Anda di halaman 1dari 7

BAB XII

Pengendali Motor DC Dengan Perubahan Tegangan

11.1 Tujuan
1. Mengetahui perbedaan system control kecepatan motor dengan mengontrol
perubahan tegangan dan mengontrol perubahan arus.

11.2 Dasar Teori


11.2.1 Konstruksi Motor DC

Gambar 11.1 Konstruksi Motor DC

A Badan Motor (Rangka)


Bagian ini secara umum mempunya dua fungsi :
1. Merupakan pendukung mekanik untuk mesin secara keseluruhan.
2. Untuk membawa fluks magnetik yang dihasilkan oleh kutub – kutub mesin.
B Kutub Medan
Medan penguat atau medan magnet terdiri atas inti kutub dan sepatu kutub. Kutub
sepatu berfungsi untuk :
1. Menyebarkan fluks pada celah udara dan juga karena merupakan bidang lebar
maka akan mengurangi reluktansi jalur magnet.
2. Sebagai pendukung secara mekanik untuk kumparan penguat atau kumparan
Medan.
C Inti Jangkar
Pada motor arus searah ini jangkar yang digunakan biasanya berbentuk silinder
yang diberi alur – alur pada permukaannya untuk tempat melilitnya kumparan –
kumparan tempat terbentuknya ggl induksi. Inti jangkar ini terbuat dari bahan
ferromagnetik dengan maksud supaya komponen – komponen ( lilitan jangkar ) berada
dalam daerah yang induksi magnetnya besar. Hal ini dilakukan supaya ggl induksi
dapat bertambah besar. Jangkar terbuat dari bahan – bahan berlapis – lapis tipis untuk
mengurangi panas yang terbentuk karena adanya arus eddy.
D Sikat
Sikat adalah jembatan bagi aliran arus jangkar ke lilitan jangkar. Dimana
permukaan sikat ditekan ke permukaaan segmen komutator untuk menyalurkan arus
listrik. Sikat memegang peranan penting untuk terjadinya komutasi. Sikat-sikat terbuat
dari bahan dengan tingkat kekerasan yang bermacam – macam dan dalam beberapa hal
dibuat dari campuran karbon dan logam tembaga. Sikat harus lebih lunah dari pada
segmen – segmen komutator supaya yang terjadi antara segmen – segmen komutator
dan sikat tidak mengakibatkan ausnya komutator.
E Kumparan Medan
Kumparan medan adalah susunan konduktor yang dibelitkan pada inti kutub.
Dimana konduktor tersebut terbuat dari kawat tembaga yang berbentuk bulat ataupun
persegi. Rangkaian medan yang berfungsi untuk menghasilkan fluksi utama dibentuk
dari kumparan pada setiap kutub. Pada aplikasinya rangkaia medan dapat dihubungkan
dengan kumparan jangkar baik seri maupun pararel dan juga dihubungkan tersendiri
langsung kepada sumber tegangan sesuai dengan jenis penguatan pada motor.
F Kumparan Jangkar
Kumparan jangkar pada motor arus searah merupakan tempat dibangkitkannya
ggl induksi. Pada motor arus searah penguatan kompon panjang kumparan medan
serinya diserikan terhadap kumparan jangkar, sedangkan pada motor arus searah
penguatan kompon pendek kumparan medan serinya dipararelkan terhadap kumparan
jangkar. Jenis – jenis kontruksi kumparan jangkar pada rotor ada tiga macam yaitu :
1. Kumparan jerat (lap winding)
2. Kumparan gelombang (wave winding)
3. Kumparan zig-zag (frog-leg winding)

G Celah Udara
Celah udara merupakan ruang atau celah antara permuka jangkar dengan
permukaan sepatu kutub yang meyebabkan jangar tidak bergesekan dengan sepatu
kutub. Fungsi dari celah udara adalah sebagai tempat mengalirkan fuksi yang dihasilkan
oleh kutub – kutub medan.
H Komutator
Komutator adalah suatu konverter mekanik yang membuat arus dari sember
mengalir pada arah yang tetap walaupun belitan motor berputar.

11.2.2 Pembagian Tegangan


Dengan mengkombinasikan tahanan-tahanan dan sumber-sumber, maka kita
telah mendapatkan satu metode untuk memperpendek kerja dalam menganalisis
sebuah rangkaian. Jalan singkat lain yang berguna adalah pemakaian ide pembagian
tegangan dan arus.

Gambar 11.2 Pembagian Tegangan

Pembagian tegangan digunakan untuk menyatakan tegangan melintasi salah satu di


antara dua tahanan seri, dinyatakan dalam tegangan melintasi kombinasi itu
Atau

Dan dengan cara yang serupa, tegangan yang melintasi R1 adalah

Bila jaringan pada Gambar diatas digeneralisir dengan menggantikan R2 dengan R2,
R3, ......, N yang berhubungan seri, maka didapat hasil umum pembagian tegangan
melintasi suatu untaian N tahanan seri,

Tegangan yang timbul melintasi salah satu tahanan seri tersebut adalah tegangan total
dikalikan rasio (perbandingan) dari tahanan dan tahanan total. Pembagian tegangan
dan kombinasi tahanan keduanya dapat digunakan.

11.3 Alat dan Bahan


1. Power supply 12 Vdc
2. Motor DC 12 Volt
3. Project Board
4. Resistor 1K Ohm
5. Variable resistor
6. Trasistor BFY51
7. Dioda 1N4148
8. Kabel jumper
9. Multimeter

11.4 Gambar Rangkaian

Gambar 11.3 Pengendali Kecepatan Motor Dengan Menggunakan Transistor

Rangkaian Pengatur Kecepatan Motor DC dengan Transistor pada gambar diatas dibangun
dalam 2 bagian yaitu bagian kendali bias basis transistor dan driver motor. Bagian kendali
bias basis transistor ini berfungsi untuk mengatur level tegangan basis transistor BFY51 yang
dirangkai darlington dengan transistor TIP31. Besarnya tegangan bias basis ini dikontrol oleh
potensiometer 10KOhm.  Bagian driver motor DC ini berfungsi sebagai pemberi tegangan
supply ke motor DC berdasarkan tegangan bias basis yang diberikan ke rangkaian driver
transistor BFY51 dan TIP31. Dioda 1N4148 pada rangkaian tersebut berfungsi sebagaia
clamper untuk melindungi transistor dari tegangan balik efek induksi dari motor DC.
Rangkaian Pengatur Kecepatan motor DC dengan Transistor dapat digunaklan untuk
mengatur kecepatan putaran motor DC dengan arus maksimum 3 A. Sumber tegangan untuk
mengoperasikan rangkaian pengatur kecepatan motor DC ini dapat menggunakan tegangan
3V hingga 40V tergantung dari tegangan kerja motor DC yang digunakan.

11.5 Prosedur Percobaan


1. Menyiapkan semua peralatan yang digunakan
2. Merangkailah semua peralatan sesuai dengan gambar percobaan
3. Menghubungkan rangkaian dengan sumber tegangan DC 12 V
4. Mencatatalah parameter yang ditunjukkan ke dalam tabel
5. Menambahkan beban lampu pijar sesuai dengan petunjuk asisten praktikum
6. Mencatat kembali parameter yang ditunjukkan ke dalam tabel
7. Mengulangi langkah 5 dan 6 sesuai dengan petunjuk asisten praktikum

11.6 Hasil Percobaan


Foto / Capture Hasil Rangkaian Percobaan
Tabel Percobaan
Tabel Hasil Percobaan 1 : Pengendali Kecepatan Motor Dengan Menggunakan Transistor
No V Input Tr BFY51 V Output Tr TIP31 Arus Motor
1 V1 = ………………. VO 1 = ………….. A1 = ………………

2 V2 = ………………. VO 2 = ………….. A2 = ………………

3 V3 = ……………… VO 3 = ………….. A3 = ………………

4 V4 = ……………… VO 4 = ………….. A4 = ………………

5 V5 = ……………… VO 5 = ………….. A5 = ………………

6 V6 = ……………… VO 6 = ………….. A6 = ………………

7 V7= ……………… VO 7 = ………….. A7 = ………………

11.7 Analisa
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
11.8 Kesimpulan
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai