i
ELEKTRONIKA
PROPOSAL SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL SKRIPSI
RANCANG BANGUN ESTIMATOR KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3
PHASE MENGGUNAKAN
Judul METODE
: Rancang Bangun LUENBERGER
Estimator BERBASIS
Kecepatan Motor PLC
Induksi 3 Phase
Menggunakan Metode Luenberger Berbasis PLC
Oleh : Moch. Aripin
NPM : 03.2018.1.07445
Telah diseminarkan pada :
Hari :
Tanggal :
Tempat : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Mengetahui / Menyetujui :
Dosen Penguji :
1. Penguji I
NIP.
Disusun Oleh :
2. Penguji II
Moch. Aripin
NPM: 03.2018.1.07445
NIP :
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN
3. Penguji III
TEKNOLOGI INFORMASI
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2022
NIP :
ii
IDENTITAS PENELITIAN
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
PROPOSAL SKRIPSI.............................................................................................ii
IDENTITAS PENELITIAN...................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
BAB I.......................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3. Batasan Masalah........................................................................................3
1.4. Tujuan Penelitian.......................................................................................3
a. Manfaat Penelitian.....................................................................................3
b. Sistematika Penulisan................................................................................3
BAB II......................................................................................................................5
2.1. Penelitian Sebelumnya..............................................................................5
2.2. Landasan Teori..........................................................................................7
2.2.1. Motor Induksi.....................................................................................7
2.2.3 Permodelan Matematika Motor Induksi............................................8
2.2.2. Observer...........................................................................................11
2.2.2. Deterministic / Luenberger Observer..............................................12
2.2.4 Desain Luenberger Observer...........................................................14
2.2.5 Inverter (Variable Frequency Drive)................................................16
2.2.6 PLC (Programmable Logic Controller)...........................................17
2.2.7 HMI (Human Machine Interface)....................................................18
BAB III..................................................................................................................20
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian.................................................................20
3.2 Alur Penelitian.........................................................................................20
3.2.1 Blok Diagram Sistem Keseluruhan..................................................21
3.2.2 Perumusan Masalah.........................................................................22
3.2.3 Studi Pustaka....................................................................................22
iv
3.2.4 Perancangan Sistem Alat.................................................................23
3.2.5 Pembuatan Alat................................................................................27
3.2.6 Pengujian Alat..................................................................................27
3.2.7 Pengambilan Data............................................................................27
3.2.8 Analisis Data....................................................................................27
3.2.9 Pembuatan Laporan..........................................................................28
3.3 Jadwal Penelitian.....................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................30
v
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
berbasis algoritma dari berbagai observer. Selain dapat menghitung
kecepatan motor, algoritma tersebut dapat menghitung torsi dan flux
magnet pada rotor [3].
Algoritma tersebut berfungsi sebagai penghitung nilai parameter
motor 3 phase berdasarkan masukan data dari sensor tegangan dan arus
yang dikirim oleh mikrokontroler melalui USB. Masukan data dari sensor
diproses oleh fungsi pada matlab-simulink Pada modul ini proses
perhitungan dilakukan oleh matlab-simulink, sehingga dapat dianalisa
proses kerja algoritma pada matlab-simulink [3].
Pada penelitian sebelumnya proses perhitungan estimasi kecepatan
dilakukan pada controller yang masih belum bisa digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pada industry karena tujuan nya yang hanya untuk
pembelajaran, maka pada tugas akhir ini untuk meniadakan penggunaan
sensor kecepatan (sensorless) pada motor penggerak dirancang sebuah
estimasi kecepatan didapatkan dengan menggunakan metode luenberger
berbasis Programmable Logic Controller yang sudah umum atau menjadi
standart industry. Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini
mengangkat sebuah permasalahan yang berjudul “Rancang Bangun
Estimator Kecepatan Motor Induksi 3 Phase Menggunakan Metode
Luenberger Berbasis PLC”
2
1.3. Batasan Masalah
Dalam rangka membatasi serta mempermudah bahasan dalam
penelitian, maka batasan masalah yang akan di bahas yakni:
1. Motor yang dipergunakan untuk penelitian ini berupa motor
induksi 3 Phase, 220 Volt AC, dan dengan daya 400 Watt.
2. RPM atau kecepatan putaran motor yang akan diuji hanya
sampai 1400 RPM.
a. Manfaat Penelitian
Penelitian ini mempunyai kebermanfaatan yang akan didapat dari
a. Sistematika Penulisan
Agar memahami isi dari penelitian ini dibuat sistematika penulisan
yang menjelaskan gambaran secara umum dari penelitian. Berikut ini
penulisan sistematika yang akan dipergunakan:
3
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan mendeskripsikan tentang latar belakang,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan dari
penelitian.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Filter (EKF), yang dimasukkan ke dalam drive IM DFOC tanpa sensor.
Dalam kecepatan tinggi, setiap pengamat dapat memberikan kinerja yang
sangat baik dan kinerja estimasi kecepatan dinamis dapat ditingkatkan
dengan memperkenalkan pengamatan torsi beban. Performa kondisi
mapan dan operasi kecepatan rendah Luenberger Observer (LO) adalah
yang terbaik. Sliding Mode Observer (SMO) memberikan kinerja
keseluruhan yang serupa dengan Luenberger Observer (LO) dan ketahanan
parameter yang lebih baik. Extended Kalman Filter (EKF) adalah yang
paling rumit untuk diterapkan di DSP dan kinerja kecepatan rendahnya
relatif lebih buruk, terutama di bawah kondisi beban. Namun, Extended
Kalman Filter (EKF) memberikan kekebalan kebisingan terbaik. Dari segi
aplikasi, Luenberger Observer (LO) dan Sliding Mode Observer (SMO)
lebih aplikatif secara praktis daripada Extended Kalman Filter (EKF).
Untuk Luenberger Observer (LO) dan Sliding Mode Observer (SMO), ada
tiga atau lima parameter yang harus diatur, tergantung pada apakah
pengamatan torsi beban diperlukan, dan parameter yang diperoleh dari
simulasi dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam eksperimen. Untuk
Extended Kalman Filter (EKF), masalah utamanya adalah menentukan
nilai awal Q dan R. Biasanya ada empat parameter, tiga untuk Q dan satu
untuk R. Pada Extended Kalman Filter (EKF) orde ke-6, parameter lain
untuk pengamatan torsi beban juga harus dipilih. Biasanya sulit untuk
mengetahui pengetahuan tentang kebisingan sistem praktis, parameter
yang ditentukan oleh simulasi masih harus diatur dalam sistem praktis,
yang meningkatkan ketidaknyamanan bagi Extended Kalman Filter (EKF)
[5]. Penelitian ini digunakan sebagai acuan penggunaan metode estimasi
kecepatan yaitu metode Luenberger observer karena kompleksitas nya
lebih sederhana dari metode Extended Kalman filter dengan performa
kondisi yang lebih mapan dari Sliding Mode Observer.
6
1.2. Landasan Teori
7
secara terus menerus menyesuaikan fungsi waktu. Pergerakan ke arah
radial akan terjadi saat ragam fluksi di setiap kutub menghasilkan fluksi
total (resultant) dengan pergerakan mengelilingi stator. Perputaran fluksi
dikenal dengan medan putar, sedangkan kecepatan putaran dikenal dengan
putaran sinkron (n)[1].
Penggunaan inverter dalam mencatu daya motor induksi dengan
ragam perubahan frekuensi menyebabkan tegangan keluaran inverter
mengalami perubahan yang beragam secara liniear dengan frekuensi.
Kondisi ini bertujuan agar hasil bernilai konstan yang bersumber dari
perbandingan volt/Hz motor sehingga pemertahanan kerapatan fluksi
magnetik motor didapatkan [1].
{ẋ=Axy+=Cx
B u+ B d
2 1
{ {
ψ̇ sα + Rs i sα =usα ψ sα =L s i sα + Lm i rα
ψ̇ sβ + Rs i sβ =u sβ ψ sβ=L s i sβ + Lm i rβ
ψ̇ rα + ( ω−δω) ψ rβ + Rr i rα =0 ψ rα =Lr i rα + Lm i sα
ψ̇ rα− ( ω−δω ) ψ rα + R r irβ =0 ψ rβ=Lr i rβ + Lm i sβ
8
Dalam persamaan diatas ψ sα dan ψ sβ fluks magnet yang
digabungkan dengan belitan stator ditandai pada sumbu dan dari sistem
koordinat Cartesian stasioner, masing-masing, ψ rα dan ψ rβ menunjukkan
fluks yang digabungkan dengan belitan rotor. Demikian pula i sα , i sβ , i rα dan
i rβ menandai arus belitan stator dan rotor. Tegangan suplai belitan stator
dilambangkan sebagai u sα dan u sβ. Parameter rangkaian ekivalen konstan
dilambangkan dengan R s, Rr , Ls , Lr dan Lm [7].
Diasumsikan bahwa variabel keadaan motor ψ sα , ψ sβ , ψ rα dan ψ rβ
termasuk dalam state vektor x, input u sα dan u sβ membuat vektor input u,
output adalah i sα dan i sβ membentuk vektor output y. Selain itu, gangguan
δω diperkenalkan pada persamaan diatas, yang melambangkan perbedaan
antara kecepatan sudut aktual motor dan kecepatan yang diukur atau
direkonstruksi dan diteruskan ke observer sebagai parameter. Sinyal hanya
digunakan selama sintesis observer proporsional dengan integrator
tambahan, dalam kasus lain dihilangkan (δω=0) [7]. Vektor-vektor
berurutan dari model matematika dari sistem yang diamati berbentuk :
[]
ψ sα
ψ u
[ ] [] [
i
x= sβ , u= sα , y= sα , d=
ψ rα u sβ i sβ
−ψ rα δω
ψ rβ δω ]
ψ rβ
9
[ ][ ]
−1 −1
1
[]√
2 2
vα va
vβ =
2
0
√3 − √3
vb
3 2 2
v0 vc
1 1 1
2 2 2
[ ][
v sd
=
cos θe sin θe v α
v sq −sinθ e cos θ e v β ][ ]
Dimana θe adalah sudut listrik motor, sedangkan V sd dan V sq
adalah tegangan stator pada kerangka acuan d−q. Model matematika
motor induksi pada rangka d−q adalah [4].
d
dt
i sd =
1
σ Ls
V sd−( R s ( 1−σ )
+
σ Ls σ τ r
i sd+ )
( 1−σ )
σ τr
i rd +
(1−σ ) N p ωr
σ
i rq +ω e i sq
d
dt
i sq =
1
σ Ls
V sq−( Rs ( 1−σ )
+
σ Ls σ τ r
i sq + )
(1−σ )
σ τr
i rq +
( 1−σ ) N p ωr
σ
ird +ω e i sd
d −R r R
i rd = i rd + r i sd +( ωe −N p ω r) i rq
dt Lr Lr
d −Rr Rr
i rq= i rq + i sq −(ω e −N p ωr ) ird
dt Lr Lr
d i sq
θe =N p ωr +
dt τ r i mr
d 1
ω = (T ¿ ¿ e−T L −B .ω r )¿
dt r j
d
θ =ωr
dt r
10
Dimana i sd adalah arus stator pada rangka−d , i sq adalah arus stator
pada rangka−q , i rd adalah arus rotor pada rangka−d , i rq adalah arus rotor
pada rangka−q , θe adalah sudut vektor tegangan, dan ω r adalah kecepatan
rotor. Tabel dibawah menunjukkan nilai parameter motor induksi yang
digunakan sebagai contoh dalam makalah ini[4]. Parameter ditunjukkan
pada Gambar 2.
Tabel 2.1. Nilai Parameter Motor Induksi [4]
11
Tujuan dari observer adalah untuk mengamati keadaan sistem
untuk tugas pemantauan dan deteksi kesalahan atau maksud lain. State
observer adalah suatu sistem yang memberikan state observer internal
dengan menggunakan masukan dan keluaran dari suatu sistem nyata.
Sebagai contoh, mempertimbangkan model umum untuk sistem invarian
waktu linier [8]
12
Berdasarkan persamaan struktur Luenberger observer dapat ditulis sebagai
x^˙ ( t )= A x^ ( t ) + L [ y ( t )− ^y ( t ) ]+ Bu ( t ) , ^y ( t ) =C ^x ( t ) + Du ( t ) ,
13
2.2.4 Desain Luenberger Observer
Untuk menentukan kecepatan sinkron dan sudut listrik
persamaan berikut digunakan untuk mengimplementasikan estimasi
fluks. Diagram simulasi kontrol vektor tidak langsung [9],
θe =∫ ωe =∫ ( ω r +ω sl ) dt
e edψ eqr
R i + ( ω e −ω r ) ψ +
r qr qr =0
dt
e e e
ψ qr= Lr i qr + Lm i qs
e 1 e Lm e
i dr = ψ − i
Lr dr Lr ds
1 e Lm e
i eqr = ψ − i
Lr qr Lr qs
14
Gambar 2.1 arus stator, fluks stator & vektor fluks rotor pada bidang
dq-ds [9]
Jika kita mensubstitusi nilai-nilai di atas dalam persamaan,
diperoleh,
dψ eqr Rr e Lm e
+ ψ qr − Rr i ds +ω sl ψ dr =0
dt Lr Lr
e
dψ dr Rr e Lm
+ ψ dr − Rr i qs−ωsl ψ eqr =0
dt Lr Lr
ψ eqr=0
dψ eqr
=0 Sekarang, dengan mensubstitusi nilai-nilai di atas dalam
dt
persamaan diperoleh,
^r
Lr d ψ
+ ψ^ r =Lm i eds
R r dt
Lm R r e
ω sl = i
^ r Lr qs
ψ
^ r =Lm i eds
ψ
15
Oleh karena itu, dengan menggunakan persamaan-persamaan diatas
observer dirancang.
Dimana,
ω e = Kecepatan estimasi,
ω r = Kecepatan rotor,
ω sl = Kecepatan slip,
Rr = Resistansi rotor,
Lr = Induktansi rotor,
Lm = Induktansi magnetisasi,
e
i qs = arus stator sumbuq e,
16
Gambar 2.4 Hardware VFD (Variable Frequency Drive) [10]
17
Gambar 2.6 Hardware PLC (Programmable Logic Controller) [11]
18
Gambar 2.7 Hardware HMI (Human Machine Interface) [13]
19
BAB III
METODE PENELITIAN
20
Gambar 3.1 Flowchart Alur Penelitian
21
Gambar 3.2 Blok Diagram Sistem Keseluruhan
Motor induksi adalah actuator dari system ini yang mana akan
diestimasi kecepatan putaran rotornya melalui pembacaan tegangan dan
arus inputnya.
22
park untuk mengubah dari tegangan 3 phasa menuju 2 phasa. Variabel
olahan dari transformasi ini digunakan algoritma Luenberger dan
menghasilkan variable data estimasi kecepatan dan estimasi sudut rotor.
Semua pengolahan algoritma dihitung pada PLC dengan bahasa ladder dan
structure text.
23
3.2.4 Perancangan Sistem Alat
Perancangan sistem serta alat termasuk pada tahap yang akan
dikerjakan pada penelitian ini. Perancangan system dan alat meliputi
perancangan perangkat keras (Hardware) berupa instalasi control dan
instalasi tenaga dan perancangan perangkat lunak (Software) berupa
pembuatan Ladder/Structure text pada PLC dan tampilan pada HMI.
24
RS485 sebagai masukan data tegangan dan arus dari VFD. PLC juga
mengkomunikasikan data ke HMI dengan protocol modbus TCP.
Sumber tegangan yang digunakan adalah 24VDC dari Powersupply
switching.
25
3.2.4.1.4 Flowchart Sistem
26
Pada tegangan spesifikasi motor induksi, daya masukan dan arus
masukan motor masing-masing disebut daya tanpa beban dan arus
masukan tanpa beban. Daya input dan arus motor diukur pada nilai
tegangan yang berbeda. Tahanan tanpa beban pada motor, impedansi tanpa
beban dan reaktansi tanpa beban yang dapat dihitung. Pengujian tanpa
beban juga dilakukan untuk menentukan rugi-rugi listrik tanpa beban dan
rugi-rugi magnetik tanpa beban [15].
Uji rotor terblokir juga dikenal sebagai uji hubung singkat. Tes ini
digunakan untuk menemukan: 1) arus hubung singkat atau arus rotor yang
terhalang dengan tegangan normal yang diterapkan ke stator, 2) faktor
daya pada hubung singkat, 3) reaktansi kebocoran total motor
dibandingkan dengan stator primer, 4) total resistensi motor lebih
diusulkan daripada primer. Dalam pengujian ini, rotor dikunci dan belitan
rotor dihubung pendek pada cincin slip, jika rotor memiliki rotor belitan.
Daya input motor dan tegangan fasa ke fasa motor pada arus pengenal
masing-masing dikenal sebagai daya rotor yang diblokir dan tegangan
rotor yang diblokir. Perhitungan untuk hambatan rotor motor yang
diblokir, impedansi rotor yang diblokir dan reaktansi rotor yang diblokir
dapat dilakukan [15].
27
3.2.5 Pembuatan Alat
Pada tahap ini adalah perancangan dan implementasi estimator
kecepatan dengan PLC berbasis Luenberger observer. Dimana HMI
sebagai monitor kecepatan. Feedback yang digunakan yaitu monitoring
data dari VFD yang dikirim melalui komunikasi protokol modbus RTU
RS485 untuk membaca tegangan dan arus keluaran VFD untuk motor
induksi dan mengirim data tersebut ke PLC untuk diestimasi parameter
dan kecepatannya
28
Analisa dilakukan melalui pengambilan data grafik
sebanyak 5 kali yaitu pada frekuensi inverter 10 Hz, 20 Hz, 30
Hz, 40 Hz, 50 Hz.
|ω^ r−ωr|
×100=error ( % ) , ω r <ω
^r (12)
^r
ω
29
Table 3.1 Jadwal Penelitian
Minggu Ke-
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 s/d 16 17 18 19 20
Penyusunan
1
Proposal
2 Study Literatur
3 Persiapan
Pembuatan Alat dan
4
Pengambilan Data
5 Analisa Data
Penyusunan
6
Laporan
30
DAFTAR PUSTAKA
[2] W. Sun, Y. Yu, G. Wang, B. Li, and D. Xu, “Design method of adaptive
full order observer with or without estimated flux error in speed estimation
algorithm,” IEEE Trans. Power Electron., vol. 31, no. 3, pp. 2609–2626,
2016, doi: 10.1109/TPEL.2015.2440373.
31
[8] F. Bakhshande, “Observer-based Robust Nonlinear Control Design,” 2018,
[Online]. Available:
https://duepublico2.uni-due.de/servlets/MCRFileNodeServlet/duepublico_d
erivate_00045483/Diss_Bakhshande.pdf.
32