Anda di halaman 1dari 79

TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN THERMO ELEKTRIK GENERATOR DENGAN


MENAMBAH PENDINGIN PAKSA UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS
DAYA

DISUSUN OLEH
AKHMAD AKHWAN MUKAROM
(3.22.17.1.03)
IHSAN JATI MAULANA
(3.22.17.1.14)
TOPAN ADHESTIRA
(3.22.17.1.23)

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2020

i
TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN THERMO ELEKTRIK GENERATOR DENGAN


MENAMBAH PENDINGIN PAKSA UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS
DAYA

Tugas Akhir ini disusun untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Ahli
Madya

DISUSUN OLEH
DISUSUN OLEH
AKHMAD AKHWAN MUKAROM
(3.22.17.1.03)
IHSAN JATI MAULANA
(3.22.17.1.14)
TOPAN ADHESTIRA
(3.22.17.1.23)

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2020

ii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir dengan judul “Rancang
Bangun Thermo Elektrik Generator Dengan Menambah Pendingin Paksa Upaya
Peningkatan Kapasitas Daya” yang dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan
menjadi Ahli Madya pada Program Studi Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik
Mesin Politeknik Negeri Semarang, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan
tiruan atau duplikasi dari tugas akhir yang sudah dipublikasikan dan atau pernah
dipakai untuk mendapatkan gelar Ahli Madya dilingkungan Politeknik Negeri
Semarang maupun di perguruan tinggi atau instansi manapun, kecuali bagian yang
sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.

Semarang, 21 September 2020

Akhmad Akhwan Mukarom


NIM. 3.22.17.1.03

iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir dengan judul “Rancang
Bangun Thermo Elektrik Generator Dengan Menambah Pendingin Paksa Upaya
Peningkatan Kapasitas Daya” yang dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan
menjadi Ahli Madya pada Program Studi Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik
Mesin Politeknik Negeri Semarang, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan
tiruan atau duplikasi dari tugas akhir yang sudah dipublikasikan dan atau pernah
dipakai untuk mendapatkan gelar Ahli Madya dilingkungan Politeknik Negeri
Semarang maupun di perguruan tinggi atau instansi manapun, kecuali bagian yang
sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.

Semarang, 21 September 2020

Ihsan Jati Maulana


NIM. 3.22.17.1.14

iv
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir dengan judul “Rancang
Bangun Thermo Elektrik Generator Dengan Menambah Pendingin Paksa Upaya
Peningkatan Kapasitas Daya” yang dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan
menjadi Ahli Madya pada Program Studi Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik
Mesin Politeknik Negeri Semarang, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan
tiruan atau duplikasi dari tugas akhir yang sudah dipublikasikan dan atau pernah
dipakai untuk mendapatkan gelar Ahli Madya dilingkungan Politeknik Negeri
Semarang maupun di perguruan tinggi atau instansi manapun, kecuali bagian yang
sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.

21 September 2020

Topan Adhestira
NIM. 3.22.17.1.23

v
HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas akhir dengan judul “Rancang Bangun Thermoelektrik Generator Dengan


Menambah Pendingin Paksa Upaya Peningkatan Kapasitas Daya” dibuat untuk
melengkapi sebagian persyaratan menjadi Ahli Madya pada Program Studi DIII
Teknik Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang dan
disetujui untuk diajukan dalam siding tugas akhir

Semarang, 21 September 2020

Pembimbing I Pembimbing II

Wahyono S. T, M. T, Margana, S. T., M. Eng.


NIP.196009041988031002 NIP.196309221988031001

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Konversi Energi

Wahyono S. T, M. T,
NIP.196009041988031002

vi
HALAMAN PENGESAHAN

Tugas akhir dengan judul “Rancang Bangun Thermoelektrik Generator Dengan


Menambah Pendingin Paksa Upaya Peningkatan Kapasitas Daya”. Telah
dipertahankan dalam ujian wawancara dan diterima sebagai syarat untuk menjadi
Ahli Madya pada Program Studi Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Semarang pada tanggal…..

Tim Penguji

Penguji I Penguji II Penguji III

(Suwarti, S. T., M.T.) (Budhi Prasetiyo,S.T., M.T.) (Dr. Dwiana Hendrawati , S. T., M.T.)
NIP. 196307071988032001 NIP. 196304071988031002 NIP. 196908141998022001

Ketua, Sekretaris,

(Wahyono S. T, M. T,) (Drs. Teguh Harijono Mulud, M. T.)


NIP.196009041988031002 NIP. 195610271985031001

Mengesahkan,
Ketua Jurusan Teknik Mesin

Abdul Syukur Alfauzi, S. T , M. T.


NIP. 197005051999031002

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkat,
rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas akhir yang
berjudul “Rancang Bangun Thermo Elektrik Generator Dengan Menambah
Pendingin Paksa Upaya Peningkatan Kapasitas Daya”

Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan para sahabatnya hingga pada umatnya sampai akhir zaman.
Tugas akhir ini sebagai salah satu syarat kelulusan mendapatkan gelar Ahli Madya
di Program Studi Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Semarang
Lewat penyusunan skripsi ini tentunya penulis mengalami beberapa hambatan,
tantangan serta kesulitan, namun karena binaan dan dukungan dari semua pihak,
akhirnya semua hambatan tersebut dapat teratasi.
sehingga dalam kesempatan ini kami juga bermaksud menyampaikan rasa terima
kasih kepada:
1. Bapak Ir. Supriyadi, M. T. selaku Direktur Politeknik Negeri Semarang

2. Bapak Hartono, S.T, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Semarang.
3. Bapak Wahyono, S.T, M.T selaku Ketua Program Studi Teknik Konversi Energi
Politeknik Negeri Semarang sekaligus Pembimbing I yang selalu memberi
bimbingan, masukan dan waktunya untuk membimbing kami dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
4. Bapak Margana, S.T., M.Eng selaku pembimbing II yang juga memberikan
banyak perhatian serta waktunya untuk membimbing kami.

5. Semua teman teman yang telah memberikan motivasi, semangat serta dorongan
kepada kami dalam mengerjakan Tugas Akhir ini.
6. Serta pihak-pihak lain yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu.
Semoga Allah SWT memberi balasan yang setimpal kepada semuanya. Kami
berharap Tugas akhir ini dapat memberikan kontribusi dalam
pembelajaranmengenai energy baru terbarukan bagi para pembaca. Dengan
sepenuh hati, penulis pun sadar bahwa dalam penyusunan Tugas akhir ini masih
penuh dengan kekurangan dan keterbatasan, oleh sebab itu kami sangat terbuka
terhadap saran serta kritik yang membangun yang dapat menjadikan Tugas Akhir
ini lebih baik.
Semarang, 15 Juni 2020
Penulis

viii
Abstrak.

Ahmad Akhwan Mukarom, Ihsan Jati Maulana, Topan Adhestira “Thermo Elektrik Generator
Dengan Menambah Pendingin Paksa Upaya Peningkatan Kapasitas Daya”, Tugas Akhir DIII
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang, di bawah bimbingan Wahyono ST, MT. dan
Margana ST M,Eng, September 2020, 90 Halaman

Energi Thermal pada mesin pembakaran hanya dua pertiga energi yang dimanfaatkan untuk
menghasilkan energy sedangkan sekitar 40% sisa energy pembakaran tersebut berupa gas panas.
Gas panas tersebut kemudian terbuang begitu saja. Gas buang dari pembakaran bahan bakar dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik dengan berlandaskan hukum seeback. Termoelektrik
generator adalah perangkat yang dapat mengonversi panas menjadi energi listrik secara langsung
Thermoelektrik generator menggunakan peltier tipe sp1848 di rangkai seri paralel Thermoelektrik
Generator di hubungkan pada pipa keluaran pada genset HKES 4900 dan menerima panas pada gas
buang kemudian di konversi menjadi listrik dengan menggunakan perbedaan suhu dari gas buang
dengan suhu lingkungan dan menggunakan kipas pendingin .Genset HKES 4900 dengan putaran
3000 rpm menghasilkan gas buang dengan suhu º150C-190ºC dan dengan suhu udara sekitar 36ºC
dengan kipas berkecepatan 1 m/s di dapat tegangan DC maksimal 11,8 V pada beban nol dan daya
maksimal tanpa kipas 120mWatt dan daya maksimal dengan kipas 137,5mWatt. Yang kemudian
digunakan dalam pengisian powerbank

Kata kunci : termoelektrik, generator, gas buang, pendingin paksa

ix
ABSTRACK
Ahmad Akhwan Mukarom, Ihsan Jati Maulana, Topan Adhestira "Thermo Electric Generator By
Adding Forced Cooling Efforts to Increase Power Capacity", Final Task of DIII Department of
Mechanical Engineering Polytechnic State Semarang, under the guidance of Wahyono ST, MT. and
Margana ST M,Eng, September 2020,
The Thermal Energy on the combustion engine is only two-thirds of the energy used to produce
energy while about 40% of the remaining combustion energy is in the form of hot gas. The hot gas
is then wasted. Exhaust gases from burning fuel can be used to generate electricity based on seeback
laws. Thermoelectric generator is a device that can convert heat into electrical energy directly
Thermoelectric generator using peltier type sp1848 in parallel series frame Thermoelectric
Generator connected to the output pipe on the generator set HKES 4900 and receive heat on exhaust
gas then converted into electricity by using the temperature difference from exhaust gas with
environmental temperature and using cooling fan. The HKES 4900 generator set with a spin of 3000
rpm produces exhaust gases with a temperature of º150C-190ºC and with an air temperature of
about 36ºC with a 1 m/s fan in maximum DC voltage of 11.8 V at zero load and maximum fanless
power of 120mWatt and maximum power with a fan of 137.5mWatt. Which is then used in charging
powerbank

Keywords : thermoelectric, generator, exhaust gas, forced cooling

x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DEPAN TUGAS AKHIR ............................................. i
HALAMAN SAMPUL BELAKANG TUGAS AKHIR.................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ............................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ............................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ................................................ v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR SIMBOL ......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
Judul Program Tugas Akhir ................................................................... 1
Latar Belakang....................................................................................... 1
Rumusan Masalah.................................................................................. 2
Tujuan ................................................................................................... 3
Manfaat ................................................................................................. 3
Luaran ................................................................................................... 3
Sistematika Penulisan Tugas Akhir ........................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 5
2.1 Pengertian Thermoelektrik Generator .................................................... 5
2.2 Karakteristik Thermoelektrik Generator ................................................. 5
2.3 Prinsip Kerja Thermoelektrik Generator................................................. 6
2.4 Parameter- parameter pada Thermoelektrik Generator ........................... 7
2.4.1 Daya (W) ........................................................................................ 7
2.5 Efek Perpindahan Panas Thermoelektrik ................................................ 7
2.5.1 Perpindahan Panas .......................................................................... 7
2.5.2 Parameter Gradien Temperatur terhadap Besar Tegangan (V) ......... 9
BAB III KEGIATAN PELAKSANAAN ......................................................... 10
3.1 Tahapan Pelaksanaan ........................................................................... 10
3.2 Tahap Perancangan .............................................................................. 11
3.3 Tahap Pengerjaan................................................................................. 13
3.3.1 Membuat Kerangka Thermoelektrik.............................................. 13
3.3.2 Heat sink dan kipas ....................................................................... 15

xi
3.3.3 Membuat dudukan ........................................................................ 17
3.3.4 Membuat Tempat Baterai, Regulator, dan Rangkaian Pembebanan18
3.4 Tahap Perakitan ................................................................................... 20
3.4.1 Peralatan dan Bahan ..................................................................... 21
3.4.2 Langkah perakitan ........................................................................ 21
3.5 Tempat dan Waktu Pengujian ............................................................. 24
3.5.1 Tempat pengujian ......................................................................... 24
3.5.2 Waktu Pengujian .......................................................................... 25
3.6 Tahap Pengujian .................................................................................. 25
3.6.1 Peralatan bantu pengujian ............................................................. 25
3.7 Langkah pengujian............................................................................... 32
3.7.1 Langkah pengujian dengan beban nol selama 40 menit ................. 32
3.7.2 Langkah pengujian dengan variasi beban. ..................................... 33
3.7.3 Langkah pengujian untuk pengisian power bank. .......................... 34
BAB IV DATA PERCOBAAN DAN ANALISA DATA................................. 36
4.1 Data Percobaan .................................................................................. 36
4.1.1 Pengujian sample 1 peltier ............................................................ 36
4.1.2 Pengujian Tanpa Beban ................................................................ 37
4.1.3 Data pengujian berbeban ............................................................... 40
4.1.4 Data pengisian powerbank ........................................................... 42
4.2 Contoh Perhitungan ............................................................................. 43
4.3 Data Hasil Perhitungan ........................................................................ 44
4.2.1 Data hasil perhitungan daya listrik thermoelektrik generator tanpa
kipas pendingin .......................................................................................... 44
4.2.2 Data hasil perhitungan daya listrik thermoelektrik generator dengan
kipas pendingin .......................................................................................... 45
4.2.3 Data hasil perhitungan daya listrik thermoelektrik generator untuk
pengisian power bank / 1% daya ................................................................. 46
4.4 Pembahasan ......................................................................................... 47
4.3.1 Pembahasan Uji Kinerja Thermoelektrik Generator Pada Beban Nol
47
4.3.2 Pembahasan Uji Kinerja Thermoelektrik Generator Pada Kondisi
Berbeban .................................................................................................... 48
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 51
5.1 KESIMPULAN ................................................................................... 51

xii
5.2 SARAN ............................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 53
LAMPIRAN ..................................................................................................... 55

xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Thermoelectric Conversion material ................................................ 5
Gambar 2. 2 Struktur Thermoelektrik ................................................................... 6
Gambar 2. 3 Prinsip Kerja Thermoelektrik ........................................................... 7
Gambar 3. 1 Flow Chart ..................................................................................... 10
Gambar 3. 2 Desain Dimensi Thermoelektrik ..................................................... 11
Gambar 3. 3 Desain instalasi termoelektrik generator pembebanan menggunakan
lampu LED pada exhaust mesin Genset HKES 4900. ......................................... 11
Gambar 3. 4 Desain instalasi termoelektrik generator dengan regulator dan power
bankpada exhaust mesin Genset HKES 4900 ..................................................... 12
Gambar 3. 5 Desain Peltier Tampak Samping .................................................... 12
Gambar 3. 6 Kerangka Thermoelektrik Generator .............................................. 14
Gambar 3. 7 Pipa Sisi Masukan Thermoelektrik Generator ................................ 14
Gambar 3. 8 Pipa Keluaran Gas Buang Thermoelektrik Generator ..................... 15
Gambar 3. 9 Kerangka Penampung Gas Buang dari Genset ................................ 15
Gambar 3. 10 Heat Sink ..................................................................................... 16
Gambar 3. 11 Kipas Pada Sisi Heat Sink ............................................................ 16
Gambar 3. 12 Rangkaian Kipas pada Heat Sink ................................................. 17
Gambar 3. 13 Kaki Penyangga Kerangka Thermoelektrik Generator .................. 18
Gambar 3. 14 Tempat Baterai dan Regulator ...................................................... 19
Gambar 3. 15 Rangkaian Baterai ....................................................................... 19
Gambar 3. 16 Tempat Baterai dan Regulator ...................................................... 20
Gambar 3. 17 Rangkaian Pembebanan Lampu LED ........................................... 20
Gambar 3. 18 Rangkaian Parallel Peltie ............................................................. 22
Gambar 3. 19 Dimensi Modul peltier TEG SP1848-27415 ................................ 23
Gambar 3. 20 Pengaplikasian thermal paste pada bagian cool peltier ................. 23
Gambar 3. 21 Kipas Pada Sisi Heat Sink ............................................................ 24
Gambar 3. 22 Thermoelektrik Generator ............................................................ 24
Gambar 3. 23 Mesin genset Kyuushin HKES -4900 .......................................... 25
Gambar 3. 24 Thermometer ............................................................................... 26
Gambar 3. 25 Voltmeter ..................................................................................... 27
Gambar 3. 26 Amperemeter ............................................................................... 27
Gambar 3. 27 Kabel Crocodile ........................................................................... 28
Gambar 3. 28 Multimeter ................................................................................... 28
Gambar 3. 29 Lampu LED ................................................................................. 29
Gambar 3. 30 Regulator DC-DC ........................................................................ 30
Gambar 3. 31 Power Bank ................................................................................. 31
Gambar 3. 32 Rangkaian pengujian .................................................................... 33
Gambar 3. 33 Rangkain Pengujian untuk Pengisian Power Bank ........................ 34
Gambar 4. 2 Grafik Perbedaan Suhu Terhadap Waktu........................................ 47
Gambar 4. 3 Grafik Tegangan Terhadap Variasi Beban ...................................... 48
Gambar 4. 4 Grafik Arus Terhadap Variasi Beban ............................................. 49
Gambar 4. 5 Grafik Daya Terhadap Variasi Beban ............................................ 50
DAFTAR TABEL

xiv
Tabel 3. 1 Spesifikasi peltier TEG SP1848-27415 .............................................. 22
Tabel 3. 2 Spesifikasi Mesin Genset Kyuusin HKES-4900 ................................. 26
Tabel 3. 3 Spesifikasi lampu LED ...................................................................... 29
Tabel 3. 4 Spesifikasi Regulator DC-DC ............................................................ 30
Tabel 3. 5 Spesifikasi powerBank ...................................................................... 31
Tabel 4. 1 Pengambilan sampel per 1 peltier ...................................................... 36
Tabel 4. 2 Datasheet Peltier ................................................................................ 36
Tabel 4. 3 Pengujian Tanpa Beban Tanpa Kipas Pendingin ................................ 37
Tabel 4. 4 Pengujian Tanpa Beban Dengan Kipas Pendingin .............................. 39
Tabel 4. 5 Pengujian Berbeban Tanpa Kipas Pendingin ...................................... 41
Tabel 4. 6 Pengujian Berbeban Dengan Kipas Pendingin ................................... 41
Tabel 4. 7 Pengujian Pengisian Power Bank ....................................................... 42
Tabel 4. 8 Data Hasil Perhitungan Tanpa Kipas Pendingin ................................. 44
Tabel 4. 9 Data Hasil Perhitungan Dengan Menggunakan Kipas Pendingin........ 45
Tabel 4. 10 Data Hasil Perhitungan mAh Powerbank / 1% Daya ........................ 46

xv
DAFTAR SIMBOL

P = Daya Listrik (W)

V =Tegangan (V)

I =Arus (A)

∆T =Perbedaan suhu (˚C)

∆V =persen pernurunan tegangan (%)

Wh = Daya/jam (W)

mAh = Arus/jam (I)

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Pengujian


Lampiran 2 : Dokumentasi Perakitan dan Pengujian Thermoelektrik Generator
Lampiran 3 : Gambar Teknik
Lampiran 4 : Rincian Biaya

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

Judul Program Tugas Akhir

Rancang Bangun Thermo Elektrik Generator Dengan Menambah Pendingin


Paksa Upaya Peningkatan Kapasitas Daya.

Latar Belakang

Indonesia adalah Negara yang sangat terkenal dengan potensi alam yang
sangat luar biasa. Banyak sumber daya alam yang perlu perhatian dari pemerintah
untuk dikembangkan. Dalam beberapa tahun terakhir banyak isu – isu lingkungan
masyarakat tentang energi ilmiah dan telah membawa kepentingan untuk penelitian
teknologi yang canggih. Melihat dari perspektif sosial-ekonomi, seperti tingkatan
konsumsi energi berbanding lurus dengan pembangunan ekonomi dan jumlah
penduduk di suatu Negara, laju pertumbuhan penduduk di dunia hari ini
menunjukkan bahwa permintaan energi cenderung meningkat. Salah satu energi
yang dibutuhkan manusia untuk menunjang kebutuhan sehari – hari ialah energi
listrik, telah banyak industri – industri yang mengembangkan energi listrik seperti
di PLTN, PLTA, dan pembangkit listrik yang lain.Telah banyak pengembangan
energi alternatif pembangkit listrik yang telah diproduksi, seperti solar sel, yang
mampu mengkonversi panas matahari menjadi energi listrik. Namun untuk solar sel
dari segi biaya cukup mahal dan sangat mengandalkan cuaca. Terdapat alat lain
yang dapat mengkonversi energi panas secara langsung yaitu Thermoelektrik
Generator (juga disebut Seebeck generator) adalah perangkat generator listrik yang
mengkonversi panas (perbedaan suhu) langsung menjadi energi listrik,
menggunakan fenomena yang disebut efek Seebeck (bentuk efek termoelektrik).
Untuk menghasilkan listrik, material termoelektrik cukup diletakkan
sedemikian rupa dalam rangkaian yang menghubungkan sumber panas dan dingin.
Beberapa modul termoelektrik dapat dihubungkan secara seri atau paralel
(membentuk array) untuk menghasilkan arus atau tegangan yang dibutuhkan.
Variabilitas kinerja elektro termal dan mekanik klem tekanan modul
Thermoelectric Generator (TEG) sendiri juga cukup untuk menghasilkan
1
2

perbedaan suhu yang signifikan. Akibatnya, ketika beroperasi setiap generator


termoelektrik dalam array akan memiliki titik operasi listrik yang berbeda dimana
energi maksimum dapat diekstraksi dan masalah output daya menurun akan timbul.
Terkait efisiensi rancang bangun generator thermoelektrik yang memanfaatkan
bahan yang sederhana untuk bisa mengkonversi energi panas menjadi energi listrik.
Sumber panas yang digunakan pada penelitian ini yaitu dari gas buang mesin
genset, gas buang yang keluar dari knalpot genset akan ditampung melalui ruang
persegi dengan bahan plat besi yang sudah dilekatkan dengan peltier yang bertujuan
supaya lempengan plat besi panas dan salah satu sisi peltier juga menyentuh bagian
peltier yang panas dan sisi peltier yang satunya mengalami pendinginan paksa dari
kipas. Pada mesin pembakaran dalam, sekitar dua pertiga energi pembakaran hilang
sebagai limbah panas, yang 40⁒ dalam bentuk gas panas. Untuk itu muncul gagasan
untuk membuat peralatan yang dapat mengubah energi panas dari limbah gas buang
dengan memanfaatkan efek seebeck pada termoelektrik.

Rumusan Masalah

Pada penelitian ini, rumusan masalah yang diangkat adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana model Perancangan Thermo Elektrik Generator Yang Disusun


Secara Seri Paralel Dengan Menambah Pendingin Paksa Upaya Peningkatan
Kapasitas Daya ?.

2. Bagaimana uji kinerja Perancangan Thermo Elektrik Generator Yang


Disusun Secara Seri Paralel Dengan Menambah Pendingin Paksa Upaya
Peningkatan Kapasitas Daya ?.

3. Bagaimana kinerja Perancangan Thermo Elektrik Generator Yang


Disusun Secara Seri Paralel Dengan Menambah Pendingin Paksa Upaya
Peningkatan Kapasitas Daya terhadap parameter perbedaan suhu ?.

4. Bagaimana Perancangan Rangkaian Thermo Elektrik Generator Yang


Disusun Secara Seri Paralel Dengan Menambah Pendingin Paksa Upaya
Peningkatan Kapasitas Daya untuk menghasilkan arus dan tegangan listrik
yang bertujuan untuk pengisian daya power bank.
3

Tujuan

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk syarat menyelesaikan kuliah
di Program Studi Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Semarang dan mengembangkan Thermoelektrik Generator dengan memanfaatkan
limbah gas buang:
1. Merekayasa model Thermoelektrik Generator dengan memanfaatkan gas
buang.
2. Melakukan uji kinerja dari Thermoelektrik Generator dengan
memanfaatkan gas buang.
3. Melakukan analisis kinerja Thermoelektrik Generator dengan
memanfaatkan Gas buang terhadap parameter perbedaan suhu.

Manfaat

Manfaat utama dari penelitian pembuatan thermoelektrik generator ini


adalah:
1. Untuk memanfaatkan limbah gas buang dari pembakaran mesin dalam
sehingga energi panasnya dapat dimanfaatkan dan tidak terbuang sia sia
2. Untuk mengembangkan teknologi termoelektrik sehingga dapat
meningkatkan efisiensinya
3. Dapat dijadikan bahan pembelajaran dalam perkembangan pembangkitan
energi listrik.

Luaran

Target keluaran dari penelitian ini adalah :


1. Menghasilkan rancang bangun termoelektrik generator yang memanfaatkan
gas buang dengan kinerja yang optimum..
2. Potensi publikasi ilmiah berupa laporan Tugas Akhir dengan judul
Rancang Bangun Thermoelektrik Generator Dengan Menambah
Pendingin Paksa Upaya Meningkatkan Kapasitas Daya dan Jurnal Tugas
Akhir
4

Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang masalah yang akan penulis
sampaikan dalam tugas akhir ini, maka pembahasan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan, Manfaat,
Luaran, Sistematika Penulisan Tugas Akhir.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang materi – materi mengenai Thermoelektrik Generator beserta
beberapa jurnal yang berkaitan. Berisi pula spesifikasi termoelektrik generator yang
digunakan dan mesin genset yang digunakan serta beberapa komponen lainnya.
BAB III KEGIATAN PELAKSANAAN
Berisi tentang proses pengerjaan tugas akhir seperti proses perakitan Termoelektrik
Generator, biaya produksi, proses pengambilan data, dan analisis uji kerja alat
Termoelektrik Generator.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang data hasil pengujian, hasil perhitungan, grafik pengujian, analisa dan
pembahasan data paska pengujian alat Termoelektrik Generator.
BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran yang diharapkan serta bermanfaat untuk
pengembangan lebih lanjut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Thermoelektrik Generator

Thermoelektrik Generator adalah suatu jenis pembangkit energi yang


didasarkan pada efek Seebeck, yang pada intinya dalam sistem yang ada pada
pembangkit termoelektrik adalah, jika dua sisi logam yang kemudian berada di
lingkungan dengan temperatur yang berbeda maka di material tersebut akan
mengalir arus listrik atau gaya gerak listrik (Djafar, 2010).

Pada tinjauan umum ada 2 tipe untuk Thermoelektrik ini yang pertama tipe TEG
(Thermo Electric Generator) yang akan digunakan sebagai pembangkit energi
listrik dari panas, yang kedua tipe TEC (Thermo Electric Cooler) yang biasa
digunakan untuk pendingin dispenser air dalam galon.

2.2 Karakteristik Thermoelektrik Generator

Thermoelektrik Generator itu sendiri pada umumnya menggunakan bahan


yang bersifat semikonduktor, contohnya menggunakan solid-state technology.
Adapun struktur dari thermoelektrik dapat dilihat pada Gambar 2.2. Pada Gambar
2.2 tersebut ditunjukkan struktur thermoelektrik yang terdiri dari suatu elemen tipe-
P, yakni material yang kekurangan elektron, dan terdiri juga dari susunan elemen
tipe-N, yakni material yang kelebihan electron. Berikut ini Gambar 2.1,
menampilkan salah sisi penampang peltier

Gambar 2. 1 Thermoelectric Conversion material


(https://id.wikipedia.org/wiki/Generator_termoelektrik)

5
6

Gambar 2. 2 Struktur Thermoelektrik


(https://id.wikipedia.org/wiki/Generator_termoelektrik)

Panas yang masuk pada salah satu sisi tersebut akan dibuang melalui sisi
lainnya. Transfer panas yang dihasilkan generator termoelektrik pada akhirnya
yang menghasilkan tegangan yang kemudian melewati sambungan pada
termoelektrik, dan juga besarnya tegangan.

2.3 Prinsip Kerja Thermoelektrik Generator

Apabila lempengan logam dipanaskan dan didinginkan pada 2 sisi logam,


elektron pada sisi panas logam akan bergerak aktif dan memiliki kecepatan aliran
yang lebih tinggi dibandingkan dengan sisi dingin logam. Dengan kecepatan yang
lebih tinggi, maka elektron dari sisi panas akan mengalami difusi kesisi dingin dan
menyebabkan timbulnya medan listrik pada logam atau material tersebut. Elemen
termoelektrik yang terdiri dari semikonduktor tipe-P dan tipe-N yang dihubungkan
dalam sebuah rangkaian tertutup yang terdapat pada beban. Maka perbedaan suhu
yang ada pada tiap semikonduktor tersebut akan menyebabkan perpindahan
elektron dari sisi panas menuju sisi dingin (HB Corporation dalam Ryanuargo,
2013).
7

. Skema prinsip kerja termoelektrik dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2. 3 Prinsip Kerja Thermoelektrik


(https://www.sandielektronik.com/2016/07/tec-atau-pendingin-peltier.html)

2.4 Parameter- parameter pada Thermoelektrik Generator

Tahanan listrik (RM), suatu hambatan yang mencegah aliran arus listrik pada
suatu benda

2.4.1 Daya (W)

Daya merupakan suatu energi yang dihasilkan oleh sebuah suatu rangkain
listrik.
P=VxI (Watt)

Keterangan :

P = Daya Listrik dengan satuan Watt (W)


V = Tegangan Listrik dengan Satuan Volt (V)
I = Arus Listrik dengan satuan Ampere (A)

2.5 Efek Perpindahan Panas Thermoelektrik

2.5.1 Perpindahan Panas

Perpindahan panas yang terjadi pada sistem pendingin thermoelektrik


adalah dengan cara konduksi dan konveksi. Konduksi terjadi mulai dari heat sink
sisi dingin peltier, coldsink, selubung silinder pada sisi panas peltier. Sedangkan
8

konveksi terjadi pada udara dalam ruangan, lingkungan sekitar alat uji dry box, dan
udara disekitar sirip – sirip heat sink. Perpindahan energi berupa panas yang terjadi
karena adanya perbedaan temperature di antara benda atau material. Perpindahan
panas dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

2.5.1.1 Perpindahan Panas Konduksi

Perpindahan panas secara konduksi adalah distribusi energi berupa panas


yang terjadi pada benda yang diam (padat) bertemperatur tinggi ke bagian benda
yang bertemperatur rendah. Ada suatu perbedaan antara kalor (heat) dan energi
dalam dari suatu bahan. Kalor hanya digunakan bila menjelaskan perpindahan
energi dari satu tempat ke tempat lain. Kalor energi yang dipindahkan akibat adanya
perbedaan temperatur. Sedangkan energi dalam (termis) adalah energi karena
temperaturnya. Kalor merupakan bentuk energi yang berasal dari perubahan energi
bentuk lain. Bila dua benda atau lebih terjadi kontak termal maka akan terjadi aliran
kalor dari benda yang bertemperatur lebih tinggi ke benda yang bertemperatur lebih
rendah, hingga tercapainya kesetimbangan termal. Proses perpindahan panas ini
berlangsung dalam 2 mekanisme, yaitu: konduksi, konveksi
Kalor itu energi yang berpindah. Kita bisa mengatakan bahwa ketika salah
satu bagian benda yang bersuhu tinggi bersentuhan dengan benda yang bersuhu
rendah, energi berpindah dari benda yang bersuhu tinggi menuju bagian benda
yang bersuhu rendah. Ketika benda yang memiliki perbedaan suhu saling
bersentuhan, terdapat sejumlah kalor yang mengalir dari benda atau tempat yang
bersuhu tinggi menuju benda atau tempat yang bersuhu rendah. Ketika mengalir,
kalor juga membutuhkan selang waktu tertentu. Perlu diketahui bahwa setiap
benda (khususnya benda padat) yang dilewati kalor pasti mempunyai bentuk dan
ukuran yang berbeda. Ada benda padat yang panjang, ada juga benda padat yang
pendek.

2.5.1.2 Perpindahan Panas Konveksi

Perpindahan panas konveksi adalah distribusi energi berupa panas yang


terjadi karena terdapat aliran fluida.
9

2.5.2 Parameter Gradien Temperatur terhadap Besar Tegangan (V)

Pada Termoelektrik, jika terdapat perbedaan temperature antar dua


sambungan, maka akan dihasilkan tegangan listrik atau efek Seebeck, secara
matematis dapat ditulis :
V=αΔT
Dimana V adalah tegangan, α adalah koefisien Seebeck (V/m), dan ΔT
adalah perbedaan temperature antara dua sambungan (K).
Pengaruh suhu merupakan faktor paling penting dalam hal menghasilkan
energi listrik, semakin besar gradien suhu (ΔT) pada thermoelectric, maka akan
semakin besar energi listrik yang dihasilkan.
Peristiwa sebaliknya, perbedaan temperature akan dihasilkan jika ada arus
yang mengalir, yaitu efek Peltier, dapat ditulis :
q=αIT
Dimana q adalah besarnya kalor yang diserap atau dibuang tergantung
sambungan (dalam satuan W), I adalah arus yang mengalir dalam sambungan
termoelektrik (dalam satuan A) dan T adalah temperature pada sambungan baik
panas maupun dingin (dalam satuan K). Sambungan yang temperaturnya menjadi
dingin artinya menyerap, kalor, sedangkan sambungan yang menjadi panas berarti
membuang kalor
Pada saat termoelektrik teraliri arus listrik, maka terdapat perbedaan
temperature. Jika terdapat perbedaan temperature maka terjadi efek Seebeck, oleh
karena itu tegangan pada termoelektrik saat ada arus listrik yang mengalir menjadi
V=IR+αΔT
Dimana I adalah arus listrik yang mengalir, R adalah hambatan listrik dari
modul termoelektrik.
Kemudian karena adanya perbedaan temperature, maka terjadi perpindahan
kalor secara konduksi sangat dominan, maka pada modul termoelektrik.
BAB III
KEGIATAN PELAKSANAAN

3.1 Tahapan Pelaksanaan

Secara singkat, beberapa langkah penelitian dirangkum dalam bentuk flow


chart, perhatikan Gambar 3.1

MULAI

Penelusuran Sumber
Pustaka dan Material
Penelitian

Perencanaan Desain
Termoelektrik generator

Pembelian Bahan dan Peralatan


Penunjang

Pembuatan alat Termoelektrik


generator
TIDAK
Persiapan Peralatan Pengujian

Menguji
Kinerja Alat
YA

Pembahasan
Data Percobaan

SELESAI

Gambar 3. 1 Flow Chart


Sumber : (desain pribadi)

10
11

3.2 Tahap Perancangan

Membuat desain rancangan termoelektrik generator dengan menggunakan


aplikasi AutoCad.

Berikut ini merupakan desain rangka thermoelektrik beserta kipas


pendingin yang digunakan sebagai pendingin peltier melalui sirip kerangka
thermoelektrik generator, seperti diperlihatkan pada Gambar 3.2

Gambar 3. 2 Desain Dimensi Thermoelektrik


Sumber : (desain pribadi)

Berikut merupakain Rangkaian Thermoelektrik generator untuk pengujian


pembebanan berupa lampu LED sebanyak 12 buah lampu LED dengan tegangan
per lampu sebesar 4,5 V, seperti diperlihatkan pada Gambar 3.3

Gambar 3. 3 Desain instalasi termoelektrik generator pembebanan menggunakan


lampu LED pada exhaust mesin Genset HKES 4900.

Sumber : (desain pribadi)


12

Betikut merupakan rangkaian Thermoelektrik Generator untuk pengujian


pengisian power bank, kotak warna biru merupakan regulator DC – DC untuk
penstabil tegangan output dari peltier dan arus dari output dari regulator masuk ke
kotak warna hijau (Power Bank), seperti diperlihatkan pada Gambar 3.4

Regulator

Gambar 3. 4 Desain instalasi termoelektrik generator dengan regulator dan power


bankpada exhaust mesin Genset HKES 4900

Sumber : (desain pribadi)


Berikut merupakan desain Thermoelektrik generator tampak samping,
seperti diperlihatkan pada Gambar 3.5

Gambar 3. 5 Desain Peltier Tampak Samping

Sumber : (desain pribadi)


Keterangan :
1. Kipas DC dengan ukuran 80 mm x 80 mm.
2. Heat Sink ukuran 295 mm x 98 mm dengan panjang sirip 40 mm.
3. Peltier tipe TEG SP 1848.
4. Plat besi dengan ukuran 300 mm x 100 mm dengan tebal 1,8 mm.
13

3.3 Tahap Pengerjaan

3.3.1 Membuat Kerangka Thermoelektrik


 Bahan :plat besi berbentuk persegi ukuran 1200 mm x 250 mm, tebal 1,8 mm
 Alat :
1. Penggaris 6. Bor Tangan
2. Spidol 7. Mata bor ukuran mm
3. Gerinda potong 8. Mesin las listrik
4. Gerinda 9. Elektroda
5. Amplas

 Tahap Pengerjaan :

1. Menyiapkan plat besi dan pipa besi serta alat yang akan digunakan seperti mesin
las, gerinda potong, spidol, penggaris, elektroda dll.

2. Memotong plat besi dengan ukuran 300 mm x 100 mm dengan tebal plat 1,8 mm,
sebanyak empat buah dengan ukuran yang sama.

3. Memotong plat besi dengan ukuran 100 mm x 100 mm, dengan tebal plat 1,8
mm, sebanyak dua buah dengan ukuran yang sama.

4. Memotong pipa besi diameter Ø 18 mm dengan tebal 0,5 mm menggunakan


gerinda potong sepanjang 100 mm, untuk sisi masukan gas buang dari genset ke
rangka thermoelektrik generator.

5. Memotong pipa besi diameter Ø 18 mm dengan tebal 0,5 mm menggunakan


gerinda potong sepanjang 130 mm, untuk sisi keluaran gas buang dari genset ke
rangka thermoelektrik generator.

6. Merapihkan bekas potongan menggunakan gerinda kemudian melakukan


pengampelasan menggunakan kikir halus dan amplas pada plat besi.

7. Mengambil salah satu plat besi kemudian melubangi sisi plat sebanyak empat
buah lubang dengan diameter 6 mm menggunakan mesin bor seperti diperlihatkan
pada Gambar 3.6
14

Gambar 3. 6 Kerangka Thermoelektrik Generator


Sumber : (arsip pribadi)

8. Setelah itu melubangi salah satu sisi rangka thermoelektrik dengan diameter
lubang 16 mm menggunakan mata bor yang bertujuan sebagai sisi masukan dari
gas buang genset, yang dimaksudkan supaya gas buang dari genset dapat
tertampung dengan baik pada rangka thermoelektrik generator, lalu mengelas pipa
pada kerangka thermoelektrik generator yang bertujuan sebagai tempat masuknya
gas buang dari genset ke kerangka thermoelektrik, seperti diperlihatkan pada
Gambar 3.7

Gambar 3. 7 Pipa Sisi Masukan Thermoelektrik Generator

Sumber : (arsip pribadi)

9. Setelah itu melubangi sisi rangka thermoelektrik yang satunya menggunakan


mata bor ukuran 16 mm, lalu diameter ujung pipa keluaran diperkecil dengan cara
mengelas ujung pipa menggunakan ring sehingga diameter ujung pipa menjadi 8,5
mm, yang bertujuan untuk memaksimalkan panas yang berasal dari genset, lebih
jelasnya seperti diperlihatkan pada Gambar 3.8
15

Gambar 3. 8 Pipa Keluaran Gas Buang Thermoelektrik Generator


Sumber : (arsip pribadi)

Lebih jelasnya kerangka Thermoelektrik seperti diperlihatkan pada Gambar


3.9

Gambar 3. 9 Kerangka Penampung Gas Buang dari Genset


Sumber : (arsip pribadi)

3.3.2 Heat sink dan kipas


 Bahan : Heat sink ukuran 300 mm x 100 mm tinggi sirip 30,6 mm, jarak
antar sirip 9 mm, tebal sirip 1,8 mm.
 Alat :
1. Penggaris
2. Spidol
3. Gerinda potong
4. Amplas
5. Mesin bor
16

 Tahap pengerjaan :

1. Menyiapkan Heat sink ukuran 300 mm x 100 mm tinggi sirip 30,6 mm, jarak
antar sirip 9 mm, tebal sirip 1,8 mm.

2. Melakukan pemotongan pada keempat heat sink sehingga di dapatkan heat sink
dengan ukuran 295 mm x 98 mm.

3. Melakukan pengeboran pada heat sink sebanyak 4 lubang pada masing masing
heat sink, untuk lubang baut sehingga heatsink menempel dengan plat kerangka
seperti diperlihatkan pada Gambar 3.10

Gambar 3. 10 Heat Sink


Sumber : (arsip pribadi)
4. Menggabungkan rangkaian paralel kipas dc 12 volt pada sisi atas heat sink yang
bertujuan sebagai pendingin paksa untuk meningkatkan kapasitas daya, seperti
diperlihatkan pada Gambar 3.11

Gambar 3. 11 Kipas Pada Sisi Heat Sink


Sumber : (arsip pribadi)
5. Dibawah ini merupakan rangkaian paralel kipas yang menempel pada sirip
kerangka bertujuan sebagai pendingin paksa, seperti diperlihatkan pada Gambar
3.12
17

Gambar 3. 12 Rangkaian Kipas pada Heat Sink


Sumber : (arsip pribadi)

3.3.3 Membuat dudukan


 Bahan : besi dengan ketebalan 10 mm secukupnya
 Alat :
1. Meteran
2. Spidol putih
3. Gerinda potong
4. Mesin las
5. Ampelas
 Tahap pengerjaan
1. Memotong besi sepanjang 295 mm empat buah, untuk kaki penyangga
kerangka.
2. Memotong besi sepanjang 120 mm dua buah sebagai penyeimbang kaki
kerangka thermoelektrik generator.
3. Memotong besi sepanjang 320 mm sebanyak dua buah yang fungsinya
sebagai penguat dudukan rangka thermoelektrik generator.
4. Memotong besi sepanjang 195 mm sebanyak dua buah, kemudian
mengelas semua besi yang terpotong agar membentuk dudukan kaki
seperti diperlihatkan pada Gambar 3.13
18

Gambar 3. 13 Kaki Penyangga Kerangka Thermoelektrik Generator


Sumber : (arsip pribadi)

3.3.4 Membuat Tempat Baterai, Regulator, dan Rangkaian Pembebanan


Bahan : Akrilik dengan lebar 120 mm x 700 mm dengan tebal 6 mm

 Alat :
1. Meteran
2. Spidol hitam
3. Gerinda potong
4. Bor Tangan
5. Mata Bor ukuran mm
5. Ampelas

 Tahap pengerjaan

1. Memotong akrilik sepanjang 300 mm x 100 mm, sebagai tempat


melekatnya wadah baterai dengan rangkaian parallel dan regulator

2. Bor dengan mata bor ukuran 3 mm dengan lubang yang sudah


disesuaikan, seperti diperlihatkan pada Gambar 3.14
19

Gambar 3. 14 Tempat Baterai dan Regulator


Sumber : (arsip pribadi)

3. Berikut ini merupakan detail rangkaian baterai yang dirangkai secara


parallel, seperti diperlihatkan pada Gambar 3.15

Gambar 3. 15 Rangkaian Baterai


Sumber : (arsip pribadi)

4. Memotong akrilik dengan panjang 230 mm dengan tinggi 35 mm


sebanyak 2 buah

5. Memotong akrilik sepanjang 100 mm dengan tinggi 35 mm sebanyak 2


buah

6. Memotong akrilik dengan ukuran panjang 230 mm x lebar 100 mm


sebagai penutup tempat baterai perhatikan

7. Pilox akrilik dengan warna hitam dop, akan terlihat seperti Gambar 3.16
20

Gambar 3. 16 Tempat Baterai dan Regulator


Sumber : (arsip pribadi)

8. Memotong akrilik sepanjang 300 mm x 100 mm

9. Bor akrilik sebanyak 24 buah dengan menyesuaikan ukuran yang sudah


dibuat sebagai tempat lampu dan saklar yang sudah disusun secara parallel,
seperti diperlihatkan pada Gambar 3.17

Gambar 3. 17 Rangkaian Pembebanan Lampu LED


Sumber : (arsip pribadi)

3.4 Tahap Perakitan

Tahap perakitan merupakan proses penggabungan komponen-komponen


menjadi satu kesatuan dengan memperhatikan urutan yang telah ditentukan,
sehingga menjadi sebuah mesin yang siap digunakan sesuai dengan tujuan yang
telah direncanakan.
21

3.4.1 Peralatan dan Bahan


 Bahan :
1. Kerangka Thermoelektrik 9. Regulator
Generator 10. Terminal
2. Heat sink 4 buah 11. Kipas dc 12 volt
3. Dudukan Thermoelektrik 12. Thenol
Generator 13. Acrilic
4. Peltier sp 1848 24 buah 14. Baterai
5. Thermal paste 15. Adah baterai
6. Mur dan baut 16. Saklar
7. Kabel 17. Aki
8. Solasi hitam 18. Lampu LED

 Alat :
1. Tang
2. Kunci pas
3. Obeng +
4. Solder
5. Gerenda Potong
6. Lem Tembak
7. Bor
8. Mata Bor ukuran 4 mm

3.4.2 Langkah perakitan

1. Mempelajari desain yang telah dibuat


2. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.
3. Memasang peltier ke pipa stainless dengan rangkain seri sebanyak 12
buah seri lalu diparalelkan sebanyak 2 buah rangkaian paralel seperti
diperlihatkan pada desain Gambar 3.18
22

Gambar 3. 18 Rangkaian Parallel Peltie


Sumber : (arsip pribadi)

Berikut adalah Spesifikasi Peltier dengan jenis peltier TEG SP 1848-


27415, seperti diperlihatkan pada tabel berikut :

Tabel 3. 1 Spesifikasi peltier TEG SP1848-27415

Bahan Keramik / Bismut Telluride Warna putih


Model SP1848-27145
Suhu 150 C
Current
20C 0.97 V / 225 mA
40C 1.8 V / 368 mA
60C 2.4 V / 469 mA
80C 3,6 V / 559 mA
100C 4.8 V / 669 Ma
Berat modul: 25g / 0,89oz
Ukuran modul: 4 * 4 * 0.4cm / 1.6 * 1.6 * 0.2inch (L * W * H)
Suhu tinggi 150C
23

Berikut merupakan ukuran standard dari peltier seperti diperlihatkan pada


Gambar 3.18

Gambar 3. 19 Dimensi Modul peltier TEG SP1848-27415


Sumber : (www.alldatasheet.com)

4. Memberikan thermal paste pada bagian cool pada peltier. Seperti


diperlihatkan pada Gambar 3. 20

Gambar 3. 20 Pengaplikasian thermal paste pada bagian cool peltier


Sumber : (arsip pribadi)

5. Memasang heat sink pada bagian cool peltier menggunakan baut, heat sink
juga digunakan untuk menahan agar peltier tetap pada tempatnya.

6. Memasang kipas dc pada permukaan sirip

7. Memasang rangkaian ke saluran exhaust dari mesin dengan sisi inlet pipa
menghadap saluran exhaust dari mesin.
24

8. Menggabungkan rangkaian seri kipas dc 12 volt pada sisi atas heat


sink yang bertujuan sebagai pendingin paksa untuk meningkatkan
kapasitas daya, seperti diperlihatkan pada Gambar 3.21

Gambar 3. 21 Kipas Pada Sisi Heat Sink


Sumber : (arsip pribadi)

Lebih jelasnya penataan kipas pada keempat sisi sirip dari rangka
thermoelektrik generator, seperti diperlihatkan pada gambar 3.22

Gambar 3. 22 Thermoelektrik Generator


Sumber : (arsip pribadi)

3.5 Tempat dan Waktu Pengujian

3.5.1 Tempat pengujian

Pengujian Termoelektrik Generator dilaksanakan di Laboratorium Mesin


Thermal Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof. H.
Soedarto, S.H. Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50275.
25

3.5.2 Waktu Pengujian

Pengujian termoelektrik generator dilaksanakan pada 7-16 September 2019

3.6 Tahap Pengujian

Tahap pengujian merupakan proses evaluasi dari alat yang telah dirancang
untuk mengetahui berhasil atau tidaknya alat tersebut berdasarkan tujuan dan
fungsinya.

3.6.1 Peralatan bantu pengujian

Peralatan bantu yang digunakan dalam tahap pengujian adalah sebagai


berikut:
1. Mesin Genset tipe HKES 4900

Mesin genset disini berfungsi sebagai penghasilkan gas buang yang akan
dimanfaatkan panasnya. Selanjutnya panas gas buang akan diubah menjadi listrik
oleh termoelektrik generator yang telah dibuat. Mesin genset ini berbahan bakar
besin dan memiliki kapasitas daya maksimum sebesar 3 kW. seperti diperlihatkan
pada Gambar 3.23

Gambar 3. 23 Mesin genset Kyuushin HKES -4900


Sumber : (arsip pribadi)
26

Berikut adalah spesifikasi mesin Genset Kyuushin HKES – 4900, seperti


diperlihatkan pada Tabel berikut :

Tabel 3. 2 Spesifikasi Mesin Genset Kyuusin HKES-4900

Jenis HKES – 4900


Tenaga rata-rata 2,8 Kw
Tenaga maksimum 3,0 Kw
Voltase rata-rata 220 V

Frekuensi 50 Hz
Dimensi 630 x 485 x 500 cm
bahan bakar Bensin & Gas

2. Thermometer

Thermometer berfungsi untuk mengukur suhu sisi panas peltier dan suhu sisi
dingin peltier. Suhu sisi panas peltier diukur pada bagian dalam atau suhu gas buang
yang masuk pada termoelektrik generator yang telah dibuat. Sedangkan suhu sisi
dingin peltier diukur pada bagian sirip heat sink yang berada diluar pipa
bersentuhan langsung dengan udara ambient dan angin dari kipas. Seperti
diperlihatkan pada Gambar 3.24

Gambar 3. 24 Thermometer
Sumber : (arsip pribadi)
27

3. Voltmeter

Voltmeter adalah alat untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu
rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang
diukur dalam rangkaian. Pada pengujian ini voltmeter digunakan untuk mengukur
parameter tegangan. Nilai tegangan digunakan untuk menghitung daya listrik yang
dihasilkan oleh termoelektrik generator. Alat ukur tegangan, diperlihatkan pada
Gambar 3.25 berikut ini :

Gambar 3. 25 Voltmeter
Sumber : (arsip pribadi)

4. Amperemeter

Amperemeter adalah alat untuk mengukur besar arus listrik dalam suatu
rangkaian listrik dalam suatu rangkaian listrik. Amperemeter disusun secara seri
terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian. Pada pengujian,
amperemeter digunakan untuk mengukur parameter arus. Nilai arus listrik
digunakan untuk menghitung daya yang dihasilkan termoelektrik generator, seperti
diperlihatkan pada Gambar 3.26

Gambar 3. 26 Amperemeter
Sumber : (arsip pribadi)
28

5. Kabel crocodile

Kabel crocodile digunakan untuk menghubungkan beban, termoelektrik


generator, dan alat ukur (amperemeter dan voltmeter). Kabel spade dipilih karena
dapat menjepit dengan kuat sehinggat tidak akan mudah lepas, seperti diperlihatkan
pada gambar 3.27

Gambar 3. 27 Kabel Crocodile


Sumber : (arsip pribadi)

6. Multimeter

Multimeter adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan,
arus dan tahanan. Pada pengujian ini multimeter digunakan apabila alat ukur seperti
amperemeter dan voltmeter mengalami kendala. Multimeter yang digunakan
adalah multimeter analog, seperti diperlihatkan pada Gambar 3.28 berikut :

Gambar 3. 28 Multimeter
Sumber : (arsip pribadi)
29

7. Lampu led.

Lampu led digunakan sebagai pembebaanan guna parameter arus listrk dapat
diukur sehingga daya listrik dari termoelektrik generator dapat dihitung. Lampu yg
digunakan yaitu lampu LED biru dengan ukuran lampu 5 mm, seperti diperlihatkan
pada Gambar 3.29

Gambar 3. 29 Lampu LED


Sumber : (arsip pribadi)

Berikut ini adalah spesifikasi dari lampu LED sesuai warna lampunya,
seperti diperlihatkan pada Tabel 3.3

Tabel 3. 3 Spesifikasi lampu LED

Sumber : (mikroelektronika.wordpress.com)
30

8. Voltage Regulator DC - DC
Fungsi dari Volatge Regulator dc adalah untuk mempertahankan tegangan
pada level tertentu secara otomatis, dalam pengujian dimaksudkan supaya output
dari thermoelektrik generator yang masuk ke Power Bank dengan kapasitas Power
bank 10.000 mAh, tegangannya tidak melebihi kapasitas Power Bank., seperti
diperlihatkan pada Gambar 3.30

Gambar 3. 30 Regulator DC-DC


Sumber : (arsip pribadi)

Tabel dibawah merupakan spesifikasi Regulator DC – DC, seperti diperlihatkan


pada Tabel berikut :

Tabel 3. 4 Spesifikasi Regulator DC-DC

Output Ripple 50mV (12V turn to 12V, 5A measured)


Output Power 80W, max 130W, more than 80W
please strengthen heat dissipation
Output Current 10A(MAX), long term within 8A
Output Voltage DC1V-30V
Input Voltage DC5-32V
Model LTC3780
Dimension 78*47*14mm
31

9. Power Bank

Berikut ini merupakan Power Bank yang kami gunakan pada saat
pengujian, seperti diperlihatkan pada Gambar 3. 31

Gambar 3. 31 Power Bank


Sumber : (arsip pribadi)

Dibawah ini merupakan tabel spesifikasi dari Power Bank Baseus, seperti
diperlihatkan pada Tabel berikut :

Tabel 3. 5 Spesifikasi powerBank

Type Power Bank Baseus 3 Port QC USB Type C Input

Battery Capacity 10000 mAh

Micro Input 5V / 2A

Type C Input 5V/2A , 9V/2A

USB 1 Output 3,6V-6,5V / 3A , 6,5 -9V/2A 9-12V/1,5A

USB 2 Output 5V /2A

Dimension 14.00 x 6.80 x 1.50 cm


32

3.7 Langkah pengujian

Pengujian dilakukan dalam dua cara yang pertama yakni pengujian beban
nol dengan jangka waktu 40 menit dengan tujuan mengetahui karakteristik
termoelektrik generator yang telah dibuat. Yang kedua yaitu pengujian dengan
variasi beban dengan tujuan untuk mengetahui daya maksimum yang dapat
dihasilkan dari termoelektrik yang telah dibuat. Kedua pengujian dilakukan dalam
kondisi mesin genset beroperasi dengan throttle full, yang kemudian dapat
dibandingkan keduanya.

3.7.1 Langkah pengujian dengan beban nol selama 40 menit

1. Mempersiapkan peralatan bantu yang diperlukan selama pengujian.


2. Merangkai voltmeter, seperti diperlihatkan pada Gambar 3.24
3. Memasang termoelektrik generator sesuai dengan gambar yang telah
dibuat.
4. Memasang thermometer pada bagian panas dan dingin pada termoelektrik
generator.
5. Memastikan seluruh peralatan telah terpasang dengan baik kemudian
menyalakan mesin genset HKES4900 dengan throttle full bersamaan
dengan menekan stopwatch.
6. Mengamati kenaikan tegangan kemudian mencatat perubahan tegangan,
suhu pada bagian dingin, suhu pada bagian panas setiap 1 menit dalam
jangka waktu 40 menit.
7. Mencatat seluruh data pada tabel pengujian.
8. Mematikan mesin genset HKES4900 kemudian mendinginkan
termoelektrik generator hingga suhunya sama dengan suhu lingkungan
9. Mengulangi kembali pengujian 2-7 namun dengan menyalakan kipas
pendingin.
33

3.7.2 Langkah pengujian dengan variasi beban.

1. Mempersipkan peralatan bantu yang diperlukan.


2. Merangkai voltmeter dan amperemeter, seperti diperlihatkan pada
Gambar 3. 32

Gambar 3. 32 Rangkaian pengujian


Sumber : (arsip pribadi)

3. Memasang termoelektrik generator sesuai dengan gambar yang telah


dibuat.
4. Memasang thermometer suhu dingin dan thermometer suhu panas pada
termoelektrik generator.
5. Memastikan seluruh peralatan telah terpasang dengan baik kemudian
menhidupkan mesin genset HKES4900 pada kondisi throttle full
6. Mengamati kenaikan tegangan dan suhu sampai mencapai titik stabilnya
mengacu pada data yang diperoleh pada pengujian beban nol yang telah
dilakukan.
7. Setelah tegangan dan suhu mecapai titik stabilnya, memberikan beban
berupa satu buah lampu led 4,5 V.
8. Mencatat perubahan tegangan dan arus.
9. Menambahkan beban hingga 12 lampu satu persatu
10. Mencatat data perubahan tegangan dan arus setiap perubahan variasi
bebannya.pada tabel pengujian.
11. Mematikan mesin genset kemudian menunggu hingga termoelektrik
generator suhunya sama dengan suhu lingkungan.
12. Setelah termoelektrik generator dingin kembali, mengulangi langkah
pengujian 5-10 dengan menyalakan kipas pendingin.
34

13. Mematikan mesin genset kemudian membereskan peralatan yang


digunakan.

3.7.3 Langkah pengujian untuk pengisian power bank.

1. Mempersipkan peralatan bantu yang diperlukan.


2. Merangkai dengan menggunakan regulator DC DC untuk menyetabilkan
tegangan dari output thermoelektrik generator, seperti diperlihatkan pada
Gambar 3. 33

Gambar 3. 33 Rangkain Pengujian untuk Pengisian Power Bank

Sumber : (arsip pribadi)

3. Memasang voltmeter amperemeter pada output regulator dc dc, kemudian


merangkai penyambungan kabel dari output regulator untuk pengisian
power bank dengan kapasitas power bank 10.000 mAh.
4. Memasang termoelektrik generator sesuai dengan gambar yang telah
dibuat.
5. Memastikan seluruh peralatan telah terpasang dengan baik kemudian
menhidupkan mesin genset HKES4900 pada kondisi throttle full.
6. Mengatur tegangan dari output thermoelektrik generator dengan cara
memutar potensio tegangan yang ada pada input regulator dc-dc,
berlawanan arah jarum jam sampai lampu warna merah pada fault
regulator padam, dan lampu warna hijau pada regulator dc-dc menyala.
7. Setelah tegangan mecapai titik stabilnya, yaitu 5 V, kemudian mengatur
potensio amper yang ada pada regulator dc dc agar dengan cara diputar
kekanan atau kekiri agar ampere yang dibutuhkan untuk pengisian aki
stabil yaitu 0,8 A.
35

8. Melakukan pengujian untuk memperoleh berapa data dengan lama waktu


untuk pengisian power bank per setiap 1%
9. Mencatat data yang telah didapatkan pada tabel pengujian.
10. Mematikan mesin genset kemudian menunggu hingga termoelektrik
generator suhunya sama dengan suhu lingkungan.
11. Mematikan mesin genset kemudian membereskan peralatan yang
digunakan.
BAB IV
DATA PERCOBAAN DAN ANALISA DATA

4.1 Data Percobaan

Percobaan dilakukan dengan beberapa metode yaitu dengan menggunakan


kipas pendingin maupun tanpa menggunakan kipas pendingin dengan posisi genset
throttle full, meliputi :

4.1.1 Pengujian sample 1 peltier

Untuk mengetahui pengaruh perbedaan suhu terhadap tegangan yang


dihasilkan maka dilakukan pengambilan sampel dari beberapa peltier, seperti
diperlihatkan pada Tabel sebagai berikut :

Tabel 4. 1 Pengambilan sampel per 1 peltier

No Peltier Th(°C) Tc(°C) ∆T(°C) Tegangan (V)


1 Sampel 1 159 63 96 1,1
2 Sampel 2 170,5 70 100,5 0,8
3 Sampel 3 175,2 74,6 100,6 0,5
4 Sampel 4 182,9 75,8 107,1 1,4
5 Sampel 5 180 81,4 98,6 0,7
6 Sampel 6 180,8 82,8 98 0,7

Berikut adalah Datasheet Peltier dengan jenis peltier TEG SP 1848-27415,


seperti diperlihatkan pada Tabel sebagai berikut :

Tabel 4. 2 Datasheet Peltier

No ∆T(°C) Tegangan (V) Arus (mA)

1 20 0,97 225
2 40 1,8 368
3 60 2,4 469
4 80 3,6 559
5 100 4,8 669

36
37

Menurut pengujian yang sudah dilakukan diambil 6 sample dari peltier yang ada,
pada faktanya datasheet yang tertera pada spesifikasi peltier tidak sesuai dengan
hasil pengujian seperti pada tabel 4.1 dan 4.2, ketidaksesuaian tersebut dikarenakan
ada beberapa faktor diantaranya ketidakmampuan peltier mengeluarkan tegangan
secara maksimal disebabkan oleh pengujian awal yang terlalu tinggi suhunya
mencapai 182,9°C dan melebihi batas kerja temperature kerja peltier yaitu 150°C,
sehingga terjadi penurunan kemampuan elemen peltier dalam memaksimalkan
tegangan yang dikeluarkan pada peltier tersebut.

4.1.2 Pengujian Tanpa Beban

Pengujian tanpa beban dilakukan selama 40 menit tanpa kipas pendingin


bertujuan untuk mengetahui kinerja, karakteristik thermoelektrik serta pengaruh
kipas pendingin terhadap perbedaan suhu pada alat yang telah di rancang. Pengujian
dilakukan dengan kondisi genset throttle full. Adapun data pengujian tersebut
seperti diperlihatkan pada tabel 4.3 dan 4.4 sebagai berikut :

4.1.2.1 Data Pengujian Tanpa Beban Tanpa Kipas Pendingin

Dibawah ini merupakan data yang didapat dari hasil pengujian


thermoelektrik generator tanpa beban dan tanpa kipas pendingin, hasil pengujian
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4. 3 Pengujian Tanpa Beban Tanpa Kipas Pendingin

Tegangan
No Waktu (menit) Th (°C) Tc (°C) ∆T (°C)
(V)
1 1 4,7 72,3 43,3 29
2 2 5 107,2 48,4 58,8
3 3 6,4 124,3 51,2 73,1
4 4 7,8 137,7 56,2 81,5
5 5 9,1 149,1 60,8 88,3
6 6 10,4 152,2 64,2 88
38

7 7 10,8 157,4 67,5 89,9


8 8 11 162,7 70,4 91,3
9 9 11,3 166,1 74 92,1
10 10 11,3 169,2 75,5 93,7
11 11 11,4 164,8 77,4 87,4
12 12 11,5 170,4 78,5 91,9
13 13 11,4 170,6 82,5 88,1
14 14 11,3 171,2 83,8 87,4
15 15 11,2 172,0 84,8 87,2
16 16 11,2 172,8 85,3 87,5
17 17 11,1 173,2 83,7 89,5
18 18 11,1 173,0 86,2 86,8
19 19 11 173,4 86,5 86,5
20 20 11 173,6 86,7 86,9
21 21 10,9 173,0 86,8 86,2
22 22 10,9 173,1 86,9 86,2
23 23 10,8 173,5 86,4 87,1
24 24 10,7 173,2 85,8 87,4
25 25 10,7 172,7 85,3 87,4
26 26 10,8 172,9 85,1 87,8
27 27 10,9 172,9 84,9 88
28 28 10,9 173,1 85,2 87,9
29 29 10,8 173,4 85,2 88,2
30 30 10,9 173,3 85,5 87,8
31 31 10,8 173,2 85,6 87,6
32 32 10,9 174,2 85,6 88,6
33 33 10,9 174,5 85,7 88,8
34 34 11 175,1 85,6 89,5
35 35 11 175,4 85,8 89,6
39

36 36 11 176 86,2 89,8


37 37 11 175,5 86,0 89,5
38 38 11,1 176,5 86,2 90,3
39 39 11,1 176,4 86,3 89,7
40 40 11,2 177,3 86,3 91

4.1.2.1 Data Pengujian Tanpa Beban Dengan Kipas Pendingin

Dibawah ini merupakan data yang didapat dari hasil pengujian


thermoelektrik generator tanpa beban dengan kipas pendingin, hasil pengujian
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4. 4 Pengujian Tanpa Beban Dengan Kipas Pendingin

No. Waktu (menit) Tegangan (V) Th (°C) Tc (°C) ∆T(°C)


1 1 4,2 88,8 43,6 45,2
2 2 5,6 112,4 46 66,4
3 3 6,5 131,7 47,8 83,9
4 4 7,4 139,1 50 89,1
5 5 9,4 142,9 52,3 90,6
6 6 10,5 150,3 58,8 91,5
7 7 11,2 154,6 64,5 90,1
8 8 11,3 155,2 67,7 87,5
9 9 11,5 158,3 70,2 88,1
10 10 11,6 160,1 72,4 87,7
11 11 11,6 161,8 73,1 88,7
12 12 11,6 164,6 74,2 90,4
13 13 11,5 165,7 74,8 90,9
14 14 11,7 166,4 74,9 91,5
15 15 11,7 168,9 75,6 93,3
16 16 11,8 169,4 76,1 93,3
17 17 11,8 169,8 78,4 91,4
18 18 11,6 169,5 78,5 91
40

19 19 11,4 170,3 79,1 91,2


20 20 11,1 170,7 79,4 91,3
21 21 11,2 171,4 80,2 91,2
22 22 11,3 171,8 79,8 92
23 23 11,2 171,2 80,4 90,8
24 24 10,9 171,5 80,9 90,6
25 25 10,9 172,4 81,2 91,2
26 26 11 172,1 81,5 90,6
27 27 11,1 171,9 81,7 90,2
28 28 11,2 172,3 81,2 91,1
29 29 11,2 172,6 81,6 91
30 30 11,2 172,4 82,1 90,3
31 31 11,1 172,2 82,6 89,6
32 32 11 172,6 82,3 90,3
33 33 11 172,9 82,4 90,5
34 34 11 173,1 81,7 91,4
35 35 11,1 172,9 82,2 90,7
36 36 11,1 173,6 81,9 91,7
37 37 11,2 173,4 82,3 91,1
38 38 11,1 173,7 81,8 91,9
39 39 11,2 173,5 82 91,5
40 40 11,3 173,2 81,6 91,6

4.1.3 Data pengujian berbeban

Pengujian berbeban juga dilakukan dengan menggunakan 2 cara yaitu tanpa


menggunakan kipas pendingin dan dengan menggunakan kipas pendingin.
Pengujian berbeban ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas maksimum dari
rangkaian thermoelektrik yang telah di rancang. Hasil percobaan seperti
diperlihatkan pada tabel 4.5 dan 4.6 sebagai berikut :
41

4.1.3.1 Data Pengujian Berbeban Tanpa Kipas Pendingin

Dibawah ini merupakan data yang didapat dari hasil pengujian


thermoelektrik generator dengan beban dan tanpa menggunakan kipas pendingin,
hasil pengujian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4. 5 Pengujian Berbeban Tanpa Kipas Pendingin

Tegangan Arus
No Waktu (menit) Th (°C) Tc (°C) ∆T(°C)
(V) (mA)
1 1 2,6 72,3 43,3 29 10
2 2 2,6 107,2 48,4 58,8 20
3 3 2,5 124,3 51,2 73,1 40
4 4 2,5 137,7 56,2 81,5 40
5 5 2,5 149,1 60,8 88,3 40
6 6 2,5 152,2 64,2 88 45
7 7 2,5 157,4 67,5 89,9 40
8 8 2,5 162,7 70,4 92,3 45
9 9 2,4 166,1 74 92,1 50
10 10 2,4 169,2 75,5 93,7 50
11 11 2,4 169,8 77,4 92,4 50
12 12 2,4 170,4 78,5 91,9 50

4.1.3.2 Data Pengujian Berbeban Dengan Kipas Pendingin

Dibawah ini merupakan data yang didapat dari hasil pengujian


thermoelektrik generator dengan beban dan dengan kipas pendingin, hasil
pengujian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4. 6 Pengujian Berbeban Dengan Kipas Pendingin

No Waktu (menit) Tegangan (V) Th (°C) Tc (°C) ∆T Arus (mA)


1 1 2,7 88,8 43,6 45,2 30
2 2 2,6 112,4 46,0 66 35
3 3 2,5 131,7 47,8 83,2 40
4 4 2,6 139,1 50 89 50
5 5 2,5 142,9 52,3 89,7 50
42

6 6 2,5 150,3 58,8 91,2 55


7 7 2,5 154,6 64,5 89,5 50
8 8 2,5 155,2 67,7 87,3 50
9 9 2,5 158,5 70,2 87,8 55
10 10 2,5 160,1 72,4 87,6 55
11 11 2,5 161,8 73,1 87,9 55
12 12 2,5 164,6 74,2 89,8 55

4.1.4 Data pengisian powerbank

Dibawah ini merupakan tabel hasil pengujian dengan Power Bank per setiap
1% pengisian Power Bank, seperti diperlihatkan pada Tabel sebagai berikut :

Tabel 4. 7 Pengujian Pengisian Power Bank

Persen Daya
No Pengujian Waktu (menit) Tegangan (V) Arus (A)
Baterai

1 6,16 5,0 0,80 81%

2 6,37 5,0 0,80 82%

3 6,25 5,0 0,80 83%

4 5,47 5,0 0,80 84%

5 6,25 5,0 0,80 85%

6 6,14 5,0 0,80 86%

7 6,25 5,0 0,80 87%

8 6,23 5,0 0,80 88%

9 6,17 5,0 0,80 89%

10 6,20 5,0 0,80 90%

11 6,38 5,0 0,80 91%

12 6,22 5,0 0,80 92%

13 6,18 5,0 0,80 93%


43

14 6,09 5,0 0,80 94%

15 6,20 5,0 0,80 95%

16 6,13 5,0 0,80 96%

17 6,04 5,0 0,80 97%

18 5,58 5,0 0,80 98%

19 5,56 5,0 0,80 99%

20 6,02 5,0 0,80 100%

4.2 Contoh Perhitungan

1. Daya Listrik
a. Daya Listrik Tanpa Kipas Pendingin
Daya Listrik (P) = Tegangan (V) x Arus (I)
P = 2,6 V x 10 mA
P = 26 mWatt
b. Daya Listrik Dengan Kipas
Daya Listrik (P) = Tegangan (V) x Arus (I)
P = 2,7 V x 30 mA
P = 81 mWatt
2. Penurunan Tegangan
a. Penurunan Tegangan Tanpa Kipas Pendingin
𝑉𝑜−𝑉𝑓
∆V% = 𝑥100%
𝑉𝑜
4,7−2,4
∆V% = 𝑥100%
4,7

2,3
∆V% = 4,7 𝑥100%

∆V% = 48,936 %
b. Penurunan Tegangan Dengan Kipas Pendingin
𝑉𝑜−𝑉𝑓
∆V% = 𝑥100%
𝑉𝑜
4,2−2,5
∆V% = 𝑥100%
4,2
44

1,7
∆V% = 4,2 𝑥100%

∆V% = 40,476 %
3. Pengisian Power Bank Setiap 1%
𝑡(𝑠)𝑥𝐼(𝑚𝐴)
mAh = 3600
376 𝑥 800
mAh = 3600

mAh = 83,55 mAh


4. Perhitungan Daya/jam (Wh)
𝑉 𝑥 𝐼 𝑥 𝑡(𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)
Wh = 60
5 𝑥 0,8 𝑥 6,16
Wh =
60
26,64
Wh = 60

Wh = 0,410667 Wh

4.3 Data Hasil Perhitungan


4.2.1 Data hasil perhitungan daya listrik thermoelektrik generator tanpa
kipas pendingin
Dibawah ini merupakan hasil perhitungan data pengujian thermoelektrik
tanpa kipas pendingin untuk mengetahui berapa besar arus dan daya yang
dihasilkan setiap 1 menit, hasil pengujian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4. 8 Data Hasil Perhitungan Tanpa Kipas Pendingin

Waktu Tegangan Arus Daya


No Th (°C) Tc (°C) ∆T
(menit) (V) (mA) (mWatt)

1 1 2,6 72,3 43,3 29 10 26

2 2 2,6 107,2 48,4 58,8 20 52

3 3 2,5 124,3 51,2 73,1 40 100

4 4 2,5 137,7 56,2 81,5 40 100

5 5 2,5 149,1 60,8 88,3 40 100

6 6 2,5 152,2 64,2 88 45 112,5


45

7 7 2,5 157,4 67,5 89,9 40 100

8 8 2,5 162,7 70,4 92,3 45 112,5

9 9 2,4 166,1 74 92,1 50 120

10 10 2,4 169,2 75,5 93,7 50 120

11 11 2,4 169,8 77,4 92,4 50 120

12 12 2,4 170,4 78,5 91,9 50 120

4.2.2 Data hasil perhitungan daya listrik thermoelektrik generator dengan


kipas pendingin

Dibawah ini merupakan hasil perhitungan data pengujian thermoelektrik


dengan kipas pendingin untuk mengetahui berapa besar arus dan daya yang
dihasilkan setiap 1 menit, hasil pengujian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4. 9 Data Hasil Perhitungan Dengan Menggunakan Kipas Pendingin

Waktu Tegangan Arus Daya


No Th (°C) Tc (°C) ∆T
(menit) (V) (mA) (mWatt)

1 1 2,7 88,8 43,6 45,2 30 81

2 2 2,6 112,4 46 66 35 91

3 3 2,5 131,7 47,8 83,2 40 100

4 4 2,6 139,1 50 89 50 130

5 5 2,5 142,9 52,3 89,7 50 125

6 6 2,5 150,3 58,8 91,2 55 137,5

7 7 2,5 154,6 64,5 89,5 50 125

8 8 2,5 155,2 67,7 87,3 50 125

9 9 2,5 158,5 70,2 87,8 55 137,5

10 10 2,5 160,1 72,4 87,6 55 137,5

11 11 2,5 161,8 73,1 87,9 55 137,5

12 12 2,5 164,6 74,2 89,8 55 137,5


46

4.2.3 Data hasil perhitungan daya listrik thermoelektrik generator untuk


pengisian power bank / 1% daya

Dibawah ini merupakan hasil perhitungan data pengujian thermoelektrik


tanpa kipas pendingin untuk mengetahui berapa besar arus dan daya yang
dihasilkan untuk pengisian power bank setiap 1% daya yang terisi ke power bank,
hasil pengujian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4. 10 Data Hasil Perhitungan mAh Powerbank / 1% Daya


Persen
No Waktu Tegangan Arus Daya/jam
Daya MAh
Pengujian (menit) (V) (mA) (Wh)
Baterai

1 6,16 5,0 0,80 81% 83,55556 0,410667

2 6,37 5,0 0,80 82% 88,22222 0,424667

3 6,25 5,0 0,80 83% 85,55556 0,416667

4 5,47 5,0 0,80 84% 77,11111 0,364667


5 6,25 5,0 0,80 85% 85,55556 0,416667
6 6,14 5,0 0,80 86% 83,11111 0,409333
7 6,25 5,0 0,80 87% 85,55556 0,416667
8 6,23 5,0 0,80 88% 85,11111 0,415333
9 6,17 5,0 0,80 89% 83,77778 0,411333
10 6,20 5,0 0,80 90% 84,44444 0,413333
11 6,38 5,0 0,80 91% 86,22222 0,425333
12 6,22 5,0 0,80 92% 84,88889 0,414667
13 6,18 5,0 0,80 93% 84 0,412
14 6,09 5,0 0,80 94% 82 0,406
15 6,20 5,0 0,80 95% 84,44444 0,413333
16 6,13 5,0 0,80 96% 82,88889 0,408667
17 6,04 5,0 0,80 97% 80,88889 0,402667
18 5,58 5,0 0,80 98% 79,55556 0,372
19 5,56 5,0 0,80 99% 79,11111 0,370667
20 6,02 5,0 0,80 100% 80,44444 0,401333
47

Dalam pengujian ini digunakan regulator DC – DC yang berfungsi untuk


menstabilkan tegangan dan arus dari output peltier, dengan tegangan stabil 5,0 V
dan Arus stabil 0,8 A yang yang kami gunakan untuk pengisian power bank dengan
kapasitas power bank 10.000 mAh

Dari tabel pengujian diatas dapat dilihat bahwa untuk mengisi power bank dapat
mengisi 1% daya power bank dengan kapasitas pengisian rata – rata 6,25 menit
sebesar 83,3222 mAh. Jadi ketika ingin mempercepat pengisian baterai maka harus
memperbesar arus yang masuk ke power bank

4.4 Pembahasan

4.3.1 Pembahasan Uji Kinerja Thermoelektrik Generator Pada Beban Nol


4.3.1.1 Grafik Perbedaan Suhu Terhadap Waktu Tanpa Beban

Grafik Perbedaan Suhu Terhadap Waktu


100
perbedaan suhu ∆T

80

60

40

20

0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39
Waktu (menit)

Tanpa Kipas Pendingin Dengan Kipas Pendingin

Gambar 4. 1 Grafik Perbedaan Suhu Terhadap Waktu


Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa semakin lama waktu
pengujian maka perbedaan suhu cenderung lebih tinggi pada saat awal pengujian
tanpa kipas pendingin dibandingkan pengujian dengan kipas pendingin, hal ini
dikarenakan fungsi kipas pendingin untuk mendinginkan sirip yang melekat pada
rangka thermoelektrik generator yang mana hal ini sebanding dengan
peningkatan tegangan hingga pada titik puncak. Kemudian perbedaan suhu
cenderung menurun sedikit hingga akhirnya konstan pada pengujian tanpa kipas
pendingin, sedangkan perbedaan suhu pada pengujian dengan kipas pendingin
48

cenderung konstan selama pengujian dalam waktu 40 menit pada kondisi throttle
full. Berdasarkan percobaan beban nol selama 40 menit pengujian tanpa kipas
pendingin dengan kondisi throttle full menghasilkan ∆T rata-rata sebesar
85,8325°C, sedangkan pengujian dalam waktu 40 menit dengan kipas pendingin
dengan kondisi throttle full menghasilkan ∆T rata-rata sebesar 88,81°C. Grafik
berupa titik – titik merupakan data hasil pengujian dan grafik berupa garis
merupakan kecenderungan / Trendline.

4.3.2 Pembahasan Uji Kinerja Thermoelektrik Generator Pada Kondisi


Berbeban

4.3.2.1 Grafik Tegangan Terhadap Variasi Beban

Grafik Tegangan Terhadap Variasi Beban


2,75 2,7
2,7
2,65 2,6 2,6 2,6
2,6
Tegangan (V)

2,55 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
2,5
2,45 2,4 2,4 2,4 2,4
2,4
2,35
2,3
2,25
2,2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Variasi Beban

Tanpa Kipas Pendingin Dengan Kipas Pendingin

Gambar 4. 2 Grafik Tegangan Terhadap Variasi Beban

Berdasarkan grafik diatas hubungan tegangan terhadap variasi beban


dapat dilihat bahwa pada saat beban nol tegangan masih tinggi namun ketika
dibebani tegangan akan turun melebihi 38,25%, modul peltier yang digunakan
dirangkai seri sebanyak 12 buah kali 2 lalu dari kedua rangkaian seri diparalelkan
tujuan kami untuk menambah tegangan dan menambah arus, dari beban nol ke
beban satu drop tegangan memang begitu terlihat besar, namun begitu ditambah
beban selanjutnya sampai mencapai 12 pembebanan maka penurunannya relatif
signifikan.Pada kondisi pengujian throttle full pengujian menggunakan kipas
pendingin penurunan tegangan yang terjadi sebesar 31,9 %, sedangkan pada saat
49

pengujian throttle full tanpa menggunakan tipas pendingin penurunan tegangan


yang terjadi sebesar 44,6%. Grafik berupa titik – titik merupakan data hasil
pengujian dan grafik berupa garis merupakan kecenderungan / Trendline.

4.3.2.2 Grafik Arus Terhadap Variasi Beban

Grafik Arus Terhadap Variasi Beban


60 55 55 55 55 55
50 50 50 50 50 50 50 50
50 45 45
40 40 40 40
40 35
Arus (mA)

30
30
20
20
10
10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Variasi Beban

Tanpa Kipas Pendingin Dengan Kipas Pendingin

Gambar 4. 3 Grafik Arus Terhadap Variasi Beban

Berdasarkan Grafik diatas dapat dilihat bahwa pada saat awal


pembebanan arus dengan pengujian menggunakan kipas pendingin cenderung
meningkat seiring dengan pertambahan beban hingga mencapai arus puncak
pada variasi beban ke 6. Jika seharusnya arus meningkat ketika beban terus
ditambah, maka pada pengujian thermoelektrik yang kami buat arus cenderung
terus meningkat sampai mencapai kapasitas maksimum alat kemudian mencapai
kemudian cenderung turun hingga pengujian pembebanan ke 6 hingga ke 12,
sedangkan untuk pengujian tanpa menggunakan kipas pendingin arus puncak
pada variasi beban ke 4, setelah itu grafik cenderung turun hingga pengujian
pembebanan ke 12. Grafik berupa titik – titik merupakan data hasil pengujian
dan grafik berupa garis merupakan kecenderungan / Trendline.
50

4.3.2.3 Grafik Daya Terhadap Variasi Beban

Grafik variasi beban terhadap daya


160
137,5 137,5 137,5 137,5 137,5
140 130 125 125 125 120 120 120 120
112,5 112,5
120 100 100 100 100
91
Daya (mW)

100 81
80
52
60
40 26
20
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Variasi Beban

Tanpa Kipas Pendingin Dengan Kipas Pendingin

Gambar 4. 4 Grafik Daya Terhadap Variasi Beban

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat pada saat genset throttle full
dengan pengujian menggunakan kipas pendingin daya maksimum yang
dihasilkan pada saat variasi beban sebesar 137,5 miliWatt, sedangkan pada
pengujian tanpa kipas pendingin daya maksimum yang dihasilkan pada saat
variasi beban sebesar 120 miliWatt. Pada pengujian ini daya yang dihasilkan
akan lebih besar jika arus yang mengalir pada rangkaian tersebut besar.
Sedangkan trendline pada garis warna biru terjadi penurunan sedikit dikarenakan
pengaruh ∆T terhadap tegangan (V) maupun Arus (I) yang mana pada pengujian
terjadi kenaikan dan penurunan pada sisi panas namun tidak signifikan begitu
pula dengan sisi pendingin dan suhu lingkungan pun ikut serta dalam pengaruh
∆T. Grafik berupa titik – titik merupakan data hasil pengujian dan grafik berupa
garis merupakan kecenderungan / Trendline.
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pengujian alat Thermoelektrik Generator Dengan Menambah


Pendingin Paksa Upaya Peningkatan Kapasitas Daya dapat disimpulkan bahwa :

1. Termoelektrik generator yang telah dibangun dapat menghasilkan tegangan


maksimum pada beban nol dengan menggunakan kipas pendingin sebesar 11,8 V,
sedangkan tegangan maksimum tanpa beban nol tanpa menggunakan kipas
pendingin sebesar 11,5. Sehingga selisih antara tegangan dari hasil pengujian beban
nol pada thermoelektrik generator dengan menggunakan kipas pendingin dan
pengujian beban nol pada thermoelektrik generator tanpa menggunakan kipas
pendingin sebesar 0,3 V, dengan lama pengujian 40 menit.

2. Daya maksimal yang dihasilkan oleh alat thermoelektrik generator dengan


pengujian tanpa menggunakan kipas pendingin menghasilkan daya sebesar 120
miliWatt dan pengujian dengan menggunakan kipas pendingin menghasilkan daya
sebesar 137,5 miliWatt. Sehingga dari pengujian dengan menggunakan kipas
pendingin dan pengujian tanpa menggunakan kipas pendingin, selisih daya yang
dihasilkan sebesar 17,5miliWatt.

3. Dengan thermoelektrik generator yang telah di buat energi dari gas buang dapat
termanfaatkan untuk menghasilkan listrik.

4. Thermoelektrik generator yang telah dibuat mampu digunakan untuk mengisi


powerbank

5.2 SARAN

Untuk dapat meningkatkan kinerja termoelektrik generator kedepannya dapat


dilakukan beberapa hal berupa :

1. Menambah modul peltier agar tegangan yang dihasilkan meningkat.


2. Jangan melebihi batas maksimum dari penggunaan peltier agar Peltier tidak
rusak dan dapat bekerja secara optimal.

51
52

3. Menggunakan Pendingin Paksa tipe Pendingin Air atau Hybrid (air dan
udara).
4. Menambahkan motor servo dan coil mobil untuk men-step up tegangan dari
peltier
DAFTAR PUSTAKA

Ansyori, Ansyori . 2017. Rancang bangun sistem generator termoelektrik


sederhana sebagai pembangkit energi listrik dengan menggunakan metode
Seebeck Effect. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim.

Ginanjar, Ayong Hiendro “Perancangan Dan Pengujian Sistem Pembangkit


Listrik Berbasis Thermoelektrik Dengan Menggunakan Kompor Surya
Sebagai Media Pemusat Panas” Fakultas Teknik Universitas Tanjung Pura,
Pontianak. (2019). http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/1556537.
Diakses tanggal 27 Juni 2020.

Marlow Industries Thermo Elektric Cooler SP 1848.(2002) Texas.


www.alldatasheet.com . Diakses tanggal 4 September 2020

Mukminin Amiril, Putra Nur Rahman ‘THREGER’ Thermoelektric Charger


Sebagai Alat Konversi Energi Panas Buang Motor Bakar Menjadi Sumber
Listrik, 2009, Institut Pertanian Bogor.
https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-
kampus/14/12/09/ngbea4-mahasiswa-ipb-manfaatkan-panas-buang-motor-
jadi-listrik. Diakses pada tanggal 12 Juni 2020

Munis, Kristoforus Agastya, Karakteristik Generator Termoelektrik Program


Studi Teknik Mesin Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, 2013. http://repository.usd.ac.id/30359/. Diakses pada
Tanggal 22 Juli 2020

Pratama, Ari Putra and , Ir. Sartono Putro, MT. (2018) “Studi Eksperimental
Termoelektrik Generator Tipe Sp 1848 27145 Sa Dan Tec1-12706 Dengan
Variasi Seri Dan Paralel Pada Supra X 125 Cc”. Skripsi thesis, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Pradana, Muhammad Ady 2020 “Pototipe Pembangkit Listrik Termoelektrik


Generator Menggunakan Penghantar Panas Aluminium, Kuningan Dan
Seng” Volume 09, Nomor 02, Universitas Negeri Surabaya,

53
54

Rafika Hasra, Rahmat Iman Mainil, Azridjal Aziz. Kaji Eksperimental


Pembangkit Listrik Berbasis Thermoelektric Generator (TEG) Dengan
Pendinginan Menggunakan Udara. Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Riau, Kampus Bina Widya, Pekanbaru, Indonesia, Maret 2016.
https://jst.ejournal.unri.ac.id/index.php/JST/article/view/3990. Diakses
tanggal 15 Juli 2020

Tranggono Alfi, Agus Salim “Stusi Eksperimental Karakterisasi Elemen


Thermoelektrik Peltier Tipe TEC (2018). Politeknik Negeri Madiun;
JawaTimurIndonesia,”https://www.researchgate.net/publication/326606371
_Studi_Eksperimental_Karakterisasi_Elemen_Termoelektrik_Peltier_Tipe_
TEC. Diakses pada tanggal 23 Juni 2020.

V Ganesan. 2010. Internal combustion Engine. New Delhi:TaTa McGraw-Hill


Education Private Limited
LAMPIRAN
BIAYA

Anggaran Biaya

1. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi Harga


Jumlah
Pemakaian Kuantitas Satuan
(Rp)
(Rp)
Heat Sink (10 cm x30 cm) Untuk mendinginkan
4 90,000 360,000
udara ambien
Pipa stainless 50x50mm Untuk kerangka
1 50,000 50,000
tebal 1.6 mm
Peltier sp1848 Mengubah panas
24 52,000 1,248,000
menjadi listrik
Cooling Fan 8x8 cm DC Sebagai pendingin
paksa mendinginkan 12 12,000 144,000
sirip heatsink
Baterai 12V Memutar kipas
36 4500 162,000
pendingin DC 12V
Mur dan baut Mengencangkan
24 2000 48,000
peltier
Termal paste Pendingin 1 15,000 15,000
Kabel Menyambungkan
7m 3000 21,000
peltier dan kipas
Lampu LED 4,5 Volt sebagai
pembebaanan guna
12 400 4800
parameter arus listrk
dapat diukur
Pilox Mengecat Wadah
1 25000 25000
Baterai dan regulator
Penjepit Kabel ACcu 5A Menyambungkan
regulator dengan 2 4000 8000
output peltier
Saklar Memutus/
menyambungkan 13 1500 19500
arus listrik
Terminal listrik Sebagai penghubung
antara baterai dengan 3 5000 5000
kipas pendingin
Akrilik ukuran 120 x 700 Wadah baterai dan
2 46000 92,000
mm regulator
Tenol Penguat sambungan
1 15000 15000
kabel
Lem Tembak Perekat 5 1200 6000
Baterai Holder Tempat baterai Dc
6 2000 12000
12V
Regulator DC-DC Menstabilkan
Automatic Step Up Step tegangan dan arus 1 160,000 160000
Down 10 Ampere
Voltmeter Amperemeter Menunjukkan angka
1 25.000 25000
Digital tegangan dan arus
Mata Bor ukuran 3mm Melubangi Akrilik 1 20.000 20,000
Mata Gerenda Memotong akrilik 1 5000 5000
Gas LPG Bahan Bakar Genset
3 20000 60,000
HKES 4900
Kran bensin Genset Mengatur aliran
1 50000 50000
bahanbakar
Kunci Genset Meng-on/off kan
1 30000 30000
Genset
Sub total(Rp) 2.585.300
2. Biaya Penunjang

No Jenis pengeluaran Biaya (Rp)


1. Jasa pengiriman peltier 18,000
2. Jasa pengiriman regulator 15,000
3. Jasa pengiriman baterai dan volt 22,000
meter ampere meter digital
4. Jasa pengiriman heatsink 75,000
5. Jasa pengelasan 220,000
Sub total(Rp) 350,000

6. Lain-lain.

Justifikasi Harga Satuan Jumlah


Material Kuantitas
Pemakaian (Rp) (Rp)
Buku
Catatan Mencatat Kegiatan
1 Buah 20,000 20,000
Harian Berlangsung
Kegiatan
Mencatat Kegiatan
Bolpen 5 Buah 2,000 2,000
Berlangsung
Materai Untuk Bukti
1 Buah 7,000 7,000
6.000 Laporan
Pengadaan
Pengadaan
Proposal Untuk
Proposal 5
Institusi, Dosen 25,000 125,000
(Cetak Dan Eksemplar
Pembimbing Dan
Jilid)
Anggota Kelompok
Media
CD 1 Buah 4.000 4.000
Penyimpanan

Lem 5 Buah 10,000 10,000


Ketas A4 Alat Tulis Selama
2 Rim 45,000 90,000
80gr Pengambilan Data
Sub Total (Rp) 266.000

7. Total Biaya.

No Jenis Pengeluaran Biaya


1 Biaya Habis Pakai 2.585.300
2 Biaya Penunjang 318,000
3 Lain-Lain 266,000
Total biaya (Rp) 3,169,300

Anda mungkin juga menyukai