Oleh :
EKA ISTIANA PUTRA
3211401043
Oleh :
EKA ISTIANA PUTRA
NIM : 3211401043
ABSTRAK
iii
SIMULATION OF SHIP NAVIGATION : POINT TO POINT
USING GPS
Nama Mahasiswa : Eka Istiana Putra
NIM : 3211401043
Pembimbing I : Sumantri K.Risandriya, ST., MT
Pembimbing II : -
Email : Putrae905@yahoo.com
ABSTRACT
Ship is a marine transportation that used for connect the islands. So that
we need a reliable navigation system for easy control. Autopilot is one
of the alternative driver to run the ship automatically. By using
electronics coordinate point that can determined by GPS module
(GY.NEO6MV2).
With the coordinates point, the driver can automatically determine
the direction of the ship. In the control, the point coordinates in the input
through the keypad and the results will be displayed on the LCD.
Arduino Uno will process the goal with a predetermined mathematical
formula to get the point coordinates of the destination of the ship. After
that two propeller ship propulsion will determine the position of the
destination. And the ship will change the position and heading towards
the goal. To control the propeller, use Driver Monster moto shield
Arduino (VNH2SP30) as controlling propeller speed and direction of
rotary propeller. All the system is set by Arduino, so we need the right
program in control.
From the observation can be obtained the data input of the destination,
tilt angle, distance goal, heading the ship, and the movement of the ship
propellers.
iv
KATA PENGANTAR
v
5. Teman-teman di Teknik Elektro di Politeknik Negeri Batam,
terkhusus angkatan 2014 dan berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan dan dorongan serta berbagi pengalaman
pada proses penyusunan Proyek Akhir ini.
Akhir kata penulis berserah diri pada Allah S.W.T, semoga Proyek
Akhir ini bermanfaat bagi pembaca sekalian terutama bagi penulis
sendiri.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
4.2.2 Pengambilan Data 2 .................................................. 27
4.2.3 Pengambilan Data 3 .................................................. 31
BAB V PENUTUP........................................................................ 34
5.1 Kesimpulan........................................................................ 34
5.2 Saran .................................................................................. 34
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data 1 posisi awal dan posisi akhir pergerakan kapal ...24
Tabel 4.2 Data 2 posisi awal dan posisi akhir pergerakan kapal ...25
Tabel 4.3 Data 3 posisi awal dan posisi akhir pergerakan kapal ...25
Tabel 4.4 Data 1 posisi awal dan posisi akhir pergerakan kapal ...27
Tabel 4.5 Data 2 posisi awal dan posisi akhir pergerakan kapal ...28
Tabel 4.6 Data 3 posisi awal dan posisi akhir pergerakan kapal ...28
Tabel 4.7 Data 1 posisi awal dan posisi akhir pergerakan kapal ...30
Tabel 4.8 Data 2 posisi awal dan posisi akhir pergerakan kapal ...31
Tabel 4.9 Data 3 posisi awal dan posisi akhir pergerakan kapal ...31
x
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
a. Bagaimana mengendalikan kapal dengan sistem point to
point dengan GPS ?
b. Bagaimana menentukan pergerakan kapal dengan
koordinat GPS?
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari pembuatan proyek akhir ini
diantaranya :
1. Tidak digunakan pada gelombang laut.
2. Tidak dalam kondisi angin kencang.
3. Tidak membahas tentang kompas.
4. Tidak menggunakan rintangan dalam pengujian.
5. Batas untuk sudut tujuan hanya antara utara sampai timur
(kisaran 90 deajat dari utara)
1.4 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari proyek akhir ini diantaranya:
1. Untuk mempermudah para nahkoda kapal untuk
mengendalikan arah kapal.
2. Untuk membuat sistem autopilots pada kapal.
Sedangkan manfaat yang dapat diambil dari pembuatan proyek
akhir ini diantaranya:
1. Mempermudah dalam menunjukan arah kapal.
2. Sebagai navigator yang digunakan untuk pergerakan
pada pengendali kapal.
2
BAB 1 : PENDAHULUAN
Hasil dan Analisa yaitu berupa hasil dari alat yang telah dibuat
dan analisa data-data pada sensor atau komponen yang
digunakan.
3
BAB II
DASAR TEORI
4
Gambar 2.1 Ilustrasi rumus[1]
Langkah-langkah mengubah koordinat menjadi koordinat
cartesius :
Langsung gunakan hubungan: x = r cos α, dan y = r sin α
Langkah-langkah mengubah koordinat cartesius menjadi
koordinat kutub :
1. Menentukan jari-jari (r) dengan pythagoras r2 =x2 +y2
2. Menentukan besar sudut dengan salah satu rumus :
y x y
Sin α= atau cos α = , atau tan α =
𝑟 𝑟 𝑥
3. Untuk kuadrannya, ada empat kemungkinan :
a. x positif dan y positif , ada di kuadran I,
b. x negatif dan y positif , ada di kuadran II,
c. x negatif dan y negatif , ada di kuadran III,
d. x positif dan y negatif , ada di kuadran IV [1]
5
{
j = lgg - lgk;
k = ltt - ltk;
l = sqrt((j*j)+(k*k));
sudut_kom = j / l ;
sudut_ko= acos(sudut_kom)/3.141*180;
sudut_ko = 90 - sudut_ko;
x = headingDegrees - sudut_ko;
}
6
Gambar 2.2 GPS (Global Positioning System) dan modul
GPS PMB 468 [2]
7
2.1.2 Bagian Kontrol
Seperti namanya, bagian ini untuk mengontrol. Setiap
satelit dapat berada sedikit diluar orbit, sehingga bagian ini
melacak orbit satelit, lokasi, ketinggian, dan kecepatan.
Sinyal-sinyal sari satelit diterima oleh bagian kontrol,
dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit. Koreksi data
lokasi yang tepat dari satelit ini disebut dengan data
ephemeris, yang nantinya akan di kirimkan kepada alat
navigasi kita.
2.2.3 Bagian Angkasa
Bagian ini terdiri dari kumpulan satelit-satelit yang
berada di orbit bumi, sekitar 12.000 mil diatas permukaan
bumi. Kumpulan satelit-satelit ini diatur sedemikian rupa
sehingga alat navigasi setiap saat dapat menerima paling
sedikit sinyal dari empat buah satelit. Sinyal satelit ini dapat
melewati awan, kaca, atau plastik, tetapi tidak dapat melewati
gedung atau gunung. Satelit mempunyai jam atom, dan juga
akan memancarkan informasi ‘waktu/jam’ ini. Data ini
dipancarkan dengan kode ‘pseudo-random’. Masing-masing
satelit memiliki kodenya sendiri-sendiri. Nomor kode ini
biasanya akan ditampilkan di alat navigasi, maka kita bisa
melakukan identifikasi sinyal satelit yang sedang diterima alat
tersebut. Data ini berguna bagi alat navigasi untuk mengukur
jarak antara alat navigasi dengan satelit, yang akan digunakan
untuk mengukur koordinat lokasi. Kekuatan sinyal satelit juga
akan membantu alat dalam penghitungan. Kekuatan sinyal ini
lebih dipengaruhi oleh lokasi satelit, sebuah alat akan
menerima sinyal lebih kuat dari satelit yang berada tepat
diatasnya (bayangkan lokasi satelit seperti posisi matahari
ketika jam 12 siang) dibandingkan dengan satelit yang berada
di garis cakrawala (bayangkan lokasi satelit seperti posisi
matahari terbenam/terbit).
Ada dua jenis gelombang yang saat ini dipakai untuk
alat navigasi berbasis satelit pada umumnya, yang pertama
lebih dikenal dengan sebutan L1 pada 1575.42 MHz. Sinyal
L1 ini yang akan diterima oleh alat navigasi. Satelit juga
mengeluarkan gelombang L2 pada frekuensi 1227.6 Mhz.
Gelombang L2 ini digunakan untuk tujuan militer dan bukan
untuk umum.
8
Bagian Pengguna
Bagian ini terdiri dari alat navigasi yang digunakan.
Satelit akan memancarkan data almanak dan ephemeris yang
akan diterima oleh alat navigasi secara teratur. Data almanak
berisikan perkiraan lokasi (approximate location) satelit yang
dipancarkan terus menerus oleh satelit. Data ephemeris
dipancarkan oleh satelit, dan valid untuk sekitar 4-6 jam.
Untuk menunjukkan koordinat sebuah titik (dua dimensi), alat
navigasi memerlukan paling sedikit sinyal dari 3 buah satelit.
Untuk menunjukkan data ketinggian sebuah titik (tiga
dimensi), diperlukan tambahan sinyal dari 1 buah satelit lagi.
Dari sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh kumpulan
satelit tersebut, alat navigasi akan melakukan perhitungan-
perhitungan, dan hasil akhirnya adalah koordinat posisi alat
tersebut. Makin banyak jumlah sinyal satelit yang diterima
oleh sebuah alat, akan membuat alat tersebut menghitung
koordinat posisinya dengan lebih tepat.
Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit,
maka sinyal satelit menjadi sangat penting. Alat navigasi
berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika ada
gangguan pada sinyal satelit. Ada banyak hal yang dapat
mengurangi kekuatan sinyal satelit:
Kondisi geografis, seperti yang diterangkan diatas. Selama
kita masih dapat melihat langit yang cukup luas, alat ini
masih dapat berfungsi.
Hutan. Makin lebat hutannya, maka makin berkurang
sinyal yang dapat diterima.
Air. Jangan berharap dapat menggunakan alat ini ketika
menyelam.
Kaca film mobil, terutama yang mengandung metal.
Alat-alat elektronik yang dapat mengeluarkan gelombang
elektromagnetik.
Gedung-gedung. Tidak hanya ketika di dalam gedung,
berada di antara 2 buah gedung tinggi juga akan
menyebabkan efek seperti berada di dalam lembah.
Sinyal yang memantul, misal bila berada di antara
gedung- gedung tinggi, dapat mengacaukan perhitungan
9
alat navigasi sehingga alat navigasi dapat menunjukkan
posisi yang salah atau tidak akurat. [2]
10
arah sebaliknya. Titik 0 dimulai dari garis negara Inggris.
Mengarah ke Indonesia akan menjadi angka.
11
mikrokontroler, dengan mudah untuk menghubungkan ke sebuah
komputer dengan kabel USB atau tegangan AC-to-DC dengan
menggunakan adapter atau battery untuk menjalankan Arduino
Uno. Arduino Uno merupakan board processing yang berbeda
dari semua board processing, dikarenakan Arduino Uno tidak
menggunakan FTDI USB-to-serial drive chip
Arduino Uno mempunyai sejumlah fasilitas untuk
komunikasi dengan sebuah komputer, Arduino lainnya atau
mikrokontroler lainnya. ATmega328 menyediakan serial
komunikasi UART TTL (5V), yang tersedia pada pin digital 0
(RX) dan 1 (TX). Arduino Uno memiliki deskripsi sebagai
berikut:
Mikrokontroler ATmega328
Operasi Voltage 5V
Input Voltage 7-12 V (Rekomendasi)
Input Voltage 6-20 V (limits)
I/O 14 pin (6 pin untuk PWM)
Arus 50 mA
Flash Memory 32KB
Bootloader SRAM 2 KB
EEPROM 1 KB
Kecepatan 16 hz
12
memetakan hingga 1024 discrete analog level. Beberapa jenis
mikrokontroler lain memiliki resolusi 8 bit, 256 discrete analog
level, bahkan ada yang memiliki resolusi 16 bit, 65536 discrete
analog level. [3]
13
2.5 Keypad Arduino
Keypad digunakan sebagai input data koordinat yang
telah di pada GPS. Jumlah tombol yang digunakan 16 tombol
utama dengan ukuran 4x4 matriks. Dan terdiri dari tombol
angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0 dan huruf A, B, C, D, *, #.
Keypad Hex terdiri dari 8 koneksi yaitu R1, R2, R3, R4 dan
C1, C2, C3, C4 dengan baris dan kolom masing-masing.
14
Berikut adalah pin dari LCD 16 X 2
15
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
3.1 Desain hardware
Sensor GPS
Arduino
Sensor Uno Driver
Kompas Motor
Keypad
16
akan memperhitungkan jarak dan sudut arah kapal, dalam menuju lokasi
berikutnya.
GPS dibantu kompas sebagai penunjuk arah, dalam sistem kendali
kapal di atur dengan motor pengerak kapal (propeller). propeller sebagai
pengendali kapal yang menggunakan Driver Monster arduino untuk
mengendalikan arah yang ditentukan. Agar lebih jelas lagi dapat melihat
flowchart di bawah ini:
Point 1 = set 1
nilai set
1
tidak
Tujuan = set 1
ya
end
ya
Sistem off
17
START
tidak
Kompas
ya
Data kompas
Rumus= D.kompas
+180 derajat
ya ya
end end
tidak Arah Terpenuhi
?
ya
STOP
18
Pada flowchart dijelaskan rancangan pembuatan program yang
diawali data arah mata angin yang di gunakan sebagai penunjuk
koordinat yang diinginkan. Kompas berfungsi sebagai penunjuk dari
navigasi kapal yang secara otomatis mengarah kan arah kapal. Gps yang
berfungsi sebagai titik tujuan, akan menentukan sudut sesuai yang
diinginkan. Sehingga berpengaruh pada pergerakan driver motor untuk
mengatur pergerakan kapal ke lokasi tujuan.
19
3.4 Instrumen penelitian
20
BAB IV
HASIL DAN ANALISA
21
Sistem ini bekerja dengan kondisi yang sesuai dengan
flowchart yang ada pada Bab III. Sistem bekerja jika sensor telah
memberikan suatu kondisi yang sesuai dengan perancangan pada
program yang telah dibuat, program tersebut diolah melalui
mikrokontroller atau arduino. Pergerakan motor disesuaikan dengan
sudut tujuan karena perputaran akan berbeda di setiap sudut kemiringan.
22
4.2 Analisa data sensor GPS terhadap Sudut Tujuan.
23
Gambar 4.4 hasil analisa sudut dan jarak
Posisi Awal Posisi Akhir Data Error
112,4819 104,049480 17,68 100,83 112,5872 104,049816 112,5903 104,049792 0,0027 - 0,0023
112,4819 104,049480 17,68 100,83 112,5872 104,049816 112,5903 104,049792 0,0027 - 0,0023
112,4819 104,049480 17,68 100,83 112,5872 104,049816 112,5903 104,049792 0,0027 - 0,0023
112,4819 104,049480 17,68 100,83 112,5872 104,049816 112,5903 104,049792 0,0027 - 0,0023
112,4819 104,049480 17,68 100,83 112,5872 104,049816 112,5903 104,049792 0,0027 - 0,0023
112,4819 104,049480 17,68 100,83 112,5872 104,049816 112,5903 104,049792 0,0027 - 0,0023
112,4819 104,049480 17,68 100,83 112,5872 104,049816 112,5903 104,049792 0,0027 - 0,0023
112,4819 104,049480 17,68 100,83 112,5872 104,049816 112,5903 104,049792 0,0027 - 0,0023
112,4819 104,049480 17,68 100,83 112,5872 104,049816 112,5903 104,049792 0,0027 - 0,0023
112,4819 104,049480 17,68 100,83 112,5872 104,049816 112,5903 104,049792 0,0027 - 0,0023
Tabel 4.1 data 1 posisi awal dan akhir untuk pergerakan kapal
24
Posisi Awal Posisi Akhir Data Error
Tabel 4.2 data 2 posisi awal dan akhir untuk pergerakan kapal
112,4801 104,049456 18,51 101,04 112,5872 104,049816 112,5885 104,049792 0,0011 -0,0023
112,4801 104,049456 18,51 101,04 112,5872 104,049816 112,5885 104,049792 0,0011 -0,0023
112,4801 104,049456 18,51 101,04 112,5872 104,049816 112,5885 104,049792 0,0011 -0,0023
112,4801 104,049456 18,51 101,04 112,5872 104,049816 112,5885 104,049792 0,0011 -0,0023
112,4801 104,049456 18,51 101,04 112,5872 104,049816 112,5885 104,049792 0,0011 -0,0023
112,4801 104,049456 18,51 101,04 112,5872 104,049816 112,5885 104,049792 0,0011 -0,0023
112,4801 104,049456 18,51 101,04 112,5872 104,049816 112,5885 104,049792 0,0011 -0,0023
112,4801 104,049456 18,51 101,04 112,5872 104,049816 112,5885 104,049792 0,0011 -0,0023
112,4801 104,049456 18,51 101,04 112,5872 104,049816 112,5885 104,049792 0,0011 -0,0023
112,4801 104,049456 18,51 101,04 112,5872 104,049816 112,5885 104,049792 0,0011 -0,0023
Tabel 4.3 data 3 posisi awal dan akhir untuk pergerakan kapal
25
Hasil dari beberapa percobaan pada satu titik koordinat tujuan, dapat
diketahui bahwa setiap titik koordinat kapal mengalami perubahan. Hal
ini disebabkan karena kapal mengalami perpindahan koordinat, dan data
akan selalu berubah seiring bergeraknya kapal. Namun hasil dari sudut
dan jarak tidak jauh mengalami perubahan, paling besar hanya
mengalami selisih sudut 0,41 derajat dan jarak 0,22 meter. Pada ketiga
data di atas, titik koordinat pada kondisi konstan. Karena perubahan
akan terjadi jika kapal mengalami perpindahan. Data yang di hasilkan
pada posisi awal adalah kondisi sebelum mulai. Jadi kondisi aktual kapal
ketika mendekati titik tujuan dapat di lihat pada posisi akhir.
26
Data 4.2.2 pengambilan data 2
27
Gambar 4.6 hasil analisa sudut dan jarak
112,4803 104,049480 26,26 105,46 112,5870 104,050000 112,5883 104,049992 0,0009 -0,0076
112,4803 104,049480 26,26 105,46 112,5870 104,050000 112,5883 104,049992 0,0009 -0,0076
112,4803 104,049480 26,26 105,46 112,5870 104,050000 112,5883 104,049992 0,0009 -0,0076
112,4803 104,049480 26,26 105,46 112,5870 104,050000 112,5883 104,049992 0,0009 -0,0076
112,4803 104,049480 26,26 105,46 112,5870 104,050000 112,5883 104,049992 0,0009 -0,0076
112,4803 104,049480 26,26 105,46 112,5870 104,050000 112,5883 104,049992 0,0009 -0,0076
112,4803 104,049480 26,26 105,46 112,5870 104,050000 112,5883 104,049992 0,0009 -0,0076
112,4803 104,049480 26,26 105,46 112,5870 104,050000 112,5883 104,049992 0,0009 -0,0076
112,4803 104,049480 26,26 105,46 112,5870 104,050000 112,5883 104,049992 0,0009 -0,0076
112,4803 104,049480 26,26 105,46 112,5870 104,050000 112,5883 104,049992 0,0009 -0,0076
Tabel 4.4 data 1 posisi awal dan akhir untuk pergerakan kapal
28
Posisi Awal Posisi Akhir Data Error
112,4809 104,049464 27,05 105,27 112,5870 104,050000 112,5878 104,049984 0,0009 -0,0015
112,4809 104,049464 27,05 105,27 112,5870 104,050000 112,5878 104,049984 0,0009 -0,0015
112,4809 104,049464 27,05 105,27 112,5870 104,050000 112,5878 104,049984 0,0009 -0,0015
112,4809 104,049464 27,05 105,27 112,5870 104,050000 112,5878 104,049984 0,0009 -0,0015
112,4809 104,049464 27,05 105,27 112,5870 104,050000 112,5878 104,049984 0,0009 -0,0015
112,4809 104,049464 27,05 105,27 112,5870 104,050000 112,5878 104,049984 0,0009 -0,0015
112,4809 104,049464 27,05 105,27 112,5870 104,050000 112,5878 104,049984 0,0009 -0,0015
112,4809 104,049464 27,05 105,27 112,5870 104,050000 112,5878 104,049984 0,0009 -0,0015
112,4809 104,049464 27,05 105,27 112,5870 104,050000 112,5878 104,049984 0,0009 -0,0015
112,4809 104,049464 27,05 105,27 112,5870 104,050000 112,5878 104,049984 0,0009 -0,0015
Tabel 4.5 data 2 posisi awal dan akhir untuk pergerakan kapal
112,4804 104,049464 26,94 105,53 112,5870 104,050000 112,5881 104,049984 0,0009 -0,0015
112,4804 104,049464 26,94 105,53 112,5870 104,050000 112,5881 104,049984 0,0009 -0,0015
112,4804 104,049464 26,94 105,53 112,5870 104,050000 112,5881 104,049984 0,0009 -0,0015
112,4804 104,049464 26,94 105,53 112,5870 104,050000 112,5881 104,049984 0,0009 -0,0015
112,4804 104,049464 26,94 105,53 112,5870 104,050000 112,5881 104,049984 0,0009 -0,0015
112,4804 104,049464 26,94 105,53 112,5870 104,050000 112,5881 104,049984 0,0009 -0,0015
112,4804 104,049464 26,94 105,53 112,5870 104,050000 112,5881 104,049984 0,0009 -0,0015
112,4804 104,049464 26,94 105,53 112,5870 104,050000 112,5881 104,049984 0,0009 -0,0015
112,4804 104,049464 26,94 105,53 112,5870 104,050000 112,5881 104,049984 0,0009 -0,0015
112,4804 104,049464 26,94 105,53 112,5870 104,050000 112,5881 104,049984 0,0009 -0,0015
Tabel 4.6 data 3 posisi awal dan akhir untuk pergerakan kapal
29
Hasil dari beberapa percobaan pada satu titik koordinat tujuan, dapat
diketahui bahwa setiap titik koordinat kapal mengalami perubahan. Hal
ini disebabkan karena kapal mengalami perpindahan koordinat, dan data
akan selalu berubah seiring bergeraknya kapal. Namun hasil dari sudut
dan jarak tidak jauh mengalami perubahan, paling besar hanya
mengalami selisih sudut 0,79 derajat dan jarak 0,26 meter. Pada ketiga
data di atas, titik koordinat pada kondisi konstan. Karena perubahan
akan terjadi jika kapal mengalami perpindahan. Data yang di hasilkan
pada posisi awal adalah kondisi sebelum mulai. Jadi kondisi aktual kapal
ketika mendekati titik tujuan dapat di lihat pada posisi akhir.
30
Data 4.2.3 pengambilan data 3
31
Gambar 4.8 hasil analisa sudut dan jarak
Posisi Awal Posisi Akhir Data Error
Tabel 4.7 data 1 posisi awal dan akhir untuk pergerakan kapal
32
Posisi Awal Posisi Akhir Data Error
112,4807 104,049464 35,97 115,63 112,5847 104,050216 112,5863 104,050240 0,0014 -0,0089
1124807 104,049464 35,97 115,63 112,5847 104,050216 112,5863 104,050240 0,0027 -0,0089
1124807 104,049464 35,97 115,63 112,5847 104,050216 112,5863 104,050240 0,0027 -0,0089
1124807 104,049464 35,97 115,63 112,5847 104,050216 112,5863 104,050240 0,0027 -0,0089
1124807 104,049464 35,97 115,63 112,5847 104,050216 112,5863 104,050240 0,0027 -0,0089
1124807 104,049464 35,97 115,63 112,5847 104,050216 112,5863 104,050240 0,0027 -0,0089
1124807 104,049464 35,97 115,63 112,5847 104,050216 112,5863 104,050240 0,0027 -0,0089
1124807 104,049464 35,97 115,63 112,5847 104,050216 112,5863 104,050240 0,0027 -0,0089
1124807 104,049464 35,97 115,63 112,5847 104,050216 112,5863 104,050240 0,0027 -0,0089
1124807 104,049464 35,97 115,63 112,5847 104,050216 112,5863 104,050240 0,0027 -0,0089
Tabel 4.8 data 2 posisi awal dan akhir untuk pergerakan kapal
112,4809 104,049464 36,05 115,69 112,5847 104,050216 112,5867 104,050248 0,0017 0,0005
112,4809 104,049464 36,05 115,69 112,5847 104,050216 112,5867 104,050248 0,0017 0,0005
112,4809 104,049464 36,05 115,69 112,5847 104,050216 112,5867 104,050248 0,0017 0,0005
112,4809 104,049464 36,05 115,69 112,5847 104,050216 112,5867 104,050248 0,0017 0,0005
112,4809 104,049464 36,05 115,69 112,5847 104,050216 112,5867 104,050248 0,0017 0,0005
112,4809 104,049464 36,05 115,69 112,5847 104,050216 112,5867 104,050248 0,0017 0,0005
112,4809 104,049464 36,05 115,69 112,5847 104,050216 112,5867 104,050248 0,0017 0,0005
112,4809 104,049464 36,05 115,69 112,5847 104,050216 112,5867 104,050248 0,0017 0,0005
112,4809 104,049464 36,05 115,69 112,5847 104,050216 112,5867 104,050248 0,0017 0,0005
112,4809 104,049464 36,05 115,69 112,5847 104,050216 112,5867 104,050248 0,0017 0,0005
Tabel 4.9 data 3 posisi awal dan akhir untuk pergerakan kapal
33
Hasil dari beberapa percobaan pada satu titik koordinat tujuan,
dapat diketahui bahwa setiap titik koordinat kapal mengalami
perubahan. Hal ini disebabkan karena kapal mengalami perpindahan
koordinat, dan data akan selalu berubah seiring bergeraknya kapal.
Namun hasil dari sudut dan jarak tidak jauh mengalami perubahan,
paling besar hanya mengalami selisih sudut 0,12 derajat dan jarak 0,11
meter. Pada ketiga data di atas, titik koordinat pada kondisi konstan.
Karena perubahan akan terjadi jika kapal mengalami perpindahan. Data
yang di hasilkan pada posisi awal adalah kondisi sebelum mulai. Jadi
kondisi aktual kapal ketika mendekati titik tujuan dapat di lihat pada
posisi akhir.
34
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
35
DAFTAR PUSTAKA
[1] Konsep matematika “ koordinat kutub dan koordinat cartesius
pada trigonometri “. Internet :
http://www.konsep-matematika.com/2015/11/koordinat-kutub-
dan-koordinat-cartesius-pada-trigonometri.html
[2] Fakultas Teknologi Industri ITS Surabaya Indonesia.
“Perancangan Sistem Navigasi Kapal Untuk Mendukung
Sistem Autopilot”. Internet :
https://www.scribd.com/doc/291382270/perancangan-
navigasi-kapal 2012 [19 Mei 2016].
[3] Elektronika Dasar. “Arduino Internet :
http://arduino.cc/en/Main/arduinoBoardUno [14 April 2016].
[4] Elektronika Dasar. “Motor Penggerak :
http://www.batteryspace.com/dcmotorhightorquemini12vdcgea
rmotor200rpmforhobbyprojects.aspx 2013 [12 mei 2016].
[5] Fakultas Teknologi Industri ITS Surabaya Indonesia.
“Perancangan Sistem Navigasi Kapal Untuk Mendukung
Sistem Autopilot”. Internet : http://digilib.its.ac.id/public/ITS-
paper-20343-2409105019-Paper.pdf, 2012 [19 Mei 2016].
[6] Hobby Electronics. “CMPS 11 Tilt Compensated Compass
Module”. Internet : http://www.hobbytronics.co.uk/cmps11-
tilt-compass, 2016 [ 19 Mei 2016].
[7] Elektronika Dasar. “LCD (Liquid Cristal Display)” Internet :
http://elektronika-dasar.web.id/lcd-liquid-cristal-display/,2013
[17 mei 2016].
[8] Elektronika Dasar. “Teori Motor DC Dan Jenis-Jenis Motor
DC”. Internet : http://elektronika-dasar.web.id/teori-motor-dc-
dan-jenis-jenis-motor-dc/, 4 Juli 2012 [17 Mei 2016].
36
BIOGRAFI PENULIS
Agama : Islam
Email : Putrae905@yahoo.com
Riwayat Pendidikan :
Overview
The Arduino Uno is a microcontroller board based on the ATmega328
(datasheet). It has 14 digital input/output pins (of which 6 can be used as
PWM outputs), 6 analog inputs, a 16 MHz crystal oscillator, a USB
connection, a power jack, an ICSP header, and a reset button. It contains
everything needed to support the microcontroller; simply connect it to a
computer with a USB cable or power it with a AC-to-DC adapter or
battery to get started.
The Uno differs from all preceding boards in that it does not use the
FTDI USB-to-serial driver chip. Instead, it features the Atmega8U2
programmed as a USB-to-serial converter.
"Uno" means one in Italian and is named to mark the upcoming release
of Arduino 1.0. The Uno and version 1.0 will be the reference versions
of Arduino, moving forward. The Uno is the latest in a series of USB
Arduino boards, and the reference model for the Arduino platform; for a
comparison with previous versions, see the index of Arduino boards.
Summary
Memory
The ATmega328 has 32 KB (with 0.5 KB used for the bootloader). It
also has 2 KB of SRAM and 1 KB of EEPROM (which can be read and
written with the EEPROM library).
The Uno has 6 analog inputs, labeled A0 through A5, each of which
provide 10 bits of resolution (i.e. 1024 different values). By default they
measure from ground to 5 volts, though is it possible to change the
upper end of their range using the AREF pin and the analogReference()
function. Additionally, some pins have specialized functionality:
I2C: 4 (SDA) and 5 (SCL). Support I2C (TWI)
communication using the Wire library.
There are a couple of other pins on the board:
AREF. Reference voltage for the analog inputs. Used with
analog Reference().
Reset. Bring this line LOW to reset the microcontroller.
Typically used to add a reset button to shields which block the
one on the board.
See also the mapping between Arduino pins and ATmega328 ports?
Communication
The Arduino Uno has a number of facilities for communicating with a
computer, another Arduino, or other microcontrollers. The ATmega328
provides UART TTL (5V) serial communication, which is available on
digital pins 0 (RX) and 1 (TX). An ATmega8U2 on the board channels
this serial communication over USB and appears as a virtual com port to
software on the computer. The '8U2 firmware uses the standard USB
COM drivers, and no external driver is needed. However, on Windows,
a .inf file is required. The Arduino software includes a serial monitor
which allows simple textual data to be sent to and from the Arduino
board. The RX and TX LEDs on the board will flash when data is being
transmitted via the USB-to-serial chip and USB connection to the
computer (but not for serial communication on pins 0 and 1).
A SoftwareSerial library allows for serial communication on any of the
Uno's digital pins.
The ATmega328 also supports I2C (TWI) and SPI communication. The
Arduino software includes a Wire library to simplify use of the I2C bus;
see the documentation for details. For SPI communication, use the SPI
library.
Programming
The Arduino Uno can be programmed with the Arduino software
(download). Select "Arduino Uno from the Tools > Board menu
(according to the microcontroller on your board). For details, see the
reference and tutorials.
The ATmega328 on the Arduino Uno comes preburned with a
bootloader that allows you to upload new code to it without the use of an
external hardware programmer. It communicates using the original
STK500 protocol (reference, C header files).
You can also bypass the bootloader and program the microcontroller
through the ICSP (In-Circuit Serial Programming) header; see these
instructions for details.
The ATmega8U2 firmware source code is available. The ATmega8U2 is
loaded with a DFU bootloader, which can be activated by connecting the
solder jumper on the back of the board (near the map of Italy) and then
resetting the 8U2. You can then use Atmel's FLIP software (Windows)
or the DFU programmer (Mac OS X and Linux) to load a new firmware.
Or you can use the ISP header with an external programmer
(overwriting the DFU bootloader). See this user-contributed tutorial for
more information.
Physical Characteristics
The maximum length and width of the Uno PCB are 2.7 and 2.1 inches
respectively, with the USB connector and power jack extending beyond
the former dimension. Four screw holes allow the board to be attached
to a surface or case. Note that the distance between digital pins 7 and 8
is 160 mil (0.16"), not an even multiple of the 100 mil spacing of the
other pins.
LAMPIRAN B
LCD ARDUINO
LAMPIRAN C
MOTOR DC
DC Motor Specifications
Overview
The output loading on a gear box must never exceed the manufactures
“specified rated torque” as this will cause premature gear failure. It is
particularly important to observe this at slow output speeds when the
calculated output torque exceeds the specified rated torque.
LAMPIRAN D
GPS
LAMPIRAN E
MONSTER MOTO SHIELD
MONSTER MOTO SHIELD
Overview
Note:
When using this board in extreme high-demand applications it may be
necessary to improve thermal performance with a heat-sink or fan and to
solder the wires directly to the board instead of using a screw terminal
(in addition to the myriad other complications present in a high-current
system) However, when using the board at currents up to 6A the chips
will barely become noticeably warm.
Features: