DIMAS RIZKY
1907220046
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
i
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji dan Syukur Kehadirat ALLAH Subhana Wata‟ala yang telah
memberikan Rahmat dan Kesempatan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan Tugas SEMI Akhir ini yang berjudul “SISTEM KEAMANAN
PADA PERLINTASAN KERETA API MENGGUNAKAN SENSOR
MAGNETIK BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO” dengan
lancar dan hasil yang baik. Dalam penulisan Tugas SEMI Akhir ini, tentunya
terdapat dukungan dari berbagai pihak yang mendukung, baik dari segi Moril dan
Materil. Untuk itu pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Allah Subhana Wata‟ala yang dengan segala Rahmat dan Karunia-Nya
serta kesempatan yang diberikan kepada Penulis dalam menyelesaikan
Tugas Akhir.
2. Ayahanda Agus Purnomo dan Ibunda Suharni yang sangat Penulis cintai
dan sayangi, Telah berjuang dengan keras baik Doa dan Tindakan,
memeras keringat dan air mata dalam mendukung Penulis menggapai
impian dan menyelesaikan Tugas akhir ini, Saudara-saudari saya Ilham
Prastyo, Nayra Zahra Ramadhani, serta keluarga besar Panut yang turut
mendukung keputusan serta keperluan penulis.
3. Bapak Munawar Alfansury Siregar S.T.,M.T selaku Dekan Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
4. Bapak Faisal Irsan Pasaribu S.T.,S.Pd.,M.T dan Bapak Partaonan Harahap
S.T.,M.T selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi S-1 Teknik Elektro
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
5. Ibunda Rimabawati S.T.,M.T selaku Dosen Pengampu yang telah
membimbing dan mengarahkan Kepada Penulis dalam menyelesaikan
Tugas SEMI Akhir serta selaku mentor yang memberkan segala solusi
terbaik dalam menyelesaikan beberapa masalah.
6. Seluruh Staff Pengajar/Pegawai Program Studi Fakultas Teknik Elektro
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
ii
7. Teman-teman seperjuangan Teknik Elektro Stambuk 2019, yang telah
menjadi sahabat tebaik Penulis, Serta teman-teman kelas A-2 Siang
Teknik Elektro.
8. Serta masih banyak lagi pihak-pihak yang sangat berpengaruh dalam
proses penyelesaian Tugas SEMI Akhir ini yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu.
Semoga Allah Yang Mahas Esa senantiasa membalas semua Kebaikan yang
telah diberikan kepada Penulis. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat
terkhusus bagi Penulis dan kepada pembaca umumnya. “Aamiin Ya Rabbal
Alamin”.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
BAB 1................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah..................................................................................................2
1.3 Ruang Lingkup.......................................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian...................................................................................................2
1.5 Manfaat...................................................................................................................2
2.1 Tinjauan Pustaka Relevan.....................................................................................3
2.2 LANDASAN TEORI..............................................................................................4
2.2.1 Arduino Uno....................................................................................................4
2.2.2 Axle Counter dan Track Circuit....................................................................5
2.2.3 Induksi Magnet................................................................................................6
2.2.4 Generator Van de Graff..................................................................................7
2.2.5 Sensor Magnetometer.....................................................................................8
BAB III...........................................................................................................................10
METODOLOGI PENELITIAN...................................................................................10
3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN...........................................................10
3.2 ALAT DAN BAHAN PENELITIAN..................................................................10
3.3 PROSEDUR PENNELITIAN.............................................................................10
3.4 Flowchat................................................................................................................12
3.5 Pengujian Sensor Magnetometer MAG3110......................................................13
3.6 Pengujian Implementasi Sistem..........................................................................13
3.7 Pengujian Background Lingkungan...................................................................13
3.8 Pengambilan Nilai Ambang Batas (Threshold)..................................................14
3.9 Pengujian Deteksi Keberadaan Kereta Api.......................................................16
3.10 Pengujian pada Kendaraan Umum..................................................................16
3.11 Perancangan Servo.............................................................................................17
3.12 Pengujian Relay..................................................................................................18
3.13 Perancangan Power Supply...............................................................................18
iv
3.14 Penggunaan Software IDE Arduino.................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................20
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah perancangan sistem palang pintu perlintasan kereta api
dengan microkontroler berbasis Arduino Uno
2. Seberapa besar tingkat efektifitas keamanan dalam penggunaan sistem
kontrol otomatis berbasis arduino.
1.5 Manfaat
Adaun manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini:
1. Untuk memperkenalkan kepada mahasiswa teknik elektro Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara tentang sistem otomatis palang pintu
perlintasan kereta api dengan sensor elektro magnetik.
2. Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang sistem
otomatis terkhususnya dengan sensor elektro magnetik ini.
3. Sebagai referensi pada para peneliti selanjutnya yang berhungan langsung
dengan sensor elektro magnetik ini.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Arduino untuk mengirimkan SMS informasi ke pada masinis kereta mengenai
keadaan di pintu perlintasan (Sirait & Wicaksono, 2017). Dengan metode ini
pengembang dan pengguna dapat berinteraksi satu dengan yang lainnya selama
proses pembuatan sistem, sehingga prototype dapat diawasi secara otomatis oleh
petugas (Lamasi et al., 2018). Metode Research and Development atau R&D
diterapkan dalam penelitian ini. Pengembangan penelitian sebelumnya dilakukan
dengan menambahkan sistem pengukur kecepatan kereta dan kontrol manual pada
palang pintu otomatis (Firdaus et al., 2016). Kecelakaan laluntas karena kepadatan
penduduk di Indonesia dan sangat meningkat dengan derastis oleh karena itu pada
jaman sekarang banyak orang-orang yang ingin memiliki kendaraan roda dua
maupun roda empat, di jaman sekarang kita dapat dengan mudah membeli
kendaraan roda dua maupun roda empat karena kita bias membeli dengan cara
kredit, dan banyak dari kita ingin cepat-cepat sampai tujuan tetapi tidak
menghiraukan bahaya waktu melewati palang pintu kereta api karena banyaknya
pengendara menerobos palang pintu kereta api, maka dari itu penelitian ini
dilakukan dengan harapan terciptanya sebuah terobosan baru untuk keamanan
bersama dan mengurangi angka kematian akibat perlintasan kereta api yang belum
begitu ketat dan cekatan (Pratama et al., 2019).
4
menandai peluncuran Arduino 1.0. Uno dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi
dari Arduino. Uno adalah yang terbaru dalam serangkaian board USB Arduino,
dan sebagai model referensi untuk platform Arduino, untuk perbandingan dengan
versi sebelumnya, lihat indeks board Arduino (Rismanto, 2020).
5
Kelebihan dari axle counter yaitu tidak perlu melakukan isolasi rail joint
atau isolasi persambungan rel dan sistem ini aman dapat bekerja meskipun saat
ada gangguan di rel seperti basah, pelumas atau ada pasir di sekitar rel.
Kekurangan dari axle counter ini yaitu kegagalan pembacaan sensor sehingga
perlu di cek secara berkala, pada awalnya terdapat kerterbatasan pembacaan
jumlah axle yaitu 255 per kereta dan jika lebih maka akan terjadi error [2]. Track
Circuit merupakan salah satu jenis peralatan pendeteksi sarana yang berfungsi
untuk mendeteksi bakal pelanting berupa kereta api, langsiran, lori, dan material
yang bergerak lainnya yang berada di daerah deteksi [3]. Selain berfungsi sebagai
pendeteksi sarana, track circuit juga dapat mendeteksi adanya rel yang patah.
Jarak track circuit untuk mendeteksi bakal pelanting di tiap-tiap section yaitu
sejauh 12 Km. Track Circuit terdiri dari dua jenis yaitu track circuit arus searah
(DC) dan track circuit arus bolak-balik (AC). Komponen peralatan sarana
pendeteksi jenis track circuit ini adalah rel konektor, kabel fleksibel, kotak
terminal, rel isol, plat isol. Location case yaitu tempat relay, dan resistor variabel,
tegangan dari location case adalah 11 V AC yang kemudian diserahkan dengan
dioda bridge menjadi 5 V DC. Track Circuit bekerja dengan memanfaatkan short
circuit as roda kereta atau feeder yang diumpankan pada koil relay. Track Circuit
juga memiliki kekurangan yaitu rentan terhadap petir, jika cuaca sedang buruk
terkadang sistem elektrik pada track circuit akan mengalami gangguan(Fatkhan et
al., 2021).
2.2.3 Induksi Magnet
Induksi magnetik adalah kuat medan magnet yang timbul akibat arus
listrik yang mengalir dalam suatu penghantar. Oersted menunjukkan bahwa
muatan bergerak dapat menimbulkan efek kemagnetan. Sedangkan, Faraday
menunjukkan bahwa gerak magnet dapat menimbulkan arus listrik. Selanjutnya,
secara teoritis laplace (1749-1827) menyatakan bahwa kuat medan magnetik atau
induksi magnetik di sekitar arus listrik berbanding lurus dengan kuat arus listrik,
panjang kawat penghantar dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak suatu
titik dari kawat penghantar tersebut [5]. Besarnya medan magnet yang dihasilkan
dari kawat lurus beraliran listrik dapat dihitung dengan persamaan Bio-Savart :
μoI
B=
2 πa
Dengan:
B = kuat medan magnet (T), μ𝑜 = 4π x 10-7 (Wb.A−1.m−1),
I = arus listrik (A),
6
a = jarak titik dengan kawat (m).
Gesekan antara rel dan roda kereta api yang terbuat dari besi diasumsikan
dapat menghasilkan muatan listrik yang bergerak sehingga menimbulkan arus
listrik (I), sehingga menimbulkan medan magnet (B) sesuai dengan jarak (a)
disekitarnya (Fatkhan et al., 2021).
Prinsip kerja Generator Van de Graff dapat dilihat pada Gambar II-4.
Generator Van de Graff memiliki prinsip kerja yang sama dengan listrik statis
penemuan Thale of Miletus. Elektron bebas dihasilkan dari gesekan yang terjadi
antara sisir logam dan sabuk karet. Sabuk konveyor karet yang bergerak keatas
membawa elektron menuju kubah logam. Sedangkan sisi lain sabuk konveyor
yang bergerak kebawah, membawa proton menuju ke tanah untuk di netralkan.
Ketika elektron kian banyak terkumpul di kubah utama dan mempunyai beda
potensial yang sangat tinggi, maka akan terjadi loncatan listrik dari kubah utama
ke arah cincin baja atau kubah logam kecil sehingga tercipta percikan yang petir
7
yang kasat mata. Generator Van De Graaff dengan beda potensial yang kecil jika
di pegang kubah logamnya akan menyebabkan rambut seseorang berdiri tegak ke
arah yang berlawanan. Hal ini di sebabkan karena adanya elektron yang berpindah
ke ujung rambut dan saling bertolakan.
2.2.5 Sensor Magnetometer
8
bidang 3 sumbu digital (X, Y, dan Z), sensor ini memanfaatkan teknologi next
generation magnetic tunnel junction (MTJ) yang memungkinkan sensor memiliki
sensitivitas tinggi dalam kondisi kekuatan medan magnet yang rendah [11].
Prinsip kerja sensor magnetometer yaitu medan magnet yang dideteksi sensor
akan dikonversi menjadi sinyal listrik. Sinyal analog yang dihasilkan dilewatkan
ke multiplexer untuk dipilih pada setiap arah sebelum dikonversi oleh ADC.
Sinyal digital yang dihasilkan ADC masuk ke mikrokontroler untuk diolah dan
ditamiplkan hasil pengukurannya.
9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
10
Pada percobaan bagian ini, penulis mendesain alat dan mengujinya secara
langsung, dengan tujuan untuk memahami dan mengecek setiap sistem kerja dari
rangkaian yang digunakan. Jika ada masalah, maka akan dianalisis dan diperbaiki.
11
3.4 Flowchat
ARDUINO
UNO
MOTOR
SERVO
12
3.5 Pengujian Sensor Magnetometer MAG3110
20,5
20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
(uT)
19,5
19
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tesla Meter Sensor MAG3110
13
gambar 3 2 Grafik Nilai Medan Magnet Lingkungan
Dapat dilihat pada Gambar III-2, rentang nilai medan magnet lingkungan
yang ada disekitar alat ketika tidak ada kereta dan kendaraan umum yang melintas
yaitu sebesar 0,12 µT sampai dengan 1,86 µT. Adapun rata-rata nilai medan
magnetnya yaitu sebesar 0,52 µT.
14
gambar 3 4 Mekanisme Pengambilan Data Medan Magnet Kendaraan
Dapat dilihat pada Gambar III-4 mekanisme pengambilan data medan magnet
kendaraan, posisi peletakan untuk mengambil data medan magnet kendaraan yang
nantinya akan dijadikan sebagai parameter nilai ambang batas kendaraan juga
berjarak 1 meter dari jalan kendaraan.
15
3.9 Pengujian Deteksi Keberadaan Kereta Api
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui alat deteksi keberadaan kereta
mengunakan induksi magnetik dengan menggunakan sensor magnetometer
MAG3110 ini bekerja dengan baik setelah nilai ambang batas ditentukan.
16
3.11 Perancangan Servo
Motor servo menggunakan sistem umpan balik tertutup, dimana posisi dari
motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada didalam motor
servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor DC, serangkaian gear, potensiometer
dan rangkaian kontrol. Secara umum terdapat 2 jenis motor servo, yaitu motor
servo standard dan motor servo continous. Servo motor tipe standar hanya mampu
berputar 180 derajat. Motor servo standard sering dipakai pada sistem robotika,
misalnya untuk membuat “Robot Arm” (Robot Lengan). Sedangkan, Servo motor
continuous dapat berputar sebesar 360 derajat. motor servo continous sering
dipakai untuk Mobile Robot. Pengendalian gerakan motor servo dapat dilakukan
dengan menggunakan metode PWM (Pulse Width Modulation). Teknik ini
menggunakan sistem lebar pulsa untuk mengemudikan putaran motor.
Pada penelitian ini, motor servo yang digunakan adalah motor servo yang
berjenis standar, tipenya yaitu motor servo Tower Pro SG90. Motor servo ini
hanya mampu berputar 180 derajat, 90 derajat searah jarum jam dan 90 derajat
berlawanan arah jarum jam (Kusriyanto & Wismoyo, 2017).
17
3.12 Pengujian Relay
Saat merancang alat ini, relay akan digunakan untuk mengontrol kunci
pintu elektromagnetik yang digunakan sebagai kunci listrik sehingga kunci
tersebut dapat dikontrol secara otomatis oleh pengontrol cahaya pada sistem dan
peralatan listrik.
gambar 3 8 Relay
18
3.14 Penggunaan Software IDE Arduino
Perancangan sistem pada software arduino sangat penting, karena disinilah
program dibuat dan diupload menggunakan software arduino yaitu dengan
memasukkan kode program ke dalam arduino.
19
DAFTAR PUSTAKA
Fatkhan, B. N., Ramdhani, M., Sugiana, M. T. E. A., & Si, S. (2021). Sistem
Deteksi Keberadaan Kereta Api Menggunakan Induksi Magnetik Train
Presence Detection System Using Magnetic Induction. E-Proceeding of
Enginering, 8(2), 1011–1020.
Firdaus, M. A., Utomo, B., Elektro, J. T., Teknik, F., & Semarang, U. N. (2016).
Miniatur Palang Pintu Kereta Api Otomatis Dengan Menampilkan Kecepatan
Kereta Serta Waktu Tunggu Menggunakan Arduino. Jurnal Teknik Elektro
Unnes, 8(1), 12–17.
Jubaedi, D., & Sukrisna, D. (2018). Rancang Bangun Prototype Palang Pintu
Kereta Api Otomatis Berbasis Arduino Uno Menggunakan Sensor Hc-Sr04.
Prosiding Semnastek.
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek/article/view/3442%0Ahttps://
jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek/article/download/3442/2591
Kurniawan, F., & Surahman, A. (2021). Sistem Kemanan Pada Perlintasan Kereta
Api Menggunakan Sensor Infrared Berbasis Mikrokontroller Arduino Uno.
Jtst, 02(01), 7–12.
Kusriyanto, M., & Wismoyo, N. (2017). Sistem Palang Pintu Perlintasan Kereta
Api Otomatis Dengan Komunikasi Wireless Berbasis Arduino. Teknoin,
23(1), 73–80. https://doi.org/10.20885/teknoin.vol23.iss1.art9
Lamasi, A. J., Radhita, R. G., Teknik, F., & Jakarta, U. N. (2018). Prototipe
sistem pintu kereta api otomatis menggunakan mikrokontroler arduino uno
1,2,3). Teknik Elektronika UNJ, 5(1), 106–113.
https://doi.org/10.21009/autocracy.05.2.6
Muhammad Fayyadh1, Unang Sunarya, ST., MT.2, Ramdhan Nugraha, S.Pd.,
M. ., & 1, 3Fakultas. (2015). PERANCANGAN SISTEM OTOMATIS
PALANG PINTU KERETA API BERBASIS MOTION DETECTION.
PERANCANGAN SISTEM OTOMATIS PALANG PINTU KERETA API
BERBASIS MOTION DETECTION, 2(1), 291.
Pratama, S., Taqwa, A., & Salamah, I. (2019). Palang Pintu Kereta Api Otomatis
Berbasis Arduino. J-SAKTI (Jurnal Sains Komputer Dan Informatika), 3(2),
173. https://doi.org/10.30645/j-sakti.v3i2.137
Rismanto, R. E. paksi. (2020). Palang Pintu Kereta Otomatis Menggunakan
Sensor Hcsr-04 Bertenaga Surya. Jurnal Teknik Elektro Uniba (JTE Uniba),
4(2), 54–57. https://doi.org/10.36277/jteuniba.v4i2.58
Sirait, F., & Wicaksono, B. A. (2017). Jurnal Teknologi Elektro, Universitas
Mercu Buana ISSN : 2086 ‐ 9479. Jurnal Teknologi Elektro,
UniversitasMercu Buana, 8(2), 87–94.
https://media.neliti.com/media/publications/141935-ID-perancangan-
simulasi-sistem-pemantauan-p.pdf
20
21