Anda di halaman 1dari 74

Rancang Bangun Sistem Pemantauan Kecepatan

Putaran Turbin Angin pada Turbin Angin Sumbu


Vertikal Tiga Sudu menggunakan Arduino UNO

Tugas Akhir

Oleh:
Muhammad Ridlo Alfianto (4211701016)

Program Studi Teknik Mekatronika


Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Batam
2021
i
Pernyataan Keaslian Tugas Akhir

Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa isi sebagian


maupun keseluruhan tugas akhir saya yang berjudul : “RANCANG BANGUN SISTEM
PEMANTAUAN KECEPATAN PUTARAN TURBIN ANGIN PADA TURBIN ANGIN
SUMBU VERTIKAL TIGA SUDU MENGGUNAKAN ARDUINO UNO” adalah hasil karya
sendiri, diseleseikan tanpa menggunakan bahan-bahan yang tidak diizinkan, dan
bukan merupakan karya pihak lain yang saya akui sebagai karya sendiri. Semua
referensi yang dikutip atau dirujuk telah ditulis secara lengkap pada daftar
pustaka. Apabila ternyata pernyataan saya ini tidak benar, saya bersedia
menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Batam, 1 Februari 2021

__________________________
Muhammad Ridlo Alfianto
NIM: 4211701016

i
Lembar Pengesahan

Tugas Akhir disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Terapan Teknik (S. Tr. T)
di
Politeknik Negeri Batam

Oleh:
Muhammad Ridlo Alfianto (4211701016)

Tanggal Sidang: 1 Februari 2021

Disetujui oleh :

1. Irwanto Zarma Putra, S.Pd., M.Eng. 1. Fauzun Atabiq, S.T., M.Cs.


NIK: 118200 NIK: 110073

2. Qoriatul Fitriyah, S.T., M.Sc.


NIK: 110072

ii
Rancang Bangun Sistem Pemantauan Kecepatan
Putaran Turbin Angin Pada Turbin Angin Sumbu
Vertikal Tiga Sudu Menggunakan Arduino UNO

Abstrak
Kebutuhan energi listrik semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
jumlah penduduk di suatu daerah. Sebagian besar energi berasal dari bahan bakar
fosil yang tidak sebanding dengan kebutuhan dan membutuhkan energi
terbarukan sebagai penggantinya yaitu energi angin. Perkembangan energi angin
di indonesia relatif rendah, berkisar 3 m/s sampai dengan 5 m/s yang artinya
hanya memungkinkan untuk dikembangkan sebagai sistem pembangkit listrik
dalam skala kecil. Pembangkit listrik tenaga bayu menggunakan energi angin
sebagai penggerak turbin untuk menghasilkan energi mekanik dan mengubahnya
menjadi energi listrik oleh generator. Turbin angin yang sesuai dengan angin di
Indonesia adalah turbin angin sumbu vertikal savonius. Karakteristik turbin ini
memiliki torsi awal yang besar pada kecepatan angin yang rendah. Pada penelitian
sebelumnya menggunakan desain turbin angin savonius tiga sudu karena
beberapa kendala, desain tersebut dimodifikasi menggunakan desain turbin angin
savonius enam sudu. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem pemantauan
kecepatan putaran turbin angin menggunakan arduino UNO secara real-time,
kemudian menampilkan data pemantauan pada LCD 16x2 dan disimpan pada
micro SD card untuk ditampilkan pada aplikasi berbasis komputer. Data kecepatan
angin minimum yang didapat adalah 1,01 m/s dengan putaran turbin 9 RPM,
Sedangkan data kecepatan angin maksimum adalah 6,03 m/s dengan putaran
turbin 94 RPM. Potensi daya mekanis maksimum yang dihasilkan oleh turbin angin
yaitu 84,26 watt dan waktu kerja efektif turbin angin yaitu 17 jam 53 menit dalam
seminggu.

Kata kunci: Angin, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Pemantauan, Turbin, Arduino
UNO.

iii
Wind Turbine Speed Monitoring System on
Three Blades Vertical Axis Wind Turbine using
Arduino UNO

Abstract
Demand of electrical energy is increasing with the population in an area. Most
the energy produced from fossil, this is not proportional to demand and requires
renewable energy, namely wind energy. The development of wind energy in
Indonesian is relatively low, ranging from 3 m/s to 5 m/s, which means it’s only
possible to be developed as a power generation system on a small scale. Wind
power plant use wind energy as power for the turbines to produce mechanical
energy and convert it into electrical energy by the generator. The wind turbine is
compatible with the wind in Indonesian is savonius vertical axis wind turbine. The
character of this turbine has a large starting torque at low wind speeds. In this
study, previously using the savonius three blade wind turbine design due to several
obstacles, the design was modified using savonius six blade wind turbine design.
The final project is to create a monitoring system for wind turbine rotation speed
using Arduino UNO in real-time, then displaying the monitoring data on a 16x2 LCD
and stored on a micro SD card for displayed on computer-based applications. The
minimum data of wind speed is 1,01 m/s with a turbine rotation is 9 RPM, while
the maximum data for wind speed is 6,03 m/s with a turbin rotation is 94 RPM.
The maximum potential mechanical power by a wind turbine is 84,26 watt and the
effective working time of the wind turbine is 17 hours 53 minutes a week.

Keyword: Wind, Wind Power Plant, Monitoring, turbine, Arduino UNO.

iv
Kata Pengantar
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah Subhanahu Wata'ala
atas segala kemudahan dan rahmat yang tak terhingga sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM
PEMANTAUAN KECEPATAN PUTARAN TURBIN ANGIN PADA TURBIN ANGIN
SUMBU VERTIKAL TIGA SUDU MENGGUNAKAN ARDUINO UNO”. Tugas akhir ini
merupakan salah satu persyaratan akademis untuk menyelesaikan studi Diploma
IV dan memperoleh gelar Sarjana Terapan pada program studi Teknik Mekatronika
di Politeknik Negeri Batam.
Dalam perencanaan dan pembuatan hingga seleseinya tugas akhir ini, penulis
tidak terlepas dari bantuan-bantuan pihak yang sangan membantu. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah Subhanahu Wata'ala atas segala Rahmat dan Karunia-Nya
2. Ayah, Ibu dan keluarga tercinta yang memberikan dukungan, do’a, dan
motivasi.
3. Saudari Siti Aura Aristiani, S.E., atas dukungan dan doa yang diberikan
selama pengerjaan tugas akhir.
4. Bapak Uuf Brajawidagda, S.T., M.T., Ph.D., selaku Direktur Politeknik Negeri
Batam.
5. Bapak Indra Hardian Mulyadi, S.T., M.Eng., selaku kepala Program Studi
Teknik Mekatronika dan dosen wali penulis yang selalu memberikan yang
terbaik untuk kami.
6. Bapak Fauzun Atabiq, S.T., M.Cs., selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, saran, masukan, serta motivasi dalam pengerjaan
tugas akhir.
7. Bapak Irwanto Zarma Putra, S.Pd., M.Eng., dan Ibu Qoriatul Fitriyah, S.T.,
M.Sc., selaku dosen penguji sidang proposal dan tugas akhir.
8. Seluruh dosen dan laboran Teknik Elektro terkhusus dosen dan laboran
ruangan W7 Politeknik Negeri Batam yang telah membantu selama proses
pengerjaan tugas akhir.
9. Teman-teman seperjuangan terkhusus Teknik Mekatronika angkatan 2017
untuk saling membantu, memberikan motivasi, nasihat dan semangat
kepada penulis.
10. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih, atas segala bantuan demi


terseleseikannya laporan Tugas Akhir ini. Kami sangat menyadari bahwa apa yang
dilakukan dalam penyusunan buku Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu penulis akan menerima kritik dan saran yang berguna dan
membangun dalam menyempurnakan proyek ini di masa yang akan datang dan

v
semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis
khususnya.

Batam, 1 Februari 2021

Muhammad Ridlo Alfianto


NIM. 4211701016

vi
Daftar Isi
Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ............................................................................ i
Lembar Pengesahan ............................................................................................... ii
Abstrak .................................................................................................................. iii
Abstract ................................................................................................................. iv
Kata Pengantar ....................................................................................................... v
Daftar Isi ............................................................................................................... vii
Daftar Gambar........................................................................................................ x
Daftar Tabel .......................................................................................................... xii
Daftar Lampiran ...................................................................................................xiii
Bab 1. Pendahuluan ............................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3. Tujuan .................................................................................................. 2
1.4. Manfaat ................................................................................................ 2
1.5. Batasan Masalah .................................................................................. 2
1.6. Work Breakdown Structure .................................................................. 3
Bab 2. Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 4
2.1. Sistem Pemantauan.............................................................................. 5
2.2. Angin .................................................................................................... 5
2.3. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) ................................................ 5
2.4. Turbin Angin Sumbu Vertikal ................................................................ 6
2.5. Sensor Windspeed ................................................................................ 6
2.6. Sensor RPM .......................................................................................... 7
2.7. Mikrokontroler ..................................................................................... 7
2.7. Real Time Clock (RTC) ........................................................................... 9
2.8. Modul Micro SD Card ........................................................................... 9
2.9. LCD dan I2C ........................................................................................ 10
2.10. Microsoft Visual Studio .................................................................... 11

vii
Bab 3. Metode ...................................................................................................... 13
3.1. Perancangan ....................................................................................... 13
3.1.1. Perancangan Penelitian .............................................................. 13
3.1.3. Perancangan Mekanik ................................................................ 17
3.1.4. Perancangan Elektrikal ............................................................... 20
3.1.5. Perancangan Diagram Alir Program Arduino .............................. 24
3.1.6. Perancangan Graphic User Interface Sistem Pemantauan ......... 25
3.2. Alat dan Bahan ................................................................................... 25
3.3. Pengujian ............................................................................................ 26
3.3.1 Pengujian Anemometer ............................................................... 26
3.3.2 Pengujian IR Sensor ..................................................................... 26
3.3.3 Pengujian RTC (real time clock) DS3231 ...................................... 27
3.3.4. Pengujian Modul Micro SD ......................................................... 27
3.3.5. Pengujian Aplikasi Sistem Pemantauan ..................................... 27
3.3.6. Pengujian Mekanik Turbin .......................................................... 27
Bab 4. Hasil dan Pembahasan .............................................................................. 28
4.1. Pengujian Anemometer ..................................................................... 28
4.2. Pengujian IR Sensor ............................................................................ 29
4.3. Pengujian RTC (real time clock) .......................................................... 31
4.4. Pengujian Modul Micro SD ................................................................. 32
4.5. Pengujian Aplikasi Sistem Pemantauan.............................................. 33
4.6. Pengujian Mekanik ............................................................................. 35
4.7. Hasil Pembacaan Anemometer dan IR Sensor ................................... 41
4.8. Pembahasan ....................................................................................... 45
4.8.1. Luas Sapuan Angin ...................................................................... 45
4.8.2. Torsi ............................................................................................ 45
4.8.3. Daya Turbin ................................................................................ 46
4.8.4. Perhitungan ................................................................................ 46
4.8.5. Analisa Grafik Hasil Perhitungan ................................................ 47

viii
Bab 5. Kesimpulan dan Saran ............................................................................... 51
5.1. Kesimpulan ......................................................................................... 51
5.2. Saran .................................................................................................. 51
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 52
Lampiran .............................................................................................................. 56

ix
Daftar Gambar
Gambar 1. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu ........................................................... 6
Gambar 2. Turbin Angin Sumbu Vertikal tipe Savonius .......................................... 6
Gambar 3. Cup Anemometer ................................................................................. 7
Gambar 4. Sensor Infrared ..................................................................................... 7
Gambar 5. Arduino UNO ........................................................................................ 8
Gambar 6. Deskripsi Arduino UNO ......................................................................... 8
Gambar 7. Real Time Clock (RTC) DS3231 .............................................................. 9
Gambar 8. Modul Micro SD Card Adapter ............................................................ 10
Gambar 9. LCD 16x2 ............................................................................................. 10
Gambar 10. Skema pemasangan LCD 16x2 dengan kontroler I2C ....................... 11
Gambar 11. Interface Visual Studio ...................................................................... 11
Gambar 12. Komponen standar dalam toolbox ................................................... 12
Gambar 13. Diagram alir Penelitian ..................................................................... 13
Gambar 14. Desain Pembangkit Listrik Tenaga Bayu ........................................... 14
Gambar 15 . Desain Panel .................................................................................... 15
Gambar 16. Diagram Blok Rancangan Sistem Kerja Pemantauan Kecepatan
Putaran Turbin Angin ........................................................................................... 16
Gambar 17. Perancangan mekanik PLTB (1), dan perancangan mekanik PLTB
tampak depan (2) ................................................................................................. 17
Gambar 18. Rancangan pembuatan sensor windspeed (1), dan rancangan sensor
tampak depan (2) ................................................................................................. 17
Gambar 19. Rancangan pembuatan sensor RPM ................................................. 18
Gambar 20. Rancangan sensor tampak depan (1), dan Rancangan sensor tampak
kanan (2) .............................................................................................................. 18
Gambar 21. Rancangan pembuatan kotak panel (1), dan rancangan panel tampak
kanan (2) .............................................................................................................. 19
Gambar 22. Rancangan Penempatan Komponen Elektrik pada Panel ................. 19
Gambar 23. Perancangan Elektrikal Sistem Pemantauan .................................... 20
Gambar 24. Power Supply (1) dan battery Lipo 6000mAh (2) .............................. 20
Gambar 25. Relay 5V ............................................................................................ 21
Gambar 26. Infrared sensor ................................................................................. 21
Gambar 27. Cup Anemometer ............................................................................. 21
Gambar 28. Real Time Clock Modul tipe DS3231 ................................................. 22
Gambar 29. Arduino UNO R3 ............................................................................... 22
Gambar 30. LCD dan I2C ....................................................................................... 23
Gambar 31. Micro SD card modul ........................................................................ 23
Gambar 32. Diagram Alir Pemrograman Sistem Pemantauan Arduino................ 24
Gambar 33. GUI sistem pemantauan ................................................................... 25
Gambar 34. Grafik perbandingan kecepatan angin .............................................. 29

x
Gambar 35. Grafik perbandingan putaran turbin ................................................. 30
Gambar 36. Program RTC pada arduino UNO ...................................................... 31
Gambar 37. Program pengatur tanggal dan waktu .............................................. 31
Gambar 38. Serial monitor hasil pengujian RTC DS3231 ...................................... 32
Gambar 39. Program micro SD pada arduino UNO .............................................. 32
Gambar 40. Serial monitor Hasil pengujian modul micro SD................................ 33
Gambar 41. Aplikasi untuk menampilkan data hasil pemantauan ....................... 33
Gambar 42. Tampilan aplikasi Pemantauan PLTB ................................................ 34
Gambar 43. Tampilan untuk memilih file (.txt) .................................................... 34
Gambar 44. Tampilan hasil pengujian aplikasi PLTB............................................. 35
Gambar 45. Grafik hasil perbandingan kecepatan angin dan putaran turbin ...... 36
Gambar 46. Keadaan pico generator setelah korosi ............................................ 36
Gambar 47. Permanen magnet generator jenis eksternal rotor .......................... 37
Gambar 48. Redesign pertama belting power transmission................................. 37
Gambar 49. Dimensi belting power transmission................................................. 38
Gambar 50. Redesign kedua direct coupling power transmission ........................ 38
Gambar 51. Dimensi direct coupling power transmission .................................... 39
Gambar 52. Redesign ketiga savonius 6 sudu ...................................................... 39
Gambar 53. Dimensi redesign ketiga (a) tampak depan (b) tambak atas............. 40
Gambar 54. Peletakkan Sensor (a) IR Sensor (b) Sensor Anemometer ................ 40
Gambar 55. Grafik Pemantauan periode 11 Desember 2020 .............................. 41
Gambar 56. Grafik Pemantauan periode 12 Desember 2020 .............................. 42
Gambar 57. Grafik Pemantauan periode 13 Desember 2020 .............................. 42
Gambar 58. Grafik Pemantauan periode 14 Desember 2020 .............................. 43
Gambar 59. Grafik Pemantauan periode 15 Desember 2020 .............................. 43
Gambar 60. Grafik Pemantauan periode 16 Desember 2020 .............................. 44
Gambar 61. Grafik Pemantauan periode 17 Desember 2020 .............................. 44
Gambar 62. Luas Sapuan Angin ............................................................................ 45
Gambar 63. Grafik hubungan putaran turbin dengan kecepatan angin ............... 48
Gambar 64.Grafik hubungan torsi dengan kecepatan angin ................................ 48
Gambar 65. Grafik hubungan daya turbin dengan kecepatan angin .................... 49
Gambar 66. Grafik hasil waktu kerja efektif Turbin Angin.................................... 50

xi
Daftar Tabel
Tabel 1. Work Breakdown Structure....................................................................... 3
Tabel 2. Fungsi tiap pin pada modul micro SD card adapter .................................. 9
Tabel 3. Fungsi Pin LCD 16x2 ................................................................................ 10
Tabel 4. Estimasi biaya ......................................................................................... 25
Tabel 5. Rata-rata data pengujian sensor anemometer ....................................... 28
Tabel 6. Rata-rata Data pengujian IR sensor ........................................................ 30
Tabel 7. Hasil uji coba turbin angin ...................................................................... 35

xii
Daftar Lampiran
Lampiran 1. Program Pengolahan Sensor Anemometer ...................................... 56
Lampiran 2. Data Pengujian Sensor Anemometer ............................................... 58
Lampiran 3. Program Pengolahan IR Sensor ........................................................ 59
Lampiran 4. Data Pengujian IR Sensor .................................................................. 60

xiii
Bab 1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Kebutuhan energi listrik setiap harinya akan meningkat seiring dengan jumlah
penduduk pada suatu daerah. Sebagian besar energi saat ini berasal dari bahan
bakar fosil dan tidak sebanding dengan permintaan kebutuhan energi yang setiap
saat meningkat. Maka dari itu pemerintah harus tanggap untuk mencari solusi dari
permasalahan tersebut dengan mencari sumber daya lain. Indonesia merupakan
negara dengan kekayaan alam yang melimpah dan dapat menjadi alternatif
pengganti bahan bakar fosil yang nantinya akan habis. Untuk itu perlu ada sumber
energi terbarukan agar kebutuhan energi di dunia dapat tercukupi. Salah satu
energi terbarukan adalah energi angin.
Energi angin merupakan energi yang ramah lingkungan dan berlimpah serta
dapat diperbaharui yang berarti mempunyai potensi untuk dikembangkan dan
salah satu energi yang tidak ada habisnya. Energi angin di indonesia memiliki
potensi yang besar, akan tetapi perkembangan energi angin di indonesia tergolong
rendah, yaitu berkisar 3 m/s sampai 5 m/s sehingga sulit untuk menghasilkan
energi listrik dalam skala yang besar. Meskipun demikian, potensi angin di
indonesia memungkinkan untuk dikembangkannya sistem pembangkit listrik
dalam skala kecil dikarenakan potensi angin yang tersedia hampir sepanjang tahun
[1].
Pembangkit listrik tenaga bayu memanfaatkan energi angin sebagai penggerak
turbin sehingga menimbulkan energi mekanik yang kemudian dikonversi menjadi
energi listrik yang berasal dari generator. Dikarenakan energi angin di indonesia
tergolong rendah sehingga dapat menyebabkan turbin tidak dapat berputar dan
listrik yang dihasilkan menimbulkan fluktuasi.
Penelitian yanng dilakukan oleh Pamungkas, et al (2017) turbin yang sesuai
dengan angin yang hanya mampu menggerakkan turbin dalam skala rendah
adalah turbin savonius. Karakteristik pada turbin ini memiliki torsi awal yang besar
pada kecepatan angin yang rendah. Salah satu tipe dari turbin savonius adalah
turbin sumbu tegak (vertical axis) dengan keunggulan rotornya dapat berputar
dari semua arah angin [2].
Politeknik Negeri Batam saat ini memiliki turbin angin sumbu vertikal tipe
savonius tiga sudu yang letaknya dibelakang W7 [3]. Permasalahan yang terjadi
adalah pada PLTB tersebut belum terdapat sistem pemantauan kecepatan putaran
turbin angin dan kecepatan angin secara real-time untuk mengetahui karakteristik
turbin angin sumbu vertikal tipe savonius tiga sudu tersebut guna melanjutkan
proyek pengembangan pembangkit listrik tenaga bayu yang ada di Politeknik
Negeri Batam.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti
mengambil judul tugas akhir “RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAUAN

1
KECEPATAN PUTARAN TURBIN PADA TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL TIGA SUDU
MENGGUNAKAN ARDUINO UNO” dengan harapan dapat menyeleseikan proyek
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu yang ada di Politeknik Negeri Batam.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan pada sub bab 1.1, rumusan
masalah pada pembangkit listrik tenaga bayu yang ada di Politeknik Negeri Batam
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang dan membangun sistem pemantauan kecepatan
putaran turbin angin menggunakan arduino secara real-time?
2. Bagaimana membuat aplikasi berbasis komputer pada Visual Studio untuk
menampilkan data hasil pemantauan?
3. Bagaimana karakteristik turbin angin sumbu vertikal tipe savonius tiga sudu
menggunakan beban dari pico generator?

1.3. Tujuan
Tujuan dari tugas akhir ini adalah merancang dan membangun sistem
pemantauan kecepatan putaran turbin angin secara real-time dan menampilkan
data hasil pemantauan berupa tabel pada aplikasi berbasis komputer
menggunakan microsoft visual studio untuk mengetahui karakterisitik dari turbin
angin sumbu vertikal tiga sudu menggunakan beban dari pico generator di
Politeknik Negeri Batam.

1.4. Manfaat
Manfaat dari pembuatan proposal ini adalah:
1. Melanjutkan penelitian pada pembangkit listrik tenaga bayu yang ada di
Politeknik Negeri Batam.
2. Mendapatkan data hasil pemantauan kecepatan putaran turbin angin secara
real-time pada pembangkit listrik tenaga bayu yang ada di Politeknik Negeri
Batam.
3. Data hasil pemantauan dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik dari
turbin angin sumbu vertikal tipe savonius tiga sudu sebagai bahan
pertimbangan untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga bayu Politeknik
Negeri Batam di masa yang akan datang.

1.5. Batasan Masalah


Agar permasalahan pada penelitian tidak terlalu melebar, peneliti membatasi
beberapa permasalahan, yaitu:
1. Desain turbin yang digunakan menyesuaikan dengan turbin yang telah
terpasang sebelumnya, sehingga arah angin yang ditangkap turbin sesuai
dengan desain yang sudah ada.

2
2. Mendapatkan data hasil pemantauan kecepatan putaran turbin angin secara
real-time menggunakan sensor RPM dan sensor windspeed yang diolah
menggunakan arduino.
3. Mendapatkan data hasil pemantauan bersifat offline dan data yang dihasilkan
tersimpan pada memory card dalam format text (.txt).
4. Membuat aplikasi berbasis komputer menggunakan microsoft visual studio
untuk menampilkan data dari file text (.txt) menjadi tabel.

1.6. Work Breakdown Structure


Pada penelitian ini pengerjaan alat dilakukan secara tim, dimana dalam satu
tim terdapat dua anggota dengan pembagian tugas yang ada pada tabel 1.
Tabel 1. Work Breakdown Structure
No Nama Tugas dan Tanggung Jawab dalam Tim
1 Muhammad Ridlo Alfianto Desain alat, elektrikal, membuat sistem
pemantauan kecepatan putaran turbin
angin sumbu vertikal, dan membuat
aplikasi berbasis komputer untuk
menampilan data dalam bentuk tabel.
2 Muhamad Agil Wildan Mekanikal, membuat sistem
pemantauan luaran pico generator, dan
membuat aplikasi berbasis komputer
untuk menampilan data dalam bentuk
tabel.

3
Bab 2. Tinjauan Pustaka
Untuk mendukung penelitian tugas akhir ini penulis mengambil beberapa
contoh penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, diantaranya sebagai berikut:
Penelitian yang dilakukan oleh Bagas Priyambodo (2018) dengan judul
“Rancang Bangun Alat Ukur Kelajuan dan Arah (Kecepatan) Angin Berbasis
Mikrokontroler Arduino UNO”, menjelaskan bahwa telah dirancang alat ukur
kelajuan angin (anemometer) dengan panjang lengan cup 3,45 cm memiliki nilai
faktor anemometer yang lebih kecil daripada anemometer dengan panjang lengan
cup 7,45 cm. Anemometer yang telah dirancang memiliki jangkauan pembacaan
laju angin mulai dari 2 m/s sampai 19,6 m/s menggunakan mikrokontroler arduino
UNO [4].
Penelitian yang dilakukan oleh Gadang Wicaksono (2016) dengan judul
“Rancang Bangun Alat Pengukur Kecepatan Arah dan Kecepatan Angin”
menjelaskan bahwa pembuatan alat kecepatan angin dengan biaya yang efisien
menggunakan mikrokontroler arduino nano. Pengambilan data alat masih berupa
skala lab dengan sumber angin berupa kipas angin. Pada kecepatan rendah
mendapatkan hasil 7,48 m/s, pada kecepatan sedang mendapatkan hasil 9,36 m/s,
sedangkan pada kecepatan tinggi mendapatkan hasil 10,24 m/s [5].
Penelitian yang dilakukan oleh Suwarti, dkk (2017) dengan judul “Pembuatan
monitoring Kecepatan Angin dan Arah Angin Menggunakan Mikrokontroler
Arduino” menjelaskan bahwa data kecepatan angin menggunakan 3 kipas angin
yang diamsusikan angin terbuka kemudian diproses oleh mikrokontroler arduino
nano menggunakan cup anemometer menghasilkan kecepatan sebesar 0 m/s -
5,98 m/s. Dilakukan pengukuran perbandingan dengan anemometer digital
didapatkan nilai selisih pembacaan pengukuran rata-rata pada alat ukut sebesar
3,5% [6].
Penelitian yang dilakukan oleh Varnika Dwivedi, dkk (2019) dengan judul
“Design of a Portable Contact-less Tachometer using Infrared Sensor for
Laboratory Application” menjelaskan bahwa sensor infrared yang dijadikan fungsi
sebagai penghitung rotations per minute (RPM) menggunakan mikrokontroler
Arduino UNO. Sensor Infrared modul terdapat pemancar yaitu LED dan penerima
yaitu photodiode sehingga dapat menghitung RPM seperti roda sepeda, roda
mobil, dan kipas angin [7].
Penelitian yang dilakukan oleh Masud Rana, dkk (2016) dengan judul “Design
and Implementation of a Digital Tachometer” menjelaskan bahwa Takometer
adalah alat ukut yang digunakan untuk mengukur kecepatan benda yang berputar
dengan satuan rotations per minute menggunakan sensor infrared dan
mikrokontroler arduino UNO. Motor yang digunakan terbaca kecepatannya
adalah 3000 RPM, persentase kesalahan dari takometer adalah 1,07% - 2,33% [8].

4
Hasil dari studi literatur diatas menunjukan bahwa dari beberapa penelitian
yang telah dilakukan, terdapat penggunaan cup anemometer sebagai pengukur
kecepatan angin dan sensor infrared sebagai pengukur rotations per minute untuk
mengukur benda yang berputar dengan persentase kesalahan yang kecil. Penulis
akan membuat sistem pemantauan menggunakan cup anemometer dan infrared
sensor guna mendapatkan data hasil pemantauan berupa kecepatan angin dan
kecepatan putaran turbin angin sumbu vertikal tipe savonius dengan menggunaan
mikrokontroler arduino UNO.

2.1. Sistem Pemantauan


Pemantauan adalah proses mengukur dan mengumpulkan data berdasarkan
poin-poin yang ditetapkan secara sistematis serta kontinu tentang penelitian yang
dilakukan sehingga peneliti dapat memantau dan memberikan informasi serta
dapat mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi [9].

2.2. Angin
Angin adalah massa udara yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan di
permukaan bumi. Udara akan mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke daerah
bertekanan lebih rendah atau dari daerah yang memiliki temperatur rendah ke
daerah yang memiliki temperatur tinggi. Pergerakan tersebut terjadi karena
adanya radiasi matahari, dengan adanya perbedaan suhu mengakibatkan
perbedaan tekanan sehingga menimbulkan pergerakan angin [10].
Energi angin adalah energi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui.
Energi angin dapat dimanfaakan sebagai pembangkit tenaga listrik dengan cara
menggerakkan turbin angin sehingga menghasilkan energi kinetik. Nilai energi
kinetik yang terdapat pada angin memiliki massa (m) dan kecepatan (v) yaitu [10]:
1 (1)
𝐸 = 𝑚𝑣 2
2

2.3. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)


Pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) adalah suatu pembangkit yang
mengubah energi kinetik angin menjadi energi mekanik oleh turbin dan diubah
lagi menjadi energi listrik oleh generator dengan memanfaatkan kecepatan dan
tekanan angin. Cara kerjanya cukup sederhana, energi angin yang memutar turbin
angin, diteruskan untuk memutar rotor pada generator sehingga menghasilkan
energi listrik. Energi listrik ini biasanya disimpan ke dalam baterai sebelum
dimanfaatkan [11].

5
Gambar 1. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu

2.4. Turbin Angin Sumbu Vertikal


Turbin angin sumbu vertikal merupakan turbin angin sumbu tegak yang
gerakan poros dan rotor sejajar dengan arah angin, sehingga dapat berputar
dengan dorongan angin dari segala arah. Turbin angin sumbu vertikal menjadi
alternatif untuk menghasilkan energi listrik dikarenakan memiliki self starting yang
baik sehingga mampu memutar rotor walaupun kecepatan angin rendah seperti
di indonesia yaitu berkisar antara 3 m/s – 5 m/s, sehingga menghasilkan torsi yang
relatif tinggi. Turbin angin yang digunakan di Politeknik Negeri Batam adalah Salah
satu jenis turbin angin sumbu vertikal yang dapat digunakan pada angin dengan
kecepatan rendah adalah turbin angin savonius tiga sudu yang tersusun dari 3
buah plat besi setengah lingkaran [1].

Gambar 2. Turbin Angin Sumbu Vertikal tipe Savonius

2.5. Sensor Windspeed


Sensor windspeed yang digunakan adalah cup anemometer. Cup anemometer
adalah salah satu jenis anemometer rotasi dan merupakan alat yang digunakan
untuk mengukur kecepatan angin dimana sensor tersebut terdiri dari 3 cup yang
saling dihubungkan oleh lengan yang ditempelkan pada shaft bergerak. Semua cup
menghadap ke satu arah melingkar sehingga bila angin bertiup maka rotor
berputar pada arah tetap. Semakin besar angin bertiup maka semakin besar pula

6
perputaran dari baling-baling tersebut dan didalam sensor tersebut terdapat alat
pencacah yang akan menghitung kecepatan angin [12].

Gambar 3. Cup Anemometer

2.6. Sensor RPM


Salah satu sensor yang dapat menghitung RPM adalah Sensor infrared. Sensor
infrared adalah alat elektronik yang digunakan untuk merasakan karakteristik
tertentu dari lingkungannya dengan memancarkan radiasi infrared. LED sebagai
penghasil intesitas cahaya jika terkena objek maka cahaya tersebut akan
dipantulkan kembali dan akan diterima oleh sensor infrared. Sensor infrared juga
dapat mengukur panas yang dipancarkan oleh suatu objek dan mendektesi
gerakan. Transceiver infrared pada sistem pemantauan ini digunakan untuk
menentukan rotation per menit (RPM) pada turbin angin sumbu vertikal [7].

Gambar 4. Sensor Infrared

2.7. Mikrokontroler
Arduino UNO merupakan sebuah mikrokontroler yang berbasis ATmega328.
Arduino UNO memiliki 6 analog input, 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat
digunakan sebagai output PWM, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power,
kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino UNO dapat dikoneksikan dengan komputer
menggunakan kabel USB [12].

7
Gambar 5. Arduino UNO
Arduino UNO merupakan salah satu mikrokontroler open source dan
mempunyai bahasa pemrograman sendiri yang berupa bahasa C. Arduino UNO
juga sudah terdapat loader berupa USB sehingga memudahkan ketika
memprogram mikrokontroler didalam arduino. Port USB tersebut selain untuk
loader ketika memprogram, bias difungsikan sebagai port komunikasi serial.
Board arduino UNO memiliki beberapa pin diantaranya: serial pin 0 dan 1,
external intterupt pin 2 dan 3, PWM pin 3, 5, 6, 9, dan 11, SPI pin 10, 11, 12, LED
pin 13, dan TW1 pin A4 dan A5 [13].
Terdapat beberapa fungsi dari tiap pin yaitu:
 Serial: pin 0 (Rx) dan pin 1 (Tx), digunakan untuk menerima dan
mengirim serial data yang berupa tegangan TTL (5V dan 0V).
 External Intterupt: pin 2 dan pin 3 yang digunakan untuk interupsi baik
itu rising atau falling edge.
 PWM (Pulse Width Modulator): pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11 yang digunakan
untuk mengatur PWM, keluaran berupa 8 bit PWM.
 Pin A4 dan pin A5: berupa Serial Data (SDA) dan Serial Clock (SCA).

Deskripsi Arduino UNO:

Gambar 6. Deskripsi Arduino UNO

8
2.7. Real Time Clock (RTC)
Real Time Clock (RTC) merupakan suatu IC yang memiliki fungsi sebagai
penyimpan waktu dan tanggal. RTC yang digunakan pada sistem pemantauan ini
adalah RTC DS3231. RTC DS3231 merupakan RTC yang dapat menyimpan data-
data detik, menit, jam, tanggal, bulan, hari dalam seminggu, dan tahun valid
hingga tahun 2100. RTC DS3231 merupakan IC dengan jalur paralel yang memiliki
interface serial two-wire (I2C). Komunikasi I2C menggunakan dua buah port yaitu,
port Serial Data (SDA) dan port Serial Clock (SCL) untuk membaca register dari RTC
[14].

Gambar 7. Real Time Clock (RTC) DS3231

2.8. Modul Micro SD Card


Modul Micro SD Card Adapter adalah modul untuk membaca dan menulis data
pada kartu memori micro SD. Modul ini cocok digunakan untuk aplikasi yang
membutuhkan penyimpanan basis data seperti data logging. Berikut penjelasan
dari tiap pin modul micro SD card pada tabel dibawah ini [15].
Tabel 2. Fungsi tiap pin pada modul micro SD card adapter
Pin Label Fungsi
1 CS Pin slave select untuk komunikasi SPI
2 SCK Pin serial clock untuk komunikasi SPI
3 MOSI Pin MOSI untuk komunikasi SPI
4 MISO Pin MISO untuk komunikasi SPI
5 VCC Sumber daya positif 5V
6 GND Sumber daya negatif 0V

9
Gambar 8. Modul Micro SD Card Adapter

2.9. LCD dan I2C


LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu display dari bahan cairan kristal yang
pengoperasiannya menggunakan sistem dot matriks. LCD yang digunakan
berukuran 16x2 yang berarti 16 karakter kali 2 sehingga LCD 16x2 dapat
menampilkan 32 karakter. LCD memiliki 16 pin yang memiliki berbagai fungsi yaitu
power, pengaturan kontras, komunikasi, dan backlight. Untuk penjelasan tiap pin
LCD dapat dilihat pada Tabel 3 [15].
Tabel 3. Fungsi Pin LCD 16x2
No Nama Pin Fungsi
1 VSS Ground
2 VCC +5V
3 VEE Tegangan Kontras
4 RS Register Select
5 R/W Read/Write
6 E Enable
7 DB0 Data Bit 0
8 DB1 Data Bit 1
9 DB2 Data Bit 2
10 DB3 Data Bit 3
11 DB4 Data Bit 4
12 DB5 Data Bit 5
13 DB6 Data Bit 6
14 DB7 Data Bit 7
15 BPL Back Panel Light
16 GND Ground

Gambar 9. LCD 16x2

10
Untuk mempermudah pemrograman dan menghemat pengabelan, maka
perlu ditambahkan modul kontroler LCD I2C sehingga hanya membutuhkan 4 pin
saja yaitu 2 untuk daya dan 2 untuk komunikasi I2C. Untuk memprogramnya pada
arduino IDE perlu ditambahkan library “LiquidCrystal_I2C.h”. Untuk
menghubungkan kontroler LCD I2C cukup menghubungkan deret pin kontroler
LCD I2C ke deret pin LCD seperti gambar berikut [15]:

Gambar 10. Skema pemasangan LCD 16x2 dengan kontroler I2C

2.10. Microsoft Visual Studio


Microsoft visual studio merupakan sebuah perangkat lunak lengkap yang
dapat digunakan untuk melakukan pengembangan aplikasi. Visual studio
mencakup kompiler, SDK, Integrated Development Environment (IDE), dan
dokumentasi (berupa MSDN Library). Kompiler yang dimasukkan ke dalam paket
visual studio antara lain Visual C++, Visual C#, Visual Basic .NET, Visual InterDev,
Visual J++, Visual J#, Visual FoxPro, dan Visual SourceSafe [16].
Interface atau antarmuka visual studio berisi menu, toolbar, toolbox, form,
project explorer, dan property seperti terlihat pada Gambar () berikut:

Gambar 11. Interface Visual Studio

11
Pembuatan program aplikasi menggunakan visual studio dilakukan dengan
membut tampilan aplikasi pada form. Kemudian diberi script program di dalam
setiap komponen yang diperlukan. Form disusun oleh setiap komponen yang
berada pada toolbox. Dan setiap komponen yang dipakai harus diatur propertinya
menggunakan jendela property. Menu adalah operasional standar di dalam sistem
operasi windows, seperti membuat form baru, membuat project baru, membuka
project dan menyimpan project. Terdapat fitur-fitur pemakaian visual studio pada
menu dan untuk lebih jelasnya visual studio menyediakan bantuan yang sangat
lengkap dan detail dalam MSDN (Microsoft Developer Network). Berikut adalah
gambar komponen-komponen yang terdapat pada toolbox [16]:

Gambar 12. Komponen standar dalam toolbox

12
Bab 3. Metode
3.1. Perancangan
3.1.1. Perancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Politeknik Negeri Batam yang letaknya dibelakang
gedung W7. Metodologi untuk menyeleseikan tugas akhir ini antara lain meliputi
langkah-langkah seperti pada Gambar 13.

Gambar 13. Diagram alir Penelitian

13
Pada perancangan penelitian ini terdapat langkah-langkah untuk menjawab
rumusan masalah pada tugas akhir ini. Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:
1. Studi Literatur
Pada studi literatur meliputi mencari dan mempelajari bahan pustaka dengan
pembangkit listrik tenaga bayu sumbu vertikal dan sistem pemantauan yang
didapat dari berbagai sumber antara lain jurnal, skripsi, buku, publikasi ilmiah,
dan survei mengenai harga komponen di pasaran.
2. Studi Lapangan
Studi lapangan ini dilakukan dengan survei langsung meliputi pengukuran
turbin angin yang sudah terpasang di belakang workshop W7 Politeknik Negeri
Batam untuk melakukan desain alat dan penempatan sensor serta panel untuk
mendukung sistem pemantauan.
3. Perumusan Masalah
Setelah melakukan studi literatur dan studi lapangan maka didapatkan
rumusan masalah, yaitu bagaimana merancang dan membangun sistem
pemantauan kecepatan putaran turbin angin menggunakan arduino UNO,
bagaimana cara membuat aplikasi berbasis komputer pada Microsoft visual
studio untuk menampilkan data hasil pemantauan dalam bentuk tabel, dan
bagaimana karakteristik turbin angin sumbu vertikal tipe savonius tiga sudu
menggunakan beban dari pico generator.
4. Desain Alat
Pada Proses mendesain alat terbagi menjadi dua, yaitu desain pembangkit
listrik dan desain panel. Bagian-bagian dari desain pembangkit listrik terlihat
pada Gambar 14.

Gambar 14. Desain Pembangkit Listrik Tenaga Bayu


Keterangan:
1. Sensor windspeed 4. Gear untuk mengalirkan
2. Sensor RPM energi gerak turbin menuju
3. Turbin angin savonius tiga pico generator
sudu 5. Kotak panel
6. Pico generator

14
Bagian-bagian dari desain kotak panel yang berisi rangkaian elektrik sistem
pemantauan terlihat pada gambar 15.

Gambar 15 . Desain Panel


Keterangan:
1. LCD 6. RTC DS3231
2. DC battery 7. Arduino UNO
3. Sensor tegangan 8. Relay
4. Sensor arus 9. Power supply
5. Micro SD card modul

5. Pemasangan Mekanik
Mekanik dari turbin angin sumbu vertikal sudah terpasang di belakang W7
Politeknik Negeri Batam. Mekanik yang dipasang pada tugas akhir ini yaitu
pemasangan sensor untuk mendapatkan data RPM putaran turbin angin serta
kecepatan angin serta pemasangan panel yang berisi perangkat keras dari
sistem pemantauan.
6. Pemasangan Elektrikal
Pemasangan elektrikal yaitu proses wiring komponen-komponen yang
digunakan di dalam panel dan pemasangan sensor untuk mendukung sistem
pemantauan [3].
7. Pemrograman Arduino
Pemrograman arduino dilakukan untuk mengolah data yang diterima dari
sensor agar dapat ditampilkan pada LCD dan disimpan pada micro SD card.
8. Pemrograman Aplikasi berbasis komputer
Pemrograman aplikasi berbasis komputer dilakukan dengan menggunakan
software Visual Studio untuk mengubah file text (.txt) hasil pemantauan yang
berasal dari micro SD card menjadi bentuk tabel.

15
9. Pengujian dan Pengambilan Data
Setelah melakukan proses pemasangan mekanikal, pemasangan elektrikal,
pemrograman arduino, dan pemrograman aplikasi berbasis komputer sistem
diuji dengan cara mengambil data pembacaan RPM putaran turbin dan
kecepatan angin dari sensor dan program bekerja sesuai dengan fungsi sistem
pemantauan.
10. Analisa dan Penyusunan Laporan Akhir
Data hasil pemantauan yang telah didapat akan dilakukan analisa dengan cara
melakukan pengambilan data kecepatan angin dan kecepatan putaran turbin
menggunakan beban dari pico generator untuk mengetahui karakteristik
turbin angin sumbu vertikal tipe savonius tiga sudu yang ada di Politeknik
Negeri Batam dan hasil tersebut dilaporkan pada laporan akhir.
Untuk menyelesaikan tugas akhir ini diperlukan rancangan sistem kerja untuk
mengetahui urutan masukan dan keluaran dari sistem pemantauan yang
ditunjukkan pada diagram blok pada gambar dibawah ini.

Gambar 16. Diagram Blok Rancangan Sistem Kerja Pemantauan Kecepatan


Putaran Turbin Angin
Angin yang berhembus pada PLTB yang ada di Politeknik Negeri Batam
membuat turbin angin sumbu vertikal berputar sehingga putaran pada turbin
angin tersebut menunjukan RPM pada turbin angin atau kecepatan putaran turbin
angin serta membuat sensor windspeed bergerak yang menunjukkan kecepatan
angin di Politeknik Negeri Batam. Kemudian anemometer dan takometer
menerima masukan yang berupa angin dan putaran turbin angin. Masukan
tersebut diproses oleh mikrokontroler Arduino UNO kemudian ditampilkan pada
LCD. Data yang sudah diproses akan disimpan kedalam micro SD card berupa data
hasil pemantauan dengan format file text (.txt). Kemudian file text (.txt) akan
diubah menjadi sebuah tabel dengan menggunakan aplikasi berbasis komputer.
Real time clock modul berfungsi untuk memberikan masukan kepada arduino
berupa tanggal dan waktu secara real-time.

16
3.1.3. Perancangan Mekanik
Perancangan mekanik yang dilakukan meliputi pemasangan sensor dan
pemasangan panel. Berikut adalah rancangan mekanik untuk sistem pemantauan
kecepatan putaran turbin angin, dibawah ini terdapat gambar PLTB dan ukuran-
ukurannya yang sudah diukur pada saat studi lapangan.

(1) (2)
Gambar 17. Perancangan mekanik PLTB (1), dan perancangan mekanik PLTB
tampak depan (2)
Pada PLTB diatas terdapat beberapa komponen yang harus dipasang untuk
mendukung sistem pemantauan. Berikut penjelasan dari rancangan setiap bagian
pada sistem pemantauan ini.
1. Sensor Windspeed (Cup Anemometer)

(1) (2)
Gambar 18. Rancangan pembuatan sensor windspeed (1), dan rancangan
sensor tampak depan (2)

17
Cup anemometer yang digunakan sudah berbentuk sebuah modul dan
diletakkan paling atas untuk memudahkan angin berhembus tanpa ada benda
yang menutupinya. Cup anemometer dipasangkan dengan plat besi berbentuk
lingkaran, dimana plat besi tersebut berfungsi untuk menutupi generator dan
kotak panel dari hujan.
2. Sensor RPM (Sensor Infrared)

Gambar 19. Rancangan pembuatan sensor RPM

(1) (2)
Gambar 20. Rancangan sensor tampak depan (1), dan Rancangan sensor
tampak kanan (2)
Modul sensor infrared yang berfungsi untuk pembaca RPM pada putaran
turbin angin yang dipasangkan pada protektor kabel pvc ukuran 25x16mm yang
akan dibuat sesuai dengan gambar diatas, setelah itu dipasang pada tiang
penyangga turbin angin menggunakan screw.

18
3. Kotak Panel

(1) (2)
Gambar 21. Rancangan pembuatan kotak panel (1), dan rancangan panel
tampak kanan (2)

Gambar 22. Rancangan Penempatan Komponen Elektrik pada Panel


Kotak panel yang digunakan berukuran 300mm x 200mm x 110mm berbahan
plastik. Kotak panel ini digunakan sebagai tempat komponen-komponen elektrik
yang mendukung sistem pemantauan kecepatan putaran turbin angin. Pada kotak
panel berisi LCD, power supply, relay, sensor tegangan, sensor arus, micro SD card
modul, RTC DS3231, dan arduino UNO.

19
3.1.4. Perancangan Elektrikal

Gambar 23. Perancangan Elektrikal Sistem Pemantauan


Perancangan elektrikal adalah proses pemasangan elektrikal pada turbin
angin. Komponen-komponen diatas terdiri dari battery/power supply, relay,
sensor RPM (sensor infrared), sensor windspeed (cup anemometer), modul RTC,
arduino UNO, LCD dan I2C, dan modul micro SD card.
1. Power Supply atau Battery
Digunakan sebagai catu daya untuk komponen-komponen sistem
pemantauan khususnya arduino UNO. Tegangan power supply atau battery yang
dipakai adalah 5V dan tersambung pada setiap komponen yang digunakan.

(1) (2)
Gambar 24. Power Supply (1) dan battery Lipo 6000mAh (2)
2. Relay
Relay pada sistem pemantauan ini berfungsi untuk switch tegangan dari power
supply ke battery. Jika power supply aktif maka akan memberi sinyal dan koil akan

20
mengaktifkan relay normally open. Dan jika power supply mati atau sinyal tidak
ada maka akan mengaktifkan relay normally close sehingga battery mengalirkan
tegangan pada rangkaian.

Gambar 25. Relay 5V


3. Sensor RPM (Sensor Infrared)
Sensor RPM yang digunakan adalah sensor infrared yang berfungsi untuk
mengukur kecepatan putaran turbin angin dengan cara infrared receiver
menerima pantulan dari sinar LED. Sensor Infrared memiliki 3 pin yaitu pin VCC,
pin GND, dan pin OUT sebagai keluaran dari sensor yang dihubungkan ke pin
digital 9.

Gambar 26. Infrared sensor


4. Sensor Windspeed (Cup anemometer)
Sensor windspeed yang digunakan adalah tipe cup anemometer yang
berfungsi untuk mengukur kecepatan angin. Cup anemometer memiliki 3 pin yaitu
pin VCC, pin GND, dan pin OUT sebagai keluaran dari sensor yang dihubungkan ke
pin digital 2.

Gambar 27. Cup Anemometer

21
5. Real Time Clock Modul (DS3231)
Real time clock modul yang digunakan adalah tipe DS3231 yang berfungsi
sebagai sistem pengingat waktu untuk sistem pemantauan. DS3231 memiliki
10 pin akan tetapi pin yang akan digunakan hanya pin 7 (GND), pin 8 (VCC), pin
9 (SDA) dihubungkan ke pin SDA, dan pin 10 (SCL) dihubungkan ke pin SCL.

Gambar 28. Real Time Clock Modul tipe DS3231


6. Mikrokontroler (Arduino UNO)
Mikrokontroler yang digunakan adalah arduino UNO R3 yang berfungsi
sebagai pengendali yang mengatur jalannya proses kerja dari sistem
pemantauan. Arduino mendapat suplai tegangan dari power supply atau
battery.

Gambar 29. Arduino UNO R3


7. Pemantauan Display (LCD dan I2C)
Komponen pemantauan display yang digunakan adalah LCD dan I2C yang
berfungsi untuk menampilkan data hasil pemantauan pada kotak panel. LCD
dan I2C memiliki 4 pin yaitu pin VCC, pin GND, pin SDA yang terhubung ke pin
analog 4, dan pin SCL yang terhubung ke pin analog 5.

22
Gambar 30. LCD dan I2C
8. Data Storage (Micro SD Card Modul)
Data storage yang digunakan adalah micro SD card modul yang berfungsi
untuk menyimpan data hasil pemantauan dalam bentuk file text (.txt). Micro
SD card modul memiliki 6 pin yaitu pin VCC, pin GND, pin MISO terhubung ke
pin digital 12, pin MOSI terhubung ke pin digital 11, pin SCK terhubung ke pin
13, dan pin CS terhubung ke pin 10.

Gambar 31. Micro SD card modul

23
3.1.5. Perancangan Diagram Alir Program Arduino

Gambar 32. Diagram Alir Pemrograman Sistem Pemantauan Arduino


Sistem pemantauan kecepatan putaran turbin angin menggunakan
mikrokontroler arduino UNO. Pada pemrograman arduino diawali dengan
inisialisasi sensor RPM, sensor windspeed, dan waktu. Kemudian sensor RPM dan
sensor windspeed membaca kecepatan putaran turbin angin dan kecepatan angin,
jika kedua sensor membaca maka akan dilakukan pengambilan data. Data yang
diambil kemudian diolah untuk mendapatkan nilai RPM turbin angin dan
kecepatan angin yang sesuai. Data berupa RPM, kecepatan angin (m/s), dan waktu
akan ditampilkan pada LCD serta data tersebut disimpan pada micro SD card.

24
3.1.6. Perancangan Graphic User Interface Sistem Pemantauan

Gambar 33. GUI sistem pemantauan


Gambar 32 adalah rancangan Graphic User Interface atau antarmuka dari
sistem pemantauan pada tugas akhir ini. Pembuatan GUI menggunakan bantuan
perangkat lunak microsoft visual studio. Data hasil pemantauan yang sudah
tersimpan pada micro SD card dalam bentuk file text (.txt) akan di impor pada GUI
sistem pemantauan, dan data tersebut akan masuk ke dalam tabel yang tersedia
pada GUI sistem pemantauan.

3.2. Alat dan Bahan


Alat dan bahan berisi uraian estimasi biaya pembelian seluruh komponen yang
digunakan untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
Tabel 4. Estimasi biaya
Harga Jumlah
No. Alat/bahan Total (Rp.) Keterangan
Satuan (Rp.) (Unit)
1 arduino UNO R3 100.000 1 100.000
2 LCD dan I2C 32.000 1 32.000
3 Sensor Infrared 15.000 1 15.000
4 sensor Cup Anemometer 200.000 1 200.000
5 micro sd card modul 15.000 1 15.000
6 RTC DS3231 23.000 1 23.000

25
7 batterai lippo 6000 mAh 600.000 1 600.000
8 power supply 45.000 1 45.000
9 kotak panel listrik 200.000 1 200.000
10 pipa instalasi listrik 5/8" 14.000 5 70.000
pipa fleksibel instalasi listrik
11 60.000 1 60.000
5/8"
12 klem pipa listrik 1.000 30 30.000
13 sambungan pipa listrik 500 10 5.000
14 elbow pipa listrik 1.500 5 7.500
15 T Dus cabang 3 2.500 2 5.000
16 T Dus cabang 4 2.500 2 5.000
Total 1.412.500

3.3. Pengujian
Pada tugas akhir ini dilakukan beberapa pengujian untuk mengetahui kinerja
dari setiap komponen sistem pemantauan apakah komponen tersebut telah
bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Berikut pengujian-pengujian yang
dilakukan pada tugas akhir ini.

3.3.1 Pengujian Anemometer


Pada pengujian anemometer dilakukan uji banding antara sensor
anemometer dengan anemometer digital dengan merek Benetch GM8902
menggunakan angin yang ada di lapangan. Pengujian dilakukan di belakang
gedung W7 Politeknik Negeri Batam. Setelah melakukan pengujian dan
mendapatkan nilai kecepatan angin atau m/s, nilai kecepatan angin dari sensor
anemometer dilakukan uji banding dengan nilai kecepatan angin yang didapat dari
anemometer Benetch GM8902. Uji banding dilakukan dengan cara mencari eror,
dan nilai kepresisian dari persamaan grafik. Jika nilai kepresisian dari pembacaan
sensor anemometer dan anemometer Benetch GM8902 mendekati nilai 1, maka
sensor bekerja dengan baik [17]. Nilai eror digunakan untuk mendapatkan nilai
ketepatan pembacaan sensor yaitu 100% - (nilai rata-rata eror) [18]. Setelah
melakukan uji banding selanjutnya melakukan pengambilan data dan melakukan
analisa.

3.3.2 Pengujian IR Sensor


Pada pengujian IR sensor dilakukan uji banding antara IR sensor dengan
takometer digital dengan merek Sanwa SE300 menggunakan kipas angin merek
SEKAI yang memiliki 5 kecepatan. Pengujian dilakukan di gedung W7 Politeknik
Negeri Batam. Setelah beberapa kali melakukan pengujian dan mendapatkan nilai
RPM, nilai RPM dari IR sensor dilakukan uji banding dengan nilai RPM yang didapat
dari takometer Sanwa SE300. Uji banding dilakukan dengan mendapatkan nilai

26
eror dan nilai kepresisian dari persamaan grafik. Jika nilai kepresisian dari
pembacaan IR sensor dan takometer Sanwa SE300 mendekati nilai 1, maka sensor
bekerja dengan baik [17]. Nilai eror digunakan untuk mendapatkan nilai ketepatan
pembacaan sensor yaitu 100% - (nilai rata-rata eror) [18]. Setelah melakukan uji
banding selanjutnya melakukan pengambilan data dan melakukan analisa.

3.3.3 Pengujian RTC (real time clock) DS3231


Pengujian RTC DS3231 dilakukan dengan cara mengatur tanggal dan waktu
serta memastikan tanggal dan waktu dapat berjalan secara real-time
menggunakan arduino UNO dan RTC modul DS3231. Pengujian dilakukan di
gedung W7 Politeknik Negeri Batam pada senin 20 Juli 2020.

3.3.4. Pengujian Modul Micro SD


Pengujian modul micro SD dilakukan dengan cara memastikan modul micro SD
dapat menyimpan data hasil pemantauan ke dalam micro SD card dalam bentuk
file (.txt) menggunakan arduino UNO dan modul micro SD. Pengujian dilakukan di
gedung W7 Politeknik Negeri Batam pada senin 20 Juli 2020.

3.3.5. Pengujian Aplikasi Sistem Pemantauan


Aplikasi Sistem pemantauan dibuat menggunakan Microsoft Visual Studio
dengan bahasa pemrograman C#. Pengujian aplikasi dilakukan dengan cara
memasukkan data hasil pemantauan dalam bentuk file (.txt) kedalam aplikasi
pemantauan PLTB untuk ditampilkan sesuai dengan kolom-kolom deskripsinya.

3.3.6. Pengujian Mekanik Turbin


Turbin angin yang digunakan pada penelitian ini menggunakan turbin angin
yang telah terpasang sebelumnya yaitu turbin angin jenis savonius dengan tiga
sudu. Pengujian dilakukan dengan cara mengukur kecepatan turbin menggunakan
alat ukur takometer SANWA SE300 dan kecepatan angin menggunakan alat ukur
anemometer Benetech GM8902 untuk mengetahui kinerja turbin angin. Pengujian
dilakukan di belakang gedung W7 Politeknik Negeri Batam pada Jumat 4
September 2020.

27
Bab 4. Hasil dan Pembahasan
Dalam pembuatan tugas akhir “RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAUAN
KECEPATAN PUTARAN TURBIN ANGIN PADA TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL
TIGA SUDU MENGGUNAKAN ARDUINO UNO” pengujian seluruh sistem meliputi
pengujian IR sensor, pengujian anemometer, pengujian RTC, pengujian micro SD,
pengujian aplikasi sistem pemantauan serta data pembacaan anemometer, data
pembacaan IR sensor dan analisanya.

4.1. Pengujian Anemometer


Data hasil keluaran sensor anemometer diolah di mikorokontroler arduino
UNO seperti pada lampiran 1 terdapat pengolahan sensor anemometer hingga
keluarannya menjadi kecepatan angin. Pada pengujian anemometer dilakukan uji
banding antara sensor anemometer dengan anemometer digital merek Benetch
GM8902 menggunakan angin yang ada di belakang gedung W7. Pengambilan data
dengan ketinggian yang dan waktu yang sama. Data yang diambil berjumlah 150
data yang kemudian diurutkan dari kecepatan angin terkecil hingga terbesar, data
dapat dilihat pada lampiran 2. Setelah itu diambil variabel pada setiap perbedaan
angin dari sensor, kemudian data angin dari digital anemometer dirata-ratakan.
Berikut hasil rata-rata pengujian sensor anemometer.

Tabel 5. Rata-rata data pengujian sensor anemometer

Hasil Rata-rata Data Pengujian


Sensor Digital Selisih Eror (%)
0,57 1,237 0,67 53,91
1,13 1,529 0,40 26,10
1,7 1,958 0,26 13,19
2,26 2,314 0,05 2,33
2,83 2,606 0,22 8,58
3,26 3,083 0,18 5,76
3,39 3,229 0,16 4,99
3,96 3,662 0,30 8,14
4,52 3,870 0,65 16,81
Rata-rata Eror (%) 15,53

28
Dari hasil rata-rata pembacaan sensor anemometer dan anemometer Benetch
GM8902, dapat dibuat dalam bentuk grafik untuk memperoleh nilai persamaan
dapat dilihat pada gambar 34.

Perbandingan Sensor Anemometer dengan Digital


Anemometer Benetech GM8902
5,0 4,52
4,5 y = 1,4146x - 1,0671 3,96
Sensor Anemometer (m/s)

3,39
4,0 R² = 0,992
3,26
3,5
2,83
3,0
2,26
2,5
2,0
1,7
1,5 1,13
1,0 0,57
0,5
0,0
0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5
Digital Anemometer (m/s)

Gambar 34. Grafik perbandingan kecepatan angin


Dari grafik diatas dapat diambil persamaan dengan bantuan Excel pada format
trendline. Centang equation on chart untuk mendapatkan nilai persamaan dan
centang R-squared value on chart untuk mengetahui nilai kepresisian. Nilai R² atau
nilai kepresisian memiliki skala -1, 0, 1. Jika nilai R² mendekati nilai 1 maka nilai
presisinya baik, tetapi jika nilai R² mendekati 0 maka nilainya buruk, dan jika nilai
R² mendekati -1 maka nilainya berkebalikan dari nilai sebenarnya [17]. Pada nilai
R² atau nilai kepresisian didapat yaitu 0,992. Nilai rata-rata eror pembacaan sensor
yaitu 3,53%, dengan nilai ketepatan pembacaan 100% - 15,53% = 84,47%. Hal ini
menunjukkan sensor dengan ketepatan pembacaan dan kepresisian yang baik.

4.2. Pengujian IR Sensor


Data hasil keluaran IR sensor diolah di mikorokontroler arduino UNO seperti
pada lampiran 3 terdapat pengolahan IR sensor hingga keluarannya menjadi nilai
rotation per minute (RPM). Pada pengujian IR sensor dilakukan uji banding antara
IR sensor dengan takometer Sanwa SE300 menggunakan kipas angin merek SEKAI
dengan 5 kecepatan. Data yang diambil setiap kecepatannya berjumlah 25 data
yang terlampir pada lampiran 4. Setelah itu data setiap kecepatan dirata-ratakan
dan berikut hasil rata-rata pengujian IR sensor.

29
Tabel 6. Rata-rata Data pengujian IR sensor

Hasil Rata-rata Data Pengujian


Mode Sensor Tacho Selisih Eror (%)
Kecepatan 1 1007 1000 7 0,7
Kecepatan 2 1670 1695 25 1,5
Kecepatan 3 2065 2048 17 0,8
Kecepatan 4 2551 2759 208 7,5
Kecepatan 5 3453 3533 80 2,3
Rata-rata eror (%) 2,6

Dari hasil rata-rata pembacaan IR sensor dan takometer digital Sanwa SE300,
dapat dibuat dalam bentuk grafik untuk memperoleh nilai persamaan dapat dilihat
pada gambar 35.

Perbandingan IR Sensor dengan Tachometer Sanwa SE300


4000
3453
3500 y = 0,9424x + 69,294
R² = 0,9937
3000 2551
IR Sensor (RPM)

2500 2065
2000 1670
1500
1007
1000

500

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000
Takometer (RPM)

Gambar 35. Grafik perbandingan putaran turbin


Pada nilai R² atau nilai kepresisian didapat yaitu 0,9937. Nilai rata-rata eror
pembacaan sensor yaitu 2,75%, dengan nilai ketepatan pembacaan 100% - 2,6% =
97,4%. Hal ini menunjukkan sensor dengan ketepatan pembacaan dan kepresisian
yang baik.

30
4.3. Pengujian RTC (real time clock)
Pada pengujian RTC dilakukan dengan cara mengatur tanggal dan waktu serta
memastikan tanggal dan waktu dapat berjalan secara real-time menggunakan
arduino UNO dan RTC modul DS3231. Program arduino RTC didapatkan dari
examples RTC berikut program RTC sebagai pengatur waktu secara real-time.

Gambar 36. Program RTC pada arduino UNO


Sebelum program di upload, aktifkan terlebih dahulu pengaturan tanggal dan
waktu seperti pada gambar 37, sehingga waktu pada program sesuai dengan
waktu sebenarnya.

Gambar 37. Program pengatur tanggal dan waktu


Setelah program tersebut di upload, nonaktifkan baris program pengatur
tanggal dan waktu pada gambar 37 dengan cara memberikan dua buah tanda garis
miring (//). Kemudian upload kembali program pada arduino UNO. Setelah itu
buka serial monitor pada program arduino dan hasilnya waktu berjalan secara
real-time dan sesuai dengan pengaturan tanggal dan waktu yang sudah diatur
seperti pada gambar 38.

31
Gambar 38. Serial monitor hasil pengujian RTC DS3231

4.4. Pengujian Modul Micro SD


Pada pengujian micro SD dilakukan dengan cara memastikan modul micro SD
dapat menyimpan data hasil pemantauan ke dalam micro SD card dalam bentuk
file (.txt) menggunakan arduino UNO dan modul micro SD. Program arduino micro
SD didapatkan dari examples SD berikut program micro SD sebagai penyimpan
data dalam bentuk file (.txt).

Gambar 39. Program micro SD pada arduino UNO

32
Setelah itu upload program pada gambar 39, data input diambil dari data RTC
yaitu tanggal dan waktu. Setelah selesei di upload tunggu beberapa saat untuk
mendapatkan data tanggal dan waktu kemudian ambil micro SD card pada modul
micro SD dan periksa data yang masuk pada file DATA.txt yang sebelumnya sudah
dibuat pada micro SD card. Berikut hasil data yang disimpan ke dalam micro SD
card pada gambar 40.

Gambar 40. Serial monitor Hasil pengujian modul micro SD

4.5. Pengujian Aplikasi Sistem Pemantauan


Pada pengujian aplikasi sistem pemantauan dilakukan dengan cara
memasukkan data hasil pemantauan dalam bentuk file (.txt) kedalam aplikasi
pemantauan PLTB untuk ditampilkan sesuai dengan kolom-kolom deskripsinya.
Aplikasi tersebut dibuat menggunakan microsoft visual studio dengan bahasa
pemrograman C#. Berikut adalah tahapan-tahapan pengujiannya.

Gambar 41. Aplikasi untuk menampilkan data hasil pemantauan


Pertama buka aplikasi tersebut dengan cara klik dua kali pada logo aplikasi
pada gambar 41. Setelah aplikasi dibuka akan muncul tampilan seperti pada
gambar 42. Terdapat 5 kolom yaitu tanggal dan waktu, voltage (V), current (mA),
Kecepatan angin (m/s) dan putaran turbin (RPM).

33
Gambar 42. Tampilan aplikasi Pemantauan PLTB
Setelah itu klik button Import di sebelah kiri bawah pada tampilan aplikasi
untuk memasukkan data hasil pemantauan dalam bentuk file (.txt). Kemudian
muncul sebuah tampilan seperti gambar 43, pilih file (.txt) data hasil pemantauan
dan klik open.

Gambar 43. Tampilan untuk memilih file (.txt)

34
Setelah itu data hasil pemantauan akan ditampilkan pada aplikasi pemantauan
PLTB sebagai berikut. Data yang masuk sudah sesuai dengan deskripsi kolom.

Gambar 44. Tampilan hasil pengujian aplikasi PLTB

4.6. Pengujian Mekanik


Desain mekanik turbin angin yang digunakan pada penelitian ini menggunakan
desain mekanik turbin angin dari penelitian terdahulu yaitu turbin angin jenis
savonius dengan TIGA sudu. Pengujian mekanik dilakukan dengan cara mengukur
kecepatan putaran turbin menggunakan alat ukur takometer SANWA SE300 dan
kecepatan angin menggunakan alat ukur anemometer Benetech GM8902 untuk
mengetahui kinerja turbin angin jenis savonius dengan tiga sudu. Tabel 9 adalah
hasil uji coba turbin angin saat tidak meggunakan generator.
Tabel 7. Hasil uji coba turbin angin
Tanpa Generator
Kecepatan angin (m/s) Kecepatan Turbin (RPM)
0,521 63,6
1,015 117,5
1,503 153
2,09 186,3
2,639 216
3,038 277,9

35
3,505 469,2
4,085 594,6
4,54 624,2
4,797 856,8

Perbandingan Kecepatan Angin dengan putaran Turbin


900
800
Putaran Turbin (RPM)

700
600
500
400
300
200
100
0
0 1 2 3 4 5 6
Kecepatan Angin (m/s)
Gambar 45. Grafik hasil perbandingan kecepatan angin dan putaran turbin
Pengujian desain mekanik turbin saat tidak terhubung dengan generator
memiliki nilai RPM tertinggi sebesar 856,8 RPM (rotation per minute) dengan
kecepatan angin sebesar 4,79 m/s. Pada saat turbin angin terhubung dengan
generator menggunakan rantai dengan nilai putaran sama dengan nol,
dikarenakan kondisi turbin tidak bergerak. Hal ini disebabkan karena keadaan piko
generator tersebut telah rusak disebabkan lokasi PLTB di luar ruangan (outdoor)
sehingga komponen-komponen logam PLTB cepat korosi.

Gambar 46. Keadaan pico generator setelah korosi

36
Dikarenakan pico generator sudah tidak bisa digunakan, sehingga peneliti
membeli generator baru secara online. Tetapi generator yang dibeli tidak sesuai
spesifikasi yang dibutuhkan yaitu permanen magnet generator jenis internal rotor
sedangkan yang dikirim adalah permanen magnet generator jenis eksternal rotor.
Sehingga diharuskan untuk melakukan modifikasi desain (redesign) dengan cara
mengubah sistem transmisi turbin dan generator. Gambar 47 adalah permanen
magnet generator jenis eksternal motor yang dibeli.

Gambar 47. Permanen magnet generator jenis eksternal rotor


Berikut adalah tahapan hasil instalasi redesign pada penelitian ini.

Savonius
permanent
wind
magnet
turbin
generator
jenis
External
rotor

Pulley

Belting

Gambar 48. Redesign pertama belting power transmission

37
Gambar 49. Dimensi belting power transmission
Pada gambar 48 diperlihatkan hasil redesign pertama yaitu sistem transmisi
energi dari turbin ke generator menggunakan sistem transmisi belting. Hal ini
dikarenakan generator yang dikirim tidak sesuai, yang seharusnya dibutuhkan
permanen magnet generator jenis internal rotor tetapi yang dikirimkan adalah
permanen magnet generator jenis eksternal rotor. Setelah dimodifikasi seperti
pada gambar diatas, terdapat kendala yaitu belting keluar dari jalurnya yang dapat
menyebabkan kerusakan pada belting dan belting lepas dari pulley. Hal ini
disebabkan pembuatan pulley yang tidak presisi. Selain itu proses alignment
antara generator dan turbin tidak mudah untuk dilakukan. Oleh karena itu metode
belting power transmission ini tidak jadi diterapkan pada penelitian ini. Sehingga
peneliti melakukan redesign kedua dengan sistem direct coupling power
transmission seperti pada gambar 50.

Savonius Direct
Wind coupling
Turbin Power
transmission

Plat besi Generator

Gambar 50. Redesign kedua direct coupling power transmission

38
Gambar 51. Dimensi direct coupling power transmission
Dikarenakan pada redesign pertama (gambar 48) tidak mudah diterapkan
pada sistem transmisi permanen magnet generator jenis eksternal rotor dengan
turbin savonius, maka dilakukan redesign kedua dengan sistem direct coupling
power transmission. Pada gambar 50, generator disambungkan langsung satu
sumbu dengan turbin menggunakan besi ulir stainless steel ukuran M8 dengan
panjang 15 cm sebanyak 6 buah dan plat besi lingkaran dengan diameter 20 cm
dan ketebalan 0,3 cm. Setelah dimodifikasi seperti gambar 50, terdapat kendala
pada saat proses alignment yang tidak mudah untuk dilakukan sehingga turbin
akan susah untuk berputar. Selain itu, turbin tidak mampu berputar dikarenakan
bentuk eksternal rotor generator yang besar. Oleh karena itu, metode sistem
direct coupling power transmission tidak dapat diterapkan dalam penelitian ini.
Sehingga peneliti melakukan redesign ketiga menggunakan desain turbin savonius
enam sudu seperti pada gambar 52 [19].

Generator Sudu

Plat besi

Lengan
Turbin

Gambar 52. Redesign ketiga savonius enam sudu

39
(a) (b)
Gambar 53. Dimensi redesign ketiga (a) tampak depan (b) tambak atas

(a) (b)
Gambar 54. Peletakkan Sensor (a) IR Sensor (b) Sensor Anemometer
Pada gambar 52 diperlihatkan hasil redesign ketiga yaitu turbin savonius enam
sudu. Turbin angin turbin savonius enam sudu memiliki diameter 1,28 m dan
memiliki enam buah sudu yang ukuran setiap sudunya dengan panjang 50 cm dan
diameter 15 cm. Penghubung antara sudu dan plat besi (dudukan) pada generator
menggunakan besi hollow sebagai lengan turbin dengan panjang 50 cm, lebar 2
cm dan tinggi 4 cm. Pada turbin savonius enam sudu IR sensor diletakkan 3 cm dari
titik poros dan sensor anemometer diletakkan di turbin angin pada design
sebelumnya karena tidak memungkinkan untuk diletakkan di turbin turbin
savonius enam sudu seperti pada gambar 54. Perbedaan ketinggian antara
anemometer dengan turbin angin yaitu 25 cm, setelah dilakukan uji coba tidak
terdapat perbedaan angin yang signifikan sehingga kecepatan angin yang terbaca
sama dengan kecepatan angin yang mendorong turbin. Pada design tersebut
turbin angin dapat berputar dengan baik di lingkungan Politeknik Negeri Batam

40
sehingga turbin savonius enam sudu dapat diterapkan pada penelitian ini. Setelah
melakukan desain mekanik selanjutnya pengambilan data kecepatan putaran
turbin angin dan kecepatan angin yang akan dibahas pada sub bab berikutnya.

4.7. Hasil Pembacaan Anemometer dan IR Sensor


Turbin angin yang digunakan pada penelitian ini yaitu turbin savonius enam
sudu seperti pada gambar 52, pengambilan data hasil pemantauan dilakukan pada
tanggal 11 Desember 2020 hingga 17 Desember 2020. Data hasil pemantauan
tersimpan pada micro SD card untuk mendapatkan data kecepatan angin (m/s)
dan kecepatan putaran turbin (RPM). Data yang tersimpan berjalan secara real-
time sehingga setiap detiknya data masuk pada penyimpanan. Turbin angin dan
generator terpasang secara langsung, sehingga nilai putaran turbin sama dengan
nilai putaran generator. Pengambilan data dilakukan dengan melihat nilai tertinggi
dari pengukuran pada jarak waktu 1 jam dan diambil 24 data perharinya selama
seminggu. Berikut hasil pembacaan pemantauan perharinya selama satu minggu.

Gambar 55. Grafik Pemantauan periode 11 Desember 2020


Pada tanggal 11 Desember 2020 data fluktuatif dan terlihat pada grafik
putaran turbin menyesuaikan kecepatan angin. Data kecepatan angin terendah
yang termonitor yaitu 2,01 m/s dengan putaran turbin 47 RPM, dan data
kecepatan angin tertinggi yang termonitor yaitu 5,53 m/s dengan putaran turbin
94 RPM.

41
Gambar 56. Grafik Pemantauan periode 12 Desember 2020
Pada tanggal 12 Desember 2020 data fluktuatif dan terlihat pada grafik
putaran turbin menyesuaikan kecepatan angin. Data kecepatan angin terendah
yang termonitor yaitu 1,51 m/s dengan putaran turbin 47 RPM, dan data
kecepatan angin tertinggi yang termonitor yaitu 6,03 m/s dengan putaran turbin
94 RPM.

Gambar 57. Grafik Pemantauan periode 13 Desember 2020


Pada tanggal 13 Desember 2020 data fluktuatif dan terlihat pada grafik
putaran turbin menyesuaikan kecepatan angin. Data kecepatan angin terendah
yang termonitor yaitu 1,01 m/s dengan putaran turbin 9 RPM, dan data kecepatan
angin tertinggi yang termonitor yaitu 6,03 m/s dengan putaran turbin 94 RPM.

42
Gambar 58. Grafik Pemantauan periode 14 Desember 2020
Pada tanggal 14 Desember 2020 data fluktuatif dan terlihat pada grafik
putaran turbin menyesuaikan kecepatan angin. Data kecepatan angin terendah
yang termonitor yaitu 1,51 m/s dengan putaran turbin 46 RPM, dan data
kecepatan angin tertinggi yang termonitor yaitu 5,03 m/s dengan putaran turbin
93 RPM.

Gambar 59. Grafik Pemantauan periode 15 Desember 2020


Pada tanggal 15 Desember 2020 data fluktuatif dan terlihat pada grafik
putaran turbin menyesuaikan kecepatan angin. Data kecepatan angin terendah
yang termonitor yaitu 1,51 m/s dengan putaran turbin 37 RPM, dan data
kecepatan angin tertinggi yang termonitor yaitu 5,03 m/s dengan putaran turbin
93 RPM.

43
Gambar 60. Grafik Pemantauan periode 16 Desember 2020
Pada tanggal 16 Desember 2020 data fluktuatif dan terlihat pada grafik
putaran turbin menyesuaikan kecepatan angin. Data kecepatan angin terendah
yang termonitor yaitu 2,51 m/s dengan putaran turbin 46 RPM, dan data
kecepatan angin tertinggi yang termonitor yaitu 5,03 m/s dengan putaran turbin
93 RPM.

Gambar 61. Grafik Pemantauan periode 17 Desember 2020


Pada tanggal 17 Desember 2020 data fluktuatif dan terlihat pada grafik
putaran turbin menyesuaikan kecepatan angin. Data kecepatan angin terendah
yang termonitor yaitu 1,51 m/s dengan putaran turbin 18 RPM, dan data
kecepatan angin tertinggi yang termonitor yaitu 5,03 m/s dengan putaran turbin
92 RPM.

44
Dari gambar-gambar grafik diatas hasil yang didapat fluktuatif, dengan hasil
kecepatan angin dan putaran turbin minimum yang termonitor adalah sekitar 1,01
m/s dan 9 RPM. Sedangkan kecepatan angin dan putaran turbin maksimum yang
termonitor adalah sekitar 6,03 m/s dan 94 RPM. Rata-rata angin di Politeknik
Negeri Batam yaitu 3,8 m/s dan menurut skala beufort tergolong hembusan angin
pelan [20].

4.8. Pembahasan
Setelah mendapatkan hasil kecepatan angin dan putaran turbin selama
seminggu, didapatkan data tertinggi kecepatan angin yaitu 6,03 m/s dan
kecepatan putaran turbin yaitu 94 RPM. Sedangkan data terendah kecepatan
angin yaitu 1,01 m/s dan kecepatan turbin yaitu 9 RPM. Dengan melakukan
potensi daya angin yang dapat diterima oleh turbin, dan potensi nilai daya turbin
akibat adanya daya angin tertentu. Sehingga dapat mengetahui karakteristik
turbin angin savonius enam sudu yang telah dibuat. Maka dilakukanlah
perhitungan dan analisis kerja turbin angin. Berikut ini adalah rumus-rumus yang
digunakan.

4.8.1. Luas Sapuan Angin


Luas sapuan angin pada turbin yaitu luas turbin saat arah angin berhembus
dan mendorong turbin untuk bergerak [23].Luas sapuan angin untuk jenis vertikal
berbentuk persegi dengan perkalian diameter turbin sebagai lebar terhadap tinggi
turbin [24]. Luas sapuan angin dapat dirumuskan sebagai berikut [25]:
𝐴=𝐷𝑥𝐻 (2)

A = Luas sapuan angin (m²)


D = Diameter Turbin Angin
H = Tinggi Turbin Angin

Gambar 62. Luas Sapuan Angin


4.8.2. Torsi
Torsi (T) pada penelitian ini adalah torsi turbin akibat adanya hembusan angin
tertentu. Dimana semakin besar energi angin maka semakin besar juga nilai torsi

45
yang dihasilkan [26]. Perhitungan torsi secara teoritis dapat dirumuskan sebagai
berikut [22]:

1
𝑇= 𝜌. 𝐴. 𝑣 2 . 𝑅 (3)
2

T = Torsi (N.m)
𝜌 = massa jenis udara (kg/m²)
A = luas sapuan angin (m²)
V = kecepatan angin (m/s)
r = jari-jari turbin (m)

4.8.3. Daya Turbin


Daya turbin adalah daya yang dihasilkan turbin akibat adanya angin yang
melintasi sudu sehingga turbin mulai bergerak melingkar. Semakin besar nilai
kecepatan angin dan putaran turbin maka semakin besar juga nilai daya mekanis
turbin yang dihasilkan [21]. Daya turbin secara teoritis dapat dirumuskan sebagai
berikut [27]:

𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑇 . 𝜔 (4)

𝑃𝑜𝑢𝑡 = daya turbin (watt)


T = Torsi (N.m)
𝜔 = kecepatan sudu (rad/s)

Jika kecepatan putaran per menit (RPM) diubah menjadi kecepatan sudu
(rad/s) menggunakan rumus dibawah ini [27]:

2𝜋𝑁
𝜔= (5)
60

𝜔 = kecepatan sudu (rad/s)


N = kecepatan putaran per menit (RPM)
4.8.4. Perhitungan
Dalam hal pengolahan menggunakan data dari hasil pemantauan tertinggi dan
terendah maka digunakan inisialisasi densitas udara pada periode 11-17
Desember 2020 dengan suhu 80,91 °F, tekanan udara 29,75 Hg dan kelembaban
82,8% maka didapatkan densitas udara yaitu 1.15 kg/m³, kecepatan angin 6,03
m/s dan putaran turbin 94 RPM.

46
1. Perhitungan luas sapuan angin
Untuk menghitung torsi turbin diperlukan nilai luas sapuan angin yang dapat
dihitung menggunakan persamaan (2) sebagai berikut:

𝐴=𝐷𝑥𝑇
𝐴 = 1,28 𝑥 0,5
𝐴 = 0,64 𝑚²

2. Perhitungan Torsi Turbin


Dengan menggunakan data kecepatan angin 6,03 m/s, massa jenis udara (𝜌)
sebesar 1,15 kg/m³, luas sapuan angin (A) sebesar 0,64 m², dan jari-jari rotor (R)
sebesar 0,64 m, maka nilai torsi secara teoritis dapat dihitung menggunakan
persamaan (3) sebagai berikut.

1
𝑇= 𝜌. 𝐴. 𝑣 2 . 𝑅
2
1
𝑇 = 𝑥 1,15 𝑥 0,64 𝑥 6,032 𝑥 0,64
2
𝑇 = 8,56 𝑁𝑚

Jadi torsi yang dihasilkan dari angin 6,03 m/s yaitu 8,56 Nm.
c. Perhitungan daya turbin
Dengan menggunakan data putaran turbin 94 RPM yang kemudian akan
dikonversi menjadi (rad/s) menggunakan persamaan (5), kemudian hasilnya
dikalikan dengan torsi turbin secara teoritis yang didapatkan dari persamaan (4),
maka perhitungan daya turbin secara teoritis sebagai berikut.

𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑇 . 𝜔
2𝜋𝑁
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑇 .
60
2 𝑥 3,14 𝑥 94
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 8,56 .
60
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 84,26 𝑤𝑎𝑡𝑡

Jadi potensi daya mekanis yang didapatkan dari 94 RPM yaitu 84,26 watt.

4.8.5. Analisa Grafik Hasil Perhitungan


Pada sub bab ini membahas analisa dari hasil perhitungan yang sudah
didapatkan sebagai berikut.
1. Hubungan putaran turbin dengan kecepatan kecepatan angin
Dari hasil pemantauan dibuat grafik hubungan antara putaran turbin (RPM)
dengan kecepatan angin (m/s) pada gambar x.

47
Gambar 63. Grafik hubungan putaran turbin dengan kecepatan angin
Pada gambar 63 merupakan hubungan antara putaran turbin (RPM) dengan
kecepatan angin (m/s) dari kecepatan angin terendah dan putaran turbin terendah
hingga tertinggi. Gambar 63 menunjukkan bahwa semakin besar nilai kecepatan
angin maka semakin besar juga putaran turbin yang dihasilkan. Pada grafik
didapatkan nilai kecepatan angin (m/s) terendah yaitu 1,01 m/s dengan putaran
turbin 9 RPM dan nilai kecepatan angin (m/s) tertinggi yaitu 6,03 m/s dengan
putaran turbin 94 RPM sebagai karakteristik turbin angin savonius enam sudu.

2. Hubungan torsi dengan kecepatan angin

Gambar 64.Grafik hubungan torsi dengan kecepatan angin

Torsi adalah energi yang diberikan oleh angin, dari kondisi turbin diam sampai
bergerak. Torsi pada penelitian ini adalah torsi statis turbin akibat adanya
hembusan angin tertentu secara teoritis [21]. Gambar 64 menunjukkan bahwa

48
semakin besar nilai kecepatan angin maka semakin besar juga nilai torsi akibat
adanya hembusan angin. Pada grafik didapatkan nilai torsi terendah yaitu pada
kecepatan angin 1,01 m/s dengan nilai torsi 0,24 Nm, sedangkan nilai torsi
tertinggi yaitu pada kecepatan angin 6,03 m/s dengan nilai torsi 8,56 Nm. Torsi
minimum yang diperlukan agar turbin angin mulai berputar dari kondisi diam
adalah 0,24 Nm, dan torsi maksimum yang diperlukan untuk turbin angin berputar
pada kecepatan tertinggi yaitu 8,56 Nm sebagai karakteristik turbin angin savonius
enam sudu.

3. Hubungan daya turbin dengan kecepatan angin

Gambar 65. Grafik hubungan daya turbin dengan kecepatan angin


Daya turbin adalah daya yang dihasilkan turbin akibat adanya angin yang
melintasi sudu sehingga turbin mulai bergerak melingkar. Gambar 65
menunjukkan semakin besar nilai kecepatan angin maka semakin besar juga daya
yang dihasilkan oleh turbin angin. Pada grafik didapatkan nilai daya terendah yang
dihasilkan turbin angin yaitu pada kecepatan angin 1,01 m/s dengan nilai daya
turbin 0,23 watt, sedangkan nilai daya turbin tertinggi yaitu pada kecepatan angin
6,03 m/s dengan nilai daya turbin 84,26 watt.
Dari hasil implementasi turbin angin savonius enam sudu di Politeknik Negeri
Batam turbin angin bekerja dengan cukup baik. Dari hasil perhitungan daya turbin
didapatkan potensi nilai daya mekanis maksimum turbin yang dapat dicapai yaitu
84,26 watt.

49
Waktu Kerja Efektif Turbin Angin
4
3,5
3
2,5
Jam

2
1,5
1
0,5
0
11/01/1900

12/01/1900

13/01/1900

14/01/1900

15/01/1900

16/01/1900

17/01/1900
Tanggal

Gambar 66. Grafik hasil waktu kerja efektif Turbin Angin


Gambar 66 merupakan grafik waktu kerja efektif turbin berputar ketika angin
ditiup periode 11-17 Desember 2020. Turbin angin tidak selalu setiap saat
berputar, jika tidak ada angin yang berhembus maka turbin angin tidak akan
berputar. Waktu kerja efektif turbin angin minimum ada pada tanggal 15
Desember 2020 yaitu 1 jam 41 menit, sedangkan waktu kerja efektif turbin angin
maksimum pada tanggal 12 Desember 2020 yaitu 3 jam 45 menit. Total waktu
kerja efektif turbin angin akibat ditiup angin yaitu 17 jam 53 menit selama
seminggu.

50
Bab 5. Kesimpulan dan Saran
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan proses penelitian dan hasil pemantauan, kesimpulan yang dapat
diambil yaitu:
1. Pembuatan sistem pemantauan kecepatan putaran turbin angin
menggunakan arduino UNO secara real-time dan aplikasi berbasis komputer
untuk menampilkan data hasil pemantauan sudah terealisasi.
2. Kecepatan angin berbanding lurus dengan putaran turbin, yaitu semakin
cepat angin yang berhembus maka semakin cepat juga putaran turbin yang
dihasilkan. Kecepatan angin dan putaran turbin minimum yang termonitor
selama seminggu yaitu 1,01 m/s dengan 9 RPM, sedangkan kecepatan angin
dan putaran turbin maksimum yang termonitor yaitu 6,03 m/s dengan 94
RPM.
3. Potensi daya maksimum yang dapat dicapai oleh turbin angin savonius enam
sudu yaitu 84,26 watt.
4. Waktu efektif turbin angin berputar periode 11-17 Desember 2020 yaitu 17
jam 53 menit selama seminggu.

5.2. Saran
Dalam pengerjaan tugas akhir masih terdapat beberapa kekurangan, sehingga
membutuhkan saran untuk penelitian yang akan datang. Berikut saran dari
penulis:
1. Turbin angin disambungkan secara direct dengan generator. Generator yang
digunakan adalah tipe eksternal rotor yang kurang sesuai untuk penerapan
pada turbin angin sumbu vertikal, sebaiknya menggunakan generator tipe
internal rotor agar dapat mengurangi rugi-rugi mekanis pada turbin angin.
2. Design turbin angin savonius enam sudu sudah bekerja dengan baik, akan
tetapi area penangkapan angin atau sudu dari turbin angin tersebut kurang
lebar untuk menangkap angin. Sehingga perlu memperbesar lebar sudu agar
area penangkapan angin lebih banyak.
3. Design turbin angin disesuaikan dengan penggunaan generator.

51
Daftar Pustaka
[1] M. L. Dewi, "Analisis Kinerja Turbin Angin Poros Vertikal Dengan
Modifikasi Rotor Savonius," Jurnal MIPA UNS, p. 35, 2010.
[2] S. F. Pamungkas and dkk, "Pengaruh variasi penambahan fin
terhadap cut in speed turbin angin savonius tipe S," Journal of
Mechanical Engineering Education, vol. 2(1), pp. 169-178, 2017.
[3] I. Z. Putra, F. Atabiq and A. F. Juwito, "Pemanfaatan Motor Induksi
Satu Fase Sebagai Pico Generator Untuk Sumber Energi Alternatif
Terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Politeknik Negeri Batam,"
Jurnal Polibatam, vol. 3, 2019.
[4] B. Priyambodo, Rancang Bangun Alat Ukur Kelajuan dan Arah
(kecepatan) Angin Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO, Yogyakarta: S1
Universitas Neger Yogyakarta, 2018.
[5] G. Wicaksono, Rancang Bangun Alat Pengukur Kecepatan Arah dan
Kecepatan Angin, Surabaya: D3 Universitas Airlangga, 2016.
[6] S. Suwarti and dkk, "Pembuatan Monitoring Kecepatan Angin dan
Arah Angin Menggunakan Mikrokontroler Arduino," in Prosiding
Seminar Nasional & Internasional, 2017.
[7] V. Dwivedi and dkk, "Design of a Portable Contact-less Tachometer
using Infrared Sensor for Laboratory Application," Journal of Engineering
and Technology, vol. 6(6), pp. 1324-1328, 2019.
[8] M. Rana and dkk, "Design and Implementation of a Digital
Tachometer," International Journal of Scientific Engineering and
Technology, vol. 5(1), pp. 85-87, 2016.
[9] N. I. Widiastuti and R. Susanto, "Kajian Sistem Monitoring Dokumen
Akreditasi Teknik Informatika Unikom," in Majalah Ilmiah UNIKOM,
2014.
[10] K. R. Ajao and J. S. O. Adeniyi, "Comparison of Theoretical and
Experimental Power Output of a Small 3-blade Horizontal-axis Wind
Turbine," Journal of American Science, vol. 5(4), pp. 79-90, 2009.
[11] B. A and H. W, "Analisis Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Angin PT.
Lentera Angin Nusantara (LAN) Ciheras," Jurnal Teknik Elektro ITP, vol.
7(1), pp. 34-45, 2018.
[12] F. S. Harahap, Pengukuran dan Pengujian Kecepatan Angin Dengan
Menggunakan Sensor Anemometer Berbasis Arduino UNO R3, Medan:
D3 Universitas Sumatera Utara, 2018.

52
[13] D. Mawardi, The Wind Direction and Speed Monitoring System Using
ESP8266 Wifi Network, Yogyakarta: S1 Universitas Sanata Dharma, 2017.
[14] Y. R. Putra and dkk, "Rancang Bangun Perangkat Monitoring dan
Pengaturan Penggunaan Air PDAM (Perusahaan Dearah Air Minum)
Berbasis Arduino Dengan Antarmuka Website," Jurnal Coding Sistem
Komputer Untan, vol. 5(1), no. ISSN : 2338-493X, pp. 33-34, 2017.
[15] I. Nabawi, Pengembangan Sistem Pengaturan Parkir Berbasis Radio
Frequency Identification (RFID) Sebagai Media Pembelajaran Mata
Kuliah Praktik Mikrokontroler, Yogyakarta: S1 Universitas Negeri
Yogyakarta, 2019.
[16] B. T. A. Mardiyono, Model Sistem Kendali Pintu Otomatis
Menggunakan Barcode Berbasis PC (Personal Computer) Pada Gerbang
Laboratorium Teknik Elektro Unila, Bandar Lampung: S1 Universitas
Lampung, 2013.
[17] D. Mawardi, Sistem Monitoring Pengukuran Data Arah dan
Kecepatan Angin Menggunakan Jaringan WI-FI ESP8266, Yogyakarta: S1
Universitas Sanata Dharma, 2017.
[18] T. N. Robby, M. Ramdhani and C. Ekaputri, "Alat Ukur Kecepatan
Angin, Arah Angin, dan Ketinggian," vol. 4(2), pp. 1457-1466, 2017.
[19] Susilo, S. C. Hasibuan, R. Purba and B. Widodo, "Rancang Bangun
Prototype Turbin Angin dengan Perbandingan Efisiensi 8 bilah dan 4
bilah," Jurnal Ilmiah Program Studi Teknik Elektro.
[20] D. R. Aji and M. N. Cahyadi, "Analisa Karakteristik Kecepatan Angin
dan Tinggi Gelombang Menggunakan Data Setelit Altimetri (Studi Kasus
: Laut Jawa)," vol. 11(1), pp. 75-78, 2015.
[21] A. Effendi, M. Novriyanti, A. Y. Dewi and A. M. N. Putra, "Analisa
Pengaruh Jumlah Blade Terhadap Putaran Turbin Pada Pemanfaatan
Energi Angin di Pantai Ujung Batu Muaro Penjalinan," Jurnal Teknik
Elektro ITP, vol. 8(2), pp. 134-138, 2019.
[22] S. Mathew, Wind Energy Fundamentals, Resource Analysis and
Economics, Malapuram, Kerala, India: Springer-Verlag, 2006.
[23] R. M. Khandagale and B. G. Marlapalle, "Design & Analysis of
Savonius VAWT for 50W Rated Power output," International Journal of
Engineering Research and General Science, vol. 5, no. 2091-2730, 2017.
[24] Y. W. Trikurniawan, Karakteristik Turbin Angin Savonius
Termodifikasi Empat Sudu dengan Lima Variasi Sudut Pitch Rotor Turbin,
Yogyakarta: S1 Universitas Sanata Dharma, 2017.

53
[25] F. Arbiyani and F. P. Lasut, "Design of Savonius Vertical Axis Wind
Turbine for Vehicle," Journal of Mechanical Engineering Science and
Technology, vol. v(2), no. 2580-0817, pp. 125-134, 2020.
[26] F. M. Bere, V. A. Koehuan and J. U. Jasron, "Analisis Performansi
Turbin Angin Poros Horisontal Model Double Rotor Contra Rotating
dengan Posisi Saling Berhimpitan," Jurnal Universitas Nusa Cendana,
vol. 2(1), pp. 15-22, 2015.
[27] J. V. Tuapetel, I. A. Triprayoga and P. M. Santika, "Analisis dan
Pengujian Kinerja Turbin Angin Savonius 4 Sudu," Jurnal Teknik Mesin -
ITI, vol. 3(2), no. ISSN: 2548-3854, pp. 46-52, 2019.

54
Biodata

Nama : Muhammad Ridlo Alfianto


TTL : Batam, 21 September 1999
Agama : Islam
Alamat : Perumahan Bambu Kuning blok A7 no 8,
Kel. Bukit Tempayan, Kec. Batu Aji, Kota
Batam.
Email : alfiantoridlo19@gmail.com
Riwayat Pendidikan SMK : SMKN 1 BATAM
SMP : SMPII Luqman Al-Hakim

55
Lampiran

Lampiran 1. Program Pengolahan Sensor Anemometer

56
57
Lampiran 2. Data Pengujian Sensor Anemometer

58
Lampiran 3. Program Pengolahan IR Sensor

59
Lampiran 4. Data Pengujian IR Sensor

60

Anda mungkin juga menyukai