(Studi Kasus Simpang Masjid Agung - Simpang Alun Alun Kota Tasikmalaya)
NIM : 1211800043
TANGERANG SELATAN
2022
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
LEMBAR PERSETUJUAN
Dengan ini menerangkan bahwa Seminar Tugas Akhir yang disusun oleh :
NIM : 1211800043
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan ini menerangkan bahwa Laporan Kerja Praktek yang disusun oleh :
NIM : 1211800043
Puji dan stukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya kepada penulisa, sehingga dapat
menyelesaikan proposal seminar tugas akhir ini. Propasal ini berjudul : Integrasi
Simpang Menggunakan PTV VISSIM Student Version (Studi Kasus Simpang
Masjid Agung – Simpang Alun Alun Kota Tasikmalaya). Seminar tugas akhir
ini merupakan tugas yang harus diselesaikan oleh Mahasiswa Program Studi
Teknik Sipil Institut Teknologi Indonesia. Tujuan utama dari seminar tugas akhir
ini adalah selain merupakan syarat untuk menyelesaikan program S1, juga untuk
dapat mengaplikasikan langsung ke lapangan ilmu yang telah dipelajari di kampus
Dalam penyusunan laporan ini, tentunya tak lepas dari pengarahan dan
bimbingan dari berbagai pihak terkait. Maka, Penulis mengucapkan trasa hormat
serta terima kasih kepada pihak berikut :
1. Ibu Ir. Rachmi Yanita, M.T. IPM. selaku Kaprodi Teknik Sipil Institut
Teknologi Indonesia.
2. Bapak Ir. Nurhakim, MCE. selaku dosen pembimbing seminar tugas akhir.
3. Ibu Dr. Sc – Ing. Ir. Riana Herlina Lumingkewas, M.T. selaku koordinator
tugas akhir.
4. Keluargaku, terutama kedua orang tua yang telah memberikan dukungan
secara moril maupun materil dalam menyelesaikan proposal ini.
5. Teman-teman dari kampus ITI yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu
yang telah membantu selama proses penyusunan.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan
serta kesalahan. Oleh Karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
tentunya sangat diharapkan. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga dengan
disusunnya laporan kerja praktek ini dapat menambah pembendaharaan buku-buku
Teknik Sipil
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I - PENDAHULUAN
1.6 Hipotesis.................................................................................................. 4
I
2.8.2 Signal Program ............................................................................... 14
II
DAFTAR GAMBAR
III
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu, perlu dilakukan analisa ruas jalan yang ada untuk mencari
tahu keterlayanan jalan terhadap jumlah pengguna jalan yang terdapat di Kota
Tasikmalaya.
1. Apakah kapasitas jalan yang ada mampu untuk menampung volume lalu
lintas yang melintas ?
2. Jika melihat tingkat kinerja jalan yang ditinjau dari derajat kejenuhannya,
apakah perlu dilakukan peninjauan terhadap rekayasa lalu lintasnya ?
3. Bagaimana bentuk simulasi terbaik yang dapat digunakan pada masing
masing simpang ?
1
3. Meneliti keakuratan Software Vissim umtuk mensimulasikan integrasi
amtar simpang dengan berbagai opsi rekayasa lalu lintas.
Untuk dijadikan sebuah masukan bagi semua pihak yang terlibat dalam
diberlakukannya rekayasa lalu lintas, seperti ORGANDA, LLAJ, DISHUB dan
intansi lainnya, yang didasarkan pada hasil studi kasus yang dilaksanakan oleh
pengusul.
• Lokasi :
2
• Jenis Kendaraan :
Dilakukan pada perkiraan jam jam puncak pada hari kerja, yaitu pada jam
berangkat kerja, pukul 06.00 – 09.00 WIB, dan pada jam pulang kerja,
pukul 17.00 – 19.00 WIB.
• Parameter :
➢ Volume Kendaraan
➢ Kecepatan Arus Bebas
➢ Kapasitas Jalan
➢ Derajat Kejenuhan
➢ Tingkat Pelayanan Jalan
• Metode Penelitian
I. Studi Literatur
Pengumpulan acuan acuan dari beberapa literasi yang ada untuk
mengurangi kemungkinan kesalahan dalam penelitian yang dilaksanakan.
3
II. Pengambilan Data
Data yang digunakan adalah Data Primer dan Sekunder.
Data Primer yang dimaksud berupa volume kendaraan dan kecepatan
kendaraan yang melintas. Sedangkan Data Sekunder yang digunakan
adalah jumlah penduduk dan luas daerah yang didapatkan dari Badan
Pusat Statistik (BPS) Kota Tasikmalaya.
1.6 Hipotesis
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ruang Lalu Lintas Jalan merupakan prasarana yang ditujukan untuk tempat
berpindahnya orang, kendaraan dan atau barang yang berupa jalan dan fasilitas
penunjang (Sumber : UU No 22 Tahun 2009).
Lalu Lintas tidak hanya mencakup perjalanan wilayah darat tetapi juga
mencakup perjalanan wilayah laut dan udara, dimana pada setiap wilayah memiliki
peraturan tersendiri untuk menjaga keberlangsungan lalu lintas yang ada.
5
2.3 Simpang
Simpang terbagi menjadi dua, yaitu simpang bersinyal dan simpang tidak
bersinyal. Simpang Bersinyal merupakan bagian dari sistem kendali waktu tetap
yang dirangkai atau ‘sinyal aktuasi kendaraan’ terisolir, biasanya memerlukan
metoda dan perangkat lunak khusus dalam analisanya (Sumber : MKJI 1997).
6
C. Langkah Ketiga : Penentuan Waktu Sinyal
C-1 : Tipe Pendekat
C-2 : Lebar Pendekat Efektif
C-3 : Arus Jenuh Dasar
C-4 : Faktor Penyesuaian
C-5 : Rasio Arus Jenuh
C-6 : Waktu Siklus dan Waktu Hijau
Gambar 2.1
Bagan Alir Perhitungan
Simpang Bersinyal
(Sumber : MKJI 1997)
7
2.5 Konsep Dasar Perhitungan Simpang Tak Bersinyal
Perilaku Lalu Lintas pada simpang tak bersinyal dalam hal aturan memberi
jalan, disiplin lajur dan aturan antri sangat sulit digambarkan dalam suatu model
perilaku seperti model berhenti/beri jalan yang berdasarkan pada pengambilan
celah.
Hasil yang paling menentukan dari perilaku lalu lintas adalah bahwa rata-
rata hampir dua pertiga dari seluruh kendaraan yang datang dari jalan minor
melintasi simpang dengan perilaku “tidak menunggu celah”, dan celah kritis yang
kendaraan tidak memaksa lewat adalah sangat rendah yaitu sekitar 2 detik.
(Sumber: MKJI 1997)
Kapasitas dan ukuran perilaku lalu lintas lainnya yaitu derajat kejenuhan,
tundaan (det/smp) dan peluang antrian dihitung berdasarkan langkah langkah
berikut ini :
8
Berikut bagan alir untuk analisa simpang tidak bersinyal :
PTV Vissim adalah sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat
sebuah perencanaan lalu lintas dan juga transportasi. PTV Vissim dapat
memberikan tinjauan yang detail dan realistik tentang sebuah keadaan arus lalu
lintas dan dampaknya, dengan kemampuan untuk mendefinisikan berbagai macam
kemungkinan skenario lalu lintas.
PTV Vissim memiliki konsep links dan connectors yang dapat digunakan
untuk memetakan jaringan lalu lintas secara mendetail dan memodelkan geometri
jalan yang bervariasi, dimulai dengan sebuah titik standar sampai sebauh simpang
yang kompleks.
9
Untuk menunjang fungsi PTV Vissim dalam merencanakan lalu lintas,
maka PTV Vissim memiliki kemampuan untuk :
a) UM (Unmotorized)
• Kendaraan tak bermotor dengan roda menggunakan tenaga
ataupun hewan.
• Contoh : Sepeda
10
b) MC (Motorcycle)
• Kendaraan bermotor roda dua
• Contoh : Sepeda Motor
c) HV (Heavy Vehicle)
• Kendaraan bermotor roda empat dengan jarak as lebih besar
dari 3,5 meter.
• Contoh : Truk
11
d) LV (Light Vehicle)
• Kendaraan bermotor roda empat dengan jarak as 2,0 – 3,0
meter
• Contoh : Minibus
12
2.7.3 Vehicle Road
Vehicle Road digunakan untuk memasukan data arah
bergeraknya sebuah kendaran pada sebuah jalan maupun simpang. Pada
sebuah simpang, gerak kendaraan ditentukan asal dan tujuan berdasarkan
ruas jalan nya. (Sumber : Manual PTV Vissim)
13
2.8 Pengaturan Simpang di PTV Vissim
14
Gambar 2.11 Signal Program Pop-Up
(Sumber : PTV Vissim 2022)
a) Queue Counters
Queue Counters digunakan untuk menganalisa kendaraan yang menumpuk
pada suatu ruas jalan yang diakibatkan oleh tingginya volume kendaraan
dan penggunaan APILL pada ruas jalan tersebut.
15
Gambar 2.12 Queue Results Pop-Up
(Sumber : PTV Vissim 2022)
b) Qlen
Qlen merupakan hasil dari perhitungan Queue Counter yang menampilkan
panjang antrian yang timbul dalam satuan meter. Qlen pada Queue Result
banyaknya akan sesuai dengan jumlah run analysis yang dilakukan
sebelumnya. Hasil yang ditampilkan pada run yang berbeda akan berbeda
satu sama lain, sehingga nantinya perlu dicari Qlen rata rata dari beberapa
data yang dihasilkan.
16
Gambar 2.13 Contoh Tabel Hasil Qlen
(Sumber : PTV Vissim 2022)
a) LOS A
• Untuk Simpang Bersinyal :
Delay < 10 detik atau tidak terdapat kemacetan
• Untuk Simpang Tidak Bersinyal :
Delay < 10 detik atau tidak terdapat kemacetan
17
b) LOS B
• Untuk Simpang Bersinyal :
Delay > 10 – 20 detik
• Untuk Simpang Tidak Bersinyal :
Delay > 10 – 15 detik
c) LOS C
• Untuk Simpang Bersinyal :
Delay > 20 – 35 detik
• Untuk Simpang Tidak Bersinyal :
Delay > 15 – 25 detik
d) LOS D
• Untuk Simpang Bersinyal :
Delay > 35 – 55 detik
• Untuk Simpang Tidak Bersinyal :
Delay > 25 – 35 detik
e) LOS E
• Untuk Simpang Bersinyal :
Delay > 55 – 80 detik
• Untuk Simpang Tidak Bersinyal :
Delay > 35 – 50 detik
f) LOS F
• Untuk Simpang Bersinyal :
Delay > 80 detik
• Untuk Simpang Tidak Bersinyal :
Delay > 80 detik
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Persiapan Penelitian :
1. Studi Literasi
2. Menetapkan Lokasi Studi
Survey Pendahuluan :
Pengumpulan Data
Kesimpulan
19
3.2 Persiapan Penelitian
20
Selain itu, informasi mengenai kondisi eksisting jalan dihimpun dan
mencatat titik titik yang memiliki kondisi tertentu. Berdasarkan survei pendahuluan
ini dihimpun informasi yang kemudian akan dipakai sebagai acuan
dilaksanakannya survei lanjutan.
21
Mulai
Data Primer :
Data Sekunder :
1.Conflict Area
1. Jaringan Jalan
2. Jenis Kendaraan
2. Geometris
3. Volume Kendaraan Lokasi Penelitian
4. Driving Behaviour
Signal Program
Proses Data :
Proses Data :
1. Membuat Area Node
What If Scenario
2. Menentukan Interval Waktu Pemrosesan
3. Running Program
LOS Rekayasa
LOS Eksisting
Output Data
1. Node Result
2. Video Simulasi
Kesimpulan
23
3.7.4 Pemisahan Tipe Kendaraan di Ruas Jalan
3.8 Hasil
24
DAFTAR PUSTAKA
Rusdiyanto, 2014, Rekayasa dan Manajemen Lalu Lintas : Teori dan Aplikasi.
Leutika Pro. Yogyakarta.
Suryo P., Leksmono, 2016, Rekayasa Lalu Lintas Edisi Ketiga. Tim Indeks. Jakarta.