id
PROYEK AKHIR
Disusun oleh:
FAKULTAS TEKNIK
SURAKARTA
2017
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan bagi Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan proyek akhir ini
dengan baik dan lancar. Proyek akhir merupakan salah satu mata kuliah wajib
yang harus ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Diploma Tiga Teknik Mesin
Produksi, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Surakarta sebagai syarat kelulusan dalam menempuh perkuliahan. Pelaksanaan
proyek akhir kemudian dilaporkan dalam bentuk laporan sebagai
pertanggungjawaban kepada pihak Program Studi.
Melalui proyek akhir ini, penulis dapat menyalurkan banyak ilmu yang
diperoleh di bangku kuliah lalu diterapkan kedalam sebuah mesin dari proyek
akhir ini.
Selama proses pelaksanaan proyek akhir maupun penulisan laporan
tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis
menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bimbingan kepada:
1. Bapak Dr. Budi Santoso, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Diploma
Tiga Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak R. Lullus Lambang GH, S.T., M.T. selaku Koordinator Proyek
Akhir yang telah memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan
Proyek Akhir ini.
3. Bapak Dr. Budi Kristiawan, S.T., M.T. selaku pembimbing I yang telah
memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan Proyek Akhir ini.
4. Bapak Dr. Eng. Syamsul Hadi, S.T., M.T. selaku pembimbing II dari yang
telah memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan Proyek Akhir
ini.
5. Bapak, Ibu, dan semua keluarga yang senantiasa memberikan do’a,
dukungan dan motivasi untuk bersemangat dalam menyelasaikan setiap
tugas perkuliahan.
6. Teman-teman satu tim yang bersama-sama membuat proyek akhir ini
hingga selesai.
7. Rekan mahasiswa Diploma III Teknik Mesin angkatan 2014.
iii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penulis
iv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTARK
Tujuan dari proyek akhir ini adalah pembuatan alat pengering padi.
Pembuatan alat ini berfungsi untuk mengurangi masalah sosial tentang
pengeringan gabah setelah panen. yang belum dimanfaatkan secara
maksimal. Pembuatan alat ini dimulai dengan melakukan pengamatan alat
pengering padi yang ada di pasaran. Tahap selanjutnya adalah perencanaan yaitu
meliputi: perancangan gambar, dan perhitungan untuk menentukan komponen
yang akan dipergunakan. Tahap terakhir adalah proses pembuatan dan perakitan.
Berdasarkan hasil perancangan mesin pengering padi, urutan pembuatan
mesin pengering padi yaitu pembuatan drum pemutar, pembuatan rangka,
pembuatan dudukan poros, tungku, pembuatan saluran input dan output., proses
pengecatan dan terakhir proses perakitan. Mesin pengering padi ini menggunakan
motor listrik berdaya 0,5 Hp, biaya untuk membuat mesin pengering padi ini
sebesar Rp 7.021.300.-
Kata kunci : Mesin pengering padi, mesin motor listrik berdaya 0,5 Hp
v
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
The purpose of this final project is making rice dryer. The rice dryer has a
function to reduce the social problem of drying grain after the harvest time which
has not been maximally utilized . The making of this tool begins by observing rice
dryers on the market. The next stage is planning that includes: design drawing
and calculation to determine the components to be used. The last stage is the
process of making and assembling.
Based on the results of rice dryer machine design, the sequence of making
rice dryer machine is making drum player, making framework, making shaft
holder, furnace, making of input and output channel, painting process, and final
assembly process. This rice dryer machine uses electric motor powered 0,5 Hp.
The cost to make this rice dryer machine is Rp7.021.300.-
Keywords: rice dryer machine, electric motor engine with 0,5 Hp
vi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................. i
Lembar Pengesahan ......................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................. iii
Abstrak ............................................................................................................. v
Daftar Isi........................................................................................................... vii
Daftar Gambar .................................................................................................. x
Daftar Tabel ..................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................ 2
1.3 Batasan Masalah ................................................................................. 2
1.4 Tujuan Tugas Akhir ............................................................................ 2
1.5 Manfaat Tugas Akhir .......................................................................... 2
1.6 Sistematika Laporan ............................................................................ 2
BAB II DASAR TEORI
2.1 Konsep Perencanaan Poros ................................................................. 4
2.1.1 Daya Penggerak ........................................................................ 4
2.1.2 Statika ....................................................................................... 6
2.1.3 Gaya Luar.................................................................................. 7
2.1.4 Gaya Dalam .............................................................................. 7
2.1.5 Tumpuan ................................................................................... 8
2.2 Poros ................................................................................................... 9
2.2.1 Hal-hal Penting Dalam Perencanaan Poros .............................. 10
2.2.2 Tegangan dalam Poros .............................................................. 10
2.3 Inersia .................................................................................................. 11
2.3.1 Momen Inersia ......................................................................... 11
2.4 Tegangan ............................................................................................. 12
2.5 Faktor Keamanan (Safety Factor) ....................................................... 14
2.6 Analisis Kadar Air Dengan Pengeringan Bahan ................................. 15
vii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
viii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
x
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
xi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1
library.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan
masalah tujuan dan manfaat serta sistematika laporran
library.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
DASAR TEORI
Berdasarkan gaya yang bekerja dan kecepatan, maka daya dapat dihitung
dengan rumus :
P = F.V……..……………………………………………...(2.2)
4
library.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
Keterangan :
P = Daya (watt)
F = Gaya (N)
V = Kecepatan linier (m/s)
Berdasarkan torsi yang berkeja :
P = W.T ............................................................................(2.3)
ω = (2π.n)/60......................................................................(2.4)
T = I.α................................................................................(2.5)
Keterangan :
T = Torsi (N.m)
ω = Kecepatan sudut (Rad/s)
n = Kecepatan (rpm)
I = Momen inersia (kg.m3)
α = Percepatan sudut (Rad/s)
Berdasarkan putaran poros :
P =(2π.n.T)/60……….…..……………………………......(2.6)
Keterangan :
P = Daya (watt)
n = Putaran poros (rpm)
T = Torsi (kg.m)
b. Mencari harga gaya (F)
Gaya adalah suatu benda yang menyebabkan benda bergerak.
F = m . α…………………..…………………….................(2.7)
Keterangan :
F = Gaya (N atau kg.m/s2)
m = Massa (kg)
α = Percepatan (m/s2)
c. Mencari harga berat (W)
Berat suatu benda adalah gaya gravitasi yang bekerja pada benda itu.
W = m . g ………..………………………………..............(2.8)
library.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
Keterangan :
W = Berat (N atau kg.m/s2)
m = Massa (kg)
g = Percepatan grafitasi (10 m/s2)
d. Mencari harga torsi (T)
Besarnya torsi merupakan hasil dari perkalian gaya dengan jarak terhadap
sumbu:
T = F . r …………..…………………………...................(2.9)
Keterangan
T = Torsi (N.m)
F = Gaya (N)
r = Jarak terhadap sumbu (m)
2.1.2 Statika
Statika adalah ilmu yang mempelajari tentang statika suatu beban terhadap
gaya- gaya dan juga beban yang mungkin ada pada bahan tersebut. Dalam statika
keberadaan gaya-gaya yang mempengaruhi sistem menjadi suatu obyek tinjauan
utama. Sedangkan dalam perhitungan kekuatan rangka, gaya-gaya yang
diperhitungkan adalah gaya luar dan gaya dalam.
Jenis beban dapat dibagi menjadi :
1. Beban dinamis adalah beban sementara dan dapat dipindahkan pada kontruksi.
2. Beban statis adalah beban yang tetap dan tidak dapat dipindahkan pada
kontruksi.
3. Beban terpusat adalah beban yang garis kerjanya pada suatu titik.
4. Beban terbagi adalah beban yang bekerja pada bidang.
5. Beban momen adalah beban momen akibat dari beban terpusat pada konstruksi.
6. Beban torsi atau puntir adalah beban akibat puntiran.
library.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
Beban
Reaksi A B
Reaksi
Reaksi
Gambar 2.1 Prinsip statika keseimbangan
(Meriam, J.L. & Kraige, 1986)
2.1.5 Tumpuan
Dalam ilmu statika, tumpuan dibagi atas:
1. Tumpuan rol/penghubung
Tumpuan ini dapat menahan gaya pada arah tegak lurus penumpu. Simbol
reaksi tumpuan rol bisa dilihat pada Gambar 2.2
Momen
Reaksi
Reaksi
Gambar 2.4 Reaksi tumpuan jepit
(Meriam, J.L. & Kraige, 1986)
2.2 Poros
Poros adalah sebuah elemen mesin yang digunakan untuk mentransmisikan
daya dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Daya dihantarkan poros oleh
beberapa gaya tangensial dan torsi (momen torsi). Untuk memindahkan daya dari
poros yang satu ke poros yang lain diperlukan alat transmisi daya seperti pulley,
roda gigi, dan lain-lain. Alat transmisi daya ini memberikan gaya-gaya yang dapat
mengakibatkan bending dan beban torsi pada poros. Dengan kata lain, sebuah
poros digunakan untuk mentransmisikan torsi dan momen bending. Pembebanan
torsi dan momen bending pada poros bisa diamati pada Gambar 2.5
(Khurmi,2005).
2. Tegangan bending (tarik atau tekan) akibat gaya aksi elemen mesin seperti
roda gigi, pulley dan lain-lain termasuk juga berat poros itu sendiri.
3. Tegangan akibat kombinasi beban torsional dan bending.
library.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
2.3 Inersia
I = k . m . r .................................................................................................. (2.31)
Dimana:
Hubungan torsi dan momen inersia dapat diturunkan dengan hukum Newton II
sebagai berikut:
Berbagai nilai koefisien momen inersia pada berbagai bentuk benda dan porosnya:
2.4 Tegangan
Salah satu masalah fundamental dalam mechanical engineering adalah
menentukan pengaruh beban pada komponen mesin atau peralatan. Hal ini sangat
essensial dalam perancangan mesin karena tanpa diketahuinya intensitas gaya di
dalam elemen mesin, maka pemilihan dimensi, material, dan parameter lainnya
tidak dapat dilakukan.
Dalam menentukan keamanan suatu poros perhitungan tegangan secara
teoritis sangat diperlukan. Tegangan yang berpengaruh adalah tegangan bending
(σ) dan tegangan geser (τ). Tegangan yang terjadi pada suatu penampang dapat
diamati pada Gambar 2.6.
library.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
Tegangan bending yang terjadi dipengaruhi oleh gaya yang bekerja pada
bidang. Gaya tersebut berupa momen bending yang terjadi pada suatu poros. Gaya
yang bekerja hanya berpengaruh terhadap sumbu x maka tegangan pada sumbu y
diasumsikan σy = 0. Persamaan yang digunakan menentukan tegangan bending
adalah:
σx = ...................................................................................................... (2.33)
Dimana M adalah momen bending yang terjadi pada poros, c adalah jarak terluar
dari pusat penampang, dan I adalah momen inersia penampang.
Untuk tegangan geser yang terjadi pada poros dicari menggunakan
persamaan:
Dimana τxy adalah tegangan geser pada poros, F adalah gaya pembebanan yang
bekerja pada poros, dan A adalah luas penampang.
Kedua persamaan diatas akan digunakan untuk mencari tegangan maksimal
yang dimiliki oleh poros. Tegangan bending maksimal dicari mengunakan
persamaan:
Dimana τmax adalah tegangan bending maksimal yang dimiliki poros, σx adalah
tegangan bending terhadap sumbu x, σy adalah tegangan bending yang bekerja
terhadap sumbu y, dan adalah tegangan geser yang terjadi pada poros.
Dari kombinasi kedua nilai yang diperoleh dari persamaan 2.25 dan 2.26 akan
digunakan untuk menentukan keamanan dari suatu elemen mesin yang digunakan.
syarat yag harus terpenuhi adalah nilai dari tegangan yang dihasilkan harus lebih
kecil dari tegangan yield yanng dimiliki oleh material yang digunakan dibagi
dengan safety factor. Sehingga persamaan yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Dimana nilai σyield diperoleh dari tabel nilai tegangan suatu material yang
digunakan, τyield nilainya diperoleh dari σyield/2, dan SF adalah safety factor yang
dipakai. Apabila suatu poros sengan material tertentu memenuhi kedua syarat
tersebut maka poros yang dipakai dinyatakan aman.
Sumber : Khurmi, R.S. & Gupta, J.K. 2005, A Textbook Of Machine Design, p102
berat selama pengeringan meripakan jumlah air yang terdapat dalam bahan
pangan yang dianalisis.
2. Peralatan
Peralatan yang digunakan pada analisis kadar air dengan metode ini adalah
oven udara, cawan. dan timbangan analisis.
c. Perhitungan
Kadar air dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
Keterangan:
a = Berat cawan.
b = Berat gabah basah
c = Berat gabah sample
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
Mulai
Survey
Sketsa
Perhitungan Daya
Pembuatan
Gagal
Pengujian
Berhasil
Kesimpulan
Selesai
17
library.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
Pada proses pemuatan proyek akhir ini diawali dengan ditentukannya suatu
tema untuk dijadikan permasalahan. Tema yang diangkat adalah meningkatkan
produktivitas usaha mikro kecil dan menengah. Setelah melakukan kegiatan
tersebut usaha kecil tersebut dikategorikan menjadi dua bagian yaitu usaha kecil
yang sudah menggunakan teknologi modern dan usaha kecil yang masih
menggunakan metode tradisional. Berikutnya penulis memilih usaha yang masih
tradisional karena dinilai masih sangat membutuhkan peningkatan produktivitas
dalam menghasilkan produknya. Usaha yang diangkat adalah pembuatan mesin
pengering padi. Setelah itu dilakukan survey secara mendalam tentang proses
pembuatan mesin pengering padi. Berikutnya penulis menganalisa munculnya
beberapa permasalahan yang dialami petani.
Selanjutnya dibuatlah suatu alat untuk membantu pengeringan padi. Kemudian
dimulai untuk menghitung seluruh komponen yang meliputi penentuan kapasitas
maksimal pencampur yang bisa digunakan, perhitungan momen inersia dan
penentuan kecepatan putar drum pemutar, percepatan yang akan digunakan, dan
penentuan daya motor yang bisa dipakai. Selanjutnya dilakukan perancangan
mesin dengan menggambar gambar teknik dari mesin. Perancangan desain mesin
menggunakan software SolidWorks agar dapat dievaluasi apakah sudah sesuai
dengan spesifikasi yang diharapkan dan juga menghitung jumlah material yang
diperlukan dalam pembuatan mesin.
3 1
4
6
7
2
10
9
8 5
3.2.2 Poros
Poros memiliki fungsi sebagai pemindah daya dari motor listrik yg diteruskan
oleh gearbox ke rantai yang terpasang di drum sehingga drum bisa berputar.
Selain itu fungsi lainnya dari poros pemutar drum adalah untuk menyeimbangkan
drum ketika berputar. Gambar poros bisa dilihat pada gambar 3.4
3.2.3 Rangka
Rangka berfungsi sebagai pendukung dan tempat dipasangnya komponen-
komponen mesin pengering padi seperti motor listrik, tong, bearing dan lain-lain.
Kerangka mampu menahan beban dari seluruh komponen. Penyambungan
kerangka dilakukan dengan cara dilas. Gambar rangka bisa di amati pada gambar
3.5.
.
Gambar 3.6 Motor Listrik
3.2.5 Gearbox/Reducer
Gear box atau reducer berfungsi untuk mengurangi kecepatan putar yang
diperoleh dari motor listrik yang kemudian akan digunakan untuk memutar drum.
3.2.8 Tungku
Tungku merupakan komonen mesin pengering padi yang memiliki fungsi
sebagai tempat pemanas berupa briket atau arang. Gambar Tungku bisa dilihat
pada gambar 3.9.
3.2.9 Blower
Fungsi blower pada mesin pengering padi adalah sebagai penghembus udara
yang di hembuskan ke dalam tungku lalu di alirkan ke drum pemutar. Gambar
blower dapat dilihat pada gambar 3.10.
3.2.10 Bearing
Bearing adalah suatu komponen yang berfungsi untuk mengurangi gesekan
pada mesin atau komponen-komponen yang bergerak dan saling menekan
antara satu dengan yang lainnya. Bearing bisa dilihat pada gambar 3.11.
Diketahui :D = 500 mm
r = 250 mm = 0.25m
= 25 kg
= 5 kg
= 22 kg
= 13 rpm
a. Mencari Momen Inersia
Data beban pada poros
Masa total = 52 kg
Jari-jari tabung = 0.25 m
Momen Inersia :
I =
= 1.625 kg m2
ω =
= 1,36
T = 1.625 . 1,36
= 2,21 Nm
Percepatan poros
α =
library.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
α = 1,36
Daya
P =ω.T
= 1,36 . 2,21
= 3,0056 watt
= 0,004 HP ~ 1 HP = 746 watt
Jadi daya yang dibutuhkan untuk mesin pengering padi adalah 0,5 HP
N2 =
N2 = 95,3 rpm
N3 =
N3 = 13 rpm
A
L0 = 2000 mm B
Ray Rby
Q = 0,15 N/mm
L0 = 2000 mm
RAy RBY
Gambar 3.14 Skema kesetimbangan
∑MA = 0 ∑Fy = 0
Q . l0. . l0 - RBY . l0 = 0 RAy + RBy – Q . l0 = 0
Perhitungan SFD V1
Q
M
x
RAy
=0 ∑Fy = 0
RAy – Q . X –V1 = 0
V1 = RAy – Q . x (0 ≤ x ≤ 2000)
Hasil perhitungan SFD yang diperoleh bisa diamati pada Tabel 3.1 Kurva SFD
yang dihasilkan bisa dilihat pada Gambar 3.15.
Tabel 3.1 perolehan nilai SFD
Jarak, x (mm) Q (N/mm) Ray (N) Rby(N) SFD (N)
0 0,15 150 150 150
400 0,15 150 150 90
800 0,15 150 150 30
1000 0,15 150 150 0
1200 0,15 150 150 -30
1600 0,15 150 150 -90
2000 0,15 150 150 -150
Diagram SFD
150
0
-150
Gambar 3.15 Diagram SFD
library.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
Perhitungan BMD
y
V1
Q
M1
x
x
RAy
∑M = 0 (0 ≤ x ≤ 2000)
M + Q . x . x – RAy . x = 0
M = RAy . x - x2
Hasil perhitungan BMD yang diperoleh bisa diamati pada Tabel 3.2 Kurva BMD
yang dihasilkan bisa dilihat pada Gambar 3.16
Diagram BMD
= =
I=
I = 44 . 10-4 kg m2
⁄
⁄
τxy =
Setelah diperoleh nilai σx dan τxy nilainya dimasukkan ke dalam persamaan 2.35.
Kemudian untuk menentukan keamanan poros nilai tegangan maksimal yang
diperoleh dimasukkan ke dalam persamaan 2.37. Nilai σx dimasukkan ke
persamaan 2.35.
maks = + √( )
= + √( )
0,12 ≤
0,12 ≤ 92,5
= 0
= 185 Mpa
= √
= 0,11Mpa
≤
library.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id
0,11 ≤
0,11 ≤ 46,25
σ bahan dan τ bahan poros memiliki nilai yang tidak lebih besar dari σyield dan τyield
Material, maka poros yang dipakai pada mesin dinyatakan aman.
= x 100%
= 15%
Hasil kadar air gabah kering yang bagus dapat disimpan dan dapat pula di
proses menjadi beras adalah 15%. Sehingga hasil pengeringan yang sudah
dilakukan menggunakan mesin pengering padi sudah mendekati gabah kering.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
PROSES PRODUKSI
1. Mesin las
2. Mesin roll
3. Alat ukur (jangka sorong, meteran)
4. Mesin bor
5. Penitik
6. Mesin gerinda
7. Mesin potong
33
library.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
Jumlah Rp5.033.00
0
Jumlah Rp1.350.000
b. Pelumasan
Pelumasan dilakukan terhadap bearing dan baut pada mesin pengering
padi. Pelumasan dilakukan dengan pemberian oli pada bearing agar
putaran poros berputar dengan baik, begitu pula pada baut yang terpasang
di mesin pengering padi, dilakukan pelumasan dengan pemebrian oli atau
vaseline agar baut tidak macet saat di buka pasang.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
42
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
xii