Anda di halaman 1dari 27

PENGGUNAAN VARIABLE SPEED DRIVE (VSD) SEBAGAI

PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI PADA


CONVEYOR DI PT. MITRABARA ADIPERDANA TBK

Proposal Skripsi

OLEH:
ALAM
2040302001

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2023
PENGGUNAAN VARIABLE SPEED DRIVE (VSD) SEBAGAI
PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI PADA
CONVEYOR DI PT. MITRABARA ADIPERDANA TBK

Proposal Skripsi

OLEH:
ALAM
2040302001

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2023

ii
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Proposal : Penggunaan Variable Speed Drive (VSD) Sebagai Pengaturan
Kecepatan Motor Induksi Pada Conveyor Di PT. Mitrabara
Adiperdana. Tbk
Nama Mahasiswa : Alam
NPM : 2040302001
Program Studi : Teknik Elektro
Jurusan : Teknik Elektro
Fakultas : Teknik

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Utama Dosen Pembimbing Kedua

Abdul Muis Prasetia, S.T., M.T. Dr. Eng. Linda Sartika, S.T., M.T.
NIP. 1998701032019031010 NIP. 197504152021212004

Menyetujui, Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro Dekan Fakultas Teknik
Universitas Borneo Tarakan Universitas Borneo Tarakan

Achmad Budiman, S.T., M.T. Ir. Asta, S.T., M. Eng.


NIP. 197705112014041001 NIP. 196608031988031001

iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas ahmat
dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang
berjudul “Penggunaan Variable Speed Drive Sebagai Pengaturan Kecapatan
Motor Induksi Pada Conveyor Di PT. Mitrabara Adiperdana. Tbk” dengan penuh
semangat dan keikhlasan guna memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan pendidikan pada Jurusan Teknik Elektro Universitas Borneo
Tarakan.
Terselesaikannya proposal penelitian yang dibuat oleh penulis tentunya
banyak sekali proses, hambatan, rintangan dan segala hal yang dilalui namun
berkat rahmat Allah SWT. penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini.
Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan yang berupa moril maupun
materiil sehingga proposal penelitian dapat selesai. Ucapan terima kasih ini
penulis tujukan kepada:
1. Ibu Ir. Asta, S.T., M Eng tercinta, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Borneo Tarakan.
2. Bapak Achmad Budiman, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Universitas Borneo Tarakan.
3. Ibu Ir. Fitriani Said, S.T., M.T., selaku Pembimbing Akademik.
4. Bapak Abdul Muis Prasetya, S.T., M.T., selaku Pembimbing Skripsi
Utama yang telah berusaha keras dalam memberikan bimbingan, arahan
dan saran pada penyusunan proposal ini.
5. Ibu Dr. Eng. Linda Sartika, S.T., M.T., selaku Pembimbing Skripsi Kedua
yang telah berusaha keras dalam memberikan bimbingan, arahan dan saran
pada penyusunan proposal penelitian ini.
6. Kedua Orang Tua tercinta yang selalu memberikan dukungan dan doa
yang tidak terbatas dalam penyusunan proposal penelitian ini.
7. Mahasiswi dengan pemilik NPM 2040301032 yang telah memberikan
motivasi untuk bangkit dan menyelesaikan proposal ini dengan penuh
semangat.

iv
8. Serta teman-teman yang telah memberikan motivasi dalam penyusunan
proposal penelitian ini.
Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal penelitian ini sebaik
mungkin, penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih ada kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan
proposal penelitian ini. Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian
ini berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Tarakan, Oktober 2023

Alam
NPM. 2040302001

v
PENGGUNAAN VARIABLE SPEED DRIVE (VSD) SEBAGAI
PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI PADA
CONVEYOR DI PT. MITRABARA ADIPERDANA TBK

Nama : Alam
NPM : 20.403020.01
Pembimbing 1 : Abdul Muis Prasetia, S.T.,M.T
Pembimbing 2 : Dr.Eng. Linda Sartika, S.T.,M.T

Abstrak
Pada awalnya sistem conveyor digerakkan oleh motor induksi dengan kecepatan
tetap atau tanpa pengaturan kecepatan yang signifikan. Operasi conveyor ini
seringkali memerlukan pengaturan manual, misalnya dengan mengubah posisi
sabuk atau mengatur mekanisme lain untuk mengontrol laju aliran material.
Sehingga variable speed drive digunakan pada conveyor dimulai pada tahun
1960-an dan 1970-an ketika teknologi transistor semikonduktor menjadi lebih
terjangkau. Variable speed drive memungkinkan kontrol yang lebih presisi atas
kecepatan conveyor. Ini memungkinkan berbagai industri termasuk manufaktur,
pertambangan dan distribusi, untuk meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas
operasi conveyor. Penggunaan variable speed drive telah menjadi solusi yang
semakin populer untuk mengendalikan motor induksi, karena mampu
menyediakan pengaturan kecepatan yang tepat. Dalam penelitian ini, akan
mencoba untuk memahami bagaimana variable speed drive mengatur kecepatan
motor induksi. Hasil dari penelitian ini akan mendapatkan keakuratan kecepatan
putaran motor induksi yang diatur oleh variable speed drive.

Kata Kunci : Variable Speed Drive, Motor Induksi 3 Fasa, Frekuensi dan RPM.

vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
ABSTRAK.............................................................................................................vi
DAFTAR ISI.........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian..............................................................................................2
1.4. Batasan Masalah................................................................................................2
1.5. Manfaat Penelitian............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1. Kajian Pustaka...................................................................................................3
2.2. Dasar Teori........................................................................................................4
2.2.1. VSD................................................................................................................4
2.2.2. Motor Induksi ................................................................................................5
2.2.2.1. Rangkaian Ekivalen Sederhana Motor Induksi 3 Fasa...............................6
2.2.2.2. Konstruksi Motor Induksi 3 Fasa................................................................7
2.2.2.3. Prinsip Kerja Motor Induksi 3Fasa.............................................................9
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................11
3.1. Jenis Penelitian................................................................................................11
3.2. Tempat & Waktu Penelitian............................................................................11
3.3. Bahan Penelitian..............................................................................................11
3.4.Prosedur Penelitian...........................................................................................11
3.4.1. Studi Literatur..............................................................................................11
3.4.2. Observasi VSD dan Motor Induksi..............................................................12
3.4.3. Pengumpulan Data.......................................................................................12
3.4.4. Analisa Data.................................................................................................12
3.4.5. Kesimpulan..................................................................................................12
3.5. Flowchart Penelitian.......................................................................................13

vii
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................x

viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 ..............................................................................................................5
Gambar 2.2 ..............................................................................................................6
Gambar 2.3 ..............................................................................................................6
Gambar 2.4 ..............................................................................................................7
Gambar 3.1 ............................................................................................................13

ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada awalnya sistem conveyor digerakkan oleh motor induksi dengan
kecepatan tetap atau tanpa pengaturan kecepatan yang signifikan. Operasi
conveyor ini seringkali memerlukan pengaturan manual, misalnya dengan
mengubah posisi sabuk atau mengatur mekanisme lain untuk mengontrol laju
aliran material. Sehingga VSD digunakan pada conveyor dimulai pada tahun
1960-an dan 1970-an ketika teknologi transistor semikonduktor menjadi lebih
terjangkau. VSD memungkinkan kontrol yang lebih presisi atas kecepatan
conveyor. Ini memungkinkan berbagai industry, termasuk
manufaktur,pertambangan, dan distribusi, untuk meningkatkan efisiensi dan
fleksibilitas operasi conveyor.
Industri pertambangan adalah salah satu yang pertama mengadopsi VSD
pada conveyor. Ini membantu meningkatkan efisiensi pengangkutan material
tambang, mengurangi konsumsi energi dan meningkatkan keselamatan dan
memungkinkan pengaturan kecepatan yang lebih baik. Pada tahun 1980-an,
kemajuan dalam teknologi elektronika daya, seperti penggunaan insulated gate
bipolar transistor (IGBT), memungkinkan VSD menjadi lebih efisien dan handal.
Hal ini memungkinkan penggunaan VSD pada conveyor memerlukan daya besar.
Kemudian dengan berkembangnya komputasi dan kontrol digital, VSD conveyor
menjadi semakin cerdas, sehingga memungkinkan pemantauan dan pengaturan
yang lebih canggih, termasuk kemampuan untuk merespons perubahan beban dan
kondisi operasional secara otomatis.
Dalam beberapa tahun terakhir, konsep internet of things (IoT) telah hadir
dan diaplikasikan pada conveyor yang menggunakan VSD. Hal ini
memungkinkan pemantauan jarak jauh, analisis data real time, dan perawatan
prediktif, untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi downtime.
Dengan meningkatnya kesadaran tentang keberlanjutan dan lingkungan,
penggunaan VSD pada conveyor semakin fokus pada penghematan energi dan
pengurangan dampak lingkungan. Penggunaan VSD dapat membantu
mengoptimalkan konsumsi energi dan mengurangi pemborosan.

1
Hingga saat ini, penggunaan VSD pada conveyor telah menjadi standar
dalam berbagai industri. Teknologi ini terus berkembang untuk menghadirkan
sistem conveyor yang lebih efisien, adaptif, dan berkelanjutan yang memenuhi
kebutuhan industri modern.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang tersebut maka dapa diuraikan rumusan
masalah sebagai berikut.
1. Apakah Variable Speed Drive dapat mengatur kecepatan motor induksi.
2. Bagaimana kecepatan motor induksi pada conveyor yang diatur oleh
Variable Speed Drive.

1.3. Tujuan Penelitian


Berdasarkan pada rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai pada
penelitian ini adalah.
1. Untuk mengetahui kecepatan motor induksi pada conveyor yang di atur
oleh Variabel Speed Drive.
2. Untuk mengetahui keakuratan Variabel Speed Drive dalam mengatur
kecepatan motor induksi pada conveyor.

1.4. Manfaat Penelitian


Penelitian ini akan membantu meningkatkan pemahaman tentang manfaat
Variable Speed Drive dalam mengatur kecepatan motor induksi.

1.5. Batasan Masalah


Untuk menyederhanakan pembahasan pada penelitian ini, maka penulis
membatasi pembahasan menjadi :
1. Dikarenakan motor induksi yang melayani conveyor berjumlah 7 motor
maka pada penelitian ini hanya membahas motor induksi yang melayani
pada conveyor 03.
2. Penelitian ini tidak membahas arus starting, Torsi, dan Efisiensi pada
motor induksi.

2
3. Data yang dijadikan acuan hanyalah dari data saat pengujian dan History
Call.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka


Kajian Pustaka ini betujuan sebagai bahan acuan pada penelitian yang akan
dilakukan dalam pelaksanaan penelitian nantinya. Berikut ringkasan dari kajian
pustaka yang digunakan pada penellitian ini.
Pada penelitian yang dilakukan oleh I Putu Adhe Putra Novantara, I Wayan
Arta Wijaya & I Made Suartika. (2021), berjudul “Analisis Pengaturan Motor
Induksi 3 fasa Dengan Mengatur Frekuensi Menggunakan Variable Speed Drive
Di PT. PDAM TIRTA MANGUTAMA Kabupaten Badung”. Penelitian ini
menggunakan metode pengambilan data kecepatan putaran motor induksi yang
terukur dengan Variable Speed Drive kemudian dibandingkan dengan hasil
analisis perhitunghan kecepatan dan torsi. Tujuan dari penelitian adalah
membandingkan data yang ada dilapangan dengan teori pada analisis perhitungan
kecepatan motor induksi dan torsi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
oleh peneliti tersebut menyimpulkan bahwa pengaturan frekuensi yang semakin
besar akan meningkatkan kecepatan putaran motor induksi dan nilai torsi.
Adapun penelitian yang dilakukan oleh Sigi Syah Wibowo. (2020), berjudul
“ Analisi Pembebanan Belt Conveyor Menggunakan Motor Induksi 3 Fasa 1,5
KW dan VSD Sebagai Speed Controller”. Penelitian ini menggunakan metode
pengoperasian nLd melalui perubahan frekuensi yang dibutuhkan. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui perancangan, pembuatan, dan penguji belt
conveyor menggunakan motor induksi 3 fasa 1,5 kw dan variable speed drive
sebagai Speed Controller dan juga mengetahui pengaruh variasi beban dan
frekuensi terhadap kecepatan laju belt conveyor. Sehingga dari hal tersebut dapat
mengetahui karakteristik modul yang berupa besaran arus input motor, daya input,
kecepatan motor, slip, efisiensi, dan kecepatan belt conveyor. Kesimpulan pada
penelitian ini adalah alasan dalam menggunakan metode nLd ini dikarenakan
pengujian ini dibutuhkan kecepatan yang konstan saat beban yang bervariasi pada
frekuensi kerja tetap dan pada saat diuji motor seperti tidak menanggung beban
yang dikarenakan kapasitas motor terlalu besar. Pada percobaan beban konstan

4
dan frekuensi yang bervariasi mendapatkan hasil bahwa nilai pembebanan
berbanding lurus dengan besar nilai arus input motor, daya input dan kecepatan
poros rotor namun berbanding terbalik dengan nilai slip pada motor. Pada
frekuensi yang tetap kemudian beban yang bervariasi mendapatkan hasil sama
seperti percobaan sebelumnya dan pada percobaan ini slip berbanding lurus
namun kecepatan poros rotor tidak berpengaruh dikarenakan kapasitas motor
induksi terlalu besar atau beban yang digunakan terlalu kecil dibandingkan
kapasitas motor induksi.
Kemudian pada penelitian Zulfikar, Noorly Evalina, Abdul Azis H & Yoga
Tri Nugraha. (2019), berjudul “ Analisis Perubahan Kecepatan Motor Induksi 3
Fasa Dengan Menggunakan Inverter 3G3MX2”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kecepatan putaran motor yang dikontrol oleh inverter 3G3MX2. Hasil
dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa inverter tersebut dapat digunakan
pada pengaturan kecepatan motor induksi yang sesuai dengan keadaan yang
diinginkan dan juga kenaikan tegangan referensi yang dinaikkan menyebabkan
peningkatan pada kecepatan putaran motor induksi.
Sedangkan untuk penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sekarang
yaitu berjudul “Penggunaan Variable Speed Drive (VSD) Sebagai Pengaturan
Kecepatan Putaran Motor Induksi Pada Conveyor Di PT. Mitrabara Adiperdana.
Tbk”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan motor induksi yang
diatur oleh variable speed drive dan juga untuk mengetahui keakuratan variable
speed drive dalam mengatur kecepatan motor induksi.

2.2 Dasar Teori


Dasar teori pada penelitian ini menjadi landasan pengetahuan untuk
mengetahui teori pada objek penelitian. Pembahasan pada dasar teori ini akan
membahas tentang variable speed drive, motor induksi. berikut ini adalah
pembahasan dari dasar teori yang akan dibahas oleh peneliti.

2.2.1 VSD (Variable Speed Drive)


Inverter ataupun Variable Speed Drive merupakan peralatan yang biasanya
berfungsi sebagai pengatur putaran kecepatan motor. Variable speed drive

5
tersebut biasanya digunakan pada aliran AC/ DC. Variable speed drive
mempunyai cara untuk bekerja yaitu frekuensi tegangan yang akan diinput untuk
mengatur terjadinya kecepatan motor. Kecepatan putaran motor akan berubah
dengan cara diatur knob pada VSD agar kecepatan naik atau turun. (Prasetyo &
Ria. 2013).
Pada komponen variable speed drive terdapat penyearah tegangan
(converter) yang digunakan untuk mengubah tegangan AC menjadi DC dan juga
sering menggunakan penyearah tidak terkendali (thyiristor rectifier). Setelah
tegangan berubah menjadi DC maka terdapat capasitor yang difungsikan untuk
meratakan tegangan agar meningkatkan kualitas DC. Setelah itu transistor
digunakan sebagai komponen pendukung untuk mengubah tegangan DC menjadi
AC kemudian dikembalikan oleh Variable Speed Drive dengan menggunakan
teknik Pulse With Modulation (PWM). (Pranata, Y. 2018). Berikut gambar
rangkaian VSD.

Gambar 2.15. Rangkaian VSD


( Sumber : The Match Works Inc, 2009)

2.2.2 Motor Induksi


Mesin-mesin listrik digunakan untuk mengubah suatu bentuk energi ke
energi yang lain, misalnya yang mengubah energi mekanis ke energi listrik
disebut generator, dan sebaliknya energi listrik menjadi energi mekanik disebut
motor. Masing-masing mesin mempunyai bagian yang diam dan bagian yang
bergerak. Bagian yang bergerak dan diam terdiri dari inti besi, dipisahkan oleh
celah udara yang sempit dan memiliki jarak 0,4-4 milimeter diantara stator

6
rotornya yang membentuk rangkaian magnetik dimana fluks dihasilkan oleh aliran
arus melalui kumparan/belitan yang terletak didalam kedua bagian tersebut. (Prih
Sumardjati, Sofian Yahya & Ali Mashar. 2008).

2.2.2.1 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi 3 Fasa

Gambar 2.2 Rangkaian Ekivalen Sederhana Motor induksi 3 Fasa


Dalam teori transformator-satatiska, analisis rangkaian ekivalen sering
disederhanakan dengan mengabaikan seluruh cabang penalaran atau melakukan
pendekatan dengan memindahkan langsung ke terminal primer. Pendekatan
demikian tidak dibenarkan dalam motor induksi yang bekerja dalam keadaan
normal, karena adanya celah udara yang menjadikan perlunya suatu arus
penalaran yang sangat besar (30% sampai 40% dari arus beban penuh) dan karena
reaktansi bocor juga perlu lebih tinggi. Untuk itu dalam rangkaian ekivalen Rc
dapat dihilangkan (diabaikan) sehingga rangkaian ekivalen dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

Gambar 2.3. Rangkaian Ekivalen Motor Induksi 3 Fasa Dilihat Dari Stator
Dengan:
V1 = Tegangan terminal stator (Volt)
R1 = Tahanan stator (Ohm)
X1 = Reaktansi stator (Ohm)

7
I1 = Arus stator (Ampere)
I0 = Arus penguat (Ampere)
Xm = Reaktansi magnetic (Ohm)
E1 = Ggl yang dihasilkan Oleh fluks celah udara resultan (Volt)
I’2 = Arus Rotor (Ampere)
X’2 = Reaktansi Rotor (Ohm)
R’2 = Tahanan Rotor (Ohm)

Pada rangkaian ekivalen di atas yang dimana I 1 yang merupakan arus yang
mengalir pada kumparan stator kemudian terbagi dengan I 0 yang merupakan arus
penguat dan I’2 yang merupakan arus yang mengalir ke rotor.

2.2.2.2 Konstruksi Motor Induksi 3 Fasa


Pada motor induksi 3 fasa mempunyai konstruksi secara detail yang terdiri
dari dua bagian, yaitu: bagian stator dan bagian rotor. Berikut gambar konstruksi
motor induksi 3 fasa.

Gambar 2.4. fisik motor induksi


( Sumber : Buku Teknik Listrik Industri Jilid II. 2008)
Stator merupakan bagian motor yang diam dan terdiri dari badan motor, inti
stator, belitan stator, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor
merupakan bagian motor yang berputar, terdiri atas rotor sangkar dan poros rotor.
Pada konstruksi motor induksi, rotor tidak bersentuhan dengan stator, karena
dalam motor induksi tidak ada komutator dan sikat arang, selain itu juga

8
konstruksi motor induksi lebih sederhana dibandingkan dengan motor DC,
dikarenakan tidak ada komutator dan sikat arang sehingga pemeliharaan motor
induksi sangat mudah yaitu dibagian mekaniknya saja, dan konstruksinya juga
begitu sederhana serta motor induksi sangat handal dan jarang sekali rusak secara
elektrik. Bagian motor induksi yang perlu dipelihara rutin adalah pelumas
bearing, dan pemeriksaan kekencangan baut-baut kabel pada terminal box apabila
terjadi kendor atau lepas akibat pengaruh getaran secara terus menerus.
a. Stator
Pada bagian stator terdapat beberapa slot yang merupakan tempat kawat
(konduktor) dari tiga fasa yang disebut kumparan stator, yang masing-masing
kumparan mendapatakan suplai arus tiga fasa. Stator terdiri dari pelat-pelat besi
yang disusun sama besar dengan rotor dan pada bagian dalam mempunyai banyak
alur-alur yang diberi kumparan kawat tembaga yang berisolasi. Lalu akan timbul
fluks medan putar, karena adanya fluks medan putar pada kumparan stator,
mengakibatkan rotor berputar karena adanya induksi medan magnet dengan
kecepatan putar sinkron dengan kecepatan putar stator.
b. Rotor
Berdasarkan hukum Faraday tentang imbas magnet, maka medan putar
yang secara relatif merupakan medan magnet yang bergerak terhadap penghantar
rotor akan mengimbasnya gaya gerak listrik (ggl). Frekuensi imbas ggl ini sama
dengan frekuensi jala-jala (sumber). Besarnya ggl imbas ini berbanding lurus
dengan kecepatan relatif antara medan putar penghantar rotor. Penghantar-
penghantar dalam rotor yang membentuk suatu rangkaian tertutup, merupakan
rangkaian pelaju arus rotor dan searah dengan hukum yang berlaku yaitu hukum
lenz. Dalam hal ini arus rotor ditimbulkan karena adanya perbedaan kecepatan
yang berada diantara fluks atau medan putar stator dengan penghantar yang diam.
Rotor akan berputar dalam arah yang sama dengan arah medan putar stator.
(Siswoyo. 2008).
Motor induksi apabila ditinjau dari rotornya terdiri atas dua tipe yaitu motor
rotor sangkar dan motor rotor lilit.
1) Rotor Sangkar

9
Motor induksi jenis rotor sangkar lebih banyak digunakan daripada jenis
rotor lilit, sebab rotor sangkar mempunyai bentuk yang sederhana. Belitan rotor
terdiri dari batang-batang penghantar yang ditempatkan didalam alur rotor. Batang
penghantar ini terbuat dari tembaga, alloy atau aluminium. Ujung-ujung batang
penghantar dihubung singkat oleh cincin penghubung singkat, sehingga berbentuk
sangkar burung. Motor induksi yang menggunakan rotor ini disebut dengan Motor
Induksi Rotor Sangkar. Karena batang penghantar rotor yang telah dihubung
singkat, maka tidak dibutuhkan tahana luar yang dihubungkan seri dengan sejajar
dengan sumbu (poros) tetapi sedikit miring.
2) Rotor Lilit
Rotor lilit terdiri atas belitan fasa banyak, belitan ini dimasukkan kedalam
alur-alur inti rotor. Belitan ini sama dengan belitan stator, tetapi belitan selalu
dihubungkan secara bintang. Tiga buah ujung-ujung belitan dihubungkan ke
terminal-terminal sikat/cincin seret yang terletak pada poros rotor.
Pada jenis rotor lilit kita dapat mengatur kecepatan motor dengan cara
mengatur tahanan belitan rotor tersebut. Pada keadaan kerja normal sikat karbon
yang berhubungan dengan cincin seret tadi dihubung singkat. (Prih Sumardjati,
Sofian Yahya, Ali Mashar. 2008).

2.2.2.3 Prinsip Kerja Motor Induksi 3 Fasa


Motor ini mempunyai prinsip kerja berdasarkan gelombang induksi
elektromagnetik pada stator di rotor. Garis gaya fluks menjadi induksi dari adanya
stator yang dapat memotong kumparan rotor tersebut maka dapat mengeluarkan
emf. Penghantar rotor merupakan ikatan yang ditutup, maka akan mengalir arus
dalam rotor.
Rotor yang akan dijalankan oleh arus pada garis gaya fluks yang
mempunyai asal dari stator sehingga kumparan rotor itu mengalami terjadinya
gaya lorents. Gaya lorents menyebabkan momen gaya yang akan menggerakkan
kinerja rotor sesuai dengan pergerakan pada medan stator. Rangka pada stator
masih ada kumparan stator yang diletakkan sakam slot pada jumlah kutub
tertentu. Jumlah pada kutub ini memiliki kecepatan putar pada medan stator yang
diinduksikan ke rotornya. Semakin jumlah kutub itu megah maka akan

10
menyebabkan kecilnya kecepatan putaran & sebaliknya. Kecepatan putaran
medan putar bisa disebut juga dengan kecepatan sinkron. Biasanya kecepatan
medan sinkron ini dicari dengan persamaan sebagai berikut (Iswahyudi, P. 2018):
120. f
Ns= ............................................................................................................(1)
p
Dimana:
f = Frekuensi sumber Ac ( Hertz)
p = Jumlah kutub
Ns = Kecepatan Putaran Sinkron (rpm)
Untuk menentukan daya input pada motor induksi maka dapat diketahui
dengan persamaan berikut:
Pin = √ 3.V.I.Cosφ .................................................................................................(2)
Dimana:
Pin = Daya input (Watt)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)

11
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan observasi langsung ke lapangan. Dalam
penelitian ini akan melakukan sebuah eksperimen sehingga dapat dikatakan
bahwa jenis penelitian inni adalah kuantitatif.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di PT. Mitrabara Adiperdana Tbk. Site
Muara Bengalun Kabupaten Malinau. Penelitian ini akan dilaksanakan selambat-
lambatnya 6 bulan.

3.3 Bahan Penelitian


Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Literatur
Yaitu mengumpulkan buku atau pustaka untuk kelengkapan yang
berkaitan dengan penelitian sebagai acuan pengetahuan yang digunakan.
2. Variable Speed Drive (VSD)
Variable speed drive yang digunakan pada penelitian ini adalah merk
Siemens Sinamic G 120
3. Motor Induksi
Motor Induksi yang digunakan pada penelitian ini adalah Motor Induksi 3
Fasa.

3.4 Prosedur Penelitian


Penelitian ini akan menganalisa pengaruh variable speed drive terhadap
kecepatan motor induksi. Penelitian ini juga akan dilaksanakan sesuai dengan
langkah-langkah yang benar dan baik secara bertahap sehingga mendapatkan hasil

12
yang sesuai dengan tujuan penelitian ini. Adapun langkah-langkah penelitian ini
sebagai berikut.

3.4.1 Studi Literatur


Studi literatur ini mempunyai tujuan yaitu melakukan pencarian yang
berhubungan dengan penelitian sehingga dapat dijadikan sebagai landasan
referensi yang akan digunakan untuk menyelesaikan tugas akhir peneliti. Dalam
studi literatur ini akan melakukan analisis jurnal yang relevan dengan pengaturan
variable speed drive dalam mengatur kecepatan putaran motor induksi.

3.4.2 Observasi VSD dan Motor Induksi


Observasi ini bertujuan untuk melihat langsung proses Variable Speed
Drive dalam mengatur dan menjalankan kecepatan motor induksi yang ada di
lapangan dan mengamati kecepatan putar motor induksi, selain itu peneliti juga
akan mengamati nilai tegangan, arus dan juga daya aktif pada motor induksi.

3.4.3 Pengumpulan Data


Setelah melihat secara langsung proses variable speed drive dalam mengatur
dan menjalankan kecepatan motor induksi akan dilakukan pengambilan data
berupa data sekunder dan data primer yang akan digunakan. Data sekunder yang
diambil pada penelitian ini yaitu dengan melakukan pengujian menjalankan motor
induksi tanpa beban dan data yang diambil yaitu frekuensi, arus, tegangan, daya
dan kecepatan putaran motor. sedangkan untuk data primer yaitu mengambil data
History Call pada keadaan beban konstan.

3.4.4 Analisa Data


Selanjutnya adalah melakukan analisa data yang telah dikumpulkan. Data
akan dianalisa dengan melakukan perbandingan dari setiap data yang sudah
dikumpulkan. Data yang akan dibandingkan yaitu sebagai berikut:
1. Frekuensi dengan Kecepatan Putar Motor
2. Kecepatan Putar Motor dengan Tegangan

13
3. Kecepatan Putar Motor dengan Arus
4. Kecepatan Putar Motor dengan Daya Input
Data yang dibandingkan merupakan data pada saat motor induksi
dioperasikan dalam keadaan berbeban konstan dan tidak berbeban.
3.4.5 Kesimpulan
Setelah menganalisa data maka dilakukanlah kesimpulan yang menyatakan
bahwa Variable Speed Drive dapat mengatur kecepatan motor induksi pada
conveyor secara akurat sesuai dengan yang dibutuhkan.

14
3.5 Flowchart Penelitian

Mulai

Studi Literatur

Observasi VSD dan Motor induksi

Pengumpulan data berupa:


Frekuensi
Arus
Tegangan
RPM

Kelengkapan Tidak
data

Ya
Ya
Pengolahan Data Dengan
Perhitungan Untuk Mengetahui
Nilai Torsi dan Efisiensi

Analisa Data

Selesai

15
Gambar 3.1. Flowchart Penelitian

16
DAFTAR PUSTAKA
Prasetyo, Ria. 2013. Analisa Penghemat Energi Pada Pompa Fasum
Menggunakan Variable Speed Drive. Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada.
Pranata, Y. 2018. Analisa Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Fasa Menggunakan
Inverter 3 Fasa, Bandung: Jurnal TELKA, Vol.4, No.2.
Sumardjati, Prih. 2008. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid 3. Direktorat
Jendral Manajemen Pembinaan Sekolah menengah Kejuruan. Departemen
Pendidikan Nasional.
Prih Sumardjati, Sofian Yahya, Ali Mashar., Teknik Tenaga Listrik Jilid 3,
(Jakarta: Direktoral Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional, 2008), Hal.408.
Siswoyo, Teknik Listrik Industri (Jakarta:Ditrektorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
dan Mendengah, Departemen Pendidikan Nasional,2008). Hal.5-7.
Juhari. 2013. Instalasi Motor Listrik Semester VI. Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
Zuhal. 1991. Dasar Tenaga Listrik. Jakarta Bandung: Institut Teknologi Bandung.
S. Subidyo, M. K. A., Rosa, and A. Herawati, “Analisis Efisiensi Motor Induksi
Pada Kondisi Tegangan Non Rating Dengan Metode Segrated
Loss,”Teknosia, vol. 2, no. 17, pp. 32-40, 2016.
S. J. Chapman, Electric Machinery Fundamentals, 5th ed. New York: McGraw-
Hill,2012
Prih Sumardjati, Sofian Yahya, Ali Mashar., Teknik Tenaga Listrik Jilid 3,
(Jakarta: Direktoral Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional, 2008), Hal.410.
The Math Works Inc, “Simpowersystems Reference 5” Hydro-Quebec and The
Math Works, Inc. 2009
Iswahyudi, P. 2018. Rancang Bangun Trainer Variable Speed Drive Analog dan
Digital Dengan Sistem Pencacah Tegangan Pada Laboratorium Listrik

x
Politeknik Penerbangan Surabaya. Surabaya: Politeknik Penerbangan
Surabaya.

xi

Anda mungkin juga menyukai