Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK

Judul Laporan : Karakteristik Generator DC


Eksitasi Terpisah

Nama Praktikan : ....................................................


Kelompok /Grup : .....................................................
Nama Anggota Kelompok : 1. ..............................................
2. ..............................................
3. .............................................
4. .............................................
5. .............................................
6. ..............................................

Kelas : POP-3A....
Tanggal Praktikum : ...................................................
Tanggal penyerahan Laporan : .................................................
Pembimbing : Ir. Benhur Nainggolan, M.T

PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI REKAYASA KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
OKTOBER 2022

1
BAB 1. PENDAHULUA

1.1. Tujuan
Dalam percobaan ini , diharapkan praktikan dapat:
a. Dapat menggambarkan karakteristik generator DC eksitasi terpisa dari data haris
pengukuran
b. Dapat mengoperasikan generator DC eksitasi terisah untuk variasi beban.
c. Dapat mengguanakan alat-alat ukur, ampere meter, volt meter, dan tacometer degngan
beba.

2
BAB II. DASAR TEORI

2.1. Rangkaian Generator DC Eksitasi Terpisah


Generator DC ekasitasi terisah adalah generator DC yang mana sumber tegangan
untuk eksitasi diambil dari sumner luar sperti yang ditunukkan pada gambar 1

Gambar 1.

Jika penggerak mula untuk memutan generator dengan putakan N maka tegangan akakitan
pada jangkar. Ketika generator berputar , pada generator arus searah berlaku hubungan-
hubungan :
(1) Ea = V + Ia Ra (1)
(2) Ea = Ø 𝑧𝑁(P / a) Volt (2)
60
atau,
(3). Eg= CN Φ (3)

dengan,
Ea = Gaya geraklistrik (EMF) yang dibangkitkanpadajangkar generator.
V = tegangan terminal generator yang diberikan.
Ia = arus jangkar.
Ra = tahanan jangkar.
P = Jumlah kutub.
Ø = Flux per kutub.
z = jumlah penghantar total.
N = kecepatan putar, rpm.
a = jumlah hubungan parallel.
C= Konstanta yang tergantung dengan konstruksi

Jika terminal generator terhubung dengan beban ZL maka arus IL mengalir ke beban. sebesar
Hunbungan antara ZL dasn IL adalah

3
Eg= V + Ia Ra
= IL ZL + Ia Ra ................................................................................... (4)

Daya yang dibangkitkan di jangkar generator adalah


Pg = Ea Ia ............................................................................................. (5)

Daya yang diserap oleh beban adalah


PL= V IL................................................................................................ (6)

Rugi rugi generator DC terdiri dari :


(a). Rugi rugi tembaga (jangkar dan medan ) = I2Ra + If2Rf .............................(7)
(b). Rugi-rugi inti (Hysterisis dan Eddy current)
(c). Rugi-rugi mekanis (gesekan poros, agin, sikat)
Rugi-rugi (b) dan (c) tidak tergantung arus beban.

Efisiensi generator terdiri dari tiga jenis yaitu efisiensi listrik, efisiensi konversi energi
mekanik ke listrik, dan efisiensi total.

Aliran daya pada generator ditunukkan seperti pada gambar 2

Gambar 2.Peta aliran daya pada generator DC

Efisiensi listrik generator adalah,


5𝑔 = 𝑃𝐿x100 .................................................. (8)
𝑃g

Efisiensi konversi,
5𝑘 = 𝑃g x100.................................................. (9)
𝑃𝑚

Dengan, Pm adalah daya poros masukan generator.


Dan efisiensi total adalah
5𝑡 = 𝑃𝐿 x100 .................................................. (10)
𝑃𝑚

4
2.2.Karakteristik Generator
Ada tiga karakteristik atau curve generator dc yang penting, yaitu:
(1) Karakteristik beban nol , 𝐸𝑜 = f (𝐼ƒ )
Karakteristik ini dikenal sebagai karakteristik magnetik atau karakteristik untai
terbuka ( Open Circuit Characteristic = “O.C.C”). Yang memberi hubungan antara
EMF induksi jangkar 𝐸𝑜 pada beban nol dan medan atau arus penguatan 𝐼ƒ pada
kecepatan N tetap. Dan sesungguhnya adalah merupakan curve magnetik untuk bahan
elektromagnet.
(2) Karakteristik total atau karakteristik dalam , 𝐸 = ƒ(𝐼𝑎)
Karakteristik ini memberi hubungan antara EMF induksi E yang sesungguhnya dalam
jangkar dan arus jangkar 𝐼𝑎. Karakteristik ini penting sekali dalam perencanaan.
(3) Karakteristik luar , V= f(IL)
Karakteristik ini menunjukkan karakteristik untuk kerja atau curve pengaturan
tegangan. Kurva ini memberi hubungan antara tegangan terminal (jala-jala) V dan
arus beban 𝐼𝐿.

Generator penguatan terpisah.


(a) (i) Karakteristik penjenuhan beban nol.
Hubungan yang menyatakan 𝐸𝑜 = ƒ(𝐼ƒ ) , untuk N= Konstan.
Atau , Eo=f(If), untuk N=Konstan

Gambar 2. Model rangkaian generator eksitasi terpisah untuk pengujian

5
Gambar 3.Karakteristik beban nol

Penguatan medannya terpisah, yang dapat diatur dengan mengatur potensiometer.


Penguatan atau arus medan 𝐼ƒ dapat dirubah dari nol sampai yang dikehendaki dan harganya
dapat dibaca pada ammeter A yang terpasang seperti pada gambar 2. Persamaan tegangan
generator dc :
Ø𝑧𝑁
𝐸𝑎 = x (𝑃) volt. ................................................................. (11)
60 𝑎

Jika kecepatan N tetap, maka hubungannya :


𝐸𝑎 = k Ø , dan Ø = f (If),
jika 𝐼ƒ berubah maka Ø juga berubah. Dan perubahan Ø mengakibatkan perubahan 𝐸𝑎 ; maka
berarti perubahan 𝐼ƒ pada kecepatan tetap mengakibatkan perubahan 𝐸𝑎 ; jadi dapat dituliskan
𝐸𝑎 = f (𝐼ƒ ).
Karakteristik 𝐸𝑎 = f (𝐼ƒ ) , pada beban nol 𝐸𝑎 = 𝐸0 = f (𝐼ƒ ) dapat digambarkan seperti gambar 3
(c).
(ii) Kurva penjenuhan beban ( V = 𝐼𝑓) , beban konstan
Kurva yang menunjukkan hubungan antara tegangan terminal V dengan arus medan 𝐼ƒ
apabila generator berbeban, dikenal sebagai kurva penjenuhan (“saturation curve”) beban.
Pada kurva penjenuhan beban nol hasil reaksi jangka dan jatuh tegangan dalam jangkar
(𝐼𝑎𝑅𝑎) ditiadakan. Sedangkan pada kurva untuk berbeban sudah diambil dan gambarnya
dapat dilihat pada gambar 4 :
Hubunga persamaan adalah
Ea = V + Ia Ra ................................................................................ (12)

6
Gambar 4. Kurva penjenuhan beban.

EMF pada keadaan beban nol sama pada keadaan berbeban, hanya karena reaksi jangkar
atau pertambahan ampere lilit per kutub maka arus 𝐼ƒ bertambah : sama dengan = bd.
Dan karena adanya tahanan jangkar 𝑅𝑎 , maka terjadi jatuh tegangan dalam jangkar =
𝐼𝑎𝑅𝑎 = d e.
Titik – titik b, d, e letaknya tergantung dari besarnya penguatan atau 𝐼ƒ yang diberikan.
Dan masing-masing titik ini bergerak pada tempat kedudukan tertentu, yaitu :
Titik b pada curve 𝐸𝑜 (𝐼ƒ )
Titik d pada curve E (𝐼ƒ )
Titik e pada curve V (𝐼ƒ )
Segitiga b d e dikenal sebagai segitiga reaksi rugi (“drop reaction triangle”).
Kurva penjenuhan untuk separuh beban dapat diperoleh dengan menghubungkan titik-titik
tengah garis m-n dan b-d dan seterusnya titik tengah garis-garis yang lain (yang sejajar
dengan b-d atau m-n).

(b) Karakteristik dalam dan luar (Internal dan External Characteristic”)

Sebuah generator penguatan terpisah diberikan tegangan beban nol 𝐸𝑜 untuk arus medan
tetap; Jika reaksi jangkar dan rugi tegangan jangkar diabaikan, maka kita akan peroleh
tegangan EMF tetap = 𝐸𝑜. (curve I, gambar 4 ). Tetapi kalau generator dibebani, maka terjadi
2 hal, yaitu :
(i) Akibat reaksi jangkar 𝐸𝑜 jatuh, maka diperoleh EMF yang sesungguhnya atau E,
diperoleh : (curve II, gambar 4).

7
(ii) Akibat adanya tahanan jangkar Ra, maka terjadi jatuh tegangan 𝐼𝑎𝑅𝑎, yang
mengurangi E yang sesungguhnya menjadi V, yang dikenal sebagai tegangan
terminal, diperoleh (curve III, Gambar 5)
Dari gambar 5 terlihat Curve II dikenal sebagai Karakteristik dalam dan Curve III dikenal
sebagai Karakteristik luar.

Gambar 5.Kurva karakteristik luar

I : 𝐸0 = f (𝐼𝑎) = 𝐸0, N= konstan


II : E = f (𝐼𝑎), beban konstan
III : V = f (𝐼𝑎), If dan N konstan

(iii).Curve beban nol untuk generator penguatan sendiri.


Belitan-belitan medan dari generator (baik belitan shunt atau seri) tidak dihubungkan
dari mesin dan dihubungkan sumber dc luar.
Medan atau arus penguatan 𝐼ƒ dapat diatur dengan rheostat seperti pada gambar 2 dan
harganya dapat dibaca pada ammeter A. Mesin dijalankan pada kecepatan tetap dan EMF
yang dibangkitkan pada beban nol diukur dengan volt meter yang dapasang pada ujung –
ujung jangkar. Untuk pengukuran 𝐼ƒ dan E, maka dimulai dari nol dan selangkah demi
selangkah 𝐼ƒ dan E diukur pada ammeter A dan volt meter V. Hubungan antara 𝐼ƒ dan E
dapa digambarkan seperti pada gambar 3.
Dari gambar grafik dapat dilihat bahwa pada saat 𝐼ƒ = 0, Ø atau Eg sudah ada harganya; ini
disebabkan karena adanya magnet sisa dalam kutub-kutub, beberapa EMF yang dibangkitkan

8
merata pada saat 𝐼ƒ = 0. Hal ini merupakan syarat utama untuk dapatnya suatu mesin
penguatan sendiri dapat dijalankan.

Keadaan untuk dapat membangkitkan („build up”) tegangan suatu generator dc penguatan
sendiri adalah :
(i) Harus ada beberapa sisa magnet dalam kutub-kutub.
(ii) Arah putaran yang diberikan, kumparan-kumaparan medan shunt dapat menghasilkan
fluksi atau EMF yang membantu fluksi magnet sisa atau E yang ada pada 𝐼ƒ = 0.
(iii) Jika penguatan untai terbuka (“ Open circuit”) , maka tahanan medan shuntnya harus
lebih kecil dari tahanan kritis.
(iv) Jika terangsang atas beban, maka tahanan medan shuntnya akan lebih dari harga
minimun tahanan yang diberikan karakterstik dalam.

9
BAB III. ALAT DAN LANGKAH KERJA

3.1 Peralatan Yang Digunakan

Peralatan yang digunakan dalam percobaaan ini sebagai berikat :


Volt meter = 4 bh
Ampere meter = 4 bh
Penyearah 3 fasa = 1bh
Penyearah 1 fasa = 1 bh
Tachometer /rpm meter = 1 bh
Kabel power = 20 pc
Kabel colok = 30 pc
Saklar = 6 bh
Lampu 100 W = 6 bh
Multi tester = 1 bh
Regulator 3 fasa = 1 bh
Regulator 1 fasa = 1 bh

10
3.2. Langkah kerja
Rangkaian percobaan ditunjukkan seperti pada gambar 6. Generator diputar oleh motor
DC. Alat ukur volt meter V dan ampere meter A dipasang pada rangkaian tersebut.

Gambar 6.Model percobaan karakteristik generator DC


Eksitasi terpisah

Namun karena untuk memutar generator adalah motor DC, maka diperlukan rangkaian
penyearah tiga fasa mengubah tegangan AC ke DC agar bisa menyuplai motor DC. Selain itu
untuk mengatur putaran potor DC maka diperlukan regulator tiga fasa untuk mengatur
tegangan masukan AC penyearah seperti pada gambar 7. Tegangan motor diambil dari
keluaran penyearah tiga fasa (DC).

11
Sumber arus
eksitasi

+ -

A
Input

A
+ A1 E1
Output

L1 V

B2
- E2
Penyearah tiga fasa Motor DC Eksitasi Terpisah

L2
L1 A
E2
220V
B2
v
N
E1
A1
L3
Penyearah satu fasa Generator DC Eksitasi Terpisah
A

N v
Auto Trafo 3 fasa

Gambar 7. Rangkaian percobaan

Adapun prosedur percobaan adalah sebagai berikut:


3.2.1. Karakteristik Beban Nol ( Eo= f(If), N=Konstan)
1. Rangkailah rangkaian seperti pada gambar 7. Pasang alat ukur seperti terlihat pada
rangkaian.
2. Berikan arus eksitasi If motor hingga ke harga nominalnya
3. Naikkan tegangan masukan awal motor V hingga 30 V sambil kemudian amati
putaran motor, Alat ukur ampere meter, tacho meter, dan volt meter apakah sudah
bekerja dengan baik.
4. Naikkan tegangan masukan motor V hingga putaran motor meter menunjukkan
3000 Rpm
5. Berikan arus eksitasi If geneator DC ke 0,05 A kemudian pertahankan putaran motor
konstan 3000 rpm. Catat tegangan yang ditunjukkan oleh volt meter. Data yang
diperoleh isikan pada Tabel 1.
6. Lakukan percobaan langkah 5 hingga tegangan keluaran generator 220 V hingga
dan data pengukuran diisikan pada Tabel 1.

12
Tabel 1. Hasil Pengukuran Percobaan Beban nol
Ea=Eg= f(if), N= 3000 rpm

Generator Motor
N0 If(A) Eg(V) Ia (A) Vm (V)
1 0,05
2 0,10
3 0,15
4 0,20
5 0,25
6 0,30
7 0,35
8 0,40
9 0,45
10 0,50
11 0,55

3.2.2.Karakteristik dalam dan luar (Internal dan External Characteristic”)


Langkah peri berikut:
1. Berikan eksitasi motor pada rating arusnya
2. Berikan tegangan masukan motor secara bertahap hingga putaran 3000 rpm.
3.Tekan semua sakar beban pada posisi on.
4. Berikan eksitasi sebesar 0,05 A dan putaran dibuat konstan. Catat arus I a dan V yang
terukur oleh alat ukur kemudian tuliskan pada Tabel 2.
5.Lakukan langkah 4 untuk arus eksitasi seperti pada Tabel 2 dan masukkan hasil
pengukuran pada tabel tersebut.

Tabel 2. Hasil Pengukuran Percobaan Beban nol


Ea=Eg= f(if), N= 3000 rpm

No Generator Motor
If(A) V(V) Ia(A) Vm(V) Iam(A)
1 0,05
2 0,10
3 0,15
4 0,20
5 0,25
6 0,30
7 0,35
8 0,40
9 0,45
10 0,50
11 0,55

13
3.2.3.Karakteristik dalam dan luar (Internal dan External Characteristic”)
Langkah kerja percobaan
1. Hidupkan motor hingga puaran 3000 rpm
2. Berikan eksitasi hingga tegangan keluaran gerator 220 V
3. Berikan beban 100 W dengan membuap posisi saklar beban posisi on. Buat putaran
motor konstan pada 3000 rpm. Catat alat ukur volt meter dan ampere meter dan
tuliskan nilainya pasda Tabel 3
4. Lakukan langkah 3 untuk beban 200W
5. Lanjutkan langkah 3 untuk beban seperti tertulis pada Tabel 3 dan tuliskan nilai hasil
pengukuran.

Tabel 3. Hasil Pengukuran Percobaan Karakteristik Luar


V= f(IL), If= Konstan, N= 3000 rpm

No Generator Motor
Beban V(V) Ia(A) Vm(A) Ia(m)
1 0 220
2 100
3 200
4 300
5 400
6 500
7 600

3.2.4.Percobaan Efisiensi

Langkah Percobaan
1. Putar generator hingga 3000 rpm.
2. Naikkan eksitasi hingga tegangan terminal 220V kemudian berikan beban 100W.
Jika tegangan turun berikan tambahan eksitasi hingga tegangan terminal generator
tetap 220 V. Putaran generator dipertahankan 3000 rpm dengan mengatur tegangan
masukan motor.
3. Lakukan percobaan 2 hingga beban generator 600 W. Kemudian data pengukuran
dituliskan pada tabel 4.

14
Tabel 4. Hasil Pengukuran Percobaan Efisiensi Generator

No Generator Motor
Beban V(V) Ia(A) Vm(A) Ia(m)
1 0 220
2 100 220
3 200 220
4 300 220
5 400 220
6 500 220
7 600 220

15
BAB IV.DATA PERCOBAAN DAN ANALISA
4.1. Data Hasil Percobaan
Data hasil percobaan terdapat pada Tabel 1,2, dan 3.

4.2. Analisa
1. Mengapa putaran generator/ motor turun jika beban naik ? Jelaskan.
Jawab

2. Mengapa tegangan terminal generator turun jika beban baik ? Jelaskan.


Jawab

4. Gambarkan kurva karakteristik beban nol, karakteristik berbeban, dan karakteristik


luar.

16
5. Hitung efisiensi listrik generator dan konversi total kemudian buat kurva efisiensi
versus beban.
Jawab
Hitunglah efisiensi listrik generator untuk sebuah data kemudian buat rangkuman
perhitungan dalam Tabel 5. Asumsikan rugi-rugi inti dan gesekan 10% dari daya
yang dibangkitkan.
Contoh perhitungan

Tabel 5. Hasil Perhitungan Percobaan Efisiensi Generator

No Generator (A), (V), (W) Motor (A,V,W) ηtotal


Beban V(V) Ia Eg Pg PL ηg Ia Vm Pi PL/Pi
1 0 220
2 100 220
3 200 220
4 300 220
5 400 220
6 500 220
7 600 220

17
Kurva efisiensi Vs arus Ia generator.

18
BAB V. KESIMPLAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

5.2. Saran

19

Anda mungkin juga menyukai