TUGAS AKHIR
Oleh :
NIM : 1620301032
LEMBARAN PENGESAHAN
Pengendalian Kecepatan Putaran Motor Induksi Satu Phasa 500 1000 RPM
Pada Mesin Pengupas Pinang . disusun oleh Hendra Zulian Permana, NIM
Lhokseumawe.
Disetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro Ketua Program Studi TRIK
NIM : 1620301032
URAIAN
BAB I : PENDAHULUAN
BAB V : PENUTUP
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro Pembimbing I
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT,
Pemelihara seluruh alam raya, yang atas limpahan rahmat, taufik dan
Kecepatan Putaran Motor Induksi Satu Phasa 500-1000 RPM Pada Mesin
Peng Tugas akhir ini dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat
dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengungkapkan rasa terima
kasih dan apresiasi kepada Bapak Ir. Azhar, M.Eng., selaku pembimbing pertama
yang telah banyak membantu dan memberi masukan dan saran dalam
penyelesaian tugas akhir ini, kepada Bapak Aidi Finawan, SST, M. Eng., selaku
pembimbing kedua yang telah banyak membantu saya dalam pengujian dan
pembuatan laporan tugas akhir, kepada Bapak M. Basyir, S.ST., MT., selaku
Ketua Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe, dan juga kepada
Bapak Ir. Muhaimin, MT., selaku Ketua Program Studi Teknologi Rekayasa
Ibu Dosen serta para Staff Karyawan Jurusan Teknik Elektro yang telah banyak
i
pengetahuan serta fasilitas yang berkenaan dengan selesainya tugas akhir ini,
kepada kedua orang tua saya yang telah memberikan dukungan baik moral
maupun dukungan moril hingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini, dan
kepada semua pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan tugas akhir ini
Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan tugas akhir ini dengan melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya. Semoga karya penelitian tugas akhir ini dapat memberikan manfaat
dan kebaikan bagi banyak pihak demi kemaslahatan bersama serta bernilai ibadah
ii
ABSTRAK
Pengupas pinang dengan menggunakan mesin jauh lebih mudah dan cepat
dibandingkan pengupas pinang secara manual. Keberadaan Mesin pengupas
dapat dikembangkan menjadi suatu mesin pengendalian kecepatan, sehinggga
diperlukan sistem kendali pada motor induksi. Dalam skala kecil, motor induksi
yang digunakan adalah motor induksi satu phasa. Dan salah satu alat pengendali
kecepatan ialah cycloconverter. Cycloconverter merupakan rangkaian elektronika
daya yang mengubah masukan AC menjadi keluaran AC dengan nilai frekuensi
yang lebih rendah dari nilai frekuensi masukan. Pada penelitian ini dilakukan
simulasi MathLab dan perancangan rangkaian elektronika daya cycloconverter
satu phasa menggunakan komponen SCR, Optocoupler MOC3020, dan
mikrokontroler Arduino Mega untuk membangkitkan sinyal picu pada SCR
dengan mengatur pulsa penyalaannya dengan metode PWM. Hasil yang diperoleh
pada pengujian cycloconverter dengan beban motor induksi 350 W dan 550W
ialah semakin tinggi kecepatan putaran motor maka semakin tinggi frekuensi yang
dibutuhkan yaitu 25 Hz dengan setpoint RPM 1900 pada keypad. Sedangkan hasil
pengujian untuk pengupasan pinang berdasarkan RPM motor didapatkan efisiensi
tertinggi terdapat pada RPM ( ) dengan hasil yang terkupas sebanyak biji
dan yang tidak terkupas sebanyak biji, dari 50 biji pinang yang dimasukkan
selama 10 menit.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBARAN JUDUL
LEMBARAN PENGESAHAN
iv
2.6 Modul AC Light Dimmer ........................................................................ 16
v
3.6 Perancangan dan Pembuatan Modul ....................................................... 49
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 (a) Rangkaian Cycloconverter Satu Phasa
(b) Output Cycloconverter dengan Frekuensi 16,6 Hz .................... 11
Gambar 2.3 PWM dengan Duty Cycle yang Berbeda beda .............................. 14
Gambar 2.9 LCD Character Display 20x4 dengan modul I2C ........................... 22
vii
Gambar 3.9 Output Simulasi Rangkaian Zero Crossing Detector ...................... 42
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Spesifikasi AC Light Dimmer Module ................................................. 17
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
Pengupas pinang dengan menggunakan mesin jauh lebih mudah dan cepat
bagian utama seperti motor penggerak (Motor AC), mata pisau, dan kontroler.
Pada proses pengupasan pinang, buah pinang kering dimasukkan dalam hopper
yang terdapat pada bagian atas mesin. Kemudian pinang dijatuhkan mengarah ke
mata pisau yang berputar pada poros. Mata pisau berfungsi sebagai pengupas, dan
pengupasan, pada pengujian ini dilakukan 1 kg pinang 88 buah yang sudah kering.
membutuhkan waktu 2 menit. Dalam hal ini maka pengupasan buah pinang kering
Salah satu mesin pengupas kulit pinang yang ada saat ini adalah yang
dirancang oleh Hakim, dkk. (2016) dengan menggunakan pisau pengupas dan
screw feeding sebagai ruang pengupas dan hantarannya. Dari hasil pengujian
didapatkan pengupasan optimal pada kecepatan putaran pisau pengupas 800 RPM
1
2
sistem elektronik mengatur kecepatan dan waktu putaran mesin, (Darmein, dkk.,
2019). Keberadaan mesin pengupas ini dapat dikembangkan menjadi suatu mesin
Hal ini dapat mempengaruhi hasil pengupasan pinang yang terkupas dan tidak
sebagai salah satu metode untuk mengatur putaran motor induksi. Dalam
yang bervariasi, namun motor induksi ini mempunyai kelemahan, salah satunya
jika beban berubah maka kecepatan motor juga akan berubah. Karena itu untuk
kecepatan yang dapat diatur. Oleh karena itu, pengendalian kecepatan motor
AC dengan nilai frekuensi yang lebih rendah dari nilai frekuensi masukan.
pengatur kecepatan putaran motor induksi satu phasa yang dikendalikan dengan
3
500-1000 RPM.
500-1000 RPM.
maksimal 550W.
motor AC 1 phasa 500-1000 RPM, dengan daya 1,5 kW. Hasil ini diharapkan
Manfaat dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu mesin yang mampu
maka dalam penelitian tugas akhir ini ada beberapa metode yang penulis gunakan
antara lain :
1. Studi Literature
pustaka.
2. Metode Perancangan
3. Metode Eksperimen
Yaitu melakukan pengujian modul yang telah dibuat oleh penulis sampai
4. Metode Analisis
Penulisan tugas akhir ini terdiri dari 5 bab, masing-masing bab menjelaskan
tentang hal yang terkandung didalamnya dan saling berkaitan antara satu dengan
yang lainnya. Bab-bab yang terkandung didalam tugas akhir ini antara lain adalah
sebagai berikut :
6
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini membahas tentang : Pengujian dan analisa yang meliputi
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini membahas tentang : Simpulan dan saran pada alat
TINJAUAN PUSTAKA
mengetahui spesialisasi dan area penelitian orang lain di bidang ini. Beberapa
frekuensi catu daya untuk motor satu fasa. Frekuensi output yang dihasilkan
50 Hz. Hasil pengujian cycloconverter saat diberi beban motor induksi satu
fasa didapat kecepatan dan torsi turun mengikuti penurunan frekuensi dari
7
8
melakukan ini adalah dengan kontrol Pulse Width Modulation (PWM) yang
bahwa IGBT bekerja sebagai saklar yang lebih baik dari pada t
c. Arifin (2014). Telah merancang dan membuat alat cycloconverter satu fasa
beban motor induksi satu fasa diperoleh kecepatan putar motor induksi
591,7 RPM saat frekuensi keluaran 25 Hz, 371,7 RPM saat frekuensi
keluaran 16,7 Hz, dan 238,4 RPM saat frekuensi keluaran 12,5 Hz
berkapasitas 125 watt yang dikopel secara mekanik dengan motor induksi
satu fasa 100 watt yang difungsikan sebagai beban. Pengujian dilakukan
dalam kondisi tanpa beban, motor induksi dengan catu daya konverter AC
RPM .
9
kapasitor CT 220 nf dan resistor RT yang terdiri dari resistor 4K7 dihubung
2.2 Cycloconverter
masukan AC menjadi keluaran AC dengan nilai frekuensi yang lebih rendah dari
kecepatan yang rendah dan daya yang besar. Operasi dari cycloconverter akan
gelombang arus yang ditarik oleh cycloconverter dari sumber sangat kompleks,
harmonik non-karakteristik.
.................................................. (2.1)
Dengan k dan n adalah bilangan bulat, q adalah banyak pulsa, dan adalah
yang digunakan pada industri skala besar untuk mengatur kecepatan motor.
frekuensi variabel dengan rating dari beberapa megawatt sampai dengan puluhan
pulsa penyalaannya dengan bantuan PWM. Hal ini dapat dilakukan dengan
cycloconverter adalah 1/3 dari frekuensi masukannya. Selain itu juga, distorsi
harmonik kerap muncul, namun semakin kecil jika frekuensi keluarannya lebih
cycloconverter
(a) (b)
4 buah SCR tipe-P dan 4 buah SCR tipe-N. Sinyal hasil dari modulasi pensaklaran
diatas akan menghasilkan sinyal positif oleh SCR tipe-P dan sinyal negatif oleh
SCR tipe-N.
membentuk tegangan keluaran pada periode negatif arus keluaran. Jika digunakan
sudut penyalaan berdasarkan sudut, maka tipe-P dianggap adalah , maka sudut
Jika ada sebuah cycloconverter satu phasa dengan frekuensi 50 Hz, dengan
2 buah bagian pensaklaran negatif dan positif, maka cycloconverter akan bekerja
seperti ini : jika frekuensi akan diturunkan menjadi setengah dari frekuensi awal,
maka saat siklus positif gelombang pertama, konverter bagian positif akan
dihidupkan, dan kemudian ketika siklus negatif, maka konverter bagian positif
akan tetap hidup, namun bagian negatif akan mati. Lalu, saat siklus positif
berikutnya, bagian konverter positif akan mati, namun bagian konverter negatif
akan dihidupkan, dan kemudian ketika siklus negatif kembali, maka bagian positif
frekuensi awal. Hidup dan matinya bagian konverter dikendalikan oleh rangkaian
hanya rangkaian penyelaras untuk mengubah siklus negatif dan positif pada
cycloconverter.
agar dapat mengendalikan daya arus bolak balik (AC) hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 A pada tegangan 1800 V. Adapun daerah frekuensi kerja
SCR dapat mencapai 50 kHz. SCR dibuat dari bahan semikonduktor jenis silikon
kecepatan perputaran, dalam hal ini adalah motor AC untuk pengupas pinang.
1. Metode analog
2. Metode digital
3. IC diskrit
4. Mikrokontroler
Metode PWM ini akan mengatur lebar atau sempitnya periode pulsa aktif yang
14
berupa gelombang segi empat dengan duty cycle tertentu. Duty cycle merupakan
contoh bentuk PWM untuk beberapa nilai duty cycle dapat dilihat pada
dengan mengatur duty cycle yang di berikan. Duty cycle didapat dengan
...........................................(2.2)
Dimana,
= Perioda gelombang
15
dari PWM yang digunakan. Frekuensi ini berhubungan dengan respon frekuensi
dari motor listrik yang digunakan. Semakin rapat periode antar pulsa, maka
frekuensi yang dihasilkan akan semakin tinggi, ini berarti kecepatan akan
bertambah. Semakin lebar jarak antar pulsa, maka frekuensi semakin rendah ini
memiliki fungsi untuk mendeteksi titik persilangan nol disuatu sinyal AC baik
sumber untuk beban yang dikendalikan dengan komponen saklar berupa TRIAC
diperlukan untuk menentukan waktu mulai pemberian trigger atau sinyal kontrol
output berupa pulsa sempit pada saat terjadi pesilangan nol pada tegangan AC
yang di deteksi.
sebagai rangkaian pengaman jika terjadi error pada rangkaian filter dan penstabil,
sehingga pada tegangan yang menuju power supply akan menjadi lebih bersih dan
aman.
dengan cara mendeteksi banyaknya zero point pada suatu rentang waktu. Zero
menggunakan rangkaian zero crossing detector ini, kita dapat mendeteksi zero
point sekaligus mengubah suatu sinyal sinusoidal (sine wave) menjadi sinyal
kotak (square wave). Perpotongan titik nol yang terdeteksi adalah pada saat
peralihan dari siklus positif menuju siklus negatif dan peralihan dari siklus negatif
Fitur pin zero crossing detector pada modul ini membuat mikrokontroler dapat
mengetahui saat yang tepat untuk mengirim sinyal PWM [16]. Spesifikasi dan
bentuk modul ini dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan Gambar 2.5 di bawah ini:
17
Produsen RobotDyn
Tipe TRIAC Tri-Ad BTA16
Arus AC Maksimal Kontinyu max 2A, max 5A
Tegangan AC 110V / 220V
Frekuensi AC 50/60Hz
Zero-Cross detection (with zero/cross output via pin Z/C)
PWM controllable via pin PWM to give PSM output result
Pin Input TTL level 3,3V to 5V
Dimensi Modul 63mm x 30mm x 30mm
(Sumber : Marie, 2017)
cahaya yang dipancarkan oleh lampu pijar. Namun penggunaannya tidak terbatas
pada kontrol lampu pijar saja, akan tetapi dapat digunakan juga pada kontrol
pemanas, smarthome, dan lain-lain. Kontrol pemanas itulah yang akan diterapkan
pada canting elektrik, yang mana befungsi untuk mengontrol jumlah tegangan AC
elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah
chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Mikrokontroler itu
sendiri adalah chip atau IC (integrated circuit) yang bisa diprogram menggunakan
bertugas sebagai otak yang mengendalikan proses input, dan output sebuah
rangkaian elektronik.
Pada Gambar 2.6 merupakan jenis Arduino Mega type 2560, Arduino Mega
menggunakan chip ATmega2560. Board ini memiliki pin I/O yang cukup banyak,
sejumlah 54 buah digital I/O pin (15 pin diantaranya adalah PWM), 16 pin analog
input, 4 pin UART (serial port hardware). Arduino Mega 2560 dilengkapi dengan
sebuah oscillator 16 Mhz, sebuah port USB, power jack DC, ICSP header, dan
tombol reset. Board ini sudah sangat lengkap, sudah memiliki segala sesuatu yang
dari USB ke PC atau melalui adaptor AC/DC ke jack DC. Arduino Mega dapat
diprogram dengan perangkat lunak Arduino IDE, yang berfungsi sebagai software
mudah. Adapun spesifikasi dari Arduino Mega 2560 dapat dilihat pada Tabel 2.2
berikut ini :
Tegangan operasi 5V
SRAM 8 KB
EEPROM 4 KB
Berat 37 gr
(Sumber : ArduinoMega2560Datasheet.pdf)
20
2.8 Keypad
membedakan byte yang terdiri dari bit-bit yang beragam untuk jenis tombol-
diberikan kode Braille sesuai nomor pada Keypad 4x4 biasa. Sehingga tombol-
tombol pada Keypad dapat dikenali oleh penyandang memiliki tunanetra. Keypad
Multi Function Meter adalah alat ukur yang terdiri dari gabungan beberapa
terintegrasi yang dijadikan satu kesatuan. Dapat dilihat pada Gambar 2.8 bentuk
elektronika yang telah terkonfigurasi dengan kristal cair dalam gelas plastik atau
kaca sehingga mampu memberikan tampilan berupa titik, garis, simbol, huruf,
bentuk tampilan pada Graphic-LCD berupa titik, garis dan gambar. (Fitriandi,
dkk., 2016)
22
Dalam LCD setiap karakter ditampilkan dalam matriks 5x8 pixel. LCD yang
menjadi interface hasil pembacaan sensor. Dapat dilihat pada Gambar 2.9.
mengakses LCD tersebut. Sebab dengan digunakannya modul I2C akan lebih
dengan menggunakan modul I2C maka hanya diperlukan 4 buah pin Arduino,
yaitu pin SCL, pin SDA, pin VCC dan pin GND.
memonitor gerakan atau posisi benda yang berputar. Pada rotary encoder
biasanya terdapat sensor optik yaitu optocoupler yang berfungsi membaca jumlah
pulsa yang dapat diartikan menjadi gerakan, posisi maupun arah yang kemudian
23
rangkaian kendali.
Rotary encoder tersusun dari suatu piringan tipis yang memiliki lubang-
lubang pada bagian lingkaran piringan. LED ditempatkan di salah satu sisi
piringan yang kemudian cahaya akan menuju ke piringan, disisi lainnya terdapat
berputar lainnya yang ingin kita ketahui posisinya, sehingga ketika motor berputar
piringan juga akan ikut berputar. Apabila posisi piringan mengakibatkan cahaya
dari LED dapat mencapai photo-transistor melalui lubang-lubang yang ada, maka
rotary encoder. Semakin banyak deretan pulsa yang dihasilkan pada satu putaran
Motor induksi (motor asinkron) adalah motor arus bolak-balik (AC) yang
sangat luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa arus rotor
motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang
terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan
medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan arus stator. (Hidayat, dkk.,
2013)
putar tergantung pada jumlah kutub stator dan frekuensi sumber daya. Kecepatan
itu disebut kecepatan sinkron, yang ditentukan dengan rumus pada Persamaan 2.3.
......................................................................... (2.3)
Dimana,
f = Frekuensi (Hz)
P = Jumlah kutub
pada rotor, sehingga terinduksi arus dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun
akan ikut berputar mengikuti medan putar stator. Perbedaan putaran relatif antara
stator dan rotor disebut slip. Tegangan induksi pada rotor tergantung pada
akan memperbesar pula arus induksi pada rotor, sehingga slip antara medan putar
stator dengan putaran rotor pun akan bertambah besar. Jadi, bila beban motor
Bila ditinjau dari sistem phasa untuk suplai tegangannya motor induksi
terdiri dari motor induksi 3 phasa dan motor induksi 1 phasa. Dan motor listrik
dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu mengubah jumlah kutub motor,
(2.3), maka untuk mempercepat putaran motor, kutub yang ada harus
2. Mengubah frekuensi
disuplai pada motor, akan menentukan kecepatan putar motor. Hal itu terjadi
karena fluks yang timbul pada motor akan lebih kecil dan lebih lambat, pada
jumlah kutub yang tetap. Pada penelitian kali ini, akan digunakan
pada stator yang tetap, maka motor induksi akan berputar lebih cepat.
mengubah kutub magnet pada stator tidak mungkin dilakukan secara cepat
dan mudah.
27
3. Mengubah Tegangan
motor induksi. Tegangan yang diubah besarannya pada motor induksi akan
timbul pada motor induksi. Kemudian, karena adanya penurunan GGL pada
gaya yang diakibatkan pada stator motor induksi menjadi semakin rendah.
putaran motor induksi lebih banyak dilakukan dengan mengubah besar nilai
statornya, oleh karena itu medan magnet di motor induksi satu phasa tidak
Dikarenakan medan magnet pada stator tidak berputar maka rotor pun
tidak ikut berputar, sehingga tidak ada tegangan yang diinduksikan dan
tidak ada arus yang mengalir pada motor, torsi pun tidak akan dihasilkan
Apabila sumber tegangan dipasang pada kumparan stator, akan timbul garis-
garis fluks pada stator yang diinduksikan ke rotor. Fluks yang diinduksikan
kumparan yang dialiri arus ini berada dalam garis fluks yang berasal dari
stator yang jadi lalu diinduksikan ke rotornya. Makin besar jumlah kutub
sebaliknya.
dengan kecepatan putar rotor pada motor induksi disebut dengan slip.
......................................................................... (2.4)
Keterangan : s = slip
Slip dapat juga dalam bentuk persen dan dinyatakan dalam Persamaan 2.5.
.......................................................... (2.5)
...................................................... (2.6)
............................................ (2.7)
........................................................................ (2.8)
.................................................... (2.9)
.................................................................. (2.10)
Frekuensi hanya dimiliki gelombang yang memiliki puncak positif dan negatif
5 Hz, artinya bunyi tersebut mempunyai puncak gelombang positif dan negatif
sebanyak 5 kali dalam 1 detiknya. Pada listrik, hanya listrik AC saja yang
berarti ada 50 kali siklus gelombang positif dan negatif dalam 1 detiknya.
Frekuensi listrik di Indonesia terjadi karena adanya kerja putaran dari generator
terbalik. Jika semakin besar frekuensi, maka periode sebuah gelombang memiliki
nilai yang semakin kecil. Berikut ini adalah contoh gelombang tegangan yang
frekuensipada Gambar 2.12 dapat ditentukan oleh persamaan seperti berikut ini.
)
31
jika menggunakan persamaan 2.12, adalah sebesar 0,02 detik. Jadi, frekuensi
METODE PENELITIAN
Penelitian ini didasarkan pada masalah yang bersifat aplikatif, yang dapat
otomatis. Untuk itu sistematis pelaksanaan penelitian ini akan mencakup studi
Studi Literatur
Perencanaan Sistem
Perancangan Hardware
(Skematik dan PCB)
Perancangan Perangkat
Lunak (Program Arduino IDE)
Pengujian dan
Analisis
Hasil Penelitian
Kesimpulan
32
33
cycloconverter serta data mengenai rangkaian untuk trigger SCR, maka dari itu
dipenuhi oleh sebuah sistem untuk dirancang bangun. Sistem perencanaan tahap
mempermudah penulis dalam menganalisa cara kerja rangkaian, fungsi sensor dan
fungsi aktuator yang digunakan secara umum. Perancangan diagram blok sistem
INPUT OUTPUT
Rangkaian Putaran
AC 220 V/50 Hz Motor
Cycloconverter
(Driver Motor) 1 Phasa
Multi Meter
Kec.
Mikrokontroler Sensor
Keypad .
Arduino Mega
LCD
Adapun cara kerja dari sistem tersebut diuraikan secara singkat sebagai berikut :
menghidupkan mesin.
500-1000 RPM.
35
membangkitkan PWM.
6. Multi Function meter sebagai alat ukur untuk penampil arus, tegangan, dan
daya.
dilihat blok diagram pengendalian pada Gambar 3.3 yang merupakan diagram
Sistem pada Gambar 3.3 diawali dengan mendeteksi phasa yang dilakukan
oleh rangkaian zero cross detector untuk menghasilkan titik persimpangan antara
zero cross detector yang dihasilkan sinyal keluaran akan diolah melalui
pemisah antara rangkaian elektronika daya SCR tegangan 220 volt AC dengan
Arduino. Sinyal dari optocoupler ini diberikan dari mikrokontroler Arduino dan
selanjutnya memberikan sinyal picu bagi SCR dengan bantuan rangkaian zero
untuk dikendalikan kecepatan dari 500-1000 RPM. Demikian cara kerja dari
1. Set point adalah untuk menentukan nilai referensi atau variabel yang
masukan ke mikrokontroler.
Arduino menjadi sinyal picu bagi SCR sekaligus sebagai perangkat isolasi
5. Komponen daya SCR untuk mengrontrol arus yang akan konduksi setelah
mendapatkan sinyal picu pada kaki gate, SCR ini dapat dipicu melalui
yang dikopel dengan suatu piringan tipis yang memiliki nilai perubahan
dengan cara studi literatur. Dalam perancangan perangkat keras (hardware) ini,
jenis mikrokontroler yang digunakan pada sistem ini adalah board berbasis
mikrokontroler pada ATmega 2560. Pada board ini memiliki 54 digital input /
output pin Mega (dimana 15 pin dapat digunakan sebagai output PWM).
Lab. Otomasi Industri Jurusan Teknik Elektro, dan motor yang digunakan
adalah jenis motor induksi satu phasa. Tabel 3.1 merupakan spesifikasi dari
rangkaian. Kerena tanpa catu daya seluruh rangkaian tidak akan dapat
terdiri dari empat buah diode sebagai penyearah, dan bekerja dalam metode
penyearah yang belum sempurna. Dengan adanya muatan dari elko maka
ripple bisa ditutupi. Tegangan keluaran penyearah belum bisa stabil pada
satu titik yang diinginkan, misalnya pada 5 Volt DC. Skema rangkaian
induksi 500-1000 RPM. Adapun gambar Arduino Mega dapat dilihat pada
Gambar 3.5.
40
Pada alat ini, display yang digunakan adalah LCD 20x4, LCD
keluaran frekuensi dan putaran motor satu phasa terhadap variabel resistor
terhadap putaran motor, rangkaian LCD dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Machine Interface). Matrix keypad 4x4 ini merupakan keypad yang dapat
mendeteksi saat titik nol (zero crossing) dari tegangan jala-jala listrik. Zero
perpotongan gelombang sinus AC 220 volt saat melewati titik tegangan nol.
Seberangan titik nol yang dideteksi adalah peralihan dari positif menuju
digunakan untuk pemberian waktu tunda sebagai pemicuan gate oleh SCR.
Dengan hal ini diperoleh frekuensi sebesar 2 kali frekuensi dari gelombang
Gambar 3.9 terlihat dua sinyal keluaran, pada bagian atas merupakan
sinyal masukan tegangan 220 volt 50 Hz, sedangkan pada bagian bawah
terintegrasi dalam chip 4N25 telah diberi arus dan tegangan yang cukup,
4N25 tidak diberi arus dan tegangan yang cukup, photo-transistor akan
berada dalam keadaan cut off, maka Vc akan mendekati 5 volt. Tegangan ini
dengan cara mengatur nilai tahanan. Pada perancangan ini nilai tahanan R12
ditentukan sebesar
44
tinggi AC. Rangkaian ini sendiri terdiri dari beberapa komponen yaitu SCR,
tegangan input 3-5 Volt dan arus 60 mA, sedangkan tegangan output-nya
adalah 400 Volt dengan arus 1 Ampere sehingga dapat memicu gate pada
SCR. Setelah gate pada SCR mendapatkan arus pemicuan, maka gerbang
dua rangkaian ini, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.11. Tiap bridge
memiliki 4 SCR. Grup SCR atas adalah positif dan grup SCR bawah adalah
pada rangkaian controlling apabila terjadi arus balik dari beban. Oleh karena
Dari Gambar 3.11 ini yaitu rangkaian konverter positif dan rangkaian
SCR 1 dan SCR 2 serta SCR 3 dan SCR 4 yang masing masing dioperasikan
secara bersamaan.
46
juga pada rangkaian konverter negatif SCR 5 dan SCR 6 serta SCR 7 dan
maksimum 600V. Bentuk dan konfigurasi pin dari SCR TYN-625 ini dapat
PIN Keterangan
K Katoda
A Anoda
G Gate
ditunjukkan pada Gambar 3.14 yang mempunyai dua pulsa phasa konverter
kontrol. Satu grup positif dan satu grup yang lain negatif, yang disebut
sumber AC, dan beban motor induksi satu phasa. Arus output tiap bagian
hanya mengalir melalui satu arah. Untuk menghasilkan arus AC pada beban,
kedua grup dihubungkan secara antiparalel. grup positif (P1, P2, P3 dan P4)
arus beban mengalir positif setengah siklus, bila Vin positif. Dan grup
negatif (N5, N6, N7, dan N8) arus beban mengalir negatif setengah siklus,
singkat antara SCR 1 dengan SCR yang lainnya jika sudut penyalaannya
penyalaan dari sebuah SCR yang mana SCR tersebut merupakan saklar
Sesuai spesifikasi motor induksi satu phasa yang digunakan pada tugas
= 45
Gambar 3.15
12 cm
40 cm
40 cm 70 cm
putaran motor induksi satu phasa berbasis mikrokontroler Arduino Mega 2560
adalah Tegangan suplai dari PLN 220V AC diturunkan dan dirubah menggunakan
memberikan output ke isolasi optik dengan rangkaian zero crossing detector yang
nol (zero point) tegangan tersebut, sehingga dapat memberikan acuan untuk
Lalu input nilai setpoint sebagai kecepatan referensi pada keypad, sehingga
mikrokontroler Arduino Mega 2560 akan bekerja dan menjalankan perintah sesuai
dengan program yang telah dibuat. Motor berputar sesuai dengan kecepatan
untuk mengatur waktu tunda untuk pemicuan gate pada SCR, sehingga Bridge
positive dan Bridge negative pada SCR akan mengalirkan suplai tegangan hingga
Pada saat motor berputar untuk melakukan proses pengupasan pinang, maka
sensor kecepatan putaran bekerja mendeteksi hasil putaran piringan yang berupa
angka-angka biner (pada lubang piringan berarti 1 dan tanpa lubang berarti 0).
menjadi bentuk digital yang kemudian akan ditampilkan oleh LCD berupa RPM
motor dan keluaran frekuensi. Dengan demikian dapat diamati apakah rangkaian
Berdasarkan dari prinsip kerja yang dilakukan pada modul tersebut maka
pengendalian kecepatan motor induksi satu phasa untuk pengupas pinang yang
melakukan pengujian dan analisa terhadap alat yang telah dibuat, apakah alat
dapat bekerja sesuai dengan fungsi dan perencanaan pengujian yang sebelumnya
yang telah dirancang. Tujuan dari pengujian ini ialah sebagai berikut :
setpoint awal.
52
53
yaitu interrupt internal dan eksternal. Pada penelitian ini memanfaatkan interupsi
eksternal berupa sinyal output dari rangkaian zero crossing detector. Ketika
sebuah program yang berperan untuk dapat menghitung delay secara tepat. Oleh
karena itu digunakan program layanan interupsi pada pin 3. Ketika program
layanan interupsi ini diaktifkan, maka timer 1 akan menghitung waktu delay
ini yaitu menggunakan Arduino Mega 2560 yang memiliki 6 buah pin interrupt
54
(int.0- int.5) dan 6 buah pin timer (timer 0- timer 5). Pemilihan timer harus tepat
karena setiap timer memiliki fungsi spesifiknya masing masing. Adapun pin yang
digunakan pada program penelitian ini yaitu pin 2 dan pin 3 untuk layanan
interupsi.
dilakukan dengan cara menghitung nilai frekuensi gelombang dari pin yang akan
= 255
apakah LCD bekerja menampilkan data yang sesuai dengan perintah yang telah
indikator keberhasilan dari pengujian ini adalah tulisan yang di inginkan harus
ditampilkan pada display LCD dengan beberapa tampilan seperti judul dari
perancangan alat, tampilan perintah setting nilai input serta tampilan utama
ketika menginputkan data dan simak hasil nilai setting RPM yang ditampilan pada
LCD. Dari beberapa kali penekanan pada setiap tombol keypad seperti
pada LCD, sesuai dengan tombol yang ditekan pada keypad. Hasil pengujian
Penekanan
No Tombol Fungsi Status
Keypad
1 0 s.d 9 Hasil keluaran angka 0 s.d 9 Aktif
2 * Untuk memasukkan nilai input RPM Aktif
3 # Untuk menjalankan hasil nilai inputan Aktif
4 A Untuk memberhentikan sistem alat Aktif
5 C Untuk membatalkan nilai setting RPM Aktif
6 D Untuk menghapus nilai setting awal RPM Aktif
56
titik nol yang terdeteksi yaitu berupa peralihan dari positif menuju negatif ataupun
sebaliknya. Persilangan tersebut akan menjadi titik acuan yang digunakan untuk
memberikan waktu tunda pemicuan dari SCR. Tegangan modul zero ini nantinya
digital pada pin 2 (digital PWM). Modul zero crossing detector dapat dilihat pada
gate driver. Gate driver ini berfungsi sebagai interface antara Mikrokontroler
Arduino dengan rangkaian saklar daya SCR. Gate driver ini juga berfungsi
sebagai pengaman yang mengisolasi antara Arduino dengan rangkaian saklar daya
yang bertegangan tinggi sehingga ketika terjadi kerusakan atau short circuit pada
mikrokontroler.
57
resistor 220 ohm, 470 ohm, diode dan SCR. Resistor 220 ohm digunakan untuk
output dari driver. Untuk men-trigger SCR dibutuhkan sebuah arus (Igate) kurang
dari 40mA oleh karena itu dibutuhkan sebuah resistor (470 ohm dan diode
seperti Gambar 4.5. Pada penetilian tugas akhir ini digunakan SCR TYN625
dengan tegangan off-state maksimal 600 volt dan RMS on-state current sebesar
25 A. Pada modul gate driver ini dipasang LED disetiap phasanya untuk
Implementasi dari rangkaian driver motor dapat dilihat pada Gambar 4.5.
yang ada pada modul Dimmer. Sinyal output dari optocoupler ini
selanjutnya memasuki pin 2 yang ada pada Arduino Mega 2560. Dari sinyal
zero crossing detector inilah dijadikan titik acuan oleh gate driver motor
mengalami titik persimpangan zero cross sebanyak dua kali yaitu setiap
zero crossing detector yang dihasilkan yaitu 100 gelombang per 1 detik
(100 Hertz). Adapun Hasil pengujian sinyal zero crossing detector dapat
Dari Gambar 4.6 diatas dapat terlihat bahwa hasil sinyal keluaran zero
positif dan siklus negatif. Dapat dilihat pula ketika persimpangan terjadi
akan dipicu oleh optocoupler 4N25 yang menjadikan sumber picuan dari
(g3) pada pin 11 dan pin 9, serta pasangan penggerak thyristor daya SCR T2
(g2) dan T4 (g4) pada pin 10 dan pin 8, berdasarkan frekuensi keluaran yang
berbeda melalui nilai settpoint RPM dari keypad. Yang mana pada nantinya
terlebih dahulu melalui rangkaian gate driver SCR. Selain itu juga untuk
mengetahui besar nilai frekuensi dan perioda keluaran yang dihasilkan oleh
melalui keluaran konverter bridge positif pada T1 dan T4. Seperti pada
yaitu :
nilai masukan RPM dari keypad sebesar 16 Hz, jadi dapat dikatakan bahwa
daya SCR T1, T3 dan T2, T4 adalah saling berkebalikan. Hal ini
yang telah diberikan. Instruksi yang diberikan yaitu berupa instruksi pengaturan
550 W.
dari setiap perubahan frekuensi output, tegangan serta arus yang dihasilkan untuk
Pada pengujian rangkaian driver SCR ini akan menerima sinyal dari
Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa apabila diberi tegangan masukan,
menuju kaki gate SCR, sehingga mengaktifkan SCR. Dan arus yang
motor induksi satu phasa 0,75 kW pada mesin pengupas biji pinang kering
lain sesuai nilai settpoint kecepatan yang di inginkan, sebagai contoh dapat
motor induksi satu phasa sebesar 500 RPM. Dapat dilihat bahwa kerja dari
satunya dari kedua pengujian ini terlihat bahwa semakin besar kecepatan
putaran motor, maka semakin besar nilai frekuensi output, dengan kata lain
(a)
66
(b)
(c)
Gambar 4.9 Hubungan Kecepatan Putaran Motor Dengan Nilai Tegangan,
Arus Dan Daya.
motor dengan daya maksimal 550W, hal ini disebabkan karena rangkaian
2 30
3 35
5 40
6 45
7 50
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
pada mesin pengupas pinang secara otomatis ini dapat diambil beberapa
masing penggerak yaitu thyristor daya SCR T1, T3 dan SCR T2, T4
69
70
nilai frekuensi output yang terukur, serta berbanding lurus dengan nilai
5.2 Saran
ini, maka dengan ini saran peneliti bagi untuk pengembangan lebih lanjut
mengenai pengendalian kecepatan putaran motor induksi dengan sistem ini agar
International
Conference on Science and Innovated Engineering (I-COSINE), IOP
Publishing, 1 5.
International Research
Journal of Engineering and Technology (IRJET) 03(09): 1142 46.
http://www.irjet.net.
72
73
Program_Cycloconverter_MegaMini
Control_Motor_Cyclo_Mega2560
Lampiran 2 :
Dokumentasi Alat
PENGUJIAN ALAT
PENGUJIAN OSCILLOSCOPE
1 6
VI = 30 V rms
RL
2 4
10 k
Input 2N3904
(see Note A)
NOTE A. The critical rate of rise of off-state voltage, dv/dt, is measured with the input at 0 V. The frequency of Vin is increased until the
phototriac turns on. This frequency is then used to calculate the dv/dt according to the formula:
dv dt 2 2 fV
in
The critical rate of rise of commutating voltage, dv/dt(c), is measured by applying occasional 5-V pulses to the input and increasing
the frequency of Vin until the phototriac stays on (latches) after the input pulse has ceased. With no further input pulses, the
frequency of Vin is then gradually decreased until the phototriac turns off. The frequency at which turn-off occurs may then be used
to calculate the dv/dt(c) according to the formula shown above.
MAIN FEATURES: A
K A
G
K
A
G
DESCRIPTION
The TYN / TN25 SCR Series is suitable for D2PAK TO-220AB
(TN25-G) (TYN)
general purpose applications.
Using clip assembly technology, they provide a
superior performance in surge current capabilities.
THERMAL RESISTANCES
Symbol Parameter Value Unit
Rth(j-c) Junction to case (DC) 1.0 °C/W
Rth(j-a) Junction to ambient (DC) TO-220AB 60 °C/W
² ² 45
S = 1 cm D PAK
PRODUCT SELECTOR
Voltage (xxx)
Part Number Sensitivity Package
600 V 800 V 1000 V
TN2540-xxxG X X X 40 mA D²PAK
TYNx25 X X X 40 mA TO-220AB
2/7
BIODATA PENULIS
I. Identitas Pribadi
Nama : Hendra Zulian Permana
TTL : Medan, 10 April 1998
NIM : 1620301032
Jurusan : Teknik Elektro
Program Studi : Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kenari No.125 Komp. BTN Panggoi Indah
Email : hendra_zln@yahoo.com
CP (WA) : 0852-3405-0268