukan jaringan esp32 dengan jaringan hotspot laptop.
Agar kualitas jaringan terdeteksi pada aplikasi wireshark.
Pada Tabel 4.10 Hasil dari pengujian Quality of Service yang dilakukan
sebanyak 10 kali pada setiap parameter pengujian throughput, packet loss dan delay
dengan jeda 20 detik diketahui hasil dari setiap parameter seperti tabel diatas. Pada
throughput yang dihasilkan yaitu sebesar 6,285 Kbps. Keluaran throughput tersebut
termasuk kekategori buruk menurut standar TIPHON dikarenakan masuk ke dalam
kategori buruk yang rentangnya 0-338 kbps dengan indeks 0. Menandakan transfer
data kurang efektif pada transmitter dan receivernya kurang baik. Pada packet loss
data semuanya terkirim dengan baik tanpa ada yang hilang satupun, selama 10 kali
pengujian semuanya dapat diterima dengan baik dan masuk kedalam jaringan
firebase dikarenakan kategori packet loss dengan indeks 4.
Pengujian akurasi dan error pengiriman data sensor suhu menampilkan nilai
akurasi dan error pada efektifitas monitoring pada panel surya, dimana data akan
terbaca dari LCD, Firebase dan aplikasi.
Tabel 4. 11 Akurasi Error Pengiriman data sensor suhu hari ke-1 dengan pendingin
1 38 ℃ 38 ℃ 38 ℃ 100 % 0%
2 39.2 ℃ 39.2 ℃ 39.2 ℃ 100 % 0%
34
Tabel 4. 12 Akurasi Error Pengiriman data sensor suhu hari ke-2 dengan pendingin
perbedaan hasil dari data pengujian yang didapat dan nilai akurasi sebesar 100 %
ini merupakan akurasi yang sempurna dengan adanya perhitungan pengujian
sensor.
Tabel 4. 13 Akurasi Error Pengiriman data sensor tegangan hari ke-1 dengan pendingin
Tabel 4. 14 Akurasi Error Pengiriman data sensor tegangan hari ke-2 dengan pendingin
1. Aplikasi dapat memonitoring dari jarak jauh, dengan dapat melihat hasil
dari nilai tegangan, suhu dan status pada pompa menyala atau tidak yang
terhubung pada firebase. Data hasil pemrosesan menggunakan ESP32 yang
dikirim dan disimpan ke database firebase, kemudian aplikasi memerlukan
pengunduhan sehingga data dari hasil pembacaan dapat ditampilkan pada
aplikasi.
2. Berdasarkan dari 2 hari pengujian dengan dilakukan sebanyak 21 sampel
dari hasil pengujian membuktikan bahwa nilai error sebesar 0 %
dikarenakan tidak adanya perbedaan hasil dari data pengujian yang didapat
dan nilai akurasi sebesar 100 % ini merupakan akurasi yang sempurna
dengan adanya perhitungan pengujian sensor.
5.2 Saran
39
DAFTAR PUSTAKA
[1] H. Isyanto dan P. G. Chamdareno, “Pendingin untuk peningkatan daya
keluaran panel surya,” no. November, hal. 1–2, 2017.
[2] M. M. Nino, I. S. Limbong, dan B. V. Tarigan, “Pengaruh Penambahan
Elemen Peltier terhadap Kemampuan Menjaga Temperatur Penyimpanan
Vaksin dengan Berbahan Dasar Polivinil Klorida ( PVC ),” LONTAR J. Tek.
Mesin Undana, vol. 1, no. 10, hal. 46, 2014.
[3] K.Kloloay, S.R.U.A. Sompie, S.D.E.Paturusi, "Rancang bangun aplikasi
fitness berbasis android", E-journal Teknik Informatika Vol. No.(2020),
ISSN :2301-8402.
[4] Black Box Testing Untuk Menguji Perangkat Lunak,
"https://www.dicoding.com/blog/black-box-testing/" [Online][Accessed Juni
2022]
[5] A. Uno, “iMe ( iLearning Media ),” pp. 5–7, 2017.
[6] S. Edriati, L. Husnita, E. Amri, A. A. Samudra, and N. Kamil, “Penggunaan
Mit App Inventor untuk Merancang Aplikasi Pembelajaran Berbasis
Android,” vol. 12, no. 4, pp. 652–657, 2021.
[7] P. Tiyas, “Pengaruh Efek Suhu Terhadap Kinerja Panel Surya,” J. Tek.
Elektro Univ. Negeri Surabaya, vol. 09, pp. 871–876, 2020.
[8] J. S. Sumbodo, M. R. Kirom, and P. Pangaribuan, “Efektifitas Pendingin
Menggunakan Termoelektrik Pada Panel Surya,” e-Proceeding Eng., vol. 5,
no. 3, pp. 3895–3902, 2018.
[9] F. Puspasari, T. P. Satya, U. Y. Oktiawati, I. Fahrurrozi, and H. Prisyanti,
“Analisis Akurasi Sistem Sensor DHT22 berbasis Arduino terhadap
Thermohygrometer Standar,” pp. 1–6, 2020.
[10] A. R. Maulana, H. Walidainy, and M. Irhamsyah, “Analisis Quality of Service
( QoS ) Jaringan Internet Pada Website e-Learning Universitas Syiah Kuala
Berbasis Wireshark,” vol. 6, no. 2, pp. 27–30, 2021.
[11] S. Komparatif and A. Avr, “Perbandingan Akurasi Pengukuran Suhu dan
Kelembaban Antara Sensor DHT11 dan DHT22.”
40
41
42
BERITA ACARA BIMBINGAN
KEGIATAN KONSULTASI
NO. TANGGAL MATERI BIMBINGAN PARAF
20 Mei 2022 Bimbingan terakhir Document Engineering, dan pengajuan judul Tugas Akhir
1 individu dengan Pembimbing I
20 Mei 2022 Konsultasi pengajuan judul Tugas Akhir individu dengan Pembimbing II
2
23 Mei 2022 Konsultasi tugas akhir individu BAB I sampai dengan BAB V dengan
3 Pembimbing I.
25 Mei 2022 Konsultasi hasil revisi tugas akhir individu BAB I (latar belakang, rumusan
4 masalah), BAB IV (Perancangan dan pengujian), BAB V (kesimpulan), dan
teknis penulisan dengan Pembimbing I.
26 Mei 2022 Konsultasi tugas akhir individu BAB I sampai dengan BAB V dengan
5 Pembimbing II.
27 Mei 2022 Konsultasi hasil revisi tugas akhir individu BAB I (latar belakang, rumusan
6 masalah), dan teknis penulisan dengan Pembimbing I.
27 Mei 2022 Konsultasi hasil revisi tugas akhir individu BAB I (Latar belakang) BAB II (Dasar
7 Teori), Daftar pustaka. Pembimbing II
27 Mei 2022 Konsultasi hasil revisi tugas akhir BAB II (sitasi pada dasar teori), kesimpulan
8 dan teknis penulisan dengan Pembimbing II
2 Juni 2022 Konsultasi persiapan sidang tugas akhir dengan Pembimbing I
9
Lela Nurpulaela, Ir., M.T. Ibrahim, S.T., M.T.. Muhammad Rizqi Efrian
(NIDN. 0425086501) (NIDN : 0306127206) (NPM : 1810631160152)
43
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Pengujian Aplikasi
44
45
Lampiran 4 wireshark
Pengujian data 1
48
Pengujian 2
49
Pengujian 3
50
Pengujian 4
51
Penguian 5
52
Pengujian 6
53
Pengujian 7
54
Pengujian 8
55
Pengujian 9
56
Pengujian 10