Anda di halaman 1dari 41

RANCANG BANGUN PENGATUR KECEPATAN MOTOR AC 1 PHASE

PADA CONVEYOR UNTUK PEMINDAH CHIPS PORANG BERBASIS


PLC

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat kelulusan
Program Diploma III

Oleh :

AHMAD FATONI AZIZ


NPM 193305065

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI MADIUN
Januari 2022
HALAMAN JUDUL

RANCANG BANGUN PENGATUR KECEPATAN MOTOR AC 1 PHASE


PADA CONVEYOR UNTUK PEMINDAH CHIPS PORANG BERBASIS PLC

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat kelulusan
Program Diploma III

Oleh :

AHMAD FATONI AZIZ


NPM 193305065

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI MADIUN
Januari 2022

i
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI MADIUN
Jalan Serayu Nomor 84 Madiun Kode Pos 63133
Telepon +62 351 452970 Faksimile +62 351 492960
Laman : www.pnm.ac.id / Email : sekretariat@pnm.ac.id

LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANG BANGUN PENGATUR KECEPATAN MOTOR AC 1 PHASE
PADA CONVEYOR UNTUK PEMINDAH CHIPS PORANG BERBASIS PLC

Nama Pengusul : Ahmad Fatoni Aziz


Jurusan / Program Studi : Teknik / Teknik Listrik
Kelas / NPM : 5B / 193305065
Nomor Handphone : 087753429908
Judul TA : Rancang Bangun Pengatur Kecepatan Motor AC 1
Pada Conveyor Untuk Pemindah Chips Porang
Berbasis PLC
telah memenuhi ketentuan perumusan judul Tugas Akhir dan DISETUJUI untuk
dilanjutkan pada tahap penyusunan Proposal Tugas Akhir.

Madiun, 19 Januari 2022


Pengusul

Ahmad Fatoni Aziz


NPM. 193305065

Mengetahui

Pembimbing I Pembimbing II

Budi Artono, S.T., M.T. Raden Jasa Kusumo Haryo, S.T., M.T.
NIP. 19810052019031008 NIP. 197607072015041002

ii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI MADIUN
Jalan Serayu Nomor 84 Madiun Kode Pos 63133
Telepon +62 351 452970 Faksimile +62 351 492960
Laman : www.pnm.ac.id / Email : sekretariat@pnm.ac.id

LEMBAR PERSETUJUAN

SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR

Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Pengatur Kecepatan Motor AC 1


Phase Pada Conveyor Untuk Pemindah Chips Porang
Berbasis PLC
Nama Pengusul : Ahmad Fatoni Aziz
NPM : 193305065
Program Studi : Teknik Listrik
Jurusan : Teknik

telah memenuhi segala persyaratan dan DISETUJUI untuk diajukan dalam


Seminar Proposal Tugas Akhir.

Madiun, 19 Januari 2022


Menyetujui,
KPS Teknik Listrik

Hanifah Nur Kumala Ningrum., S.T., M.T.


NIP. 198811262015042003

iii
HALAMAN PERSETUJUAN
PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR

Judul TA : Rancang Bangun Pengatur Kecepatan Motor AC 1 Phase


Pada Conveyor Untuk Pemindah Chips Porang Berbasis
PLC
Nama Pengusul : Ahmad Fatoni Aziz
NPM : 193305065
Program Studi : Teknik Listrik
Jurusan : Teknik

telah diseminarkan pda hari Selasa tanggal 18 Januari 2022 dan DISETUJUI
untukdiselesaikan lebih lanjut .

Madiun, 12 Januari 2022

Menyetujui,
No Nama Reviewer Tanda Tangan
Budi Artono, S.T., M.T. I
1
NIP. 198310052019031008
Kumala Mahda Habsari, S.Pd., M.T. II
2 NIP. 199108162020122012

Hanifah Nur Kumala Ningrum, S.T., M.T. III


3 NIP. 198811262015042003

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik

Achmad Aminudin, S.Pd., M.T.


NIP. 19870408201504100

iv
ABSTRAK
RANCANG BANGUN PENGATUR KECEPATAN MOTOR AC 1 PHASE
PADA CONVEYOR UNTUK PEMINDAH CHIPS PORANG BERBASIS
PLC

Oleh :
Ahmad Fatoni Aziz
(193305065)
Jurusan Teknik Politeknik Negeri Madiun
Jl. Serayu 84. Madiun

Dengan berkembangnya industri belt conveyor yang digunakan sebagai


angkutan material, baik material curah maupun material satuan, maka semakin
banyak diperlukan tenaga terampil yang mampu merencanakan dalam
perancangan belt conveyor dengan kapasitas tertentu sesuai kebutuhan, Tugas
akhir ini merupakan perencanaan belt conveyor untuk angkutan buah satuan
dalam hal ini jenis material buah, elemen - elemen belt conveyor yang dibahas
dalam perencanaan untuk pengangkutan jenis material tersebut adalah Sabuk
conveyor jenis fabric,Jenis dan metode sambungan sabuk, Arus dan Daya, Pulley,
Daya motor penggerak. Penelitian ini menggunakan metode analisa kualitas dan
bobot beban dan hasil penelitian dapat diketahui bahawa kecepatan Belt Conveyor
sangat mempengaruhi kualitas barang produksi kualitas yang terbaik adalah
dengan variabel kecepatan untuk massa ringan. Variable speed drive (VSD)
digunakan tidak hanya untuk mengendalikan kecepatan tetapi juga untuk
menghemat konsumsi energi listrik. Pada penelitian ini VSD diterapkan pada
motor induksi sangkar tupai 3 fasa yang digunakan untuk pemompaan air di
industri. VSD diperlukan untuk diterapkan pada motor induksi karena motor ini
merupakan motor listrik terbesar dikonsumsi. Pengukuran dan perhitungan
dilakukan dalam dua kondisi, sebelum dan sesudah pemasangan VSD di
motornya. Besaran listrik diperoleh dengan pengukuran pada input dan output
VSD. Sedangkan energi konsumsi dan biaya konsumsi diperoleh dengan
perhitungan. Akhirnya, perhitungan penghematan energi dan biaya Penghematan
dilakukan dengan membandingkan kedua kondisi tersebut. Penerapan VSD pada
motor induksi memiliki kelebihan untuk menghemat konsumsi energi listrik dan
membuatnya lebih tahan lama.

Kata Kunci : Belt Conveyor, Motor Listrik, VSD (Varible Speed Drive)

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Tugas Akhir
yang berjudul “RANCANG BANGUN PENGATUR KECEPATAN
MOTOR AC 1 PHASE PADA CONVEYOR UNTUK PEMINDAH CHIPS
PORANG BERBASIS PLC” dengan baik dan tepat pada waktu. Proposal ini
disusun diajukan untuk melengkapi salah satu syarat kelulusan Program
Diploma III pada Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Madiun.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
selesainya Proposal Tugas Akhir ini tidak terlepas dari dukungan, semangat,
serta bimbingan dari berbagai pihak baik bersifat moril maupun material. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak M. Fajar Subkhan, S.T., M.T. selaku Direktur Politeknik Negeri
Madiun.
2. Bapak Achmad Aminudin, S.Pd., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik
Politeknik Negeri Madiun yang memfasilitasi dengan kebijakan-
kebijakannya.
3. Ibu Hanifah Nur Kumala Ningrum, S.T., M.T. selaku Koordinator
Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Madiun yang
memberikan pengaruh positif terhadap program studi dan mahasiswa
Teknik Listrik khususnya.
4. Bapak Budi Artono, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing 1 yang
telah membimbing dan mengarahkan kami mulai awal proses
pengajuan judul tugas akhir hingga tersusunnya proposal ini.
5. Bapak Raden Jasa Kusumo, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing 2
yang telah membimbing dan mengarahkan kami mulai awal proses
pengajuan judul tugas akhir hingga tersusunnya proposal ini.

vi
6. Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan sehingga
Proposal Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
waktu.
7. Yusva dan Rio selaku teman saya yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
8. Eka Rahma pemberi semangat, yang sering mengajak nongkrong
ketika pusing.
9. Basecamp Ngedur yang bersedia mendengarkan keluh kesah.
10. Kelurga besar HIMATEKLIS yang mengajarkan bagaimana arti
kekelurgaan, cara berorganisai dan rasa bertanggung jawab serta
kepada kakak tingkat yang mau memberikan arahan dan masukan
terkait tugas akhir.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun akan penulis
terima demi kesempurnaan penyusunan proposal berikutnya.
Akhir kata semoga Proposal Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak khususnya pembaca.

Madiun, 19 Januari 2022

Penulis

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii
ABSTRAK .............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
C. Batasan Masalah........................................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian/Perancangan .................................................................... 3
E. Manfaat Penelitian/Perancangan .................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 4
A. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 4
B. Komponen Penunjang .................................................................................. 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 17
A. Alat Dan Bahan .......................................................................................... 17
B. Tahapan Penelitian ..................................................................................... 17
C. Diagram Alir (Flowchart) .......................................................................... 18
D. .Tempat dan Waktu Pelaksanaan ............................................................... 26
E. Teknik Pengumpulan Dan Analisa Data .................................................... 26
F. Jadwal Pelaksanaan Tugas Akhir ............................................................... 28
G. Perkiraan Biaya Tugas Akhir ................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 30

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Motor Listrik Dinamo ...................................................................... 7


Gambar 2.2 Konstruksi Motor Induksi 1Fasa ..................................................... 8
Gambar 2.3 Blok Diagram Cara Kerja VSD ....................................................... 10
Gambar 2.4 VSD Altivar 320 .............................................................................. 12
Gambar 2.5 Sensor Laod Cell ............................................................................. 12
Gambar 2.6 Programmable Logic Controller Zelio (PLC) ................................. 15
Gambar 2.7 Relay 24 Vdc ................................................................................... 15
Gambar 2.8 Sensor Proximity ............................................................................. 16
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian........................................................................... 17
Gambar 3.2 Flowchart Kerja ............................................................................... 19
Gambar 3.3 Diagran Kerja Alat........................................................................... 21
Gambar 3.4 Conveyor Belt .................................................................................. 22
Gambar 3.5 Program PLC ................................................................................... 24
Gambar 3.6 Tombol Start dan Proximity 1 ......................................................... 24
Gambar 3.7 Tahapan Penelitian........................................................................... 25
Gambar 3.8 Load Cell mendeteksi berat 1 sampai 2 gram .................................. 25
Gambar 3.9 Load Cell mendeteksi berat 3 sampai 4 gram .................................. 25
Gambar 3.10 Load Cell mendeteksi berat 5 sampai 6 gram ................................ 26

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Rencana Kegiatan Perencanaan Tugas Akhir ...................................... 28


Tabel 3.3 Rencana Anggaran Biaya ..................................................................... 29

x
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Umbi Porang (Amorphophallus oncophyllus prain) merupakan satu


dari sekian banyak jenis umbi yang tumbuh di negara tropis seperti di
Indonesia. Umbi porang memiliki kandungan serat, vitamin, mineral,
protein, karbohidrat dan glukomanan yang tinggi sehingga digunakan dalam
bahan baku industri makanan dan kosmetik. Pasar umbi porang ini luas
karena bisa merambah baik di dalam maupun luar negeri. Proses pengolahan
porang yang sering menghabiskan waktu yaitu pada tahap perajangan dan
juga tahap pengeringan. Pada kedua tahap tersebut sering mengalami
beberapa kendala sehingga menghabiskan waktu yang cukup banyak untuk
menyelesaikannya.
Berdasarkan kendala di atas maka dibutuhkan inovasi yang baru untuk
mengolah porang agar lebih cepat dan efisen. Motor listrik merupakan alat
yang sangat dibutuhkan dalam dunia industri salah satunya yaitu sebagai
penggerak sebuah belt convreyor yang bertujuan untuk memindahkan suatu
barang dari tempat perajang atau pemotong umbi porang. Jenis motor yang
biasa digunakan yaitu motor DC yang memiliki kelebihan antara lain torsi
yang tinggi, tidak memiliki kerugian daya reaktif dan tidak menimbulkan
harmonisa pada sistem tenaga listrik yang menyuplai, Selain torsi motor DC
juga memiliki akurasi kontrol yang tinggi sehingga motor DC seiring
digunakan untuk apliksai servo seperti pengendali kecepatan pemintal
benang atau pengendali posisi antenna penerima satelit (Sukmadi,2006:28).
2

Dalam penggunaannya di dunia industri, kehandalan suatu motor


induksi sangat diperlukan. Sebuah industri biasanya menginginkan motor
yang dapat diatur kecepatannya sesuai dengan keinginan, oleh karena itu
diperlukan pengendalian kecepatan motor. Pengendalian kecepatan motor
dapat dilakukan dengan berbagai cara, seiring berkembangnya teknologi
sistem kontrol, salah satu cara yang bias dilakukan yaitu dengan
menggunakan Variable Speed Drive (VSD). VSD merupakan suatu alat
berfungsi untuk mengatur frekuensi sumber sehingga mendapatkan
kecepatan motor (rpm) yang diinginkan.
Untuk memodifikasi cara kerja motor ,perlu adanya pengadaan sensor
sesuai kebutuhan yang diinginkan. Dalam rancang bangun ini digunakan 2
macam sensor yaitu sensor proximity, dan sensor load cell. Sensor
proximity disini digunakan untuk mendeteksi adanya jenis target dengan
adanya kontak fisik. Biasanya sensor ini terdiri alat elektronis solid state
yang terbungkus rapat untuk melindungi dari pengaruh getaran , cairan ,
kimiawi , dan korosif yang berlebihan . Pengguna sensor ini dalam rancang
bangun sebagai penggerak sebuah motor untuk menjalankan suatu konveyor
Load Cell merupakan komponen inti yang terdapat pada timbangan
digital. Secara umum load cell digunakan untuk menghitung massa dari
suatu benda. Sebuah sensor load cell tersusun dari beberapa konduktor,
strain gauge, dan jembatan wheatstone (Nuryanto, 2015). Penggunaan sensor
ini dalam rancang bangun sebagai parameter untuk mengatur kecepatan
motor pada beban tertentu.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi dan uraian diatas, maka saya
bermaksud mengajukan sebuah rancang bangun dengan judul “Rancang
Bangun Pengatur Kecepatan Motor AC 1 Phase Pada Conveyor Untuk
Pemindah Chips Porang Berbasis PLC” dengan tujuan mengatasi kemacetan
diakibatkan penumpukan chips porang yang melebihi kapasitas, lambatnya
produksi karena kecepatan motor yang tidak sama dengan beban yang
berbeda, selain itu juga dapat menghemat listrik di industri porang.
3

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat
dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana rancang bangun konveyor pada perajang porang ?

2. Bagaimana cara mengatur kecepatan motor 1 phase dengan PLC ?

3. Bagaimana sistem pengaman conveyor pada industri perajang chips


porang apa bila terjadi over load penumpukan chips porang ?
C. Batasan Masalah
Supaya tidak ada pembahasan yang melebar maka disusunlah Batasan
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini ,diantaranya :
1. Penelitian ini tidak membahas cara perajangan chips porang.
2. Penelitian ini hanya membahas pengaturan kecepatan motor 1
phase menggunakan Variabble Spead Drive.
3. Penelitian ini hanya membahas tentang sistem pengaman motor 1
phase pada konveyor jika terdapat over load pada penumpukan
chips porang.
D. Tujuan Penelitian/Perancangan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Rancang bangun konveyor pada perajang porang.
2. Mengatur kecepatan motor 1 phase dengan PLC.
3. Merancang sistem pengaman conveyor pada industri perajang chips
porang jika terjadi over load penumpukan porang yang berlebih.
E. Manfaat Penelitian/Perancangan
Manfaat yang bisa diambil dari Proposal Tugas Akhir ini adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan pemgetahuan dan wawasan pembaca
2. Dapat membantu para industri porang atau masyarakat lain pada
tahap pemindahan chips porang.
3. Sebagai tambahan referensi untuk memudahkan pembaca dalam
melakukan praktikum atau pembuatan alat selanjutnya
4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu
Pada tinjauan pustaka akan berisi teori-teori yang menunjang, dan
komponen yang akan digunakan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Maka dari itu dibutuhkan beberapa referensi materi dari buku, penelitian,
jurnal, literature, internet, ataupun dari sumber-sumber lainnya.
Penjelasan tersebut antara lain :

1. Pengendalian Motor Dc Sebagai Penggerak Konveyor


Barang Menggunakan PLC Modicon M221 TMCE24R &
HMI Magelis GXU3512(Aryan Risfan,dkk. 2018: Institut
Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta)

Pada Penelitian ini beliau memiliki tujuan yaitu mengatur


sistem kontrol kendali dan menggerakkan motor DC dengan
beban konveyor dan PLC sebagai sistem kontrol konveyor
tersebut.Untuk mengatur kecepatan motor DC sistem ini
menggunakan Interface/Level Converter dengan IC
Optochoupler PC817 sebagai Komunikasi PLC ke Driver
Motor.

2. Penggunaan Variable Speed Drive Pada Motor Induksi


Untuk Penghematan Konsumsi Energi Listrik (Abdul Multi
dan Ervien- Febryane , 2012, Fakultas Teknologi Industri
Institut Sains Dan Teknologi Nasional Jakarta)

Jurnal ini menjelaskan tentang penghematan daya pada


motor dengan menggunakan Variable Speed Drive. Motor
induksi tiga phasa banyak digunakan sebagai penggerak
peralatan dengan kecepatan penuh dan relatif konstan.
Konsumsi daya pada motor induksi dengan kecepatan konstan
5

lebih besar, hal tersebut menyebabkan pemborosan energi


listrik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan cara
untuk menghemat pemakaian energi listrik pada pengoperasian
motor induksi tiga phasa adalah menggunakan Variable Speed
Drive (VSD) dari hasil penelitian ini diperoleh daya motor
induksi tiga phasa bila dioperasikan tanpa menggunakan VSD
selama 24 jam mengkonsumsi energi listrik per tahun sebesar
1.825.824 kWh dan untuk pembayaran tagihan listriknya per
tahun Rp. 1.332.851.520. Sedangkan apabila menggunakan
VSD, konsumsi energi listriknya lebih kecil menjadi
821.839,2 kWh dan biaya tagihan listriknya lebih murah
menjadi Rp. 599.942.616,-. Dengan demikian, selisih
konsumsi energi listrik antara motor yang menggunakan
VSD dan tanpa VSD sebesar 1.003.984,8 kWh dan
selisih pembayaran tagihan listrik per tahun untuk motor
dengan VSD dan tanpa VSD sebesar Rp 732.908.904,-. Dengan
kata lain presentase selisih biaya tahunan motor dengan VSD
dan tanpa VSD adalah: 50%

3. Rancang Bangun Alat Pemantauan Pengaturan Kecepatan


Putar Motor DC Power Windows Berbasis PLC Panasonic
Menggunakan Human Machine Interface (HMI)( Agustin
Anarwati, Iman: Universitas Diponegoro, 2017)

Pada Jurnal tersebut menggunakan Motor Drive DC


sebagai pengatur kecepatan motor DC dengan metode PWM.
Dengan metode PWM ini motor DC diberikan sumber tegangan
yang stabil dengan frekuensi kerja yang sama tetapi t on duty
cycle pulsa kontrol kecepatan motor DC yang bervariasi.
Konsep PWM pada driver motor DC adalah mengatur lebar sisi
positif dan negatif pulsa kontrol pada frekuensi kerja yang
tetap. Semakin lebar sisi pulsa positif maka semakin tinggi
6

kecepatan putaran motor DC dan semakin lebar sisi pulsa


negatif maka semakin rendah kecepatan putaran motor DC.
Pada rancangan ini dikontrol dengan PLC dan dihubungkan
pada HMI sebagai monitoring kecepatan dari motor DC.

B. Komponen Penunjang

Berdasarkan penjelasan pada penelitian terdahulu, diperlukan


komponen-komponen yang digunakan untuk pembuatan alat “Rancang
Bangun Pengatur Kecepatan Motor 1 Phase Pada Conveyor Untuk Pemindah
Chips Porang Berbasis PLC” yaitu sebagai berikut :

1. Motor listrik

Motor Listrik adalah suatu perangkat elektromagnetik yang


digunakan untuk mengkonversi atau mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Hasil konversi ini atau energi mekanik ini bias
digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti digunakan untuk
memompa suatu cairan dari satu tempat ke tempat yang lain pada mesin
pompa, untuk meniup udara pada blower, digunakan sebagai kipas angin,
dan keperluan-keperluan yang lain. Berdasarkan jenis dan karakteristik
arus listrik yang masuk dan mekanisme operasinya motor listrik
dibedakan menjadi 2, yaitu motor AC, dan motor DC. Namun pada
artikel kali ini kita akan membahas sedikit tentang motor AC, beserta
cara menghitung arus, daya, dan kecepatan pada motor tersebut. Contoh
motor listrik dapat dilihat pada Gambar 2.1 di bawah ini.
7

Gambar 2.1 Motor Listrik

(Sumber :datasheet)
a. Jenis-Jenis Motor AC
1) Motor Sinkron
Motor Sinkron yaitu motor AC (arus bolak-balik)
yang bekerja pada kecepatan tetap atau konstan pada
frekuensi tertentu. Kecepatan putaran motor sinkron tidak
akan berkurang (tidak slip) meskipun beban bertambah.
Namun disisi lain, kekurangan motor ini adalah tidak dapat
menstart sendiri. Motor ini membutuhkan arus searah (DC)
yang dihubungkan ke rotor untuk menghasilkan medan
magnet rotor. Motor ini disebut motor sinkron karena kutup
medan rotor mendapat tarikan dari kutup medan putar stator
hingga turut berputar dengan kecepatan yang sama
(sinkron).

2) Motor Induksi

Motor induksi yaitu motor AC yang paling umum


digunakan di industri-industri. Pada motor DC arus listrik
dihubungkan secara langsung ke rotor melalui sikat-
sikat(brushes) dan komutator(commutator). Jadi dapat
dikatakan bahwa motor DC adalah motor konduksi.
Sedangkan pada motor AC, rotor tidak menerima sumber
listrik secara konduksi tapi dengan induksi. Oleh karena itu
motor AC jenis ini disebut juga sebagai motor induksi.
8

Konstruksi motor induksi satu fasa hampir sama dengan


konstruksi motor induksi tiga fasa, yaitu terdiri dari dua
bagian utama yaitu stator dan rotor. Keduanya merupakan
rangkaian magnetik yang berbentuk silinder dan simetris.
Di antara rotor dan stator terdapat celah udara yang
sempit.

Gambar 2.2 Konstruksi Motor Induksi 1 Fasa


(Sumber :datasheet)

Stator merupakan bagian yang diam sebagai rangka


tempat kumparan stator yang terpasang. Stator terdiri dari
inti stator, kumparan stator, dan alur stator. Motor induksi
satu fasa dilengkapi dengan dua kumparan stator yang
dipasang terpisah, yaitu kumparan utama (main winding)
atau sering disebut dengan kumparan berputar dan
kumparan bantu (auxiliary winding) atau sering disebut
dengan kumparan start. Rotor merupakan bagian yang
berputar. Bagian ini terdiri dari inti rotor, kumparan rotor
dan alur rotor. Pada umumnya ada dua jenis rotor yang
sering digunakan pada motor induksi, yaitu rotor belitan
(wound rotor) dan rotor sangkar (squirrel cage rotor).
9

b. Prinsip Kerja Motor Induksi 1 Fasa

Prinsip kerja dari motor induksi adalah sebagai berikut:

1. Medan putar stator tersebut akan memotong batang


konduktor pada rotor.

2. Akibatnya pada kumparan rotor timbul ggl induksi sebesar:


E₂s= 4,44 f₂N₂ E₂s adalah tegangan induksi pada saat rotor
berputar.

3. Karena kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup,


ggl (E) akan menghasilkan arus (I).

4. Adanya arus (I) di dalam medan magnet menimbulkan


gaya (F) pada rotor.

5. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor
cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan
berputarsearah dengan medan putar stator.

6. Tegangan induksi timbul karena terpotongnya batang


konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar
tegangan terinduksi diperlukan adanya perbedaan relatif
antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan
berputar rotor (nr).

7. Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip (S)


dinyatakan dengan:

8. Bila nr = ns, tegangan tidak akan terinduksi dan arus tidak


akan mengalir pada kumparan jangkar rotor, dengan
demikian tidak dihasilkan kopel. Kopel motor akan
ditimbulkan apabila nr lebih kecil dari nr.
10

2. Sistem Kontrol Variable Speed Drive


Inverter merupakan sebuah alat pengatur kecepatan motor dengan
mengubah nilai frekuensi dan tegangan yang masuk ke motor.
Pengaturan nilai frekuensi dan tegangan ini dimaksudkan untuk
mendapatkan kecepatan putaran dan torsi motor yang diinginkan atau
sesuai dengan kebutuhan. Secara sederhana prinsip dasar inverter untuk
dapat mengubah frekuensi menjadi lebih kecil atau lebih besar yaitu
dengan mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC kemudian
dijadikan tegangan AC lagi dengan frekuensi yang berbeda atau dapat
diatur. Kecepatan putaran medan stator dapat di ditentukan dengan
menggunakan rumus:
ns = 120 . f / p ……………………………………………………(1)
Dimana : ns 120 f P = Kecepatan putaran medan stator = Konstanta =
Ferekuensi ( Hz ) = Jumlah Kutup Motor ( Pole )
Inverter merupakan alat untuk mengatur kecepatan putaran motor
dengan cara mengubah frekuensi listrik sesuai dengan kecepatan motor
yang diatur, sebuah Variabel Frequency Drive (VFD) adalah suatu
sistem untuk mengendalikan kecepatan rotasi motor listrik arus bolak-
balik (AC) dengan mengendalikan frekuensi listrik yang diberikan ke
motor. VFD juga dikenal sebagai Adjustable Frekuensi Drive (AFD),
Variable Speed Drive (VSD), AC Drive, Microdrives atau Inverter
Drive.
Prinsip kerja dari variable speed drive yang sederhana adalah
sebagai berikut:

Gambar 2.3. Blok diagram cara kerja VSD

(Sumber :datasheet)
11

Gambar 3 adalah blok diagram yang menunjukkan cara kerja


variable speed drive. Tegangan yang masuk dari jala- jala 220/380 volt
dan frekuensi 50 Hz merupakan tegangan arus bolak- balik (AC) dengan
nilai tegangan dan frekuensi yang konstan. Kemudian dialirkan ke board
rectifier (penyearah DC). Jadi dari AC dijadikan DC. Jika penyearah
yang digunakan merupakan penyearah terkendali, maka tegangan DC
nya bisa diatur (variabel). Untuk meratakan tegangan DC, maka
tegangan dimasukkan ke DC link. Komponen yang terdapat pada DC
link berupa kapasitor atau induktor. Tegangan DC kemudian
diumpankan ke rangkaian inverter untuk dijadikan AC kembali dengan
frekuensi sesuai kebutuhan. Jadi dari tegangan DC diubah kembali ke
tegangan AC 3 fasa. komponen switchingnya adalah semikonduktor aktif
seperti IGBT atau mosfet. Tegangan keluaran dari VSD berupa tegangan
dan frekuensi yang bisa diatur sehingga disebut VVVF (Variable
Voltage Variable Frekuensi).
Pada tugas akhir ini Variable speed Drive dikontrol menggunakan
PLC, nilai tegangan output PLC yang akan berubah - ubah sesuai dengan
parameter berat barang tersebut akan mempengaruhi nilai Frekuensi
yang keluar dari VSD. Pengaturan frekuensi keluaran VSD ini
tergantung dari Input tegangan yang akan masuk ke VSD, semakin besar
tegangan yang masuk ke VSD maka semakin besar juga frekuensi
keluaran VSD tersebut. Kemudian frekuensi tersebut akan mengatur
kecepatan motor AC 1 fasa seperti teori diatas bahwa motor AC 1 fasa
dapat diatur berdasarkan frekuensi dan jumlah kutub, sehingga yang
mulanya frekuensi sumber 50 Hz dapat berubah – ubah sesuai yang
diinginkan melalui Variable Speed Drive ini.
12

Gambar 2.4 VSD Altivar 320

(Sumber :datasheet)

3. Sensor Load Cell


Load Cell merupakan sensor berat, apabila Load cell diberi beban
pada inti besinya maka nilai resitansi di strain gauge akan berubah.
Umumnya Load cell terdiri dari 4 buah kabel, dua kabel sebagai eksitasi
dan dua kabel lainnya sebagai sinyal keluaran. Load cell yang paling
sederhana adalah load cell yang terdiri dari bending beam dan strain
gauge. Sering kali komponen tersebut dilengkapi dengan elemen
tambahan (housing, sealing, dll) untuk melindungi elemen strain gauge.

Gambar 2.5 Sensor Load Cell

(Sumber :datasheet)

Strain gauge merupakan konduktor yang diatur dalam pola zigzag


pada permukaan sebuah membrane. Ketika membrane tersebut
meregang, maka resistansinya akan meningkat. Strain Gauge merupakan
sensor yang digunakan untuk mengukur berat atau beban dari suatu
benda dalam ukuran besar. Sensor strain gauge ini banyak diaplikasikan
13

pada jembatan timbang mobil/truk atau alat ukur berat dalam skala besar.
Sensor strain gauge adalah grid metal foil tipis yang dilekatkan pada
permukaan dari Load Cell. Apabila Load cell di beri beban, maka terjadi
strain dan kemudian ditransmisikan ke foil grid. Tahanan foil grid
berubah sebanding dengan strain induksi beban.
Cara kerja load cell mirip dengan sensor tekanan yaitu untuk
mengukur tekanan suatu zat. Beban yang diberikan mengakibatkan
reaksi terhadap elemen logam pada load cell yang mengakibatkan
perubahan bentuk secara elastis. Gaya yang ditimbulkan oleh regangan
ini dikonversikan kedalam sinyal listrik oleh strain gauger.
Sensor strain gauge pada umumnya adalah tipe metal foil, dimana
konfigurasi grid dibentuk oleh proses photoeching. Karena prosesnya
sederhana, maka dapat dibuat bermacam-macam ukuran gauge dan
bentuk grid. Untuk macam gauge terpendek yang tersedia adalah
0.20mm, dan yang terpanjang 102 mm. Tahanan gauge standar adalah
120 mm dan 350Ω, bahkan untuk keperluan khusus gauge ada juga yang
tersedia dengan tahanan 500Ω, 1000Ω dan 10kΩ.
Contoh perhitungan antara berat chips porang dan tegangan output
sensor yang dihasilkan. Tegangan yang dihasilkan oleh output sensor
yaitu 0-5V dari berat batu 0-10.000 Gram (10KG). Maka dari nilai
tersebut dapat dicari selisih parameternya dengan rumus perhitungan
sebagai berikut :
 Tegangan

= V Maks – V Min

=5V–0V

=5V

 Sensor Berat

= 10.000 Gram – 0 Gram

=10.000 Gram
14

Setelah mendapatkan nilai dari parameter tersebut

maka dapat ditentukan perhitungan untuk mendapat nilai

perbandingan antara tegangan dan berat sebagai berikut :

V / KG =

= 0.5 V/kg

.
V / Gram =

.
=

Dari nilai tersebut maka dapat diketahui apabila output

tegangan yang keluar 0,1 maka berat yang terbaca adalah

200gram.

4. Programmable Logic Controller (PLC)


PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk
mengontrol proses atau operasi mesin. Kontrol program dari PLC adalah
menganalisa sinyal input kemudian mengatur keadaan output sesuai
dengan keinginan. Kontrol program dari PLC adalah menganalisa sinyal
input kemudian mengatur keadaan output sesuai dengan keinginan
pemakai. Pada tugas akhir ini PLC digunakan sebagai kontrol utama dari
keseluruhan alat yaitu pengatur Frekuensi pada VSD, pengatur tekanan
pada kompresor, pengatur On/Off dari semua sistem yang diambil dari
parameter sensor load cell.
15

Gambar 2.6 Programmable Logic Controller Zelio (PLC)

(Sumber :datasheet)

5. Relay 24 Vdc
Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic
Function). Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit tegangan
tinggi dengan bantuan dari Signal tegangan rendah. Ada juga
relay yang berfungsi untuk melindungi motor ataupun komponen
lainnya dari kelebihan tegangan maupun hubung singkat (Short).
Gambar dan symbol relay dapat dilihat seperti berikut :

Gambar 2.7 Relay 24 Vdc

(Sumber :datasheet)
16

Pengertian relay dan fungsinya sebagai komponen terbagi menjadi


4, yaitu eletromagnet atau coil, armature, switch contact point (saklar),
dan juga spring. Namun perlu diketahui jika contact point relay terdiri
dari 2 bagian, yaitu Normally Close (NC), ini merupakan kondisi awal
ketika diaktifkan akan selalu berada di posisi Close. Bagian yang kedua
adalah Normally Open (NO), dimana merupakan kondisi yang
permulaan. Sebelum diaktifkan,maka akan berada di posisi Open.

6. Sensor Proximity
Sensor Capacitive Proximity mampu mendeteksi objek logam maupun
non logam. Prinsip kerja dari proximity capacitive adalah dengan cara
mengukur perubahan kapasitansi medan listrik sebuah kapasitor yang
disebabkan oleh sebuah objek yang mendekatinya. Sensor ini bekerja
untuk mendeteksi adanya sebuah batu yang berfungsi untuk menjalankan
sebuah konveyor.

Gambar 2.8 Sensor Proximity

(Sumber :datasheet)
17

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Alat Dan Bahan


Dalam merencanakan alat tugas akhir ini maka diperlukan perancangan
alat dan bahan yang akan digunakan, diantaranya sebagai berikut:
1. Belt conveyor
2. Smart relay zelio
3. Relay 24 vdc
4. Kabel
5. Power supply
6. Push buton on off
7. Sensor Proximity
8. Sensor Load Cell
9. Motor AC 1 Phase
10. VSD (Variabble Speed Drive)
11. Lampu indicator

B. Tahapan Penelitian
Berikut ini adalah tahapan penelitian yang akan dilakukan dalam pembuatan
tugas akhir ini :

Gambar 3. 1
Tahapan Penelitian
(Dokumentasi Pribadi)
18

1. Studi Literatur
Studi literatur merupakan studi yang dilakukan untuk
mendapatkan data atau informasi yang diambil dari buku, catatan
kuliah, jurnal terdahulu terkait Rancang bangun pengatur kecepatan
motor AC 1 phase pada conveyor untuk pemindah chips porang
berbasis PLC dan juga meneliti pemasalahan yang ada di lingkungan
sekitar.
2. Analisa Kebutuhan
Analisa kebutuhan rancang bangun yang dilakukan untuk
membantu dalam perancangan pembuatan alat. Penentuan spesifikasi
alat dengan memilih komponen dan aplikasi software yang akan
digunakan untuk desain belt conveyor.
3. Perancangan Alat
Perancangan alat dilakukan untuk merancang konsep alat yang
akan dibuat.
4. Pengujian Alat
Pengujian alat dilakukan setelah perancangan alat tersebut yang
dilakukan untuk mengetahui seberapa baik dan sesuai alat yang telah
dibuat dan disesuaikan dengan kebutuhan yang telah ditetapkan.
5. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan tahap penarikan kesimpulan dari semua
data yang telah diperoleh sebagai hasil dari penelitian. Penarikan
kesimpulan merupakan tahap akhir dari kegiatan analisa data.

C. Diagram Alir (Flowchart)


1. Flowchart Kerja Alat
Flowchart merupakan diagram alur kerja dari suatu alat atau
suatu sistem yang berfungsi memudahkan penjelasan secara singkat cara
kerja suatu alat yang dibuat atau digunakan. Untuk tugas akhir ini, sistem
alat yang akan dibuat digambarkan seperti berikut :
19

Start

Mendeteksi
porang
yang masuk

Porang yang
masuk
NO
Conveyor OFF YES

PLC

Conveyor ON

YES

Mendeteksi
berat porantg

Memproses
kecepatan motor
berdasarkan berat
porang

Mendeteksi
keluaran
porang yang
telah diproses

NO

Conveyor OFF porang

YES

PLC

Stop

Gambar 3. 2
Flowchar Kerja Alat
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
20

Untuk memahami alur setiap proses dari flowchart yang terdapat


pada Gambar diatas, maka terdapat rincian serta penjelasan untuk setiap
proses dari sistem tersebut yaitu sebagai berikut:
a) Sistem dimulai dari perajang porang
b) Kemudian porang jatuh dari perajang.
c) Lalu sensor akan mendeteksi adanya porang
d) Jika sensor tidak mendeteksi maka conveyor akan off

e) Setelah sensor mendeteksi adanya porang maka PLC akan


bekerja sesuai program yang dibuat
f) Lalu conveyor akan on

g) Kemudian sensor load cell mendeteksi berat perajangan porang


h) Setelah sensor mendeteksi porang maka motor akan bekerja
sesuai berat
i) Kemudian akan dideteksi oleh sensor untuk keluaran porang, jika
tidak mendeteksi porang maka conveyor akan off
j) Sistem dari program PLC akan berjalan lagi sesuai program yang
dibuat
21

2. Diagram Kerja

Diagram kerja dibuat agar memudahkan memahami cara kerja


sistem dari alat yang dibuat. Untuk tugas akhir ini, sistem alat yang akan
dibuat digambarkan seperti berikut :

Gambar 3. 3
Diagram Kerja
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Pada alat tersebut dibutuhkan 2 sumber yaitu AC dan DC dimana

sumber AC diperuntukan alat yang membutuhkan sumber AC seperti

sumber PLC dan VSD yang membutuhkan tegangan AC. Untuk

tegangan DC dibutuhkan untuk mengaktifkan sistem yang membutuhkan

sumber DC seperti sensor LoadCell, Ultrasonic, dan PLC.

Pada sistem ini sensor loadcell digunakan untuk mendeteksi chips


porang yang ada pada konveyor sehingga akan mengatur kecepatan
motor tersebut. Dimana sensor loadcell dapat mengeluarkan output
22

tegangan yang bervariabel sesuai dengan chips porang yang ada pada
konveyor lalu masuk pada rangkaian PLC sesuai dengan program yang
telah dibuat. Setelah diproses melalui PLC lalu output dari PLC
terhubung pada VSD untuk menjalankan sebuah motor tersebut.
Parameter yang masuk pada VSD melalui PLC yaitu berupa tegangan,
lalu dikonversi oleh VSD menjadi sebuah frekuensi sesuai tegangan yang
telah diatur tersebut dan konveyor akan berjalan sesuai dengan chips
porang tersebut. Terdapat juga sensor ultrasonic yang masuk pada
program PLC berupa output tegangan yang digunakan untuk
menampilkan jarak atau nilai ketinggian atau penumpukan suatu chips
porang yang dapat memberikan masalah pada motor.
3. Perancangan Prototype Conveyor
Berikut adalah perancangan prototype Conveyor untuk sistem
pengaturan kecepatan motor AC 1 phase pada industri porang dengan
variable speed drive menggunakan PLC.

Gambar 3. 4
Conveyor Belt
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
23

Keterangan :
1. Rangka ( Frame) 4 meter
2. Roller Adjuster
3. Roller
4. Sensor Proximity
5. Sabuk (Belt)
6. Sensor Proximity
7. Sensor Load Cell
8. Gear Sprocket
9. Rantai (Chain)
10. Pilow Block
11. Motor Induksi
12. Box Panel 15cmx15cm

Dari gambar di atas bahwa rangka yang di buat berukuran


sebagai berikut :

1) Panjang conveyor = 3 m
2) Lebar belt = 400 mm
3) Tinggi rangka = 50 cm
4) Dudukan box panel = 15cm x 15 cm
24

4. Pembuatan Program PLC

Untuk dasar dari pembuatan sistem ini adalah dengan membuat


program PLC dan salah satunya yaitu rangkaian FBD, untuk rangkaian
FBD pada sistem ini adalah sebagai berikut

Gambar 3. 5
Program PLC
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 3. 6
Tombol Start dan Proximity 1
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Pada gambar di atas tombol start ditekan dan sensor proximity 1
mendeteksi porang maka conveyor akan berjalan.
25

Gambar 3. 7
Proximity 2 ditekan
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Saat sensor proximity 2 mendeteksi porang keluar ke pengeringan
conveyor akan mati.

Gambar 3. 8
Load Cell mendeteksi berat 1 sampai 2 gram
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Ketika Load Cell mendeteksi berat porang sebesar 1 sampai 2 gram
conveyor akan berjalan pelan sebesar 300rpm
26

Gambar 3. 9
Load Cell mendeteksi berat 3 sampai 4 gram
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Ketika Load Cell mendeteksi berat porang sebesar 3 sampai 4


gram conveyor akan berjalan pelan sebesar 700rpm.

Gambar 3. 10
Load Cell mendeteksi berat 5 sampai 6 gram
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Ketika Load Cell mendeteksi berat porang sebesar 3 sampai 4


gram conveyor akan berjalan pelan sebesar 1400rpm.

D. .Tempat dan Waktu Pelaksanaan


1. Tempat Pengujian Program :

Kampus 1 Politeknik Negeri Madiun dan di Perumahan Nayaka


Bhakti, Kec. Kartoharjo, Kel. Kanigoro Kota Madiun

2. Waktu Pengujian Program :

03 Januari – 06 Januari 2022

E. Teknik Pengumpulan Dan Analisa Data


Agar penelitian memperoleh hasil yang baik diperlukan metode
penelitian atau perencanaan pembuatan alat, metode yang akan
digunakan yaitu :
27

1. Studi Literatur
Studi literatur merupakan studi yang digunakan untuk
mendapatkan data atau informasi yang diambil dari buku, catatan
kuliah, jurnal, dan internet yang sesuai dengan materi tugas akhir.
2. Studi Bimbingan
Studi bimbingan adalah studi yang dilakukan dengan melakukan
konsultasi atau bimbingan dengan dosen yang sudah ditunjuk
sebagai dosen pembimbing atau dosen lain yang berkompetensi di
bidang yang sesuai dengan materi tugas akhir yang diambil.
3. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data menggunakan beberapa metode,
diantaranya sebagai berikut :
a. Metode Observasi
Metode yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan suatu
data dengan melihat alat-alatnya secara langsung.
b. Metode Eksperimen
Metode yang digunakan untuk memperoleh data dan
selanjutnya akan dianalisa untuk menarik kesimpulan.
28

F. Jadwal Pelaksanaan Tugas Akhir


Dalam pembuatan tugas akhir ini diperlukan jadwal pelaksanaan untuk
setiap langkah yang akan dikerjakan sehingga dapat selesai pada waktu yang
ditentukan yaitu dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3. 1
Jadwal Pelaksanaan Tugas Akhir

Waktu pelaksanaan
2021 2022
No Kegiatan
No Ap Me
Des Jan Feb Mar Jun Jul
v r i
Identifikasi
1
Tema
Penentuan
2
Judul TA
Penyusunan
3
Proposal
Seminar
4
Proposal TA
Persiapan Alat
5
dan Bahan
6 Perakitan Alat
7 Pengujian Alat
Penyusunan
8
Laporan
9 Sidang Akhir
29

G. Perkiraan Biaya Tugas Akhir


Dalam perencanaan tugas akhir, untuk mengetahui perkiraan biaya
yang dibutuhkan, maka disusunlah rancangan anggaran biaya tugas akhir
pada tabel berikut.

Tabel 3. 2
Perkiraan Biaya Tugas Akhir
No Nama Komponen Harga Satuan Jumlah Total
1 Smart Realy Zelio Rp. 1.100.000 1 buah Rp. 1.100.000
2 Sensor Proximity Rp. 50.000 1 buah Rp. 50.000
3 Power Suppley Rp. 200.000 1 buah Rp. 200.000
Varibble Speed Drive
4 Rp. 2200.000 1 buah Rp. 2200.000
(VSD)
5 Dan Lain-Lain Rp. 1000.000 - Rp. 1000.000
Rp.
Total Biaya
4.550.000
30

DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Q., & Prasetyo, M. E. (2016). Pengaturan Kecepatan Motor DC
dengan Menggunakan Mikrokontroler Berbasis Fuzzy-PID. JTT (Jurnal
Teknologi Terpadu), 4(1).
Annisa Keys Garside, Fitra Risaldi, Shanty Kusma Dewi. 2019. “Perancangan
Belt Conveyor sebagai Alat Material Handling pada Terminal Peti Kemas
Surabaya”. Program Studi Teknik Industri , Universitas Muhammadiyah
Malang.
Sistem Kontrol Variable Speed Drive Sebagai Pengendali Motor Dan Pneumatik
Menggunakan PLC Dan HMI Dengan Variable Berat Barang (Deva Aji
Pramesti: Politeknik Negeri Madiun, 2020).
Anarwati, A., & Setiono, I. Rancang Bangun Alat Pemantauan Pengaturan
Kecepatan Putar Motor Dc Power Windows Berbasis Plc Panasonic
Menggunakan Human Machine Interface (Hmi). Gema Teknologi, 19(3),
32-37

Anda mungkin juga menyukai