Oleh :
i
PENGESAHAN
PROPOSAL SKRIPSI
Usulan Penelitian ini telah diterima dan disahkan sebagai salah satu syarat untuk
penyelesaian program S1 pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Ichsan Gorontalo.
JUDUL : STUDI PENENTUAN KAPASITAS PEMUTUS TENAGA
SISI 20 KV PADA GARDU INDUK BARU
DISUSUN OLEH : FIRMAN JUMANSYAH DJ MAKU
NIM : T2114033
PERIODE : 2018
DISAHKAN OLEH :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh :
MUHAMAD ARIF SARIFUDIN
T2115044
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar
Sarjana program studi Teknik Elektro di Fakultas Teknik, skripsi ini telah disetujui
oleh Tim pembimbing pada tanggal seperti yang tertera dibawah ini :
Pembimbing I Pembimbing II
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang
berjudul ANALISA KELAYAKAN EKONOMI PLTS SISTEM ON GRID 2 MWP
DESA MOTIHELUMO KABUPATEN GORONTALO UTARA.
Proposal ini ditulis dalam rangka penyusunan Skripsi guna mendapatkan gelar
Sarjana Teknik di Universitas Icshan Gorontalo.
Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil sehingga
proposal penelitian ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada :
1. Ibu Dr. Dra. Hj. Djuriko Abdussamad, M.Si , selaku Ketua Yayasan Pengembangan
Ilmu Pengetahuan Teknologi (YPIPT) Ichsan Gorontalo.
2. Bapak Dr. Abd.Gaffar Latjokke, M.Si, selaku Rektor Universitas Ichsan Gorontalo.
3. Kedua Orang Tua yang senantiasa memberikan dorongan, motivasi dan bantuan
materil selama proses perkuliahan sampai saat sekarang
4. Bapak Umar, ST, MT, selaku Dekan Fakultas Teknik UNISAN Gorontalo
5. Bapak Muammar Zainuddin, ST, MT, selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro
UNISAN Gorontalo dan juga selaku Pembimbing
6. Bapak Frengki Eka Putra Surusa ST., MT, selaku Pembimbing
7. Bapak Ibu Dosen se-lingkup UNISAN Gorontalo
Penulis menyadari proposal skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan.
Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kemsempurnaan dan perbaikannya
sehingga akhirnya laporan proposal skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang
pendidikan dan penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut. Amin.
Gorontalo, Januari 2018
iii
DAFTAR ISI
iv
2.8.1 Net present value (NPV) .....................................Error! Bookmark not defined.
2.8.2 Internal rate of return (IRR) ................................Error! Bookmark not defined.
2.8.3 Profitability index (PI) ........................................Error! Bookmark not defined.
BAB III ................................................................................................................................... 10
METODE PENELITIAN ........................................................................................................ 27
3.1 Objek penelitian/Alat dan bahan ............................................................................. 29
3.1.1 Objek ............................................................................................................... 29
3.1.2 Alat dan bahan ................................................................................................ 29
3.2 Lokasi dan waktu penelitian ................................................................................... 29
3.2.1 Lokasi penelitian ............................................................................................. 29
3.2.2 Waktu penelitian ............................................................................................. 29
3.3 Tahapan alur penelitian ........................................................................................... 30
3.3.1 Melakukan studi literatur, seperti:................................................................... 30
3.3.2 Pengumpulan data ........................................................................................... 30
3.4 Flowchart alur penelitian ........................................................................................ 33
Daftar pustaka ......................................................................................................................... 34
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
masyarakat Indonesia akan energi listrik saat ini semakin tinggi. Seiring dengan
konsumsi dari penggunaan bahan bakar fosil terutama untuk kendaraan bermotor dapat
berdampak pada habisnya sumberdaya tersebut. Untuk itu perlu adanya pengembangan
apalagi untuk daerah beriklim tropis seperti di Indonesia. Dengan kemajuan teknologi
energi matahari dapat dimanfaatkan dengan adanya suatu alat yang dapat mengubah
Pemanfaatan solar cell saat ini sudah sangat luas, penggunaan solar cell pada
skala besar contohnya pada PLTS. PLTS yang ada Desa Motihelumo Kecamatan
yang di bangun di Provinsi gorontalo. PLTS ini berkapasitas 2MWp dan terkoneksi
dengan PLN serta memiliki waktu operasi 12 jam, mulai dari jam 6 pagi sampai jam 6
sore. PLTS dibangun selama 8 bulan terhitung sejak april 2015 hingga desember 2015.
analisis kelayakan ekonomi, ini akan meberikan informasi bahwa system yang
1
dibangun tersebut akan bersifat menguntungkan atau mengalami kerugian. Secara
umum parameter kealayakan ekonomi suatu investasi diukur dari NPV, IRR, PI, PBP.
listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya Fotovoltaik oleh PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) disebutkan bahwa pembelian tenaga listrik dari PLTS Fotovoltaik
untuk semua kapasitas terpasang ditetapkan dengan harga patokan tertinggi sebesar
Komponen Dalam Negeri minimal 50% maka diberikan insentif dan ditetapkan dengan
tahapan untuk dikatakan layak atau tidak. Kelayakan tersebut dapat diukur dengan
UTARA”.
b. Untuk melihat berapa cepat waktu pengembalian modal untuk system tersebut.
2
1.4 Batasan Masalah
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Desa Padelo” yang terletak di Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai Penelitian
ini menitik beratkan pada kelayakan sebuah investasi dengan melihat sejauh mana
digunakan untuk menentukan profitabilitas dan aspek ekonomi adalah Net Present
Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Periode (PBP) dan Profitability
Index (PI) dengan menggunakan dua skenario yakni Zero Emission Renewable Energy
Credits (ZRECs) Reward dan tanpa ZRECs. berdasarkan hasil perhitungan didapatkan
dan 0.19, PBP = keduanya >20 tahun, sehingga system dinyatakan tidak layak.
Listrik Tenaga Surya 1MWp Bangli Dengan Metode Life Cycle Cost” penelitian yang
Bali. Dalam penelitian tersebut penulis menggunakan metode Life Cycle Cost (LCC)
untuk menghitung tariff penjualan listrik dengan menghitung keseluruhan biaya sebuah
peralatan dan salvage value selama umur system tersebut. Tariff penjualan listrik dalam
paper ini dihitung dengan menambahkan margin keuntungan pada hasil perhitungan
4
Levelized Cost of Energy (LCoE), dan nilai LCoE adalah total present value energy
yang dibangkitkan. Skenario yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, skenario-1
adalah dengan mengasumsi PLTS Bangli sebagai PLTS yang murni IPP, perhirungan
LLC dalam penentuan tariff penjualan listrik dengan memasukkan biaya investasi awal
skenario-2 tanpa memasukkan biaya investasi awal. Dengan melihat bahwa PLTS
Bangli adalah adalah murni pilot project yang dihibahkan ke PemKab Bangli, sehingga
nilai LLC dalam perhitungan tarifnya tidak memasukkan biaya investasi awal. Dari
hasil perhitungan yang dilakukan didapat tarif penjualan listrik pada skenario-1 Rp.
listrik pada skenario-2, studi kelayakan ekonomi yang didapatkan yakni NPV =
1.400.821.978,- dengan nilai yang positif, IRR = 12.536% > 10.815% dari yang
ditetapkan, PBP = 19 tahun 1 bulan 18 hari < dari 20 tahun yang di targetkan dan PI =
1.080 > 1. Sehingga dengan tarif listrik Rp. 2.201/kWh system tersebut dinyatakan
layak.
systems in new England”. Penelitian ini membahas tentang kelayakan ekonomi sebuah
analisis ini yaitu NPV, IRR, SPBP dan PI dengan Zero Emissions Renewable Energy.
288.500 dengan jumlah panel surya 228 panel dan berkapasitas 67.27 kWp. System ini
diperkirakan memproduksi 82.800 kWh/tahun nya dengan lifetime 25 tahun. Dari hasil
perhitungan menunjukan bahwa proyek ini menguntungkan karena nilai PI lebih besar
5
dari 1 yakni 1.28. sedangkan NPV yang didapatkan sebesar $ 81.996 dan IRR nya
adalah 8.74% dengan waktu pengembalian modal selama 11 tahun sehingga proyek ini
dinyatakan layak.
brazil, cina, jerman, india, iran, italia, jepang, Portugal, afrika selatan, spanyol, inggris
dan amerika serikat. Tujuannya adalah untuk menentukan Negara mana yang
menyajikan hasil yang paling layak dalam berinvestasi system PV. Dalam penelitian
tersebut penulis menggunakan dua studi kasus yakni system dengan 1 kWp dan 5 kWp.
selain itu juga terdapat 4 skenario dan parameter – parameter untuk kelayakan ekonomi
system photovoltaic. Dari analisis yang dilakukan untuk masing – masing dari empat
jenis skenario dengan dua studi kasus Negara terbaik dari 13 negara untuk berinvestasi
dalam system PV 1 kWp untuk scenario 1 adalah jerman(IRR = 13%, PI = 2.917 dan
DPBP = 9 tahun ) dan untuk scenario 2 dan 3 adalah india(IRR = 17%, PI = 2.271 dan
DPBP = 8 tahun) dan scenario 4 tidak ada nilai ivestasi yang layak untuk Negara
manapun. Negara terbaik dalam berinvestasi untuk system 5 kWp pada dua scenario 1
dan 2 adalah italia (IRR = 29%, PI = 4.950, DPBP = 4 tahun) karena menyajikan
keuntungan tertinggi pada investasi dan untuk semua scenario lainnya adalah amerika
6
2.2 Dasar Teori
disebutkan bahwa Circuit Breaker (CB) atau Pemutus Tenaga (PMT) merupakan
memutus arus beban dalam kondisi normal serta mampu menutup, mengalirkan (dalam
periode waktu tertentu) dan memutus arus beban dalam spesifik kondisi abnormal /
gangguan seperti kondisi short circuit / hubung singkat. Fungsi utamanya adalah
sebagai alat pembuka atau penutup suatu rangkaian listrik dalam kondisi berbeban,
serta mampu membuka atau menutup saat terjadi arus gangguan ( hubung singkat )
Pada waktu pemutusan atau menghubungkanarus listrik akan terjadi busur api listrik.
Pemadaman busur api listrik pada waktu pemutusan dapat dilakukan oleh beberapa macam
7
media, seperti : minyak, udara atau gas. Permasalahan pada pemutus tenaga adalah
menyangkut bagian dari system konduktor, dibawah kondisi normal dan tidak normal.
Fungsi pemutus tenaga adalah memiliki dua kondisi stabil, yaitu penutupan dalam praktek
impedansinya sangat kecil, dan pembukaan yang idealnya mempunyai impedansi tinggi.
Pemutus tenaga harus mampu mengatasi perubahan kondisi dengan cepat bila diperlukan.
Pada saat ini pemadam busur api listrik pada umumnya menggunakan media gas SF6.
Karena dengan menggunakan media ini pada pemutus tenaga akan diperoleh banyak
keuntungan.
diantaranya yaitu :
a. pemutus tenaga harus mampu mengalirkan arus nominal secara kontinyu untuk
b. Pemutus tenaga harus cepat dalam memutuskan arus hubung singkat yang
terjadi, dan secepatnya bersifat sebagai isolasi sesuai dengan waktu tunda
maksimum.
c. Pemutus tenaga harus mampu memutuskan dengan aman pada situasi kerja arus
nominal, dan terbuka secara otomatis pada kondisi arus hubung singkat atau
d. Pemutus tenaga harus mampu menahan akibat yang ditimbulkan aloeh busur
8
e. Kontak-kontak dari suatu pemutus tenaga harus mampu membuka, apabila
f. Pemutus tenaga harus mampu tidak beroperasi dalam kondisi yang dapat
g. Pemutus tenaga harus dapat memutuskan arus yang sangat kecil, misalnya arus
KLASIFIKASI PMT
Klasifikasi Pemutus Tenaga dapat dibagi atas beberapa jenis, antara lain berdasarkan
Dengan range tegangan lebih besar dari 245 kVAC ( SPLN 1.1995 – 3.6 ).
9
PMT Single Pole
PMT type ini mempunyai mekanik penggerak pada masing-masing pole, umumnya
PMT jenis ini dipasang pada bay penghantar agar PMT bisa reclose satu fasa.
Keterangan .
1. Pondasi
2. Kerangka (Struckture)
3. Mekanik penggerak
4. Isolator suport.
5. Ruang pemutus
6a. Terminal Utama atas
6b. Terminal Utama bawah
7. Lemari control lokal
• PMT Minyak
10
• PMT Jenis Tekanan Tunggal (single pressure type)
PMT terisi gas SF6 dengan tekanan kira-kira 5 Kg / cm2, selama terjadi proses
dalam suatu tabung/cylinder yang menempel pada kontak bergerak selanjutnya saat
terjadi pemutusan, gas SF6 ditekan melalui nozzle yang menimbulkan tenaga
Gambar-1.4. Interupting chamber PMT SF6 saat proses pemutusan arus llistrik
2. Valve ( katup )
4. Insulating Nozle
11
Vp.The Compression of the Volume
PMT terisi gas SF6 dengan sistim tekanan tinggi kira-kira 12 Kg / cm2 dan sistim
tekanan rendah kira-kira 2 Kg / cm2, pada waktu pemutusan busur api gas SF6 dari
sistim tekanan tinggi dialirkan melalui nozzle ke sistim tekanan rendah. Gas pada sistim
tekanan rendah kemudian dipompakan kembali ke sistim tekanan tinggi, saat ini PMT
Gardu Induk sisi 20KV merupakan instalasi sistem penyaluran tenaga listrik
Pengukuran dan panel Trafo Pemakaian Sendiri. Panel In comming disuplay dari out
put Trafo Tenaga (sisi Sekunder) yang berfungsi mentranformasikan tegangan tinggi
Going. Panel Kopel berfungsi untuk memaralel/menghubungkan dua sumber atau trafo
yang berbeda. Panel Out Going yang berfungsi menghubung dan memutus sumber ke
yang berisi peralatan ukur serta suplay trafo tegangan (VT). Panel Trafo Pemakaian
Sendiri (PS) biasanya menggunakan LBS/Load Breaker Swicth yang berfungsi untuk
12
Gambar: Wilayah Gardu Induk Sisi 20KV
1. Open type/konvensional
Cel kubikel terbuka, konstruksi busbar rell terlihat dan biasa terpasang di atas
.Menggunakan sekat tembok sebagi pembatas cel yang satu dengan cel lainnya. Cel
2. Close type
Cel kubikel tertutup plat panel, busbar rell tidak terlihat dan pemasangannya ada yang
di atas dan ada yang dibawah. Sekat plat sebagai pembatas cel yang satu dengan cel
lainnya. Karena semuannya tertutup sehingga binatang tidak bisa masuk dalam cel
kubikel sehingga aman. Namun tidak menutup kemungkinan binatang dapat masuk
13
CUBICLE
20.000 Volt yang dipasang dalam gardu induk berfungsi sebagai pembagi, pemutus,
penghubung, pengontrol dan proteksi system penyaluran tenaga listrik ke pusat pusat
beban.
Compartemen Rell
Berfungsi sebagai pusat terminal control, sumber dc dan peralatan pendukung seperti
Ampermeter, Relay Proteksi, Kwhmeter tombol close/open dan juga pusat wirring
14
control. Panel ini sering disebut dengan lemari LV (Low Voltage) karena tegangannya
Pemisah Rell
Berfungsi untuk membuka dan menutup aliran listrik tanpa beban kontak penghubung
Berfungsi untuk membuka dan menutup aliran listrik dalam keadaan berbeban atau
tidak berbeban, termasuk memutus pada saat terjadi gangguan hubung singkat. Kontak
penghubung PMT dilengkapi dengan media peredam busur api. Closing Coil
utama PMT. Motor berfungsi untuk mengisi pegas/spring charge mekanik PMT yang
siap dieksekusi closing coil/tripyng coil. Motor dalam PMT ada yang sumber powernya
Pemisah Kabel
Berfungsi untuk membuka dan menutup aliran listrik tanpa beban, kontak penghubung
Compartemen Kabel
Trafo Arus
15
Trafo Arus (CT) merupakan alat pendukung yang digunakan dalam instalasi Gardu
Induk Sisi 20 KV. Alat ini untuk mendukung dalam pengukuran arus yaitu sebagai
pengukuran dan sebagai proteksi terhadap arus lebih. Trafo arus ini berfungsi untuk
yaitu timbulnya arus dalam suatu sirkit listrik (sisi sekunder) akibat dari pengaruh sirkit
yang lain (sisi primer) secara fisik tidak saling berhubungan dalam rangkaian tertutup.
Peristiwa ini terjadi karena adanya perpotongan garis medan magnet yang berubah –
Fungsi
1. Mentransformasikan besaran arus dari nilai arus yang besar ke arus yang kecil
digunakan untuk pengukuran dan proteksi. Arus primer ke arus sekunder yang
digunakan untuk pengukuran yaitu Ampermeter dan KWhmeter serta untuk proteksi
2. Sebagai isolasi antara sisi tegangan yang diukur/diproteksi dengan alat ukurnya atau
alat proteksinya.
Trafo Tegangan
Trafo Tegangan merupakan suatu peralatan listrik yang digunakan dalam instalasi
Gardu Induk Sisi 20kV. Alat ini membantu dalam pengukuran tegangan dan digunakan
untuk pengukuran tegangan pada KWhmeter. Alat ini juga membantu dalam system
proteksi yaitu untuk relay UFR (Under Frekwensi Relay) mendeteksi frekwensi dari
tegangan tersebut.
Fungsi
16
1. Mentranformasikan besaran tegangan dari nilai tegangan yang besar ke tegangan
2. Sebagai isolasi antara sisi tegangan yang diukur/diproteksi dengan alat ukurnya atau
alat proteksinya.
Pemanas (Heater)
Merupakan alat pemanas berfungsi untuk memanaskan ruang terminal kabel dalam
kubikel agar kelembabannya terjaga. Keadaan ini diharapkan dapat mengurangi efek
corona pada terminal kubikel tersebut. Corona akan menyebabkan turunnya kualitas
gangguan, maka titik lemah dari isolasi ini akan terancam untuk
rusak/meledak/terbakar.
Proteksi dalam system Gardu Induk sisi 20KV adalah untuk mengamankan
Contoh :
keadaan abnormal lainnya secepat mungkin sehingga kerusakan instalasi yang dilalui
17
arus gangguan dapat dibatasi seminimal mungkin dan bagian system lainnya tetap
dapat beroperasi.
Fungsi proteksi
3. Mengurangi pengaruh gangguan terhadap bagian yang lain tidak terganggu di dalam
system tersebut.
Komponen proteksi
1. Komponen utama
a. Relay proteksi
2. Komponen bantu
a. CT
b. Relay bantu
c. Tripyng coil
1. Selektif
Yaitu selektif terhadap mana arus beban dan mana arus gangguan.
2. Sensitive
3. Cepat
18
Yaitu bekerja cepat sesuai seting sehingga bagian yang terganggu tidak meluas.
4. Andal
Yaitu dalam keadaan normal tidak boleh bekerja tetapi harus pasti dapat bekerja bila
diperlukan.
5. Ekonomis
Yaitu persyaratan pokok proteksi dapat terpenuhi sehingga system yang dilindungi
Apabila relay proteksi merasakan arus gangguan maka dengaan segera kontak trip relay
bekerja (yang tadinya NO menjadi NC) sehingga memberi suplay pada tripyng coil.
Tripyng coil bekerja menggerakkan mekanik open PMT sehingga membuka kontak
utama PMT. Proses ini berlangsung sangat cepat (bebepapa detik) tujuannya segera
19
mengisolasi daerah yang terganggu, namun bila relay proteksi tidak bekerja maka
1. Relay rusak
reaktif/daya reaktif. Alat ukur tersebut merupakan meter yang digunakan sebagai alat
Jenis KWH :
1. Elektromekanik
20
Prinsip kerja yaitu Meter berdasarkan prinsip elektro mekanik. Arus dan tegangan
listrik menimbulkan gaya gerak listrik yang menggerakkan / memutar piringan pada
porosnya. Putaran poros piringan diteruskan melalui roda-roda gigi ke drum register.
Register atau pencatat berfungsi untuk mencatat atau menghitung energi yang terpakai
oleh pelanggan.
Magnet permanen berfumgsi sebagai pengereman dan menahan putaran ikutan dari
piringan alumunium.
Piringan alumunium adalah sebagai tempat integrasi fluks tegangan dan fluks arus
serta terjadinya arus foucault sehingga timbul momen putar pada piringan.
21
2. Elektronik
Prinsip kerja yaitu besaran arus maupun tegangan per fasa diubah senilai dengan level
sinyal oleh sensor arus dan tegangan, selanjutnya arus dan tegangan analog per fasa
diubah menjadi sinyal digital dan nantinya akan diproses untuk mendapatkan besaran
seperti arus, tegangan, daya aktif, daya reaktif factor daya selanjutnya nilai besaran
tersebut dapat disimpan dalam memory yang ada dalam Kwh Elektronik tersebut.
Pada relay elektronik ini akan lebih mudah dalam mengecek kesalahan wiring CT dan
terjadi. Meter jenis ini banyak digunakan karena memang keunggulannya dibanding
LWBP 1/Luar Waktu Beban Puncak 1 (20.00 – 06.00) dan LWBP 2/Luar Waktu Beban
Sistem Pengawatan
22
TRAFO PEMAKAIAN SENDIRI
Trafo Pemakaian Sendiri (PS) merupakan trafo step down (penurun tegangan)
yaitu dari tegangan menengah (20.000Volt) menjadi tegangan rendah (380Volt). Trafo
ini di sebut trafo PS karena fungsinya yaitu untuk suplay keperluan Gardu Induk itu
sendiri.
Fungsi
Sebagai sumber tegangan yang digunakan untuk kebutuhan intern gardu induk
control, rectifier, alat pendingin serta peralatan lain yang membutuhkan sumber
tegangan.
proteksi yang berfungsi sebagai pengaman pada sistem instalasi Trafo Pemakaian
Sendiri terhadap arus beban lebih/overload dan arus gangguan yang terjadi. Prinsip
kerja yaitu bila arus melewati pengaman lebur melebihi nilai arus rating nominal maka
elemen lebur akan panas dan terus miningkat hingga mencapai titik leburnya. Nilai arus
rating pengaman lebur yang digunakan di sesuaikan dengan arus dari daya trafo
Pemakaian Sendiri.
SUMBER DC
Sumber pasokan DC 110 volt pada instalasi Gardu Induk digunakan untuk
23
1. Rangkaian control ( Close/Open CB,DS )
4. General ( Umum )
Ada dua sumber DC yang digunakan dalam instalasi Gardu Induk yaitu rectifier dan
aki/baterai. Sumber utama yang digunakan yaitu Rectifier namun apabila Trafo PS
padam maka Baterai langsung memback-up sumber DC, sehingga peralatan bantu
Rectifier
Rectifier adalah suatu rangkaian alat listrik untuk mengubah arus listrik bolak –balik
(AC) menjadi arus searah ( dc )yang berfungsi untuk suplai DC dan mengisi batere
agar kapasitasnya tetap terjaga penuh sehingga kehandalan sumber DC pada Gardu
batere.
Aki/Baterai
Batere adalah sebuah sel listrik dimana didalamnya berlangsung proses elektrokimia
yang reversible, artinya di dalam batere dapat berlangsung proses pengubahan kimia
menjadi tenaga listrik dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia.
kesalamatan akan memberikan rasa aman, nyaman dan bahagia pada setiap pekerja.
Sehinnga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan hasil yang maksimal. Lingkungan kerja
24
dalam Gardu Induk sisi 20kv sangat berbahaya karena berhadapan dengan tegangan
20.000 volt. Tegangan listrik tidak terlihat dan tidak berbau tetapi dapat dirasakan.
Bahaya akibat tegangan listrik di dalam lingkungan kerja Gardu Induk sisi 20kv tidak
dapat kita hilangkan tetapi dapat kita kendalikan ,Maka penggunaan alat pelindung diri
sangatlah diperlukan.
Dasar Hukum
Sumber hukum yang paling mendasar tentang keselamatan kerja di Indonesia ialah
undang undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang undang ini di
b. Bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula
keselamatannya.
c. Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan
effisien.
d. Bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya-upaya untuk membina
25
Tujuan
1. Mewujudkan masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera
1. Pakaian kerja/Wearpack
Memberikan perlindungan atau proteksi terhadap anggota badan dari bahaya listrik dan
panas.
Melindungi tangan dan lengan terhadap debu/kotoran dan bahaya benturan benda
keras.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
komponen utama yang berperan penting dalam penyediaan energy listrik, komponen
tersebut terdiri dari pembangkit listrik, saluran transmisi & gardu induk dan bagian
distribusi. untuk komponen pembangkit itu sendiri terbagi lagi menjadi beberapa jenis
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro, Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa dan
Ketersediaan akan sumberdaya alam merupakan salah satu faktor utama dalam
Seperti yang kita ketahui barsama, energy matahari merupakan sumber daya alam yang
Surya, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan diantaranaya analisis teknis,
analisis ekonomi dan analisis lingkungan. Diantara beberapa aspek diatas penulis
mangarah pada analisis ekonomi karena dalam proposal ini penulis mengambil judul
investasi sistem PLTS dengan menggunakan model ekonomi yang meliputi NPV, IRR,
27
Perencanaan sistem
tenaga listrik
Kelayakan ekonomi
28
3.2 Objek penelitian/Alat dan bahan
3.2.1 Objek
Penelitian ini akan dilakukan pada PLTS on-grid yang berkapasitas 2MWp
- PC/Laptop
Bulan
No. kegiatan
januari februari maret april mei
1 Penyusunan
proposal
2
Seminar proposal
3 Pengumpulan
data
4 Pengolahan dan
analisis data
5 Penyusunan hasil
penelitian
29
6
Seminar skripsi
Langkah – langkah yang akan diambil dalam melakukan penelitian ini adalah :
a. Buku teks terbitan yang digunakan sebagai acuan yang berkaitan secara
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah berupa data –
- Biaya investasi
30
- Sudut kemiringan panel surya
- Jumlah inverter
- Kapasitas inverter
- Inflasi
sin( )
S mod ule S horisontal dan G A S t sesuai dengan
sin
31
b. Menghitung biaya penggantian dan nilai sisa
1 i
j kn
Rrem
- Untuk menghitung nilai sisa menggunakan rumus S C rep
Rcomp
R proj
Rrep Rcomp INT sesuai dengan persamaan (5), (6) dan (7).
R
comp
berikut :
y Cy
NPV CO sesuai dengan persamaan (8).
y
y 1 1 i
Y Cy
IRR CO sesui dengan persamaan (9).
y 1 1 IRR
y
NPV
- Menghitung nilai profitability index (PI) dengan rumus PI 1
CO
investasi awal
PBP sesuai dengan rumus (11).
penerimaan periodik kas bersih
32
3.6 Flowchart alur penelitian
Mulai
kesimpulan
Selesai
33
Daftar pustaka
Rodrigues, S., Torabikalaki, R., Faria, F., Cafôfo, N., Chen, X., Ivaki, A. R., …
Morgado-Dias, F. (2016). Economic feasibility analysis of small scale PV
systems in different countries. Solar Energy, 131, 81–95.
https://doi.org/10.1016/j.solener.2016.02.019
Di, P.-P. L. N., Elektro, J., Malang, T. B., Mulia, L. S., Shidiq, I. M., Soeprapto, I.,
… Haryono, J. M. T. (n.d.). Analisis teknik dan ekonomi power hibrida (, 1–6.
Nugroho, R. A., & Facta, M. (n.d.). Memaksimalkan Daya Keluaran Sel Surya
Dengan Menggunakan Cermin Pemantul Sinar Matahari ( Reflektor ).
Mesin, J. T., Industri, F. T., & Trisakti, U. (2016). Perencanaan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya Di Atap Gedung Harry Hartanto Universitas Trisakti, 1–11.
Lund, P. D., Ley, K., Gaines, J., Ghatikar, A., Lee, J., Chang, B., … Kamali, S.
(2016). Economic feasibility of campus-wide photovoltaic systems in New
England. Renewable and Sustainable Energy Reviews, 65(1), 120–136.
https://doi.org/10.1016/j.rser.2014.11.058
Batas, B. D. (1900). Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pada Proyek Pengadaan Air
Bersih Desa Batas Oleh Fahrizal, 11–17.
Di, P.-P. L. N., Elektro, J., Malang, T. B., Mulia, L. S., Shidiq, I. M., Soeprapto, I.,
… Haryono, J. M. T. (n.d.). Analisis teknik dan ekonomi power hibrida (, 1–6.
Lambert, T., Gilman, P., & Lilienthal, P. (2006). Micropower System Modeling with
Homer. Integration of Alternative Sources of Energy, 379–418.
https://doi.org/10.1002/0471755621.ch15
Permen ESDM No. 19 Tahun 2016 tentang Pembelian Tenaga Listrik dari PLTS
Fotovoltaik oleh PT. PLN (Persero).pdf. (n.d.).
34
Permenperin_No_05_2017.pdf. (n.d.).
35