I . TUJUAN :
Untuk mengetahui :
1. Bagaimana cara mengoperasikan motor induksi 3 phasa.
2. Cara starting & cara pengaturan kecepatan motor induksi 3 phasa.
3. Cara mendapatkan karakteristik-karakteristik sebagai berikut :
a) Tahanan Motor Induksi
b) Karakteristik Kecepatan
c) Karakteristik Pengaturan Kecepatan
d) Karakteristik Effisiensi dan Effisiensi Tak Langsung (indirect Method)
e) Starting Motor Induksi
Besarnya daya output dapat ditentukan dengan mengukur besarnya kecepatan rotor (Nr) dan
besarnya torsi (M) sebagai berikut :
2 . Nr
P out .M
60
Besarnya daya input ditentukan dari besarnya daya yang terukur dari wattmeter & metode
pengukuran dayanya . Bila menggunakan metode 2 wattmeter maka besarnya daya input
adalah :
P in = Pr + Pt
Perhitungan effisiensi di atas menggunakan cara pengukuran effisiensi secara langsung (direct
method) dan berlaku untuk motor dengan daya di bawah 400 W (standard Terco). Sedangkan
untuk motor dengan daya di atas daya tersebut di atas menggunakan cara pengukuran
effisiensi secara tidak langsung (Indirect Method) yaitu dengan cara menentukan terlebih
dahulu besarnya rugi-rugi motor dalam keadaan tanpa beban dan berbeban sebagai berikut :
Untuk mengetahui besarnya arus starting dan torsi starting dapat ditentukan melalui percobaan
Block Rotor Test dan menggunakan tegangan rendah (max 50 V ). Percobaan ini dilaksanakan
pada tegangan rendah karena motor di hubung singkatkan dan arus yang mengalir pada motor
akan besar sekali melampui besarnya arus nominal itu sendiri. Untuk mengetahui besarnya
arus starting pada tegangan nominal motor maka digunakan cara extrapolasi atau dengan
menggunakan perhitungan sebagai berikut :
220
I st 220V I st 50V
50
Untuk menentukan besarnya torsi starting hubungan delta dan bintang (Y) maka digunakan
perhitungan sbb :
P12
T starting ;
1
2 N stator
1 60
Untuk formula selengkapnya dr penentuan Effisiensi Tidak Langsung bisa dilihat di
fotokopi ttg Formula Effisiensi Indirect Method
Karena percobaan torsi starting juga dilaksanakan pada tegangan rendah maka rugi-rugi inti
diabaikan dan untuk mendapatkan torsi starting pada tegangan nominal dilaksanakan
perhitungan sebagai berikut :
220 2
M st 220 ( ) . M st U
U
III. PROSEDUR & ALAT PERCOBAAN
A. Tanpa Beban
1) Catat name plate dari motor yang akan dicoba.
2) Buat rangkaian seperti terlihat pada diagram rangkaian dan atur hubungan motor
menjadi hubungan Delta.
3) Lepaskan hubungan antara poros motor dengan rangkaian torsi meter untuk
mendapatkan keadaan tanpa beban & laksanakan prosedur starting motor induksi sbb :
a) Atur Rotor Starter (R2) pada posisi tahanan maksimum untuk
meminimalisasi arus starting motor induksi.
b) On kan tegangan suply variabel dan atur sampai mencapai tegangan
nominal motor.
c) Atur Rotor Starter (R2) pada posisi tahanan minimum untuk
meminimalisasi rugi motor di bagian rotor motor induksi.
4) Ukur kecepatan dengan menggunakan Tachometer Digital dan amati semua hasil
pengukuran dari alat ukur yang terpasang.
5) Hitung besarnya frekuensi rotor dgn menghitung jumlah osilasi dari alat ukur I2
E. Torsi Maksimum
1) Buat rangkaian seperti terlihat pada diagram rangkaian dan atur hubungan motor
menjadi hubungan Delta .
2) Laksanakan prosedur starting motor seperti point A3.
3) Atur tegangan suply sampai mencapai 100 volt.
4) Atur beban motor dengan menggunakan Torsimeter dari beban nol sampai motor
mencapai torsi maksimum.
5) Ukur kecepatan dengan menggunakan Tachometer Digital dan ukur torsi motor dengan
menggunakan torsi meter pada setiap perubahan besar beban.
6) Hitung besarnya torsi maksimum saat tegangan motor 220 V dengan menggunakan
formula
220 2
M max 220 ( ) .M max 100 V
100
No-load Test Motor Induksi Slip Ring
MEARUSED VALUES CALCULATED VALUES
U I1 PR PT I2 Pom Pcuo 1 Pcuo 2 Po Nr S
(V) (A) (W) (W) (A) (W) (W) (W) (W) (rpm) (%)
220 5,2 -370 640 0,2
D - R2 max D - R2 min
V (volt) 10 20 30 40 50 10 20 30 40 50
I (A)
R2
rpm
I2
U2 V2 W2
A A
F2 A2
K
L
G TG M
M
F1 A1
U1 V1 W1
U
T1 T2
S
U U
I1 PR PT
I I
- +
220 V
F
K
R S T
3 x 0-220 V ~
RB
F
Peralatan :
G : Torque meter
RB : Load resistor TB 40
I2 : Ammeter 20-0-20, TI 08
S : Switch TO 30