Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

MESIN LISTRIK

DIAGRAM LINGKARAN

Disusun Oleh:

Nama : Dewi Lanita Sari


NIM : 031600467
Tgl. Praktikum : Rabu, 10 Oktober 2018
Asisten : Yadi Yunus, M. Eng
Kelompok : 3A
Teman Kerja : Fransisko H. Padamani NIM. 031600481

PRODI ELEKTROMEKANIKA
JURUSAN TEKNOFISIKA NUKLIR
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
YOGYAKARTA
2018
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa dapat mengetahui cara menentukan daya input, daya
output,faktor daya, torsi, slip, rugi-rugi hingga efisiensi dan atau
karakteristik pada motor induksi dengan secara grafis.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Motor Induksi 1 fasa.
2. Motor Induksi 3 fasa.
3. Panel percobaan LAK.
4. 3 buah multimeter.
5. Rheostat.
6. Tachometer.
7. Unit beban.

III. DASAR TEORI


Biasanya data-data teknis motor listrik induksi yang ditampilkan dalam
name plate kurang lengkap. Untuk mengetahui karakter kerja motor listrik
induksi secara lengkap dapat diamati/dianalisa dengan metode DIAGRAM
LINGKARAN. Dengan mengetahui karakter secara lengkap motor listrik
maka kita dapat memilih motor listrik yang sesuai dengan pembebannannya
sehingga motor listrik lebih terjaga keawetan dan efektifitasnya serta
operasional mesin secara keseluruhan menjadi lebih efektif dan efisien.
Dengan DIAGRAM LINGKARAN tersebut karakteristik motor yang
diuji dapat dibaca dari diagram secara langsung. Agar diagram ini dapat
direalisir maka motor perlu ditest/dilakukan percobaan tanpa beban, test
blok rotor (rotor ditahan), dan test resistans motor. Dari DIAGRAM
LINGKARAN dapat diketahui karakter motor tersebut, diantaranya daya
input, daya output, faktor daya, Torsi/Kopel start, Slip, rugi-rugi, dan
lainnya. Persamaan diagram tersebut dapat dengan didasarkan
menggunakan rangkaian ekivalen sebagai pendekatan yang bentuknya
seperti Gambar 1 di bawah.

Dari rangkaian ekivalen tersebut menunjukkan bahwa adanya


perubahan beban akan mempengaruhi besarnya Slip motor (S), sehingga
bila setiap adanya perubahan beban ini dianalisa secara perhitungan/exsakt,
maka dirasa kurang praktis dan lambat. Dari Gambar 1 jika V1 adalah
tegangan input motor per fase dan konstan, maka besar arus yang lewat
belitan stator motor I21 adalah :

𝑉1
𝐼2! = = ..................(1)
𝑅!2 2 +(𝑋 +𝑋! )2
√(𝑅1 + ) 1 2
𝑆
Dan,

...................................(2)

Dari persamaan (1) dan (2) didapat :

............................................(3)

Jika persamaan (3) digambarkan, maka tempat kedudukan I21 akan terletak
pada lingkaran yang diameternya sama dengan V1 dibagi X1 + X21 dan hal
itu diperlihatkan di Gambar 2 di bawah.

Besar arus yang ditarik pada rangkaian ekivalen tidak hanya I21 , tetapi
terdapat juga arus tanpa beban I0 , sehingga dengan penambahan I0 tersebut
secara vektoris gambarnya seperti Gambar 3 di bawah.
Langkah Percobaan untuk membuat diagram lingkaran
Untuk menggambarkan diagram lingkaran dari motor tersebut
diperlukan data yang diperoleh dari Percobaan atauTest Tanpa Beban dan
Test Blok Rotor serta Pengukuran Resistan motor.

Test Tanpa Beban


Pada Test tanpa beban gunakan rangakaian seperti gambar 4 yang ini
dimaksudkan untuk mendapatkan data I0, dan Cos Q0 (faktor daya beban
nol). Jika pada saat motor ditest pada jaringannya dipasang Ampere meter
untuk mengukur I0, pasangan Wattmeter untuk mengukur W0 (daya masuk
motor tanpa beban), serta pasang Voltmeter untuk mengukur tegangan
masuk motor tanpa beban (V0). Maka Cos Q0 dapat dihitung dengan

....................................(4)

Dengan didapatkannya Cos Q0 maka posisi I0 terhadap V1 telah tertentu,


sehingga I0 dapat digambarkan. Gambar rangkaian untuk mendapatkan data
tersebut seperti Gambar 4 di bawah.
A (P)
Watt

VLL V1
M3≈

Gambar Rangakaian pengukuran besaran motor tanpa beban

Test Motor Blok Rotor


Pada test blok rotor masih menggunakan rangkaian seperti gambar 4 di
atas yang ini dimaksudkan untuk mendapatkan data arus hubung singkat
(ISC) dari motor pada saat rotor tertahan hingga macet (slip=100%) dimana
tegangan rated (V1) dan faktor daya pada arus itu (Cos QSC). Namun dalam
percobaannya tegangan input diturunkan sedemikan rupa (VS) sehingga
ketika rotor ditahan hinnga berhenti arus yang masuk diatur maksimal
sebesar arus rating motor sebgaimana yang tertera pada name-plate motor.
Jadi jika pada saat test rotor ditahan, inputnya dipasang Ampere meter (IS) ,
Wattmeter (WS) dan Voltmeter (VS) , maka faktor dayanya Cos QSC, adalah
:
𝑊𝑠
𝐶𝑜𝑠 ∅𝑆𝐶 = .................................(5)
√3 .𝑉𝑠 . 𝐼𝑠

Dan arus motor ISC ketika rotor ditahan/ diblok pada tegangan rated (V1)
adalah

.................................(6)

Dan daya pada saat rotor diblok pada tegangan rated V1

............................. (7)

Test Resistan Motor


Testing ini dimaksudkan untuk memperoleh data nilai resistansi belitan
motor per fasa (R1). Hal ini sangat mudah dilakukan yaitu dengan alat
Ohmmeter. Pengukuran resistan didapatkan RDC , Karena pada belitan stator
dialiri arus AC, maka resistan efektifnya (Ref) = R1 = (1,25 s/d 1,3) RDC .

Cara menggambar DIAGRAM LINGKARAN secara lengkap


Gambar DIAGRAM LINGKARAN secara lengkap dapat direalisir jika
telah diperoleh data-data sebagai berikut : I0, Cos Q0, ISC, Cos QSC dan R1.
 Pengujian tanpa beban didapatkan I0, dan Cos 0, sehingga didapatkan
vektor I0 dengan besarnya sudut (o) sebesar arc Cos 0.
 Pengujian blok rotor didapatkan ISC, dan Cos SC, sehingga didapatkan
vektor ISC dengan besarnya sudut (SC) sebesar arc Cos SC.
 Pada kertas grafik tentukan dulu skala arusnya, kemudian gambarkan
vektor I0 dan ISC
 Pada ujung I0 buat garis horizontal sejajar sumbu x.
 Hubungkan ujung kedua vektor arus tersebut, kemudian garis yang
terbentuk dibagi dua, dan titik tengah garis tersebut dihubungkan secara
tegak lurus dengan sumbu datar I0 , maka itu menjadi pusat
lingkarannya.
Gambar diagram lingkaran yang terbentuk seperti Gambar 5 di bawah.

Gambar 5. Diagram Lingkaran untuk beban penuh

Beberapa keterangan dari gambar 5 di atas adalah :


Input motor (arus input) pada beban penuh = OL
1. Daya input = LK skala daya
2. Daya output = LR skala daya
3. Faktor Daya = KL/OL
4. Slip = RH/LH
5. Torsi = HL x skala daya
6. Rugi Inti + rugi gesek + rugi kipas angin = FG x skala daya
7. Rugi tembaga stator = JH
8. Rugi tembaga rotor = RH
9. Daya output maksimum = MP x skala daya. Titik M didapat dengan
cara mmenarik garis yang sejajar dengan garis output dan
disinggungkan pada lingkaran. Dan ttitik singgung tersebut adalah
lokasi titik M.
10. Torsi maksimum = NW x skala daya . Titik N dibuat dengan cara
menarik garis yang sejajar garis torsi dan disinggungkan pada lingkaran
. Titik singgung tersebut merupakan lokasi titik N (torsi maksimum).

Garis Output
Jika Vektor I0 dan ISC telah digambar, maka vektor ISC - I0 disebut
garis Output. Garis ini digunakan untuk menetukan besarnya daya output
dari motor pada beban tertentu. Dan dengan membagi dua (2) garis ini maka
dari titik tengah garis tersebut ditarik tegak lurus ke sumbu mendatar
sehingga memotong garis mendatar yang ditarik dari I0, maka titik potong
itulah pusat lingkaran dengan jari-jari sepanjang dari titik potong tersebut
sampai dengan I0

Garis Torsi
Garis Torsi akan memisahkan antara rugi tembaga stator dan rotor.
Garis ini digunakan untuk menentukan besarnya torsi motor pada beban
tertentu. Jika rugi tembaga stator telah diketahui maka garis torsi dapat
digambarkan.

Rugi tembaga stator dan rotor


Rugi tembaga stator dihitung dengan WCUS = I2 R1 , hasilnya diplotkan
ke garis vertikal JH atau FE maka garis yang menghubungkan ujung I0
dengan H dan atau E adalah garis torsi. Jadi ketika motor beban penuh rugi
tembaga stator adalah JH skala daya. Kemudian rugi tembaga rotor adalah
sebesar RH skala daya. Sedangkan JK adalah gabungan dari rugi gesek rugi
angin dan rugi inti.

Reaktansi stator dan rotor


Dengan ditemukannya rugi stator dan rugi rotor maka rekatansi stator
dapat dihitung dengan rumus W = V I Cos .

IV. LANGKAH PERCOBAAN

 Langkah percobaan tanpa Beban


1. Membuat rangkaian seperti gambar diatas
2. Memasang alat ukur seperti Voltmeter, wattmeter, dan
amperemeter
3. Memasukan tegangan pada tegangan rated motor yang diuji dan
dilakukan pengukuran sebanyak 3 kali
4. Baca dan catat hasil pengukuran sesuai dengan hasil yang
didapatkan
 Langkah percobaan rotor ditahan

1. Membuat rangkaian seperti gambar diatas, namun di tambahkan


dengan beban
2. Masukan tegangan sumber dengan menggunakan trafo regulator
mulai tegangan 0 volt. Naikkan tegangan sumber sampai motor
sudah berputar
3. Kemudian tegangan sumber dilepas
4. Tahan rotor agar tidak berputar, kemudian masukan tegangan
sumber.
5. Lakukan pengambilan data sebanyak 3 kali dengan prosedur yang
sama.
6. Amati dan catat data yang terukur pada alat ukur

Anda mungkin juga menyukai